Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Indonesia, Volume, Nomor, Bulan Tahun (diisi oleh tim jurnal)

Peran Makanan Dengan Proses Fermentasi dalam Menyehatkan Mikrobiota Usus

Nama

1Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur.

Correspondent author; ehamiftahulhuda_1308621049@mhs.unj.ac.id

Abstract

The research on fermented foods reveals the significant positive impact of regular consumption
of items such as yogurt, kimchi, tempe, and miso on gut microbiota health and overall well-
being. These foods, enriched with probiotics and bioactive compounds, play a crucial role in
shaping a healthy gut environment and enhancing microbial diversity, ultimately positively
affecting the immune system and nutritional balance. While acknowledging individual response
variability, these findings underscore the potential of fermented foods as valuable components in
a healthy diet, supporting preventive health efforts and paving the way for more personalized
and sustainable health strategies. Understanding the intricate relationship between fermented
foods and gut health opens avenues for integrating these foods more effectively into daily
dietary patterns. This integration can not only contribute to disease prevention but also presents
an opportunity for a more tailored and holistic approach to health maintenance. Emphasizing the
need for continued interdisciplinary collaboration among communities, scientists, and healthcare
practitioners, the research encourages a broader societal engagement to unlock the full
potential of fermented foods as a natural resource for maintaining and improving overall health.
As our understanding of the multifaceted benefits of fermented foods evolves, these findings
offer a promising foundation for promoting their consumption and integrating them into broader
public health initiatives.

Keywords: Fermented foods, gut microbiota, probiotics, bioactive compounds, health benefits,
immune system, nutritional balance, personalized nutrition, disease prevention, holistic health

Pendahuluan khususnya dalam menjaga keseimbangan


mikrobiota usus. Fermentasi adalah suatu
Makanan yang melalui proses proses biokimia yang melibatkan
fermentasi telah lama dikenal sebagai mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan
penyumbang berbagai manfaat kesehatan,

Halaman
Nama Pertama, dkk. (diisi oleh tim jurnal)

jamur untuk mengubah komponen makanan Fermentasi mengurangi kadar gula dan
menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna laktosa dalam makanan, membuatnya lebih
dan bermanfaat bagi tubuh manusia. Dalam mudah dicerna oleh individu dengan
beberapa tahun terakhir, penelitian intensif sensitivitas tertentu. Dengan demikian,
telah menyoroti peran penting makanan makanan hasil fermentasi dapat menjadi
fermentasi dalam mendukung kesehatan pilihan makanan yang ramah pencernaan
usus. Mikrobiota usus yang sehat diperlukan bagi sebagian orang yang mungkin
untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk mengalami ketidaknyamanan setelah
penyerapan nutrisi, regulasi sistem mengonsumsi makanan tertentu. Sejalan
kekebalan, dan perlindungan terhadap dengan itu, penting untuk diingat bahwa
infeksi (Adi Wira Kusuma et al., 2020). keberagaman jenis mikroorganisme dalam
Dalam konteks ini, yogurt merupakan usus kita berkorelasi dengan kesehatan
salah satu contoh makanan hasil fermentasi secara keseluruhan. Makanan fermentasi
yang paling umum dikonsumsi. Yogurt dapat memberikan kontribusi positif pada
mengandung bakteri probiotik, seperti ekosistem mikrobiota usus dengan
Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang menyediakan berbagai jenis bakteri baik.
dapat menetralisir bakteri jahat dalam usus Dengan mendukung keberagaman
dan membangun lingkungan yang mikroorganisme ini, makanan fermentasi
mendukung pertumbuhan bakteri baik. dapat membantu membangun pertahanan
Proses fermentasi mengubah laktosa dalam alami tubuh, meningkatkan penyerapan
susu menjadi asam laktat, memberikan nutrisi, dan mengurangi risiko peradangan
tekstur dan rasa khas yogurt, sementara usus (Usmiati & Risfaheri, 2013).
meningkatkan kandungan nutrisinya. Dalam konteks pencegahan dan
Konsumsi yogurt secara teratur dapat perawatan penyakit, makanan hasil
membantu memelihara kesehatan usus fermentasi juga menunjukkan potensi untuk
dengan meningkatkan keberagaman meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
mikroorganisme di dalamnya. Selain yogurt, Bakteri probiotik dalam makanan tersebut
makanan fermentasi lainnya seperti kimchi, dapat merangsang produksi sel-sel
tempe, dan miso juga telah diakui sebagai kekebalan dan meningkatkan respon tubuh
sumber probiotik yang efektif. Kimchi, terhadap infeksi. Dengan demikian,
sebagai contoh, adalah hidangan tradisional makanan fermentasi bukan hanya
Korea yang terbuat dari sayuran yang memberikan manfaat langsung untuk usus,
difermentasi dengan bantuan bakteri asam tetapi juga dapat menjadi bagian integral dari
laktat. Proses fermentasi ini tidak hanya strategi kesehatan yang holistik. Dengan
meningkatkan kandungan nutrisi, tetapi juga pengetahuan ini, semakin jelas bahwa
menciptakan kondisi lingkungan asam yang memasukkan makanan hasil fermentasi ke
mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi
usus. Begitu pula, tempe, yang terbuat dari langkah proaktif untuk menjaga dan
kedelai yang difermentasi oleh jamur meningkatkan kesehatan mikrobiota usus
Rhizopus, memberikan manfaat ganda serta mendukung kesejahteraan tubuh
dengan meningkatkan kandungan protein secara menyeluruh (Singh et al., 2017).
dan memperkenalkan mikroorganisme sehat Keberagaman jenis mikroorganisme
(Jalili et al., 2023). dalam usus kita berkorelasi dengan
Selain daripada itu konsumsi makanan kesehatan secara keseluruhan. Makanan
fermentasi dapat berkontribusi pada fermentasi dapat memberikan kontribusi
pengelolaan berbagai masalah kesehatan, positif pada ekosistem mikrobiota usus
termasuk gangguan pencernaan seperti dengan menyediakan berbagai jenis bakteri
sindrom iritasi usus dan intoleransi laktosa. baik. Dengan mendukung keberagaman

