Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA


SEBAGAI DOKTER AHLI PERTAMA DALAM UPAYA PENCEGAHAN
PENYAKIT TUBERCOLOSIS
PESERTA LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XX

OLEH:
NAMA : dr. REZKI INDRIYANTI
NOMOR SISWA : 15
KELAS : XX
NIP : 199106142019032020

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


ANGKATAN XX
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa manusia keluar dari alam kebodohan ke alam yang terang
benderang, sehingga manusia dapat menikmati indahnya menuntut ilmu.
Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini bertujuan sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan predikat lulus dalam Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan XX Lingkup Provinsi Sulawesi
Tenggara tahun 2019. Dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini,
Penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Buton Tengah
2. Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE, M.Si, selaku Kepala BPSDM
Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya.
3. Bambang Rahworo, SP selaku Coach yang selalu membimbing
dalam penyusunan laporan ini.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan di Gelombang II Diklatsar Buton
Tengah
5. Teman-teman seperjuangan di kelas XX
6. Ibu Devi AMK selaku mentor
7. Bapak La Ode Harifu S.Si selaku Koordinator Lapangan
8. Terima kasih yang khusus untuk Orang Tua dan Suami saya
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan rancangan
aktualisasi ini masih terdapat beberapa kekurangan.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun dari para Pembaca sangat diharapkan agar
kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para
Pembaca karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi
sesama.Terima kasih.
Kendari, 26 Oktober 2019

Dr. Rezki Indriyanti

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................... .... v

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................................................ 1


2. Identifikasi Isu Srategis................................................................. 3
3.Tujuan........................................................................................... 3
4. Manfaat.............................................................................................. 4

5. Ruang Lingkup............................................................................... 4

6. Waktu dan tempat.............................................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONSEPSI NILAI DASAR

1. Keadaan Geografis........................................................................... .... 5


2. Visi dan Misi..................................................................................... .... 5
3. Struktur Organisasi ..........................................................................6
4. Tugas Pokok Dokter Umum............................................................ 6
5. Nilai Nilai Dasar ................................................................................ .. 7

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

1. Analisa Isu Strategis..................................................................... 17

2. Rancangan Kegiatan.......................................................................... 18

3. Indikator Keberhasilan................................................................... 23

4. Faktor Pendukung Keberhasilan...................................................... 23

5. Indikasi Terjadinya Kegagalan....................................................... 23

6. Antisipasi Menghadapi Hambatan................................................... 23

v
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meraih cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan


negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu adanya
karakter sebagai Aparatur Sipil Negara dalam menyelenggarakan
pelayanan yang baik bagi masyarakat, maka disusun UU No. 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara. UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara atau yang disingkat ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan yang profesional berintegritas dan
bertanggung jawab.

Dalam penyelenggaraannya setiap pegawai ASN dituntut untuk


mengenal, memahami nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang
disingkat dengan ANEKA. Selain nilai-nilai dasar ANEKA juga terdapat
materi mengenai peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang dikaitkan dengan penerapan niai-nilai ANEKA
yaitu Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan publik.

Perencanaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah


dimulai sejak 2016 yang ditandai dengan menyuratnya bupati Buton Tengah
pada saat itu yakni bapak Ir.H. Abdul Mansur Amilla., MTP ke kementrian
kesehatan dengan nomor surat 916/176 tentang pengunaan DAK bidang
kesehatan tahun 2017. Selanjutnya pada tahun 2016 dibangunlah beberapa
pendukung Rumah sakit melalui dana DAK yakni bangunannya terdiri dari
bangunan UGD, Poliklinik, Laboratorium, dan Farmasi oleh Dinas Kesehatan.
Pada tanggal 25 Maret 2016 dibentuklah struktur organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah Buton Tengah ditandai dengan diangkatnya dr.Karyadi sebagai Kepala
Rumah Sakit Umum Daerah Buton Tengah berdasarkan keputusan Bupati
Nomor 19 tahun 2016. Kemudian dilakukanya penyerahan asset Rumah Sakit
dari Dinas Kesehatan ke Satuan Kerja Rumah Sakit Umum Daerah ditanda
tangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Rumah Sakit Umum Daerah.

