Book Reading
Book Reading
Paronikia Akut
Latar Belakang/Etiologi/Epidemiologi
Paronikia (inflamasi pada lipatan periungual) terjadi ketika kutikula terganggu oleh
maserasi atau cedera dan patogen yang masuk.
Paronikia lebih sering diderita pada individu yang tangannya terendam air atau anak-
anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari. Selain itu, trauma pada lipatan periungual
merupakan faktor risiko lain dari perkembangan peronikia akut.
Staphylococcus aureus merupakan agen penyebab utama dari pronikia akut. (Spesies
Candida paling sering menyebabkan paronikia kronis; lihat infeksi jamur pada halaman
175.)
Diagnosis Banding
Penyakit Hal yang Membedakan
Paronikia Kronis Masalah berlangsung lama (tidak akut)
Pasien biasanya asimtomatik
Pembengkakan dan eritema pada lipatan proksimal
dan lateral kuku dengan hilangnya kutikula, tidak ada
drainase purulen
Dapat berhubungan dengan distrofi kuku
Herpetic whitlow Biasanya muncul sebagai vesikula diskrit, dalam,
sering berupa kumpulan vesikel-vesikel dengan
eritema di sekitarnya
Biasanya sangat nyeri
Dapat ditemukan limfadenopati regional
Lesi rekuren dapat berhubungan dengan gejala
prodormal
Ditemukan virus herpes simplex pada kultur virus
Psoriasis Pitting adalah perubahan kuku yang paling umum
pada psoriasis
Onikolisis lateral dapat menyebabkan gangguan pada
lipatan periungual; dapat terjadi paronikia
Blistering dactylitis Biasanya muncul sebagai lepuh, dalam pada bantalan
kuku distal
Kultur bakteri menunjukkan Streptococcus Beta
haemolyticus grup A (atau kadang-kadang S.aureus)
Trauma Riwayat trauma
Tidak ada cairan purulen
Pengobatan
Antibiotik anti-staphylococcus (misalnya, cefalexin) biasanya efektif. Kegagalan respon
dapat mengindikasikan adanya S.aureus yang resisten terhadap metisilin, dan mengubah
terapi menjadi trimethropin-sulfamethoxazole atau clindamycin perlu dipertimbangkan.
Salep antibiotik topikal (misalnya, mupirocin) dapat digunakan pada kasus ringan, tetapi
kondisi ini biasanya merupakan terapi sistemik.
Rendam hangat dapat mempercepat resolusi.
Drainase dan kultur kantong purulen kadang diperlukan.
Strategi pencegahan yaitu:
- Lakukan pengeringan, meminimalkan paparan air, dan menggunakan sarung tangan
untuk pekerjaan yang berhubungan dengan air ataupun “basah”.
- Hindari trauma, jika memungkinkan.
Prognosis
Paronikia akut biasanya sembuh total tanpa gejala sisa jangka panjang.
Faktor mekanis atau eksposur dapat menyebabkan kekambuhan.
Kerutan atau distrofi kuku permanen dapat terjadi akibat infeksi yang parah.
Daftar Pustaka
American Osteopathic Collage of Dermatology: Patient Information.
http://www.aocd.org/skin/dermatologic_diseases/paronychia_nail_in.html
MedlinePlus: Medical encylopedia for patients and families (in English and Spanish)
sponsored by the National Library of Medicine and the National Institutes of Health.
http://www.nlm.nih.gow/medlineplus/encyclopedia.html
Bagian 26
Impetigo
Latar Belakang/Etiologi/Epidemiologi
Impetigo adalah infeksi superfisial pada kulit.
Di Amerika Utara, penyebab utamanya adalah Staphylococcus aureus. Dalam beberapa
kasus, Streptococcus Beta haemolyticus grup A dapat dibiakkan; namun ini paling sering
muncul sebagai agen sekunder. Hanya dalam sebagian kecil kasus yang penyebab
utamanya adalah Streptococcus.
Insiden impetigo meningkat pada musim panas yang disebabkan oleh gangguan pada
pelindung kulit akibat luka, goresan, dan gigitan serangga.
Gambar 26.1. Impetigo umum. Krusta Gambar 26.2. Impetigo bulosa: bula
berwarna seperti madu superfisial bening atau pustul yang
pecah membentuk erosi yang bulat dan
sangat eritematosa, sering kali disertai
kerak di sekelilingnya (sisa dari atap
lepuhan).
Diagnosis Banding
Penyakit Hal yang Membedakan
Infeksi herpes simpleks Kumpulan vesikel dengan eritema di sekitarnya
(tampak seperti pada dasar eritematosa)
Setelah vesikula pecah, terbentuk ulkus (lebih dalam
dari erosi yang diamati pada impetigo)
Dapat terjadi di dalam mulut atau pada selaput lendir
lainnya dan biasanya nyeri
Infeksi virus varicella-zoster Varicella
Vesikel tunggal dengan eritema di sekitarnya
Ruam dimulai pada batang tubuh kemudian menyebar
ke ekstremitas
Ruam cenderung distribusinya simetris
Mukosa sering terlibat
Herpes Zoster
Kumpulan vesikel dengan eritema di sekitarnya dan
distribusinya dermatomal
Folikulitis Pustul kecil (1-2 mm) dengan tepi eritema di
sekitarnya
Rambut sering terlihat menonjol dari tengah pustul
Ektima Indurasi, papul yang nyeri yang mengelilingi eritema
Sering muncul sebagai papula berlubang, berkrusta,
dan ulserasi
Biasanya disebabkan oleh S.pyogenes
Dermatitis kontak Dapat berupa vesikel atau bula
Gatal sering dikeluhkan (tidak khas pada impetigo)
Lokasi lesi sesuai dengan paparan kontak dengan
alergen
Konfigurasi lesi mungkin tidak biasa (misalnya linier
pada dermatitis akibat tanaman)
Pengobatan
Untuk kasus yang lebih ringan dan terlokalisasi, salep mupirocin topikal dioleskan 3
kali sehari selama 5-7 hari.
Bila luas dapat pemberian antibiotik sistemik selama 7-10 hari (misal, cepalexin)
mungkin diperlukan, dengan memperhatikan pola resistensi setiap lokasi geografis.
Kegagalan respon dalam 48 jam dapat disebebkan oleh infeksi S.aureus yang resisten
terhadap methicilin sehingga perlu dilakukan kultur dan perubahan terapi menjadi
trimethoprim-sulfamethoxazole atau clindamycin.
Kompres dengan air bersih atau aluminium astetat untuk debridemen krusta.
Prognosis
Prognosis untuk anak-anak dengan impetigo sederhana adalah baik, dan khasnya berupa
resolusi lengkap.
Daftar Pustaka
MedlinePlus: Information for patients and families (in English and Spanish) sponsored
by the National Library of Medicine and the National Institutes of Health.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/healthtopics.html
WebMD: Information for families is contained in the A-Z Health Topics Guide.
http://www.webmd.com/a_to_z_guide/health_topics.htm