Halaman
Nama Pertama, dkk. (diisi oleh tim jurnal)

mikroorganisme ini, makanan fermentasi Makanan hasil fermentasi telah menjadi


dapat membantu membangun pertahanan fokus penelitian dan minat luas dalam
alami tubuh, meningkatkan penyerapan konteks kesehatan usus dan mikrobiota.
nutrisi, dan mengurangi risiko peradangan Melalui proses fermentasi, makanan
usus. Oleh karenanya makanan hasil mengalami transformasi yang melibatkan
fermentasi juga menunjukkan potensi untuk mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. jamur. Yogurt, miso, kimchi, dan tempe
Bakteri probiotik dalam makanan tersebut adalah beberapa contoh makanan
dapat merangsang produksi sel-sel fermentasi yang telah mendapatkan
kekebalan dan meningkatkan respon tubuh perhatian khusus dalam penelitian ilmiah.
terhadap infeksi. Dengan demikian, Yogurt, dengan kandungan bakteri
makanan fermentasi bukan hanya probiotiknya, secara khusus dapat
memberikan manfaat langsung untuk usus, meningkatkan keberagaman
tetapi juga dapat menjadi bagian integral dari mikroorganisme di usus, menciptakan
strategi kesehatan yang holistik. Dengan lingkungan yang mendukung pertumbuhan
pengetahuan ini, semakin jelas bahwa bakteri baik, dan memainkan peran penting
memasukkan makanan hasil fermentasi ke dalam menjaga kesehatan pencernaan.
dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi
langkah proaktif untuk menjaga dan Hasil penelitian milik Hidayat, (2017)
meningkatkan kesehatan mikrobiota usus menunjukan bahwa makanan fermentasi
serta mendukung kesejahteraan tubuh menunjukkan bahwa konsumsi rutin dapat
secara menyeluruh (Grace et al., 2023). mendukung kesehatan usus melalui
berbagai mekanisme. Kimchi, miso, dan
Metode Penelitian tempe, sebagai contoh, selain menyediakan
probiotik, juga mengandung senyawa
Metode penelitian yang akan bioaktif seperti asam amino, enzim, dan
digunakan dalam penelitian ini adalah senyawa antioksidan yang dapat
literature review atau tinjauan pustaka. memberikan manfaat tambahan bagi tubuh.
Tahap awal melibatkan identifikasi sumber- Proses fermentasi juga menyebabkan
sumber ilmiah yang relevan, seperti jurnal peningkatan kandungan nutrisi, seperti
akademis, buku, dan artikel penelitian terkait peningkatan kadar vitamin B dan zat besi,
dengan hubungan antara gangguan stres yang dapat meningkatkan nilai gizi makanan
pada wanita dan peningkatan asam tersebut.
lambung. Pencarian literatur akan dilakukan
melalui basis data seperti PubMed, Google Selain daripada itu hasil penelitian
Scholar, dan database akademis lainnya. milik Wulanningsih, (2022) Makanan
Setelah sumber-sumber relevan fermentasi bukan hanya bermanfaat untuk
teridentifikasi, langkah berikutnya adalah kesehatan usus tetapi juga dapat menjadi
mengumpulkan dan mengevaluasi informasi solusi bagi individu dengan masalah
yang terdapat dalam literatur tersebut. pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan
Analisis akan dilakukan untuk intoleransi laktosa. Fermentasi mengurangi
mengidentifikasi temuan-temuan utama, kadar gula dan laktosa dalam makanan,
teori-teori yang mendukung, dan menjadikannya lebih mudah dicerna oleh
pendekatan-pendekatan metodologis yang individu yang mungkin sensitif terhadap zat-
digunakan dalam penelitian terdahulu. zat tersebut. Oleh karena itu, makanan hasil
fermentasi dapat menjadi alternatif yang
Hasil lebih mudah ditoleransi oleh sebagian orang
Bedasarkan hasil penelitian yang telah dengan kondisi kesehatan tertentu.
dilakukan oleh Sulastri et al., (2022) Keberagaman mikroorganisme dalam usus

Halaman
Nama Pertama, dkk. (diisi oleh tim jurnal)

memiliki korelasi erat dengan kesehatan dapat menjadi tambahan yang berharga.
secara keseluruhan. Makanan fermentasi Keterlibatan lebih lanjut dalam penelitian dan
memberikan kontribusi positif pada edukasi mengenai makanan fermentasi
ekosistem mikrobiota usus dengan diperlukan untuk meningkatkan pemahaman
menyediakan berbagai jenis bakteri baik. masyarakat tentang manfaat kesehatan
Dukungan terhadap keberagaman yang dapat diperoleh melalui konsumsi rutin.
mikroorganisme ini memiliki dampak positif Dengan demikian, pemahaman ini dapat
terhadap fungsi sistem kekebalan, menjadi dasar untuk mendorong kebiasaan
penyerapan nutrisi, dan perlindungan sehat dan mempromosikan pemeliharaan
terhadap risiko peradangan usus. Oleh kesehatan yang berkelanjutan melalui pilihan
karena itu, makanan fermentasi tidak hanya makanan yang cerdas dan berpengetahuan
memberikan manfaat langsung untuk usus (Harlina, 2022).
tetapi juga dapat berperan dalam
meningkatkan kesehatan secara Pembahasan
menyeluruh. Penelitian milik Aritonang et al., (2019)
Hasibuan & Kolondam, (2017) tentang makanan hasil fermentasi
Menjelaskan bahwa konsumsi makanan mengungkap berbagai manfaat signifikan
fermentasi menunjukkan potensi untuk bagi kesehatan manusia, terutama terkait
memperkuat sistem kekebalan tubuh. dengan mikrobiota usus. Analisis mendalam
Bakteri probiotik dalam makanan tersebut mengenai pengaruh makanan fermentasi
dapat merangsang produksi sel-sel terhadap mikrobiota usus telah
kekebalan, meningkatkan respon tubuh menghasilkan temuan yang menarik.
terhadap infeksi, dan membantu mengurangi Pertama, probiotik yang terkandung dalam
risiko penyakit infeksius. Dengan demikian, makanan fermentasi, seperti Lactobacillus
makanan fermentasi bukan hanya bersifat dan Bifidobacterium, memiliki peran kunci
proaktif dalam merawat mikrobiota usus dalam membentuk lingkungan usus yang
tetapi juga dapat menjadi bagian dari strategi sehat. Penelitian ini mendukung konsep
kesehatan preventif. Hasil analisis juga bahwa makanan fermentasi tidak hanya
menyoroti relevansi makanan fermentasi memberikan nutrisi, tetapi juga menyediakan
dalam menyediakan solusi alami untuk "bahan bakar" untuk pertumbuhan dan
masalah kesehatan yang umum dihadapi perkembangan bakteri baik dalam usus.
oleh masyarakat. Menggabungkan makanan Selanjutnya, hasil penelitian (Patel et
fermentasi ke dalam pola makan sehari-hari al., 2023) menunjukkan bahwa konsumsi
dapat menjadi langkah sederhana namun makanan fermentasi secara teratur dapat
efektif dalam meningkatkan kesehatan
meningkatkan keberagaman
mikrobiota usus dan kesejahteraan umum. mikroorganisme dalam mikrobiota usus.
Perlu ditekankan bahwa pendekatan ini Keberagaman ini dianggap sebagai indikator
bukan hanya terbatas pada individu dengan kesehatan usus yang baik, karena setiap
masalah kesehatan tertentu, tetapi dapat jenis bakteri memiliki peran spesifik dalam
memberikan manfaat bagi siapa saja yang menjaga keseimbangan dan fungsionalitas
menginginkan perawatan proaktif untuk sistem pencernaan. Dengan demikian,
menjaga dan meningkatkan kesehatan makanan fermentasi dapat dianggap
tubuh. sebagai pendekatan holistik untuk
Dalam menyikapi tantangan kesehatan memelihara dan meningkatkan mikrobiota
modern, di mana pola makan yang seringkali usus.
kurang seimbang dapat memengaruhi
kesehatan usus, makanan hasil fermentasi