Sebagai ASN yang berprofesi sebagai Dokter Ahli Pertama di RSUD


Buton Tengah memiliki tugas utama Melakukan Pelayanan Medik Umum
Rawat Jalan Tingkat Pertama, Melakukan Penyuluhan Medik serta,
Melakukan Pemulihan Fisik Tingkat Sederhana. Melakukan penyuluhan
medis merupakan suatu metode untuk membantu masyarakat berperan
aktif dalam rangka penyelenggaran kesehatan. Dimana masyarakat bisa
mendapatkan informasi tentang suatu penyakit dimulai dari gejala,
bagaimana menghadapi jika sudah terpapar dengan penyakit teretntu
serta bagaimana melakukan pencegahannya secara sederhana di
kehidupan sehari-hari.
2. IDENTIFIKASI ISU

a. Kondisi yang terjadi saat ini

- Lemahnya pemahaman masyarakat tentang gejala awal


penyakit TB.

- Belum optimal penerapan cuci tangan sebelum melakukan


tindakan.

- Rendahnya kunjungan pasien untuk melakukan kontrol


kesehatan.

b. Kondisi yang diharapkan

- Masyarakat dapat mengetahui gejala awal TB

- Dilakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan.

- Pasien melakukan kunjungan kembali di RSUD.

c. Masalah yang terjadi

- Masih kurang media mengenai gejala awal TB.

- Keterbatasan jumlah handrub

- Akses menuju RS yang tidak memadai.

3. Tujuan

a. Tujuan umum aktualisasi pada kegiatan pelatihan dasar


CPNS Golongan III adalah Setiap peserta pelatihan
dasar mampu mengaktualisasikan nilai – nilai dasar
(ANEKA) profesi PNS di tempat tugas.
b. Tujuan khusus untuk melakukan pencegahan penyakit
TB.
4. Manfaat

a. Bagi diri sendiri agar dapat meningkatkan pengetahuan dan


mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan pihak-
pihak yang terkait.

b. Bagi rumah sakit umum daerah Buton Tengah sebagai


pelayanan dalam bentuk preventif guna perwujudan visi dan
misi.
c. Bagi stekholders terkait agar dapat meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran diri untuk selanjutnya dapat berpartisipasi aktif
dalam pencegahan TB paru.

5. Ruang Lingkup

- Poli RSUD Buton Tengah

- Masyarakat

- Lealflet

- Masker

6. Waktu dan Tempat

a. Waktu

- Kegiatan habituasi dilakukan tanggal 29 Oktober- 02 Desember 2019

b. Tempat

- Tempat dilaksanakan kegiatan Habituasi yaitu di Poli RSUD Buton


Tengah.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN NILAI DASAR ASN

1. Keadaan Geografis
Rumah Sakit Umum Daerah Buton Tengah adalah satu-satunya
rumah sakit yang berada di Kabupaten Buton Tengah yang mempunyai
wilayah kerja terdiri dari 7 kecamatan, 10 kelurahan dan 67 desa dengan luas
wilayah 958,31 km2 dan jumlah penduduk sebesar 115.121 Jiwa dengan
sebaran penduduk 120 jiwa/km2.
Batas wilayah kerja RSUD Buton Tengah yaitu:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kota Bau-Bau
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Laut Flores
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Buton
Sebelah Barat : berbatasan dengan Laut Flores
Secara geografis Rumah Sakit Umum Daerah Buton Tengah
mempunyai letak pada lokasi yang kurang strategis, yaitu tersembunyi di
daerah yang baru dirintis dengan akses jalan yang kurang memadai.

2. Visi dan Misi


a. Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah
sebagai pilihan utama dan pertama pelayanan kesehatan rujukan bagi
masyarakat Buton Tengah dan sekitarnya.

b. Misi :
Untuk mewujudkan visi tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Buton
Tengah memiliki misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan
terjangkau oleh masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme petugas
rumah sakit melalui pendidikan dan pelatihan
c. Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik Rumah Sakit
secara terus menerus sesuai kebutuhan masyarakat.
d. Menyelenggarakan sistim pelayanan yang berdaya guna serta
berhasil guna bagi pengembangan pelayanan dan petugasnya.

3. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Derah Kabupaten


Buton Tengah

4. Tugas Pokok Dokter Umum


Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
NOMOR : 139/KEP/M.PAN/11/2003 Pasal 7, rincian kegiatan dokter
sesuai dengan jenjang jabatan Dokter Pertama adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter
umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederahana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
5. Nilai-Nilai Dasar ASN

Nilai dasar Aparatur Sipil Negara dan Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, meliputi:
1. Memegang teguh ideoologi Pancasila
2. Setia dan taat mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintah yang sah
3. Mengabdi kepada Negara dan Pemerintah republik Indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsif keahlian
6. Menciptakan Lingkungan kerja yang nondeskriminatif
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
11. Mengutamakan Kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghagai komunikasi, konsultasi dan kerja sama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu
akuntabilitas,Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
yang harus ditanamkan kepadaa setiap Aparatur Sipil Negara maka perlu
diketahui indikator-indikator dari kelima nilai dasar tersebut yaitu :
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Istilah akuntabulitas sendiri berasal dari istilah dalam bahasa inggris
“accountability” yang berarti pertangungjawaban atau keadaan diminta
pertanggungjawaban. Akuntabilitas terdiri dari dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih
tinggi) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas). Untuk mewujudkan organisasi sektor publik yang
akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas program, akuntabilitas
kebijakan (LAN RI, 2015: 7).
Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI (2015),
aspek-aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang ASN harus memiliki
sikap tanggung jawab dalam menjalankan tungasnya. Bofens (dalam LAN
RI, 2015; 10) menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi
utama yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis)
b. Untuk mencegah korupsi dan meyalahgunakan kekuasaan
(peran konstitusional)
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)
Selain itu menurut LAN RI (2015:11) akuntabilitas memiliki tingkatan
hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:
a. Akuntabilitas personal
b. Akuntabilitas individu
c. Akuntabilitas kelompok
d. Akuntabilitas organisasi
e. Akuntabilitas stakeholder.
B. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN, bahkan tidak
hanya sekedar wawasan saja tetapi yang paling penting adalah
kemampuan mengaktualisasikan nilai nasionalisme dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka
setiap ASN akan memiliki orientasi berpikir yang mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara di atas kepentingan pribadi
maupun golongan.Nilai yang berorientasi pada kepentingan publik
menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN. Pegawai ASN
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam pancasila
agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsannya (Widita, 2015).
Dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, salah
satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik
diharapkan diharapkan dapat dilakukan dengan integrasi tinggi dalam
melayani publik sehingga menjadi pelayan publik yang professional.
sehingga ASN dapat dikatakan sebagai aparat pelaksana yang
melaksanakan segala bentuk paraturan perundang-undangan yang
menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang
ditetapkan.
Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk
palayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk
aparat yang bergerak dibidang perekonomian dalam bentuk barang dan
jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (LAN RI: 15:120). Sebagai pelayan
publik seorang ASN dituntut menjadi professional untuk menciptakan
pelayanan yang prima.
C. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab
pelayanan publik. Nilai-nilai yang terkandung pada etika publik yaitu
tanggungjawab (memberikan dengan ketulusan), teladan (contoh yang
memberi inspirasi), toleransi (sikap saling menghargai), malu (dorongan
positif untuk tidak melakukan perbuatan tercelah), kejujuran (berkata apa
adanya), amanah (sikap dapat dipercaya), sportifitas (kesesuaian dengan
peraturan), disiplin (patuh dan taat pada nilai-nilai), satun (sikap ramah
yang berdampak positif), kemandirian (tidak bergantung pada orang lain)
D. Komitmen Mutu
Menjelaskan bahwa karateristik utama yang dapat dijadikan dasar
untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisensi diukur dari
penghemetan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan
kegiatan. Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan prubahan yang
terjadi disekitarnya. Mengenai inovasi, menyatakan bahwa proses inovasi
dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir
dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu
kekutan organisasi untuk memenangkan persaingan.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas orgaisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kulitas, ketepatan waktu dan
lokasi sumber daya, melainkan juga dukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar jalur.
c) Inovasi
Inovasi pelayanan publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin semata.
d) Mutu
Mutu merupakan kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi.
E. Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa. Karena dampaknya yang luar biasa,
menyebabkan kerusakan baik dalam lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang (Widita, 2015).
Ada Sembilan indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik tehadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat
curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial terhadap sesama mejadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat
banyak orang yang kurang mampu, menderita dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dan bahkan akan menyisihkan sebagian
pengahsilannya untuk membantu sesama.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mental
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkan untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayan
dengan cara yang mudah.
5) Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyatakat, negara dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka semua orang tidak
akan tergelicir dala perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu yang beretos kerja akan selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya pelayanan
publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dengan baik serta tidak
mau memperoleh sesuatu tanpa memalui kerja keras.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang memahami
dan memenuhi kebutuhannya dengan dengan cara yang
semestinya. Ia tidak tergoda dalam gelimangan hidup mewah dan
menganggap ilmu dan amal baik sebagai kekayaan yang utama.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter yang kuat akan memiliki
keberanian untuk manyatakan kebenaran dan menolak kebatilan.
Ia mampu berdiri sendiri dalam kebenaran mekipun semua rekan
bahkan keluarganya melakukan penyimpangan dari yang
semestinya serta tidak takut dumusuhi karena sikapnya yang
berani untuk mengungkapkan kebenaran.
9) Adil
Pribadi dengan karakter baik akan menyadari bahwa apa yang
diperoleh adalah sesuai dengan yang telah diperjuangkan serta
tidak akan menuntut lebih dari apa yang telah di peroleh dari hasil
usahanya. Keadilan bukanlah atas kesamaan jumlah dari apa yang
diperoleh tetapi keseimbagan atas hak dan tanggungjawab yang
dilaksanakan.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Analisa Isu Strategis

Kriteria
No. Isu-Isu Jumlah Rank
U S G
1. Lemahnya pemahaman masyarakat tentang
gejala awal penyakit TB. 4 5 5 14 1

2. Belum optimal penerapan cuci tangan sebelum


melakukan tindakan. 3 4 4 11 2

3. Rendahnya kunjungan pasien untuk melakukan


kontrol kesehatan. 3 3 3 9 3

Tabel 1. Analisis Isu dengan USG


Keterangan:
U: Urgency (seberapa mendesak suatu isu yang harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti)
S: Seriousness (seberapa serius suatu isu yang harus dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan)
G: Growth (seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditindaklanjuti sebagaimana mestinya)
 Angka 5 : Sangat Gawat/ Mendesak/ Cepat
 Angka 4 : Gawat/ Mendesak/ Cepat
 Angka 3 : Cukup gawat/ Mendesak/ Cepat
 Angka 2 : Kurang Gawat / Mendesak / Cepat
 Angka 1 : Tidak Gawat / Mendesak / Cepat
Berdasarkan tabel USG diatas, dapat dilihat bahwa isu yang paling
tinggi nilainya adalah “Lemahnya pemahaman masyarakat tentang
gejala awal penyakit TB”.
2. Rancangan Kegiatan

Kontribusi terhadap
Output Keterkaitan Subtansi Penguatan terhadap motto
Kegiatan Tahapan Kegiatan VIsi & Misi
perkegiatan Mata Pelatihan Organisasi
No. Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Terwujudnya a. Menghadap a. Terlaksananya a. Akuntabilitas Dengan Pada kegiatan ini mengandung
dukungan mentor mentor untuk koordinasi dan Kerja secara terlaksananya motto organisasi yakni Ramah
menjelaskan Persetujuan untuk professional koordinasi dan dan Santun
Tanggal
rencana kegiatan melakukan menjalin kerja persetujuan dari
29/10/2019
aktualisasi. rencana kegiatan sama dengan Pimpinan maka
dan tersedianya pimpinan dapat meujudkan
surat izin yang b. Etika Publik. misi
telah ditanda Dalam bekerja “Menyelenggarakan
tangani sebagai diperlukan sikap pelayanan kesehatan
bentuk persetujuan sopan, santun dan yang prima dan
dari mentor. ramah terhadap terjangkau bagi
pimpinan masyarakat ”
c. Nasionalisme
b. Mendengar b. membuat Dalam
pengarahan catatan hasil penyusunan
mentor pertemuan kegiatan ini
c. Mereview c. rekaman menerapkan sila 4
kembali pancasila yakni
.......................... dengan proses
musyawarah
d. Komitmen Mutu
Dalam kegiataan
ini akan
meningkatkan
2. Membuat media a. Membuat desain a. Tersediannya a. Akuntabilitas Kegiatan ini Pada kegiatan ini mengandung
edukasi berupa leaflet gejala design leaflet Mampu bekerja berkonstribusi motto organisasi yakni Efektif
leaflet tentang penyakit TB gejala penyakit dengan penuh terhadap misi Peralatanku
gejala penyakit TB yang siap tanggung jawab “Menyelenggarakan
TB. dibagiakan b. Komitmen Mutu pelayanan kesehatan
Tanggal 30/10/19 kepada Kegiatan ini yang prima dan
masyarakat berorientasi pada terjangkau bagi
b. Mencetak leaflet b. tersedianya nilai efektfitas dan masyarakat”.
gejala penyakit leaflet gejala inovatif
TB penyakit TB c. Nasionalisme
c. Melakukan c. terlaksananya Dalam proses ini
kordinasi kordinasi mengedepankan
bersama bersama kepentingan public
paramedis paramedis

