Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

(RESIKO DAN HAZARD DALAM PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN)

MATA KULIAH : KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN


KERJA DALAM KEPERAWATAN

Dosen Pengampu : Adisurya Saputra, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 1:

Imro’atin Fadillah (22.200.0232)


Risma (22.200.0270)
Sabina Salsabila ( 22.200.0235)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS & TEKNONOLOGI
UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
2022/2023

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“……………….” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam menyusun makalah ini tentu saja penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan,
akan tetapi berkat bantuan, bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Taufik hidayat, S.Kep., Ners., M.MKes Dosen Pengampu mata kuliah
Keperawatan Anak I.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kami. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Banjar, …November 2023

Penulis,

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
Bab 2 Teori.........................................................................................................................
Bab 3 Pembahasan Jurnal................................................................................................
Bab 4 Kesimpulan..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan istilah yang sangat popular. Bahkan di
dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3 yang artinya
keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009) istilah ‘Keselamatan dan
kesehatan kerja’. Dapat dipandang mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang
pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan ilmiah (scientific approach) dan disisi
lain mempunyai pengertian sebagai suatu terapan atau suatu program yang mempunyai
tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai
suatu ilmu terapan (applied science). Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu
program yang didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil
terjadinya bahaya (hazard) dan resiko (risk) terjadinya penyakit atau kecelakaan, maupun
kerugian-kerugian lainnya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam
mengatasi potensi bahaya dan risiko Kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.
(Rijanto, 2010).

Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi
kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang dideerita tidak hanya berupa kerugian materi
yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit
jumlahnya. Kehilangan sumberdaya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar
karena manysia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh
teknologi apapun. Setiap tahun di dunia terjadi 270 Juta kecelakaan kerja kerja, 160 Juta
pekerja menderita. Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap
proses/aktifitas pekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun
kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sadini
mungkin, kecelakaan /potensi kecelakaan kerja harus dicegah/dihilangkan, atau setidak
tidaknya dikurangi dampaknya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari risiko dan hazard?
2. Bagaimana faktor hazard dan resiko di tempat kerja?
3. Bagaimana peran perawat dalam K3
4. Hazard dan Risiko yang bisa terjadi saat proses pengkajian asuhan keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari risiko dan hazard
2. Untuk mengetahui faktor risiko dan hazard di tempat kerja
3. Untuk mengetahui peran peraat dalam K3
4. Untuk mengetahui resiko dan hazard yang bisa terjadi saat proses pengkajian asuhan
keperawatan

2
BAB II
TEORI
1. Definisi Risiko
Risiko adalah gabungan dari kemungkinan atau frekuensi dan akibat atau konsekuensi
dari terjadinya bahaya tersebut penilaian risiko adalah penilaian menyeluruh untuk
mengidentifikasi bahaya dan menentukan apakah risiko dapat diterima. Manajemen risiko
adalah pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi penilaian dan pengendalian risiko.
Manajemen risiko terdiri dari tiga Langkah pelaksanaan yaitu identifikasi bahaya, penilaian
risiko, dan pengendalian risiko (Ramli, 2010).
2. Definisi Hazard
Hazard dalah suatu kondisi alamiah maupun karena ulah manusia yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BPPB, 2008) Bahaya
berpotensi menimbulkan bencana tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi bencana.

3. Faktor Risiko dan Hazard di Tempat Kerja


Hazard maupun Risiko tidak selamanya menjadi bahaya, asalkan upaya
pengendaliannya dilaksanakan dengan baik di tempat kerja, Kesehatan dan kinerja seseorang
pekerja sangat dipengaruhi oleh (effendi, Ferry. 2009: 233):
1. Beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga Upaya penempatan
pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan.
2. Kapasitas kerja yang banyak tergantung pada Pendidikan, keterampilan, kesegaran
jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi, dsb.
3. Lingkungan kerja sebagai beban tambahan, baik berupa faktor fisik, kimia, biologik,
ekonomik, maupun aspek psikososial.

4. Hazard dan Pengendaliannya

Hazard adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kerugian ini meliputi pada
gangguan Kesehatan dan cidera, hilangkan waktu kerja, kerusakan pada property, area
atau tempat kerja, produk atau lingkingan, kerugian pada proses produksi ataupun
kerusakan-kerusakan lainnya.

Komponen Bahaya : Karakteristik material, Bentuk material, Hubungan pekerjaan


dan efek, Kondisi dan frekuensi penggunaan, Tingkah laku pekerja.

Pengendalian dilakukan dengan berbagai macam metode :


1. Pengendalian teknis atau rekayasa yang meliputi eliminasi, substitusi, isolasi,
ventilasi, hygiene, dan sanitasi (engineering control)
2. Pendidikan dan Pelatihan

3
3. Pembangunan Kesadaran dan Motivasi yang meluputi sistem bonus, insentif, dan
penghargaan, dan motivasi diri
4. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan dan etiologi
5. Penegakan hukum
6. Pemberian alat pelindung diri/APD

