Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada kita 'bentuk' dari sinyal
listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti
layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap
waktu. Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari
tegangan dan waktu pada layar (sreen).
Sebuah grafik, biasa disebut trace /jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan
phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama
dengan pengambaran pada layar televisi.
Gambar 2. Osiloskop
Kabel Osiloskop
Sebuah pemandu masukan Y oscilloscope selalu terdiri dari pemandu co-axial dan susunannya
ditunjukkan oleh diagram. Bagian tengah kabel mengalirkan sinyal dan bagian selubung
(pelindung) terhubung ketanah (0V) untuk melindungi sinyal dari gangguan listrik (biasa disebut
dengan Nois / derau.
Beberapa parameter sinyal yang dapat diamati menggunakan osiloskope an tara lain :
Amplitudo ( tegangan puncak ), periode, frekwensi dan fasa.
Tegangan puncak ke puncak adalah dua kali tegangan puncak (amplitudo). Biasanya
pembacaan pada osciloskope saat pengukuran adalah tegangan puncak ke puncak.
Perioda adalah waktu yang diperlukan untuk membentuk satu sinyal penuh.
diukur dalam detik (s), tetapi perioda dapat sependek millidetik (ms) dan microdetik (μs) biasa
digunakan juga. 1ms = 0.001s dan 1μs = 0.000001s.
Periode disimbolkan dengan huruf T, dengan satuan dinyatakan detik atau second (s ).
Gambar 2. Menunjukkan gelombang sinus dengan nilai periode sebesar 2 detik atau 2 s.
Frekuensi adalah banyaknya putaran/getar per detik. diukur dalam hertz (Hz), tapi frekuensi
dapat setinggi kilohertz (kHz) dan megahertz (MHz) maka digunakan. 1kHz = 1000Hz dan 1MHz
= 1000000Hz.
Osiloskop pada dasarnya dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur besaran
tegangan AC dan Frekuensinya dengan cara menampilkan bentuk gelombang dari
pengukuran tersebut. Tegangan AC yang diukur akan menampilkan bentuk gelombang
sinus yang kemudian dengan gelombang sinus tersebut kita hitung frekuensinya
berdasarkan Perioda gelombang yang ditampilkan.
Tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV, Sakelar VOLT/DIV yang kita setting adalah 5 Volt
maka hasil perhitungannya adalah 10 Volt ( 2 DIV x 5 Volt = 10 Volt) SedangkanTegangan
puncak ke puncaknya adalah 20 Volt dengan perhitungan sebagai berikut : 4 DIV x 5 Volt = 20
Volt .Maka hasil pengukuran tegangan AC adalah 20 Volt.
Mengukur Frekuensi dengan Osiloskop
Pada dasarnya Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik yang biasanya
dilambangkan dengan simbol “F”. Satuan dari Frekuensi adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur
Frekuensi pada Osiloskop, kita perlu mengetahui Perioda sebuah gelombang Sinus dengan cara
melihatnya dari layar Osiloskop. Yang dimaksud dengan Perioda adalah Waktu yang dibutuhkan
satu siklus pengulangan secara lengkap. Perioda biasanya dilambangkan dengan “T”, satuan
Perioda adalah detik (second). Dari gelombang sinus yang ditampilkan osiloskop seperti pada
gambar di atas ini, kita dapat menghitung Frekuensinya.
Cara perhitungan Perioda (T) adalah mengalikan jumlah divisi ( kotak ) satu siklus gelombang
dengan nilai waktu yang disetting pada sakelar TIME/DIV.
Dengan memperhatikan gambar sinyal gelombang diatas maka besar frekwensi dapat dihitung :
F = 1 / (5ms x 4 Div)
F = 1 / 0.02 second
F = 50 Hz