Nama Kelompok:
1. Mutiara Azzahra
2. Aisyah Vadila Putri
3. Anggun Puspita Sari
4. Arthur Putera Ginting
5. Diva Novaazzahra Ristiananda
6. Jhon Hendrik Hasudungan Hutajulu
Kami sebagai pemakalah mendapatkan tugas untuk mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, dimana kami mendapat tugas untuk menganalisis masalah yang berkaitan
dengan bangkrutnya suatu usaha maupun perusahaan. Kami tertarik mengangkat kasus mengenai
tutupnya supermarket 7-Eleven di Indonesia sejak 2017 lalu. Kami mengangkat kasus ini untuk
memberikan informasi bagi pembaca dan tentunya kepada kami sendiri. Kami berharap
informasi yang kami lampirkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Dalam makalah ini mungkin terdapat kesalahan dalam penulisan dan penyusunan, kami
mohon untuk dimaklumi, karena kami masih dalam tahap pembelajaran dan akan terus belajar
untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Saran dari pembaca juga akan kami terima untuk kami
jadikan pembelajaran kedepannya. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Mengapa 7-Eleven di Tutup di Indonesia?
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
7-eleven adalah jaringan toko kelontong (convenience store) atau lebih kita kenal dengan
sebutkan minimarket yang bukan 24 jam 7 eleven didirikan pada 11 Juli 1977 di Oak Cliff,
Texas (sekarang masuk ke dalam wilayah Dallas), Amerika Serikat. Didirikan oleh Joe
C.Thompson (1980-1958).
Nama 7-Eleven baru digunakan pada tahun 1946. Makna dari nama 7-Eleven (7/11) adalah
awal mulanya toko ini buka dari jam 7(seven) pagi sampai 11(eleven) malam. Pada tahun 1962
barulah toko ini dibuka di Austin, Texas dan mulai beroperasi selama 24 jam. Pada tahun 2004,
lebih dari 26.000 gerai 7-Eleven tersebar di negara antara pasar terbesarnya adalah Amerika
Serikat dan Jepang.
7-Eleven sebenarnya pertama kali ada di Indonesia pada tahun 1990, tetapi saat itu ada
permasalahan internal antara para pemegang saham sehingga nama 7 eleven belum pernah
terdengar sampai tahun 2009. Lalu barulah pada 7 November 2009 gerai 7-Eleven pertama di
Indonesia dibuka di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Perusahaan pengelola 7-Eleven di
Indonesia adalah PT. Modern putra Indonesia, anak perusahaan PT. Putra Modern International
yang merupakan distributor Fujifilm.
Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan
majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan
makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minumas es dan Big Gulp,
minuman soft drink berukuran besar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa 7-Eleven di tutup di Indonesia?
2. Bagaimana majemen risiko dari 7-Eleven?
3. Bagaimana cara menganalisis Strategi 7-Eleven?
4. Hal apa saja yang mempengaruhi strategi 7-Eleven?
5. Apa saja kekuatan analisis SWOT 7-Eleven?
BAB II
PEMBAHASAN
Selain itu adanya perbedaan konsep antara Sevel dan Indonesia dengan negara seperti
Malaysia. Di Malaysia 7-Eleven tidak menyediakan bangku dan meja untuk bersantai jadi tidak
memerlukan waktu yang lama untuk berada di Sevel Malaysia sehingga tidak ada terjadinya
penumpukan kendaraan di sekitar Sevel. selain itu dengan adanya tempat santai atau nongkrong
Sevel di Indonesia menyebabkan banyak konsumen (mayoritas adalah anak remaja) yang lebih
lama menghabiskan waktu disana namun tidak banyak produk yang dibeli. Memang dalam
pengendalian manajemen yaitu pengendalian terhadap karakter-karakter manusianya adalah
halangan yang paling berat.
Dengan konsep yang ditawarkan oleh Sevel di Indonesia dapat menarik banyak pangsa pasar
atau konsumen. Sehingga dengan lakunya konsep tersebut pesaing mulai berdatangan dengan
konsep yang hampir sama. Efeknya adalah semakin banyak pesaing, keunikan konsep pun
berkurang dan akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan.
Masalah yang dimiliki Sevel sehingga memutuskan untuk menutup adalah dengan pemerintah
Indonesia sendiri. Pemerintah Indonesia terus mengawasi toko kelontong ini agar tidak berubah
menjadi minimarket, karena menurut undang-undang, kepemilikan waralaba minimarket harus
dari pihak lokal. Seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia ditutup pada tanggal 30 Juni 2017 akibat
batalnya pembelian perusahaan (akuisisi) oleh PT Charoen Pokphand Restu Indonesia.
