Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN KECUKUPAN ASI DAN SOSIAL BUDAYA


TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING
ASI ( MP-ASI ) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN
DI DESA PULAU PAUH TANJUNG
JABUNG BARAT
TAHUN 2023

Proposal Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana SI Kebidanan

OLEH:

Nama : Ester Simbolon


Nim : 213001070140

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Judul Tugas Akhir : Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya Terhadap
Pemberian Makanan Pendamping Asi ( Mp-Asi ) Pada
Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung Jabung
Barat Tahun 2023
Nama : Ester Simbolon
Nim : 213001070140

Tanggal sidang : 17 Desember 2022

Proposal Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan dewan Penguji pada tanggal

Jambi , 12 Desember 022

Menyetujui

Pembimbing Skripsi

Bdn.Gustien Siahaan, S.Keb, M.Kes


NIDN : 1022078901

Mengetahui
Ketua program studi S1 kebidanan

Diane Marlin, SST., M.Keb


NIDN. 10090590

ii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKIRPSI

Judul Tugas Akhir : Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya Terhadap
Pemberian Makanan Pendamping Asi ( Mp-Asi ) Pada
Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung Jabung
Barat Tahun 2023
Nama : Ester Simbolon
Nim : 213001070140

Tanggal sidang : 17 Desember 2022

Proposal Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan dewan Penguji pada tanggal
Jambi , 17 Desember 2022

Mengesahkan

Pembimbing Proposal Skripsi

Bdn.Gustien Siahaan, S.Keb, M.Kes


NIDN : 1022078901

Penguji I Penguji II

Bdn. Subang Aini Nasution, S.Keb, M.Kes Dame Situngkir, SST., M.Kes
NIDN: 0106018503

Mengetahui
Ketua program studi S1 kebidanan

Diane Marlin, SST., M.Keb


NIDN. 10090590

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Pemberian M-Pasi Dini Didesa Pulau Pauh
Tanjab Barat”.
Penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar besar-
besarnya kepada semua pihak yang berkontribusi terutama kepada :
1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M.Eng, Prac, selaku Rektor Universitas Adiwangsa
Jambi.
2. Ibu Bdn. Subang Aini Nasution, SKM., S.Keb.,M.Kes, selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Adiwangsa Jambi dan Penguji I yang
penuh dedikasi membantu penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Diane Marlin, S.ST.,M.Keb, selaku Ketua Program Studi S1
Kebidanan yang telah memberikan banyak bantuan selama menempuh
pendidikan.
4. Ibu Bdn. Gustien Siahaan, S.Keb, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang
telah bersedia dalam menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Kedua Orang Tua dan keluarga tercinta yang telah menjadi sumber
penyemangat, serta memberikan dukungan dalam bentuk material, moral,
perhatian, nasihat, serta doa yang tiada hentinya agar karya tulis ilmiah ini
dapat diselesaikan.
Akhir kata penulis berharap agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membalas
segala kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang membantu. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat membawa manfaat bagi pengembang ilmu

Jambi, November 2022

Ester Simbolon

iv
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................6
1.3 Tujuan ................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................7
1.5 Ruang lingkup penelitian....................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................9


2.1 ASI( Air Susu Ibu ) .............................................................................9
2.2 Volume Produksi ASI..........................................................................11
2.3 ASI Eksklusif.......................................................................................12
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Asi Eksklusif ......................17
2.5 Akibat Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini............................22
2.6 Efek Dari Pemberian Makanan Pendamping ASI Usia 0-
6 Bulan.................................................................................................24
2.7 Faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pendamping
ASI dini................................................................................................26
2.8 Implikasi pemberian makanan pendamping ASI dini terhadap
growth faltering...................................................................................29
2.9 Info lain mengenai makanan atau minuman tambahan selain
ASI.......................................................................................................30
2.10Mitos tentang makanan pendamping ASI..........................................34

BAB III METODE PENELITIAN .................................................37


3.1 Kerangka Konsep...............................................................................37

v
3.2 Definisi Operasional...........................................................................38
3.3 Desain Penelitian................................................................................39
3.4 Populasi dan sampel...........................................................................39
3.5 Tempat Penelitian...............................................................................39
3.6 Waktu Penelitian.................................................................................40
3.7 Pertimbangan Etik Penelitian.............................................................40
3.8 Prosedur Pengumpulan Data..............................................................49
3.9 Instrumen Penelitian..........................................................................49

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Cakupan Pemberian Asi Eksklusiff.......................................................4

Tabel 3.1 Definisi Operasional .............................................................................38

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Observasi Kualitas Tidur dan Kenaikan Berat Badan ………………….45

Inform Consent / lembar persetujuan responden...................................................46

Halaman Konsultasi Skripsi ……………………………………………………..47

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan yang mempengaruhi awal tumbuh kembang adalah nutrisi.

Setiap bayi harus mendapatkan ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.

