Anda di halaman 1dari 23

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

“WEBINAR OUTLOOK INDUSTRY BATUBARA MENAKAR PROSPEK INDUSTRI


BATUBARA TAHUN 2021 by PETROMINDO”

Oleh Muhammad Wafid A N


“ARAH KEBIJAKAN PEMANFAATAN BATUBARA PASCA TERBITNYA
UU NO. 3 TAHUN 2020 DAN TANTANGAN INDUSTRI
PERTAMBANGAN BATUBARA DI TAHUN 2021“
Jakarta, 18 September 2020

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan


dan Sumber
SumberDaya
Daya Mineral
Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
136
DAFTAR ISI
1 ARAH KEBIJAKAN PEMANFAATAN BATUBARA PASCA TERBITNYA UU NO 3/2020
A. Dasar Hukum Pengembangan dan/ atau Pemanfaatan Batubara
B. Perkembangan Hilirisasi Batubara Indonesia Saat Ini
C. Pengembangan Hilirisasi Batubara
D. Proyeksi Hilirisasi Batubara Hingga Tahun 2040 dan Produk Hilirisasi Yang Dihasilkan
E. Skenario Penyerapan Produk Hilirisasi Batubara Dalam Negeri
2 TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA KE DEPAN (TAHUN 2021 DAN SETERUSNYA)
A. Mengatasi Covid-19
B. Ketahahan Cadangan Batubara
C. Eksplorasi Batubara
D. Antisipasi Pasar Ekspor
E. Arah Kebijakan Pemanfaatan Batubara (PP No.79/2014)
F. Merealisasikan Nilai Tambah Batubara
G. Menjaga DMO
H. Penurunan Emisi Carbon
I. Upaya Konservasi Batubara

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 2
1. ARAH KEBIJAKAN PEMANFAATAN
BATUBARA PASCA TERBITNYA UU NO
3/2020

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 3
A. Dasar Hukum Pengembangan dan/atau Pemanfaatan Batubara
Undang-Undang Minerba No. 3/Tahun 2020 (perubahan UU No 4/2009)
Kewajiban Pengembangan dan/atau Pemanfaatan Batubara
Pasal 102 Pasal 169 Pada Penjelasan
Kewajiban Peningkatan Nilai Kewajiban Pengembangan dan/atau UU Minerba No.3/2020 :
Tambah (PNT) Mineral dan Pemanfaatan Batubara bagi
Batubara Pemegang IUPK kelanjutan PKP2B Pengembangan Batubara
▪ PNT untuk komoditas tambang ▪ Pasal 169 ayat 4
1. Peningkatan mutu batubara (coal upgrading);
Mineral wajib dilakukan melalui Pemegang IUPK sebagai kelanjutan 2. Pembuatan briket batubara (coal briquetting);
Pengolahan dan Pemurnian operasi PKP2B wajib melaksanakan 3. Pembuatan kokas (cokes making);
untuk komoditas tambang kegiatan pengembangan dan/atau 4. Pencairan batubara (coal liquefaction);
Mineral Logam, Pengolahan pemanfaatan batubara di dalam negeri 5. Gasifikasi batubara (coal gasification)
untuk komoditas tambang termasuk underground coal gasification; dan
▪ Pasal 169 ayat 5 6. coal slurry/ coal water mixture
Mineral bukan Logam,dan/atau
Pemegang IUPK sebagai kelanjutan
Pengolahan untuk komoditas
tambang Batuan
operasi PKP2B yang telah melaksanakan Pemanfaatan Batubara
kewajiban pengembangan dan/atau Membangun sendiri Pembangkit
pemanfaatan batubara secara terintegrasi Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang
▪ PNT untuk komoditas tambang sesuai rencana pengembangan seluruh
Batubara dapat dilakukan wilayah perjanjian yang disetujui Menteri
melalui Pengembangan dan/ diberikan perpanjangan selama 10
atau Pemanfaatan Batubara (sepuluh) tahun setiap kali perpanjangan
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 4
B. Perkembangan Hilirisasi Batubara Indonesia Saat Ini
Penyediaan
COAL POWER PLANT Energi listrik energi listrik
IGCC (Integrated Gasification
Combined Cycle)
Bahan bakar
COAL BRIQUETTING Briket Batubara UMKM dan
rumah tangga

Batubara Kokas Kebutuhan


COKES MAKING Semi Kokas industri baja &
COAL smelter
PREPARATION Low Rank
Coal
COAL UPGRADING Batubara kualitas tinggi

COAL SLURRY/ Coal + minyak bakar berat Bahan bakar


COAL WATER MIXTURE Air + Aditif (heavy fuel oil) industri

Syngas
Sudah dibangun - sudah komersil GASIFICATION ( CO2, H2)
Methanol Synthesis Methanol
( 2 pabrik Briket Batubara, 1 Pabrik Methanol to Olefin (MTO) Olefins (Ethlene, Propylene)
Coal Upgrading, 1 Pabrik Cokes
Methanol to Gasoline (MTG) Gasoline
Making)
Methanol to Formaldehid Formaldehid
Bahan baku
Sudah ada potensi/rencana Fisher industri
DME Synthesis Dimethyl Ether (DME) petrokimia &
dibangun – belum komersil Tropsch
( 6 rencana proyek gasifikasi Ammonia Synthesis Ammonia bahan bakar
termasuk UCG)
Urea Synthesis Urea

Belum ada potensi/rencana Ammonium Nitrat Synthesis Ammonium Nitrat


dibangun – belum komersil
Methanation Synthetic Natural Gas (SNG)

Diesel Bahan bakar


Transportasi
LIQUIFACTION Liquid Upgrading Fractination Jet Fuel
dan industri
Naptha

