Anda di halaman 1dari 27

MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

(Pertemuan 3 - 4)

Disusun Oleh:

Asep Hakim Zakiran, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2021
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................4
KATA PENGANTAR................................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................6
A. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah..........................................................................................6
B. Deskripsi..........................................................................................................................................7
C. Waktu................................................................................................................................................7
D. Prasyarat..........................................................................................................................................7
E. Petunjuk Penggunaan Modul......................................................................................................7
F.Tujuan Akhir.....................................................................................................................................8
BAB II.........................................................................................................................................................9
PEMBELAJARAN....................................................................................................................................9
A.Tujuan................................................................................................................................................9
B.Uraian Materi....................................................................................................................................9
C.Tugas...............................................................................................................................................16
D.Tes Formatif...................................................................................................................................17
BAB III......................................................................................................................................................15
EVALUASI...............................................................................................................................................15
A. Kognitif...........................................................................................................................................15
B. Penilaian Sikap.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................20.

16
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penilaian Kognitif............................................................................................. 15


Tabel 2 Penilaian Sikap................................................................................................ 16

17
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Perkuliahan pada mata kuliah hukum perlindungan konsumen memiliki capaian


pembelajaran mata kuliah sebagai berikut:
1. CPMK : Mampu mengidentifikasi, menjelaskan, mengklasifikasikan dan
meganalisis kasus dan peranan pemerintah terhadap para pihak pemangku
kepentingan demi mewujudkan iklim perdagangan kondusif dengan upaya
penegakan hukum agar tercapainya kepastian, ketertiban, kemanfaatan dan
keadilan yang berada dalam ruang lingkup hukum perlindungan konsumen
berdasarkan asas, teori, dan regulasi yang terdapat dalam hukum positif dan
aspek kesilaman;
2. CPMK 1: Mampu mengidentifikasi perkembangan dan tantangan globalisasi
pasar dan globalisasi tekhnologi informasi yang kaitannya dengan dengan
perlindungan konsumen dan perdagangan yang adil dan jujur, prinsip
hubungan antara konsumen dan pelaku usaha serta perubahan paradigma
dari caveat emptor kepada caveat venditor;
3. CPMK 2: Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan mengenai konsep,
asas-asas, teori , tujuan dan regulasi perlindungan konsumen dengan
memahamai hak, kewajiban, klasifikasi produk cacat, berbagai macam prinsip
pertanggungjawaban hukum, produk, professional, dan larangan bagi pelaku
usaha maupun konsumen, dalam perspektif hukum nasional dan aspek
keislaman serta berbagai mekanisme penyelesaian sengketa konsumen;
4. CPMK 3: Mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasikan pelanggaran dan
pertanggungjawaban hukum yang berkaitan dengan perlindungan konsumen
serta mekanisme upaya penyelesaian sengketa konsumen;

18
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

5. CPMK 4: Mampu mengidentifikasi dan menganalisis mengenai kasus dan


peranan pemerintah terhadap para pihak pemangku kepentingan demi
mewujudkan iklim perdagangan yang kondusif dengan upaya penegakan
hukum agar tercapainya kepastian, ketertiban, kemanfaatan dan keadilan.

B. Deskripsi

Mata Kuliah hukum perlindungan konsumen di fakultas hukum UNISBA


membahas mengenai urgensi perlindungan konsumen ditengah globalisasi ekonomi
sebagai upaya untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan jujur diantara kkonsumen
dan pelaku usaha dengan menjelaskan konsep,asas, teori, tujuan, regulasi serta aspek-
aspek lain yang berkaitan dengan perlindungan konsumen dalam hukum positif di
Indonesia dan prinsip perlindungan konsumen dalam perspektif ajaran agama islam,
sehingga mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami berbagai kaidah
yang berkaitan dengan konsep, asas, teori dan tujuan perlindungan konsumen,
perbuatan melawan hukum yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap hak dan
kewajiban serta dapat menerapkan upaya penyelesaian sengketa konsumen.

C. Waktu

Jumlah waktu atau alokasi waktu untuk menyelesaikan kompetensi ini adalah 1
kali tatap muka. Satu kali tatap muka diberikan waktu sebanyak 2 x 45 menit (2 sks).