"Kami sangat antusias untuk bekerja dengan merek global seperti 7-Eleven untuk
menawarkan layanan pengiriman uang kami. Kesepakatan dengan 7-Eleven merupakan langkah
penting dalam pertumbuhan MoneyGram dan pendekatan kios tidak hanya membantu pelanggan
kami namun juga memperkuat komitmen MoneyGram untuk layanan dan inovasi, "kata Nigel
Lee, Executive Vice President of Europe, Middle East, Africa and Asia Pacific for MoneyGram.
"Keandalan, kecepatan dan kenyamanan bukan hanya inti dari proposisi nilai kita tapi juga
pertimbangan penting bagi konsumen transfer uang. Menyelaraskan diri dengan 7-Eleven akan
memperluas jangkauan kami, membuat layanan MoneyGram dapat diakses pelanggan 24 jam
sehari.
"7-Eleven dan MoneyGram bekerja dengan Cullinan Group untuk mengembangkan sistem
kios transfer uang inovatif ini. Teknologi ini menggunakan kios layar sentuh elektronik dan
infrastruktur komputasi awan untuk memberikanpengalaman pelanggan yang lebih baik dalam
mengurangi garis dan waktu transaksi yang lama yang secara tradisional dikaitkan dengan
layanan pengiriman uang di institusi perbankan. "Kios memfasilitasi pengalaman konsumen
yang mulus untuk 7-Eleven dan pelanggan," kata Philip Course, Chief Executive Officer
Cullinan Group.
"Kios tersebut memungkinkan pelanggan menyelesaikan transfer uang mereka di layar yang
mendukung bahasa Inggris atau tujuh bahasa lainnya."
Ada kebutuhan kuat untuk layanan transfer uang yang andal di Australia. Menurut Bank
Dunia, orang-orang di Australia mengirimkan tiga miliar dolar pengiriman uang ke negara-
negara berkembang pada tahun 2009. Ada lebih dari lima juta imigran di Australia, yang kira-
kira 25 persen dari jumlah penduduk. Koridor atas untuk pengiriman uang keluar adalah India,
China, Filipina, Vietnam, Lebanon, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan dan Thailand.
C. Analisis Strategi 7-Eleven
Berikut analisis strategi 7-Eleven adalah sebagai berikut:
1. Produk
Selain menjual aneka produk konsumer good, 7-Eleven juga menjual produk-produk
andalannya. Produk yang ditawarkan adalah produk-produk yang diminati masyarakat
Jakarta, seperti Slurpee, Gulp, Big Produk yang ditawarkan adalah produk-produk yang
diminati masyarakat Jakarta, seperti Slurpee, Gulp, Big siap saji segar. Menu-menu di
atas adalah menu makanan cepat saji yang diminati pelanggan dan Hal inilah yang
membuat outlet tersebut menjadi berbeda dengan para pesaingnya, Perbedaan yang yang
dapat di deferensiasikan dengan kuat adalah dimana konsumen yang berkunjung dapat
dengan bebas meracik sendiri komposisi makanan yang akan di belinya.
2. Harga
Harga produk di 7-Eleven dijual dengan harga terjangkau, fresh, segar, dan tersedia
setiap saat. Hal ini dinilai telah sesuai dengan pasar sasarannya yang didominasi kaum
muda yang belum mempunyai penghasilan tinggi, waralaba ini mematok harga yang
cukup terjangkau.
3. Distribusi
Pemilihan tempat bagi gerai 7-Eleven adalah membuka gerai di daerah pemukiman yang
strategis dengan outlet yang standar opearasi dan kualitas pelayanan yang relatif sama
dan merata di semua cabang. Bila melihat keadaan di jalanan kota-kota besar yang sering
kali macet ada baiknya jika 7-Eleven membuat gerai di pinggir jalan yang mudah terlihat
agar pengendara yang sehabis pulang kerja dapat singgah sambil menunggu kemacetan
pada jam-jam sibuk terurai.
4. Promosi
Walaupun 7-Eleven tidak pernah beriklan di televisi, media elektronik, maupun media
cetak, Namun merek 7-Eleven bukanlah merek yang tak asing lagi. Hal ini di karenakan
manajemen berhasil memberikan sebuah pengalaman yang berkesan bagi para
pengunjungnya. Misalnya, bila berkunjung ke salah satu outlet 7-Eleven tertentu Anda
akan disuguhi keju cair secara cuma-cuma dengan begitu maka akan terciptalah Word Of
Mouth yang baik. Presiden Direktur PT Modern Putra Indonesia, Henri Honoris
mengatakan bahwa perusahaan hanya memanfaatkan media sosial, seperti Facebook dan
Twitter untuk promosi.
