M. Arif Al-Furqon - A1C219029 - Proposal Skripsi
M. Arif Al-Furqon - A1C219029 - Proposal Skripsi
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
M. ARIF AL-FURQON
NIM A1C219029
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Seminar Proposal dalam Menyelesaikan
program Sarjana Pendidikan Matematika
OLEH
M. ARIF AL-FURQON
NIM A1C219029
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai karena adanya dukungan
serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada kedua Orang tua tercinta yaitu Drs. Bujang dan
Urifah Anwar, S. Kom yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan
sehingga penulis bisa sampai pada titik ini.
Selain itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
sekolah SMP Negeri 11 Kota Jambi yang telah membantu dan memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 11 Kota Jambi.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada siswa kelas IX B SMP Negeri 11
Kota Jambi yang sudah mau membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Terakhir, penulis juga berterima kasih kepada diri penulis sendiri yang telah
mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis ingin berterima kasih kepada penulis
karena telah mempercayai diri sendiri. Penulis ingin berterima kasi kepada penulis
karena telah berusaha sekuat tenaga dan tidak menyerah. Penulis ingin berterima
kasih kepada penulis karena telah menjadi diri sendiri setiap saat.
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
kemungkinan jawaban yang telah memiliki lebih dari satu jawaban atau cara
penyelesaian yang benar. Soal open ended ini merupakan soal yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir siswa (Syamsulrizal &
Aruan, 2019).
Berpikir kritis merupakan sebagai suatu proses berpikir dengan tujuan untuk
membuat keputusan-keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai apa
yang akan diyakini dan apa yang dilakukan. Berpikir kritis juga merupakan
aktivitas mental yang dilakukan menggunakan langkah-langkah dalam metode
ilmiah, yaitu: memahami dan merumuskan masalah, mengumpulkan dan
menganalisis informasi yang diperlukan dan dapat dipercaya, merumuskan
praduga dan hipotesis, menguji hipotesis secara logis, memgambil kesimpulan
secara hati-hati, melakukan evaluasi dan memutuskan sesuatu yang akan
dilakukan, serta meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi (Abdullah, 2016).
Dalam proses berpikir kritis, siswa cenderung memiliki pengalaman, motif,
sikap dan tipe kepribadian yang relatif berbeda dalam kemampuan berpikirnya.
Kepribadian bersifat unik dan konsisten, sehingga dapat digunakan untuk
membedakan antara individu satu dengan lainnya. Menurut Jung, kepribadian
menjadi dua tipe yaitu tipe introvert dan tipe ekstrovert (Rudianti, Aripin, &
Muhtadi, 2021). Kepribadian ekstrovert merupakan kepribadian yang
kecenderungan memiliki tingkah laku serta sifat-sifat yang dimiliki oleh individu
dengan karakteristik yaitu sifat terbuka, senang berteman dengan siapa saja baik
di lingkungan lama maupun di lingkungan baru, senang beraktivitas bersama-
sama, aktif, tingkah lakunya cenderung dipengaruhi orang lain, kurang teliti,
tergesa-gesa dan ekspresif (Indriyani, et al, 2016). Sedangkan, kepribadian
introvert merupakan kepribadian yang selalu mengarahkan pandangannya pada
diri sendiri, tingkah laku ditentukan oleh apa yang terjadi dalam pribadinya,
baginya dunia luar tidak berarti untuk penentuan tingkah lakunya, maka dari itu
tidak jarang individu tipe ini tidak mempunyai hubungan dengan lingkungan
disekelilinginya (Ningsih & Awalludin, 2021)
Menurut Facione et al (2011) Indikator berpikir kritis ada 4 yaitu
interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi. Karena indikator berpikir kritis
terdapat kesamaan dengan definisi dari open ended. Maka, indikator berpikir kritis
3
7
8
yang mampu berpikir kritis adalah orang yang tidak begitu saja menerima atau
menolak sesuatu. Mereka akan mencermati, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi sebelum menentukan apakah mereka menerima atau menolak
informasi. Dalam berpikir kritis siswa dituntut menggunakan strategi kognitif
tertentu yang tepat untuk menguji kendala gagasan, pemecahan masalah, dan
mengatasi masalah serta kekurangannya.
