Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Ircham Nur

NIM : 239020485002

T1 Eksplorasi Konsep
Perjalanan Pendidikan Dari Perspektif Ki Hadjar Dewatara

Setelah saya membaca Pidato Sambutan Ki Hadjar Dewantara serta menonton videonya
Sejarah bangsa bisa dilihat dari Pendidikan yang ditempuh bangsa tersebut. Ki Hadjar
Dewantara dengan pidatonya menyatakan bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian
segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Bermaksud agar
semua aspek-aspek dan unsur-unsur pradaban dan kebudayaan dapat tumbuh dengan menjadi
semakin baik dari masa ke masa. Pendidikan pada zaman kolonial Belanda pada saat itu dibatasi
kekuasaan dan diskriminasi. Masyarakat Indonesia tidak semua bisa menempuh pendidikan,
hanya rakyat keturunan bangsawan yang bisa menempuh pendidikan. Tentu saja pendidikan
anak Indonesia tidak diabaikan begitu saja. Beberapa kepala daerah mendirikan sekolah di
Kabupaten dengan maksud melatih beberapa orang untuk perusahaan belanda. Pada tahun
yang sama lahirlah sekolah bumi putera pada saat itu hanya ada tiga kelas dan pembelajaran
yang diterima oleh masyarakat hanya membaca, menulis serta berhitung. Namun pada
dasarnya Pendidikan zaman kolonial Belanda bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bangsa
Belanda. Pemerintah belanda mendidik calon pegawai dengan diberikan keterampilan yang
cukup agar dapat bekerja tetapi dengan upah yang kecil. Pada kala itu masyarakat kaya
mementingkan yang penting bisa bekerja karena pada era itu perekonomian tidak stabil.
Kemudian lahirlah sekolah Taman Siswa
yang didirikan olek Ki Hadjar Dewantara. Kemunculan Taman siswa merupakan
sebuah gerbang kebebasan dan kebudayaan bangsa. Karena setelah didirikan sekolah
pada saat itu paradigma pendidikan mulai berkembang. Sehingga pada waktu itu semua
rakyat pribumi bebas untuk bersekolah. Pendidikan Ki Hadjar Dewantara menciptakan 3
semboyan “ing ngarso sung tuladha”,“ing madya mangun karso”, “tut wuri handayani”
yang bermakna didepan memberi Teladan, di tengah membangun semangat
(ilham/inspirasi) dan di belakang memberi dorongan, sampai sekarang pedoman ki
Hajar Dewantara tetap digunakan walau system pendidikan telah melaluibanyak sekali
perubahan.Tujuan Pendidikan bagi bangsa adalah untuk kepentingan bangsa Indonesia
sendiri, Pendidikan saat ini fokus pada keterampilan kecerdasan dan
dipersiapkan untuk tantangan di zaman ini. Pada zaman dahulu Ki Hadjar Dewantara
berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah memerdekakan manusia, selamat dan
bahagia. Pada zaman sekarang perekrutan guru diatur dan disesuaikan dengan
kualifikasi kebutuhan lembaga tetapi pada zaman colonial tenaga pendidik berangkat
dari keinginan yang memunculkan Hasrat dari diri mereka untuk melayani.
Argumentasi ini diperkuat dengan jurnal yang berjudul
“PERKEMBANGAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN ZAMAN KOLONIAL
BELANDA DI INDONESIA ABAD 19-20” yang menyatakan pendidikan pada zaman itu
lebih berpusat kepada anak anak belanda yang sangat mengutamakan pendidikan
cukup tinggi, dengaan diperkuat juga dengan jurnal “RELEVANSI PEMIKIRAN
KI HAJAR DEWANTARA DENGAN KONSEP MERDEKA
BELAJAR” Gagasan serta pemikiran Ki Hajar Dewantara memiliki nilai-nilai yang
masih sangat relevan dengan kondisi zaman serta kultural dimasa sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai