Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMAK BOGOR
BOGOR VOCATIONAL HIGH SCHOOL OF CHEMICAL ANALYST
Jalan Binamarga I Ciheuleut, Telp. (0251) 8323138 Fax 8384785 Po Box 2017 Bogor Timur 16143

REMEDIAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL


TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Mata Pelajaran : Analisis Instrumen


Kelas : XIII
Hari, Tanggal : Kamis, 14 Desember 2023
Waktu : 3 hari kerja
Guru Mata Pelajaran : Pajri Samsi Nasution, S.Si, M.Sc
Manningara, S.Si, Gr.

I. Pilihan Ganda (Skor :70)

1. Bagian LC yang berfungsi sebagai tempat c. Kolom


terjadinya pemisahan komponen dalam d. Septum
sampel adalah… e. Gas flow controller
a. Detektor
b. Injektor 4. Detektor GC yang dikategorikan sebagai
c. Pompa detektor non-destruktif adalah…
d. Kolom a. Flame photometric detector
e. Degasser b. Atomic-emission detector
c. Photoionization detector
2. Pernyataan yang tidak sesuai dengan prinsip d. Nitrogen Phosphorus Detector
pemisahan HPLC adalah… e. Mass spectrometer
a. Afinitas analit terhadap fase diam akan
naik apabila afinitas analit dengan fase 5. Saat bekerja menggunakan GC, didapatkan
gerak dinaikkan. analit yang oversaturated. Teknik injeksi yang
b. Afinitas analit terhadap fase gerak akan tepat untuk sampel tersebut adalah…
turun apabila ditambahkan modifier pada a. Injeksi split
fase gerak. b. Injeksi manual
c. Modifier ditambahkan supaya pemisahan c. Injeksi Splitless
optimal, karena menaikkan afinitas analit d. Injeksi on-column
terhadap fase diam. e. Purge and trap
d. Menambahkan metanol dapat
menurunkan atau menaikkan kelarutan 6. Bagian mass spectrometer yang berfungsi
analit terhadap pelarut tertentu. sebagai pemisah ion-ion berdasarkan
e. Menurunkan afinitas analit terhadap fase massanya adalah…
gerak menyebabkan analit tertahan lebih a. Injector
lama pada fase diam. b. Ionizer
c. Detector
3. Bagian GC yang memiliki fungsi merubah d. Accelerator
sampel menjadi fase gas adalah… e. Mass analyzer
a. Detektor
b. Injektor
7. Di bawah ini, yang bukan tipe mass analyzer d. 29
adalah… e. 15
a. Quadrupole
b. Magnetic Sector 11. Berapa nilai m/z dari fragmen dibawah ini . . .
c. Ion field
d. Magnetic Sector
e. Quadrupole Ion Trap
a. 71
8. Bromoform (CHBr3) merupakan cemaran b. 72
yang selalu dimonitoring rutin dalam kualitas c. 73
air. Jika terdapat bromoform dalam 50.00 mL d. 74
air dengan konsentrasi 0.0500 M yang akan e. Undefined
diekstraksi dengan 10.00 mL heksana
sebanyak 5 kali. Hitunglah efisiensi ekstraksi 12. Jumlah sampel yang masuk ke dalam kolom
jika Kd bromoform sebesar 4.8 dengan GCMS diinginkan 1 mg, jika konsentrasi
menggunakan formulasi di bawah ini . . . larutan standar yang disiapkan adalah 1%
𝑉 (w/v) dan volume injeksi 1 µL, berapa split
[𝐴] = [𝐴] rasio yang harus digunakan?
𝐾 × 𝑉 +𝑉
a. 1:99
a. 0.17%
b. 1:100
b. 2.51%
c. 1:199
c. 3.46%
d. 1:200
d. 46.34%
e. 1:299
e. 96.54%
13. Berikut yang bukan merupakan tujuan
9. Perhatikan hasil TLC di bawah ini: (M)
preparasi sampel adalah…
a. Menghilangkan pengotor yang dapat
mengganggu analisis analit.
b. Meningkatkan konsentrasi analit.
c. Meningkatkan selektifitas dan sensitifitas
analit.
d. menghasilkan suatu hasil pengujian yang
akurat dan handal
e. Merubah analit menjadi senyawa yang
Pernyataan yang tepat adalah . . . sesuai untuk analisis atau pemisahan.
a. Rf A > Rf B, polaritas A > B
b. Rf A > Rf B, polaritas A < B 14. Preparasi sampel untuk merubah analit
c. Rf A < Rf B, polaritas A > B
menjadi senyawa yang sesuai untuk analisis
d. Rf A < Rf B, polaritas A < B
atau pemisahan disebut…
e. Rf A = Rf B, polaritas A = B
a. Ekstraksi
10. Butilbenzena memiliki base peak dengan m/z b. Filtrasi
... c. Disolusi
d. .Purge and Trap
e. Derivatisasi

