Anda di halaman 1dari 2

BAB II : DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS BERDASARKAN MASALAH DAN PENYAKIT

Pemeriksaan penunjang lanjutan 8. Lidi kapas


9. Nelaton kateter
Pemeriksaan radiologi: Foto sinus paranasal bila 10. Benang kasur
dicurigai sinusitis. Kriteria Rujukan 11. Larutan Adrenalin 1/1000
1. Bila perlu mencari sumber perdarahan 12. Larutan Pantokain 2% atau Lidokain 2%
dengan modalitas yang tidak tersedia di 13. Larutan Nitras Argenti 15 – 25%
layanan Tingkat Pertama, misalnya naso- 14. Salep vaselin, Salep antibiotik
endoskopi. Referensi
2. Pasien dengan epistaksis yang curiga
akibat tumor di rongga hidung atau 1. Adam, G.L. Boies, L.R. Higler. Boies.Buku Ajar
nasofaring. Penyakit THT. Ed. ke-6. Jakarta: EGC. 1997.
3. Epistaksis yang terus berulang atau masif 2. Iskandar, M. Teknik Penatalaksanaan
Epistaksis. In: Cermin Dunia Kedokteran. No.
Prognosis 132. 2001. p. 43-4(Iskandar, 2001)
1. Ad vitam : Bonam 3. Mangunkusumo, E. Wardani, R.S.
2. Ad functionam : Bonam Epistaksisdalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan
3. Ad sanationam : Bonam Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala&Leher.
Peralatan dan Bahan Medis Habis Pakai Ed. ke-6. Jakarta:Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2007.
1. Lampu kepala
2. Spekulum hidung
3. Alat penghisap (suction)
4. Pinset bayonet
5. Tampon anterior, Tampon posterior
6. Kaca rinoskopi posterior
7. Kapas dan kain kassa

13. BENDA ASING DI HIDUNG


No. ICPC-2 : R87. Foreign body nose/larynx/bronch
No. ICD-10 : T17.1 Foreign body in nostril
Tingkat Kemampuan : 4A

Masalah Kesehatan Hasil Anamnesis (Subjective)


Kasus benda asing di hidung sering ditemui Keluhan
oleh dokter di fasilitas pelayanan kesehatan
Tingkat Pertama. Kasus ini paling sering dialami 1. Hidung tersumbat
oleh anak dan balita. Terdapat dua jenis benda 2. Onset tiba-tiba
asing, yaitu benda hidup (organik) dan benda 3. Umumnya unilateral
mati (anorganik). Contoh benda asing organik, 4. Hiposmia atau anosmia
antara lain lintah, lalat, larva, sedangkan benda 5. Setelah 2 – 3 hari, keluar sekret mukoid /
asing anorganik, misalnya manik-manik, kertas, mukopurulen dan berbau di satu sisi hidung.
tisu, logam, baterai kecil, kacang-kacangan, dan 6. Dapat timbul rasa nyeri
lain-lain. 7. Bila benda asing organik, terasa ada yang
bergerak-gerak di dalam rongga hidung.

276 PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
BAB II : DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS BERDASARKAN MASALAH DAN PENYAKIT

Khusus untuk lintah, sumbatan pada hidung sehingga dapat masuk ke dalam septum
semakin memberat setiap hari. atau konka inferior dalam beberapa jam dan
8. Adanya laporan dari pasien atau orang menyebabkan perforasi septum.
tua mengenai adanya benda yang masuk 4. Pada benda asing berupa lalat (miasis
atau dimasukkan ke rongga hidung. hidung), dapat terjadi invasi ke
intrakranium dan, walaupun jarang, dapat
Faktor Risiko menyebabkan meningitis yang fatal.
Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
masuknya benda asing ke dalam rongga hidung:
Penatalaksanaan
1. Umur: biasanya anak ≤ 5 tahun
2. Adanya kegagalan mekanisme proteksi yang 1. Non Medikamentosa
normal, misal: a. Tindakan ekstraksi benda asing
3. keadaan tidur, kesadaran menurun, secara manual dengan menggunakan
alkoholisme, epilepsi pengait tumpul atau pinset. Dokter
4. Adanya masalah kejiwaan, emosi, dan perlu berhati-hati agar tidak sampai
gangguan psikiatrik mendorong benda asing lebih dalam
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang sehingga masuk ke saluran napas
Sederhana (Objective) bawah.
b. Untuk lintah, sebelum ekstraksi,
Pemeriksaan Fisik teteskan air tembakau ke dalam
Pada rinoskopi anterior, nampak: rongga hidung dan biarkan 5 menit
hingga lintah terlebih dahulu terlepas
1. Benda asing dari mukosa hidung.
2. Sekret purulen (bila sudah berlangsung 2 –
2. Medikamentosa
3 hari)
Pemberian antibiotik per oral selama 5
Pemeriksaan Penunjang: hari bila telah terjadi infeksi sekunder.
Foto Rontgen kranium (Schedel) posisi AP dan Konseling dan Edukasi
lateral, bila diperlukan dan fasilitas tersedia.
1. Reassurance bahwa tidak ada kondisi
Penegakan Diagnostik (Assessment) berbahaya bila segera dilakukan ekstraksi.
Diagnosis Klinis 2. Sebelum tindakan dilakukan, dokter perlu
menjelaskan mengenai prosedur ekstraksi
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan meminta persetujuan pasien / orang tua
dan pemeriksaan fisik. (informed consent).
3. Setelah benda asing berhasil dikeluarkan,
Diagnosis Banding
dokter dapat memberi beberapa
Rinolit saran yang relevan untuk mencegah
berulangnya kejadian kemasukan benda
Komplikasi asing ke hidung di kemudian hari, misalnya:
1. Obstruksi jalan napas akut akibat a. Pada orang tua, dapat lebih berhati-
masuknya benda asing ke saluran napas hati dalam meletakkan benda-benda
yang lebih distal (laring, trakea). yang mudah atau sering dimasukkan ke
2. Pada benda asing organik berupa larva / dalam rongga hidung.
ulat / lintah, dapat terjadi destruksi mukosa b. Pada anak, dapat diingatkan untuk
dan kartilago hidung. menghindari memasukkan benda-
3. Benda asing baterai cepat merusak mukosa benda ke dalam hidung.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 277

Anda mungkin juga menyukai