Halaman
Nama Pertama, dkk. (diisi oleh tim jurnal)

Makanan hasil fermentasi tidak hanya fermentasi dapat menjadi aspek penting
memberikan manfaat untuk mikrobiota usus, dalam menjaga dan meningkatkan
tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan umum dan daya tahan tubuh
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Proses terhadap penyakit (Putri et al., 2021).
fermentasi menghasilkan berbagai senyawa
bioaktif, termasuk asam amino, enzim, dan Bedasarkan hasil penelitian yang telah
senyawa antioksidan, yang berkontribusi dilakukan oleh (Prayoga et al., (2021)
pada efek positif terhadap kesehatan. Asam menunjukkan perbedaan dalam respons
amino, sebagai contoh, merupakan blok tubuh terhadap makanan fermentasi antar
bangunan protein penting yang mendukung individu. Faktor-faktor seperti jenis makanan
pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. fermentasi, dosis, dan karakteristik individu
Selain itu, enzim yang dihasilkan selama dapat memengaruhi sejauh mana makanan
fermentasi dapat meningkatkan proses fermentasi memberikan manfaat. Oleh
pencernaan, meningkatkan penyerapan karena itu, diperlukan lebih banyak
nutrisi, dan mengurangi beban kerja pada penelitian untuk memahami variabilitas ini
sistem pencernaan (Nova et al., 2022). dan menentukan pedoman konsumsi yang
Senyawa antioksidan dalam makanan optimal untuk mendapatkan manfaat
fermentasi memiliki peran krusial dalam maksimal. Makanan hasil fermentasi dapat
melawan stres oksidatif dalam tubuh. Stres dianggap sebagai pilihan makanan yang
oksidatif dapat menyebabkan kerusakan sel dapat mendukung kesehatan, terutama bagi
dan berkontribusi pada proses penuaan mereka yang memiliki masalah pencernaan
serta perkembangan penyakit kronis. atau rentan terhadap gangguan usus.
Dengan adanya senyawa antioksidan ini, Dengan memasukkan makanan fermentasi
makanan fermentasi dapat membantu ke dalam pola makan sehari-hari, individu
melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dapat merancang strategi kesehatan yang
oksidatif dan memelihara kesehatan jangka proaktif untuk memelihara mikrobiota usus
panjang (Mota de Carvalho et al., 2018). dan meningkatkan kesejahteraan tubuh
secara keseluruhan. Meskipun masih ada
Selain itu, efek antiinflamasi dari area penelitian yang perlu dieksplorasi lebih
senyawa-senyawa bioaktif dalam makanan lanjut, hasil penelitian ini memberikan
fermentasi juga memiliki implikasi kesehatan landasan kuat untuk mengapresiasi peran
yang signifikan. Peradangan kronis dapat penting makanan hasil fermentasi dalam
menjadi pemicu berbagai penyakit, termasuk mendukung kesehatan manusia (Prof. Dr. Ir.
penyakit jantung, diabetes, dan kondisi Endang S. Rahayu, n.d.).
autoimun. Dengan meredakan peradangan,
makanan fermentasi dapat berperan dalam Langkah selanjutnya dalam
mengurangi risiko perkembangan penyakit- memahami peran makanan hasil fermentasi
penyakit tersebut dan memelihara kesehatan adalah mengidentifikasi potensi dampaknya
sistem kardiovaskular (Leeuwendaal et al., terhadap kondisi kesehatan khusus.
2022). Pentingnya makanan fermentasi Beberapa studi menunjukkan bahwa
sebagai sumber nutrisi yang lengkap dan makanan fermentasi dapat memberikan
beragam juga dapat dilihat dari kontribusi positif dalam mengurangi risiko
kemampuannya dalam meningkatkan sistem penyakit tertentu. Contohnya adalah
kekebalan tubuh. Bakteri probiotik yang kemampuan makanan fermentasi untuk
terdapat dalam makanan fermentasi dapat menurunkan kadar kolesterol dan tekanan
merangsang produksi sel-sel kekebalan dan darah, faktor risiko utama penyakit
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kardiovaskular. Proses fermentasi dapat
infeksi. Dengan demikian, makanan menghasilkan senyawa bioaktif seperti
peptida bioaktif yang memiliki efek

