Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Ircham Nur

NIM : 239020485002

T1 Mulai Dari Diri


Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah
Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalamanapa
yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut
di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?
Jawab :
Pengalaman yang membuat saya menjadi rindu bersekolah adalah bertemu dan bermain
dengan teman-teman, selain itu belajar bersama dan berdiskusi juga merupakan hal yang
membuat saya rindu bersekolah.
Peristiwa yang membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar adalah saat saya mampu memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh
guru dengan baik serta Ketika saya mampu untuk menyampaikan atau
mendemonstrasikan kembali materi apa yang baru saja dipelajari.
Guru yang sangat menginspirasi ketika saya duduk di bangku SMA adalah seorang guru
matematika yang sangat penyayang dan sabar dalam membimbing siswanya. Beliau selalu
dengan sigap membantu siswanya ketika siswa mengalami kesulitan dalam hal
pembelajaran. Selain itu beliau juga mampu menjadi sosok pendengar yang baik ketika
siswanya menceritakan masalah lain yang dihadapi selain permasalahan belajar.
Yang membuat saya sangat berkesan dengan beliau tetap semangat dalam mendidik
siswanya,dan selalu memberikan motivasi dan nasehat agar siswa tidak patah semangat
dalam belajar karena menurut beliau pendidikan yang baik akan mampu mengantarkan
kita ketika nanti harus bersaing di masyarakat agar tidak tertinggal dengan orang lain.
Dengan melihat semangat yang diajarkan oleh guru saya membuat saya ingin melakukan
hal yang sama seperti yang dilakukan oleh guru tersebut. Saya selalu berusaha menjadi
guru yang baik bagi siswa saya dalam memberikan bimbingan dan arahan. Saya selalu
berusaha mendengarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa berharap saya
mampu mengurangi beban pikiran mereka sehingga mereka menjadi lebih semangat
dalam belajar.
 Siapa saya saat ini?
Saat ini saya adalah seorang pribadi yang masih membutuhkana ilmu dalam
usaha saya untuk mencapai kebahagian saya lahir dan batin. Saya menyadari kebutuhan
saya sebagai pribadi yang berkebutuhan untuk terus belajar secara mandiri untuk
mengatur
diri saya sendiri dalam perjalanan menjadi manusia merdeka, sehingga saya bisa
hidup dengan bersandar pada kekuatan diri saya sendiri baik lahir maupun dan tidak
bergantung pada orang lain.
 Mengapa saya memilih menjadi guru?
Saya memilih menjadi guru karena saya ingin menjadi manusia yang merdeka
dengan memerdekakan para peserta didik saya mengantarkan mereka menjadi
pribadi yang bahagia jiwa dan raganya sehinggga mereka bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang beriwa pancasila. Karena alasan tersebutlah, saya berusaha
untuk meningkatkan kemampuan saya untuk bisa menjadi guru yang berkarakter
dan professional, sehingga saya bisa menuntun segala kekuatan dan kodrat pada
anak- anak didik saya agar mereka bisa mencapai kebahagian dan keselamatan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusi maupun sebagai anggota masyarakat.
 Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?
Langkah awal untuk bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik tentu saja
adalah dengan mengawali mengenali dan mengahayati diri kita sendiri sebagai manusia
yang merdeka untuk terus belajar. Para peserta didik kita saat ini sangat berbeda dengan
peserta didik kita dahulu. Saat ini mereka sangat fasih dalam teknologi karena penggunaan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan internet sebagai salah satu sumber
belajar utama. Di dalam internet, mereka bisa dengan mudah dan cepat mencari serta
mengkonfirmasi pengetahuan. Para peserta didik saat ini bahkan bisa menjangkau
pengetahuan sekalipun tanpa diberikan oleh para guru. Sehingga dengan adanya
perubahan zaman inilah, ada hal-hal yang perlu kita selaraskan agar bisa menjadi
pendidik yang relevan dengan konteks zaman. Mengingat penyampaian Ki Hajar
Dewantara, bahwa “pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuhnya
kekuatan kodrat anak, bukan dasarnya.”
Kemajuan teknologi yang saat ini sangat dekat dalam genggaman para peserta didik
tentu masih memerlukan seorang sosok pendidik yang bisa menuntun tingkah laku
hidupnya serta karakternya dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi mungkin bisa
menjawab segala kebutuhan pengetahuan secara materiil, tetapi tidak dengan pendidikan
karakter dan pola pikir. Hadirnya kita sebagai sosok pendidik akan bisa menuntun siswa
kita memilah dan memanfaatkan teknologi pada cara yang tepat sehingga dapat tercipta
pribadi merdeka belajar dengan karakter Pancasila.
Lingkaran Emas
Pribadi (Golden Circle)