D. Prasyarat

Modul pembelajaran Mata Kuliah Hukum Perlindungan Konsumen pertemuan 3


(tiga) merupakan bahan ajar dalam Mata Perkuliahan Hukum Perlindungan Konsumen.
Seluruh materi dalam bahan ajar ini merupakan materi dasar dalam peserta didik
Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan Hak dan kewajiban Konsumen. Untuk
mempelajari modul ini, peserta harus telah lulus terlebih dahulu materi pada pertemuan
sebelumnya yaitu pemahaman tentang konsep, asas, teori, tujuan dan regulasi dan
dasar hukum perlindungan konsumen serta Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan
pengertian konsumen, pelaku usaha, perlindungan konsumen dan hukum perlindungan
konsumen..
19
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

E. Petunjuk Penggunaan Modul

Sebelum anda mempelajari modul ini, peserta sebaiknya anda membaca terlebih
dahulu petunjuk penggunaan modul sebagai berikut:
1. Modul ini menyediakan mengenai peta konsep mengenai hak dan kewajiban
yang Konsumen berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen, meliputi Hak atas Keamanan, Kenyamanan, dan
keselamatan; Hak untuk memilih barang; Hak atas informasi yang
benar ,jelas dan jujur; Hak untuk didengar pendapat; Hak untuk advokasi;
Hak untuk mendapat kan edukasi dan pembinaan konsumen; Hak non-
diskriminasi; Hak atas ganti rugi dan/atau kompensasi; serta Kewajiban
berhati hati; Kewajiban beritikad baik; Kewajiban membayar sesuai
kesepakatan; Kewajiban mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa
perlindungan konsumen. Dengan peta konsep tersebut diharapkan akan
memudahkan peserta dalam memahami kompetensi apa saja yang harus
dikuasai agar tercapai standar kompetensi;
2. Modul ini dijadikan dasar pemahaman sebagai literatur awal yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dibagi dalam beberapa
sesi. Pembagian kegiatan belajar tersebut telah disesuaikan dengan alur
implementasinya sehingga pemahaman satu materi akan sangat penting
sebagai modal peserta dalam memahami materi;
3. Guna memudahkan peserta memahami materi yang terdapat dalam modul
ini,terdapat tulisan dengan font tebal yang memiliki catatan kaki link ke laman
artikel tertentu sesuai pembahasan, sehingga dapat dijadikan literatur
pendukung oleh Peserta dan Pengajar sebagai bahan dalam sesi diskusi
selama proses pembelajaran berlangsung;
4. Akhir bagian pada kegiatan pembelajaran terdapat tes formatif yang
disediakan pada modul ini guna menguji tingkat pemahaman peserta.
Jawablah setiap pertanyaan tersebut, dan nilai yang diperoleh dijadikan
sebagai umpan balik untuk menilai lagi apakah materi dalam kegiatan belajar
sudah difahami dengan baik atau belum.

20
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

F. Tujuan Akhir

Modul ini sebagai bahan materi pertemuan ke-3 yang memiliki sub pencapaian
pembelajaran mata kuliah untuk Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan dasar
hukum dari berbagai macam hak dan kewajiban konsumen menurut Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

G. Cek Pemahaman Standar Kompetensi

Cek Pemahaman standar kompetensi digunakan untuk mengetahui sejauh mana


peserta mengenal materi pada modul pembelajaran sebelumnya. Berikut beberapa
pertanyaan untuk mengecek standar kompetensi yang telah difahami. Jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda √ pada kolom jawaban yang telah
tersedia.

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Faktor yang menyebabkan lemahnya daya tawar Konsumen
2. Doktrin caveat emptor dan caveat venditor
3. Due care theory, privity of contract & kontrak bukan syarat
4. Asas manfaat, keadilan, keseimbangan dan keselamatan
5. Konsumen dan Pelaku Usaha
6. Sistematika Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen
Tabel 1 Cek Pemahaman Kompetensi
Untuk menguji keberhasilan pembelajaran dan mengetahui sejauh mana proses,
kemajuan, perbaikan hasil belajar, dan pencapaian akhir kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan hasil pembelajaran secara berkesinambungan, uji kemampuan
berupa pemberian tugas mandiri kepada peserta berupa tugas individu maupun
kelompok, tes formatif yang berbentuk soal essay atau soal dengan jawaban singkat
dari materi yang diberikan. Tugas berisikan suatu pemecahan permasalahan/kasus
yang jelas akan tugas-tugasnya dan dikerjakan sesuai dengan indikator kinerja serta
melakukan kajian materi pada kegiatan belajar, dan pelaksanaan diskusi oleh pendidik
sesuai dalam kegiatan pembelajaran.

21
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

BAB II

PEMBELAJARAN

A. Tujuan

Setelah mempelajari Modul pertemuan 2 untuk kuliah Hukum Perlidungan


Konsumen pada materi konsep, asas, teori, para pihak , tujuan dan regulasi dan dasar
hukum perlindungan konsumen, peserta diharapkan mampu:
1. Mampu menjelaskan & mengidentifikasi hak-hak Konsumen berdasarkan
UUPK: Hak atas Keamanan, Kenyamanan, dan keselamatan; Hak untuk
memilih barang; Hak atas informasi yang benar ,jelas dan jujur; Hak untuk
didengar pendapat; Hak untuk advokasi; Hak untuk mendapat kan edukasi
dan pembinaan konsumen; Hak non diskriminasi; Hak atas ganti rugi
dan/atau kompensasi;
2. Mampu menjelaskan dan mengdidentifikasi kewajiban-kewajiban Konsumen
berdasarkan UUPK: Kewajiban berhati hati; Kewajiban beritikad baik;
Kewajiban membayar sesuai kesepakatan; Kewajiban mengikuti upaya
penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen.

B. Uraian Materi

1. Kegiatan Konsumsi Konsumen di era Pandemi COVID-19


Terminologi Konsumen sebagaimana UUPK jabarkan dalam suatu mata rantai
aktivitas bisnis merupakan pengguna dari suatu produk yang dihasilkan oleh Pelaku
Usaha. Aktivitas Konsumen dalam menggunakan produk dari Pelaku usaha disebut
aktifitas konsumsi, yang dipengaruhi oleh beragam faktor serta memiliki dampak

22
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

positif maupun negatif.1 Perkembangan teknologi dan adanya pandemi COVID-19


mempengaruhi perlikau Konsumen dalam melaksanakan aktifiitas konsumsinya. Lebih
spesifik sebagaimana disampaikan oleh yuswohadi yang memprediksi 30 perilaku
Konsumen dalam pandemic COVID-19, terdapat 4 mega shift perilaku Konsumen
yaitu:2

a. Gaya hidup tinggal dirumah dengan aktivitas (working-living-playing) karena


adanya social dictancing;
b. Mengacu kepada piramida Maslow,3 Konsumen kini bergeser kebutuhannya
dari puncak “piramida”, yaitu aktualisasi diri dan esteem ke “dasar piramida,”
yaitu makan, kesehatan dan keamanan jiwa-raga;
c. Adanya COVID-19, membuat Konsumen menghindari kontak fisik manusi,
mereka beralih menggunakan media virtual; dan
d. Banyaknya korban dari pandemic COVID-19 melahirkan masyarakat baru
yang penuh empati, welas asih dan sarat solidaritas sosial.

Gambar 1.1: 4 Mega shift perilaku Konsumen dalam pandemi COVID-19

1
<https://id.berita.yahoo.com/konsumsi-adalah-siklus-dalam-kegiatan-071701412.html>,
[08/08/2021].
2
<https://www.yuswohady.com/2020/04/23/perilaku-konsumen-di-new-normal/>
3
<http://p2k.itbu.ac.id/ind/3081-2950/Teori-Hierarki-Kebutuhan-Maslow_146129_itbu_teori-
hierarki-kebutuhan-maslow-itbu.html>, [08/08/2021].
23
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

Sebagaimana dalam laporan e-Conomy SEA 2020, menemukan bahwa


konsumen di seluruh Asia Tenggara beralih ke teknologi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari mereka dalam menghadapi penguncian pandemi. Mereka menghabiskan,
rata-rata, satu jam lebih banyak dari waktu luang harian mereka di internet, dan 8 dari
10 merasa bahwa teknologi membantu dalam menangani pandemi.4 Berikut merupakan
presentase konsumen yang merasa kebutuhan mereka lebih terpenuhi secara online
dibandingkan dengan alternatif tatap muka atau offline.5

Gambar 1.2: presentase Konsumen yang merasa kebutuhan mereka lebih terpenuhi secara
online dibandingkan dengan alternatif tatap muka atau offline

2. Tahapan Transaksi antara Konsumen dan Pelaku Usaha


Sebelum Konsumen menggunakan produk yang tersedia di pasar terdapat
beberapa peristiwa yang dapat digolongkan kedalam 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap pra-
transaksi, tahap transaksi dan tahap purna-transaksi yang akan dijabarkan dibawah ini.6

a. Tahap Pra-Transaksi

Tahap merupakan sebelum adanya perjanjian/transaksi antara Konsumen


dengan Pelaku Usaha, dimana dalam tahap ini Konsumen belum memutuskan untuk
membeli produk yang diedarkan oleh Pelaku Usaha. Konsumen mencari informasi

4
<https://economysea.withgoogle.com/online-with-a-purpose/>, [08/08/2021].
5
<https://economysea.withgoogle.com/flight-to-digital/>, [08/08/2021].
6
Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti,
2006, hlm. 58-63
24
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

berkaitan dengan kebutuhannya diantaranya adalah berbagai syarat yang harus


dipenuhi / disediakan; harga; komposisi; kegunaan; khasiat; manfaat; keunggulan dari
produk sejenis; cara pemakaian dan sebagainya. Informasi dapat diperole secara
langsung dari Pelaku Usaha, maupun berbagai sarana lain dalam periklanan. Tahap
pra-transaksi menjadi penting bagi keabsahan pada tahap berikutnya, hal ini merujuk
kepada pasal 1320 Jo. Pasal 1321 KUHPerdata yang berkaitan dengan syarat sah
suatu perjanjian (pada pasal 1320) dan tidak sahnya suatu perjanjian (pada pasal
1321). Pada tahap ini Pelaku Usaha harus jujur dalam meberikan informasi, sebaliknya
Konsumen harus teliti dan berhati-hati dalam mengolah informasi yang ia terima.