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
Perkembangan Hilirisasi Batubara Indonesia Saat Ini
Hingga saat ini Peningkatan Nilai Tambah (PNT) Batubara di Indonesia belum sepenuhnya mencapai tahap komersial, khususnya Gasifikasi
Batubara termasuk UCG, Coal Liquifaction dan coal slurry/ coal water mixture
Pengembangan Status
No Potensi Saat ini Kisaran Investasi
Batubara Komersial
1 Gasifikasi Batubara 1. Gasifikasi Batubara PT BUKIT ASAM, produk : DME, Methanol, MEG ± USD 1.5-3 Milyar Belum
2. Gasifikasi Batubara dari Perusahaan PKP2B Gen 1 menjadi IUPK: Komersial
• PT KPC ( Bumi Resource), produk : Methanol
• PT Arutmin Indonesia,produk : SNG (Finalisasi Kajian)
• PT Adaro Indonesia, produk: Methanol ( masih kajian awal)
• PT Berau Coal, produk : DME / Hidrogen ( masih kajian awal)
2 Underground Coal 1. Project UCG PT Kideco Jaya Agung di Kalimantan Timur (pilot plant) ± USD 600-800 juta Belum
Gasification ( UCG ) 2. Project UCG PT Indominco di Kalimantan Timur ( 30-40% lebih rendah Komersial
3. PT. Medco Energi Mining International (MEMI) dan Phoenix Energi dibandingkan
Ltd di Kalimantan Utara Gasifikasi Permukaan)
3 Pencairan Batubara Belum ada yang mengusulkan / mengajukan ± USD 2-4 Milyar Belum Komersial
( Coal Liquifaction)
4 Pembuatan Kokas 1. Semi Cooking Coal Plant Project PT Megah Energi Khatulistiwa (MEK), ± USD 200-400 juta Belum secara
( Cokes Making ) produk : Semi Cokes, Coal Tar utuh komersial
5 Peningkatan Mutu 1. PT ZJG Resources Technology ± USD 80-170 juta Sudah Komersial
Batubara
(Coal Upgrading)
6 Pembuatan Briket Batubara 1. Pabrik Briket PT Bukit Asam ± Rp 200 Milyar Sudah Komersial
(Coal Briquetting) 2. Pabrik Briket PT Thriveni ( ± USD 15 Juta )
7 Coal Slurry / Coal Water Belum ada yang mengusulkan / mengajukan ± USD 200-320 juta Belum Komersial
Mixture
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 6
PERKEMBANGAN HILIRISASI BATUBARA INDONESIA
COAL GASIFICATION
UNDERGROUND COAL GASIFICATION
1. Coal to Methanol Project
▪ PT KPC (Bumi Resource – Ithaca Group – Air Product) Masih tahap skala Pilot Project :
▪ Est. COD : Tahun 2024 • Project UCG PT Kideco Jaya Agung di Kalimantan Timur
▪ Lokasi : Bengalon – Kalimantan Timur • Projetc UCG PT Indominco di Kalimantan Timur
▪ Feedstock : 5 – 6.5 juta ton/year (GAR 4200 kcal/kg) • PT. Medco Energi Mining International (MEMI) dan Phoenix Energi Ltd,
▪ Produk: 1.8 juta ton/tahun Methanol di Kalimantan Utara
▪ Status saat ini: Finalisasi FS & Skema Bisnis
COKES MAKING
2. Coal to DME Project
▪ PT Bukit Asam – Pertamina – Air Product Semi Cooking Coal Plant Project
▪ Est. COD : Tahun 2025 PT Megah Energi Khatulistiwa (MEK)
▪ Lokasi : Tanjung Enim – Sumatera Selatan COAL UPGRADING ▪ Lokasi: Bulungan – North Kalimantan
▪ Feedstock : 6.5 juta ton/tahu (GAR 3700 kcal/kg) ▪ Feedstock : 1.000.000 tons/year
PT ZJG Resources Technology (500.000 tons CV 3100 kcal/kg + 500.000
▪ Produk : 1.4 juta ton/tahun DME ▪ Lokasi : Bukungan - Kaltara tons CV 6300 kcal/kg)
▪ Status saat ini: Finalisasi kajian dan Skema Subsidi DME ▪ Produk : 100.000 ton/tahun ▪ Produk : 600.000 tons Semi Coke,
untuk Substitusi LPG, negosiasi skema bisnis proyek 50 thousand Coal Tar
3. Coal to Methanol Project
▪ PT Arutmin Indonesia
▪ Est. COD : Tahun 2026
▪ Lokasi : IBT Terminal – Pulau Laut Kalsel
▪ Feedstock : 6 juta ton/tahun (GAR 3700 kcal/kg) COAL LIQUIFACTION
▪ Produk: 2.8 juta ton/tahun Methanol
▪ Status saat ini: Finalisasi Kajian ( Pra-FS ) COAL SLURRY
4. Coal to Methanol Project
COAL BRIQUETTING
▪ PT Adaro Indonesia • Pabrik Briket PT Bukit Asam (Sumatera Selatan)
▪ Est. COD : Tahun 2027 Feedstock: 30.000-40.000, Produk: 10.000-20.000 briket • Belum ada yang
▪ Lokasi : Kotabaru - Kalsel (tons/year) mengusulkan
▪ Feedstock : 1.3 juta ton/tahun • Pabrik Briket PT Thriveni (Sumatera Selatan) • Potensi untuk
▪ Produk: 660 ribu ton/tahun Methanol
Feedstock: 130.000, Produk: 79.000 -85.000 (ton/year) dikembangkan
▪ Status saat ini: Finalisasi Kajian ( Pra-FS )
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 7
C. Pengembangan Hilirisasi Batubara
Saat ini prioritas produk hilirisasi batubara berupa DME dan Metanol dengan teknologi gasifikasi batubara
No Produk Hilirisasi Teknologi Hilirisasi Tantangan Usulan Kebijakan
1 DME dan Metanol Gasifikasi ▪ Investasi besar ▪ Penyediaan Insentif
▪ Harga DME harus mampu berkompetisi dengan ▪ Pemberian subsidi untuk DME, jika
LPG subsidi diperuntukan bagi kebutuhan rumah tangga
2 Semi kokas/Carbon Karbonisasi Pasar terbatas pada penggunaan dalam smelter Adanya kebijakan pemerintah agar smelter
Raiser teknologi RKEF (Rotary Kiln Electronic Furnace) menggunakan semi kokas dalam negeri
3 Urea dan Amonia Gasifikasi Investasi Besar Perlu intervensi pemerintah sebagai off-taker
(menugaskan BUMN)
4 Syngas UCG ▪ Citra lingkungan negatif ▪ Berbagi risiko antara BUMN dan swasta
▪ Teknologi dalam negeri belum proven ▪ Perlu jaminan pemerintah terkait kelanjutan
investasi UCG
5 Batubara Kualitas CDB (Coal Upgrading) ▪ Teknologi upgrading belum terbukti secara Pemerintah perlu mendorong PLTU agar
Tinggi komersial menggunakasn teknologi upgrading
▪ Perlu mengintegrasikan teknologi upgrading
dengan PLTU atau teknoologi lain agar layak
secara komersial
6 Material Maju Destilasi Belum komersial, masih tahap litbang ▪ Perlu kolaborasi riset
Karbon (Advance ▪ Dukungan pendanaan (swasta dan
Carbon Material) pemerintah)
7 BBM Pencairan Batubara secara ▪ Untuk market sudah over supply
tidak langsung ▪ Bersaing dengan pengembangan biofuel
8 Hidrogen Gasifikasi ▪ Pasarnya belum terbentuk Dorongan/insentif pemanfaatan bahan bakar
www.esdm.go.id ▪ Infrastruktur belum
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
ada
@KementerianESDM @kesdm
hydrogen
KementerianESDM Contact Center ESDM 136 3
8
Produk Hilirisasi Batubara : DME dan Methanol
Dapat Mengurangi Impor dan Mensubstitusi BBM, BBG, dan Bahan Baku Industri Kimia
• Kebutuhan metanol di Indonesia pada 2025 • Proyeksi permintaan metanol di Indonesia dengan
diperkirakan mencapai 2,1 juta ton per tahun skenario substitusi LPG, gasoline, dan olefin :
dengan impor mencapai 1,6 juta ton Kebutuhan methanol diperkirakan mencapai 52 juta ton
untuk substitusi impor dan potensi kebutuhan batubara
Perkiraan Produksi, Impor, Ekspor dan Permintaan
methanol tahun 2020 – 2025 dihitung mencapai 103 juta ton
berdasarkan formulasi trend tahun 2016 – 2019

RINCIAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
ProduksI 673.436 672.477 683.009 674.075 678.862 680.106 681.351 682.596 683.841 685.086
Impor 436.988 350.026 699.946 772.196 903.675 1.039.229 1.174.784 1.310.338 1.445.893 1.581.447
Ekspor 384.934 335.008 307.366 292.694 253.910 223.474 193.038 162.601 132.165 101.729
Permintaan 725.490 687.495 1.075.589 1.153.577 1.328.627 1.495.862 1.663.098 1.830.333 1.997.569 2.164.804
Sumber : Puslitbang Tekmira, diolah dari berbagai sumber
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
9
D. Proyeksi Pengembangan dan Pemanfaatan Batubara Hingga Tahun 2040 (1/2)
TOTAL INPUT BATUBARA (dalam ribu ton) Berdasarkan kondisi saat ini dan usulan yang ada *)

Sektor 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040
Gasifikasi Batubara - - - - - 11,500 17,500 23,500 23,500 23,500 29,500 29,500 29,500 35,500 35,500 35,500 35,500 35,500 35,500 47,500 47,500
UCG - - - - - - - - 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800
Cokes Making 100 100 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Coal Upgrading - 500 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Briket Batubara 6 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Pencairan Batubara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Coal Slury/CWM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total Pengembangan Batubara 106 760 2,160 2,160 2,160 13,660 19,660 25,660 27,460 27,460 33,460 33,460 33,460 39,460 39,460 39,460 39,460 39,460 39,460 51,460 51,460

TOTAL PRODUK HILIRISASI BATUBARA


Sektor 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040
Methanol - - - - - 1,800 4,600 6,600 7,270 7,270 9,270 9,270 9,270 11,270 11,270 11,270 11,270 11,270 11,270 15,270 15,270
DME ( PT BA + konversi ) - - - - - 2,600 4,560 5,960 6,430 6,430 7,830 7,830 7,830 9,230 9,230 9,230 9,230 9,230 9,230 12,030 12,030
Cokes Making 55 55 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550
Coal Upgrading - 100 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Briket Batubara 6 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89 89
Pencairan Batubara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Coal Slury/CWM - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Total produk 61 244 1,139 1,139 1,139 5,539 10,299 13,699 14,839 14,839 18,239 18,239 18,239 21,639 21,639 21,639 21,639 21,639 21,639 28,439 28,439

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
D. Proyeksi Pengembangan dan Pemanfaatan Batubara Hingga Tahun 2040(dalam
(2/2)ribu ton)
No Potensi pasar domestik 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040
PLTU PT PLN GRUP
1 96,293 98,662 129,000 135,000 137,000 126,000 133,000 144,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000 153,000
skema 1
Industri Pengolahan
2 25,969 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367 35,367
dan/ atau pemurnian
3 Industri pupuk 1,549 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461 1,461

4 Industri semen 15,363 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073 16,073

5 Industri tekstil 7,280 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255 8,255

6 Industri kertas 9,135 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591 9,591

7 Industri keramik 131 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135 135
Industri petrokimia dan
8 1,019 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135 1,135
klor
9 Bio industri 409 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373 373

10 Industri kimia dasar 26 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28

11 Industri plastik 13 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11
sub total pemanfaatan
157,185 171,091 201,429 207,429 209,429 198,429 205,429 216,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429 225,429
batubara
1 Gasifikasi permukaan - - - - - 11,500 17,500 23,500 23,500 23,500 29,500 29,500 29,500 35,500 35,500 35,500 35,500 35,500 35,500 47,500 47,500

2 UCG - - - - - - - - 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800 1,800

3 Cokes making 100 100 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

4 coal upgrading - 500 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000

5 Briket 6 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
6 Pencairan batubara - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
coal slurry / Coal water
7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
mixture
sub total pengembangan
106 760 2,160 2,160 2,160 13,660 19,660 25,660 27,460 27,460 33,460 33,460 33,460 39,460 39,460 39,460 39,460 39,460 39,460 51,460 51,460
batubara
Total DMO 157,291 171,851 203,589 209,589 211,589 212,089 225,089 242,089 252,889 252,889 258,889 258,889 258,889 264,889 264,889 264,889 264,889 264,889 264,889 276,889 276,889
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136
E. Skenario Penyerapan Produk Hilirisasi Batubara Dalam Negeri
▪ Integrasi proyeknya dengan off taker
- Proyek gasifikasi batubara terintegrasi dengan off taker
- Konversi Methanol menjadi DME didekat lokasi pengguna LPG ( Misalnya: Methanol yang
diproduksi di Kalimantan dan Sumsel dikonversi menjadi DME didekat lokasi pengguna LPG di
pulau lain )

▪ Melalui substitusi impor dalam negeri :


- Substitusi kebutuhan energi dalam negeri : LPG substitusi dari DME hasil gasifikasi batubara
- Kebutuhan kokas yg dibutuhkan di smelter dan pabrik baja dipenuhi dari pabrik Cokes Making
dalam negeri

▪ Melalui program pemerintah mengganti LPG dengan menggunakan briket untuk digunakan oleh
UMKM