Nama : Fahrul Islam


Asal Kota/Kabupaten :Bulukumba
Provinsi : Sulawesi
Selatan

WHY (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)


Saya mengikuti mata kuliah Filosofi Pendidikan Nasional bertujuan untuk menumbuhkan
imperatif edukatif-moral saya sebagai guru. Baik di dalam diri sendiri, sesama guru, dan
peserta didik.
Selain itu, dengan belajar Filosofi Pendidikan, saya dapat menguatkan kualitas diri saya
sebagai mahasiswa yang menjunjung tinggi prinsip “Pendidikan itu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mecapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat”.
Melaui bekal dan pengalaman yang saya miliki ini, Saya yakin menjadi seorang guru
sekaligus yang berperan sebagai fasilitator, pemacu, motivator, pemberi inspirasi bagi peserta
didiknya.
Seorang guru senantiasa mau belajar meningkatkan intelektualitas, motivasi, spiritualitas,
dan kebanggaan sebagai guru yang open minded terhadap kemajuan pendidikan sembari
berkarya. Karya-karya seorang guru selalu dapat menumbuhkan semangat saling belajar dan
mampu menuntun kekuatan kodrat peserta didik menjadi manusia Indonesia sesuai Profil
Pelajar Pancasila.
HOW (strategi dan kebutuhan)
Hal pertama yang saya lakukan untuk mewujudkan tujuan saya yaitu dengan
melakukan introspeksi diri. Saya perlu mengetahui kelebihan dan kelemahan saya jika
menjadi seorang pendidik.
Menurut saya, saya memiliki tekad kuat dari hati saya, sikap tulus dan pengabdian, serta
keinginan untuk ikut membangun peradaban melalui pendidikan, dimana hal itu menjadi
modal dasar untuk bisa menjadi guru yang baik.
Strategi yang saya lakukan, di antaranya adalah:
1) Berpartisipasi dalam pelatihan/ workshop untuk meningkatkan kompetensi diri
2) Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya
3) Berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah sehingga mendapatkan berbagai
informasi daninovasi terbaru di dalam bidang ilmu Bimbingan Konseling
4) Bekerja sama dengan tenaga profesional lainnya baik di lingkungan
sekolah maupunlingkungan kampus
Adapun kebutuhan yang harus saya penuhi diantaranya yaitu:
 Memahami dan mempraktikkan 4 kompetensi guru mulai dari kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial;
 Meningkatkan kemampuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi/
Internet of things dalam proses pelayanan dan pengembangan diri;
 Mengembangkan materi layanan dengan metode yang kreatif dan inovatif;
 Memaksimalkan fasilitas dan media layanan, serta senantiasa bertindak reflektif
agar tercipta perbaikan yang berkelanjutan.

WHAT (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)

Sadar akan pentingnya peran seorang guru bagi masa depan bangsa, membuat saya selalu
ingin belajar dan meningkatkan wawasan.
Oleh karena itu, yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut ialah:
1) Menempuh kuliah S1 program studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri
Makassar
2) Mengikuti mata kuliah yang saya perlukan untuk memperkaya wawasan dan
meningkatkan kemampuan dengan baik
3) Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi seperti mengikuti Pendidikan
Profesi Guru (PPG Prajabatan)
4) Mengembangkan soft skill dengan aktif berorganisasi.
5) Selain itu, saya juga sangat senang berdiskusi dengan teman yang berprofesi sebagai
guru atau orang yang lebih berpengalaman mengenai cara mengajar, media layanan,
dll.
Langkah-langkah tersebut saya lakukan semenjak saya memutuskan untuk menjadi
seorang guru, yakni ketika memilih jurusan Bimbingan dan Konseling sebagai jurusan
perkuliahan yang saya lulusi dan akan saya jalani.

Anda mungkin juga menyukai