Akuntansi 31401700013 Fullpdf
Akuntansi 31401700013 Fullpdf
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S1
Disususn Oleh:
Aini Zulfa
NIM: 31401700013
Disusun oleh:
Aini Zulfa
NIM : 31401700013
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Nim : 31401700013
Fakultas : Ekonomi
Menyatakan . dan tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan orang lain yang
penulis ambil. Peneliti siap menerima sanksi apabila terbukti bahwa peneliti terbukti
menyalin atau meniru tulisan orang lain dalam proposal penelitian ini.
Aini Zulfa
NIM. 31401700013
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Aini Zulfa
NIM. 31401700013
*Coret yang tidak perlu
v
ABSTRACT
vi
ABSTRAK
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan usaha yang memiliki
peranan penting dalam memberikan kontribusi penuh terhadap pertumbuhan
ekonomi. Adanya daya saing yangsangat ketat menuntut pelaku UKM untuk terus
mengembangkan usahanya. Penelitian ini akan menguji dan menganalisis faktor –
faktor yang menunjang kinerja UKM, dalam hal ini yaitu modal sosial dan
kesiapan teknologi dengan adopsi e-commerce sebagai variabel intervening.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap pelaku UKM
dengan ditunjang adanya penggunaan adopsi e-commerce akan mempermudah
pelaku usaha menjalankan usahanya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kuantitatif dan data yang digunakan yaitu data primer. Populasi pada penelitian ini
adalah 1.891 UKM pada sektor industi pengolahan di Kabupaten Demak dan
sampel penelitian ini adalah 98 UKM sektor industry pengolahan di Kabupaten
Demak. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan membagikan
kuesioner. Alat analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah SPSS versi 25.
vii
INTISARI
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan suatu usaha yang memiliki
ekonomi di Indonesia. Pada era digital saat ini UKM dituntut untuk dapat
dunia bisnis dan juga perlu untuk mengetahui tentang keuangan digital yang dapat
kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah pelaku UKM sektor industri
signifikan terhadap kinerja UKM dan adopsi e-commerce berpengaruh positif dan
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
1. Bapak Prof. Dr. Heru Sulistyo, S.E, MSi. selaku Dekan Fakultas
2. Ibu Provita Wijayanti, S.E, MSi., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Prodi
Semarang.
3. Bapak Sutapa, S.E., Msi., Akt., CA selaku Dosen Pembimbing yang telah
maksimal.
4. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, dukungan
ix
6. Teman dalam satu pembimbing Alfiani Shoraya Aini dan Alya Hapsari
mengerjakan skripsi.
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas bantuan dan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih jauh dari kata
sempurna dan tentunya banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak. Penulis juga mengharapkan agar skripsi ini
Aini Zulfa
NIM.3140170003
x
DAFTAR ISI
INTISARI............................................................................................................. viii
xi
2.1.1. Teori Resources Based View (RBV) ................................................................. 11
xii
3.3. Sumber dan Jenis Data ........................................................................................ 35
xiii
4.2.3 Deskripsi Tanggapan Responden terhadap Variabel Adopsi E-Commerce . 56
xiv
4.9.5 Pengaruh Adopsi E-Commerce Terhadap Kinerja UKM. .............................. 78
LAMPIRAN ...........................................................................................................88
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Jumlah Omset UKM Kabupaten Demak Tahun 2017 - 2020 .............2
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel 4. 17 Model Persamaan Regresi Antara Modal Sosial, Kesiapan Teknologi
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) merupakan salah satu unsur kekuatan
pendapatan dan antar pelaku usaha serta dapat memperluas lapangan pekerjaan.
Domestik Bruto ). Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, bahwa
UKM berkontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB ( Produk Domestik Bruto ) pada
pada daerah Demak. Jumlah UKM di Kabupaten Demak mencapai 30.363 unit
usaha, omset per tahun mencapai 9,36 Trilyun dan penyerapan tenaga kerja
1
2
Berdasarkan gambar diatas pada tahun 2017-2019 jumlah omset UKM pada
diartikan bahwa UKM memiliki peran besar dalam menambah pendapatan pada
daerah Kabupaten Demak. Pada tahun 2020 terjadi pandemi akibat virus Covid-19
yang melumpuhkan semua sektor UKM. Pada Kabupaten Demak dampak wabah
omset penjualan, pembayaran utang bank yang telah jatuh tempo, pengurangan
satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi pandemi yaitu sektor indusrti
tanggal 02 April 2020 menjelaskan bahwa ditengah kondisi pandemi akibat virus
para pelaku UKM harus bisa bersaing dengan ]\pelaku UKM yang lain terutama
UKM pada Kabupaten Demak yaitu perlunya untuk meningkatkan kinerja UKM.
3
yang telah diraih oleh pelaku UKM dalam menjalankan usahanya. Oleh karena
itu, kinerja UKM harus ditingkatkan dengan baik dan membutuhkan banyak
Kecil serta dukungan pembiayaan yang terjangkau bagi UKM. Pemerintah juga
hukum bagi UKM, pelatihan dan pendampingan sistem aplikasi pembukuan dan
pembayaran pinjaman, keringanan pajak UKM enam bulan, dan transfer tunai
untuk bisnis skala mikro (Implikasi & Usaha, 2020). Terdapat faktor yang dapat
(Sutikno et al., 2022). Modal sosial disusun menjadi 3 dimensi yaitu dimensi
merupakan pola hubungan antar orang dan interaksi sosial yang ada dalam
dalam hubungan antar anggota organisasi yang mencakup kepercayaan (trust) dan
makna (system of meaning) antar pihak dalam organisasi (Jabeen et al., 2022).
kepercayaan”. Dilihat dari definisi modal sosial tersebut, dapat dikatakan bahwa
esensi utama dari modal sosial adalah kebersamaan dan hubungan yang erat baik
pada tingkat regional maupun nasional dapat berfungsi lebih efisien jika satu sama
lain saling menghargai dan memiliki hubungan kepercayaan. World Bank, (2003)
mengakui bahwa modal sosial sangat relevan bagi pembangunan ekonomi suatu
negara. hal ini karena, modal sosial merupakan aset yang dapat menaikkan
Premis yang diajukan dalam penggunaan modal sosial adalah semakin besar
modal sosial yang dimiliki oleh UKM, maka tingkat keberhasilan sekaligus
keberlangsungan usaha tersebut lebih besar. Hal ini karena dengan adanya modal
karena terbukanya informasi dan yang terakhir bisa mendapatkan collective action
keuangan UKM dan pertumbuhan usaha UKM. Penelitian yang dilakukan oleh
signifikan positif terhadap kinerja UKM dan juga penelitian yang dilakukan oleh
Dalam menjalin hubungan kerjasama yang baik suatu usaha diperlukan juga
untuk mempelajari lebih dalam perangkat teknologi yang digunakan, dari yang
dan lamban. Dalam segmen penjelajah ini cepat dalam merespon adanya
6
baru dan termasuk dalam faktor penghambat serta skor terendah dalam faktor
kontribusi. Segmen perintis memiliki nilai faktor optimis dan inovasi yang tinggi.
Segmen skeptis memiliki nilai motivasi rendah dalam merespon teknologi. Selain
itu, juga merupakan penghambat kecil yang perlu diyakinkan terlebih dulu
yang begitu besar dan masyarakat lebih mudah dalam melakukan transaksi bisnis
digitalisasi akan menciptakan pelaku UKM dan ekonomi kreatif lebih produktif
dan berdaya saing tinggi yang menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi nasional
dan bertekad untuk menciptakan etalase digital untuk produk – produk UKM dan
waktu, tenaga dan biaya menjadi nilai utama apalagi bagi Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Dimasa pandemi COVID-19 ini, para pelaku usaha dituntut
mengharuskan untuk tetap dirumah saja, sehingga semua kegiatan yang bersifat
sehingga harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha khususnya pelaku Usaha
Kecil dan Menengah (UKM). Penelitian yang dilakukan oleh Malik Hakim M,
Widnyana, 2018) yang berjudul Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kinerja Usaha.
terhadap kinerja UKM sangat berpengaruh penting dalam menjalankan dan dapat
ketidakpastian dari temuan hasil penelitian mengenai peran modal sosial dan
variabel intervening. Di satu sisi modal sosial dan adopsi e-commerce menjadi
faktor yang berpengaruh terhadap kinerja UKM, akan tetapi dari sisi lain modal
Maka dari itu, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“bagaimana peran modal sosial dan kesiapan teknologi terhadap kinerja Usaha
sosial dan kesiapan teknologi terhadap kinerja. Maka dari itu, pertanyaan
Commerce?
Adopsi E-Commerce?
Tujuan merupakan sesuatu hal yang hendak dicpai dimasa yang akan datang.
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas tujuan yang hendak dicapai dalam
Kabupaten Demak.
Commerce.
10
E-Commerce.
1) Manfaat Teoritis.