▪ Promosi kepada investor baru untuk mengembangkan cadangan batubara kualitas rendah melalui
gasifikasi atau coal upgrading insitu (jadi yg ditranportasikan sdh mempunyai nilai jual yg tinggi

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 5
2. TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA KE
DEPAN (TAHUN 2021 DAN SETERUSNYA)

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 13
A. MENGATASI COVID-19
Mengatasi masa transisi menuju masyarakat Mengatasi COVID-19 pada Industri
produktif dan aman COVID-19 Pertambangan
1 Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan COVID-19 secara
konkret 1 Meningkatkan pemanfaatan batubara dalam negeri,
supaya tidak terjadi over supply.
a. Pembatasan kegiatan berkumpul
b.
c.
Membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
Sterilisasi dan pembersihan lingkungan
2 Memberikan stimulus berupa Quasi Fiskal melalui
keringanan pajak oleh Kementerian Keuangan, dan
d. Melaksanakan sistem deteksi dini Quasi Non Fiskal dalam bentuk perpanjangan IUP
e. Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan apabila melakukan proses peningkatan nilai tambah.
f. Menerapkan manajemen keadaan darurat COVID-19
g. Melakukan rapid test atau swab test apabila diperlukan.
3 Membuat kebijakan yang konsisten dan terstruktur
dengan baik.
2 Alokasi sumber daya tambahan (anggaran, sarana, dll) untuk
pencegahan dan penanganan COVID-19

3 Meminimalisir aktivitas kegiatan di kantor dengan melaksanakan


working from home (WFH).

4 Melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan dengan


baik dan tanpa celah penularan sesuai dengan arahan Menteri
Kesehatan dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada
Situasi Pandemi.

5 Berupaya seoptimal mungkin untuk tidak melakukan Pemutusan


Hubungan Kerja (PHK) dengan alasan apapun termasuk apabila
terjadi penurunan tingkat produksi.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 14
B. KETAHAHAN CADANGAN BATUBARA
Proyeksi Produksi Terhadap Ketahanan Cadangan 2020-2040
Dalam TOTAL KESELURUHAN (Juta Ton) Dalam
Juta Ton Miliar Ton
680 SUMBERDAYA : 149.009,59 40,0
CADANGAN : 37.604,66 38,0
660 37,6
37,0
36,4 36,0
35,8
35,2
640 34,5 34,0
33,9
33,3
32,6
620
31,9 32,0
31,3
30,6
29,9 30,0
29,3
600 28,6
27,9 28,0
27,3
26,7
580 26,0 26,0
25,4
24,8
24,0
560
22,0
596 609 618 625 628 631 641 655 667 670 673 668 663 658 653 649 644 640 635 631 626
540 20,0
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040
Forecast produksi 596 609 618 625 628 631 641 655 667 670 673 668 663 658 653 649 644 640 635 631 626
Cadangan Batubara 37,6 37,0 36,4 35,8 35,2 34,5 33,9 33,3 32,6 31,9 31,3 30,6 29,9 29,3 28,6 27,9 27,3 26,7 26,0 25,4 24,8

1 Pertambangan batubara masih menjadi salah satu industri utama sektor non migas di Indonesia
di masa depan dengan tingkat produksi mencapai lebih dari 600 juta ton/tahun.

2 Cadangan batubara Indonesia masih mencukupi untuk jangka panjang, dimana sisa cadangan
pada tahun 2040 mencapai lebih dari 24,75 miliar ton.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 15
C. EKSPLORASI BATUBARA
Investasi Eksplorasi Batubara
5 Tahun Terakhir KENDALA SOLUSI

1 MINIMNYA 1. Mendukung eksplorasi oleh junior


GREENFIELD mining company;
EXPLORATION 2. Penugasan kepada BUMN atau
Swasta untuk melakukan
eksplorasi pada wilayah baru;
3. Review atas penilaian KDI untuk
wilayah tertentu.