Orang yang berpikir kritis akan mencari, menganalisis dan mengevaluasi
informasi, membuat informasi, membuat kesimpulan berdasarkan fakta
kemudian melakukan pengambilan keputusan. Ciri orang yang berpikir kritis
akan selalu mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang
didiskusikan dengan masalah yang didiskusikan dengan masalah atau
pengalaman lain yang relevan. Berpikir kritis juga merupakan proses
terorganisasi dalam memecahkan masalah yang melibatkan aktivitas mental
yang mencakup kemampuan : merumuskan masalah, memberikan argumen,
melakukan deduksi dan induksi, melakukan evaluasi, dan mengambil keputusan
(Saputra, 2020).
resiko yang terjadi dan individu ini juga senang berbicara karena umumnya
mereka menikmati berbagai variansi kegiatan dan suka mempelajari hal baru.
Individu ekstrovert adalah individu yang senang bersosialisasi, memiliki
banyak teman, aktif, suka bepergian, memiliki sifat yang ramah tetapi memiliki
kesulitan mengontrol gerak hatinya berkenaan dengan agresif dan mudah
marah, berperilaku tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Serta kurang menuruti kata
hati. Dalam mengerjakan sesuatu orang ekstrovert biasanya lebih cepat
meskipun tidak sempurna dan kadang-kadang ceroboh (Jazuli & Lathifah,
2018). Menurut Rudianti et al (2021) ekstrovert adalah tipe kepribadian yang
lebih mementingkan luar dirinya dan cenderung lebih membuka diri terhadap
dunia luar, mereka menyukai keramaian, dengan banyak interaksi dan aktivitas
sosial.
lama mengenal atau bergaul. Introvert juga lebih memilih untuk menyendiri
ketika stress atau hanya ingin berbicara pada orang yang dipercaya. Introvert
adalah individu yang pandai menyelam ke diri mereka sendiri dan akan terus
berusaha memahami dirinya sendiri dengan melakukan banyak hal. Pada
akhirnya mereka menjadi orang yang bisa memahami dirinya sendiri tidak
terpengaruh oleh orang lain untuk mengetahui apa tujuan hidupnya
berpikir kreatif dan kritis siswa dapat diukur sesuai dengan indikatornya,
(Hidayat & Widjajanti, 2018).
Dari penjelasan diatas bahwa, dapat disimpulkan bahwa soal open ended
yaitu suatu soal yang memiliki banyak cara dan satu jawaban atau banyak cara
banyak jawaban, dari cara metode penyelesaiannya yang dilakukan oleh siswa.
Sehingga siswa dapat menumbuhkan ide dan gagasannya.
Jawab
………(1)
………(2)
Substitusikan persamaan 1 ke persamaan 2
20
( )
Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah (-1,3)
3. Metode eliminasi
Metode ini digunakan dengan mengeliminasikan salah satu variabel secara
bergantian. Langkah-langkah nya ialah sebagai berikut:
a. Ubah persamaan pertama sehingga koefisien yang dieliminasikan sama
dengan persamaan kedua begitupun sebaliknya
b. Kurangkan kedua persamaan tersebut
Contoh soal
Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel sebagai berikut!
Jawab
………(1)
………(2)
a. Ubah persamaan pertama sehingga koefisien yang dieliminasikan sama
dengan persamaan kedua begitupun sebaliknya
(
)
( )
b. Kurangkan kedua persamaan tersebut untuk mendapatkan nilai x
Jadi penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah (-1,-6)
4. Metode campuran
Metode ini merupakan gabungan dari metode eliminasi dan metode
substitusi. Langkah-langkah pengerjaanya ialah sebagai berikut :
Contoh soal
Jawab
a. Ubah persamaan pertama sehingga koefisien yang dieliminasikan sama
dengan persamaan kedua begitupun sebaliknya
( )
( )
b. Kurangkan kedua persamaan tersebut untuk mendapatkan nilai x
( )
Jadi, penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel tersebut ialah (2, 1)
22
Siswa Kepribadian
Introvert dan Ekstrovert
Interpretasi
Analisis
Evaluasi
Inferensi
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tipe Introvert dan Ekstrovert dalam
Menyelesaikan Soal Open Ended pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Tidak
Selesai
analisis
Iya
Kesimpulan
26
27
telah diolah sehingga akan dapat diketahui bagaimana kemampuan berpikir kritis
siswa pada kategori. Data yang dikumpul berupa:
