Paryoto - Askep Cva Gerontik
Paryoto - Askep Cva Gerontik
M DENGAN
CVA INFARK
Disusun Oleh :
Paryoto, S. Kep
NIM : 1202304247
I. PENGKAJIAN
Data Demografi Pasien
Nama Ny. M
T.T.L 20-03-1947
Jenis Kelamin Perempuan
Suku Jawa
Pendidikan Terakhir SD
Agama Islam
Status Perkawinan Cerai Mati
TB/BB 147cm/ 60 kg
Alamat/No.Tlp Tempen Baturono,Pasar Kliwon Surakarta
Orang Terdekat yang Ny. R
dihubungi
Hubungan Anak
Alamat Tempen Baturono,Pasar Kliwon Surakarta
No. Telp 087776274944
Masuk Panti -
Riwayat Keluarga
Pasangan (Hidup) -
Status Pernikahan Cerai Mati
Umur -
Pekerjaan -
Pasangan (meninggal) Ya
Tahun meninggal 2008
Penyebab Kematian Sakit
Anak-Anak Memiliki 2 orang anak
Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan Saat Ini Ibu rumah tangga
Pekerjaan sebelumnya Ibu rumah tangga
Sumber pendapatan dan Dari anaknya
kecukupan
Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinggal Milik pribadi
Jumlah kamar 4 kamar
Jumlah orang serumah 2 orang
Derajat privasi
Riwayat Rekreasi
Hobi/minat -
Liburan/perjalanan atau -
rekreasi lainnya
Sistem Pendukung Kesehatan
Dokter, perawat, klinik Pasien mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke puskesmas
dan perawatan kesehatan
di panti
Deskripsi Kekhususan
Hari khusus yang Pasien mengatakan tidak ada hari khusus atau kebiasaan khusus atau
dirayakan, kebiasaan- kebiasaan sebelum tidur
kebiasaan khusus,
kebiasaan sebelum tidur
Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan Utama Saat Ini nyeri kepala
Riwayat Keluhan Utama kemarin pasien terpleset sehari setelah terplese pasien mengeluhkan
nyeri kepala, nyeri kepala dirasakan saat klien bangun dari tidurnya,
nyeri seperti ditusuk tusuk, nyeri dirasakan pada kepala klien, skala
nyeri 7 nyeri dirasakan terus menerus, keluhan juga disertai dengan
kepala terasa pusing, badan terasa gemetar dan tremor, tangan dan
kaki kanan terasa lemas dan berat
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketergantunag lansia dalam terhadap
orang lain dalam memenuhi kebutuhan ADL nya.
Prosedur pemeriksaan : lingkari skor yang sesuai dengan kondisi pasien, lalu jumlahkan total
skor.
Skor 20 = lansia mandiri, 12 – 19 = ketergantungan ringan, 9 – 11 = ketergantungan sedang,
5 –8 = ketergantungan berat, 0 -4 = ketergantungan total.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui aspek kognitif dan status mental lansia.
Prosedur pemeriksaan : tuliskan kemampuan menjawab lansia pada kotak skor yang tersedia.
Masing masing pertanyaan memiliki skor maksimal dan tuliskan skor kemampuan lansia
menjawab dan jumlahkah total akhir skorr .
Total skor 24 – 30 = kognitif normal, 17 – 23 = gangguan kognitif ringan, 0 – 16 = gangguan
kognitif berat.
Total Skore 12
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat depresi yang dialami lansia.
Prosedur pemeriksaan : lingkari angka sesuai uraian atau jawaban lansia pada masing masing
komponen pemeriksaan dan hitung total akhir skore.
Total Skore 0 – 4 = tidak ada depresi, 5 – 7 = depresi ringan, 8 – 15 = depresi sedang, 16+ =
depresi berat.
Skore
Uraian
A. Kesedihan
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya.
1 Saya merasa sedih atau galau.
0 Saya tidak merasa sedih.
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik.
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan.
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.
C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai sebagai orang tua.(suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan.
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.
0 Saya tidak merasa gagal.
D. Ketidak Puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya.
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 Saya tidak merasa tidak puas.
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah.
1 Saya merasa buruk / tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik.
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah.
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri.
2 Saya muak dengan diri saya sendiri.
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri.
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri.
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan.
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.
1 Saya merasa lebih baik mati.
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri.
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada
mereka semuanya.
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya.
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
Kesimpulan : Dari hasil diatas menunjukkan skor 9 = ‘fungsi sosial keluarga sehat'
DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 13.30 g/dl 11.70 g/dl - 15.70 g/dl
Hematokrit 38.80 % 35.00% - 47.00%
Leukosit 5.77 ribu/mm3 3.60 ribu/mm3-11.00 ribu/mm3
Neutrofil 57.40% 50.00% - 70.00%
Lomfosit 33.20% 25.00% - 40.00%
Monosit 6.50% 2.00% - 8.00%
Eusinofil 2.90% 1.00% - 3.00%
Basofil 0.00% 0.00 % - 1.00%
Trombosit 227.00 ribu/mm 150.00 ribu/mm – 450.00 ribu/mm
Eritrosit 4.36 juta/uL 4.50 juta/uL – 5.90 juta/uL
MCV 89.00 fL 79.00 fL – 199.00 fL
MCH 40.40 Pg 27.00 Pg – 31.00 Pg
MCHC 34.20 gr/dl 33.00 gr/dl – 37.00 gr/dl
RDW 13.50% 13.90% - 19.90%
MPV 10.00 fl 8.50 fl – 14.50 fl
PDW 16.40% 13.30% - 19.30%
GDS 228.0 mg/dL 60.00 mg/dL- 140.00 mg/dL
Pemeriksaan Radiologi
X-Foto Cervical
Lusensi linear samar pada processus articularis superior C7 yang tampak pada posisi
lateral kiri, suspek fraktur spondilosis cervicalis
X-Foto Thorax
Kardiomegali
Gambaran Bronkhopneumonia
CT-Scan
Infark capsula interna dextra
Atropi cerebri
Sinusitis sphenoidalis sinistra
Obat-Obatan
1. Inf NaCl 0,9% 20 tpm
2. Inj Ranitidine 50 mg/12 jam
3. Inj Citicolin 500 mg/12 jam
4. Inj Piracetam 3 gr/6 jam
5. Inj MP 62,5 mg/ 12 jam
6. Novorapid 3x6 iu
7. Nac 3x6 iu
8. Bicat 3x1
9. As. Folat 1x1
10. Miniaspi 1x1
11. Disolf 1x1
12. Licokalk 2x1
13. Gabapentin 1x100 mg malam
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1 DS: iskemi pada otak agen pencedera
- P: nyeri kepala dirasakan saat ↓ fisiologi (iskemia)
klien bangun dari tidurnya syok neurologik
- Q: nyeri seperti ditusuk tusuk, ↓
R: nyeri dirasakan pada kepala metabolisme anaerob
klien ↓
- S: skala nyeri 7 penumpukan asam
- T: nyeri dirasakan terus laktat
menerus ↓
TIK↑
DO: ↓
- klien nampak cemas dan gelisah Nyeri Akut
- klien nampak tidak fokus saat
diajak bicara
- klien nampak meringis
menahan sakitnya
- KU sedang
- TD : 138/80 mmHg
- RR : 20x/menit
- N : 110x/menit
- S : 36.3oC
- SpO2 : 97%
2 DS: Infark jaringan otak gangguan
- Pasien mengatakan bahwa ↓ neuromuskular
badan terasa gemetar dan gangguan
tremor disertai tangan dan kaki neuromuskular
kanan terasa lemas dan berat ↓
- Pasien mengatakan merasa kerusakan pusat
cemas dan takut karena kaki gerak motorik pada
dan tangan kanannya terasa lobus frontalis
lemas ↓
gangguan mobilitas
DO: fisik
- Kekuatan otot pasien
4 5
4 5
- Pasien nampak lemah
- Pasien tampak terbaring
ditempat tidur
- Skor Indeks ADL’s Barthel 12
= ‘ketergantungan ringan’
- Skor KATZ 2 ‘gangguan fungsi
berat atau lansia memiliki
ketergantungan’
3 DS: Infark jaringan otak kekuatan otot
- Pasien mengatakan badan terasa ↓ menurun
gemetar dan tremor, tangan dan gangguan
kaki kanan terasa lemas dan neuromuskular
berat ↓
kerusakan pusat
DO: gerak motorik pada
- Pasien nampak lemah lobus frontalis
- Pasien tampak terbaring ↓
ditempat tidur kekuatan otot menurun
- Hasil pengkajian Resiko Jatuh ↓
skor : 24 (resiko tinggi) Risiko Jatuh
- Kekuatan otot pasien
4 5
4 5