b. Tahap Transaksi

Setelah Konsumen merasa cukup memperoleh informasi mengenai


kebutuhannya, ia menentukan pilihan. Apabila Konsumen menyatakan persetujuannya
mengenai suatu produk, maka secara konsensual berdasarkan kesepakatan dengan
Pelaku Usaha lahirlah suatu perjanjian. Pada tahap ini juga disepakati apa saja yang
menjadi hak dan kewajiban diantara para pihak serta bagaimana cara untuk
memenuhinya. Suatu perjanjian tidaklah harus selal dituangkan dalam bentuk kontrak
secara tertulis, karena menunagkan kedalam bentuk tersebut bukanlah suatu
keharusan dalam hukum perdata.

Apabila syarat perjanjian7 dalam Pasal 1320 KUHPerdata terpenuhi maka sah
lah suatu perjanjian. Namun apabila suatu perjanjian dituangkan secara tertulis ke
dalam bentuk kontrak, maka perjanjian tersebut menjadi memiliki kekuatan pembuktian
sebagai alat bukti8 yang kuat. Sebaiknya setelah transaksi selesai Konsumen
menerima bukti pembelian berupa secarik kertas yang didalamnya memuat jenis
barang yang dibeli berikut harganya serta tanggal pembelian tersebut dilaksanakan.

c. Tahap Purna Transaksi

7
<https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:QRgw2xS26AYJ:https://
jurnal.uns.ac.id/repertorium/article/download>, [08/08/2021].
8
< https://litigasi.co.id/hukum-acara/649/jenis-alat-bukti-dalam-hukum-acara-perdata>,
[08/08/2021].
25
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

Setelah tahap transaksi, maka Konsumen dan Pelaku Usaha haruslah


melaksanakan isi daripada perjanjian tersebut. Dengan kata lain pengikatan perjanjian
hanyalah sebagai suatu perbuatan hukum awal dan harus ada realisasi mengenai
perjanjian tersebut oleh para pihak, karena pada dasarnya jual-beli merupakan
perjanjian obligatoir.9 Pada tahap pelaksanaan perjanjian ini terdapat suatu
permasalahan dimana adakalanya para pihak memiliki perbedaan penafsiran mengenai
hak dan kewajibannya yang terdapat dalam frasa-frasa pada kalimat perjanjian.
Berkaitan dengan transaksi antara Konsumen dan Pelaku Usaha terdapat beberapa hal
yang berpotensi menghasilkan sengketa mengenai kualitas maupun kegunaan produk
diantaranya:

1) Produk tidak cocok dengan kegunaan dan manfaat yang diharapkan oleh
Konsumen
2) Produk yag menimbulkan gangguan keseha6an, keamanan, dan
keselamatan pada Konsumen
3) Kulitas produk tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan

Sebenarnya salah satu key point agar tidak merugikan kepentingan ekonomi
maupun kepentingan sosial Konsumen adalah perlu adanya perlindungan bagi
Konsumen agar dapat menyadari pentingnya membaca dan mengerti mengenai suatu
perjanjian maupun informasi suatu produk. Dalam kerangka tersebut Pemerintah telah
menetapkan hak dan kewajiban bagi Konsumen maupun Pelaku Usaha dalam UUPK.
UUPK bersifat sebagi payung hukum (lex generalis) yang mengatur secara umum,
sedangkan secara khusus (lex specialist) terdapat peraturan perundang-undangan
sesuai dengan bidang kegiatan bisnis. Misalnya dalam UUPK megatur perlindungan
hukum secara umum bagi Konsumen dan Pelaku Usaha, sedangkan dalam sektor jasa
keuangan terdapat berbagai pengaturan yang memberikan pelrindungan hukum secara
spesifik bagi Konsumen dan Pelaku Usaha. Perindungan hukum tersebut dituangkan
dalam berbagai macam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang diterbitkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai self regulatory organization sebagaimana
9
Merupakan suatu perjanjian dimana mengharuskan/mewajibkan seseorang membayar atau
menyerahkan sesuatu, misalnya penjual harus menyerahan barang. Menurut KUH
Perdata perjanjian saja belum lagi mengakibatkan beralihnya hak milik atas suatu benda dari penjual
kepada pembeli.
26
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang


Otoritas Jasa Keuangan.