2) Manfaat Praktis.
a. Bagi UKM.
b. Bagi Regulator.
pelaku UKM.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Rengkung (2015) mengemukakan bahwa RBV didasarkan pada dua ide utama
sumberdaya dan menjadi hal sangat penting dalam suatu organisasi (Rengkung,
Teori RBV pertama kali diperkenalkan oleh Edith Penrose dan merupakan
11
12
untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia. Hal ini, maka Edith Penrose
menerbitkan sebuah buku yang berjudul “The Theory of the Growth of the Firm”
penelitian ini menggunakan teori RBV. Alasan penggunaan teori tersebut karena
teori RBV sangat relevan dalam memberikan penjelasan secara sistemik dan
baru. Menurut Parasuraman (2000), terdapat empat komponen penting yang dapat
a) Optimism
b) Innovativeness
c) Discomfort
d) Insecurity
Model) sebagai landasan teori dalam adopsi informasi teknologi yang e-commerce
adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned Action) yang dikenalkan oleh Davis pada
14
akibat dari suatu sistem informasi tersebut apakah dapat bermanfaat atau dapat
tolak ukurnya. Fakto-faktor yang terdapat pada teori TAM sebagai berikut :
yaitu:
oleh pengguna
15
kinerja.
teknologi.
2010).
Dari 5 faktor yang terdapat pada teori TAM diatas memposisikan dua
yang telah diraih oleh para pelaku UKM dalam menjalankan usahanya
berdasarkan target yang telah ditetapkan serta tanggungjawab yang penuh, maka
16
dari itu akan tercapailah peningkatan suatu kinerja yang efektif dan efisien.
Kinerja UKM dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik, manajer, dan karyawan);
aspek keuangan, aspek teknis produksi, dan aspek pemasaran. Sedangkan faktor
(Walenta, 2019).
untuk evaluasi kinerja pada periode tetapi juga untuk mengelola proses kerja
kemungkinan besar kinerja dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi akan
usaha, yaitu:
periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan massa
meningkat.
Tenaga kerja adalah seseorang yang bekerja kepada pemilik usaha untuk
penerimaan pasar atas produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Oleh
laba yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan semakin bagus (Kore &
Septarini, 2018).
didapatkan melalui jaringan hubungan yang dibentuk oleh individu atau unit
18
sosial guna menencapai tujuan bersama (Lestari et al., 2021). Para wirausahawan
1) Jaringan sosial
Suatu ikatan yang berhubungan antara satu sama lain guna memperoleh
sosial.
2) Norma
Norma adalah sebuah aturan dan kaidah yang digunakan sebagai tolak
ukur untuk menilai sesuatu, termasuk nilai kelakuan pada manusia. Semua
manusia, yang dapat digunakan untuk mengukur apakah kelakuan itu baik
3) Kepercayaan
Suatu ikatan antar orang dalam situasi yang sama seperti keluarga, teman
Suatu ikatan yang mencakup lebih luas seperti teman jauh dan rekan
sekerja.
Suatu ikatan antar orang yang berada pada situasi berbeda seperti mereka
digunakan oleh pengusaha untuk mengurangi resiko dan biaya transaksi. Selain
itu, juga memberikan akses kepada ide bisnis. Dalam modal sosial terdapat
beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menilai sebuah
unit bisnis apakah sudah memanfaatkan modal sosial secara optimal. Menurut
Muin (2013) dalam (Rapih, 2015) ada lima indikator yang digunakan untuk
mengetahui sebuah UKM telah mengoptimalkan potensi dari modal sosial yang
berhubungan dengan teknologi positif atau negatif, sehingga dapat dilihat sebagai
1) Optimis (Optimism).
teknologi.
21
2) Inovatif (innovativeness).
3) Ketidaknyamanan (Discomfort).
teknologi.
4) Ketidakamanan (Insecurity).
teknologi.
untuk menjalankan bisnis secara cepat dan mudah, baik melakukan aktivitas
Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
pembeli. Biasanya konsep ini digunakan dalam situs lelang secara online.
perusahaan.
sejumlah aplikasi dan media online lainnya yang tentunya akan membantu
23
meningkatkan usaha yang sedang dijalankan seperti katalog, email, toko pedia,
shopee, lazada, shopping carts, eb service, EDI dan file transfer protocol. Maka
dari itu tentunya akan melibatkan kegiatan B2B (business to business). Menurut
4) Teknologi informasi
mitra bisnis
Penelitian yang dilakukan oleh Devi Ayu Lestari, Enni Savitri, Riskia
Modal Pengumpula
Sosial n data
dilakukan
dengan
menyebarkan
kuesioner.
