Anda di halaman 1dari 14

0

A. Judul

KEPEMIMPINAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

B. Latar Belakang

Revolusi industri saat sekarang ini sudah mulai memasuki Industry

4.0, yaitu revolusi industri yang keempat. Revolusi industri kali Ini sangatlah

berbeda dari yang sebelumnya. Di revolusi industri 4.0 ini segala sesuatu

menjadi transparan dan perbedaan akan satu produk dengan produk yang

lain akan terlihat jelas dan hanya yang terbaiklah yang akan bertahan.

Persaingan dunia yang semakin ketat disertai perkembangan dunia

dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin

maju, mau tidak mau dituntut untuk beradaptasi sesuai dengan tuntutannya.

Artinya apa yang akan dilakukan dipaksa oleh zaman untuk hidup menurut

pola yang tercipta.

Banyak yang bertanya mengenai apakah ini sebuah tantangan atau

kesempatan? Apabila dilihat dari sejarah, di setiap fase revolusi industri,

selalu ada bisnis baru yang menjadi pemain besar dan selalu ada pemain

besar lama yang punah.

Apabila seseorang yang dapat beradaptasi dengan mengadaptasi skill

dan mentalitas baru dengan cepat, revolusi industri 4.0 ini bisa jadi

merupakan peluang emas bagi seseorang itu untuk menjadi pemain baru
2

yang dapat diperhitungkan. Siklus sukses dan gagal di dalam bisnis juga

semakin cepat terjadi dibandingkan sebelumnya.

Revolusi Industri 4.0 yang tengah berlangsung saat ini akan

membawa banyak perubahan pada sektor bisnis, termasuk internal

perusahaan. Pasalnya, semua akan serba berbasis IT sehingga akan

berdampak juga pada perubahan gaya kepemimpinan yang cocok untuk

sebuah tim dan perusahaan.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat ini merubah gaya

kepemimpinan tradisional menjadi kepemimpinan digital. Seorang

pemimpin digital memiliki kemampuan untuk menginspirasi karyawannya

untuk berinovasi dan mempertahankan ide-ide ini. Ketajaman dalam

menerapkan tolok ukur kepemimpinan digital menunjukkan pendekatan

yang cepat, lintas hierarkis, kooperatif, dan berorientasi tim yang sering

mengintegrasikan inovasi. Di atas segalanya, kompetensi pribadi, pola pikir,

dan penerapan metode baru adalah sangat penting.

Berdasarkan fakta-fakta yang diuraikan di atas, salah satu kebutuhan

menghadapi revolusi industri 4.0 ke depan adalah tampilnya kepemimpinan

di berbagai sektor dan level harus dapat mengimplementasikan gaya

kepemimpinan ideal yang disesuaikan dengan keadaan yang terjadi pada saat

ini yang disesuaikan dengan kondisi serta tuntutan zaman.

C. Rumusan Masalah
3

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Bagaimana Karakter kepemimpinan pada era revolusi industri 4.0?”

D. Tujuan/Manfaat

Berorientasi dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui: “Karakter kepemimpinan pada era revolusi

industri 4.0”

E. Kajian Teori

1. Kepemimpinan

Apa itu kepemimpinan? Menurut Susan Ward dalam Leadership

Definition: What Is Leadership? And Can You Learn to Be a Good

Leader? (2019), definisi sederhananya adalah bahwa kepemimpinan

adalah seni memotivasi sekelompok orang untuk bertindak menuju

pencapaian tujuan bersama. Dalam lingkungan bisnis, ini bisa berarti

mengarahkan pekerja dan kolega dengan strategi untuk memenuhi

kebutuhan perusahaan.

Definisi kepemimpinan ini mencakup hal-hal penting yang dapat

menginspirasi orang lain dan bersiap melakukannya. Kepemimpinan

efektif adalah didasarkan pada ide-ide (baik yang asli atau yang
4

dipinjam), tetapi ide itu tidak akan terwujud tanpa dikomunikasikan

kepada orang lain dengan cara melibatkan mereka untuk bertindak

sebagaimana pemimpin inginkan.

Sederhananya, pemimpin adalah inspirasi dan pengarah aksi. Dia

adalah orang dalam kelompok yang memiliki kombinasi kepribadian dan

keterampilan kepemimpinan yang membuat orang lain ingin mengikuti

arahannya.

Kepemimpinan adalah topik yang kompleks dan dapat dipelajari

dengan berbagai cara yang membutuhkan definisi yang berbeda. Manajer

adalah orang yang memiliki jabatan dan wewenang formal. Seorang

pemimpin adalah mungkin seorang manajer atau bukan, tetapi dapat

mempengaruhi orang lain. Menjadi pemimpin yang memegang posisi

formal atau menjadi manajer adalah tidak wajib (Lussier & Achua,

2013).