3. Hak Konsumen Berdasarkan UUPK

Perspektif hukum pada umunya yang dimaksud dengan hak adalah kepentingan
hukum yang dlindungi oleh hukum, sedangkan kepentingan adalah tuntutan yang
diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan pada hakikatnya mengandung kekuasaan
yang dijamin dan dilindungi oleh hukum.10 Hak bersumber dari tiga hal diantaranya:11
a. Hak yang lahir dari kodrat manusia ciptaan Allah SWT untuk
mempertahankan kemanusiaannya, misalnya hak untuk hidup,
kebebasan, dan sebagainya. Hak ini disebut hak asasi;
b. Hak yang lahir dari hukum yang diberikan oleh hukum negara kepada
manusia dalam kedudukannya sebagai warga negara. Hak ini merupakan
artian secara yuridis, misalnya hak untuk memberikan suara dalam
Pemilihan Umum (Pemilu), hak untuk menirikan bangunan, dan
sebagainya;
c. Hak yang lahir dari hubungan hukum antara subjek hukum melalui sebuah
kontrak/perjanjian. Meskipun secara kontraktual hak ini mendapat suat
perlindungan hukum.

Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa UUPK memberikan


perlindungan hukum. Perlindungan hukum yang dimaksud merupakan perlindungan
kepada hak-hak Konsumen. Secara umum dikenal ada 4 (empat) hak dasar konsumen
yaitu:12
a. Hak mendapat keamanan (the right to safety)
b. Hak untuk mendapat informasi (the right to be informed)
c. Hak untuk memilih (the right to choose)
d. Hak untuk didengar (the right to be heard)

10
Sudikno Mertokusumo, Mengenai Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty, 1986. hlm. 40.
11
Janus Sidabalok, Op.CIt, hlm. 29.
12
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta: Grasindo, PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 2006, hlm. 16-27.
27
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

Hak Konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 4 UUPK dapat diuraikan


sebagai berikut:
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa

Konsumen berhak untuk mendapatkan ketiga hal tersebut, namun penuis


berpendapat bahwa dari ketiga hal tesebut memiliki tingkatan dari yang paling dasar
yaitu keamanan, kedua keselamatan dan terakhir kenyamanan. Pada tingkatan
keamanan dan keselamatan merupakan kedua hal yang mutlak, dalam artian suatu
produk tidak boleh membahayakan konsumen secara jasmani, psikis maupun rohani.
Berbagai produk yang tersedia berkaitan dengan kenyamanan bersifat subjektif dan
akan erat berhubungan juga dengan seberapa mahal pengorbanan ekonomi yang
konsumen lakukan. Contoh apabila Konsumen menggunakan maskapai penerbangan
maupun transportasi darat lainnya, maka faktor keamanan dan keselamatan Konsumen
merupakan hal yang mutlak, namun apabila mengenai kenyamanan tentu kelas
ekonomi tidak akan senyaan kelas eksekutif maupun bisnis.

Begitupun dengan pembelian suatu produk yang berupa barang, misalnya baju.
Tentu baju yang mengandung serratus persen katun akan berbeda kenyamananya
dengan baju yang hanya mengandung dua puluh persen atau tiga puluh persen katun.
Terlepas dari hal tersebut bahwa Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan produk
yang nyaman, aman dam memberi keselamatan sehingga bias terhindar dari kerugian
yang diakibatkan dari mengkonsumsi suatu produk. Dengan demikian setiap produk
secara segi komposisi bahan, konstruksi, maupun kualitas oleh Pelaku Usaha harus
diarahkan untuk mempertinggi kenyamanan, keamanan dan keselamatan Konsumen.

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang


dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan
yang dijanjikan

Konsumen berhak menentukan pilihan produk sesuai dengan keinginan,


kebutuhan maupun kapasitas ekonominya tanpa mendapat tekanan dari pihak lain. Hak
ini erat kaitannya dengan situasi pasar, maka hak ini mengisyaratkan bahwa Pelaku
Usaha tidak boleh melakukan perbuatan yang terlarang seperti praktik monopoli,
28
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

dumping, kartel. Selain itu dalam promosi produknya dalam bentuk iklan harus sesuai
dengan keadaan produk yang dijaminkan dan diinformasikan pada iklan tersebut,
sehingga Konsumen dapat dengan bebas memilih berbagai produk sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya serta kualitas dari produk yang tersedia di pasaran.
Contohnya dalam segmen telekomunikasi setiap provider dalam menyampaikan
iklannya harus jelas dan bisa menjamin sesuai dengan promosi tersebut. Meskipun
telkomsel merupakan provider dengan jangkauan jaringan terluas dan terlengkap di
Indonesia Telkom tidak boleh melakukan praktik monopoli terhadap segmen ini dan
harus bersaing secara fair dengan provider swasta lainnya sebagaimana yang
ditentukan oleh Undang-Udang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Praktik Larangan
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa

Agar konsumen memperoleh gambaran yang sebenarnya akan suatu kondisi


produk, maka setiap produk harus disertai dengan informasi yang ditampilkan dengan
berbagai macam cara baik melalui iklan maupun tercatat pada label suatu produk.
Apabila dikaitkan dengan ha katas keamanan dan keselamatan Konsumen, maka
setiap produk yang memiliki resiko wajib disertai dengan petunjuk penggunaan yang
jelas untuk Konsumen, sehingga Konsumen terhindar dari kerugian akibat
kekeliruannya ketika menggunakan produk tersebut. Penggunaan teknologi yang tinggi
dalam mekanisme produksi baran dan / atau jasa akan menyebabkan makin banyaknya
informasi yang harus dikuasi oleh Konsumen, namun disisi lain mustahil mengharapkan
sebagian besar Konsumen memiliki kemampuan dan kesempatan akses informasi yang
sama. Hal ini akan menimbulkan apa yang disebut dengan consumer ignorance, yaitu
ketidak mampuan Konsumen akibat kemajuan teknologi dan keragaman produk yang
dipasarkan.13

Consumer Ignorance bisa dimanfaatkan oleh Pelaku Usaha yang beriktikad tidak
baik dalam mencari keuntungan. Oleh karena itu Hukum perlindungan konsumen
memberikan hak bagi Konsumen atas informasi yang benar, proporsional dan tidak
13
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar Grafika, 2018, hlm.
35.
29
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

diskriminatif. Contohnya, dalam setiap kemasan produk makanan pelaku usaha


mencantumkan komposisi, fakta nutrisi per sajian, tanggal kadaluarsa dan apakah
produk tersebut halal atau tidak denga mencantukan label halal.

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa
yang digunakan

Hak ini berkaitan erat dengan hak untuk mendapatkan informasi, dikarenakan
bias saja informasi yang didapatka oleh Konsumen tidak cukup untuk memuaskan
Konsumen dalam memberikan suatu gambaran mengenai produk, oleh karena itu
Konsumen Konsumen berhak untuk mengajukan pertanyaan mengenai informasi lebih
lanjut. Hak ini juga dapat berupa pengaduan mengenai kerugian akibat dari
penggunaan suatu produk. Contohnya, dalam setiap produk pelaku usaha
menyediakan layanan suara konsumen.

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian


sengketa perlindungan konsumen secara patut

Pelaku Usaha memiliki kedudukan yang lebih daripada Konsumen sebagaimana


yang telah disampaikan pada pembahasan-pembahasan sebelumnya. Baik secara
ekonomi mupun kekuasaan terhadap suatu produk, Pelaku Usaha yang paling banyak
memiliki akses informasi serta akses produksi. Hal ini menyebabkan Konsumen pelru
mendapatkan advokasi, perlindungan, serta upaya penyelesaian sengketa secara patut.
Demikian dimaksudkan untuk memastikan hak-hak Konsumen terpenuhi, maupun untuk
memulihkan keadaan Konsumen yang merasa dirugikan akibat penggunaan suatu
produk. Contoh : apabila Konsumen mengalami sengketa bisa melapor melalui BPSK
sedangkan bagi konsumen dalam sector jasa keuangan bisa melapor kepada LAPS
pada sektor jasa keuangan masing-masing.

f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

Pendidikan tidak selalu diartikan dengan proses formal yang melembaga, namun
dengan bentuk informasi yang komprehensif dengan tidak meonjolkan unsur
komersialisasi juga sudah merupakan bentuk daripada Pendidikan bagi Konsumen.
Contohnya Pelaku Usaha otomotif mobil dalam memasarkan produknya dapat

30
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

menyisipkan tips untuk perawatan mesi, pemeliharaan komponan-komponen luar mobil


seperti ban, cat maupun tata cara pengguaan fasilitas keamanan mobil seperti sabuk
pengaman, air bag dan camera dan sensor parkir.

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;

Konsumen meiliki hak untuk dilayani secara benar sebagaimana prosedur dan
standar yang telah ditetapkan oleh Pelaku Usaha mengenai suatu Produk tanpa
membedakan klasifikasi Konsumen dan tidak menyampingkan iktikad baik mengenai
keadaan suatu produk yang berkaitan dengan hak-hak Konsumen lainnya sebagaimana
yang disampaikan sebelumya.

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,


apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya;

Apabila Konsumen merasa kualitas maupun kuantitas suatu produk yang


dikonsumsinya tidak sesuai dengan nilai tukar yag ia berikan, maka Konsumen berhak
untuk mendapatkan ganti kerugian yang pantas. Begitu juga dengan kerugian yang
timbul setelah adanya penggunaan barang atau jasa yang bedampak kepada
kesehatan, bahkan kematian Konsumen. Selain itu apabila terjadi suatu keadaan yang
tidak memenuhi harapan konsumen atau sebagaimana yang mestinya Konsumen juga
berhak mendapatkan kompensasi.