1. Hasil tes MBTI untuk menentukan tipe kepribadian siswa.
2. Jawaban tertulis dari siswa menyelesaikan soal materi sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV)
3. Pernyataan siswa dalam bentuk lisan melalui hasil wawancara
Sumber data penelitian yang diperoleh adalah siswa kelas IX SMPN 11
Kota Jambi yang telah mempelajari materi sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV) pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024.
(SPLDV). Dipilihnya bentuk soal tes kemampuan berpikir kritis dalam bentuk
uraian agar peneliti dapat melihat langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan
soal, sehingga peneliti dapat menganalisis dan menyelidiki setiap Langkah-
langkah jawaban siswa sesuai indikator kemampuan berpikir kritis yang sudah
dirancang sebelumnya.
Peneliti berusaha merancang soal instrumen berupa soal dengan
permasalahn kontekstual. Soal yang dirancang memungkinkan siswa
menunjukkan indikator dari kemampuan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa.
Soal instrumen tes kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberikan ke siswa
akan dilakukan tahapan validitas ahli, sehingga soal yang diberikan kepada
siswa sudah valid.
2. Tes Kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan psikotes yang dirancang
untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan
membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak
1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan
tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan instrumen yang paling banyak
digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh
puluh tahun (Rabbani, Nasrun, Si, & Setianingsih, 2020).
Tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dilakukan untuk
menentukan tipe kepribadian siswa baik introvert maupun ekstrovert. Tes ini
terdiri dari 25 pertanyaan. Setiap pertanyaan terdapat 2 dua pilihan yaitu a dan b.
Untuk metode penskoran apabila banyak siswa memilih a maka siswa tersebut
berkepribadian ekstrovert. Sebaliknya, jika siswa banyak yang memilih b maka
siswa tersebut berkepribadian introvert.
Setelah selesai melakukan tes MBTI selanjutnya, siswa dijadikan subjek
penelitian yang akan diberikan soal open ended untuk menilai kemampuan
berpikir kritis siswa.
3. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara adalah pedoman peneliti dalam wawancara subjek
penelitian untuk mencari dan menggali informasi mengenai jawaban dari soal
kemampuan berpikir kritis yang diberikan. Selain untuk mencari informasi
29
mengenai jawaban dari soal kemampuan berpikir kritis yang diberikan, peneliti
juga mencari informasi berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan berpikir kritis siswa.
Data hasil wawancara berupa transkip wawancara. Transkip tersebut berisi
pertanyaan-pertanyaan peneliti yang ditujukan kepada subjek dalam
menyelesaikan soal yang diberikan oleh peneliti. Wawancara yang dilakukan
oleh peneliti ialah wawancara semi terstruktur sehingga peneliti dapat menggali
informasi kemampuan berpikir kritis siswa dan faktor-faktor kemampuan berpikir
kritis siswa tanpa terlalu bergantung dengan pedoman wawancara yang
dirancang. Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara kemampuan berpikir kritis
Ruang
Indikator Berpikir
Lingkup Deskriptor Pertanyaan
Kritis
Penelitian
1. Memahami Memahami masalah Setelah membaca soal, apa
Masalah yang ditujukan dengan yang kamu ketahui tentang
menulis diketahui soal tersebut?
maupun ditanyakan Apa permasalahan yang
soal yang tepat ada pada soal tersebut?
Apa konsep yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
tersebut?
Apa ada konsep lain?
2. Menganalisis Mengidentifikasi Apa maksud dari
Masalah hubungan-hubungan informasi yang telah
Proses antara pernyataan- tersebut?
Berpikir pernyataan, Bagaimana cara kamu bisa
Kritis Siswa pertanyaan-pertanyaan, menyelesaikan
Tipe dan konsep-konsep permasalahan pada soal
Introvert dan yang diberikan dalam tersebut?
