Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muhammad Nafil Farhan Hanif

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042287385

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4413/Riset Operasi

Kode/Nama UPBJJ : 77/ Denpasar

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
EKMA4413-1

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4413/Riset Operasi
Tugas :1

No. Soal
1. Toko Walini rata-rata menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan generator selama satu tahun
diperkirakan konstan. Toko Kubota akan menetapkan kebikajan pemesanan sebanyak 2.000 generator
setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu (lead time) 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan
bahwa biaya setiap kali pemesanan adalah Rp. 600.000 dan biaya penyimpanan tahunan adalah 10.000
per unit.
Tentukan : EOQ, Total biaya tahunan minimum (TC), Total Biaya pemesanan tahunan (TOC), Total Biaya
Simpanan Tahunan (TCC), Frekuensi Pemesanan Optimum/ tahun (F*) dan Jarak Siklus Optimum (T*)

2. Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih 3 alternatif Investasi A,B, dan C.
Keuntungan yang diperoleh dari 3 alternatif tersebut tergantung pada situasi pasar dengan:
a. prospek pasar yang lesu dengan probabilitas 15 %
b. prospek pasar yang normal dengan probabilitas 30 %
c. prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55 %

Alternatif investasi manakah yang akan dipilih?

3. Jelaskan sensitivitas pada model pemrograman linear !

1 dari 1
1. Jawaban
Diketahui R = 1.000 x 12 = 12.000 / tahun S = 600.000
C = 10.000 / unit

EOQ = Q*=V(2RS/C)
= V ( 2X 12.000/600.000)/10.000
= 1.200 Unit

TIC = ( R/Q*)S+(Q*/2)C
= (12.000/1.200)600.000 + (1.200/2) 10.000
= 12.000.000

TOC = ( R/Q*)S
= (12.000/1.200)600.000
= 6.000.000
TCC = ( EOQ /2*) C
= (1.200/2)10.000
= 6.000.000

F*=R/Q*
= 12.000/1.200
= 10 Kali

T = Q*/R
= 1.200/12.000
= 0,1

Hasilnya T* = 0,1. Artinya, jika 1 tahun ada 300 hari kerja, maka jarak siklus
optimum pemesanan adalah 0,1 x 300 = 30 hari.

Kuantitas pemesanan optimal

Hasilnya EOQ = 1.200. Terkadang simbol EOQ ditulis juga sebagai Q*.
Total biaya pemesanan tahunan

Hasilnya TOC = Rp 6.000.000

Total biaya penyimpanan tahunan

Hasilnya TCC = Rp 6.000.000

Total biaya tahunan minimum

TIC = 6.000.000 + 6.000.000

Hasilnya TIC = Rp 12.000.000

Frekuensi pemesanan optimum tahunan

Hasilnya F* = 10 kali dalam satu periode

Jarak siklus optimum


Hasilnya T* = 0,1. Artinya, jika 1 tahun ada 300 hari kerja, maka jarak siklus
optimum pemesanan adalah 0,1 x 300 = 30 hari.

2. Jawaban

EV.A = ( 0,15 x 45.000 ) + ( 0,30 x 15.000 ) + ( 0,55 x 20.000 ) = 22.250


EV.B = ( 0,15 x 25.000 ) + ( 0,30 x 20.000 ) + ( 0,55 x -10.000 ) = 4.250
EV.C = ( 0,15 x 35.000 ) + ( 0,30 x 60.000 ) + ( 0,55 x 50.000 ) = 50.750

Pada tabel tersebut diketahui bahwa Alternatif C memiliki nilai EV maximal


sebesar 50.750. Jadi, perusahaan tersebut akan memilih alternatif investasi C ,
dengan prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55 %

3. Jawaban
Secara umum, sensitivity analysis atau analisis sensitivitas adalah sebuah
studi mengenai ketidakpastian pada hasil sebuah sistem atau model
matematika (baik itu dalam bentuk numerik atau yang lainnya) dapat
disebabkan oleh sumber ketidakpastian yang berbeda-beda. Analisis
sensitivitas merupakan sebuah metode yang menentukan bagaiman nilai-
nilai berbeda dari sebuah variabel independen mempengaruhi variabel
dependen tertentu di bawah asumsi-asumsi yang telah diberikan.