25
Kesiapan teknologi merupakan kesiapan yang harus dimiliki para pelaku UKM
untuk menghadapi perubahan pada era sekarang ini dengan menerapkan suatu
besar, dengan begitu akan meningkatkan kinerja UKM. Dalam kondisi pandemi
saat ini menuntut masyarakat untuk tidak saling berkerumun untuk mencegah
penyebaran virus covid-19 semakin meluas. Oleh karena itu, para pelaku UKM
penjualannya, dengan begitu akan semakin mendorong para pelaku usaha untuk
independen dalam penelitian ini adalah modal sosial dan adopsi e-commerce.
uraian tersebut maka kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
28
Berdasarkan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
Modal sosial mampu menghasilkan jumlah sumber daya yang lebih dan
berkualitas suatu usaha, karena memiliki jaringan tahan lama yang berupa
pelaku pengusaha untuk mengurangi resiko dan biaya transaksi, juga dapat untuk
memperbaiki akses kepada ide bisnis, pengetahuan dan modal. Dengan memiliki
modal sosial, pelaku usaha akan dapat menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak pelaku usaha yang nantinya akan lebih
penting lainnya. Modal sosial akan semakin kuat jika mampu memanfaatkan suatu
pelaku usaha kecil dan menengah, diantara sebagai cara untuk pencapaian usaha.
Hal ini mengacu pada teori Resources Based View yang mengatakan bahwa
sumber daya sangat penting digunakan untuk pencapaian dalam posisi kompetitif
Sehingga akan membantu pelaku usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan
kinerja UKM.
berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Jika suatu usaha memiliki modal sosial
yang baik maka akan menambah jaringan yang luas dan kerjasama yang semakin
terjaga dan menghasilkan informasi yang berguna bagi usaha untuk meningkatkan
teknologi baru, sehingga mudah untuk memahami teknologi yang nantinya akan
yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan usahanya. Hal ini mengacu pada teori
rendah pula pengaruhnya terhadap kesiapan penerapan teknologi. Dan jika masih
sedikit dan kurangnya kesiapan UKM dalam menerapkan teknologi baru maka
readiness berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja UKM. Jika suatu usaha
Jenis modal sosial yang memungkinkan pedagang untuk bisa bertahan dan
e-commerce. Dengan jaringan sosial yang dimiliki para pelaku usaha UKM
Hubungan sosial yang baik sangat diperlukan para pelaku usaha UKM.
Dengan berbasis teknologi akan mempermudah dalam jaringan sosial. Hal ini
mengacu pada teori Technology Acceptence Model yang mengatakan bahwa suatu
sosial berpengaruh positif terhadap adopsi e-commerce. Hal ini berarti semakin
konsumen, selain itu juga dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan.
Kesiapan teknologi bagi pelaku UKM perlu dimiliki untuk kesiapan menghadapi
kemudahan dalam menjalankan usahnaya. Hal ini mengacu pada teori Technology
mempermudah dalam efisiensi dan efektivitas proses suatu usaha, sehingga akan
baru dan dengan mengadopsi e-commerce suatu pekerjaan akan menjadi mudah
dan cepat, sehingga akan meningkatkan kinerja pada UKM, maka hipotesis yang
Commerce
kinerja UKM.
33
usaha, sehingga pekerjaan akan terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Hal ini
mengacu pada teori Technology Acceptance Model yang mengatakan bahwa suatu
UKM. Hal ini berarti semakin tinggi pengadopsian e-commerce para pelaku
usaha, maka akan semakin meningkatkan kinerja UKM. Dari uraian diatas, maka
untuk meneliti pada populasi atau sampel. Penelitian ini berupa angka – angka
3.2.1. Populasi
pelaku usaha kecil dan menengah yang sejumlah 1.891 yang terdaftar di Dinas
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sebenarnya. Dalam penelitian ini sempel yang diambil adalah UKM pada sektor
34
35
sebagai berikut :
n = N
1+N(e)2
Keterangan :
N = Jumlah populasi
Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data primer.
Menurut (Sugiyono, 2019) data primer adalah jenis data yang sumber datanya
didapatkan langsung kepada pengumpul data. Sumber data pada penelitian ini
adalah pelaku usaha kecil dan menengah yang terdaftar di Dinas Perdagangan
Koperasi dan UKM Kabupaten Demak pada tahun 2021 yang bergerak pada
sejumlah responden potensial yaitu para pelaku UKM yang berada di Kabupaten
untuk mengukur sikap, pendapatan dan presepsi seseorang atau sekelompok orang
3.5.1 Variabel
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019).
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2019), variabel
yang telah diraih oleh para pelaku UKM dalam menjalankan usahanya
berdasarkan target yang telah ditetapkan serta tanggungjawab yang penuh, maka
37
dari itu akan tercapailah peningkatan suatu kinerja yang efektif dan efisien
penjualan atau omset penjualan yang meningkat, tingkat pertumbuhan modal atau
financial yang meningkat, tingkat pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi, tingkat
pertumbuhan pasar yang luas dan tingkat pertumbuhan laba atau keuntungan yang
didapatkan melalui jaringan hubungan yang dibentuk oleh individu atau unit
sosial guna menencapai tujuan bersama (Lestari et al., 2021). Indikator pada
masyarakat lokal dan kerjasama dalam dinas terkait. Kuesioner yang digunakan
informasi yang dilakukan secara elektronik (Fitri et al., 2020). Indikator pada
para manajer.
pertumbuhan usaha.
40
mempermudah dan
mempercepat dalam
menjalankan usahanya.
informasi
7. E-commerce dapat
meningkatkan kinerja
41
usaha
8. E-commerce dapat
meningkatkan kualitas
9. E-commerce dapat
meningkatkan efisiensi
unggul disbanding
perdagangan berbasis
konvensional.(Fathimah,
Vidya, 2019)
Teknis analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif, uji
kualitas data (uji validasi dan uji reabilitas), uji asumsi klasik, uji regresi linier
berganda dan uji kelayakan model uji hipotesis dan uji sobel. Pada penelitian ini
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
42
untuk umum atau generalisasi. Penggambaran statistik ini yaitu dengan penyajian
2019).
data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas digunakan
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat
dikatakan valid jika kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
1) Jika nilai r hitung > r tabel maka dapat dikatakan bahwa indikator yang
2) Jika nilai r hitung < r tabel maka dapat dikatakan bahwa indikator yang
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2019). Hasil penelitian yang reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu
meyakinkan bahwa kuesioner tersusun dengan baik dalam mengukur gejala dan
43
Alpha dengan kriteria yaitu jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner
datap dikatakan reliabel atau konsisten. Sedangkan jika nilai Cronbach’s Alpha <
Uji asumsi klasik merupakan salah satu syarat statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square
(OLS). Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji
Uji normalitas adalah pengujian data dengan tujuan untuk menguji apakah
sampel yang digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas
yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Data dapat dikatakan normal
apabila grafik normal probability plots dan uji kolmogorov smirnov menunjukkan
bahwa titik disekitar garis diagonal tidak melenceng dan mengikuti arah garis.
Data dikatakan diterima, apabila nilai signifikan > dari 0,05. Sebaliknya, data
Apabila titik – titik membentuk pola tertentu secara teratur seperti bergelombang,
44
titik – titik menyebar di atas dan di bawah dari angka 0 pada sumbu Y tanpa
2018). Model regresi yang baik adalah model regresi yang heterokedastisitas atau
uji Glejser. Uji glejser merupakan pengujian yang digunakan untuk menunjukkan
terhadap variabel dependen. Jika suatu nilai signifikan > 0,05 maka regresi tidak
terjadi heterokedastisitas.
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai kolerasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik adalah tidak
adanya kolerasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidak
Factors (VIF) dan Tolerance. Apabila nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan
(Ghozali, 2018).
45
untuk menguji hubungan liner dengan minimal dua variabel independen yang
Y1 = a + β1.MS + β2.KT + ɛ
Keterangan :
Y1 = Adopsi E-Commerce
Y2 = Kinerja UKM
MS = Modal Sosial
KT = Kesiapan Teknologi
AE = Adopsi E-commerce
ɛ = error
a = Konstanta
Jika Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) maka H0 ditolak dan Ha
variabel terikat secara bersama – sama. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel dengan taraf
dependen. Nilai dari koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
variabel dependen amat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu bearti
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji parsial (Uji t). Uji parsial (Uji
5%, maka kriteria dalam pengujian atau dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut : Apabila nilai signifikansi t < 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
signifikansi t > 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Sehingga dapat dikatakan
47
variabel dependen.
mediasi yaitu adopsi e-commerce. Uji sobel dilakukan dengan cara menguji
keterangan :
𝑎𝑏
𝑡=
𝑠𝑎𝑏
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai, jika t hitung > nilai t tabel yaitu 1,96
maka dapat disimpulkan pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan jumlah
sampel besar, jika jumlah sampel kecil maka uji sobel menjadi kurang
konservatif.
