2, 225-233
DOI: 10.20473/jmv.vol5.iss2.2022.225-233 online pada https://e-journal.unair.ac.id/JMV
Ryan David Pandapotan Hutahaean1*, Dewa Ketut Meles 2, Ratih Novita Praja 3,
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi aktivitas antibakterial ekstrak etanol daun
gamal (Gliricidia sepium) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang diisolasi dari sarang semi alami
penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Boom, Banyuwangi. Uji antibakteri dilakukan dengan metode
difusi disk. Oksitetrasiklin 30µg (Oxoid CT0041B) digunakan sebagai Kontrol Positif (K+). CMC Na 0,5%
digunakan sebagai Kontrol Negatif (K-). Perlakuan (P1, P2, P3, P4) menggunakan ekstrak etanol daun gamal
dengan berbagai konsentrasi yaitu 40%, 50%, 60%, dan 70%. Penelitian dilakukan dengan enam perlakuan dan
empat ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan jika
hasil menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05). Hasil zona hambat dari K+ adalah 24,70c ± 7.04; dan K- adalah
0,00a ± 0,00. Seluruh perlakuan ekstrak menghasilkan zona hambat yang berbeda, konsentrasi 1 (P1) adalah
10,41 b ± 3,10; konsentrasi 2 (P2) 8,14 b ± 0,45; konsentrasi 3 (P3) 8,08 b ± 0,47; dan konsentrasi 4 (P4) 8,01b
± 0,29. Hasil ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun gamal memiliki aktivitas antibakterial untuk
menghambat E. coli yang diisolasi dari pasir sarang penyu Lekang semi alami di Pantai Boom, Banyuwangi.
Abstract
The aim of this study was to identify the antibacterial activity potention of gamal leaf (Gliricidia sepium)
ethanol extract against Escherichia coli growth which isolated from Olive Ridley Sea Turtle (Lepidochelys
olivacea) semi-natural nest in Boom beach, Banyuwangi. The antibacterial test used disk diffusion method.
Oxytetracycline 30 µg (Oxoid CT0041B) was used as the Positive Control (K+). CMC Na 0,5% was used as
the Negative Control (K-). The treatment (P1, P2, P3, P4) used various concentrations of gamal leaves ethanol
extract, which is 40%, 50%, 60%, and 70%. The study assigned six treatments and four replication. The
obtained data were analyzed by ANOVA, then continued with the DUNCAN test if the results showed significant
differences (p<0,05). The inhibition result of positive control (K+) was 24,70c ± 7.04; and the negative control
was 0,00a ± 0,00. All extract concentration result different inhibition, concentration 1 (P1) was 10,41 b ± 3,10;
concentration 2 (P2) 8,14 b ± 0,45; concentration 3 (P3) 8,08 b ± 0,47; and concentration 4 (P4) 8,01 b ± 0,29.
These results indicated that the gamal leaves ethanol extract has antibacterial activity to inhibit the growth of
E. coli isolated from Olive Ridley semi-natural nest in Boom beach, Banyuwangi.
Alat dan bahan yang digunakan dalam yang digunakan. Sarudji et al. (2017)
penelitian ini adalah isolat bakteri E. coli yang menyebutkan bahwa zona hambat tersebut diukur
didapat dari sampel pasir sarang penyu semi alami diameter vertikal dan diameter horizontalnya
yang gagal menetas, ekstrak etanol daun gamal, dalam satuan millimeter (mm) dengan
media spesifik untuk isolasi dan identifikasi menggunakan jangka sorong, kemudian dihitung
bakteri E.coli, antibiotika Oxytetracycline 30 µg dengan rumus diameter vertikal ditambah dengan
(Oxoid CT0041B), cawan petri, erlenmeyer, diameter horizontal kemudian hasilnya dibagi
tabung reaksi, pipet ukur, ose, bunsen, rotary dengan dua.
evaporator, autoclave, dan incubator.