Kebutuhan bayi akan nutirisi semakin meningkat seiring bertambahnya usia

bayi, hal ini dikarenakan proses tumbuh kembang bayi, sedangkan terkadang

ASI yang dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh

karena itu, pada usia 0-6 bulan bayi mulai diperkenalkan dan diberikan gizi

tambahan yang berupa makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) atau

makanan tambahan yang bertujuan agar gizi bayi bisa terpenuhi. Makanan

Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan atau minuman yang

mengandung zat yang diberikan pada bayi atau anak usia 0-6 bulan guna

memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. (Rotua,Novayelinda, & Utomo, 2018).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2017, menyatakan bayi

yang mendapatkan ASI ekslusif di Indonesia hanya 15,3%. Masalah utama

rendahnya pemberian ASI di Indonesia adalah faktor sosial budaya dan

kurangnya pengetahuan ibu, keluarga dan masyrakat (Saleh, 2015).

Resiko pemberian MP-ASI sebelum usia 6 bulan akan mengakibatkan

gangguan kesehatan antara lain obesitas, alergi terhadap zat gizi yang terdapat

dalam makanan, zat pewarna dan pengawet yang tidak diinginkan den

pencemaran dalam penyimpanan. Salah satu efek pemberian MP-ASI adalah

terjadinya diare Dalam MP-ASI terkandung konsentrasi tinggi karbohidrat


2

dan gula yang sukar untuk dicerna oleh organ pencernaan bayi apabila

dicerna terlalu dini (Asne 2017)

Dampak negatif dari pemberian makanan pendamping ASI dini

berdasarkan riset yang dilakukan oleh pusat penelitian dan pengembangan

gizi dan makanan selama 21 bulan diketahui, bayi yang diberikan makanan

tambahan pada usia <6 bulan lebih banyak yang terserang diare, batuk-pilek,

dan panas ketimbang bayi yang diberikan ASI saja. Semakin bertambahnya

umur bayi, frekuensi terserang diare, batuk-pilek, dan panas semakin

meningkat. Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6

bulan, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan, dipengaruhi banyak hal.

Diantaranya, rendahnya pengetahuan dan kurangnya informasi pada ibu dan

keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif, tata laksana rumah

sakit ataupun rumah bersalin lain yang tidak memberlakukan bed-in (ibu dan

bayi berada dalam satu kasur) ataupun rooming-in (ibu dan bayi berada pada

satu kamar atau rawat gabung), tidak jarang juga fasilitas kesehatan

memberikan susu formula kepada bayi baru lahir, dan banyaknya ibu bekerja

yang menggangap repot menyusui sambil bekerja (Riksani, 2015).

Rendahnya pemberian ASI dikeluarga menjadi salah satu pemicu

rendahnya status gizi pada bayi dan balita. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa gangguan pertumbuhan pada awal kehidupan balita disebabkan oleh

faktor-faktor kekurangan gizi sejak janin dalam kandungan yang disebabkan

karena memberikan MP-ASI terlalu dini atau terlalu lambat.


3

Menurut penelitian yang dilakukan Yulfira, dkk (2017), di daerah

Jawa sosial budaya merupakan faktor yang melatar belakangi perilaku

pemberian ASI. Pemberian madu, air putih dan madu/gula merah, pisang,

bubur dan biskuit pada bayi usia dini merupakan pola perilaku yang

dilakukan turun temurun yang didasari nilai-nilai masyarakat setempat,

sehingga hal ini menyebabkan ibu-ibu tidak bisa memberikan ASI secara

ekslusif. Pola perilaku/kebiasaan tersebut merupakan hambatan sosial budaya

terhadap pemberian ASI ekslusif.

Pemberian ASI eksklusif di beberapa Negara menunjukkan bahwa di

negara berkembang sebesar 37%, Negara maju sebesar 48%, dan angka dunia

sebesar 45%, Hal ini menggambarkan masih rendahnya praktek pemberian

ASI eksklusif dan masih ngginya angka pemberian MP-ASI dini di negara

tersebut (Aldriana, 2017).

Rekomendasi menekankan bahwa secara sosial-budaya,MP-ASI

hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh

didaerah setempat melalui penerapan perilaku “Keluarga Sadae Gizi” ibu

didorong dengan untuk memberikan MP-ASI yang cukup dan bermutu

kepada anak usia 0-6 bulan.Ibu lebih memahami dan lebih trampir dalam

membuat MP-ASI dari bahan pangan lokal sesuai dengan kebiasaan dan

aspek sosial-budaya setempat sehingga ibu dapat melanjutkan pemberian MP-

ASI local secara manadiri (Siwi,2017).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) presentasi bayi yang

mendapat ASI eksklusif di Indonesia tahun 2018 yaitu sebesar 35,0%.


4

Sedangkan pemberian MPASI di Indonesia sebesar 45,0% (Kemenkes RI,

2018).

Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif

selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI

bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI

memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan

pertama hidupnya. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian

bayi yang disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak

seperti diare dan radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan

membantu menjarangkan kelahiran.

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah

menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 0-6 bulan dan

meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi

mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan

tumbuh kembangnya. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Jambi

Tahun 2020 sebesar 65,48%.

Cakupan ini masih telah mencapai target pencapaian pemberian ASI

Eksklusif Provinsi yaitu 40%. Untuk pemberian ASI Eksklusif tertinggi

adalah Kota Sungai Penuh sebesar 87,85% dan yang terendah adalah

Kabupaten Tanjung Jabung Timursebesar 62,77%.

Pada tahun 2019 cakupan pemberian ASI Eksklusif di Tanjung

Jabung Barat mengalami penurunan dimana pada tahun 2018 sebesar 78,2%

pada tahun 2019 menjadi 77,6, Tetapi sudah mencapai target kabupaten
5

sebesar 75%. Cakupan Pemberian Asi Eksklusif dipengaruhi beberapa hal,

terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya

peraturan perundang undangan tentang pemberian ASI serta belum

maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait

pemberian ASI maupun MP-ASI.

Tabel 1.1
Cakupan Pemberian Asi Eksklusif dan Asi Tidak Eksklusif di desa Pulau
Pauh tahun 2021-2022
Tahun 2020 Tahun 2021
Sasaran Ibu Asi Asi Tidak Sasaran Ibu Asi Asi Tidak
Menyusui Eksklusif Eksklusif Menyusui Eksklusif Eksklusif

20 7 13 22 9 13

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas cakupan pemberian Asi eksklusif di desa

pulau pauh pada tahun 2021sasaran ibu menyusui sebanyak 22 oranag dengan 7

orang ibu yang memberikan Asi eksklusif dan 13 orang yang tidak memberikan

Asi eksklusif . Pada tahun 2022 sasaran ibu menyusui meningkat menjadi 22

orang dengan pencapaian ibu yang memberikan Asi sebanyak 9 orang dan 13

orang tidak memberikan Asi. Untuk capaian Asi Eksklusif belum sesuai target

yang telah ditentukan Dinas kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

( Poskesdes, 2022)

Berdasarkan Survey awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa tahun 2022

untuk ibu yang tidak Asi Eksklusif , telah memberikan MP-ASI dini sebanyak 3

orang ibu mengatakan dengan alasan. Bayi menangis terus menerus bayi merasa

lapar dan Asi tidak cukup.


6

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas “Bagaimanakah Hubungan

Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya Terhadap Pemberian Makanan

Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh

Tanjung Jabung Barat Tahun 2023”?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya

Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi

Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung Jabung Barat Tahun

2023

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui gambaran Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial

Budaya Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi)

Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung Jabung

Barat Tahun 2023.

2. Untuk mengetahui gambaran sosial budaya Tentang Kecukupan Asi

Dan Sosial Budaya Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Asi

(Mp-Asi) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung

Jabung Barat Tahun 2023.

3. Untuk mengetahui Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya

Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada


7

Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung Jabung Barat

Tahun 2023.

4. Untuk mengetahui Hubungan sosial budaya Tentang Kecukupan Asi

Dan Sosial Budaya Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Asi

(Mp-Asi) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh Tanjung

Jabung Barat Tahun 2023

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Responden

Sebagai masukan dan wawasan bagi ibu yang memiliki anak usia0-6

bulan terutama yang berada di Di Desa Pulau Pauh Tanjab Barat dalam

pemberian MP-ASI yang benar dan tepat.

1.4.2 Bagi tempat penelitian

Memberikan informasi serta meningkatkan pelayanan kesehatan bagi

ibu tentang pemberian MP-ASI dan Tumbuh Kembang

1.4.3 Bagi Insititusi Pendidikan

Sebagai bahan bacaan dan sumbangan ilmu di bidang kesehatan tentang

MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) dengan Tumbuh Kembang Bayi

Usia 0-6 bulan

1.4.5 Bagi Peneliti selanjutnya

Sebagai masukan untuk lebih banyak melakukan penelitian selanjutnya

mengenai Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya Terhadap

Pemberian Makanan Pendamping Asi ( Mp-Asi ) Pada Bayi Usia 0-6

Bulan
8

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ,dengan pendekatan

cross sectionel.Tujuan dari penelitian ini untuk Untuk mengetahui Tentang

Hubungan Kecukupan Asi Dan Sosial Budaya Terhadap Pemberian Makanan

Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Desa Pulau Pauh

Tanjung Jabung Barat Tahun 2023. Penelitian ini akan direncanakan pada

bulan Januari 2023. Di desa Pulau Pauh. Populasi dari penelitian ini adalah

ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, Sebanyak 22 orang . Sampel dalam

penelitian ini sebanyak 22 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah total

sampling pengembilan data yaitu data primer dan skunder .Alat ukur dengan

meggunakan pengisian kuesioner dan lembar Observasi. Analisa data yaitu

univariat dan bivariat uji statistik chi-square.

Anda mungkin juga menyukai