5. Risiko
Resiko merupakan gambaran kuantitatif dari kemungkinan kerugian yang
mempertimbangkan kemungkinan suatu hazard yang akan mengakibatkan suatu
peristiwa tersebut (DOE, USA, 1996). Menurut Kolluru (1996) ada 5 macam tipe
risiko, yaitu :
1. Risiko Keselamatan
Risiko keselamatan memiliki probabilitas rendah, tingkat paparan dan konsekuensi
tinggi, bersifat akut, dan jika terjadi kontak akan langsung terlihat efeknya. Penyebab
risiko keselamatan lebih dapat diketahui serta lebih berfokus pada keselamatan
manusia dan pencegahan kecelakaan di tempat kerja.
2. Risiko Kesehatan
Risiko kesehatan memiliki probabilitas tinggi, tingkat paparan dan konsekuensi
rendah, dan bersifat kronis. Penyebab risiko kesehatan sulit diketahui serta lebih
berfokus pada kesehatan manusia.
3. Risiko Lingkungan dan Ekologi
Risiko lingkungan dan ekologi melibatkan interaksi yang beragam antara populasi,
komunitas. Fokus risiko lingkungan dan ekologi lebih kepada dampak yang
ditimbulkan terhadap habitat dan ekosistem yang jauh dari sumber risiko.
4. Risiko Finansial
Risiko finansial memiliki risiko jangka panjang dan jangka pendek dari kerugian
properti terkait dengan perhitungan asuransi dan pengembalian asuransi. Fokus risiko
finansial lebih kepada kemudahan pengoperasian dan aspek keuangan.
5. Risiko Terhadap Masyarakat
Risiko terhadap masyarakat memperhatikan pandangan masyarakat terhadap kinerja
organisasi dan produksi, semua hal pada risiko terhadap masyarakat terfokus pada
penilaian dan persepsi masyarakat.

6. Manajemen Risiko
Menurut AS/NZS 4360 : 2004 manajemen risiko adalah suatu kumpulan dari berbagai
tahapan kegiatan yang bertujuan untuk mengelola risiko - risiko Keselamatan dan
keschatan dalam suatu aktivitas kegiatan.
Manfaat dilakukannya manajemen risiko adalah (AS/NZS 4360 : 2004) :
1. Mengurangi kejadian yang tidak dapat terduga
2. Mencari kesempatan atau peluang
3. Meningkatkan perencanaan, kinerja, dan efektifitas
4. Meningkatkan keuntungan ekonomis dan efisiensi
5. Meningkatkan informasi sebagai masukan sebagai proses pengambilan keputusan
6. Meningkatkan reputasi organisasi atau Perusahaan
7. Sebagai komitmen direksi untuk melindungi pekerja

4
8. Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan akuntabilitas, kepercayaan, dan
governance.
9. Meningkatkan kesejahteraan kesehatan personal dan pekerja lainnya

7. Tahapan proses manajemen risiko (AS/NZS 4360 : 2004), yaitu :


1. Penetapan ruang lingkup
Menetapkan tujuan, kebijakan, strategi penerapan, metode tau cara
pelaksanaan manajemen risiko, serta pencapaian yang ditargetkan oleh
perusahaan.
2. Identifikasi Risiko
Melakukan identifikasi terhadap risiko yang akan dikelola, mencari tahu jenis
hazard apa saja yang mungkin menimbulkan risiko, bagaimana dan mengapa
risiko tersebut muncul.
3. Analisis risiko
Melakukan estimasi risiko dengan mengkombinasikan faktor probabilitas tau
likelihood dan konsekuensi, dengan mempertimbangkan upaya pengendalian
risiko yang telah dilakukan.
4. Evaluasi risiko
Membandingkan tingkat risiko yang didapat dalam proses analisis risiko
dengan kriteria evaluasi yang digunakan, menentukan apakah suatu risiko
dapat diterima tau tidak.
5. Pengendalian risiko
Melakukan penanganan atau pengendalian terhadap risiko, terutama risiko
dengan tingkat tinggi dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan
efisiensi
6. Monitoring dan review
Melakukan pemantauan dan pengkajian utama terhadap tingkat risiko, seta
efektifitas program, penanganan risiko yang telah dilakukan agar selanjutnya
dapat ditentukan tindakan koreksi dan perbaikan yang perlu dilakukan.
7. Komunikasi dan konsultasi
Melakukan komunikasi dua arah antara pihak manajemen dan pekerja untuk
mendapatkan masukan mengenai implementasi pengelolaan risiko di tempat
kerja guna perbaikan system pengelolaan risiko tersebut.

8. Penerapan Keperawatan Kesehatan Kerja


Secara umum, tujuan keperawatan kesehatan kerja adalah menciptakan tenaga
kerja yang sehat dan produktit. Tujuan hyperkes dapat diperinci sebagai
berikut (Rachman. 1990):
1. Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempt kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat
2. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar tapa adanya
hambatan.

9. Fungsi Dan Tugas Perawat Dalam K3


Fungsi dan tugas perawat dalam usaha keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
adalah, sebagai berikut (Effendy, Nasrul. 1998):

5
1. Fungsi perawat
a. Mengkaji masalah Kesehatan
b. Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja
c. Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan terhadap pekerja
d. Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan

2. Tugas perawat
a. Mengawasi lingkungan pekerja
b. Memelihara fasilitas kesehatan Perusahaan
c. Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja
d. Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan pekeria
e. Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan perawatan di
rumah kepada pekerja dan keluarga yang mempunyai masalah
Kesehatan
f. Ikut berperan dalam penyelenggaraan pendidikan K3 terhadap pekerja
g. Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja
h. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja dan
keluarganya
i. Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekeria
j. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3.

10. Hazard dan Resiko Dalam Proses Pengkajian dan Perencanaan


Dalam melakukan proses pengkajian dan perencanaan pada pasien, perawat
harus memperhatikan hazard dan resiko yang kemungkinan terjadi, seperti :
1. Pelecehan verbal sat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga.
2. Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian.
3. Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan
perawat.
4. Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara sat pemeriksaan
fisik.
5. Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya.

6
BAB III
PEMBAHASAN JURNAL

7
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

8
9
DAFTAR PUSTAKA

iv

Anda mungkin juga menyukai