Prosedur pembuatan ekstrak etanol daun HASIL DAN PEMBAHASAN
gamal yaitu dengan melarutkan 500 gram serbuk
daun gamal ke dalam etanol 96% dan dilakukan Tahap awal yang dilakukan adalah
selama 48 jam dan disimpan pada suhu kamar 20- identifikasi bakteri E.coli dari pasir sarang penyu
29C, kemudian dilakukan penyaringan dan Lekang semi alami yang gagal menetas milik
evaporasi sehingga didapati ekstrak daun gamal BSTF di pantai Boom, Banyuwangi. Empat
yang kental (Tedju, 2018). Uji pengaruh sampel pasir diuji, dan didapati hanya satu sampel
antibakterial ekstrak etanol daun gamal (EEDG) yang positif E.coli dari uji isolasi dan identifikasi
dilakukan pada media Mueller Hinton Agar dengan metode IMViC. Cappucino dan Sherman
(MHA). Suspensi bakteri yang digunakan sesuai (1992) dalam Wulandari et al. (2014) menyatakan
dengan standar Mc Farland No. 1 yaitu 3x108 sel bahwa ciri-ciri dari E.coli yaitu dengan melihat
kuman/ml, maka dari itu perlu dilakukan sifat biokimianya melalui uji IMViC dengan
pengenceran dengan menggunakan NaCl respon dari setiap uji yaitu Indole positif, Methyl
fisiologis. Langkah kerja pengenceran dengan red positif, Voges proskauer negatif, dan Citrate
cara mengambil 1 ml suspensi kuman kemudian negatif (++--) pada setiap uji tersebut. Hasil
diencerkan dengan 9 ml NaCl fisiologis, cara isolasi dan identifikasi disajikan pada Tabel 1.
yang sama diulang sebanyak tiga kali sehingga Teridentifikasinya bakteri E.coli pada
jumlah suspensi adalah 3x105 sel kuman/ml. sampel pasir sarang penyu gagal menetas sesuai
Suspensi bakteri sejumlah 0,2 ml kemudian dengan pernyataan Hidayat et al.(2014), yang
dimasukkan ke dalam media MHA dengan mana E.coli merupakan bakteri yang sering
dengan menggunakan pipet, lalu diratakan teridentifikasi mengkontaminasi telur penyu dan
dengan spatula. lingkungan sarang penyu. Wicaksono (2017)
Ekstrak etanol daun gamal dibuat dalam menyebutkan bahwa tingginya jumlah cemaran
empat konsentrasi yaitu 40, 50, 60, serta 70%, dan bakteri berkorelasi dengan rendahnya
telah dilarutkan dengan CMC Na 0,5%. Ekstrak keberhasilan penetasan telur penyu.
kemudian diteteskan pada paper disc atau cakram Cemaran bakteri yang terdapat pada pasir
kertas sebanyak 20 µl menggunakan mikropipet. berasal dari berbagai sumber, salah satunya pasir
CMC Na 0,5% sebagai kontrol negatif juga sebagai media inkubasi telur penyu. Menurut
diteteskan pada paper disc dalam jumlah yang Sukamto et al. (2016), masa inkubasi telur penyu
sama, sedangkan kontrol positif yang digunakan dalam pasir selama 46 – 60 hari lamanya. Telur
adalah antibiotik disk berisi antibiotika penyu berkontak dengan pasir dalam waktu lama
Oxytetracylince 30 µg (Oxoid CT0041B). sehingga telur penyu rentan terhadap serangan
Perlakuan, kontrol negatif, dan kontrol positif mikroba dan berpotensi menyebabkan kegagalan
kemudian diletakkan pada media MHA lalu penetasan (Praja et al., 2018). Kelembaban yang
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37C. tinggi pada lingkungan sarang dapat
Hasil yang akan didapati berupa zona bening meningkatkan pertumbuhan bakteri dan sangat
yang terbentuk di sekitar paper disc. Zona bening berpengaruh terhadap keberhasilan penetasan
yang terbentuk adalah zona hambat pertumbuhan (Al-Bahry, 2011). Kelembaban yang tinggi dapat
bakteri yang dihasilkan dari esktrak dan kontrol disebabkan oleh tingginya kadar air dalam sarang.
Keene (2012) menyebutkan bahwa bakteri Hasil uji pengaruh ekstrak etanol daun gamal
yang terdapat di laut dapat mengkontaminasi telur terhadap bakteri E. coli yang diisolasi dari pasir
dan pasir dari sarang alami yang diakibatkan oleh sarang penyu Lekang yang gagal menetas tampak
ombak yang membasahi pasir pantai. Keberadaan bahwa setiap perlakuan ekstrak, yaitu P1 hingga
muara aliran sungai yang berasal dari P4, dan kontrol positif (K+) yang digunakan,
perkampungan padat penduduk di dekat pantai Oksitetrasiklin 30 µg (Oxoid CT0041B),
Boom dapat membawa cemaran bakteri patogen menghasilkan zona hambat. Sedangkan kontrol
pada pasir pantai. Limbah rumah tangga yang negatif, CMC Na 0,5%, tidak menghasilkan
merupakan sumber pencemaran biologis tertinggi diameter zona hambat. Hasil yang didapati dari
banyak ditemui pada aliran sungai tersebut. setiap perlakuan EEDG adalah tidak berbeda
Limbah rumah tangga diantaranya berasal dari nyata namun berbeda nyata terhadap K- dan K+
limbah anorganik dapur, kamar mandi, cucian, yang digunakan. Hasil analisis statistik tersaji
industry rumah tangga, serta kotoran manusia pada Tabel 2 dengan uji One Way Anova
(Pratama et al., 2020). Bakteri yang berada dalam menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05)
aliran sungai akan menuju laut dan pasir pantai kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan.
akan terkontaminasi melalui ombak. Keberadaan Rata-rata diameter zona hambat yang
E.coli dalam perairan dapat menjadi indikator terbentuk pada perlakuan 1 (P1) adalah 10,41 ±
bahwa perairan telah tercemar oleh kotoran 3,10; P2 adalah 8,14 ± 0,45; P3 adalah 8,08 ±
manusia ataupun hewan mamalia (Rock dan 0,47; dan P4 adalah 8,01 ± 0,29. Oksitetrasiklin
Rivera, 2014). 30 µg (Oxoid CT0041B) sebagai kontrol positif
Keberadaan bakteri pada lingkungan sarang yang digunakan menghasilkan rata-rata diameter
penyu membahayakan penetasan telur penyu. daya hambat sebesar 24,7 mm. CMC Na 0,5%
Telur penyu memiliki struktur cangkang yang yang digunakan sebagai kontrol negatif tidak
lunak dan berpori yang memiliki fungsi untuk memberikan hambatan terhadap bakteri E.coli.
pertukaran gas dan penyerapan air (Al-Bahry et Kontrol negatif pada penelitian ini
al., 2011). Messens et al. (2005) menyebutkan menggunakan larutan CMC Na 0,5% dan tidak
kontaminasi mikroorganisme dalam telur penyu terdapat adanya zona hambat disekitar disk
dapat disebabkan oleh masuknya mikroba melalui kontrol negatif ini. Hasil ini sesuai dengan
pori-pori cangkang telur dan selaput lendir induk. penelitian Pangalinan (2012) yang menunjukkan
Selain itu, telur memiliki kandungan zat gizi larutan CMC Na tidak mampu memberikan
sebagai media pertumbuhan bakteri sehingga hambatan terhadap mikroorganisme, sehingga
telur mudah mengalami kerusakan. mengindikasikan larutan CMC Na yang
digunakan pada perlakuan tidak memiliki potensi mikroorganisme sebaiknya dengan menggunakan
dalam menghambat pertumbuhan bakteri alat nephelometer agar kekeruhan suspensi
(Musdalifah et al., 2017). bakteri lebih akurat saat dibandingkan dengan
Oksitetrasiklin 30 µg (Oxoid CT0041B) kekeruhan bakteri yang telah disetarakan dengan
sebagai kontrol positif yang digunakan Mc Farland No.1 dan telah diencerkan sebanyak
menghasilkan rata-rata diameter daya hambat tiga kali (Zeniusa et al., 2019). Keterbatasan alat
sebesar 24,7 mm. Oksitetrasiklin adalah menjadi faktor pengukuran kekeruhan dilakukan
antibiotik yang merupakan golongan dari makroskopis secara visual.
tetrasiklin dengan aktivitas spektrum luas dan Kepekatan suatu antimikroba yang diserap
efektif terhadap bakteri Gram positif dan Gram oleh paper disc mempengaruhi permeabilitas,
negatif (Tjay dan Rahardja, 2007). Oksitetrasiklin sehingga proses difusi terpengaruh dan
telah secara intensif digunakan dalam sistem berhubungan dengan aktivitas antibakteri (Ture et
peternakan dan budidaya perairan serta dalam al., 2008). Konsentrasi ekstrak yang semakin
pengobatan pada manusia (Prameswari, 2019). tinggi akan berpengaruh terhadap kelarutan yang
Antibiotika golongan tetrasiklin memiliki semakin rendah akibat ekstrak yang mengental.
mekanisme untuk mengganggu sintesis protein Kondisi tersebut akan memperlambat difusi
bakteri. Mekanismenya yaitu dengan mengikat bahan aktif ekstrak ke dalam media dan dapat
subunit ribosom 30S bakteri dan mencegah mengurangi kemampuan ekstrak dengan
aminoacyl-t-RNA terikat kepada ribosom A konsentrasi tinggi untuk menghambat
(Plumb, 2009). pertumbuhan bakteri E.coli (Handajani, 2008).
Perlakuan ekstrak etanol daun gamal yang Konsentrasi perlakuan yang pekat berdampak
digunakan terdiri dari konsentrasi yang berbeda- pada kemampuan paper disc menyerap ekstrak
beda yaitu 40%, 50%, 60%, dan 70%. Hasil dan senyawa yang ada untuk berdifusi sehingga
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol hasil yang didapatkan kurang maksimal.
daun gamal dapat menghambat pertumbuhan E. coli merupakan bakteri Gram negatif
bakteri E. coli yang diisolasi dari pasir sarang dengan dinding sel yang terlapisi oleh membrane
penyu semi alami secara in vitro. luar yang mengandung protein, fospolipid, dan
Artaningsih et al. (2018) menjelaskan bahwa lipopolisakarida (Karlina et al., 2013). Hau dan
semakin besar konsentrasi maka zona hambat Rohyati (2017) menyebutkan bahwa kandungan
yang terbentuk juga semakin besar. Berdasarkan dalam membran berfungsi sebagai pertahanan
analisis data, perlakuan 1 menghasilkan rata-rata bakteri terhadap lingkungan luar dan terhadap
diameter zona hambat tertinggi sebesar 10,41 mm antimikroba. Dinding luar E.coli memiliki sifat
yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan permeabilitas tinggi sehingga zat dalam ekstrak
lainnya. Rata-rata zona hambat yang terbentuk tidak dapat masuk secara maksimal dan
pada P2 adalah 8,14 mm; P3 sebesar 8,08 mm; berpengaruh dalam optimalisasi ekstrak untuk
dan P4 sebesar 8,01 mm. Artinya pada menghambat pertumbuhan bakteri.
konsentrasi yang semakin tinggi diperoleh hasil Daun gamal mengandung beberapa
nilai rata-rata diameter zona hambat yang komponen senyawa yang berpotensi sebagai
semakin menurun tetapi tidak berbeda nyata (p > antibakteri antara lain flavonoid, saponin, steroid,
0,05). dan tannin (Abdulaziz et al., 2019). Seluruh zat
Diameter zona hambat yang terbentuk dapat aktif yang bersifat antibakteri akan merusak
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya lapisan terluar bakteri.