BAB IV
Penelitian ini dilakukan pada daerah Demak yang merupakan salah satu
responden yaitu 130 kuesioner disebarkan dan hanya 98 kuesioner yang dapat
diolah karena tidak memenuhi dengan kriteria sampel yang sudah ditentukan oleh
48
49
kuesioner yang dapat digunakan sebagai sampel adalah 98 kuesioner yang sesuai
menjadi dua kategori yaitu 3-5 tahun dan lebih dari 5 tahun. Adapun data
mengenai umur usaha responden pelaku UKM pada sektor industri pengolahan di
Total 98 98,0%
pelaku UKM pada sektor industri pengolahan di Kabupaten Demak yang diambil
sebagai responden paling banyak yaitu 3-5 Tahun sebesar 62 responden. Dari
3 3,0%
SD/MI
7 7,0%
SMP/MTs
84 84,0%
SMA/MA/SMK
4 4,0%
D3/S1/S2
98 98,0%
Total
Commerce
:
52
Total 98 98,0%
= 5-1 = 0,8
5
53
Hasil dari perhitungan rentang skala diatas maka dapat dibuat tabel
Tabel 4. 6 Keterangan
Rentang Keterangan
1 – 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2,60 Rendah
2,61 – 3,40 Sedang
3,41 - 4,20 Tinggi
4,21 - 5 Sangat Tinggi
1 2 3 4 5 Rata
variabel modal sosial sebesar 3,67. Dengan nilai tersebut maka dapat dikatakan
bahwa kategori tanggapan responden berada pada tingkatana tinggi. Dari hasil
Teknologi
1 2 3 4 5 Rata
variabel kesiapan teknologi sebesar 3,67. Dengan nilai tersebut maka dapat
Commerce
commerce dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan pada mitra bisnis
1 2 3 4 5 Rata
saya.
variabel adopsi e-commerce sebesar 3,78. Dengan nilai tersebut maka dapat
Indikator yang dibangun peniliti dari kinerja UKM (Y) adalah tingkat
kerja yang tinggi, tingkat pertumbuhan pasar yang luas dan tingkat pertumbuhan
1 2 3 4 5 Rata
variabel kinerja UKM sebesar 3,74. Dengan nilai tersebut maka dapat dikatakan
59
bahwa kategori tanggapan responden berada pada tingkatana tinggi. Dari hasil
Jika nilai r hitung >r tabel maka dapat dikatakan bahwa indikator yang digunakan
adalah valid. Sedangkan, jika nilai r hitung >r tabel maka dapat dikatakan bahwa
indikator yang digunakan adalah tidak valid. Berikut adalah hasil dari uji
validitas:
penelitian untuk mengukur variabel Modal Sosial (X1), Kesiapan Teknologi (X2),
Adopsi E-Commerce (Z) dan Kinerja UKM (Y) penelitian ini dinyatakan valid
dan layak dengan ketentuan nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel, sehingga dapat
suatu alat ukur. Standar untuk menentukan relibel suatu kuesioner ketika jawaban
responden terhadap pernyataan yaitu stabil dan konsisten. Uji Cronbach’s alpha
pengujian. Apabila nilai cronbach’s alpha > 0,60 maka variabel penelitian dapat
dikatakan reliabel. Begitu sebaliknya, apabila nila dari cronbach’s alpha < 0,60
maka variabel penelitian dapat dikatakan tidak reliabel. Adapun hasil pengujian
UKM memiliki nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua variabel yang ada pada instrumen adalah reliabel.
dari variabel independen dan variabel dependen dan residual memiliki distribusi
normal. Untuk mendeteksi nilai residual terdistribusi normal atau tidaknya, dapat
1) Jika besarnya nilai signifikansi > 0,05 maka menunjukkan bahwa distribusi
2) Jika besarnya nilai signifikansi < 0,05 maka menunjukkan bahwa distribusi
Kolmogrov-Sminov test :
dimana 0,876 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian normalitas pada
UKM memiliki residual terdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga bisa
dilihat dengan Histogram dan Grafik P-Plot. Adapun hasil grafik Histogram dan
titik menyebar disekitar garis diagonalnya dan mengikuti garis diagonalnya. Maka
64
dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing – masing variable berdistribusi
diperoleh adanya korelasi antar variabel bebas atau independen (Imam ghozali,
2018). Model regresi yang baik seharusnya tidak akan terjadi korelasi di antara
dalam model regresi, maka harus dilakukan dengan cara menilai nilai tolerance.
Apabila nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 maka
menunjukan bahwa nilai VIF pada variable Modal Sosial 2,661 < 10, variable
Kesiapan Teknologi 3,324 < 10 dan Adopsi E-Commerce 4,299 < 10. Sedangkan
pada nilai toleransi variable Modal Sosial 0,376 > 0,1, Kesiapan Teknologi 0,301
> 0,1 dan Adopsi E-Commerce 0,233 > 0,1 dengan demikian dapat disimpulkan
65
regresi.
pengamatan lainnya (Imam ghozali, 2018). Model regresi yang baik yaitu tidak
ukur yaitu uji glejser. Tingkat signifikansi pada riset ini adalah 0,05. Jika nilai
signifikannya > 0,05 maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika
Dari hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4.15 diatas dapat diketahui
bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model regresi variabel tersebut
tidak terjadi heteroskedastisitas, artinya maka tidak ada korelasi antara besaran
data dengan residual. Uji heteroskedastisitas juga dapat dilihat dari grafik
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa
a. Nilai Konstanta (α) sebesar 0,406 dapat diartikan bahwa apabila Modal
Sosial dan Kesiapan Teknologi konstan atau tetap, maka nilai dari
0,495 mempunyai arti bahwa jika Modal Sosial meningkat, maka Adopsi
a. Nilai Konstanta (α) sebesar 1,457 dapat diartikan bahwa apabila Modal
maka nilai dari variabel Kinerja UKM bernilai positif sebesar 1,457.
