Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN HAJI.

I. Pendahuluan

Data penyelenggaraan kesehatan haji menunjukkan bahwa karakteristik jemaah haji Indonesia
tidak banyak mengalami perubahan dalam lima belas tahun terakhir, terdapat kecenderungan
semakin tinggi pendidikan dan semakin tua usia saat menunaikan ibadah haji. Proporsi jemaah
haji risiko tinggi berkisar 10-30%, sebagian besar karena usia lanjut.Pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan pada jemaah haji sebelum keberangkatan harus dapat memprediksi risiko
kesakitan dan kematian saat melakukan perjalanan ibadah haji.

II. Latar belakang


Untuk mencegah meningkatnya kasus PTM pada Jemaah haji, maka pembinaan
kesehatan sebelum, pada saat dan sesudah pelaksanaan haji perlu ditingkatkan. Resiko wafat
pada usia lanjut sangat tinggi sehingga diperlukan upaya-upaya persiapan /aklimatisasi terhadap
calon jamaah haji agar tubuh lebih siap dengan perubahan iklim dan kondisi yang akan dihadapi
selama menjalankan ibadah haji di tanah suci. Dengan persiapan yang cukup, maka diharapkan
angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit tidak menular jamaah haji akan berkurang.

III. Tujuan
Tujuan Umum :

Secara umun tujuan Program Kesehatan Haji adalah mengajarkan jamaah haji bagaimana
mengendalikan Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular , terselenggaranya kegiatan deteksi
dini dan monitoring pada jamaah haji , terselenggaranya pemeriksaan, pengobatan, dan
pemeliharaan kesehatan jamaah haji melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan
profesionalisme dengan menghasilkan data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan
kesehatan jamaah haji di wilayah puskesmas Sempaja.

Tujuan Khusus :
1. Melalui pembinaan kebugaran jasmani jemaah haji secara terintegrasi dan
berkesinambungan diharapkan dapat.tercapai jemaah haji Indonesia yang sehat dan
bugar untuk dapat melaksanakan kegiatan ibadah haji secara optimal.
2. Tercapainya pengobatan, pemeliharaan kesehatan serta bimbingan penyuluhan
kesehatan kepada jamaah haji.
3. Terwujudnya persyaratan kesehatan (isthitho’ah) jamaah haji.

1
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. SENAM KEBUGARAN HAJI Latihan fisik dilaksanakan sejak jemaah
haji mendaftar atau minimal 6 bulan
sebelum keberangkatan, sehingga tubuh
dapat melakukan adaptasi terhadap dosis
latihan dan mendapatkan manfaat yang
optimal sebagai modal untuk
melaksanakan ibadah haji.

PEMERIKSAAN JAMAAH Selama ini Puskesmas melakukan


2.
HAJI pemeriksaan kesehatan meliputi
anamnesis, pemeriksaan fisik, mental,
laboratorium dan melakukan pembinaan
untuk mengatasi penyakit yang diderita.
Tujuan Pemeriksaan Haji, antara lain:
Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah
haji sebelum berangkat, menjaga agar
jamah haji dalam kondisi sehat selama
menunaikan ibadah sampai ke tanah air,
mencegah tejadinya transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar /
masuk oleh jemaah haji.

Penyelenggaraan manasik kesehatan


jemaah haji di Puskesmas mencakup aspek
MANASIK KESEHATAN HAJI pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam
3.
beribadah haji yang memenuhi kaidah
beribadah dan kemampuan fisik untuk
melakukannya. Manasik kesehatan
merupakan upaya pembinaan holistik yang
dilakukan kepada perorangan atau
kelompok calon jemaah haji secara
paripurna pada semua tahap
penyelenggaraan ibadah haji sejak calon
jemaah haji mendaftar sampai kembali ke
Tanah Air.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran

Cara melaksanakan kegiatan

2
Kegiatan senam kebugaran jasmani dan pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji dilakukan
di puskesmas , sedangkan pembinaan manasik kesehatan haji dilaksanakan di dalam
gedung puskesmas dan di masjid kecamatan Samarinda Utara.

VI. SASARAN KEGIATAN : Jamaah haji wilayah puskesmas Sempaja dan sekitarnya.
VII. Jadwal Kegiatan
Kegiatan senam kebugaran dan pemeriksaan calon jamaah haji dilaksanakan setiap
hari Jum’at dimulai sejak calon jamaah haji memeriksakan kesehatan di puskesmas,
sampai dengan menjelang keberangkatan.
Pembinaan manasik kesehatan haji dilaksanakan selama 4 kali pertemuan di dalam
gedung puskesmas, dan 1 kali di luar gedung puskesmas ( di KUA)
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanaan dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan meliputi
evaluasi persiapan penyuluhan ,pelaksanaan dan hasil penyuluhan.
IX. Pencatatan , Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
1. Pencatatan

No Kegiatan Pelaksanaan
Ya Tidak

Kegiatan dalam bentuk pembuatan media, dan pencatatannya dalam bentuk


dokumentasi dan laporan kegiatan.

2. Pelaporan
3. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai