Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP SPIRITUALITY

Dosen Pengampu : BERNITA S.PD.,S.KEP.,M.KES

Kelompok 11

1. Dian Padli Romadomu Rambe (2214201106)

2. Roma Aprilia Sihombing (2214201100)

3. Wardin Septriman Nazara (2214201104)

4. Arezna Zega (2214201071)

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN


S1 KEPERAWATAN TINGKAT IIC
T.A 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................3

BAB II PENGERTIAN SPIRITUALITY


2.1 pengertian spirituality.......................................................................................4
2.2 pengertian spirituality menurut para ahli.........................................................4

BAB III ELEMEN-ELEMEN DALAM SPIRITUAL1


3.1 kebutuhan spiritual......................................................................................... 5
3.2 kesadaran spiritual ..........................................................................................5
3.3 kesehatan spiritual............................................................................................6
3.4 tanda- tanda spiritual........................................................................................7
3.5 masalah spiritual.........................................................................................................7

BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan..................................................................................................................8
4.2 daftar pustaka............................................................................................. ................8
BAB 1
PENDAHULUAN

Kita bisa lari pagi di akhir pekan, kita bisa berenang di gelanggang kesukaan,kita bisa
bermain golf di lapangan yang penuh keindahan, kita bisa beres - beres rumahuntuk menjaga
kebersihan dan kerapihan, atau sekedar jalan - jalan ke pusatpembelanjaan, dan kitapun bisa
tidur untuk menepis keletihan. Itu semua penting untukmenjaga kebugaran Bukan sekedar
penting...tapi juga merupakan kebutuhan.

Kita sadar....,Diri kita terdiri dari jiwa dan raga, raga sering kita perhatikan baikuntuk
menjaga kebugaran maupun kesehatan. Berbagai supplemen dan multivitaminkita perhatikan,
bahkan anggaran kita alokasikan untuk sebuah kecantikan.

Itu tidaksalah. Itu sangat bagus...karena merupakan bagian dari ibadah, dimana kita
bisamenyukuri nikmat-Nya dengan menjaga dan merawat setiap pemberian-Nya,
selamasemua diniatkan semata - mata untuk ibadah dan syukur pada
Nya Ada satu hal yang sering kita lupakan,yaitu kebutuhan gizi spiritualitas yangsering kita
abaikan jangankan memperhatikan gizi masukan, kadang kita tidakmengetahui apa yang
seharusnya dilakukan, bahkan untuk mengenalpun sering takdihiraukan, padahal spiritualitas
adalah aspek yang sangat penting sama pentingnyadengan menjaga kebugaran dan kesehatan
ragawi.

Lalu kapan kita kan menjaga kebugaran dan kesehatan


ruhani? Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui, dengan penyakit spiritual yang adapada
diri kita dan mungkin kan mengerogoti kebugaran dan kesehatan ruhani kita.
Perhatikanlah ucapan kita.., jangan sampai terjangkit "Penyakit Bohong",
perhatikanlahibadah kita.., jangan sampai menjadi "Riya", perhatikanlah kecantikan /
ketampanankita, jangan sampai terindikasi "Penyakit Sombong", jangan sampai karena
kekayaankita menjadi "Penderita Kikir", Jangan sampai dengan kemiskinan kita
menjadi"Pengidap Kufur", Jangan sampai dengan keilmuan kita menjadi "Penderita
takabur",Hati - hatilah selalu jika kita, rajin beribadah karena dilihat dan dipuji orang, dan
menjadimalas ketika sendirian.

Apalagi selalu menceritakan berbagai amalan dan kebajikan, jangan sampaikebaikan kita
pada orang, hanya akan mempermalukan dan menjadi bahan gunjingan.Sudahkah kita
mengenal kondisi Kesehatan Spiritual kita ?Lakukanlah identifikasi dengan benar, kenali
langkah - langkah tindak lanjutnya,berobatlah ke Klinik spiritual, lakukan perawatan intensif
dan regular, sekali - kalimintakan general check up spiritual, semoga kita menjadi manusia
paripurna, yangbugar dan sehat secara lahir dan bathin. Amin
TUJUAN :

Memahami konsep elemen-elemen spiritual agar dapat memberikan asuhankeperawatan pada


lingkup kesehatan spiritual sebagai wujud keperawatan holistic,perawat juga dituntut untuk
menanggapi keadaan sehat sakit manusia yang beranekaragam dengan cara yang berbeda
tergantung pada individu secara spiritual karenasetiap interaksi dan perilaku individu sangat
dipengaruhi oleh spiritualisme yang dialamidalam kehidupan individu tersebut.
Dengan mempelajari elemen-elemen spiritual, seorang perawat dapatmengunakan pendekatan
ilmu spiritual dalam memenuhi kebutuhan spiritual kliendalam mencari identitas dan
menemukan arti kehidupan dan menemukan cara untukmengatasi sakit dan stress yang terus
menerus dalam kehidupan.

Tepatnya pelayananspiritual dibutuhkann oleh perawat dalam memberikanpelayanan yang


memungkinkanpemberian pertolongan dan menerima bantuan serta kemungkinan
membentuk suatuhubungan dengan klien
BAB II
PENGERTIAN SPIRITUALITY

Spirituality berasal dari bahasa latin “spiritus” yang berarti nafas atau udara.spirit
memberikan hidup,menjiwai seseorang. Spirit memberikan arti penting ke hal apa sajayang
sekiranya menjadi pusat dari seluruh aspek kehidupan seseorang(Dombeck,1995).

Spirituality adalah suatu yang dipengaruhi oleh budaya, perkembangan,pengalaman hidup


kepercayaan dan nilai kehidupan. Spiritualitas mampumenghadirkan cinta, kepercayaan, dan
harapan, melihat arti dari kehidupan danmemelihara hubungan dengan sesama.

(Perry Potter, 2003).Spiritual adalah konsep yang unik pada masing-masing individu (Farran
et al,1989). Masing-masing individu memiliki definisi yang berbeda mengenai spiritual, hal
inidipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup dan ide-ide merekasendiri
tentang hidup.

Menurut Emblen, 1992 spiritual sangat sulit untuk didefinisikan.Kata-kata yang digunakan
untuk menjabarkan spiritual termasuk makna, transenden,harapan, cinta, kualitas, hubungan
dan eksistensi. Spiritual menghubungkan antaraintrapersonal (hubungan dengan diri sendiri),
interpersonal (hubungan antara diri sendiridan orang lain), dan transpersonal (hubungan
antara diri sendiri dengan tuhan/kekuatangai
b)Spiritual adalah suatu kepercayaan dalam hubungan antar manusia denganbeberapa
kekuatan diatasnya, kreatif, kemuliaan atau sumber energi serta spiritual jugamerupakan
pencarian arti dalam kehidupan dan pengembangan dari nilai-nilai dansistem kepercayaan
seseorang yang mana akan terjadi konflik bila pemahamannyadibatasi.

(Hanafi, djuariah. 2005)


Spirituality atau kepercayaan spiritual adalah kepercayaan dengan sebuahkekuatan yang lebih
tinggi dari kekuatan pencipta, sesuatu yang bersifat Tuhan, atausumber energi yang tidak
terbatas. Contoh, seseorang percaya pada Tuhan, Allah,Kekuatan tertinggi. Spirituality
memiliki beberapa aspek antara lain :
a. Hubungan yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam hidup
b. Menemukan arti dan tujuan dalam hidup.
c. Menyadari dan mampu untuk menarik sumber-sumber dan kekuatan dari dalam diri.
d. Mempunyai perasaan hubungan kedekatan dengan diri sendiri dan Tuhan atau
Allah.(Cozier Barbara, 2000).

Kesehatan spiritual atau kesejahteraan adalah” rasa keharmonisan saling


kedekatan antara diri dengan orang lain, alam, dan dengan kehidupan yang tertinggi
“(Hungelmann et al,1985).

Spiritual dimulai ketika anak-anak belajar tentang diri mereka dan hubunganmereka dengan
orang lain. Banyak orang dewasa mengalami pertumbuhan spiritualketika memasuki
hubungan yang langgeng. Kemampuan untuk mengasihi orang
laindan diri sendiri secara bermakna adalah bukti dari kesehatan spiritual( )Kesehatan jiwa (
spiritual ) menurut ilmu kedokteran saat ini adalah suatukondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yan optimaldari seseorang dan perkembangan
itu berjalan selaras dengan orang lain (suliswati,Hj.tji anita,2004).
BAB III
ELEMEN-ELEMEN DALAM SPIRITUAL1.

Kebutuhan Spritual

4 hal yang mendasari kebutuhan spiritual adalah :


1. Pencarian arti
2. Perasaan untuk memaafkan / pengampunan
3. Kebutuhan akan cinta (Keinginan untuk mendapatkan kasih sayang :keluarga dan teman)
4. Kebutuhan akan harapan (Fish and Shelly, 1978; Peterson and Nelson,1987; Schoenbeck,
1994).Kebutuhan spir itual adalah harmonisasi dimensi kehidupan (Rnetzky’s, 1979).

Dimensi ini termasuk menemukan arti, tujuan, menderita, dan kematian; kebutuhanakan
harapan dan keyakinan hidup, dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri,dan Tuhan.
Sullender (1998) mengidentifikasi 5 dasar kebutuhan spiritual manusia :
1.arti dan tujuan hidup
2. perasaan misteri
3. pengabdian
4. rasa percaya
5. harapan diwaktu kesusahan.

Spiritual saat ini dihubungkan dengan pencarian akan arti dan refleksi daribagian
kepercayaan pada paham duniawi. Hal ini menimbulkan pertanyaan: haruskahperawat yang
tidak religius, atau yang tidak memiliki spiritual, menolong seseorangyang membutuhkan
spiritual (Walter, 1997).

Pada dasarnya apakah mereka mampu?Pada studi keperawatan dengan orang-orang yang
memiliki fase terminal, ditemukanbahwa perawat merasa tidak harus memiliki pengalaman
dan keahlian untukmemberikan dukungan secara spiritual.

Sebuah pembelajaran insiden kritis dari respon perawat terhadap kebutuhanspiritual dari klien
memberikan sebuah pengertian yang mendalam terhadap perawatakan kebutuhan spiritual
klien serta peran perawat sebagai pemberi layanan secaraspiritual. Kebutuhan akan harapan
merupakan kepentingan utama terhadap seseorangyang dihadapi oleh penyakit dan ancaman
potensial terhadap gaya hidup dankehidupan.

2. Kesadaran Spritual

a. Kesadaran spiritual akan timbul saat seseorang dihadapkan pada kebutuhanspiritual


dan pencarian identitas, saat mempertahankan nilai-nilai dan keyakinanatau
kepercayaan.
b. Tiga tingkat kesadaran menurut Wilber

A. Tingkat Existensial

Pada level ini Wilber menggunakan istilah yang berasal dari filsuf-filsuf eksistensial,
yaitu penyatuan diri dengan orang lain (uniting the self and others). Parafilsuf
eksistensialis mengakui bahwa makhluk di bumi memiliki ikatan otentik antara
totalindividu dengan lingkungannya. Mereka meyakini bahwa individu hanya eksis
ketikaberada dalam relasi dengan orang-orang lain, dan bahwa kehilangan
kesadaran berartimemutuskan hubungan antara diri dengan orang-orang lain.Di sisi
lain, meningkatkan kesadaran berarti melibatkan diri dalam hubunganmendalam
dengan orang-orang lain, yang hasilnya akan memperkaya kesadaraninternal (inner
awareness) seseorang

Menurut Wilber, peningkatan kesadaran ke tingkat eksistensial dapat dicapaisecara


sederhana dengan duduk di tempat yang sepi (tenang), menghentikan semuakonsep
mental tentang diri sendiri, dan merasakan eksistensi dasar seseorang.
Untukmenguatkan identitas seseorang agar lebih permanen pada level ini,
biasanyadiperlukan bentuk-bentuk terapi eksistensial semacam meditasi, hatha
yoga, terapiGestalt, psikolog dan humanistic.

B. Tingkat Transpersonal

BandsPada level ini individu mulai menyadari dan mengakui bentuk-


bentukpengetahuan yang tidak bersifat dualistis (antara subjek dan objek
pengetahuan tidakterpisah). Individu mulai merealisasi dan mengalami apa yang
disebut sebagaireliansi/keyakinan eksklusif dalam pengalaman. Wilber mengikuti
konsep Jung dalammenggambarkan elemen-elemen yang ada dalam tingkat
transpersonal ini. Jungmenggunakan istilah synchronicity, yaitu suatu kejadian
yang penuh makna antaragejala psikis dan fisik. Bila dua kejadian, yang satu
bersifat psikis dan yang lain bersifatfisik, terjadi dalam waktu yang sama, ini berarti
terjadi synchronicity.

Aspek psikis dalam fenomena ini dapat termanifestasi dalam suatu bentukmimpi, ide,
atau intuisi, yang kemudian menjadi kenyataan secara fisik. Sebagai contoh,ketika
seseorang memikirkan orang lain, menit berikutnya ia menerima telepon dariorang
yang baru saja dipikirkan. Contoh lain, seseorang bermimpi tentang
pesawat jatuh dan ketika ia membaca koran pada pagi harinya ternyata mimpinya it
u benar-benar terjadi semalam. Gejala synchronicity muncul bila secara fisik
individu dalamkeadaan kurang sadar, misalnya bermimpi atau merenung.
Pengetahuan sinkronistik inimeningkatkan kemampuan dalam pengambilan
keputusan, yaitu dengan meningkatkankepekaan intuitif, yang diberdayakan setelah
semua data empiris dijajaki secaraobjektif. Pada tingkat kesadaran ini individu
mengalami perasaan transendensi,mengalami sebagai saksi supra-individual.
Artinya individu mampu mengamati alirandari sesuatu, tanpa menyela,
mengomentari, atau memanipulasi alur peristiwa.

C. Level of Mind

Berikut adalah tingkat kesadaran paling tinggi dalam Spectrum of Consciousness


dari Wilber. Dalam menggambarkan Level of Mind, Wilber menyatakan bahwa
“Diri”orang yang mengalami kesadaran sebenarnya bukanlah real self (“Diri”
sesungguhnya)
dari orang tersebut. Bagaimanapun cara seseorang melihat, berpikir, dan merasakan
dirinya, “Diri” merupakan sesuatu yang kompleks. Ide, konsep, pikiran, emosi, dan
objek mental semuanya secara konstan menyambil energi kita, yang
menyebabkanadanya suatu tabir antara diri kita dengan realitas.
Pada tingkat ini, individu menyingkap tabir tersebut, sehingga memungkinkan
diamengalami realitas secara langsung. Ini disebut pengetahuan yang tidak
dualistis(nondual knowing). Krishnamurti menggambarkan kesadaran seperti ini
sebagaikesadaran intensif tanpa pilihan, tidak terkontaminasi oleh pikiran-pikiran,
simbol-simbol, atau dualitas; suatu kesadaran tentang apa (what is).

3. Kesehatan Spiritual
kesehatan spiritual atau kesejahteraan adalah “rasa keharmonisan saling
kedekatan antara diri dengan orang lain, alam, dan dengan kehidupan yang tertinggi”
(Hungelmann et al, 1985). Rasa keharmonisan ini dicapai ketika seseorangmenemukan
keseimbangan antara nilai, tujuan, dan system keyakinan mereka denganhubungan
mereka di dalam diri mereka sendiri dan dengan orang lain. Pada saat terjadistress,
penyakit, penyembuhan, atau kehilangan, seseorang mungkin berbalik ke cara-cara
lama dalam merespons atau menyesuaikan dengan situasi. Sering kali gayakoping
ini terdapat dalam keyakinan atau nilai dasar orang tersebut. Keyakinan inisering
berakar dalam spiritualitas orang tersebut. Sepanjang hidup seorang
individumungkin tumbuh lebih spiritual, menjadi lebih menyadari tentang makna,
tujuan, dannilai hidup

Spiritualitas dimulai ketika anak-anak belajar tentang diri mereka dan


hubunganmereka dengan orang lain. Banyak orang dewasa mengalami
pertumbuhan spiritualketika memasuki hubungan yang langgeng.

Kemampuan untuk mengasihi orang lain dan diri sendiri secara bermakna adalahbukti
dari kesehatan spiritualitas. Menetapkan hubungan dengan yang maha
agung,kehidupan, atau nilai adalah salah satu cara mengembangkan spiritualitas.
Kesehatanspiritualitas yang sehat adalah sesuatu yang memberikan kedamaian dan
penerimaantentang diri dan hal tersebut sering didasarkan pada hubungan yang
langgeng denganyang Maha Agung. Penyakit dan kehilangan dapat mengancam
dan menantang prosesperkembangan spiritual.Kesehatan spiritual tercapai ketika
seseorang menemukankeseimbangan antara nilai hidup, tujuan hidup, sistem
keyakinan, dan hubunganseseorang dengan diri sendiri atau orang lain.

Tanda-tanda Kesehatan Spiritual.

Seseorang yang mempunyai karakter baik juga mempunyai kehidupan spiritualyang


sehat. Dari jumlah banyaknya keluhan orang, mungkin kalian akan
segeramengetahui berapa banyak karakter buruk yang masih tertinggal didalam
diriseseorang. Dan ketika kalian mampu menghilangkan seluruh keluhan yang
kalian miliki,kalian kemudian akan mengetahui bahwa kalian itu sehat dan tidak
ada lagi karakter buruk yang tertinggal.Hal ini sangat penting bagi seseorang untuk
memiliki karakter yang baik. Jika seseorang tidak mempunyai keluhan lagi, berarti
dia sudah memilikikesabaran dan ini berarti dia mempunyai iman yang sejati.
Kesabaran adalah sebuahtindakan melawan semua keinginan ego.Ada Tiga Tipe
Kesabaran, yaitu :

1. Sabar Terhadap Ketidaknyamanan Fisik :

Misalnya ketika kalian bangun di pagi hari yang dingin untuk melaksanakanshalat,
berwudhu dengan air yang dingin atau ketika kalian antri kalian
akanmerasakan ketidak nyamanan Begitu pula ketika kita sedang sakit, atau pada
saat2kita sedang menyelesaikan tugas yang sulit dan sebagainya.

2. Sabar dengan Menahan Diri dari Segala Hal yang Dilarang :

Sebuah hadits mengatakan,“Hidup sebagai hamba dan menjauhi hal-hal yangdilarang


adalah lebih berharga dibandingkan ibadah seluruh malaikat, manusia dan
Jinnselama hidupnya.”Islam menawarkan dua jenis perintah, pertama apa yang
harus kitalakukan dan kedua, apa yang tidak boleh kita lakukan atau "Yang
Dilarang". Yangterpenting di antara keduanya adalah meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah .Meninggalkan suatu larangan lebih baik dari pada
menunaikan ibadah Haji sebanyak50.000 kali. Itu berarti, kalian bisa bersabar
untuk beribadah tetapi tidak sabar dalammenjaga batasan yang telah ditetapkan
Allah swt.

Jika kalian kembali dari ibadah hajiyang ke-50.000 tetapi masih melihat pramugari
pesawat dengan penuh syahwat makasemuanya akan sia-sia.Jika kita bersabar
dalam beribadah, malaikat menuliskan pahala kita, tetapi bilakita menunjukkan
ketahanan terhadap suatu larangan, maka Allah swt akanmemberikan balasan
yang tak hingga.Allah swt memerintahkan kita untuk beribadah,sebanyak
mungkin. Shalat lima kali sehari adalah cukup dan jika kalian bisa
melakukanlebih dari itu, itu lebih baik. Tetapi untuk hal-hal yang dilarang, kalian
harus menghindarisemuanya. Ada dua tingkatan menyangkut hal-hal yang
dilarang, yaitu haram(terlarang) dan makruh (tidak disukai). Sekarang ummat
Muslim mendapat dukungandari Setan untuk melakukan hal-hal yang makruh. Itu
adalah penyakit yang buruk dikalangan Muslim.
Siapa yang tidak menyukai hal-hal tersebut?

Allah swt dan Rasulullah saw.Kita diperintahkan sekuat tenaga untuk menolaksegala
keburukan yang tidak disukai Allah dan Rasulullah saw. Jika
seseorangmempertahankan benteng luar maka harta di dalamnya akan selamat.
Setiap tindakanyang terlarang mempunyai efek buruk terhadap iman kita, mereka
menghancurkaniman kita. Ada 500 kebaikan yang dapat kita lakukan sebisa
mungkin. Ada 800larangan dan karakteristik buruk yang harus kita tinggalkan
semua, baik yang terlihatmaupun yang tersembunyi.

Lebih buruk lagi jika kalian bersembunyi dari orang-orang dan melakukan
halterlarang. Kalian tidak tersembunyi dari Allah.Menjaga diri ketika sedang
sendiri adalahlebih baik sebab kalian bersama Allah dan kita harus menjaga
penghormatan kitakepada-Nya melebihi yang diberikan kepada orang-orang.
3. Bersabar dalam menghadapi orang yang mengganggu kita.

Ini adalah tipe kesabaran yang paling baik di antara ketiganya. Al-Qur’an
mengatakan,Kami menguji beberapa di antara kalian dengan orang-orang lainnya
di antara kalian.” Kesabaran adalah hal yang paling penting dalam hidup manusia.
Jika kalianmempunyai kesabaran, seluruh kebaikan akan kalian dapatkan.
Pandangan Allahtertuju pada diri kalian, jadi akankah kalian bersabar?

Apabila kalian bisa melepaskan diri dari daya tarik semua sifat2 buruk, makatidak
akan ada lagi kesulitan yang akan menimpa kalian baik dalam kehidupan di
duniamaupun di akhirat. Kalian harus selalu ingat bahwa segala sesuatu itu terjadi
semata2adalah atas kehendak Allah. Inilah kuncinya, obat bagi segala
penyakithati. Kalianharus berkata, “Mengapa aku harus mengeluh, bila Allah yang
memerintahkan inisemua harus terjadi?” Bila kalian mampu mengingat hal ini
kalian akan merasa puasdengan segala kehendak-Nya dan akan setuju
dengansemua itu. (Syaikh Nazim al-Qubrusi al Haqqani an Naqshbandi,1998).

4. MASALAH SPIRITUAL

Ketika penyakit , kehilangan atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan


spiritualdapat membantu seseorang ke arah penyembuhan atau pada
perkembangankebutuhan dan perhatian spiritual. Selama penyakit atau misalnya
individu seringmenjadi kurang mampu untuk merawat dir mereka dan lebih
bergantung pada oranglain untuk perawatan da dukungan. Distress spiritual dapat
berkembang sejalan denganseseorang mencari makna tentang apa yang sedang
terjadi, yang mungkin dapatmengakibatkan seseorang merasa sendiri dan
terisolasi dari orang lain. Individumungkin mempertanyakan nilai spiritual
mereka, mengajukan pertanyaan tentang jalanhidup seluruhnya, tujuan hidup, dan
sumber dar makna hidup.

1. Depresi atau rasa tertekan

Depresi atau rasa tertekan adalah sebuah 'penyakit' baru, tapi ini bukanlahpenyakit,
karena penyakit selalu berasal bagian dari tubuh fisik kita, ini sesuatu yanglain.
Dan orang yang paham psikologi semakin meningkat, meningkat pesat
karenadepresi manusia makin meningkat. Dan psikolog atau orang seperti itu,
mereka tidakmeraih sesuatu untuk mengobati mereka, hanya berkata: "Gunakan
obat ini!" Apa ini:'Gunakan cara ini ?

Depresi bukanlah sesuatu dari dunia materi, bukan, ini adalah sesuatu dalamhidup
kita yang merupakan bagian dari bentuk spiritual dan inilah salah satu
keresahanspiritual sehingga kalian tidak bisa melakukan pengobatan dengan obat
material! Tapimereka psikiater juga tidak pernah tahu tentang ini, dan mereka
berkata: "pakailah obatini! Bawa ini, untuk membuat syarafmu tenang
…" lakukanlah…

Alasan pertama yang membawamasalah-masalahbesar itu adalah dari parapemuda


yang tidak percaya kepada apapun. Mereka tidak percaya agama. Hal
itumenjadikan mereka bagaikan masuk kedalam sebuah sumur dalam tanpa
dasar dan jatuh ke dalam tempat gelap sehingga mereka tidak tahu mana tangan
kiri dan tangankanan mereka sendiri. Itulah yang terjadi saat ini. Oleh karena itu,
kami berusahamelalui asosiasi kecil dan rendah hati ini, pertemuan yang begitu
rendah hati, untukmembuat manusia percaya bahwa: Jika kau tidak melakukan
sesuatu yang membuatTuhan-mu ridho, maka kau tidak bisa meraih kesenangan!
Jika kau tidak berusahamenjadikan Tuhan-mu senang, maka tidak akan ada
kesenangan bagimu bersamasemua aspek material yang kalian miliki

MASALAH;MASALAH KESEHATAN JIWA

Gangguan jiwa adalah adanya perubahan fungsi jiwa yang menyebabkangangguan


pada fungsi jiwa, sehingga menimbulkan penderitaan pada individu dan
atauhambatan dalam melaksanakan peran sosial baik peran di keluarga
maupunmasyarakat.Fungsi jiwa yang terganggu meliputi fungsi biologis,
psikologis, sosial,spiritual. Secara umum gangguan fungsi jiwa yang dialami
seorang individu dapatterlihat dari penampilan, komunikasi, proses berpikir,
interaksi dan aktivitasnya sehari-hari

1. PSIKOTIKP

sikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan


individumenilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham
atau perilakukacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik
akut dan kronik.

a. Gangguan Psikotik Akut


1. Gambaran utama perilakuPerilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
a) Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
b) Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
c) Kebingungan atau disorientasi
d) Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti
menyendiri,kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau
lingkungan,bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasan

2) Pedoman diagnostikUntuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan


psikotik akut adalahsebagai berikut :
a) Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan :
misalnya,mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang
tidakada bendanya
b) Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat
diterimaoleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka
diracunioleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa
diamati/diawasi olehorang lain)
c) Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
d) Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
e) Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)
3) Diagnosis bandingSelain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik
akut ini karenadimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan
gejala psikotik
.a) Epilepsib) Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkoholc) Febris karena
infeksi
d) Demensia dan delirium atau keduanya
e) Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia
dangangguan psikotik kronik lain
f) Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara
atauproses pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami
suatuepisode maniak
g) Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedangmengalami
depresi
BAB IV

PEMBAHASAN

Menurut analisa kelompok kami Berdasarkan uraian di atas perawat professionaldituntut


untuk mampu memahami konsep elemen-elemen spiritual agar dapatmemberikan asuhan
keperawatan pada lingkup kesehatan spiritual sebagai wujudkeperawatan holistic, perawat
juga dituntut untuk menanggapi keadaan sehat sakitmanusia yang beraneka ragam dengan
cara yang berbeda tergantung pada individusecara spiritual karena setiap interaksi dan
perilaku individu sangat dipengaruhi olehspiritualisme yang dialami dalam kehidupan
individu tersebut.

Dengan mempelajari elemen-elemen spiritual, seorang perawat dapatmengunakan pendekatan


ilmu spiritual dalam memenuhi kebutuhan spiritual kliendalam mencari identitas dan
menemukan arti kehidupan dan menemukan cara untukmengatasi sakit dan stress yang terus
menerus dalam kehidupan. Tepatnya pelayananspiritual dibutuhkann oleh perawat dalam
memberikan pelayanan yang memungkinkanpemberian pertolongan dan menerima bantuan
serta kemungkinan membentuk suatuhubungan dengan klien.

Kesimpulan
Spiritual adalah suatu perasaan terhadap keberadaan dan arti dari zat yang lebihtinggi dari
manusia yang menjadi faktor intrinsik alamiah dan merupakan sumber penting dalam
penyembuhan. Dimana dikatakan pula sebagai keyakinan (faith)bersumber pada kekuatan
yang lebih tinggi akan membuat hidup menjadi lebih hidupdapat mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan. Setiap interaksi dan perilakuindividu sangat dipengaruhi oleh
spiritualisme yang dialami dalam kehidupan yangsangat erat hubungannya dengan
kebudayaan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Perry&Potter, 2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses, dan Praktik.


Ed.4.Vol. 1.Jakarta : EGC
Suliswati,Hj.Tjie Anita Payapo,Jeremia,Yenny,1999.Konsep dasar keperawatan kesehatan
jiwa.
Fish and Shelly, 1978; Peterson and Nelson, 1987; Schoenbeck,1994).
Syaikh Nazim al-Qubrusi al Haqqani an Naqshbandi,1998
www.mevlanasufi.blogspot.com,Rabbani Sufi Institute of Indonesia

www.rabbani-sufi.blogspot.com,Rabbani Sufi Institute of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai