Konstruksi, Permesinan Dan Kebisingan - PPT 2020555
Konstruksi, Permesinan Dan Kebisingan - PPT 2020555
Permesinan, dan
Kebisingan
Diskusi
Konstruksi/ Penghancuran/
Desain Penggunaan Pemeliharaan
produksi Recycle
Pemasangan
Hirarki Perundang-Undangan di
Indonesia
1. Undang-Undang
2. Peraturan Pemerintah
3. Peraturan Presiden
4. Peraturan Menteri
5. Keputusan Bersama (Beberapa Menteri)
6. Instruksi Menteri/Surat Edaran Menteri
7. Keputusan Dirjen
Tujuan:
Memberi perlindungan k3 bagi tenaga kerja dan orang lain.
Seluruh tahapan konstruksi dapat berlangsung dengan aman.
Peraturan pelaksanaan undang undang keselamatan kerja
Ruang Lingkup
Setiap dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran
rumah,gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan
dibawah tanah dsb atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
Pasal 8
Semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang di lantai yang terbuka,
atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua
galian-galian dan lubang-lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup
pengaman yang kuat.
Jaring Pengaman pd Tangga Kerja Pemasangan Rambu-Rambu Tersedia Ruangan P3K
Setiap pekerja harus memastikan bahwa semua bagian mesin yang bergerak atau berputar telah
ditutup pengaman agar tidak membahayakan pekerja, bila memungkinkan dipasang alat
pelindung yang bisa mematikan mesin secara otomatis bila penutup dibuka.
Umumnya, pelindung mesin dibagi menjadi empat jenis, di antaranya:
Fixed Guard
Interlocked Guard
Adjustable Guard
Self-Adjusting Guard
Kebisingan
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 718/Menkes/per/XI/1987 kebisingan adalah
terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki, menganggu dan atau membahayakan kesehatan.
Defini menurut Kep. Menaker No. KEP-15/MEN/1999, mendifinisikan kebisingan sebagai semua
suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dair alat-alat produksi atau alat-alat yang pada
tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Risiko kerusakan pendengaran (damage risk on hearing) pada pekerja dapat disebabkan oleh
bising yang tinggi atau waktu kumulatif paparan yang berlebihan.
Kebisingan merupakan sumber bahaya dari faktor fisik di tempat kerja, yang sumber bahaya
tersebut perlu dikendalikan agar tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan
produktif bagi tenaga kerja.
Jenis kebisingan dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok sebagai berikut:
Bising kontinu atau terus menerus, contohnya seperti suara mesin,
kipas angin, dan lain-lain.
Bising intermitten atau terputus putus yang terjadi tidak berlanjutan,
contohnya seperti suara lalu lintas, suara pesawat terbang, dan
sebagainya.
Bising Impulsif yang memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40
dB dalam waktu yang cepat sehingga mengejutkan pendengarnya,
contohnya seperti suara senapan, mercon, dan sebagainya.
Bising impulsif berulang yang terjadi secara berulang-ulang pada
periode yang sama, contohnya seperti suara mesin tempa.
Gangguan fisiologis
◦ Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, nadi dan dapat menyebabkan pucat
dan gangguan sensoris
Gangguan psikologis
◦ Gangguan psikologis berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, emosi dan lain-lain.
Gangguan komunikasi
◦ Gangguan komunikasi dapat menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan bisa berakibat
kepada kecelakaan karena tidak dapat mendengar isyarat ataupun tanda bahaya.