Ekstrovert soal yang ditujukan Apakah semua informasi
Dalam dengan membuat yang ada pada soal
Menyelesaik model matematika tersebut bisa digunakan
an Soal-Soal dengan tepat dan untuk menyelesaikan
Open Ended memberi penjelasan masalah?
dengan tepat
Indikator
No Kemampuan Keterangan Skor
Berpikir Kritis
Tidak menulis yang diketahui dan yang ditanyakan 0
Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan dengan
1
tidak tepat
Menuliskan yang diketahui saja denga tepat atau yang
2
1 Interpretasi ditanyakan saja dengan tepat
Menulis yang diketahui dari soal dengan tepat tetapi
3
kurang lengkap
Menulis yang diketahui dan ditanyakan dari soal yang
4
tepat dan lengkap
Tidak membuat model matematika dari soal yang
0
diberikan
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
1
tetapi tidak tepat
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
2
2 Analisis dengan tepat tanpa memberi penjelasan
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
3
dengan tepat tetapi ada kesalahan dalam penjelasan
Membuat model matematika dari soal yang diberikan
dengan tepat dan memberi penjelasan yang benar dan 4
lengkap
Tidak menggunakan strategi dalam menyelesaikan
0
soal
Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak
1
lengkap dalam menyelesaikan soal
Menggunakan strategi yang tepat dalam
menyelesaikan soal, tetapi tidak lengkap atau
2
menggunakan strategi yang tidak tepat tetapi lengkap
3 Evaluasi
dalam menyelesaikan soal
Menggunakan strategi yang tepat dalam
menyelesaikan soal, lengkap tetapi melakukan 3
kesalahan dalam perhitungan dan penjelasan
Menggunakan strategi yang tepat dalam
menyelesaikan soal, lengkap dan benar dalam 4
melakukan perhitungan/penjelasan
Tidak membuat kesimpulan 0
Membuat kesimpulan yang tidak tepat dan tidak
1
sesuai dengan konteks soal
Membuat kesimpulan yang tidak tepat meskipun
2
4 Inferensi sesuai dengan konteks soal
Membuat kesimpulan yang tepat sesuai dengan
3
konteks soal tetapi tidak lengkap
Membuat kesimpulan yang tepat sesuai dengan
4
konteks soal dan lengkap
33
2. Mencari rata-rata dari skor hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa tipe
ekstrovert dengan rumus
∑
̅
Keterangan :
̅ Rata-rata
∑ jumlah skor siswa
banyak siswa
∑ ∑
√ ( )
Keterangan :
Standar deviasi
∑ jumlah tiap nilai dikuadratkan dikali banyaknya nilai
∑ jumlah tiap nilai dikali banyaknya nilai
banyak siswa
5. Diambil satu nama paling atas pada kelompok atas, satu nama paling atas
pada kelompok sedang dan satu nama paling bawah pada kelompok rendah
reduksi data, penyajian data dan kesimpulan seperti yang dijelaskan sebagai
berikut:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Menurut Abdussamad (2021:161) mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data
dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan
memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data berhasil direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif proses penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sebagainya. Tetapi yang paling sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Dengan melakukan
display data, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. Disarankan dalam melakukan penyajian data, selain menggunakan 50
teks naratif juga dapat menggunakan grafik, matrik, jejaring kerja dan chart
(Murdiyanto, 2020:49)
3. Kesimpulan (Verification)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sidiq &
Choiri, 2019:53).
38
soal open ended serta hasil wawancara. Analisis hasil tes kemampuan berpikir
kritis dilakukan berdasarkan kebenaran penyelesaian masalah secara terstruktur
yang dilakukan oleh subjek penelitian dengan dipandu petunjuk jawaban yang
dibuat peneliti. Sedangkan, analisis hasil wawancara dilakukan melalui tiga
tahap yaitu:
a. Reduksi Data (data reduction)
Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memilah data hasil
wawancara berdasarkan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis siswa.
