Anda di halaman 1dari 2

BAB II : DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS BERDASARKAN MASALAH DAN PENYAKIT

c. Pada pekerja yang sering terpapar 3. Pengait tumpul(blunt hook)


larva atau benda-benda organik lain, 4. Pinset
dapat menggunakan masker saat 5. Forsep aligator
bekerja. 6. Suction
7. Xylocaine 2% spray
Kriteria Rujukan 8. Formulir informed consent
1. Pengeluaran benda asing tidak berhasil Referensi
karena perlekatan atau posisi benda asing
sulit dilihat. 1. Efiaty, A. Nurbaiti, I. Jenny, B. Ratna, D.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
2. Pasien tidak kooperatif. Tenggorok Kepala & Leher. 6th Ed. Jakarta:
Prognosis Balai Penerbit FKUI. 2007.

1. Ad vitam : Bonam 2. Buku Modul Hidung: Benda Asing 1st ed.


2. Ad functionam : Bonam Jakarta: Kolegium Ilmu Kesehatan Telinga
3. Ad sanationam : Bonam Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher.
2008. (Kolegium Ilmu Kesehatan THT-KL,
Peralatan 2008)
1. Lampu kepala
2. Spekulum hidung

14. FURUNKEL PADA HIDUNG


No. ICPC-2 : R73. Boil/abscess nose
No. ICD-10 : J34.0 Abscess, furuncle and carbuncle of nose
Tingkat Kemampuan 4A

Masalah Kesehatan 2. Higiene personal yang buruk


3. Rinitis kronis, akibat iritasi dari sekret
Furunkel adalah infeksi dari kelenjar sebasea rongga hidung.
atau folikel rambut hidung yang melibatkan 4. Kebiasaan mengorekrinitisbagian dalam
jaringan subkutan. Biasanya disebabkan oleh hidung.
Staphylococcus aureus. Penyakit ini memiliki
insidensi yang rendah. Belum terdapat data Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
spesifik yang menunjukkan prevalensi furunkel. Sederhana (Objective)
Furunkel umumnya terjadi paling banyak pada
anak-anak, remaja sampai dewasa muda. Pemeriksaan Fisik

Hasil Anamnesis (Subjective) Pada lubang hidung tampak furunkel. Paling


sering terdapat pada lateral vestibulum nasi
Keluhan yang mempunyai vibrissae (rambut hidung).
1. Bisul di dalam hidung, disertai rasa nyeri Pemeriksaan Penunjang: Tidak diperlukan
dan perasaan tidak nyaman.
2. Kadang dapat disertai gejala rinitis. Penegakan Diagnostik (Assessment)

Faktor Risiko Diagnosis Klinis

1. Sosio ekonomi rendah Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis


dan pemeriksaan fisik.

278 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
BAB II : DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS BERDASARKAN MASALAH DAN PENYAKIT

Diagnosis Banding:- 3. Selalu menjaga kebersihan diri.


Komplikasi Kriteria Rujukan: -
1. Penyebaran infeksi ke vena fasialis, Prognosis
vena oftalmika, lalu ke sinus kavernosus
sehingga menyebabkan tromboflebitis sinus 1. Ad vitam : Bonam
kavernosus. 2. Ad functionam : Bonam
2. Abses. 3. Ad sanationam : Bonam
3. Vestibulitis. Peralatan dan Bahan Medis Habis Pakai
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) 1. Lampu kepala
Penatalaksanaan 2. Spekulum hidung
3. Skalpel atau jarum suntik ukuran sedang
1. Non Medikamentosa (untuk insisi)
a. Kompres hangat 4. Kassa steril
b. Insisi dilakukan jika telah timbul abses 5. Klem
2. Medikamentosa 6. Pinset Bayonet
a. Antibiotik topikal, seperti salep 7. Larutan Povidon Iodin 7,5%
Bacitrasin dan Polimiksin B
b. Antibiotik oral selama 7-10 hari, yaitu Referensi
Amoksisilin 3 x 500 mg/hari, Sefaleksin 1. Adam, G.L. Boies L.R. Higler.Boies.Buku Ajar
4 x 250 – 500 mg/hari, atau Eritromisin Penyakit THT. Ed. ke- 6. Jakarta: EGC. 1997.
4 x 250 – 500 mg/hari.
2. Wardani, R.S. Mangunkusumo, E.Infeksi
Konseling dan Edukasi Hidung dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan
1. Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala&Leher.
bagian dalam hidung. Ed. ke- Jakarta:Fakultas Kedokteran
2. Tidak memencet atau melakukan insisi Universitas Indonesia. 2007.
padafurunkel.

15. RINITIS AKUT


No. ICPC-2 : R74. Upper respiratory infection acute
No. ICD-10 : J00. Acute nasopharyngitis (common cold)
Tingkat Kemampuan : 4A

Masalah Kesehatan Hasil Anamnesis (Subjective)


Rinitis akut adalah peradangan pada mukosa Keluhan
hidung yangberlangsung akut (<12 minggu). Hal
ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, 1. Keluar ingus dari hidung (rinorea)
ataupun iritan. Radang sering ditemukan 2. Hidung tersumbat
karena manifestasi dari rinitis simpleks (common 3. Dapat disertai rasa panas atau gatal pada
cold), influenza, penyakit eksantem (seperti hidung
morbili, variola, varisela, pertusis), penyakit 4. Bersin-bersin
spesifik, serta sekunder dari iritasi lokal atau 5. Dapat disertai batuk
trauma.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 279

Anda mungkin juga menyukai