Anda di halaman 1dari 14

NAMA RIZKIATUL AMNA

NIM 201605511064024

TUGAS INSTRUMEN

1. Berikut ini yang merupakan alat yang digunakan analisa yang merupakan bagian dari
analisa instrumen yang didasarkan pada pengukuran absorbansi cahaya oleh suatu zat
yaitu…
a. Spektrofotometri
b. Spektrofotometer
c. Kromatografi
d. Kromatogram
2. Kuvet yang dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dengan spektrofotometer vis
terbuat dari…
a. Kuarsa
b. Keramik
c. Alumunium
d. Platina
3. Panjang gelombang sinar tampak yang umumnya digunakan untuk analisa dengan
spektrofotometer-vis yaitu pada rentang…
a. 0 - 200 nm
b. 200 - 400 nm
c. 400 - 800 nm
d. 800 - 1200 nm
4. Proses pemisahan fase gerak membawa sampel adalah...
a. Elusi
b. Waktu Retensi
c. Fase Gerak
d. Eluan
5. Kromatografi yang merupakan bentuk khusus dari kromatografi fase terikat dengan
fase gerak lebih polar dari pada fase diamnya adalah kromatografi....
a. Kromatografi fase terikat
b. Kromatografi fase tebalik
c. Kromatografi cair-cair
d. Kromatografi pertukaran ion
6. Manakah yang termasuk pelarut polar adalah......
a. Air dan CaCO3 
b. Alkohol dan air
c. CaCO3 dan eter
d. Alkohol dan CaCO3
7. Silika gel, Hydrokarbon, dan alumina pada kromatografi merupakan contoh dari....
a. Fasa diam
b. Sampel
c. Fasa Gerak
d. Pelarut
e. Hasil pemisahan
8. Prinsip utama dalam metode ini didasarkan pada interaksi muatan positif dan negatif
antara molekul spesifik dengan matriks yang barada di dalam kolom kromatografi.
Merupakan prinsip dari...
a. Kromatografi Pertukaran Ion
b. Kromatografi Kertas
c. Kromatografi Cair-Cair
d. Kromatografi Lapis Tipis
e. Kromatografi Gas
9. Suatu teknik yang menguraikan campuran zat-zat sesuai dengan ukuran molekulnya
adalah...
a. Teknik Filtrasi gel
b. Teknik Permeasi gel
c. Teknik Penguraian
d. Teknik Campuran
e. Teknik Kromatografi
10. Berikut ini merupakan sampel yang dapat dianalisis dengan GC, kecuali…
a. Produk Gas Alam
b. Kemurnian Pelarut
c. Polusi Udara
d. Alkohol
e. Asam-asam amino
11. Berikut ini yang bukan merupakan komponen dari kromatografi gas adalah…
a. Tangki pembawa gas
b. Pengatur aliran dan pengatur tekanan
c. Tempat injeksi
d. Kolom
e. Pemanas
12. Adapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh gas pembawa adalah,
diantaranya :
a. inert, agar tidak terjadi interaksi dengan pelarut.
b. murni, mudah didapat dan murah harganya.
c. dapat mengurangi difusi dari gas
d. cocok untuk detektor yang digunakan
e. Semua jawaban benar
13. Analisa kualitatif pada kromatografi gas yaitu dengan cara ….
a. membandingkan waktu retensi
b. Membandingkan waktu pemutaran
c. Membandingkan waktu gas dengan air
d. Membandingkan gas dengan air
e. Membandingkan Antara uap dengan tekanan
14. Analisa kuantitatif yaitu dengan perhitungan ….
a. Perhitungan kromatografi
b. Perhitungan retensi
c. Perhitungan luas puncak.
