Anda di halaman 1dari 168

Kelon Materi UKMPPD Agustus 2023

Nefro – Forensik
Mediko made the med-easy!
PERINGATAN
• Semua File Materi (PPT, PDF), File Try Out, dan Video Rekaman Kelas Mediko.Id Telah terdaftar
sebagai HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA dan Dilindungi
sepenuhnya oleh Hukum yang Berlaku
• Dilarang keras mengcopy atau memperbanyak Sebagian atau seluruh isi materi PT. MEDIKO
EDUKATIF INDONESIA
• Dilarang keras mengupload ulang video rekaman kelas PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA
• Dilarang keras membagikan atau memperjual-belikan akun Try Out maupun Video
PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA
• Jika terjadi pelanggaran akan diproses sesuai Hukum yang Berlaku (Undang-Undang Hak Cipta)
di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)
• Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
-> perturban Fusigntean Timeand
de
Gangguan Ginjal Akut

C
GGA adalah kelainan ginjal struktural dan fungsional dalam 48 jam yang
atau&
-

diketahui melalui pemeriksaanC


-

darah,
C urin, jaringan
C radiologis.
C
C
Kriteria GGA KDIGO
E
-

-
-
-

-
C
RIFLE

I
AUI
Stagry ->
-
-

Pipis sedulut
d'm7jam u
----
+ Scr >, 1.5x -

Risk,m
n
min W

1
-
-

40 (0.5cc/yBB dim bjam


stage I
Eit
-
-
-

>,2x-

C
+ Sar
/- min ~
see
e
luy~my pipis
-

- CyBB
-

dIm
ly
-

am
40 20.5
Skyez
-
ai

- scr, 3x- ~

Faimel -
min
lyin.
40c05EcyBB dImrujan- &
-

Tidal piser
C
-
mi
3mes. atwaria), lzjam Spipis
16 strali
- W
jam
-

Loss ->
6y5A >
YuygU I
Failure

ESRD > 3bulan.


->
595A
-

-
↑Ser C, 0.3ny/dL dim
48jam


-
1.1y
-

+ Sa>,
-> 1.5
-

d u bassline dim
1.5 x lygh

I
dx 55A
-

my -> 1.5
-
my ①B
dIm
40 <0.5CC/yBB bjan
C
Kriteria RIFLE

O C -
min

O
0
i
-
-
O C
W
-
-

3
&+x AUl

-
prevec
recl postenl
1
1 - ureterolitia is
delectasi AIN
-

ATN
resitololitary
-

syou upovslenk
tupter vietra
~
CHE
-
ALEI x ARB
re

The
a revaly

AIN-
etx rewell

-
ATNW AIN
interste
casure tubular
-
rewin
-
cawre
S
-
C s)
-

....

....
u

ow
.
O

...
7

--
- X*
So
z 1
-

2
O-
...d

-
-

L
Lewsahau wobolus o.4 zat peradyan simpeusi pd
requtrun in Herstside refor
etX rabdomolitis
-
-> mioglobin
- legionella lepropira
-

aminoglicorida agentasm, stephiy bbat:NSAID CYP1


amimasis
houtras IV

uriualisis muddy brown cast/ WBC cast


granular cast RBC cast
ATN
u

⑰, a
wacmit
-

n
12BC cast

Muddy Brow cast


-

- C -
-
-
-

- C
--
- -

-
-
O O

--
-

houses IV
rabdonolis W
TATALAKSANA
65A -
pengebab.
sesuai

-
-

-
E
Indikasi Hemodialisis

A Asidosis dengan pH <7.1

I Intoksikasi
-
U Uremic Perikarditis/ensefalopati -

E Elektrolit- Hiperkalemia (>6.5 Meq/L)


-

-
O Overload cairan
dyprl
asidois 27.