Pengaplikasian metode ini dilakukan pada batas-batas spesifik yang


tergantung pada satu variabel input atau lebih. Misalnya pada pengaruh
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja
sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan
analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-
perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan. Alasan h
dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya
perubahan-perubahan berikut

1. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya


konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.
2. Penurunan produktivitas
3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek

Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan


tersebut terhadap kelayakan proyek. Analisis sensitivitas dilakukan dengan
Meenghitung IBR, NPV, B/C ratio, dan payback period pada beberapa
skenario perubahan yang mungkin terjadi

Untuk masalah Programa Linier. Begitu solusi suatu masalah Programa


Linier telah ditemukan, mungkin kita cenderung untuk berhenti
menganalisis model tersebut. Namun analisis lebih jauh atas solusi optimal
akhir justru dapat menghasilkan informasi yang lebih berguna. Solusi
optimal dari suatu model programa linier dapat dianalisis dengan dua cara,
yaitu

1. Merumuskan dan menginterpretasikan dual dari model


2. Menganalisis dampak yang terjadi pada solusi optimal atas perubahan-
perubahan yang terjadi pada koefisien-kocfisien batasan model dan
fungsi tujuan. Proses ini dikenal dengan analisis sensitivitas.

Analisis sensitivitas dari perubahan yang terjadi pada parameter-parameter


model linear programming terhadap solusi optimal yang telah dicapai. Jadi
analisis ini digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan koefisien
dalam model linear programming serta akibat-akibat yang ditimbulkan.
Analis dilakukan setelah kondisi optimal ditemukan. Karena itulah
analisis ini disebut juga sebagai Post Optimality Analysis. Istilah post
optimality menunjukkan bahwa analisis ini terjadi setelah diperoleh solusi
optimal, dengan mengasumsikan seperangkat nilai parameter yang
digunakan dalam model. Atau Analisis Post-optimal (disebut juga analisis
pasca optimal atau analisis setelah optimal, atau analisis kepekaan dalam
suasana ketidaktahuan) merupakan suatu usaha untuk mempelajari nilai-
nilai dari peubah-peubah pengambilan keputusan dalam suatu model
matematika jika satu atau beberapa atau semua parameter model tersebut
berubah atau menjelaskan pengaruh perubahan data terhadap penyelesaian
optimal yang sudah ada.
Dapat diketahui bahwa dunia nyata yang diabstraksikan dan
disimplifikasikan ke dalam model PL, tidak sederhana seperti rumusan PL
sederhana tersebut. Oleh karena itu dalam dunia pengelolaan dan kehidupan
dunia nyata, selalu dihadapkan pada pertanyaanpertanyaan keragu-raguaan
seperti “apa yang akan terjadi, jika" ini dan itu berubah? Persoalan peluang
dan ketidakpastiaan pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat dijawab
dalam rangka meyakinkan pendirian terhadap sesuatu yang akan diputuskan
kelak. Dengan demikian hasil yang diharapkan tersebut adalah hasil yang
memang "paling mungkin" dan "paling mendekati”, atau “perkiraan yang
paling tepat”. Uji kepekaan hasil dan pasca optimal (sebut saja selanjutnya
analisis post-optimal) yang dapat memberikan jawaban terhadap persoalan –
persoalan tersebut di atas

Analisis postoptimal sangat berhubungan erat dengan atau mendekati apa


yang disebut Program Parametrikal atau Analisis Parametrisasi. Perubahan
atau variasi dalam suatu persoalan Program Linier yang biasanya dipelajari
melalui Post Optimality analysis dapat dipisahkan ke dalam kelompok, yaitu

1. analisis yang berkaitan dengan perubahan diskrit parameter untuk


melihat berapa besar perubahan dapat ditolerir sebelum solusi optimal
mulai kehilangan optimalitasnya, ini dinamakan analisis Sensitivitas.
Jika suatu perubahan kecil dalam parameter menyebabkan perubahan
drastis dalam solusi, dikatakan bahwa solusi adalah sangat sensitif
terhadap nilai parameter itu. Sebaliknya, jika perubahan parameter tidak
mempunyai pengaruh besar terhadap solusi dikatakan solusi relatif
insensitif terhadap nilai parameter tersebut

2. analisis yang berkaitan dengan perubahan struktural. Masalah ini


muncul bila persoalan Program Linier dirumuskan kembali dengan
menambahkan atau menghilangkan kendala dan atau variabel untuk
menunjukkan operasi model alternatif. Perubahan struktural ini dapat
dimasukkan dalam analisus sensitivitas

Manfaat dari analisis sensitivitas ini adalah mengurangi dan menghindari


perhitungan-perhitungan ulang karena tidak perlu lagi menghitung dari
awal. Pada dasarnya perubahan-perubahan itu dapat terjadi pada

1. Koefisien fungsi tujuan.


2. Koefisien teknis dari fungsi kendala
3. Kapasitas dari sumber.
4. Penambahan kendala (batasan) baru.
5. Penambahan variabel-variabel baru.

Anda mungkin juga menyukai