4647 16582 1 PB
4647 16582 1 PB
Abstrak
Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting dapat berdampak terhadap perkembangan motorik
dan verbal, peningkatan penyakit degeneratif, kejadian kesakitan dan kematian. Selain itu, keadaan stunting akan
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel neuron terhambat sehingga mempengaruhi
perkembangan kognitif pada anak. Dampak yang ditimbulkan oleh stunting terhadap perkembangan kognitif
pada anak bervariasi, oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dampak stunting
terhadap kemampuan kognitif pada anak. Metode yang digunakan adalah systematic literature review yang
diambil dari jurnal nasional dan jurnal internasional. Penelusuran sumber pustaka dalam artikel ini melalui
database Pubmed dan Google Scholar tahun 2010-2020.Berdasarkan hasil telaah didapatkan hasil bahwa
stunting memiliki implikasi biologis terhadap perkembangan otak dan neurologis yang diterjemahkan kedalam
penurunan nilai kognitif. Stunting yang parah dengan Z-score <-3SD dari indeks panjang badan atau tinggi
badan menurut umur anak memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Selain itu, anak yang mengalami
stunting pada 2 tahun pertama kehidupan berpeluang memiliki IQ non-verbal dibawah 89 dan IQ lebih rendah
4,57 kali dibandingkan IQ anak yang tidak stunting. Disimpulkan bahwa stunting memiliki pengaruh negatif
terhadap kemampuan kognitif anak yang berdampak pada kurangnya prestasi belajar.
Kata Kunci: stunting, kognitif, anak, systematic literature review
Abstract
One in three children in Indonesia is stunted. Stunting can have an impact on motor and verbal development,
increase in degenerative diseases, morbidity and mortality. Besides, stunting will result in the growth and
development of neuron cells being inhibited, thus affecting cognitive development in children. The impact of
stunting on cognitive development in children varies, therefore this study aims to determine the effects of
stunting on cognitive abilities in children. The method used is a systematic literature review taken from national
journals and international journals. Search the literature sources in this article through the Pubmed and Google
Scholar databases 2010-2020. Based on the results of the study, it was found that stunting has biological
implications for brain and neurological development which translate into cognitive impairment. Severe
stunting with a Z-score
<-3SD from the index of body length or height for the child's age has a negative impact on child development.
Also, children who were stunted in the first 2 years of life had a non-verbal IQ below 89 and an IQ 4.57 times
lower than the non-stunting IQ. It is concluded that stunting has a negative effect on children's cognitive abilities
which results in a lack of learning achievement.
Key Words: stunting, cognitive, children, systematic literature review
dimana anak terlalu pendek sesuai usianya Pada tahun 2017, balita stunting
karena mengalami kegagalan pertumbuhan didunia terdiri dari 29% di Afrika dan 55%
yang disebabkan oleh buruknya gizi dan di Asia. Kejadian stunting di Asia Selatan
kesehatan anak sebelum dan sesudah mempunyai proporsi terbesar yaitu 58,7%,
tinggi badan menurut usia dibawah -2 Timur (4,8%), Asia Barat (4,2%), dan Asia
standar deviasi sesuai kurva pertumbuhan Tengah (0,9%) dengan proporsi terkecil.
keadaan gizi buruk dalam jangka waktu angka stunting sebesar 36,4%, setelah
yang lama. Stunting masih menjadi timor leste (50,2%) dan India (38,4%) (4).
Penilaian Status Gizi Anak, seorang balita dibandingkan tahun 2013 (37,2%) dan
dikatakan stunting bila nilai ambang batas tahun 2010 (35,6%) (5).
(z-score) nya -3SD sampai dengan kurang Menurut WHO, masalah kesehatan
dari -2SD dan dikategorikan sangat pendek masyarakat dapat dianggap kronis bila
jika nilai z-scorenya kurang dari -3SD dari prevalensi stunting lebih dari 20 persen.
indeks panjang badan atau tinggi badan Artinya, secara nasional masalah stunting
22,2% atau sekitar 150,8 juta balita 14 provinsi yang prevalensinya melebihi
mengalami stunting di dunia pada tahun angka nasional. Anak yang mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2005 yang terhambat dan bersifat irreversible.
sebesar 29,3%, tahun 2010 sebanyak Dampak stunting dapat bertahan seumur
hidup dan mempengaruhi generasi
selanjutnya (4).
2 Daracantika A, dkk
Salah satu dampak stunting adalah
tidak optimalnya kemampuan kognitif
anak
4 Daracantika A, dkk
eksklusi dengan dengan melihat waktu Google Scholar (n=20343)
kriteriaPubmed
yang (n=2.787)
ditetapkan, terdiri dari 5
Identification
publikasi dengan rentang tahun 2010 - literatur dalam bahasa Indonesia dan 7
2020. Pada tahap akhir dilakukan penilaian literatur berbahasa inggris (Gambar 1).
dengan menghapus jurnal yang mempunyai
judul dan penulis yang sama, teks yang
Tidak relevan (n=14290)
Artikel setelah skrining (n=8840)
tidak lengkap dan memverifikasi hasil
Screeni
penelitian seperti kecukupan sampel,
antisipasi bias, kelompok pembanding,
serta kesesuaian uji statistik dari daftar
Eligibili
literatur. Tidak
layak
(n=860
HASIL
6 Daracantika A, dkk
Nama Peneliti Judul Penelitian Tempat Penelitian, Metode,
No Hasil
(Tahun) (Asal Negara) Besar Sampel, Instrumen
4. Woldehanna, The effect of early Dari data Young Lives, yaitu Stunting pada anak usia
et.al., (2017) childhood stunting on di Ethiopia, India, Peru and dini secara signifikan
(12) children’s cognitive Vietnam berhubungan negatif
achievements: Evidence Cross Sectional dengan kinerja kognitif
from young lives 1883 anak anak. Anak stunting
Ethiopia Status gizi: pengukuran mendapat skor 16,1%
antropometri sesuai kriteria lebih rendah dalam Tes
WHO 2007. Penilaian Kosakata Gambar
kognitif: The Peabody Peabody dan 48,8% lebih
Picture Vocabulary Test rendah dalam tes
(PPVT), the Cognitive Penilaian Kuantitatif pada
Developmental Assessment usia delapan tahun,
Quantitative (CDA-Q) dan keduanya signifikan
Tes Matematika secara statistik pada P
<0,01.
5. Ekholuenetale, Impact of stunting on Data Survei Demografi dan Anak dengan stunting
et.al., (2020) early childhood Kesehatan Benin (BDHS) mengalami 7% penurunan
(13) cognitive development yang representatif secara perkembangan kognitif
in Benin: evidence from nasional di 12 wilayah dibandingkan dengan
Demographic and geografis, yaitu Alibori, anak yang tidak stunting
Health Survey. Atacora, Atlantique, (RR=0,93; 95% CI=0,83,
Borgou, Collines, Couffo, 0,98). Perkembangan
Donga, Littoral, Mono, kognitif ini dipengaruhi
Quémé, Plateau, dan Zou) oleh wilayah geografis,
Cross Sectional adat/agama, pendidikan
6.573 anak ibu, pekerjaan ibu.
Status gizi: pengukuran
antropometri sesuai kriteria
WHO 2007. Penilaian
kognitif: diukur dari 8
pernyataan komposit
6. Probosiwi, Stunting dan Desa Purwomartani Terdapat hubungan yang
et.al., (2017) perkembangan anak Kalasan Sleman signifikan secara statistik
(14) usia 12-60 bulan di Cross sectional antara stunting dengan
Kalasan 106 anak perkembangan anak
P<0,05 dan OR=3,9 (95%
CI=1,8-8,9). Hasil
analisis multivariabel
stunting dengan
mengendalikan panjang
badan lahir dan asupan
energi
berpengaruh sebesar 8%
dengan perkembangan
anak usia 12-60 bulan.