d. A, B benar
e. C salah
15. Hasil pemisahan dari kromatografi dapat digunakan untuk..
a. Analisisi kuantitatif
b. Analisis kualitatif
c. Pemurnian suatu senyawa
d. a dan c benar
e. a , b dan c benar
16. Apakah prinsip dari metode kromatografi kolom?
a. Adanya perbedaan daya serap dari masing-masing komponen
b. Adanya perbedaan titik didih
c. Adanya perbedaan titik beku
d. b dan c benar
e. Semua pilihan salah
17. Pada pencampuran asam amino dan kita ingin memisahkan asam amino itu dalam
suatau campuran. Jika salah satu komponen dari campuran bergerak 15 cm dari garis
dasar, sedangkan pelarut bergerak sejauh 24.8 cm. tentukan berapa nilai Rf nya untuk
komponen asam amino tersebut ?
a. 1,63
b. 1,00
c. 0,69
d. 0,61
e. 0,70
18. Secara sederhana instrumen spektrofotometri UV-Vis terdiri dari ..
a. sumber cahaya –  monokromator  – sel sampel – detektor – read out (pembaca)  
b. monokromator- sumber cahaya – sel sampel – detektor – read out (pembaca)
c. sel sampel - sumber cahaya – monokromator – detektor – read out (pembaca)  
d. sumber cahaya –  sel sampel – monokromator-detektor – read out (pembaca)  
e. sumber cahaya – monokromator – detektor -sel sampel – read out (pembaca)
19. Absorptivias tidak tergantung pada...
a. Konsentrasi
b. Suhu
c. Pelarut  
d. Struktur molekul 
e. Panjang gelombang
20. syarat dari kuvet yang digunakan adalah
a. Bereaksi terhadap cuplikan
b. Tidak menyerap sinar cahaya
c. Berwarna
d. Menyerap sinar cahaya
e. Bentuk design rumit
21. fungsi dari monokromator adalah
a. Sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari
sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monokromatis
b. Sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber
sinar monokromatis menjadi cahaya polikromatis
c. Sebagai pengatur panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar
polikromatis menjadi cahaya monokromatis
d. Sebagai pengatur panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar
monokromatis menjadi cahaya polikromatis
e. Jawaban semua salah
22. Jenis dari spektrofotometer UV-Vis adalah
a. Spektrofotometer UV dan spektrofotometer Vis
b. Spektrofotometer double beam (berkas ganda) dan Spektrofotometer single beam
(berkas tunggal)
c. Spektrofotometer double beam (berkas ganda)
d. Spektrofotometri single beam (berkas tunggal)
e. Semua jawaban salah
23. Banyaknya gelombang yang melewati suatu titik tertentu dalam satuan waktu disebut?
a. Panjang gelombang
b. Frekuensi
c. Konsentrasi
d. Kadar e. 
e. Periode
24. Keuntungan dari Analisis menggunakan Elektroforesis, Kecuali ?
a. Proses mugrasi lebih cepat
b. Perpindahan spot menjadi lebih besar
c. Mudah memisahkan sampel dengan spektofotomerti
d. Mudah dilarutkan dalam pelarut jumlah sedikit
25. Berapa besar tekanan yang diberikan pada proses HPLC berlangsung ?
a. 50 psi
b. 500 psi
c. 5000 psi
d. 50000 psi
26. Berapa ml larutan sampel yang diinjeksikan untuk senyawa yang akan di analisis
dengan HPLC ?
a. 2 ml
b. 3 ml
c. 4 ml
d. 0.3 ml
27. Sinar yang digunakan pada Instrumen Spektro UV-Vis di daerah Ultra Violet yaitu :
a. Tungsten
b. Argon
c. Deuterium
d. Neon
28. Dibawah ini ada 3 jenis Kromatografi gas, kecuali ?
a. Kromatografi gas-cair
b. Kromatografi pipa kapiler
c. Kromatografi Gas-Padat
d. Kromatografi kolom kapiler
29. Berapa suhu kontrol dalam oven pada kromatografi gas agar memperoleh pemisahan
yang reprodusibel baik pada suhu tetap ?
a. 1 0C
b. 2 0C
c. 0,2 0C
d. 0,1 0C
30. Ada 2 Jenis Tempat sampel pada AAS yaitu dengan Nyala (flame) dan dengan tanpa
Nyala (flameless). Pengertian Nyala(flame)?
a. Nyala digunakan untuk mengubah sampel padatan menjadi cairan.
b. Nyala digunakan untuk mengubah sampel cairan menjadi abu.
c. Nyala digunakan untuk mengubah sampel padatan atau cairan menjadi uap air.
d. Nyala digunakan untuk mengubah sampel padatan atau cairan menjadi uap
atomnya.
1. Jelaskan mengenai istilah-istilah berikut!
a. Gugus kromofor
b. Gugus Auksokrom
c. Pergeseran Batokromik / pergeseran biru
d. Pergeseran hipsokromik / pergeseran merah
2. Sebutkan Aplikasi Instrumen dibawah ini dalam bidang farmasi
a. HPLC
b. Elektoforesis
c. Kromatografi Gas
d. AAS
e. UV-Vis
3. Sebutkan Kelebihan dan Kekurangan Instrumen dibawah ini dalam bidang farmasi
a. HPLC
b. Elektoforesis
c. Kromatografi Gas
d. AAS
e. UV-Vis
4. Jelaskan tentang:
a. Spektrofotometri UV-Vis
b. Hukum lambert beer
5. Jelaskan perbedaan spektrofotometer berkas tunggal dengan berkas ganda!
6. Jelaskan syarat dalam pemilihan gas pembawa (Fase gerak) dari Kromatografi Gas !
7. Pelarut apa saja yang cocok untuk melarutkan sampel untuk dianalisis, jika sampel
tersebut di analisis menggunakan instrumen Kromatografi Gas ?
8. Jelaskan dan gambarkan Instrumen Kromatografi Gas (jelaskan bagian-bagiannya)!
9. Apakah semua jenis sample (padat, cair dan gas) dapat dilakukan pengukuran secara
langsung dengan Spektrometer Serapan Atom? Jelaskan!
10. Informasi apa sajakah yang dapat dihasilkan dari pengukuran sample dengan
Spektrometer Serapan Atom?
11. Apakah yang dimaksud dengan AAS tanpa nyala (flameless)?
12. Gambarkan Instrumen AAS (jelaskan bagian-bagiannya)!
13. Jelaskan dan gambarkan Instrumen HPLC (jelaskan bagian-bagiannya)!
14. Aplikasi Instrumen HPLC dalam bidang farmasi ?
15. Sebutkan fase diam dan fase gerak pada elektroforesis gel ?
16. Sebutkan Sampel pa kromatografi elektroforesis ?
17. Sebutkan syarat sampel dan pelarut pada elektroforesis?
18. Aplikasi elektroforesis dalam bidang farmasi ?
19. Jelaskan dan gambarkan prinsip kerja dari eletroforesis (jelaskan bagian-bagiannya)!
20. Sebutkan pelarut apa saja yang digunakan dalam elektroforesis?
21. Jelaskan perbedaan elektroforesis gel kertas dan elektroforesis gel kapiler !
 Jawaban.

1. A. Gugus Kromofor, adalah gugus fungsional yang mengabsorpsi radiasi


ultraviolet dan tampak, jika mereka diikat oleh senyawa-ultraviolet dan tampak,
jika mereka diikat oleh senyawa-senyawa bukan pengabsorbsi.
B. Gugus Auksokrom, adalah gugus fungsional seperti –OH, -NH22, NO, NO22,
-X, , -X, yaitu gugus yang mempunyai elektron nonbonding dan yaitu gugus yang
mempunyai elektron nonbonding dan tidak mengabsorbso radiasi UV jauh.
C. Pergeseran Batokromik, merupakan pergeseran ke arah frekuensi rendah / λ
lebih panjang (red shift) rendah / λ lebih panjang (red shift).
D. Pergeseran hipsokromik, merupakan pergerseran ke λ lebih pendek (blue
shift).

2. A. HPLC, berguna untuk pemisahan bahan dengan berat molekuler besar yang
memiliki volatilitas sangat rendah dan tidak dapat dipisahkan oleh gas
chromatography.