2 TERHAMBATNYA 1. Sinkronisasi kegiatan dengan


KEGIATAN sektor lain pada ruang yang sama;
EKSPLORASI 2. Perjanjian kerja sama dengan
KLHK;
3. Kewajiban melakukan eksplorasi
lanjutan setiap tahun dan
menyediakan anggaran dalam
bentuk dana ketahanan cadangan.

Dalam 5 tahun terakhir hanya pada tahun 2017


3 PENERAPAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
1. Pengelolaan data dan informasi
eksplorasi oleh pemerintah;
2. Regulasi untuk menjaga kerahasiaan
realisasi bidang eksplorasi batubara yang data dan tata cara pemanfaatan
memenuh target rencana data.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 16
D. ANTISIPASI PASAR EKSPOR
KONDISI SUPPLY-DEMAND BATUBARA GLOBAL

1 Mengetahui supply-demand
global.

2 Mencari pasar ekspor ke semua


Negara, terutama Negara-
Negara di Asia selain China dan
India.

3 Merealisasikan rencana
hilirisasi batubara.

4 Peningkatkan efisiensi rantai


suplai batubara.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 17
E. ARAH KEBIJAKAN
PEMANFAATAN BATUBARA (PP NO.79/2014)
Prioritas Batubara sebagai sumber energi

Peningkatan kegiatan eksplorasi batubara Jaminan Pasokan batubara


untuk tambang terbuka dan tambang untuk Kebutuhan Dalam Negeri
bawah tanah

Alokasi penggunaan batubara yang Penetapan Harga Patokan Batubara,


optimal disesuaikan dengan kualitas terutama untuk penggunaan batubara
dan lokasi sumber daya batubara. di dalam negeri

Peningkatan kemampuan teknologi Peningkatan Nilai Tambah Batubara


penambangan dan pemanfaatan batubara untuk Gasifikasi dan Likuifaksi

Konservasi dan pertambangan sesuai


kaidah yang baik dengan memperhatikan
lingkungan hidup

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 18
18
F. MEREALISASIKAN
NILAI TAMBAH BATUBARA
Rencana Coal Upgrading Rencana Pembuatan Briket
Target Penambahan 3 fasilitas Coal Upgrading di PT. ZJG Target penambahan pabrik Briket oleh PT Bukit
Resources Technology Indonesia pada tahun 2024, 2026 dan Asam pada tahun 2026 dan 2028 dengan kapasitas:
2028 dengan kapasitas masing-masing: 1.5 juta ton/tahun. 20ribu/tahun

Rencana Gasifikasi Rencana Cokes Making

Gasifikasi Batubara PT Bukit Asam “Coal to DME” Target Penambahan 2 fasilitas Cokes Making di PT.
sebagai upaya substitusi LPG Megah Energi Khatulistiwa (MEK) pada tahun 2026
a. Tahun 2020 : Tahapan Front End Engineering dan 2028 dengan kapasitas ± 1 juta ton.
Design (FEED)
b. Tahun 2024 : Operasional (500 kta Urea, 400
kta DME, 450 kta Polypropylene)

Gasifikasi Batubara PT KPC “Coal to Methanol”


: ± 4.000.000 ton

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 19
G. PRODUKSI, EKSPOR, DAN DMO BATUBARA NASIONAL (MENJAGA DMO)

PRODUKSI, DMO, DAN EKSPOR BATUBARA Rencana 2020


(s.d. 30 September 2020)
700 120 PRODUKSI : 550 juta ton
DMO : 155 juta ton
600 100

500 Realisasi s.d. September 2020


80
PRODUKSI : 413 juta ton

USD/ton
400
Juat ton

60
300
(75% dari target)
40 EKSPOR
200 a. Volume : 295 juta ton
100 20 b. Nilai : USD 12,22 miliar
0 -
2015 2016 2017 2018 2019 Sep-20
DMO : 97 juta ton
Tahun (63% dari target)
HBA rata-rata : USD 58,27 / ton
Produksi (ton) DMO (ton) Ekspor (ton) HBA Rata-rata (USD/ton)

