Laporan Individu Regina Munaa Madani PT Mutiara Mutu Sertifikasi
Laporan Individu Regina Munaa Madani PT Mutiara Mutu Sertifikasi
Laporan Individu Regina Munaa Madani PT Mutiara Mutu Sertifikasi
Disusun oleh:
PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
6 MEI – 18 JUNI 2022
KONDISI PERUSAHAAN
Profil Perusahaan
*) Perempuan : 88 Jiwa
Pembagian jam kerja :
1. Non shift : 08.00-17.00 (Senin – Jumat)
2. Shift
a. Shift I : 07.00-14.30
b. Siang : 14.30-22.30
c. Malam : 22.30-06.30
PT. National Label merupakan perusahaan label pertama di Indonesia yang ebrdiri pada tahun 1972
dan masih terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini, Tim manajemen yang professional mendukung
efektivitas operasional untuk memastikan kualitas produk yang tinggi dan pelayanan yang prima. PT. National
Label dengan kapasitas produksi 4 juta lusin per bulan merupakan produsen woven label terbesar di Indonesia
dengan mesin-mesin mutakhir dari Prancis, Italia, Swiss, dan Jerman. PT. National Label menghasilkan
produk-produk unggulan berupa woven lavel, printed label, hangtag, stiker, sublimation printing, dan heat
transfer. PT. National label memiliki 5 (lima) kantor cabang yang berada di Jabodetabek, Bandung, Solo,
Surabaya, dan Denpasar.
PT. National Label mengembangkan bisnisnya ke Industri Packaging yang berbasis kertas dan
dilengkapi dengan mesin Post-Press diantaranya papper cutting dan laminating. Proses quality control yang
sangat ketat menjamin semua produk yang dikirim pelanggan sudah sesuai dengan spesifikasi dan standar
kualitas pelanggan. PT. National Label didukung dengan Integrated IT System yang dikembangkan secara
internal untuk memastikan on time delivery barang setiap pelanggan. PT. National Label mempunyai tenaga
penjualan yang ramah dan hangat yang selalu siap melayani dan memberikan solusi untuk kebutuhan setiap
pelanggan. PT National Label mengejar keunggulan dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan
menerima sertifikasi ISO 9001:2008, UKAS terakreditasi. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru dan hanya
mempekerjakan sumber daya manusia yang berdedikasi & terampil untuk memproduksi label - label
berkualitas tinggi & akurat. PT National Label menerapkan konsep green manufacture yaitu perusahaan yang
memperhatikan kelestarian lingkungan serta memperhatikan aspek K3. Produk yang diproduksi oleh PT.
National sebagai berikut:
Layout Perusahaan
PT. National Label memiliki luas area pabrik sebesar 11.295 m 2 dan luas bangunannya mencapai
5.318 m2. Berikut merupakan layout bangunan PT. National Label :
Proses Produksi
Proses produksi PT. National Label dilakukan dari bagian sales/penjualan yang menjelaskan
spesifikasi dari produk dan proses administrasi yang perlu dilakukan customer sebelum lanjut ke proses
berikutnya. Setelah di setujui kedua pihak proses lanjutan akan dilakukan oleh bagian design yang akan
mendisign produk/brand sesuai dengan permintaan customer. Selanjutnya pelanggan akan melakukan tahap
pembayaran pada bagian PPC. Sesudah dilakukan pembayaran, bagian produksi akan mempersiapkan bahan
utarama sesuai produk yang diminta dan dilanjutkan dengan proses produksi ke barang jadi. Produk yang
sudah jadi akan dibawa ke bagian Quality Check untuk memastikan produk/barang jadi yang di rancang
sudah sesuai dengan persyaratan costumer dan standar perusahaan. Setelah itu barang/produk akan dibawa
ke tempat penyimpanan/Ware House Delievery, dan akan dilanjutkan dengan proses
pengantaran/penyerahan produk kepada customer.
Penerapan Norma K3 Secara Umum
Bidang Kelembagaan K3
PT. National Label memiliki struktur organisasi P2K3. P2K3, yang diketuai oleh direktur perusahaan
dengan Ahli K3 Umum sebagai sekretarisnya. Ahli K3 Umum PT. National Label memiliki SKP (Surat
Keterangan Penunjukan) 13 aktif yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI. PT. National
Label juga memiliki Ahli K3 Kimia, Menurut Kepmenaker No 187 Tahun 1999, Ahli K3 Kimia wajib
dipekerjakan apabila perusahaan dikategorikan mempunyai potensi bahaya besar, sementara perusahaan
yang potensi bahayanya masuk kategori menengah wajib memiliki petugas K3 Kimia. Sementara untuk
mengelola B3, perusahaan memakai jasa PJK3 yang memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri
Tenaga Kerja.
Pelayanan Kesehatan
PT. National Label memiliki perawat/ paramedis dan petugas P3K yang sudah bersertifikat Hiperkes.
Perawat dan petugas P3K bertugas untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan
menerapkan 5R (Ringkas, rawat, rapi, resik, rajin) di area fasilitas P3K. Menurut Permenakertrans No 15
Tahun 2008 ideal rasio jumlah petugas P3K untuk 14 perusahaan yang memiliki resiko rendah terhadap
kecelakaan, setidaknya satu petugas P3K untuk 150 tenaga kerja. Sementara untuk perusahaan dengan
resiko kecelakaan kerja tinggi, setidaknya memiliki satu petugas setiap 100 orang. Untuk keperluan
kesehatan lebih lanjut seperti pemeriksaan MCU saat recruitment, maupun MCU berkala dan khusus,
perusahaan bekerja sama dengan pihak ke-3.