sensitivitas organisme, medium kultur, kondisi Flavonoid memiliki mekanisme kerja
inkubasi, dan kecepatan difusi agar. Kecepatan dengan menghambat fungsi membrane sel dan
difusi agar dapat dipengaruhi oleh konsentrasi metabolisme energi bakteri. Penghambatan
mikroorganisme, komposisi media, suhu fungsi membrane sel bakteri oleh flavonoid
inkubasi, dan waktu inkubasi (Schlege, 1994). dengan cara membentuk senyawa kompleks
Pengukuran konsentrasi suspensi dengan protein ekstraseluler sehingga membrane
Karlina, C. Y., Ibrahim, M., & Trimulyono, G. Pangalinan, F., Kojong, N., & Yamlean, P.
(2013). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herba (2012). Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak
Krokot (Potulaca oleracea L.) Terhadap Etanol Kulit Rambutan (Nephelium
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. lappaceum L.) terhadap Jamur Candida
Lentera Bio, 2(1), 87-93. albicans Secara In Vitro. Pharmacon, 1(1),
7- 12.
Praja, R. N., Yudhana, A., & Haditanojo, W. Tedju, J. B., Bukit, M., & Johannes, A. Z. (2018).
(2018). Isolasi dan Identifikasi Jamur pada Kajian Awal Sifat Optik Senyawa Hasil
Cangkang Telur Penyu Lekang Ekstraksi Daun Gamal (Gliricidia Sepium)
(Lepidochelys olivacea) Gagal Menetas di Asal Kota Kupang. Jurnal Fisika: Fisika
Pantai Boom Banyuwangi. Jurnal Medik Sains dan Aplikasinya, 3(2), 142-146.
Veteriner, 1(2), 43-47.
Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2007). Obat-obat
Prameswari, R. A. (2019). Deteksi Residu Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek
Antibiotik Oksitetrasiklin Pada Susu Sampingnya. Edisi ke IV. PT Elex Media
Kambing Peranakan Etawa Di Kelurahan Komputindo. Jakarta. Hal: 19, 58.
Kalipuro Kecamatan Kalipuro Banyuwangi
Dengan Metode Uji Bioassay. Jurnal Medik Tula, M. Y., Azih, A. V., Iruojale, F. O., Okojie,
Veteriner, 2(2), 112. R. O., Elimian, K. O., & Toy, B. D. (2012).
Systematic Study on Comparing
Pratama, G., Kurniawan, I. D., & Ilhamdy, A. F. Phytochemicals and The Antimicrobial
(2020). Pengendalian Pencemaran Limbah Activities from Different Parts of V.
Domestik sebagai Upaya Rehabilitasi Pesisir Amygdalina. African Journal of
di Desa Malangrapat, Kabupaten Microbiology Res, 6(43), 7089-7093.
Bintan. PRIMA: Journal of Community
Empowering and Services, 4(1), 45-50. Wicaksono, M. A., Nurhasanah, F., Elfidasari, D.,
& Sugoro, I. (2017). Cemaran Mikroba Pada
Rock, C., & Rivera, B. (2014). Water quality, E. Telur Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)
coli and your health. The University of di Pulau Kelapa Dua, Taman Nasional Laut
Arizona-College of Agriculture and Life Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Jurnal Al-
Sciences-Cooperative Extension. azhar Indonesia Seri Sains dan
Teknologi, 4(2), 83-90.
Sarudji, S., Chusniati, S., Tyaningsih, W., &
Handijanto, D. (2017). Petunjuk Praktikum Wulandari, C., Nasir, N., & Agustien, A. (2014).
Penyakit Infeksius I Program S-1 Kondisi bakteriologis air sumur di sekitar
Kedokteran Hewan, Departemen tempat pembuangan akhir air dingin kota
Padang. Jurnal Biologi UNAND, 3(4).