Reduksi dilakukan setelah memahami dan menelaah hasil wawancara. Hasil
wawancara dituangkan secara tertulis dengan cara sebagai berikut:
1) Mentranskip hasil wawancara dengan cara memutar hasil rekaman
wawancara dengan masing-masing subjek penelitian
2) Memberikan kode pada transkip hasil wawancara. Pengkodean dilakukan
untuk memudahkan peneliti dalam menyesuaikan data pada kerangka
pembahasan hasil penelitian. Pengkodean data yang digunakan yaitu:
, ,
Keterangan:
Pernyataan
Jawaban Subjek Ekstrovert
Jawaban Subjek Introvert
Kode Digit setelah P, SE, SI
Digit pertama menyatakan subjek ke-a, dengan a
Digit kedua menyatakan soal ke-b, dengan b
Digit ketiga menyatakan pertanyaan maupun jawaban wawancara ke-c,
dengan c
Contoh:
Pertanyaan peneliti untuk subjek ke-1, soal ke-2, dan pertanyaan
wawancara ke-3
Jawaban subjek ekstrovert ke-1, soal ke-2, dan pertanyaan
wawancara ke-3
Jawaban subjek introvert ke-1, soal ke-2, dan pertanyaan
wawancara ke-3
40
DAFTAR PUSTAKA
Santi, N., Soendjoto, A., & Winarti, A. (2018). Critical Thinking Ability of
Biology Education Students through Solving Environmental Problems.
BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi, 11(1), 35–39.
Saputra, H. (2020). Kemampuan Berfikir Kritis Matematis. Perpustakaan IAI
Agus Salim Metro Lampung, 2(April), 1–7.
Setiana, D. S., & Purwoko, R. Y. (2020). Analisis kemampuan berpikir kritis
ditinjau dari gaya belajar matematika siswa. Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 7(2), 163–177. https://doi.org/10.21831/jrpm.v7i2.34290
Sidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan (Vol. 53).
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Kediri: Literasi
Media Publishing.
Sroyer, A. (2016). Pendekatan Open-Ended (Masalah, Pertanyaan Dan Evaluasi)
Dalam Pembelajaran Matematika. Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 2(2), 29–37. https://doi.org/10.33387/dpi.v2i2.113
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Syamsulrizal, S., & Aruan, N. S. (2019). Kemampuan Penyelesaian Soal Open
Ended Berbasis Problem Solving Matematika Siswa Kelas VII SMP
Muhammadiyah Aimas Kabupaten Sorong. Jurnal Pendidikan, 7(2), 43–53.
https://doi.org/10.36232/pendidikan.v7i2.302
Triwulandari, S., & Supardi. (2022). Analisis Inteligensi Dan Berpikir Kritis.
Utile: Jurnal Kependidikan, 8(1), 50–61.
https://doi.org/10.37150/jut.v8i1.1618
Upu, H., Nasrullah, N., & Amir, A. A. (2020). Pengaruh Tipe Kepribadian,
Berpikir Divergen, Iklim Keluarga, dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas XI MIPA SMA. Issues in Mathematics Education
(IMED), 4(2), 169. https://doi.org/10.35580/imed15328
Widya Astuti, D., Saifuddin Zuhri, M., & Wulandari, D. (2022). Analisis Berpikir
Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Open Ended Materi SPLTV Ditinjau
dari Adversity Quotient. Imajiner: Jurnal Matematika Dan Pendidikan
Matematika , 4(5), 393–400.
Slamet, Yulius. (2019). Pendekatan Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sadirtha, Anak Agung Ngurah Gede . (2020). Best Practice Penelitian Kualitatif
dan Publikasi Ilmiah. Banyumas: Cakrawala Satria Mandiri.
Agustinova, Danu Eko. (2015). Memahami Metode Penelitian Kualitatif; Teori &
Praktik. Yogyakarta: Calpulis.
Maryam. S., Setiawati. S., Ekasari, M. F. (2008). Buku Ajar Berpikir Kritis dalam
Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.
44
LAMPIRAN
Lampiran 1: Instrumen Observasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
2. Marlina membeli dua gelas susu dan dua donat dengan total harga Rp.66.000,00.
Sedangkan Zeni membeli empat gelas susu dan tiga donat dengan total harga
Rp.117.000,00. Tentukan harga segelas susu!