Kebijakan K3
Perusahaan menerapkan kebijakan K3 dalam bentuk kewajiban tenaga kerja memakai APD saat
bekerja, diantaranya pemakaian ear muff, masker, dan body harness (khusus untuk pekerjaan di ketinggian /
working at height). Pekerja yang berada di area cutting di mana mesin mengeluarkan asap, pekerja harus
memakai APD (masker) untuk mencegah mengalami gangguan pernafasan. Kemudian, pada pekerjaan
angkat angkut dimana pekerja harus menggunakan APD berupa penyangga punggung untuk mencegah sakit
punggung. Kemudian pada saat mengantarkan barang, driver harus mengencangkan sabuk pengaman saat
mengemudi agar barang yang dikirim sampai ke pelanggan dengan selamat dan pekerja juga selamat.
Penggunaan APD diatur dalam Permenakertrans No Per 08/MEN.2010. Pada pekerjaan ketinggian, menurut
Permenaker No 9 Tahun 2016 pengusaha / pengurus wajib menerapkan K3 dalam bekerja pada ketinggian.
Bekerja pada ketinggian tersebut wajib memenuhi persyaratan K3 meliputi perencanaan, prosedur kerja,
teknik bekerja aman dan APD. Perusahaan juga menyediakan toilet, kantin, musholla, kotak P3K, ruang
laktasi, fire protection (APAR, hydrant, smoke detector, heat detector, fire alarm) dll.
Operation Plan
PT. National Label memiliki operation plan berupa SOP (Standard Operating Procedure), JSA (Job
Safety Analysis), dan HIRA (Hazard Identification and Risk Assessment) yang diinformasikan ke seluruh
tenaga kerja sebagai pedoman dalam bekerja. Dokumen tersebut harus ditinjau kembali jika terjadi
perubahan situasi dan kondisi, diantaranya terdapat teknologi baru, material baru, peralatan baru, cara kerja
dan lingkungan baru, serta ada jenis pekerjaan yang baru.
Penerapan Norma K3 di PT. National Label antara lain :
1. Memiliki komitmen terkait kebijakan K3 di perusahaan
2. Memiliki pekerja berlisensi sebagai Ahli K3 Umum, Ahli K3 Listrik, Ahli K3 Kimia, Hiperkes
Paramedis, Ahli K3 Kebakaran, Petugas P3K, Operator Genset, Operator Lift Barang.
3. Memiliki organisasi P2K3 dan rutin melakukan rapat serta menyerahkan laporan triwulan kepada
Disnaker setempat
4. Menyediakan sosialisasi terkait K3 yang memadai bagi karyawan dan tamu sesuai dengan
potensi bahaya di tempat kerja
5. Menyediakan, merancang, dan mengembangkan ruang kerja dan alat kerja yang aman bagi para
pekerja
6. Melakukan inspeksi dan audit berkala untuk memeriksa kesesuaian dengan standar K3
7. Menentukan target tahunan untuk meningkatkan penerapan K3 di perusahaan
8. Melakukan pelatihan pemadaman kebakaran bekerja sama dengan tim DAMKAR wilayah
setempat
9. Melakukan pelatihan tanggap darurat dan membentuk tim tanggap darurat
10. Evaluasi berkala untuk menjamin pencapaian
MATRIKS ANALISIS
DAN PEMECAHAN MASALAH
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, kesimpulan dari observasi di PT. National Label
adalah sebagai berikut:
1. Penerapan norma K3 di Bidang Kelembagaan, Keahlian dan SMK3 di PT. National Label telah
berjalan baik pada beberapa aspek, namun perlu perbaikan dengan menerapkan SMK3 secara
menyeluruh, melaksanakan audit SMK3 sehingga kedepannya dapat mendapatkan penghargaan zero
accident.
2. Penerapan norma K3 di bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran di PT.
National Label telah berjalan baik pada beberapa aspek, namun perlu adanya perbaikan yaitu: lampu
indikator panel listrik tidak berfungsi dengan maksimal (mati), dan belum ada ventilasi pada ruang
penyimpanan bahan kimia berbahaya.
3. Penerapan norma K3 di bidang Mekanik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekanan di PT. National Label
yang perlu perbaikan, yaitu belum ada safety sign, SOP, dan prosedur LOTO pada pesawat tenaga
produksi (genset), tabung oksigen belum memiliki pengaman dan peletakan yang masih kurang tepat,
serta riksa uji untuk mesin produksi.
4. Penerapan norma K3 di bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Bahan berbahaya di PT.
National Label yang perlu perbaikan, yaitu perusahaan belum melakukan pemeriksaan HIV/AIDS
pekerja, belum ada stiker warning kebisingan pada ruang produksi dengan kebisingan melebihi
NAB, belum ada smoking area khusus, serta penggunaan sarung tangan pada saat proses dyeing
belum dilakukan.
Saran
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan. Saran dari observasi di PT National Label adalah
sebagai berikut:
1. Penerapan SMK3 secara menyeluruh sesuai dengan PP 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
K3
2. Penyimpanan tabung oksigen pada ruangan yang lebih tertutup dan memasang anti guling pada
tabung oksigen sesuai dengan Permenaker No. 37 tahun 2016
3. Pemasangan SOP pada mesin genset yang ada di perusahaan sesuai dengan PP 50 Tahun 2012
Tentang Sistem Manajemen K3
4. Memasang safety sign yang dapat dilihat dengan jelas oleh pekerja sesuai UU No. 1 tahun 1970