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisiologi (iskemia) d.d P: nyeri kepala
dirasakan saat klien bangun dari tidurnya, Q: nyeri seperti ditusuk tusuk, R: nyeri
dirasakan pada kepala klien, S: skala nyeri 7 nyeri dirasakan terus menerus, klien
nampak cemas dan gelisah, tidak fokus saat diajak bicara, meringis menahan sakitnya,
KU sedang, TD : 138/80 mmHg, RR : 20x/menit, N : 110x/menit, S : 36.3oC, SpO2 :
97%
2 Gangguan mobilitas fisik (D.0054) b.d gangguan neuromuskular d.d Pasien
mengatakan bahwa badan terasa gemetar dan tremor disertai tangan dan kaki kanan
terasa lemas dan berat, merasa cemas dan takut karena kaki dan tangan kanannya terasa
lemas, Kekuatan otot pasien
4 5
4 5
Pasien nampak lemah, dan tampak terbaring ditempat tidur, Skor Indeks ADL’s Barthel
12 = ‘ketergantungan ringan, Skor KATZ 2 ‘gangguan fungsi berat atau lansia memiliki
ketergantungan
3 Resiko jatuh (D.0143) d.d Pasien mengatakan badan terasa gemetar dan tremor, tangan
dan kaki kanan terasa lemas dan berat, Pasien nampak lemah dan terbaring ditempat
tidur, Hasil pengkajian Resiko Jatuh skor : 24 (resiko tinggi), Kekuatan otot pasien
4 5
4 5
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Waktu Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Kamis, Nyeri akut (D.0077) b.d agen Setelah dilakukan tindakan asuhan
Manajemen Nyeri I.08238
21/12/202 pencedera fisiologi (iskemia) d.d P: keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
Observasi
3 nyeri kepala dirasakan saat klien - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri berkurang dengan kriteria hasil:
jam 14.10 bangun dari tidurnya, Q: nyeri seperti Tingkat Nyeri L.08066 frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri
ditusuk tusuk, R: nyeri dirasakan - Keluhan nyeri skor 5 - Identifikasi skala nyeri
pada kepala klien, S: skala nyeri 7 - Meringis skor 5 Terapeutik
nyeri dirasakan terus menerus, klien - Gelisah menurun skor 5 - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nampak cemas dan gelisah, tidak nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
fokus saat diajak bicara, meringis kebisingan)
menahan sakitnya, KU sedang, TD : Edukasi
138/80 mmHg, RR : 20x/menit, N : - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
110x/menit, S : 36.3oC, SpO2 : 97% mengurangi rasa nyeri (teknik SSBM)
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
injeksi Piracetam 3 gr/6 jam
Kamis, Gangguan mobilitas fisik (D.0054) b.d Setelah dilakukan tindakan asuhan Dukungan Mobilisasi I.05173
21/12/202 gangguan neuromuskular d.d Pasien keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Observasi
3 mengatakan bahwa badan terasa mobilitas fisik meningkat dengan kriteria - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
jam 14.15 gemetar dan tremor disertai tangan hasil : lainnya
dan kaki kanan terasa lemas dan berat, Mobilitas Fisik L.05042 - Monitor frekuensi jantung dan tekanan
merasa cemas dan takut karena kaki - Pergerakan ekstremitas skor 5 darah sebelum memulai mobilisasi
dan tangan kanannya terasa lemas, - Kekuatan otot skor 5 - Monitor kondisi umum selama melakukan
Kekuatan otot pasien - Rentang gerak (ROM) skor 5 mobilisasi
4 5 Terapeutik
4 5 - Fasilitasi melakukan pergerakan ROM
Pasien nampak lemah, dan tampak - Libatkan keluarga untuk membantu pasien
terbaring ditempat tidur, Skor Indeks dalam meningkatkan pergerakan
ADL’s Barthel 12 = ‘ketergantungan Edukasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