Selain memamfaatkan situs jejaring social, 7-Eleven juga harus memanfaatkan jaringan
media untuk mempromosikan bisnisnya kepada masyarakat. Terutama Televisi, karena
sangat sulit untuk menjadi produk yang di kenal nasional tanpa beriklan di Televisi.
1. Ancaman Pesaing
Strategi sebuah perusahaan dapat berjalan jika perusahaan memiliki keunggulan atas
pesain mereka intensitas persaingan akan cenderung bertambah seiring dengan
bertambahnya pesaing dalam bisnis. 7-Eleven terus-menerus membangun cabang dari
toko di berbagai tempat, hal ini bertujuan untuk menahan laju gempuran para pesaing
yang juga
terus berkembang. 7-Eleven juga berani melakukan penempatan toko mereka di tempat
yang sempit atau jalan kecil hanya untuk meyakinkan dan menanamkan dalam benak
konsumen bahwa hanya toko merekalah satu-satunya yang dibutuhkan para pelanggan.
A. Kesimpulan
Kita lihat dari 7-Eleven, sebenarnya bisnis ini termasuk bisnis yang sukses di dunia. Bahkan
bisnis 7-Eleven telah tersebar tidak hanya di Asia saja, tetapi juga di Eropa dan Amerika. 7-
Eleven
menjadi mini market dengan jaringan terbesar di dunia dan meraup keuntungan yang tidak
sedikit. Namun, di Indonesia bisnis 7-Eleven sempat jaya tetapi tidak lama karena banyak
penyebab dari faktor internal dan juga eksternal.
Bagi sebuah bisnis, untung-rugi memang sudah menjadi resiko yang harus dipikirkan sejak
awal membangun suatu usaha atau bisnis. Namun, hal utama yang harus diperhatikan adalah
mempunyai informasi yang cukup. Informasi yang dimaksud adalah informasi tantang pasar apa
yang diinginkan konsumen dan lokasi yang strategis. Pembukaan 7-Eleven di Indonesia bisa
dibilang gagal karena sistem bisnis di Indonesia belum memasuki sistem bisnis seperti negara-
negara besar seperti Amerika dan beberapa negara di Eropa.
Dan juga, karena larangan penjualan minuman keras oleh pemerintah yang di ajukan oleh
masyarakat, menjadi satu hal yang harus dipertimbangkan. Mayoritas masyarallies vane menolak
dengan tegas penjualan minuman keras di Indonesia termasuk di 7-Eleven. Mmbangun sebuah
bisnis juga harus memperhatikan kepada konsumen, karena di Indonesia juga memiliki
masyarakat dengan suku, ras, etnis, agama dan budaya yang berbeda. Hal inilah yang
menyebabkan 7-Eleven perlahan bangkrut di Indonesia.
B. Saran
Saran dari kami adalah 7-Eleven bisa sukses membuka usahanya di Indonesia dengan
mengecualikan penjualan penjualan minuman keras. Selama ini usaha 7-Eleven hanya membuka
gerai wilayah Jakarta saja dan akan lebih baik apabila pembukaan gerai bisa tersebar di seluruh
wilayah di Indonesia. Hal tersebut akan lebih menguntungkan karena masyarakat akan lebih
mengenal 7-Eleven.
DAFTAR PUSTAKA
http://web-suplemen.ut.ac.id/ekma4111/ekma4111a/organisasi_bisnis.htm
http://serbamakalah.blogspot.com/2013/03/organisasi-bisnis_3016.html
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3007573/akhir-perjalanan-gerai-7-eleven
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3004430/memetik-pelajaran-dari-kasus-gerai-7-eleven-di-
indonesia
https://www.idntimes.com/news/indonesia/sarah-apriliana-rosyadi/gerai-7-eleven-tutup-di-indonesia-
c1c2
https://economy.okezone.com/read/2017/06/26/320/1724711/analisis-menperin-soal-kebangkrutan-7-
eleven
https://kumparan.com/@kumparanbisnis/analisis-fitch-7-eleven-di-ri-bisa-tumbang-kesalahan-model-
bisnis
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170628170605-92-224632/belajar-dari-7-eleven-
pemerintah-diminta-benahi-dua-izin