7. Pantaleon, Stunting berhubungan Kecamatan Sedayu, Bantul, Anak yang stunting lebih
et.al., (2015) dengan perkembangan Yogyakarta banyak memiliki
(15) motorik anak di Cross Sectional perkembangan kognitif
Kecamatan Sedayu, 100 anak kurang (12%) jika
Bantul, Yogyakarta Stunting dinilai secara dibandingkan dengan
antropometri tinggi badan anak yang tidak stunting
menurut umur (WHO (8%).
2005). Pengukuran
perkembangan anak dengan
metode Bayley Scales of
Infant Development III
8 Daracantika A, dkk
Nama Peneliti Judul Penelitian Tempat Penelitian, Metode,
No Hasil
(Tahun) (Asal Negara) Besar Sampel, Instrumen
11. Onifade, et.al., Nutritional status as a South-Western Nigeria Hasil penelitian adanya
(2016) (19) determinant of cognitive Cross Sectional hubungan antara
development among 220 anak cognitive anak dengan
preschool children in Status gizi anak secara stunting, dimana anak
South-Western Nigeria antropometri (berat badan, yang stunting
tinggi badan dan lingkar perkembangan
lengan tengah). Fungsi kognitifnya lebih buruk
kognitif anak-anak dinilai (16,7%) dibandingkan
menggunakan daftar periksa anak yang tidak stunting
perkembangan yang (4,5%)
dikembangkan oleh
American Academy of
Pediatrics dan kinerja
mereka dinilai baik, sedang,
dan buruk.
12. Picauly, et.al., Analisis Determinan Kota Kupang dan Kabupat- Setiap kenaikan status
(2013) (20) dan Pengaruh Stunting en Sumba Timur, Provinsi gizi TB/U anak sebesar 1
Terhadap Prestasi Nusa Tenggara Timur SD maka prestasi belajar
Belajar Anak Sekolah di Cross sectional anak akan naik sebesar
Kupang dan Sumba 539 anak sekolah dasar 0.444, begitupun
Timur, NTT Tinggi badan diukur sebaliknya. Setelah
menggunakan microtoise. dilanjutkan
Keragaman pangan melalui dengan uji t diketahui
metode Food Frequency bahwa stunting
Questionnaires (FFQ). berdampak sangat
Riwayat infeksi penyakit, signifikan terhadap
status sosial ekonomi, pola prestasi belajar anak. Hal
asuh, riwayat imunisasi, ini ditandai dengan nilai t
diperoleh melalui observasi hitung dari variabel
dan wawancara dengan stunting sebesar 6.053
kuesioner. Data prestasi dengan signifikasi 0.00.
belajar siswa didapatkan
dari nilai rata-rata ulangan
harian untuk mata pelajaran
matematika (mewakili
bidang IPA) dan mata
pelajaran bahasa Indonesia
(mewakili bidang IPS dan
Bahasa) dengan kriteria
baik (7.0—10); cukup (5.5
—6.9), dan kurang
(<5.5).