B. Elektroforesis, digunakan untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel
baik DNA, RNA dan protein. Elektroforesis juga digunakan untuk fraksinasi yang
dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen dari campurannya.
C. Kromatografi Gas, sering digunakan untuk memisahkan dan menentukan suatu
campuran komponennya yang baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
D. AAS, dugunakan untuk menentukan konsentrasi Pb dalam larutan sampel serta
untuk menentukan konsentrasi Zn dalam larutan sampel dengan menggunakan
kurva kalibrasi hasil metode spektrometri serapan atom.
E. UV-Vis, merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif
yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.

3. A. HPLC, Kelebihan :
Mampu memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran,
mudah melaksanakannya, kecepatan analisis dan kepekaan yang tinggi,
dapat dihindari terjadinya dekomposisi / kerusakan bahan yang
dianalisis, resolusi yang baik ,dapat digunakan bermacam-macam
detector, kolom dapat digunakan kembali ,mudah melakukan "sample
recovery".
Kekurangan :
Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dahulu, hanya bisa
digunakan untuk asam organic, harus mengetahui kombinasi yang
optimum antara pelarut, analit, dan gradient elusi, harganya mahal
sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang terbatas.
B. Elektroforesis, Kelebihan:
Metode pemisahan ini cukup dengan peralatan
sederhana, digunakan untuk memisahkan suatu sampel molekul
besar seperti protein, asam nukleat, asam amino, dan
karbohidrat dalam proses pengerjaan yang mudah dan
sederhana.
Kekurangan:
Memiliki keterbatasan dalam hal yang efisiensi yang
rendah, waktu pemisahan yang relative lama, dan berlaku untuk
senyawa yang berwarna saja.
C. Kromatografi Gas, Kelebihan:
Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk
menganalisis partikel  berukuran sangat kecil seperti
polutan dalam udara, aliran fasa gerak (gas) sangat
terkontrol dan kecepatannya tetap, pemisahan fisik terjadi
didalam kolom yang jenisnya banyak sekali, panjang dan
temperaturnya dapat diatur., sangat mudah terjadi
pencampuran uap sampel kedalam fasa bergerak,
kromatografi sangat mudah digabung dengan instrument
fisika-kimia yang lainnya, contohnya GC/FT-IR/MS.

Kekurangan:
Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang
mudah menguap, kromatografi gas tidak mudah dipakai
untuk memisahkan campuran dalam jumlah  besar.
Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan
pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi pemisahan
dalam tingkat pon atau ion sukar dilakukan kecuali jika ada
metode lain, fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair
tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.
D.AAS, Kelebihan:
Keuntungan metode AAS dibandingkan dengan spektrofotometer biasa
yaitu spesifik, batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisa mengukur
unsur-unsur yang berlainan, pengukurannya langsung terhadap contoh, output
dapat langsung dibaca, cukup ekonomis, dapat diaplikasikan pada banyak jenis
unsur, batas kadar penentuan luas(dari ppm sampai %).
Kekurangan:
kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak mampu
menguraikan zat menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca, pengaruh
ionisasi yaitu bila atom tereksitasi (tidak hanya disosiasi) sehingga menimbulkan
emisi pada panjang gelombang yang sama, serta pengaruh matriks misalnya
pelarut.
E. UV-Vis, Kelebihan:
 Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
 Caranya sederhana
 Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat
kecil
Kekurangan:
 Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat
pengganggu dan kebersihan dari kuvet.
 Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang
gelombang >185 nm.
 Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung
elektron valensi dengan energy eksitasi rendah.
 Sinar yang dipakai harus monokromatis.
4. A. Spektrofotometri pada  UV-VIS adalah suatu metode analisa yang didasarkan
pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna.
Kegunaan Spektrofotometri UV-VIS untuk identifikasi senyawa organik dan
cairan berwarna. Analisis Spektrofotometri UV-VIS terbagi 2:
 Analisis kualitatif
 Analisis kuantitatif
B. Hukum Lambert-Beer, adalah hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer.
5. A. Pada jenis spektrofotometer single-beam, cahaya hanya melewati satu arah
sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.