15. Berikut yang bukan resiko saat bekerja


a. 134
menggunakan instrument HPLC adalah…
b. 91
c. 43 a. Bahaya kebocoran gas
b. Bahaya terkena sengatan listrik
c. Bahaya tertusuk jarum syringe
d. Bahaya terpapar bahan beracun
e. Bahaya terbakar

16. Berikut ini adalah beberapa Tindakan untuk Anda mengendapkan besi (III) dengan
mencegah kecelakaan kerja, kecuali… ammonia pekat berlebihan. Filtrat hasil
a. Melaksanakan perintah dalam SOP penyaringan pertama termasuk kategori
secara tertib limbah apa?
b. Bekerja mengikuti instruksi atasan a. Non B3
c. Menggunakan APD yang sesuai b. B3
d. Menggunakan instrument sesuai c. Organik
tahapan kerja d. Anorganik
e. Mengetahui sifat bahan yang akan e. Infektus
digunakan
21. UV cut-off merupakan panjang gelombang
17. Karakteristik limbah B3 menurut Peraturan dimana absorban dari fase gerak lebih dari
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sama dengan 1, berdasarkan tabel dibawah
No.55 Tahun 2015 adalah sebagai berikut, pelarut organik apa yang tidak bisa
kecuali… digunakan pada panjang gelombang 210
a. Explosive nm?
b. Flammable
Absorbance at Indicated Wavelength (nm)
c. Corrosive Solvents
210 220 230 240
d. High Voltage
Acetonitrile 0.02 0.00 0.00 0.00
e. Toxic
Methanol 0.53 0.23 0.10 0.04
Tetrahydrofuran 1.0+ 0.85 0.49 0.17
18. Hal berikut yang dapat terjadi apabila anda Isopropanol 0.46 0.21 0.11 0.05
bekerja tidak mengikuti SOP adalah…
a. Instrument lebih tahan lama
a. Acetonitrile
pemakaiannya b. Methanol
b. Anda terhindar dari kecelakaan kerja c. Tetrahydrofuran
c. Terdapat ketidaksesuaian pada hasil d. Isopropanol
analisis e. Aquabidest
d. Lingkungan kerja lebih nyaman
e. Data hasil analisis dapat diterima dan 22. Berapa % intensitas sinar yang diserap
akurat pelarut isopropanol pada panjang gelombang
210 nm?
19. Alat pelindung diri yang tidak wajib digunakan a. 0.347%
saat menggunakan instrument GC adalah… b. 0.653%
a. Mask c. 34.7%
b. Gloves d. 65.3%
e. 100%
c. Lab coat
d. Safety shoes
23. Pada detektor MS, bagian tempat terjadinya
e. Earplug
fragmentasi adalah . . .
a. .Inlet system
20. Perhatikan label bahaya di bawah ini. b. .Ion source
c. .Mass analyzer
d. .Transducer
e. .Vacuum pump 28. Salah satu penyebab terjadinya
penyimpangan saat analisis adalah adanya
24. Struktur bahan penyusun kolom Octylsilane masalah pada kolom. Yang bukan
adalah . . . penyimpangan akibat masalah pada kolom
adalah…
a. a. Broad peak
b. Peak tailing
c. Negative peak
b. d. Double peak
e. Peak splitting
CH3
Si O Si 29. Penyelesaian untuk masalah no-peak
c. CH3 (baseline) setelah injeksi adalah sebagai
berikut, kecuali…
a. Menghidupkan aliran pompa
d. b. Memeriksa level fase gerak pada
reservoir
c. Memeriksa adanya kebocoran pada
e. sistem
d. Memeriksa parameter pada metode
25. Berikut adalah alasan terjadinya negative e. Menginjeksikan sampel dengan
peak pada kromatogram HPLC, kecuali… konsentrasi yang lebih besar
a. Kolom tidak sesuai dengan analit
b. Panjang gelombang tidak sesuai 30. Pernyataan yang benar dibawah ini terkait
c. Baseline belum stabil pengaruh parameter pemisahan terhadap
d. Serapan analit tidak sama atau di bawah kromatogram adalah . . .
fase gerak
e. Sampel disiapkan dengan pelarut yang
berbeda

26. Laju alir atau tekanan yang terlalu besar akan


menyebabkan…
a. Dua puncak berjauhan
b. Dua puncak berdekatan
c. Puncak mengalami broading
d. Tidak muncul puncak
e. Puncak terpotong a. Urutan hidrofobisitas benzil siano >
benzil metoksi > toluena.
27. Untuk menganalisis kadar Toluena dalam b. Urutan Hidrofilisitas toluena > benzil
sampel air, kita dapat menggunakan metode metoksi > benzil siano.
c. Peningkatan suhu kolom menyebabkan
preparasi sample…
peningkatan waktu retensi semua
a. Extraction
senyawa.
b. Filtration
d. Peningkatan suhu kolom menurunkan
c. Extrapolation nilai faktor retensi semua senyawa.
d. Purge and trap e. Peningkatan suhu kolom meningkatkan
e. Sonification jumlah lempeng teoritis.
31. Larutan fase gerak dibuat dengan
mencampurkan 926 mL asam asetat 0.1 M
dan 74 mL natrium asetat 0.1 M. untuk
mengukur pH larutan dapat menggunakan
formula
[asam lemah]
[H ] = 𝐾 ×
[garam konjugasi]
e.
Jika larutan standar anilina, C6H5NH2, yang
memiliki pKa = 4.6 diinjeksikan dengan kolom 32. Manakah bentuk yang merupakan puncak
C18. Manakah kromatogram yang sesuai di terbaik pada kromatogram?
bawah ini dengan sistem di atas? (Ka asam a. Broad
asetat = 1 x 10-5) b. Fronting
c. Tailing
d. Doublet
e. Gaussian

33. Sebanyak 1 mL sampel minyak pala


dimasukan dalam labu ukur 10 mL dan ditera
dengan etanol absolut. Sampel tersebut
diinjeksikan sebanyak 1 mL ke GCMS.
a. Hitunglah kadar senyawa Myristicin dengan
metode area normalisasi.
Waktu
Puncak retensi Area Senyawa
(min)
1 4.6 415012 Etanol (Solvent Peak)
2 6.4 829 α-pinene
3 7.5 1454 Sabinene
b.
4 7.6 960 β-pinene
5 9.2 355 Limonene
6 24.5 1678 Myris cin