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan


lainnya.

Ketentuan ini membuka kemungkinan perkembangan mengenai hak-hak


Konsumen yang ditentukan oleh perturan perundang-undangan yang lainnya.
Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya bahwa UUPK bersifat sebagai payung
hukum dan umum (lex generalis) sedangkan secara khusus (lex specialist) terdapat
peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang kegiatan bisnis lainnya.

31
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

4. Kewajiban Konsumen Berdasarkan UUPK


Selain Hak, Konsumen juga memiliki Kewajiban yang harus dipatuhi olehnya.
Kewajiban konsumen sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 5 UUPK adalah sebagai
berikut :

a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian


atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan
keselamatan

Kerugian yang dialami oleh Konsumen setelah penggunaan produk, terutama


produk yang mengandung resiko tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada Pelaku
Usaha yang beriktikad baik dan taat terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan. Sering Pelaku Usaha telah menyampaikan peringatan secara jelas pada
label, maupun buku petunjuk, namun Konsumen enggan membacanya. Meskipun
Konsumen memiliki ha katas keamanan, keselamatan dan kenyamanan, dalam konteks
mengonsumsi suatu produk makan Konsumen diwajibkan pula untuk membaca
mengenai petunjuk penggunaan atau pemanfaatan produk demi keamanan dan
keselamatannya sendiri.

Contohnya terhadap produk-produk farmasi memiliki resiko penggunaan baik


jangka Panjang maupun jangka pendek, oleh karenanya terdapat petunjuk penggunaan
produk maupun terdapat suat produk yang perlu resep dokter untuk dikonsumsi. Namun
seringkali ditemukan juga Konsumen merasa sudah paham cara penggunaannya dan
dibeli tanpa memperhatikan prosedur-prosedur tersebut sehingga dalam beberapa
kasus terjadi hal-hal yang merugian kepada kesehatan konsumen hingga kematian
konsumen.

b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa

Bagi Konsumen kewajiban beriktikad baik hanya tertuju pada saat transaksi
pembelian suatu produk, hal ini dikarenakan kemungkinan konsumen untuk dapat
merugikan pelaku usaha adalah pada saat transaksi. Termasuk juga dengan harapan
yang diinginkan oleh Konsumen, perlu diketahui sebelum ia membelinya mengenai
informasi suatu produk secara komprehensif.

32
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati juga erat kaitannya dengan
iktikad baik Konsumen pada saat bertransaksi. Tentu nilai tukar yang disepakati tidak
boleh dengan sesuai yang melawan hukum.

d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen


secara patut.

Kewajiban ini bertujuan untuk mengimbangi daripada hak konsumen untuk


mendapatkan upaya penyelesaian sengketa secar patut. Hak tersbut akan mudah
diperoleh apabila konsumen mengikuti upaya penyelesaian sengketa melalui Lembaga
alternative penyelesaian sengketa konsumen yang tersedia.

33
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

C. Tugas Pertemuan 3

Deskripsikan mengenai hak-hak konsumen disertai dengan aturan hukum yang


mengatur dan mendukung hak konsumen tersebut.

Tugas dikumpulkan berbentuk pdf melalui laman e-kuliah pada bagian


“TUGAS PERTEMUAN 3”.

D. Tugas Pertemuan 4
Deskripsikan mengenai hak-hak konsumen disertai dengan aturan hukum yang
mengatur dan mendukung hak konsumen tersebut.

Tugas dikumpulkan berbentuk pdf melalui laman e-kuliah pada bagian


“TUGAS PERTEMUAN 4”.
Hasil penelusuran tersaji dalam bentuk artikel sederhana dengan
ketentuan format sistematika:
1. Font Arial 12;
2. Spasi 1,5 cm
3. Page Layout : Top: 4 cm, Left: 4 cm, Right: 3 cm, Buttom: 3 cm.
4. Bagian terdiri dari:
a. Cover
b. Pendahuluan
c. Peraturan Perundang-undangan beserta pasal-pasal yang
mengatur
d. Argumentasi
e. Penutup yang merupakan simpulan

34
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

E. Tes Formatif

Jawablah soal dibawah ini dengan jelas dan tepat pada lembar jawaban
yang telah disediakan. Jawaban diperbolehkan menggunakan bahasa kalian
sendiri. Kumpulkan pada tautan “QUIZ PERTEMUAN 4” pada pertemuan di e-
learning. Waktu mengerjakan 2 x 45 menit.
1. Jelaskan 4 (empat) mega shift perilaku Konsumen pada saat keadaan
pamdemi COVID-19 !
2. Jelaskan Tahapan Transaksi antara Konsumen dan Pelaku Usaha !
3. Sebutkan hal-hal apa saja yang berpotensi menghasilkan sengketa mengenai
kualitas maupun kegunaan produk!
4. Jelaskan Hak-Hak Konsumen menurut UUPK !
5. Jelaskan Kewiban-Kewajiban Konsumen menurut UUPK !