IndhanHD
↑itounnasie
~
-
-
-

uremic

elektront Hiper 4)
C
encephalopati-> pences
6.5

loverwood
-

-> AIUEO -

1

---

4d5g5A
ampaltere
-
pleura
-efrei
cairan
->

lantes
↑Hum C 7.5 -
8
e
asam
--

-
jayholat ↓ C
wwin a sam

-
Djengkolism
Gagal ginjal akut akibat konsumsi biji jengkol
menglustal
-
-

Djengkolic acid → senyawa mengandung sulfur (S)


• Djengkolic acid → poor solubility dalam urin yang asam
• Terbentuk -- kristal asam jengkolat → mengakibatkan
-

iritasi di ginjal dan uretra, hingga dapat mengakibatkan


-

gagal ginjal
-
-

--

C
Gejala:
• Urin kental seperti susu, lama-lama berwarna
kemerahan-
-

-
(hematuria) disertai nyeri
• Nyeri sepanjang saluran kemih → flank pain, groin pain,
-

suprapubic pain
-
• BAK menjadi sedikit (oliguria), dan lalu tidak ada BAK
C
-

(anuria) → acute renal failure -


~A
awal - Hidtasi
-
-
weig
Nature
-1x definit Bike
-
Tatalaksana Djengkolism
--
-

• Mild Djenkolism → terapi suportif


• Analgetik
• -Hidrasi → menurunkan viskositas urin
--
-

• Severe Djenkolism (oliguria/anuria, azotemia, hipertensi)


• Hidrasi agresif + pemberian diuretik
• Analgetik Du -
-

• Meningkatkan solubilitas urin E


→ NATRIUM
OcBIKARBONAT (antidotum untuk C
-

jengkolisme)
• Bila timbul ⑳ sludge harus dilakukan stenting untuk
mengeluarkan sludge
-
n
UNMPPD pain =14.
-
spec
Soal No.O
-

1
-

---
Tn. Y usia 42 tahun datang dibawa ke IGD RS dengan keluhan tidak sadarkan diri sejak 3 jam yang lalu.

menderitaC
C -
Sebelumnya pasien mengeluh tidak kencing sama sekali sejak 1 hari yang lalu. Pasien baru terdiagnosa
-
TB paru dan diberikan OAT
-

kategori 2 oleh dokter. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/90 mmHg,


-

nadi 90 x/menit, RR 20 x/menit. Pemeriksaan lab menunjukkan Hb 13 g/dL, leukosit 6000, trombosit 200.000,
C C
ureum 240 dan kreatinin 4,21.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
m
a. rGagal ginjal akut
Dx= 6g5A stege Fairne
b. Nekrosis tubular akut ~
I
/
c. Gagal ginjal kronik
X
d. Sindroma nefritik
X
OAT Gabyoni 2 = & R O
EECS) /URE/5HA
e. GNAPSX
-
amognuri de
L

repoint.
Soal No.
C 2
Tn. R usia 18 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan bengkak pada periorbita dan peritibia sejak 3 hari yang
lalu dan air kencing -
seperti cucian daging dan jumlahnya sedikit. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan
TD 150/90 mmHg, RR 20 x/menit, nadi 90 x/menit, suhu 36 C. Dari hasil pemeriksaan urin lengkap didapatkan
gross hematuria, proteinuria +3, silinder eritrosit (+), eritrosit >50/lp. Dari pemeriksaan darah lengkap
didapatkan Hb 13, leukosit 8000, trombosit 300.000, Ur 60, Cr 2,1. Riwayat sakit tonsilitis 10 hari yang lalu.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Sindroma nefrotik
b. Glumerulonefritis kronis
c. Nekrosis tubular akut
d. Sindroma nefritik akut
e. Sindroma nefritik kronis
Soal No.0 3
C
Ny. K usia eetuiploura --
50 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
kedua kaki C
-

bengkak, sesak,
O mual, muntah, dan lemas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/90 mmHg,
----
nadi 88 x/menit, RR 26 x/menit, suhu 36 C, BB 55 kg. Pemeriksaan lab didapatkan hasil Hb 5, GDS 300, ureum
210, kreatinin 8. Pasien kemudian dipasang kateter dan hanya keluar urin-
sebanyak 50 cc.
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?
X
a. Dialisis
5y5A stye
-

b. Furosemide DX= Failure


-
c. Injeksi insulin
d. Nifedipine
e. Observasi produksiX kateter
ovement am
-
GANGGUAN GINJAL KRONIS
• CKD didefinisikan sebagai kelainan struktural atau fungsional ginjal,
-
-

selama >3 bulan


-

• C
Diagnosis --
CKD dapat ditegakan dengan/tanpa penurunan GFR
-

-
-
--
-

->
- C
-
(KDIGO 2021)