ringan, Skor KATZ 2 ‘gangguan fungsi - Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
berat atau lansia memiliki dilakukan
ketergantungan
Kamis, Resiko jatuh (D.0143) d.d Pasien Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen Keselamatan Lingkungan
21/12/202 mengatakan badan terasa gemetar dan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan I.14513
3 tremor, tangan dan kaki kanan terasa tingkat jatuh menurun dengan kriteria hasil Observasi
jam 14.20 lemas dan berat, Pasien nampak lemah : - Identifikasi kebutuhan keselamatan
dan terbaring ditempat tidur, Hasil Tingkat Jatuh L.14138 - Monitor perubahan status keselamatan
pengkajian Resiko Jatuh skor : 24 - Jatuh dari tempat tidur skor 5 lingkungan
(resiko tinggi), Kekuatan otot pasien - Jatuh saat berdiri skor 5 Terapeutik
4 5 - Jatuh saat duduk skor 5 - Modifikasi lingkungan untuk
4 5 - Jatuh saat berjalan skor 5 meminimalkan bahaya dan resiko
- Sediakan alat bantu keamanan lingkungan
- Gunakan perangkat pelindung
- Libatkan keluarga dalam melakukan semua
aktivitas
Edukasi
- Ajarkan individu, keluarga dan kelompok
risiko tinggi bahaya lingkungan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama dan
Hari/ Dx. Evaluasi
Implementasi TTD
Tanggal Kep SOAP Perawat
Kamis, 2 Mengidentifikasi adanya nyeri S : Paryoto
21/12/23 atau keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan bahwa badan terasa
15.00 gemetar dan tremor disertai tangan dan
S :… kaki kanan terasa lemas dan berat
O :….
- Pasien mengatakan merasa cemas dan
takut karena kaki dan tangan kanannya
terasa lemas
O:
- Kekuatan otot pasien
4 5
4 5
- Pasien nampak lemah
- Pasien tampak terbaring ditempat tidur
- Skor Indeks ADL’s Barthel 12 =
‘ketergantungan ringan’
- Skor KATZ 2 ‘gangguan fungsi berat atau
lansia memiliki ketergantungan’
A:
Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
O:
- Kekuatan otot pasien
Menyediakan alat bantu
keamanan lingkungan 4 5
4 5
17.30 3 ……
- Pasien nampak segar
A:
Resiko jatuh teratasi sebagian
Mengajarkan individu, keluarga P :
17.45 3 dan kelompok risiko tinggi Intervensi dilanjutkan
bahaya lingkungan
Sabtu, Memonitor kondisi umum S : Paryoto
23/12/23 selama melakukan mobilisasi - Pasien mengatakan tangan dan kaki kanan
15.00 masih terasa sedikit berat dan lemas tetapi
2
sudah bisa digerakkan sedikit
O:
- Pasien tampak lebih segar
15.15 2 Memfasilitasi melakukan - Dalam aktivitas toilet training, tampak
pergerakan ROM pasien dibantu anaknya
- TD : 125/85 mmHg
- N : 75x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36oC
Melibatkan keluarga untuk - SpO2 : 98%
membantu pasien dalam - Keadaan : Sedang
meningkatkan pergerakan - Kekuatan Otot
15.30 2 4 5
4 5
….
A:
Mengajarkan mobilisasi Gangguan mobilitas fisik teratasi
15.45 2 sederhana yang harus dilakukan P :
Intervensi dihentikan
Mengidentifikasi skala nyeri S: Paryoto
nyeri kepala sudah tidak dirasakan
16.00 1 O:
- TD : 125/85 mmHg
- N : 75x/menit
- RR : 20x/menit
Mengajarkan teknik non
- S : 36oC
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (SSBM) - SpO2 : 98%
A:
16.30 1 Nyeri akut teratasi
P:
Intervensi dihentikan
O:
Menggunakan perangkat - Pasien tampah duduk bersandar di tempat
pelindung tidur
17.30 3 - Dalam aktivitas toilet training, tampak
pasien dibantu anaknya
- Kekuatan Otot :
4 5
Melibatkan keluarga dalam 4 5
melakukan semua aktivitas ……
17.45 3 A:
Resiko jatuh teratasi
P:
Intervensi dihentikan