3. Mengadakan a. Mengadakan a. tersedianya a. Akuntabilitas Pelaksanaan Pada kegiatan ini mengandung


masker dan masker masker Didalam kegiatan kegiatan ini motto organisasi yakni sehat
menyimpan leaflet b. Menyimpan di b. Tersedianya ini, bekerja dengan merupakan bentuk tujuanku
untuk dibagikan loket leaflet di tanggung jawab kontribusi terhadap
kepada pasien pendaftaran, poli Pendaftaran b. Komitmen Mutu misi
yang berkunjung umum. RSUD Buton Melakukan efektif, “Menyelenggarakan
di RSUD Buton pelayanan kesehatan
Tengah Tengah efisien & inovatif yang prima dan
tanggal 5/11/2019 c. Melakukan c. terjalinnya c. Nasionalisme terjangkau bagi
kordinasi kepada kordinasi Kegiatan ini masyarakat”.
paramedis bersama mengedepankan
paramedis kepentingan public
d. Anti Korupsi
Kegiatan ini
berorientasi pada
transparansi
penggunaaan
dana
4. Pembagian leaflet a. Mensosialisasika a. petugas a. Akuntabilitas Kegiatan Ini kegiatan ini mengandung
tentang gejala n pada petugas mengetahui Didalam kegiatan menujukkan beberapa motto organisasi
penyakit TB pendaftaran keberadaan leaflet ini, bekerja dengan kontribusi pada misi yakni Santun, Ramah &
Tanggal RSUD Buton gejala TB tanggung jawab & “Menyelenggarakan Kompherensif Pengetahuanku
6,7,8,11,12,13/11/ Tengah tentang professional sistem pelayanan
2019 tersedianya b. Komitmen Mutu yang berdaya guna
leaflet gejala Melakukan efektif dan berhasil guna
penyakit TB di & efisien serta bagi pengembangan
Ruang inovatif pelayanan dan
pendaftran. c. Etika Publik petugasnya”
b. Mensosialisasi b. terciptanya Komunikasi
pada pengunjung sosialisasi kepada dengan sikap
RSUD Buton pasien atau sopan, santun dan
Tengah masyarakat yang ramah
berkunjung di d. Nasionalisme
RSUD Buton Kegiatan ini
Tengah mengedepankan
c. Membagikan c. masyarakat kepentingan publik
leaflet kepada mendapatkan
masyarakt leaflet.
5. Pelaksanaan a. Memberikan a. Terlaksananya a. Akuntabilitas Kegiatan Ini Pada kegiatan ini
pembagian masker kepada pembagian Didalam kegiatan menujukkan mengandung motto
masker dan pasien masker ini, bekerja dengan kontribusi pada misi organisasi yakni Aman
memberitahu cara b. Menjelaskan cara b. masyarakat tanggung jawab & “Meningkatkan tindakanku dan sehat
penggunaannya penggunaan mengetahui tata professional kualitas pelayanan tujuanku.
yang tepat. masker yang baik cara pemakaian b. Komitmen Mutu bermutu dan
tanggal dan benar masker yang baik Melakukan efektif terjangkau bagi
6,7,8,11,12,13/11/ dan benar. & efisien serta masyarakat”
2019 c. Melakukan c. terjalinnya inovasi
kerjasama kerjasama c. Etika Publik
dengan dengan Komunikasi
paramedis. paramedis dengan sikap
sopan, santun dan
ramah
d. Anti Korupsi
Kegiatan ini
berhubungan
dengan kepedulian
terhadap pasien
RSUD Buton
Tengah
3. Indikator Keberhasilan
- Adanya Komitmen Pimpinan untuk mendukung
- Diadakan leaflet untuk dibagikan sebagai media
- Terdapat leaflet di ruangan pendaftaran pasien RSUD Buton Tengah
- Dilakukan sosialisasi
- Dilakukan pembagian masker serta cara penggunaannya
- Tercapainya Tahapan Kegatan