B. Pada jenis spektrofotometer double-beam, nilai blanko dapat langsung diukur
bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.
6. Memiliki keatsirian yang cukup (volatile), stabil terhadap panas karena apa bila
tidak stabil terhadap panas maka pada saat proses pemanasan akan ada senyawa
yang hilang.
7. Pelarut yang biasa digunakan untuk melarutkan sampel ketika dianalisis adalah
Tetrahidrofuran, Dietil Eter.
8. A. Tangki gas pembawa : Gas bertindak sebagai fasa gerak disebut juga gas
pembawa (carierr gas). Gas-gas pembawa yang biasa digunakan seperti helium,
hidrogen (pembakaran) dan nitrogen (udara tekan). Helium digunakan bila
detektornya TCD.
B. Alat pengatur tekanan (regulator), regulator digunakan unutk mengatur tekanan
gas-gas yang digunakan. Selain itu, ada pengatur laju aliran gas (soap bubble flow
rate meter). Bila karet ditekan akan muncul gelembung sabun, kemudian akan
didorong oleh gas pembawa, sehingga gas pembawa dapat diukur kecepatan
alirannya.
C. Injection port (tempat memasukkan cuplikan) adalah cabang unutk
memasukkan cuplikan dengan cara penyuntikkan. Pada saat memasukkan
cuplikan waktunya harus sesingkat mungkin. Suhu injection port harus lebih
tinggi dari titik didih cuplikan (200c), kalau suhunya rendah dan memasukkan
cuplikan terlalu lambat maka pita elusinya lebar dan HETP besar. Biasanya
volume cuplikan berkisar 1- 20µl
D. Kolom adalah tempat terjadinya proses pemisahan komponen-komponen
cuplikan. Kolom ini ditempatkan di dalam oven bersuhu tinggi, sehingga
komponen-komponen cuplikan tetap berupa uap. Jenis-jenis kolom sebagai
berikut :
        Kolom Kapiler, permukaan dalamnya dilapisi dengan zat cair fase
diam. Sifat- sifat zat cair (fase diam) yang diinginkan :
                Sukar menguap ( titik didih 2000c)
                Mempunyai kestabilan panas
                Inert secara kimia
        Mempunyai sifat sebagai pelarut
        Kolom isian, biasanya mengandung zat padat pendukung (solid
support). Sifat-sifatnya zat padat pebdukung yang diinginkan.
E. Oven untuk memanaskan kolom pada suatu termostat. Suhu optimum yang
digunakan tergantung pada :
      Titik didih cuplikan
      Tingakt pemisahan yang diinginkan, suhu kolom yang terlalu tinggi
kurang baik karena jarak antara kurva elusi komponen yang satu
dengan yang lainnya terlalu dekat sebaliknya bila suhu terlalu rendah
jaraknya terlalu jauh.
F. Detektor adalah bagian unutk mendeteksi komponen-komponen yang keluar
dari kolom. Detektor ini akan mengirimkan isyarat listrik ke alat pencatat
(rekorder).
G. Rekorder ( alat pencatat yang berfungsi untuk mencatat isyarat-isyarat).
Recorder yang banyak digunakan pada saat ini disebut integrator yang mempunyai
fasilitas lebih lengkap daripada recorder biasa.
9. Sampel dapat dianalisis secara langsung karena sensitivitasnya 2-3 urutan
besarnya lebih tinggi daripada nyala api AAS, sehingga penentuan dalam kisaran
μg L −1 rendah (untuk volume sampel tipikal 20 μL) dan kisaran ng g −1 (untuk
massa sampel khas 1 mg) dapat dilakukan. Ini menunjukkan tingkat kebebasan
yang sangat tinggi dari gangguan, sehingga ET AAS dapat dianggap sebagai
teknik paling kuat yang tersedia saat ini untuk penentuan elemen jejak dalam
matriks kompleks
10. Informasi yang didapat yaitu nilai konsentrasi diketahui, maka dapat diketahui
juga satuan massa yang lain. Dalam pengukurannya dibutuhkan sebuah kurva
standar yang elemennya adalah konsentrasi analit dibandingkan dengan nilai
absorbansi (serapan). Kurva standar dibuat menggunakan larutan yang telah
diketahui konsentrasi zat yang ingin diuji dengan berbagai perbedaan konsentrasi.