0,245 mempunyai arti bahwa jika Modal Sosial meningkat, maka Kinerja
dengan Ftabel :
1. Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka variabel bebas berpengaruh terhadap
2. Jika nilai Fhitung < Ftabel, maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap
1. Jika nilai Sig < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
2. Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan
nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulan bahwa variabel
Modal Sosial (X1), Kesiapan Teknologi (X2) dan Adopsi E-Commerce (Z)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja UKM (Y) secara simultan
ghozali, 2018).
dipengaruhi oleh kedua variable bebas yang terdiri dari Modal Sosial, Kesiapan
dipengaruhi oleh variable lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian ini.
Uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu parsial (Uji t). Uji parsial (Uji t)
koefisien dari Modal Sosial sebesar 0,245. Koefisien variabel Modal Sosial
bernilai positif. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil 0,05, maka Ha diterima dan
UKM, hal ini menunjukan bahwa nilai sig. < 0,05 maka Modal Sosial
Kesiapan Teknologi bernilai positif. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil 0,05,
Teknologi terhadap Kinerja UKM, hal ini menunjukan bahwa nilai sig. < 0,05
E-Commerce bernilai positif. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil 0,05, maka Ha
terhadap Kinerja UKM, hal ini menunjukan bahwa nilai sig. < 0,05 maka
koefisien dari Modal Sosial sebesar 0,495. Koefisien variabel Modal Sosial
bernilai positif. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil 0,05, maka Ha diterima dan
Commerce, hal ini menunjukan bahwa nilai sig. < 0,05 maka Modal Sosial
Kesiapan Teknologi bernilai positif. Nilai signifikan 0,000 lebih kecil 0,05,
Teknologi terhadap Adopsi E-Commerce, hal ini menunjukan bahwa nilai sig.
Commerce.
73
Uji sobel ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi yaitu adopsi
E-Commerce. Jika nilai test lebih besar dibandingkan nilai critical rsio 1,96 maka
A : 0,245 B :
0,170 Adopsi E-
Commerce (Z)
Sa : 0,045 Sb :
0,045
tersebut lebih besar dari dibandingkan nilai critical ratio adalah 1,96. Uji sobel
juga dapat diuji dengan dengan Standar error dari koefisien indirect effect (Sab).
Oleh karena itu hasil t statistic adalah 226,15 lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,96, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
A : 0,366 Adopsi E-
B : 0,170
Sa : 0,046 Commerce (Z)
Sb : 0,045
tersebut lebih besar dari dibandingkan nilai critical ratio adalah 1,96. Uji sobel
juga dapat diuji dengan dengan Standar error dari koefisien indirect effect (Sab).
Oleh karena itu hasil t statistic adalah 184,80 lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,96, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
UKM.
penelitian yang telah dilakukan yang ditujukan untuk menjawab secara ilmiah
signifikan terhadap Kinerja UKM, artinya suatu jaringan hubungan sosial mampu
memberikan keputusan yang digunakan dalam perencanaan suatu usaha dan cara
76
agar usaha tetep berlanjut. Modal sosial memberikan informasi- informasi dan
menghasilkan jumlah sumber daya dengan melalui jaringan hubungan sosial dan
kerjasama antar pelaku usaha UKM yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
yang digunakan pada usaha, semakin besar pelaku usaha untuk menjaga
menghasilkan sumber daya yang berkualitas bagi pelaku UKM. Sumber daya
UKM.