4. Faktor Pendukung Keberhasilan


- Dukungan Mentor
- Semangat dan percaya diri
- Kerjasama dengan Paramedis

5. Indikasi terjadinya kegagalan


- Kurangnya komitmen pimpinan untuk mendukung
- Tidak tersedia leaflet untuk dibagikan sebagai media
- Tidak terdapat leaflet di ruangan pendaftaran pasien RSUD Buton
Tengah
- Tidak terlaksananya sosialisasi
- Tidak dilakukan pembagian masker serta cara penggunaannya
- Tidak tercapainya tahapan kegatan

6. Antisipasi menghadapi hambatan


- Penguatan nilai akuntabilitas dalam diri
- Memaksimalkan waktu untuk menyelesaikan tahapan kegiatan
- Memaksimalkan kordinasi dengan mentor

7. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan berupa tersedianya leaflet, terlaksananya
sosialisasi dan di dokumentasikan.
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUTON TENGAH

Kegiatan
Oktober/November
No
28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Melakukan koordinasi dan
meminta persetujuan dari
1 pimpinan dalam rencana
kegiatan
Membuat media edukasi

2 berupa leaflet tentang gejala


penyakit TB.
Mengadakan masker dan
menyimpan leaflet untuk

3 dibagikan kepada pasien


yang berkunjung di RSUD
Buton Tengah
Sosialisasi dan pembagian

4 brosur tentang gejala penyakit


TB
Pelaksanaan pembagian
masker dan memberitahu cara
penggunaannya yang tepat.
5
Evaluasi kegiatan
6
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUTON TENGAH

Kegiatan
November/Desember
No
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2
Melakukan koordinasi dan
meminta persetujuan dari
1 pimpinan dalam rencana
kegiatan
Membuat Brosur tentang gejala
2 penyakit TB
Mencetak brosur gejala
penyakit TB dan mengadakan

3 masker untuk dibagikan kepada


pasien yang berkunjung di
RSUD Buton Tengah
Sosialisasi dan pembagian

4 brosur tentang gejala penyakit


TB
Pelaksanaa pembagian masker

5 dan memberitahu cara


penggunaannya yang tepat.

Evaluasi kegiatan
6
Daftar pustaka

1. Modul analisis isu kontenporer


2. Modul anti korupsi
3. Modul etika publik
4. Modul komitmen mutu
5. Modul akuntabilitas
6. Modul nasionalisme
7. Modul whole of government
8. Modul manajemen ASN
9. Modul pelayanan publik
10. Widyaisuara pembawa materi wawasan kebangsaan
11. Widyaisuara pembawa materi analisi isu kontemporer
12. Widyaisuara pembawa materi konsep aktualisasi
13. Widyaisuara pembawa materi anti korupsi
14. Widyaisuara pembawa materi etika publik
15. Widyaisuara pembawa materi komitmen mutu
16. Widyaisuara pembawa materi akuntabilitas
17. Widyaisuara pembawa materi nasionalisme
18. Widyaisuara pembawa materi whole of goverment
19. Widyaisuara pembawa materi manajemen ASN
20. Widyaisuara pembawa materi pelayanan publik
21. Profil RS.daerah Buton Tengah

Anda mungkin juga menyukai