PEMBAHASAN anak
10 Daracantika A, dkk
dari skor matematika (P<0,05) (9). Penelitian yang dilakukan oleh
Didukung dengan penelitian dari Woldehanna, et al yang menyatakan bahwa
Ekholuenetale, et al bahwa anak dengan anak dengan stunting menunjukkan skor
stunting mengalami 7% penurunan 16,1% lebih rendah dalam Picture Peabody
perkembangan kognitif dibandingkan Vocabulary test (PPVT) dan 48,8% lebih
dengan anak yang tidak stunting (13). rendah dalam tes penilaian kuantitatif pada
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan usia delapan tahun (12). Penelitian lain
oleh Pantaleon, et al yaitu 12% anak yang yang dilaksanakan oleh Picauly, et al
stunting lebih berpotensi memiliki terhadap anak sekolah di Kupang dan
perkembangan kognitif kurang Sumba Timur menunjukkan bahwa siswa
dibandingkan dengan 8% anak yang tidak dengan stunting lebih banyak memiliki
stunting (15). prestasi belajar yang kurang, sementara
Hasil penelitian Sandjaja, et all. siswa yang non stunting lebih banyak
menunjukkan bahwa anak dengan nilai Z memiliki prestasi belajar yang baik. Dapat
score rendah menurut BB/U kemungkinan disimpulkan anak yang mengalami stunting
memiliki IQ non verbal <89. Begitupun akan mengalami hambatan pada proses
dengan anak yang memiliki IMT/U dan berpikir dan memorinya sehinga
TB/U rendah berpeluang memiliki IQ non berdampak terhadap kurangnya prestasi
verbal < 89 dibandingkan dengan anak belajar (20).
yang tidak mengalami stunting. Dapat
disimpulkan bahwa anak yang mengalami KESIMPULAN
stunting pada 2 tahun pertama kehidupan Dari semua literatur yang telah di
berpeluang memiliki IQ <89 dibandingkan review dapat disimpulkan bahwa stunting
dengan anak yang tidak mengalami memiliki pengaruh negatif terhadap
stunting (11). Sedangkan menurut Aurora, kemampuan kognitif pada anak, seperti
et al bahwa anak yang stunting lebih rendahnya IQ dan kurangnya hasil
mendapatkan nilai IQ lebih rendah 4,57 prestasi akademik. Stunting memiliki
kali dibandingkan IQ anak yang tidak implikasi biologis terhadap perkembangan
stunting. Dimana anak stunting dengan otak dan neurologis yang diterjemahkan
skor IQ di bawah rata-rata sebanyak 48 kedalam penurunan nilai kognitif yang
anak (64%). Sedangkan pada anak yang berdampak pada kurangnya prestasi
tidak stunting yang mendapatkan nilai skor belajar. Stunting merupakan proses
IQ rata-rata ke atas adalah 72% dan yang panjang yang dimulai dari masa
mendapat nilai IQ rata-rata ke bawah prakonsepsi dimana kesehatan ibu sangat
adalah 28% (16). mempengaruhi kesehatan anak yang
Bikfokes Volume 1 Edisi 2 Tahun 1
dilahirkannya.
12 Daracantika A, dkk
Stunting bukannya hanya masalah Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
kekurangan gizi tapi merupakan masalah dan Anak Kementrian Kesehatan RI;
multi faktor dan juga multi sektor. 2011.
Untuk mencegah stunting orangtua 4. World Health Organization. Levels
perlu memenuhi kebutuhan gizi anak, and trend child nutrition key findings
memberikan ASI ekslusif selama enam of the 2018 edition of the joint child
bulan, melakukan deteksi dini dengan malnutrition estimates. Geneva:
berkonsultasi dan secara rutin mengukur World Health Organization; 2018.
berat dan tinggi badan anak. Sehingga 5. Kementerian Kesehatan RI. Laporan
terbentuk anak-anak yang sehat dan Nasional Riskesdas 2018. Lap Nas
menjadi generasi penerus yang RIskesdas 2018. 2018;
berkualiatas. Selain itu diperlukan 6. Yusuf S. Psikologi perkembangan
kerjasama dari berbagai sektor sehingga anak dan remaja. Bandung: PT.
akan terbentuk anak-anak yang sehat dan Remaja Rosakarya; 2010.
menjadi generasi penerus yang berkualitas. 7. Trihono, Atmarita, Tjandrarini DH,
Irawati A, Utami NH, Nurlinawati I,
DAFTAR PUSTAKA et al. Pendek (Stunting) di Indonesia,
Masalah dan Solusinya. Lembaga
1. UNICEF. Malnutrition prevalence
Penerbit Balitbangkes. Jakarta:
remains alarming: stunting is
Lembaga Penerbit Badan Litbangkes;
declining too slowly while wasting
2015.
still impacts the lives of far too many
8. Kemenkes RI. 1 dari 3 Balita
young children [Internet]. UNICEF.