35
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

BAB III

EVALUASI

A. Kognitif

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan metode penilaian tes tulis. Tes bertulis
dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan essay. Tes tertulis dilakukan dengan
mengerjakan soal-soal pada tes formatif.

Indikator Aspek
Pencapaian
Pemahaman Analisis Skor Total
C1 C2 Skor
Mampu
menjelaskan
hak-hak
Konsumen 10 15 25 25
berdasarkan
UUPK: Hak atas
Keamanan,
Kenyamanan,
dan
keselamatan;
Hak untuk
memilih barang;
Hak atas
informasi yang
benar ,jelas dan
jujur; Hak untuk
didengar
pendapat; Hak
untuk advokasi;
Hak untuk
mendapat kan
edukasi dan
pembinaan
konsumen; Hak
non
diskriminasi;

36
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

Hak atas ganti


rugi dan/atau
kompensasi.

Mampu
mengidentifikasi
hak-hak
Konsumen 10 15 25 20
berdasarkan
UUPK: Hak atas
Keamanan,
Kenyamanan,
dan
keselamatan;
Hak untuk
memilih barang;
Hak atas
informasi yang
benar ,jelas dan
jujur; Hak untuk
didengar
pendapat; Hak
untuk advokasi;
Hak untuk
mendapat kan
edukasi dan
pembinaan
konsumen; Hak
non
diskriminasi;
Hak atas ganti
rugi dan/atau
kompensasi.

Mampu
menjelaskan
kewajiban-
kewajiban 10 15 25 20
Konsumen
berdasarkan
UUPK:
Kewajiban
berhati hati;
Kewajiban
beritikad baik;

37
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

Kewajiban
membayar
sesuai
kesepakatan;
Kewajiban
mengikuti upaya
penyelesaian
hukum
sengketa
perlindungan
konsumen.

Mampu
mengidentifikasi
kewajiban-
kewajiban 10 15 25 25
Konsumen
berdasarkan
UUPK:
Kewajiban
berhati hati;
Kewajiban
beritikad baik;
Kewajiban
membayar
sesuai
kesepakatan;
Kewajiban
mengikuti upaya
penyelesaian
hukum
sengketa
perlindungan
konsumen.

Jumlah Skor 100

Tabel 2 Penilaian Kognitif

38
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

B. Penilaian Sikap

Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi
dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial
melalui proses pembelajaran. Tolak ukur penilaian sikap dapat dilihat dari:
a. Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta perlu memiliki sikap positif terhadap
mata kuliah. Sehingga akan lebih mudah diberi motivasi dan akan lebih mudah
menyerap pelajaran yang diajarkan;
b. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran dengan aktif berdiskusi dan bertanya;
c. Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan
pembelajaran yaitu kedisiplinan, kratifitas dan bertanggungjawab.

No Nama Keaktifan Kedisiplina Kreatifitas


n

1.

2.

3.

Tabel 3 Penilaian Sikap

Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat dari rentang 1 sd 4
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = baik
4 = sangat baik

39
DAFTAR PUSTAKA

A. Peraturan Perundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli


dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

B. Buku

Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar


Grafika, 2018.

Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia. Bandung:


Citra Aditya Bakti, 2006

Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, Jakarta: Grasindo, PT


Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006.

Sudikno Mertokusumo, Mengenai Hukum, Suatu Pengantar, Yogyakarta:


Liberty, 1986.

C. Sumber Lain

<https://id.berita.yahoo.com/konsumsi-adalah-siklus-dalam-kegiatan-
071701412.html>
MODUL HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN FAKULTAS HUKUM UNISBA

<https://www.yuswohady.com/2020/04/23/perilaku-konsumen-di-new-
normal/>

<http://p2k.itbu.ac.id/ind/3081-2950/Teori-Hierarki-Kebutuhan-
Maslow_146129_itbu_teori-hierarki-kebutuhan-maslow-itbu.html>

<https://economysea.withgoogle.com/online-with-a-purpose/>

<https://economysea.withgoogle.com/flight-to-digital/>

<https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:QRgw2xS26AYJ:https://jurnal.uns.ac.id/repertorium/article/
download>

<https://litigasi.co.id/hukum-acara/649/jenis-alat-bukti-dalam-hukum-acara-
perdata>

17

Anda mungkin juga menyukai