Dian Anugrah Cahyani - 2000029171 - K3A
Dian Anugrah Cahyani - 2000029171 - K3A
A. Petunjuk Pengerjaan :
1. Berdoa sebelum mengerjakan.
2. Segala bentuk kecurangan ditulis dalam berita acara, dan mendapat nilai nol (E)
3. Kalkulator atau HP boleh digunakan untuk menghitung.
4. Dikerjakan di Bagian Bawah Lembar soal
5. Wajib mengisi identitas dan tandatangan
C. SOAL
1. Sebuah Oil Gas Company, PT. Wira Oil telah mempekerjakan karyawan dengan sebanyak
310.0 jam kerja. Selama setahun telah terjadi 1 kasus kecelakaan kerja berakibat 1
pekerja meninggal (fatality) dan 3 kecelakaan kerja berakibat cedera (temporary total
disability) yang mengakibatkan hilangnya hari kerja sebanyak 25 hari.
Pertanyaan :
a. Hitunglah dengan rumus, berapa nilai Severity Rate nya? (25)
b. Hitunglah dengan rumus, berapa nilai Frequency Rate nya? (25)
c. Apa yang dimaksud dengan Severity Rate (SR) dan Frequency Rate (FR) ? (nilai 10)
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan leading indicators dan lagging indicators? Apa tujuan
masing-masing? Berikan contohnya ! (nilai 20)
Ahmad Faizal Rangkuti, SKM,. Julian Dwi Saptadi, S.Hut,. Muchamad Rifai, S.KM,. M.Sc
M.Kes M.Sc
FM-UAD-PBM-04-16/R1
D. Lembar jawab
1. a. Severity Rate = 1 orang meninggal = 6000
3x25 = 75
(6000+75)
= x 1.000 .000
310.000
6075 x 100
=
31
= 19,596
( 4 X 1.000 .000)
b. frequency rate =
310.000
400
=
31
= 12,9
c. Severity rate adalah statistik atau perhitungan banyaknya hari hilang akibat kecelakaan kerja
dalam satu juta jam kerja selama kurun waktu tertentu. Kurun waktu yang dimaksud adalah
perhitungan waktu kerja secara periodik yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau tahunan.
Frequency Rate digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa
bekerja per sejuta orang pekerja. Ada dua data penting yang harus ada untuk menghitung
frekwensi rate, yaitu jumlah jam kerja hilang akibat kecelakaan kerja (Lost Time Injury /LTI) dan
jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan (man hours)
1. ILO-OSH 2001 Occupational Safety and Health Management Systems adalah pedoman
internasional yang diterbitkan ole Organisasi buruh internasional (ILO) PBB yang mengatur
penerapan Sistem Manajemen dan Keselamatan dan Kesehatan Keria secara Nasional maupun di
tingkat Organisasi (Perusahaan).
Keuntungan : lebih kompleks dan lengkap, lebih rinci dalam membahas hazard control system,
menaikkan image perusahaan, tidak wajib, konten dominan bahas Occ.Safety
Kerugian : Kesulitan saat mulai menerapkan karena konsepnya lebih kompleks dan banyak
persyaratan
Perbedaan : Tidak ada punishment dan reward, Voluntary, Element utama organizing berdiri
sendiri, Corrective action pada elemen action, Bersifat teknis, incident investigation di
point evaluation
2. Leading indicator digunakan untuk mengukur aktivitas atau input yang diperlukan agar suatu
kejadian dapat terjadi, sementara lagging indicator adalah indicator yang mengukur hasil akhir
FM-UAD-PBM-04-16/R1