a. 6,73 %
b. 15,71 %
c. 31,80 %
c. d. 45,21 %
e. 71.20 %

34. Diketahui sampel minyak mengandung


vitamin E (α-tocopherol) dalam kadar yang
sangat kecil. Penetapan dilakukan dengan
menggunakan HPLC dengan metode standar
adisi, ke dalam enam labu ukur 50 mL
d. dimasukan masing-masing 10 mL sampel
minyak dan ditambahkan standar α-
tocopherol hingga konsentrasi seperti tabel di
bawah ini. Hitunglah konsentrasi α-
tocopherol dalam sampel tersebut
KH2PO4 (Ar P = 31; K = 39) dan metanol
Standard Area absolute . . .
Adisi (mg/L) (mAU)
2. Sebanyak 20 tablet pereda demam memiliki
0 10
bobot 10,2 gram. Serbuk sampel ditimbang
5 214
sebanyak 3 kali dengan bobot tertera pada
7 296 tabel dibawah, selanjutnya dilarutkan dalam
10 419 50 mL aquabidest dan ditera hingga 100 mL.
15 624 Suspensi tersebut kemudian disaring dan
20 829 sebanyak 10 mL fitrat dilarutkan dengan
a. – 1.16 mg/L aquabidest hingga 100 mL. Larutan tersebut
b. – 0.23 mg/L disaring dengan membran filter 0,22 µm dan
c. 0.23 mg/L injeksi sebanyak 20 mL. Hitunglah
d. 1.16 mg/L konsentrasi Kafein, kadar kafein per tablet
e. 11.16 mg/L dan tingkat presisi-nya . . .

Konsentrasi
35. Sebanyak 1.0 mL etanol absolut dimasukan Std Kafein Area
dalam labu ukur 10 mL dan ditambahkan 0.5 (mg/L)
mL butanol absolut, selanjutnya ditera 5,0 4105
dengan aquabidest. Larutan tersebut di 7,5 6150
injeksi di GC-FID. Sampel bioetanol dipipet
10,0 8295
sebanyak 1.0 mL dan ditambahkan 0.5 mL
12,5 10240
butanol absolut dimasukan dalam labu ukur
15,0 12285
10 mL, selanjutnya ditera dengan aquabidest.
Larutan tersebut di injeksi di GC-FID, injeksi Slope ...
dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dan Intercept ...
menghasilkan data seperti tabel dibawah ini. r2 ...
Hitunglah konsentrasi etanol dalam sampel Bobot Konsentrasi Kadar
Sampel Area Kafein kafein
tersebut. (mg) (mg/L) (mg/tablet)

Kromatogram Larutan Standar 102.4 8315 ... ...

No Nama tR (min) Area 103.2 8930 ... ...

1 Etanol 5.446 498 102.8 8355 ... ...


RSD (%) ... ...
2 Butanol (IS) 9.227 692
Kromatogram Larutan Sampel
3. Jelaskan mekanisme terbentuknya m/z 31,
No Nama tR (min) Area
42, dan 72 melalui pemutusan satu ikatan
1 Etanol 5.446 402 (one bond cleavage), pemutusan dua ikatan
2 Butanol (IS) 9.227 724 (two bond cleavages) dan McLafferty
rearrangement (penataulangan) dari
senyawa 1-pentanol?
a. 0.99%
b. 7.72%
4. Gambarkan bagan instrumentasi GC dan
c. 9.99%
d. 77,16% jelaskan fungsi masing-masing
e. 99.99% komponennya!

II. Uraian (Skor :30) 5. Jelaskan secara ilmiah penyebab dan


solusi/pencegahan untuk masalah berikut:
1. Jelaskan cara membuat fase gerak KH2PO4
a. Di lab terdapat alat LC-MS dan GC-MS.
0.04 M : Metanol (55:45) sebanyak 1 liter dari
Sampel dari bahan alam memiliki 2
komponen volatile dan 3 komponen boiler tersebut dengan kain tanpa
non-volatile. Siswa tersebut mau mematikan alat terlebih dahulu,
menganalisis kadar salah satu sehingga kain tersebut terbakar dan
komponen non-volatile tersebut dengan boiler meledak.
standar yang ada. c. Siswa menginjeksikan sampel pada
b. Seorang siswa prakerin melihat boiler di HPLC. Pada kromatogram terdapat
pabrik yang kotor. Dia membersihkan peak yang broad.

Anda mungkin juga menyukai