2. Revolusi Industri 4.0

Industry 4.0 dan Industrial of Things Internet (IIoT) telah

menjadi salah satu konsep bisnis industri yang paling banyak dibicarakan

dalam beberapa tahun terakhir. Sejak Revolusi Industri pertama muncul

setelah mesin uap, perubahan radikal berikutnya muncul antara lain

mesin digital dan lingkungan manufaktur otomatis yang menyebabkan

efek signifikan terhadap produktivitas. Pemicu utama perubahan radikal


5

ini adalah individualisasi permintaan, efisiensi sumber daya dan periode

pengembangan produk yang pendek. Perusahaan saat ini menghadapi

tantangan dalam pengambilan keputusan yang cepat untuk meningkatkan

produktivitas. Salah satu contoh adalah pada proses transformasi menuju

mesin dan layanan otomatis, yang memerlukan koordinasi dan koneksi

sistem-sistem kompleks yang didistribusikan. Untuk tujuan ini, lebih

banyak sistem ditanamkan perangkat lunak untuk produk dan sistem

industri. Dengan demikian, metode prediktif harus didasari dengan

algoritma cerdas untuk mendukung infrastruktur elektronik (Lee. 2015).

Istilah Industri 4.0 berkaitan dengan berbagai konsep termasuk

peningkatan mekanisasi dan otomatisasi, digitalisasi, jaringan dan

miniaturisasi (Lasi. 2014). Selain itu, Industry 4.0 bergantung pada

integrasi jaringan penciptaan nilai dinamis sehubungan dengan integrasi

sistem dasar fisik dan sistem perangkat lunak dengan cabang dan sektor

ekonomi lainnya, dan juga, dengan jenis industri dan industri lainnya.

Menurut konsep Industri 4.0, penelitian dan inovasi, arsitektur referensi,

standardisasi dan keamanan sistem jaringan adalah dasar untuk

mengimplementasikan infrastruktur Industri 4.0.

Bernard Marr dalam What is Industry 4.0? Here's A Super Easy

Explanation for Anyone (2018) mengemukakan bahwa beberapa aplikasi

Industri 4.0 yang mungkin adalah: (1) Identifikasi peluang: Mesin yang

terhubung mengumpulkan sejumlah besar data yang dapat


6

menginformasikan pemeliharaan, kinerja, dan masalah lainnya, serta

menganalisis data tersebut untuk mengidentifikasi pola dan wawasan

yang tidak mungkin dilakukan manusia dalam jangka waktu yang wajar,

Industry 4.0 menawarkan peluang bagi pabrikan untuk mengoptimalkan

operasi mereka dengan cepat dan efisien dengan mengetahui apa yang

perlu diperhatikan; (2) Mengoptimalkan logistik dan rantai pasokan:

Rantai pasokan yang terhubung dapat menyesuaikan dan

mengakomodasi ketika informasi baru disajikan. Jika penundaan cuaca

mengikat pengiriman, sistem yang terhubung dapat secara proaktif

menyesuaikan diri dengan kenyataan itu dan memodifikasi prioritas

manufaktur; (3) Peralatan dan kendaraan otonom: terdapat pengiriman

yang memanfaatkan derek dan truk otonom untuk merampingkan operasi

dalam menerima kontainer pengiriman dari kapal; (4) Robot: Dulu hanya

mungkin untuk perusahaan besar dengan anggaran yang sama besar,

robot kini lebih terjangkau dan tersedia untuk organisasi dengan berbagai

ukuran. Dari memilih produk di gudang hingga membuatnya siap untuk

dikirim, robot otonom dapat dengan cepat dan aman mendukung

produsen; (5) Manufaktur aditif (pencetakan 3D): Teknologi ini

meningkat pesat dalam dekade terakhir dan telah mengalami kemajuan

terutama digunakan untuk pembuatan prototipe hingga produksi aktual.

Kemajuan dalam penggunaan manufaktur aditif logam telah membuka

banyak kemungkinan untuk produksi; dan (6) Internet of Things dan


7

cloud: Komponen kunci dari Industry 4.0 adalah Internet of Things yang

dicirikan oleh perangkat yang terhubung. Ini tidak hanya membantu

operasi internal, tetapi melalui penggunaan lingkungan cloud tempat data

disimpan, peralatan dan operasi dapat dioptimalkan dengan

meningkatkan wawasan orang lain menggunakan peralatan yang sama

atau untuk memungkinkan perusahaan kecil mengakses teknologi

mereka tidak akan mampu sendiri.