“Kebutuhan Batubara untuk Kepentingan Dalam


Negeri
TELAH TERPENUHI”

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 20
H. PENURUNAN EMISI CARBON
EMISI CO2 DI SEKTOR ENERGI
Total Emisi CO2 di Indonesia 1,262 Gt CO2.
35% emisi CO2 dihasilkan dari Pembangkit Listrik dari Batubara. Pembangkit
Listrik 35%
Hilirisasi batubara akan meningkatkan efisiensi pembakaran
di pembangkit listrik.
Teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS)
akan mengurangi emisi CO2 yang dilepas ke atmosfer melalui Energi Lainnya
teknologi pemanfaatan CO2 untuk produksi alga maupun injeksi 65%
Sumber : KESDM, 2016 dan KLHK, 2015
Enhanched Oil Recovery (EOR).
Rencana
Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS)
PRODUKSI METANOL DARI CO2 32,5 Giga Ton Emisi CO2
yang dihasilkan oleh PLTU
Jamali (2017) menjadi
potensi bagi Indonesia
untuk memproduksi
metanol.
Sumber : Balitbang, 2020

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 21
I. UPAYA KONSERVASI BATUBARA
1 Pertumbuhan konsumsi batubara domestik relatif lambat, tidak sebanding dengan laju pertumbuhan produksi
perusahaan pertambangan batubara nasional.

2 Produksi batubara nasional masih berorientasi ekspor dan cenderung berperan sebagai komoditas untuk penerimaan
Negara sehingga berisiko terhadap fluktuasi harga dan dampak perubahan pasar global. Sekitar 80% PNBP subsektor
minerba berasal dari industri pertambangan batubara, demikian juga halnya PDRB beberapa daerah penghasil batubara
masih sangat dominan mengandalkan industri pertambangan batubara.

3 Saat ini sekitar 50,3% sumber energi listrik PLN berasal dari pembangkit batubara/PLTU (energi fosil termurah).
Tuntutan untuk menurunkan global warming dan isu lingkungan terhadap penggunaan batubara (PLTU) terus meningkat
disamping masih lambatnya pembangunan sumber energi terbarukan. Jumlah PLTU batubara nasional relatif kecil
(sekitar 1,62 % dari total PLTU di dunia) dan masih relatif baru jika dibandingkan negara Eropa yang sudah mulai
meninggalkan batubara ke renewable energy.

4 Distribusi kualitas batubara Indonesia didominasi oleh Batubara Kalori Menengah (59%) dan Batubara Kalori Rendah
(31%). Batubara tersebut memiliki prospek untuk dilakukan peningkatan nilai tambah (hilirisasi) melalui amanat
Pengembangan dan/atau Pemanfaatan.

5 Upaya konservasi batubara dalam rangka kaidah Teknik pertambangan yang baik (good mining practice) perlu dilakukan
untuk mendukung jaminan ketersediaan batubara domestik (DMO) utamanya PLTU, industri tekstil, semen, smelter dll.
Potensi batubara sebagai bahan baku industri turunan (hilirisasi) antara lain menjadi DME, Syngas, semi-kokas dll,
diharapkan dapat membantu defisit transaksi berjalan serta mendukung era industrialisasi untuk visi Indonesia Maju
2045.

6 Pengutamaan kepentingan dalam negeri salah satunya melalui optimalisasi pemanfaatan batubara kualitas rendah dan
upaya hilirisasi diharapkan menjadi paradigma baru industri pertambangan batubara nasional di masa yang akan
datang.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 22
Terima
kasih
Address
www.esdm.go.id Jl. Medan Merdeka Selatan
Untuk update berita dan informasi sektor ESDM No.18 Jakarta Pusat

Ikuti kami di akun media sosial:


Kementerian Energi dan @kesdm
Sumber Daya Mineral

@KementerianESDM KementerianESDM

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM Contact Center ESDM 136 23

Anda mungkin juga menyukai