11. Merupakan atomisasi tanpa nyala dilakukan dengan energi listrik pada batang
karbon yang biasanya berbentuk tabung grafit. Contoh diletakkan dalam tabung
grafit dan listrik dialirkan melalui tabung tersebut sehingga tabung dipanaskan
dan contoh akan teratomisasikan. Temperatur tabung grafit dapat diatur dengan
merubah arus listrik yang dialirkan, sehingga kondisi temperatur optimum untuk
setiap macam contoh / unsur yang dianalisa dapat dicapai dengan mudah.
12. A. Lampu katoda berongga (Hollow Cathode Lamp), Lampu katoda berongga
terdiri atas tabung gelas yang  diisi dengan gas argon (Ar) atau neon (Ne)
bertekanan rendah (4-10 torr) dan di dalamnya dipasang sebuah katoda berongga
dan anoda. Rongga katoda berlapis logam murni dari unsur obyek analisis.
Misalnya : untuk pengukuran Fe diperlukan lapisan logam Fe. Batang anoda
terbuat dari logam wolfram / tungsten (W)
B. Ruang pengkabutan (Spray Chamber), Merupakan bagian di bawah burner
dimana larutan contoh diubah menjadi aerosol. Dinding dalam dari spray
chamber ini dibuat dari plastik / teflon. Dalam ruangan ini dipasang peralatan
yang terdiri atas :
 Nebulizer glass bead atau impact bead (untuk memecahkan larutan
menjadi partikel butir yang halus)
 Flow spoiler (berupa baling-baling berputar, untuk mengemburkan
butir / partikel larutan yang kasar)
 Inlet dari fuel gas dan drain port (lubang pembuangan)
C. Pembakar (Burner), Merupakan alat dimana campuran gas (bahan bakar dan
oksida) dinyalakan. Dalam nyala yang bersuhu tinggi itulah terjadi
pembentukan atom-atom analit yang akan diukur. Alat ini terbuat dari logam
yang tahan panas dan tahan korosi. Desain burner harus dapat mencegah
masuknya nyala ke dalam spray chamber. Hal ini disebut ”blow back” dan
amat berbahaya. Burner untuk nyala udara asetilen (suhu 2000 – 2200 0 C)
berlainan dengan untuk nyala nitrous oksida-asetilen (suhu 2900 – 3000 0 C).
Burner harus selalu bersih untuk menjamin kepekaan yang tinggi dan
kedapatulangan (repeatability) yang baik.
D. Monokromator & Slit (Peralatan optik), Fungsi : untuk mengisolir sebuah
resonansi dari sekian banyak spektrum yang dihasilkan oleh lampu katoda
berongga.
E. Detektor, Detektor yang biasa digunakan dalam AAS ialah jenis
photomultiplier tube, yang jauh lebih peka daripada phototube biasa dan
responnya juga sangat cepat (10-9 det). Fungsinya untuk mengubah energi
radiasi yng jatuh pada detektor menjadi sinyal elektrik / perubahan panas
F. Lain-lain, Pembuangan gas dan udara kotor (exhaust dust) dan pipa saluran
gas.
13. A. Fase Gerak dan Reservoir Pelarut, Fase gerak pada HPLC harus menggunakan
pelarut dengan kemurnian sangat tinggi. Idealnya, pelarut khusus yang memang
sudah memenuhi standard untuk HPLC dipergunakan untuk hasil yang lebih
akurat. Reservoir pelarut merupakan wadah penyimpanan fase gerak, biasanya
berbentuk botol kaca dengan selang penghubung.