Halaman
Nama Pertama, dkk. (diisi oleh tim jurnal)

menguntungkan terhadap kesehatan kekebalan tubuh dan keseimbangan nutrisi.


jantung. Selain itu, penelitian telah Meskipun variabilitas respons individu perlu
menunjukkan bahwa konsumsi makanan diperhatikan, penemuan ini
fermentasi dapat berhubungan dengan menggarisbawahi potensi makanan
peningkatan respons imun tubuh. Bakteri fermentasi sebagai komponen yang bernilai
probiotik yang terdapat dalam makanan dalam pola makan sehat, mendukung upaya
fermentasi dapat merangsang produksi sel- pencegahan penyakit, dan membuka pintu
sel kekebalan, meningkatkan aktivitas sel untuk strategi kesehatan yang lebih personal
pembunuh alami, dan memodulasi respon dan berkelanjutan.
inflamasi. Hal ini dapat memiliki implikasi
penting dalam perlindungan terhadap infeksi Ucapan Terima Kasih (Apabila
dan penyakit autoimun. Diperlukan):

Jenis makanan fermentasi yang Ucapan terima kasih terutama


berbeda dapat memberikan manfaat ditujukan kepada pemberi dana penelitian
kesehatan yang beragam. Sebagai contoh, atau donatur. Ucapan terima kasih dapat
beberapa studi menunjukkan bahwa juga disampaikan kepada pihak-pihak yang
konsumsi yogurt berkaitan dengan membantu pelaksanaan penelitian.
penurunan risiko diabetes tipe 2. Faktor ini Daftar Pustaka
mungkin terkait dengan kemampuan bakteri Adi Wira Kusuma, G. P., Ayu Nocianitri, K.,
probiotik dalam mengatur kadar gula darah & Kartika Pratiwi, I. D. P. (2020).
dan meningkatkan sensitivitas insulin. Dalam Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap
mengembangkan pemahaman lebih lanjut Karakteristik Fermented Rice Drink
tentang makanan hasil fermentasi, perlu Sebagai Minuman Probiotik Dengan
diperhatikan bahwa pengaruhnya tidak Isolat Lactobacillus sp. F213. Jurnal
Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA),
hanya pada tingkat mikroorganisme, tetapi
9(2), 181.
juga pada tingkat molekuler. Senyawa- https://doi.org/10.24843/itepa.2020.v09.
senyawa yang dihasilkan selama fermentasi i02.p08
dapat memiliki efek modulasi gen,
memengaruhi aktivitas gen yang terlibat Aritonang, S. N., Roza, E., & Rosi, E. (2019).
dalam berbagai fungsi seluler. Ini membuka Probiotik dan Prebiotik Dari Kedelai
untuk Pangan Fungsional. In Indomedia
pintu untuk penelitian lebih lanjut dalam
Pustaka.
konteks terapi gen dan pengembangan
strategi nutrigenomika. Grace, Philips, A., Philips, G. A., Mulyanti,
D., & Kesehatan, M. (2023).
Kesimpulan Gastrointestinal Microbiota In
Preventing Stunting Problems
Bedasarkan pada hasil penelitian di atas Mikrobiota Saluran Cerna dalam
berkaitan dengan makanan hasil fermentasi Penanganan Masalah Stunting. Jurnal
menunjukkan bahwa konsumsi rutin Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(2).
makanan seperti yogurt, kimchi, tempe, dan
Harlina, P. W. (2022). Peran Probiotik Untuk
miso dapat memberikan manfaat positif bagi Kesehatan. Jurnal Kesehatan, 7(1),
kesehatan mikrobiota usus dan tubuh secara 1918–1922.
keseluruhan. Dengan mengandung probiotik
dan senyawa bioaktif, makanan fermentasi Hasibuan, F. E. B., & Kolondam, B. J.
(2017). Interaksi Antara Mikrobiota
tidak hanya membentuk lingkungan usus
Usus Dan Sistem Kekebalan Tubuh
yang sehat tetapi juga meningkatkan Manusia. Jurnal Ilmiah Sains, 17(1), 35.
keberagaman mikroorganisme, https://doi.org/10.35799/jis.17.1.2017.1
menghasilkan dampak positif pada sistem 5221