F. Temuan dan Pembahasan

Kepemimpinan 4.0, yang juga disebut sebagai pemimpin digital

adalah bukan mengenai status, posisi kekuasaan, kontrol, dan pangkat —

yang merupakan bagian dari budaya 'kepemimpinan kekaisaran' dan

karisma. Pemimpin 4.0 tidak akan mengambil keputusan atau menjadi

pembuat keputusan eksekutif tunggal atau pembuat ide. Gagasan, keputusan,

dan inovasi akan dihasilkan melalui kolaborasi terbuka dan jaringan

kolaboratif. Hal ini akan berdampak pada beberapa restrukturisasi

organisasi, perancangan jaringan kolaboratif, dan perubahan radikal dalam

pola pikir individu.

Digital leadership adalah pengetahuan seorang pemimpin dan calon

pemimpin agar bisa mengarahkan organisasi atau bisnis yang mereka pimpin

untuk bertransformasi ke arah digital. Sebuah transformasi yang dapat

disebut sebagai inovasi dan bukan sekedar ‘paksaan situasi’. Digital


8

leadership juga dibutuhkan bagi mereka yang ingin mengembangkan bisnis

di era revolusi industri 4.0 ini.

Kepemimpinan digital adalah penggunaan strategis aset digital

perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis. Kepemimpinan digital berada di

tingkat organisasi dan individu.

Di tingkat individu, kepemimpinan digital dapat dilakukan oleh

Chief Information Officer (CIO) atau individu lain yang bertanggung jawab

untuk mengawasi aset digital, termasuk email dan dokumen elektronik.

Tidak peduli apa jabatan seseorang, pemimpin digital yang efektif selalu

menyadari tujuan perusahaan dan tahu bagaimana tanggung jawab

pekerjaannya mendukungnya.

Pada tingkat organisasi dalam pasar tertentu, pemimpin digital dapat

menjadi perusahaan yang berhasil mengambil keuntungan dari aset

digitalnya sendiri untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan

kompetitif. Para pemimpin digital bersedia mengeksplorasi bagaimana

teknologi informasi (TI) dapat digunakan untuk membantu organisasi

menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan dan mengubah

persyaratan bisnis. Pemimpin digital yang sukses memahami pentingnya,

dan bertanggung jawab atas, data masuk dan proses dalam perusahaan yang

mendukungnya, serta informasi digital keluar yang dihasilkan perusahaan di

berbagai ekosistem di mana ia berpartisipasi.


9

Organisasi yang menghargai kepemimpinan digital, sering

menempatkan nilai pada komunikasi, kreativitas, dan kesediaan untuk

mengeksplorasi cara-cara baru agar teknologi dan informasi digital dapat

digunakan untuk menangani proyek-proyek bisnis eksternal maupun

internal, proyek yang mempengaruhi operasi dan pekerjaan yang tidak

direncanakan. Dengan kepemimpinan digital yang efektif, organisasi dapat

menciptakan alur kerja dan proses bisnis yang memungkinkan aplikasi,

produk, dan layanan baru diluncurkan dengan cepat, sementara juga

memastikan bahwa aplikasi lama dan operasi TI dipertahankan pada tingkat

yang optimal.

Christina Boesenberg, seorang konsultan kepemimpinan pada

Global Leadership Consultants Oxford Leadership memberikan pemikiran

bahwa terdapat tujuh karakteristik kepemimpinan digital: tanggung jawab,

hasil, distribusi informasi, tujuan dan penilaian, kesalahan dan konflik,

perubahan, dan inovasi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh kepemimpinan pada era

revolusi industri 4.0, yaitu:

1. Miliki kemampuan dasar menjadi leader

Penting bagi seorang pemimpin bisnis untuk bisa berkomunikasi

dengan baik kepada tim. Sampaikan tujuan, visi dan misi Anda ke depan

kepada tim dengan cara yang mudah dipahami, serta yakinkan tim dapat

mengikuti semua itu.


10

Yang terpenting, seorang pemiimpin harus bisa membangun

kepercayaan pada tim. Yakinkan bahwa tim Anda bisa mencapai seluruh

target dengan strategi yang sudah Anda tentukan.

2. Cepat mengambil keputusan

Era Revolusi Industri 4.0 berkaitan erat dengan teknologi dan

digitalisasi. Semuanya kini bergerak sangat cepat. Sudah tak ada lagi

pemimpin yang menunggu laporan dari bawahan dan menganalisa suatu

kondisi setelah seminggu lamanya. Saat ini, pemimpin perlu bergerak

cepat, bahkan bila perlu turun langsung ke lapangan.

Hal tersebut perlu dilakukan agar pemimpin dapat mengambil

keputusan dengan cepat. Pasalnya, bila terlambat sedikit saja mengambil

keputusan maka bukan tak mungkin Anda bisa melewatkan peluang

yang bergerak sangat cepat saat ini. Bahkan, bisa-bisa kompetitor

mengambil langkah tersebut duluan alias sudah maju selangkah lebih

dulu daripada perusahaan Anda.

3. Pilih dan bangun tim Anda sendiri

Di tengah pergantian massa dari manusia ke mesin sejatinya

benar-benar terjadi di era revolusi industri 4.0 ini. Hampir seluruh

pekerjaan sudah bisa diambil alih oleh mesin sehingga sumber daya

manusia yang perlu dipekerjakan mulai berkurang. Hal ini tentu

berdampak pada pembentukan tim di sebuah perusahaan.


11

Tentu bukan pekerjaan mudah untuk bisa menentukan siapa yang

pantas masuk ke tim Anda di tengah banyaknya orang yang ingin

bergabung. Ditambah, kriteria generasi millennial yang berbeda dengan

generasi sebelumnya bisa menjadi tantangan baru. Selain memilih, Anda

juga harus membangun tim itu sendiri. Sebab itu satu-satunya cara agar

tim Anda bisa loyal dan lebih cepat produktif.

Leader dan organisasi yang tidak beradaptasi dengan cepat dari

pemikiran tradisional akan punah. Organisasi yang bergerilya yang terkoneksi,

berkolaborasi, yang terus belajar, terbuka akan perubahan, yang memiliki tim

yang bergairah dan semangat maju, yang memiliki dan mengadaptasi teknologi

atau cara yang lebih maju akan menjadi pimpinan di Industrinya.

Leader juga harus berani, mau menerima, mendorong, dan memotivasi

tim untuk memberikan feedback terhadap kepemimpinannya demi kemajuan

bersama. Akan lebih baik ketika leader juga dapat menantang dirinya untuk

keluar dari zona nyaman dengan melakukan coaching dan menerima feedback

dari orang diluar organisasi.

G. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Era revolusi industri 4.0 berdampak pada kepemimpinan.

Kepemimpinan tradisional yang cenderung kaku dan stagnan tidak


12

sesuai lagi diterapkan. Kepemimpinan digital akan merespons dengan

tepat dalam mengatasi perkembangan teknologi digital yang signifikan.

Beberapa karakteristik pemimpin digital perlu dibangun untuk

keberhasilan organisasi, yaitu: miliki kemampuan dasar menjadi leader,

Cepat mengambil keputusan, dan Pilih dan bangun tim Anda sendiri.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan sebagai bahan

pertimbangan dalam karakteristik kepemimpinan pada era revolusi

industri 4.0, maka penulis menyarankan sebagai berikut: kepemimpinan

pada era revolusi industri 4.0 ini perlu diterapkan pada dunia pendidikan

khususnya bagi kepala sekolah, sehingga perlu adanya kolaborasi dari

berbagai pihak terutama pemangku kebijakan agar kepala sekolah dapat

menjadi pemimpin yang professional dan berkualitas

H. Referensi

Boesenberg, Christina, (2019). 7 Characteristics of Leadership 4.0 – What


successful leaders do differently, Global Leadership Consultants,
Oxford Leadership.

Ferguson, (2009). Leadership Skills, Third Edition, Infobase Publishing, New


York.

Kelly, Richard, (2019). Constructing Leadership 4.0: Swarm Leadership and the
Fourth Industrial Revolution, Palgrave Macmillan, Springer Nature,
Switzerland.
13

Oberer, Birgit And Erkollar, Alptekin, (2018). Leadership 4.0: Digital Leaders
in The Age of Industry 4.0, International Journal of Organizational
Leadership, www.Aimijournal.Com

Topping, Peter A., (2002). Managerial Leadership - The Mcgraw-Hill Executive


Mba Series, Mcgraw-Hill, New York.

Ustundag, Alp and Cevikcan, Emre, (2018). Industry 4.0: Managing the Digital
Transformation, Springer International Publishing Switzerland.

Wolf, Jeff, (2015). 6 Essential Leadership Responsibilities that Build Effective


Teams, Wolf Management Consultants, LLC.

Yoong, Pak, (2010). Leadership in the Digital Enterprise: Issues and


Challenges, Business science reference, Hershey, New York.

Anda mungkin juga menyukai