B. Pompa, Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pompa yang digunakan
dalam HPLC haruslah pompa bertekanan tinggi agar dapat mendorong fase gerak
dalam reservoir menuju kolom fase diam dan melewati detektor. Tekanan yang
digunakan beragam tergantung dari dimensi kolom, ukuran partikel fase diam,
serta laju alir dan komposisi dari fase gerak yang akan dipakai.
C. InjektorInjektor merupakan tempat masuknya sampel ke dalam sistem HPLC.
Proses injeksi dapat dilakukan secara manual dengan SYRINGE atau dengan
menggunakan sistem injeksi otomatis. Injektor pada HPLC harus dapat
menampung sampel cairan dalam kisaran volume 0.1-100 mL.
D. Sampel yang dapat dianalisis menggunakan HPLC harus bersifat bening dan
tidak ada endapan, untuk itu preparasi sampel diperlukan sebelum dianalisis,
misalnya dengan melakukan filtrasi sampel. Preparasi lain dapat pula dilakukan
sesuai kebutuhan seperti mengatur konsentrasi sampel, desalting, dan lain-lain.
E. Kolom HPLC, Aktivitas utama dalam HPLC terjadi di dalam kolom sebagai
fase diam. Di dalam kolom akan terjadi pemisahan komponen sampel yang
kemudian dapat dihitung waktu retensi masing-masing komponennya oleh
detektor. Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa komponen
sampel untuk melewati kolom menuju detektor. Waktu retensi dihitung dari saat
sampel diinjeksikan hingga puncak pembacaan maksimum pada detektor.
Senyawa yang berbeda akan memiliki waktu yang berbeda sehingga masing-
masing konsentrasinya dapat dihitung.
F. Detektor UV-Vis, Alat ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan komponen
yang telah melewati kolom dan memberikan sinyal elektronik pada pengolah data.
Terdapat beberapa jenis detektor HPLC tergantung dari karakteristik yang hendak
dibaca. Misalnya pada detektor jenis UV-vis, maka karakteristik yang dibaca oleh
detektor adalah absorbansinya. Detektor jenis lain yang bisa digunakan adalah
detektor indeks bias, fluoresensi, serta detektor elektrokimia.
G. Pengolah Data, Pengolah data menampilkan output visual hasil analisis yang
terbaca oleh detektor dalam bentuk kromatogram. Kromatogram menggambarkan
jumlah komponen pada sampel dilihat dari jumlah puncak (PEAK) yang
dihasilkan. Konsentrasi komponen yang hendak dianalisis dapat dihitung dengan
membandingkan luas area PEAK komponen dengan luas area PEAK serta
konsentrasi standar.
14. Dalam bidang farmasi, HPLC dapat digunakan untuk menguji stabilitas obat, uji
disolusi, serta quality control. Sedangkan pada industri makanan dan minuman,
HPLC dapat digunakan pada beragam analisis seperti untuk analisis keberadaan
senyawa polisiklik, analisis kadar gula dan pengawet, atau pengukuran kualitas
minuman ringan dan air.
15. Fase diam yaitu kertas dan fase gerak yaitu partikel bermuatan yang terlarut,
diantaranya adalah ion kompleks 90Ydan 90Sr.
16. NaCl
17. Elektroforesis, digunakan untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel baik
DNA, RNA dan protein. Elektroforesis juga digunakan untuk fraksinasi yang
dapat digunakan untuk mengisolasi masing-masing komponen dari campurannya.
18. Prinsip kerja dari elektroforesis adalah adanya pergerakan komponen bermuatan
positif (+) pada kutub negatif (-) serta komponen bermuatan negatif (-) pada kutub
positif (+). Pegerakan yang terjadi disebut "elektrokinetik" . Hasil yang
didapatkan dari elektroforesis adalaha elektroforegram yang memberikan
informasi mengenai seberapa cepat perpindahan komponen (tm) atau biasa disebut
kecepatan migrasi. Besaran yang digunakan sama dengan pada proses
kromatografi.

Anda mungkin juga menyukai