Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANALISA SINTESA

NAMA : Marianus Aloysio


NIM : 113063J123054

Initial klien : Tn. S


Diagnosa medis : TB
No RM : 33-92-19
1. Diagnosa keperawatan:Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan
jalan nafas tetap paten (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV)
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) adalah suatu metode penting dalam mendeteksi
perubahan dalam sistem tubuh dengan memantau suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi
pernafasan, dan tekanan darah seseorang. Nilai-nilai ini memiliki peran krusial dalam
menilai fungsi tubuh, seperti perubahan suhu yang dapat mengindikasikan masalah
metabolisme, denyut nadi yang mencerminkan kondisi kardiovaskular, frekuensi pernafasan
yang mengungkap masalah pernapasan, dan tekanan darah yang memberikan informasi
tentang kesehatan kardiovaskular serta kemampuan tubuh dalam menjaga tekanan darah
yang normal. Pemeriksaan TTV adalah prosedur medis standar yang digunakan untuk
mengidentifikasi gangguan, kelainan, atau perubahan dalam fungsi organ tubuh,
memberikan informasi penting bagi diagnosis, pemantauan, dan perawatan pasien di
berbagai setting kesehatan.
Prosedur tindakan keperawatan
Tujuan:
Menentukan tanda-tanda vital (TTV) untuk kepentingan medis dan pemeriksaan.
Prosedur kerja
Prosedur penyuntikan:
a. Mencuci tangan
Rasional: mencegah tranmisi organisme
b. Mengucapkan salam pada klien, memperkenalkan diri, menjelaskan prosedur,
tujuannya, persetujuan klien, kontak waktu
Rasional: menerapkan etika keperawatan dan klien memahami tujuan tindakan yang
akan dilakukan
c. Menutup tirai
Rasional: menjaga privasi klien
Pengukuran suhu
d. Kaji keadaan axila klien dan keringkan
Rasional: mengetahui kondisi klien
e. Letakkan thermometer di axila klien sampai berbunyi
Rasional: untuk mengukur suhu
f. Lihat hasil dan catat
Rasional: mengetahui suhu
Pengukuran nadi
g. Tentukakan titik nadi yang akan di kaji
Rasional: untuk menentukan nadi yang tepat
h. Tepatkan tiga jari tengah atas titik
Rasional:agar titik penekanan tepat
i. Kaji ritme nadi dan volume nadi selama 1 menit penuh
Rasional: agar hasil pengukuran benar-benar akurat
Pengukuran pernapasan
j. Observasi /palpasi gerakan dada pasien
Rasional: memudahkan melakukan tindakan
k. Kaji kedalaman dan ritme sepirasi selam 1 menit penuh
Rasional: agar hitungan benar-benar akurat
Pengukuran Tekanan Darah
l. Buka lengan baju jika perlu
Rasional: untuk meletakan manset
m. Pasang manset pada lengan yang sudah disiapkan (kanan/kiri) sekitar 3 cm diatas fossa
kubiti jangan terlalu ketat dan longgar
Rasional: posisi meletakan manset
n. Letakkan steteskop pada nadi brachialis, pompa sampai denyut nadi tidak teraba
kemudian 30 mmHg dari nilai normal
Rasional: untuk menentukan hasil tekanan darah yang benar-benar akurat
o. Dengarkan bunyi duk pertama kali denyut nadi teraba Kembali, hal ini menjunjukan
tekanan sistolik bunyi duk kedua sebagai bunyi sistolik
Rasional: mengetahui sistolik dan diastolik
p. Catat hasil pengukuran suhu, nadi, pernafasan, dan tekanan darah pasien pada buku
catatn TPRS
Rasional: dokumentasi hasil
q. Rapikan pasien dan alat
r. Lepas handscoon dan cuci tangan
4. Analisa Tindakan Keperawatan:
Tindakan keperawatan dalam pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) meliputi pengukuran
suhu, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan tekanan darah pasien. Perawat melakukan
pengukuran ini untuk memantau kondisi pasien, mendiagnosis masalah, dan memberikan
perawatan sesuai dengan hasil pengukuran. Kolaborasi dengan dokter mungkin diperlukan
jika hasil TTV menunjukkan masalah yang memerlukan intervensi medis lebih lanjut.
5. Resiko yang dapat terjadi:
a. Pemasangan manset terlalu kencang dan lama dapat menyebabkan pembuluh darah
pecah
Pencegahannya: jangan memasang manset terlalu kencang dan jangan terlalu lama pada
saat melakukan pemeriksaan
b. Dapat menyebabkan penularan infeksi/mikroorganisme
Pencegahannya: bersihkan alat setelah di pakai
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Hasil dari pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) memberikan informasi penting tentang
kondisi kesehatan seseorang dan memiliki makna yang beragam:
a. Suhu Tubuh: Suhu tubuh yang normal berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Suhu
tubuh yang lebih tinggi dari rentang normal dapat mengindikasikan adanya demam,
infeksi, atau masalah lainnya. Sebaliknya, suhu tubuh yang terlalu rendah dapat
mengarah pada hipotermia. Pemeriksaan suhu tubuh membantu dalam pemantauan
perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan.
b. Denyut Nadi: Denyut nadi adalah jumlah detak jantung dalam satu menit. Denyut nadi
normal berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit, tergantung pada usia dan
kondisi fisik individu. Peningkatan atau penurunan denyut nadi dapat mengindikasikan
masalah jantung, gangguan irama jantung, atau kondisi lain seperti dehidrasi.
c. Frekuensi Pernafasan: Frekuensi pernafasan normal berkisar antara 12 hingga 20 kali
per menit. Perubahan dalam frekuensi pernafasan dapat mengindikasikan masalah
pernapasan seperti penyakit paru-paru, asma, atau gangguan pernapasan lainnya.
d. Tekanan Darah: Tekanan darah terdiri dari dua angka, tekanan sistolik (tekanan saat
jantung berkontraksi) dan tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat antara
kontraksi). Tekanan darah normal adalah sekitar 120/80 mmHg. Tekanan darah yang
tinggi (hipertensi) atau rendah (hipotensi) dapat menjadi tanda masalah kardiovaskular
atau gangguan lain dalam tubuh.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah atau diagnosis berdasarkan pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital (TTV) dapat dibagi menjadi tindakan mandiri (independen) dan
kolaborasi. Tindakan mandiri meliputi edukasi pasien, manajemen demam, manajemen
tekanan darah, dan pemantauan jantung. Sementara itu, tindakan kolaborasi melibatkan
konsultasi dengan dokter, rekomendasi terapi medis, manajemen dehidrasi, intervensi
pernapasan, dan manajemen nyeri. Tujuan utama adalah memberikan perawatan yang sesuai
dan mencegah komplikasi.
8. Daftar refrensi
Lestari, Titik. (2019). Prosedur Praktik Keperawatan Dasar, Gosyen. Yogjakarta.
Sulistyowati, A. (2020). Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Anda mungkin juga menyukai