Rp. 66.000
Rp. 117.000
46
3. Hadi membeli dua T-shirt dan sebuah sweater di pasar dengan total harga
Rp300.000,00. Ketika sampai di rumah, dia menyesal karena salah satu T-shirt
yang dia beli jahitannya rusak. Dia memutuskan untuk menukar T-shirt untuk
sebuah sweater. Akhirnya Hadi menukarkan T-shirtnya, namun dia harus
membayar Rp60.000,00 lagi karena sweater lebih mahal daripada T-shirt.
Berapakah harga masing-masing barang yang dibeli Hadi? Jelaskan alasanmu!
Rp.300.000
Ditukar
Rp.60.000
4. Wahyu dan Puteri membeli buku tulis dan bolpoin dengan merek dan di toko yang
sama. Wahyu membeli 4 buku tulis dan 2 bolpoin harus membayar Rp.34.000,00.
Sedangkan Puteri membeli 3 buku tulis dan 1 bolpoin seharga Rp.23.000,00.
Apabila Dwi membeli 5 buku tulis dan 7 bolpoin yang sama. Berapakah uang yang
harus dibayar oleh Dwi?
Rp. 34.000
Rp. 23.000
?
47
5. Dalam suatu pertunjukkan ketoprak humor, teerjual karcis kelas I dan kelas II
sebanyak 500 lembar. Harga karcis kelas I Rp.5.000 dan karcis kelas II Rp.3.000.
Jika hasil penjualan seluruh karcis adalah Rp.1.900.000, tentukan banyak karcis
masing-masing kelas yang terjual!
48
Aspek
Indikator Berpikir Deskripsi Kompetensi Bentuk
yang Materi Indikator Soal No. Soal
Kritis Indikator Dasar Soal
diamati
1. Menginterpretasi 1. Memahami masalah yang 3.5 Menjelaskan 3.5.1 3.5.1.1 Peserta didik 1 Uraian
masalah ditujukan dengan menulis sistem persamaan Memahami menentukan
diketahui maupun linear dua variabel konsep persamaan linear dua
ditanyakan soal yang tepat dan persamaan variabel dari
penyelesaiannya linear dua permasalahan sehari-
yang dihubungkan variabel hari
dengan masalah
2. Menganalisis 2. Mengidentifikasi kontekstual
masalah hubungan-hubungan antara
pernyataan-pernyataan,
pertanyaan-pertanyaan, dan
konsep-konsep yang 4.5 4.5.1 4.5.1.1 Peserta didik 2,3 Uraian
diberikan dalam soal yang Menyelesaikan Menyelesaikan menyelesaikan
ditujukan dengan membuat masalah yang sistem permasalahan sehari-
model matematika dengan berkaitan dengan persamaan hari yang berkaitan
Berpikir tepat dan memberi sistem persamaan linear dua dengan sistem
Kritis penjelasan dengan tepat linear dua variabel variabel persamaan linear dua
variabel dengan
3. Mengevaluasi menggunakan
masalah 3. Menggunakan strategi yang metode grafik,
tepat dalam menyelesaikan eleminasi, substitusi
soal, lengkap dan benar
dalam melakukan 4.5.1.2 Peserta didik 4,5 Uraian
perhitungan menyelesaikan
permasalahan sehari-
4. Menginferensi 4. Membuat kesimpulan yang hari yang berkaitan
benar dengan sistem
persamaan linear dua
variabel khusus
49
KUNCI JAWABAN
No Soal Pembahasan
16. Seorang atlet selalu menjaga kondisi badannya dengan Misal :
Lama olahraga : x
olahraga rutin akan membakar kalori. Lama (rentang
Kalori yang terbakar : y
waktu) olahraga pun menjadi salah satu faktor berapa
Kalori yang
banyak kalori yang terbakar saat olahraga. Dengan lama Lama olahraga
terbakar
(menit), m
olahraga maksimal 35 menit dan jumlah kalori yang (kalori), k
terbakar maksimum ialah 550 kalori. Tentukan persamaan 10 300
a. x = 10 dan y = 300
b. x = 15 dan y = 350
Rumus fungsi
Cara Eliminasi
Eliminasi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk menentukan nilai a
_
= 200
Masukkan nilai a dan nilai b ke persamaan
Cara Substitusi
( )
51
27. Marlina membeli dua gelas susu dan dua donat dengan Misal
Susu = x
total harga Rp.66.000,00. Sedangkan Zeni membeli empat
Donat = y
gelas susu dan tiga donat dengan total harga Maka persamaannya ialah
Rp.117.000,00. Tentukan harga segelas susu!
8. Cara Substitusi
Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2
( )
Cara Eliminasi
Eleminasikan persamaan 1 dan persamaan 2
( 3)
( )
Cara Grafik
Tentukan titik potong dari kedua persamaan tersebut
Jika Jika
52
( ) ( ) ( ) ( )
Jika Jika
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut
Dari grafik teresebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang
saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya
ialah ( ) Sehingga harga satu susu ialah Rp. 18.000,
39. Hadi membeli dua T-shirt dan sebuah sweater di pasar Misal
T-Shirt = x
dengan total harga Rp.300.000,00. Ketika sampai di rumah,
Sweater = y
dia menyesal karena salah satu T-shirt yang dia beli Sehingga SPLDV ialah
jahitannya rusak. Dia memutuskan untuk menukar T-shirt
untuk sebuah sweater. Akhirnya Hadi menukarkan T-
Cara Substitusi
shirtnya, namun dia harus membayar Rp.60.000,00 lagi
Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2
karena sweater lebih mahal daripada T-shirt. Berapakah
53
Cara Eleminasi
Eleminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 untuk menentukan nilai x
+
54
Cara Grafik
Jika Jika
( )
( ) ( )
( ) ( )
Jika Jika
( )
( ) ( )
( ) ( )
Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut
Dari grafik teresebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang
saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya
ialah ( )
55
4
10. Wahyu dan Puteri membeli buku tulis dan bolpoin dengan Misal
Buku tulis : x
merek dan di toko yang sama. Wahyu membeli 4 buku tulis
Bolpoin : y
dan 2 bolpoin harus membayar Rp.34.000,00. Sedangkan
Sehingga SPLDV-nya ialah:
Puteri membeli 3 buku tulis dan 1 bolpoin seharga
Rp.23.000,00. Apabila Dwi membeli 5 buku tulis dan 7
Cara Substitusi
bolpoin yang sama. Berapakah uang yang harus dibayar
Substitusikan persamaan 2 ke persamaan 1
oleh Dwi?
11.
( )
( )
Cara Eliminasi
Eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2
56
(×3)
(×2)
Cara Grafik
Jika Jika
( )
( ) ( )
( ) ( )
Jika Jika
( )
( ) ( )
( ) ( )
Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut
57
Dari grafik tersebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang
saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya
ialah ( )
Substitusikan ke persamaan
( ) ( )
Jadi, Uang yang harus dibayar oleh Dwi untuk membeli 5 buku tulis dan 7 bolpoin
ialah Rp.65.000,
512. Dalam suatu pertunjukkan ketoprak humor, terjual karcis Misal
Karcis Kelas I : x
kelas I dan kelas II sebanyak 500 lembar. Harga karcis
Karcis Kelas II : y
kelas I Rp.5.000 dan karcis kelas II Rp.3.000. Jika hasil
Sehingga SPLDV-nya ialah:
penjualan seluruh karcis adalah Rp.1.900.000, tentukan
banyak karcis masing-masing kelas yang terjual!
Cara Substitusi
13.
Substitusi persamaan 1 ke persamaan 2
58
( )
Cara Eleminasi
Eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2 untuk dapatkan nilai x
(×3)
(×1)
Cara Grafik
Jika Jika
59
( ) ( ) ( )
( )
Jika Jika
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( )
Grafik dari persamaan tersebut ialah sebagai berikut
Dari grafik teresebut maka terdapat dua garis persamaan linear dua variabel yang
saling berpotongan sehingga menghasilkan titik potong baru dengan titik potongnya
ialah ( )
Jadi, karcis I yang terjual 200 tiket dan karcis II yang terjual 300 tiket
60