-
Rumus perhitungan GFR, Cockcroft-Gault, apabila
wanita dikalikan dengan 0,85
e abr. stl gljae mll
⑧ ↑
-

inceany/pencitran
-

Iwerummansee
-hel. In sto
val
Has da lsallan stung
lainminvia
a

- garsman
Is gn electront -

-
-

I Handa Lurusahanjylone -> EFR c60cc/min.-

- -

>3 Wlan

C
GFR ->>P0calmin
- -

(a)
XBB q = X. 0.85
5FR =
Sr Cr x 72

Lay
72
usia 68, StCr 2, BB 50
=

-
5FR: -
-
-
O
Stadium CKD diklasifikasikan ~

3
w
berdasarkan kategori GFR dan
Albuminuria (KDIGO 2021) ⑧ 3
-

E
-

- -

-
-
staging P51 -> EFR

of
-
5FR >40

O
-

51 - 5FR>30c/mm ~

52 - 5FR60- 90C
539 75
=
- 260
I
53 - 57R30 -

2607536 30- 275.


=

EFR 15 236
64
-

->
-
-

5FR -15
58 -
-
O n

C C ⑳

O CO
1

000 -
Product E4O
PEU
patof -
- Grenia.
-- antiraci
mengelvamhan mommy vitD
menyelvathan Galium vreum
fre=at
a
1

Hipohals via ~
ceiray
↓ u 1

on
~ overward cairan
-

Hipemalmia C sindrom
uremia
t
-Miperpipatur
-

-
H+ N u

Hil
-nonatrena
relay
enepalopati
-

garal?, platelet

↳r I
neurpari,
heremutare,
arst-eveni
are
1
·
a

perdaraman
es

manis wall may


-
-
Diagnosis PGK
000
• Terdapat penyakit yang mendasari : DM, infeksi, batu, SLE dll.
-
• Sindrom uremia : sindrom klinik dan laboratorium yang terjadi pada semua
fungsi ginjal pada PGK.
pens
C
-

G Uremic Syndrome
-

-
C

---

.
• Gejala : Komplikasi penting (anemia, defisiensi besi, hipertensi, hiperparatiroid
sekunder)
Diagnosis Penyakit Ginjal Kronis
LABORATORIUM -
RADIOLOGI BIOPSI Ginjal
1. Mencari etiologi 1. USG ginjal : paling Dilakukan pada pasien
2. Ureum, kreatinin dan membantu melihat dengan pengerutan ginjal
- -

LFG. simetrisitas, ukuran dan bilateral.


3. Kelainan biokimiawi : ada/tidak obstruksi
-

- -

anemia, asam urat, ginjal.


-
kalium, hiponatremia, 2. FPA : mencari batu.
hiperfosfatemia, hipemale 3. Pemeriksaan
-

0
hipokalsemia, asidosis
-
renovaskuler : doppler,
metabolic. CT scan.
-

4. Kelainan urinalisis :
proteinuria, hematuria.
TATALAKSANA CKD
RRT
-
Terapi
pengganti ginjal:

3
• Hemodialis
n

• Transplantasi
- -

ginjal
• CAPD
-

O Ce
O 3 Ce
->
X
+ Ptk -> sesvanlan do deveyat/glea w
500 800C

Mestiki
-

cairan ~

51 O Batasi Lounce protein 0.6-0.8g/cyBB /w

I
~
konservati - MTN ACET r

la
-
52 2

Ancia - EPO -

53
C
Luciduvan (Hemodialy)

C
54 ↑ -
- 15 -
30
Rend replacement
-

pentoneal dialymy
Therapy
I
58 ->
<15. Transplanusi gizzal

-)). 4
I
o-

⑩ "C
I
/
Pencegahan Komplikasi CKD
-
-

• Pembatasan asupan protein : 0,6-0,8 gr/kgBB/hari dan fosfat. C


C
-

• Anemia pada GGK :


•-
Eritropoietin : subkutan pada pasien GGK dan CAPD
C
• Terapi zat besi : 2-3 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis
• Osteodistrofi renal : pembatasan asupan fosfat
-
I seine Calcin -

-
Restriksi cairan : input cairan adalah 500-800 ml + urin yang keluar.
• -

Kontrol tekanan darah :-


ACEi atau ARB evaluasi kreatinin dan kalium serum.
-

C
• Diuretik 3x TARGET TD :


-
-

Kontrol dislipidemia
- ≤140/90 mmHg (jika proteinuria - ) E
≤130/80 mmHg (jika proteinuria + )

C
-

Target LDL<100 mg/dl, dianjurkan golongan statin


Gangguan Asam Basa

&
1. PH normal darah : 7,35-7,45
2. PCO2 memegang peranan respirasi : contoh pada kasus KAD, respirasi
mengkompensasi dengan nafas kussmaul.
3. HCO3 memegang peranan metabolic (ginjal).
- A sau Basa ①
O
-