Halaman
Nama Pertama, dkk. (diisi oleh tim jurnal)

Hidayat, M. N. (2017). Meningkatkan Nilai Putri, S. F., Irfannuddin, & Murti, K. (2021).
Manfaat Susu Dengan Penambahan Potensi mikrobiota Usus dalam
Mikroba Probiotik. Jurnal Teknosains, Pencegahan dan Tatalaksana Obesitas.
11(1), 71–88. Jmj, 9(3), 276–282.

Jalili, M., Nazari, M., & Magkos, F. (2023). Singh, R. K., Chang, H. W., Yan, D., Lee, K.
Fermented Foods in the Management M., Ucmak, D., Wong, K., Abrouk, M.,
of Obesity: Mechanisms of Action and Farahnik, B., Nakamura, M., Zhu, T. H.,
Future Challenges. International Journal Bhutani, T., & Liao, W. (2017). Influence
of Molecular Sciences, 24(3). of diet on the gut microbiome and
https://doi.org/10.3390/ijms24032665 implications for human health. Journal
of Translational Medicine, 15(1), 1–17.
Leeuwendaal, N. K., Stanton, C., O’toole, P. https://doi.org/10.1186/s12967-017-
W., & Beresford, T. P. (2022). 1175-y
Fermented Foods, Health and the Gut
Microbiome. Nutrients, 14(7), 1–26. Sulastri, E., Andriani, C., Zainudin, M.,
https://doi.org/10.3390/nu14071527 Wardhani, S., Astriani, M., & Ariyanto,
E. (2022). Review: Peran Mikrobiologi
Mota de Carvalho, N., Costa, E. M., Silva, Pada Industri Makanan. Indobiosains,
S., Pimentel, L., Fernandes, T. H., & 4(1), 1.
Estevez Pintado, M. (2018). Fermented https://doi.org/10.31851/indobiosains.v4
foods and beverages in human diet and i1.6444
their influence on gut microbiota and
health. Fermentation, 4(4), 1–13. Usmiati, S., & Risfaheri. (2013).
https://doi.org/10.3390/fermentation404 Pengembangan Dadih Sebagai Pangan
0090 Fungsional Probiotik Asli Sumatera
Barat. J. Litbang Pert., 32(1), 20–29.
Nova, E., Gómez-Martinez, S., & González-
Soltero, R. (2022). The Influence of Wulanningsih, U. A. (2022). Pelatihan
Dietary Factors on the Gut Microbiota. Pembuatan Yoghurt Susu Sapi dengan
Microorganisms, 10(7). Metode Sederhana Menggunakan
https://doi.org/10.3390/microorganisms Lactobacillus Bulgaricus dan
10071368 Streptococcus Thermophilus. Jurnal
Cerdik: Jurnal Pendidikan Dan
Patel, P., Butani, K., Kumar, A., Singh, S., & Pengajaran, 1(2), 66–78.
Prajapati, B. G. (2023). Effects of https://doi.org/10.21776/ub.jcerdik.2022
Fermented Food Consumption on Non- .001.02.06
Communicable Diseases. Foods, 12(4),
1–20.
https://doi.org/10.3390/foods12040687

Prayoga, I. P. A., Ramona, Y., & Suaskara, I.


B. M. (2021). Bakteri Asam Laktat
Bermanfaat Dalam Kefir Dan Perannya
Dalam Meningkatkan Kesehatan
Saluran Pencernaan. Simbiosis, 9(2),
115.
https://doi.org/10.24843/jsimbiosis.2021
.v09.i02.p06

Prof. Dr. Ir. Endang S. Rahayu, M. S. P. D. I.


T. U. M. S. (n.d.). Probiotik dan Gut
Microbiota: Serta Manfaatnya pada
Kesehatan. PT Kanisius.
https://books.google.co.id/books?
id=DIW3EAAAQBAJ

Halaman

Anda mungkin juga menyukai