Devi Ayu Lestari, Enni Savitri dan Riska Natariasari (2021) menghasilkan
pengaruh signifikan terhadap Kinerja UKM, artinya suatu kesiapan yang dimiliki
dapat meningkatkan suatu usaha. Modal sosial akan mempermudah pelaku UKM
dalam memperluas hubungan sosial antar pelaku UKM. Daya saing yang
Lailatul Hikmah, Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti dan Eko Handoyo (2021)
Commerce.
begitu akan mempermudah dalam efisiensi dan efektivitas proses suatu usaha.
adopsi e-commerce untuk mengelola data – data seperti produksi dan jual beli,
kegunaan adopsi e-commerce pada usaha, maka semakin besar pula kinerja UKM.
teknologi memiliki factor utama yaitu presepsi kegunaan sistem yang dapat
Teknologi terhadap Kinerja UKM, artinya kinerja usaha pada UKM di Kabupaten
Sosial dan Kesiapatan Teknologi. Modal sosial pada pelaku UKM bertujuan untuk
hubungan sosial. Hal ini dapat diimbangi dengan pengapdosian e-commerce yang
jaringan hubungan sosial, semakin besar pula usaha untuk tetap berlanjut. Maka
yang dimilikinya. Hal ini dapat diimbangi dengan pengapdosian e-commerce yang
pengolahan data dan hasil data tentang “Pengaruh Modal Sosial dan Kesiapan
Kabupaten Demak. Hal ini karena pelaku UKM menerapkan modal sosial
penggunaan teknologi yang dimiliki pelaku UKM, maka semakin besar pula
Kabupaten Demak. Hal ini karena dengan menggunakan teknologi yang baik,
81
82
Commerce pada UKM di Kabupaten Demak. Hal ini karena adanya kesiapan
kinerja UKM.
dalam proses penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat
menjadi beberapa faktor agar dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti –
dalam penelitian ini sendiri tentu memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya berasal dari kalangan
lebih bervariasi dari segi populasi dari responden. Hal tersebut dimaksudkan
yang sebenarnya.
maupun pemahaman yang berbeda setiap responden dan beberapa faktor lain
kinerja UKM.
yang berbeda, sehingga dapat mengetahui keadaan UKM pada daerah lain
5.4 Implikasi
1. Implikasi Teoritis
2. Implikasi Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan kepada para pelaku UKM di Kabupaten
Demak pada era digital saat ini UKM dituntut untuk memperluas
efisiensi serta daya saing dalam dunia bisnis dan juga perlu memperluas
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, L., Melan, S., Anggi, O., Herman, K., & Hendri. (2020). Pelatihan
Pengenalan E-Commerce Untuk Peningkatan. Abdimas Nusa Mandiri, 2(2),
63–68.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
Universitas Diponegoro.
Hikmah, L., Dian, S., Prajanti, W., & Handoyo, E. (2021). MSME Social Capital
Based On E-Commerce For Business Continuity In The Era Covid-19 Article
Info. Journal of Educational Social Studies JESS, 10(2), 50–57.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess
Implikasi, C.-, & Usaha, B. (2020). Covid-19 Dan Implikasi Bagi Usaha Mikro,
Kecil, Dan Menengah. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 0(0), 59–64.
https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3870.59-64
Jabeen, A., Razak, A., & Srinivasulu, Y. (2022). The Effect of Social Capital
Dimensions on Entrepreneurial Performances of MSME’s. Journal of
Contemporary Issues in Business and Government, 28(02), 1–15.
https://doi.org/10.47750/cibg.2022.28.02.009
86
Kore, E. L. R., & Septarini, D. F. (2018). Analisis Kinerja Usaha Mikro, Kecil
dan menengah (UMKM) (Studi Kasus Pada UMKM Sektor Industri Kecil
Formal Di Kabupaten Merauke). Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial, 9(1), 22–37.
https://doi.org/10.35724/jies.v9i1.703
Lestari, A. D., Savitri, E., & Natariasari, R. (2021). Kinerja UMKM Ditinjau Dari
Budaya Organisasi, Orientasi Kewirausahaan, Manajemen Kualitas Total dan
Modal Sosial. Jurnal Kajian Akuntansi Dan Bisnis Terkini, 1(1), 89–105.
Poetri, A. R., Ekonomi, F., & Maret, U. S. (2010). Adopsi E-Commerce Dengan
Pendekatan Technology Acceptance Model ( TAM ) Bagi UKM. Ekonomi.
Rapih, S., Martono, T., & Riyanto, G. (2013). Analisis Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Modal Sosial dan Modal Finansial Terhadap Kinerja
UMKM Bidang Garmen Di Kabupaten Klaten. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sutikno, S., Fikriyah, M., & Nurkhin, A. (2022). Relationship of Social Capital,
Entrepreneurial Competence, and Performance: The Case of Convection
SMEs. Economic Education Analysis Journal, 11(1), 18–27.
https://doi.org/10.15294/eeaj.v11i1.53976
Syafa Fitriyana Vellinda. (2021). Peran E-Readiness dan Dynami Capability Pada
Peningkatan KIinerja UKM. Ekonomi, 119–130.
Warmana, O., & Widnyana, W. (2018). Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kinerja
Usaha. Issn 1978-6069, 13(1), 27–34.