Indonesia Derita Stunting -
2020. Available from:
Direktorat P2PTM [Internet].
https://data.unicef.org/topic/nutrition/
Kementrian Kesehatan RI. 2018.
malnutrition/
Available from:
2. Fikawati S, Syafiq A, Veratamala A.
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/artik
Gizi anak dan remaja. Depok: PT
el-sehat/1-dari-3-balita-indonesia-
Rajagrafindo Persada; 2017.
derita-stunting
3. Kemenkes RI. Keputusan Menteri
9. Haile D, Nigatu D, Gashaw K,
Kesehatan Republik Indonesia
Demelash H. Height for age z score
No.1995/Menkes/SK/XII/2010
and cognitive function are associated
tentang Standar Antropometri
with academic performance among
Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta:
school children aged 8-11 years old.
14 Daracantika A, dkk
10. Miller AC, Murray MB, Thomson 15. Pantaleon MG, Hadi H, Gamayanti
DR, Arbour MC. How consistent are IL. Stunting berhubungan dengan
associations between stunting and perkembangan motorik anak di
child development? Evidence from a Kecamatan Sedayu, Bantul,
meta-analysis of associations Yogyakarta. J Gizi dan Diet Indones
between stunting and (Indonesian J Nutr Diet.
multidimensional child development 2016;3(1):10.
in fifteen low- and middle-income 16. Aurora WID, Sitorus RJ, Flora R.
countries. Public Health Nutr. Perbandingan Skor IQ (Intellectual
2016;19(8):1339–47. Question) Pada Anak Stunting dan
11. Sandjaja S, Poh BK, Normal. JAMBI Med J “Jurnal
Rojroonwasinkul N, Le Nyugen BK, Kedokt dan Kesehatan.”
Budiman B, Ng LO, et al. 2020;8(1):19–25.
Relationship between anthropometric 17. Solihin RDM, Anwar F, Sukandar D.
indicators and cognitive performance Kaitan Antara Status Gizi,
in Southeast Asian school-aged Perkembangan Kognitif, Dan
children. Br J Nutr. Perkembangan Motorik Pada Anak
2013;110(SUPPL.3). Usia Prasekolah. Penelit Gizi dan
12. Woldehanna T, Behrman JR, Araya Makanan (The J Nutr Food Res.
MW. The effect of early childhood 2013;36(1):62–72.
stunting on children’s cognitive 18. Warsito O, Khomsan A, Hernawati
achievements: Evidence from young N, Anwar F. Relationship between
lives Ethiopia. Ethiop J Heal Dev. nutritional status, psychosocial
2017;31(2):75–84. stimulation, and cognitive
13. Ekholuenetale M, Barrow A, development in preschool children in
Ekholuenetale CE, Tudeme G. Indonesia. Nutr Res Pract.
Impact of stunting on early childhood
cognitive development in Benin: 2012;6(5):451–7.
evidence from Demographic and 19. Onifade OM, Otegbayo JA, Akinyemi
Health Survey. Egypt Pediatr Assoc JO, Oyedele TA, Akinlade AR.
Gaz. 2020;68(1):1–11. Nutritional status as a determinant of
14. Probosiwi H, Huriyati E, Ismail D. cognitive development among
Stunting dan perkembangan anak usia preschool children in South-Western
12-60 bulan di Kalasan. Ber Kedokt Nigeria. Br Food J.
Masy. 2017;33(11):559. 2016;118(7):1568–78.
Bikfokes Volume 1 Edisi 2 Tahun 1
16 Daracantika A, dkk
20. Picauly I, Toy SM. Analisis
Determinan dan Pengaruh Stunting
Terhadap Prestasi Belajar Anak
Sekolah di Kupang dan Sumba
Timur, NTT. J Gizi dan Pangan.
2013;8(1):55.