1
C
-
- Willi nome
We W HWs

-fra
-
37.459
nWs
7-45k
- -

Wa u
alsoe
- 1.pM7.35 -

-
35 3
A
-

[asam) (basa). -

a
sidois~
45
/MWSHW3 -
-> asidotis.
35 45 -

8
-

respiration
- -


13
-
-

L
We

-
5 alhalois
~We
We A respralri
alhaloris
a sam
I 3.
UW3 22-26-326-
aluations metabolic
-

w
~

kez
-

a sidoris.
~
C
-
nW3
C
C C
CO2

-
-> acidosis w
W2
MW3 metabobk.
A
CO2
I HW3
↓ L m
C
cidit
a alius
a sides Amer alual
-

-- --
metaboble.
respiration ~
metal resptac
-
- ↓ ~
1 ↓

↑W2(45)

C
1HWs (x22) +HW3 ↓ We
1 1 d 1

-
PPOK C
LAD
-

an -

Hipementin
- a sta
-intous allow -

stragan
panch.
-

Miponentilais lattut. -
-
-

itohS
-

-
-
-
-
-

-
-
terhouponsar/Adle
--
C
pr abnul
e C
Phenome n
=
L
-- terory-ensah
-

102/MWs semporne
rea
No

-

mashada yy
norme
I
↳roupel sebagian below
-
remouper
PM 7.35-745-1.45 alle
- -

735 asi
Soal ~& Analisis
-
-
pers ↑10-45-45-345 as
~ -35ealm
pH0
-

7,5 I C
Ihalon's
a

-

an
PCO20
-

W HC02 22-26-
-

• 42 mmHg C nomal
->
e
-
-

aws-
HCO3-033 mmol/L C
-

• alhealers
->
- m
-

& Touwhau diagnosis Bordasane pr


Ankalosi's metabolin.

③ Touwhan wrensa s
Alhalous metabout below trompensasi
-7.35 - an
-
↑H 7.35-7.45
-

-
45 Balken.
453a2
⑧ Analis I pull -
Soal w2 35-45

&

22-26-6-alle
3r alwa
-

pHO
02
200
7,22 I
-
a sido us -
22 -
92-
• -
-
-
-

• PCO2 15 mmHg -> alhealo Es w


w
• HCO3- 6 mmol/L -
a sides
-

PH
② Teuhlau dx
-
Asidor's metabolk. abn.
N

-
③ Stars
coupon
sin

O
~X masn ade
As.
&

metaboule terouper sty MOS by we

abu


see
benoupeen
pH 7.35-7.45
- -
5Tain
-

Soal 35-45
Cm
0
-
1 he w 22-26.-722-asich
7,36 C
pH0
- -

• normal ~
->

• PCO2 C
28 mmHg alhalois
->

HCO3-09 mmol/L - sides.


a

O

WAD
Cr-
Pasien dengan riwayat DM, malas minum obat, datang
-

dengan penkes dan demam
-
-

& Asidous
metaboul.

③ States
compensari: as metab. empuina.
renouy
(pH nome I
Konsep Asam Basaà ROME
Respiratory PH↑ PCO2↓ Alkalosis respiratorik
Nilai Normal
Opposite PH↓ PCO2↑ Asidosis respiratorik
PH 7,35-7,45
Metabolic
Equal
PH↑ HCO3-↑ Alkalosis metabolik
PH↓ HCO3-↓ Asidosis metabolik E
PCO2 35-45
HCO3- 22-26

0 3
Tidak Terkompensasi PCO2/ HCO3- Normal, PH Abnormal
- -

Terkompensasi sebagian PCO2 & HCO3- Abnormal Searah, PH Abnormal


-

Terkompensasi sempurna PCO2 & HCO3- Abnormal Searah, PH Normal


-
Tatalaksana Asidosis ->
sesuaig etx.

o
Diberikan melalui
O ea drip intravena dalam
-
- O
pu <6.4 1000 ml dextrose 5%
dalam air.

-w
Tatalaksana Alkalosis
-

--
Gangguan Elektrolit
x Miporella statePo

00 O
O
Tatalaksana Hipokalemia-
• Pengantian kalium secara oral : 40-60
-
-

meq dapat menaikan sebesar 1-1,5


me1/L.
•--
KCl intravena : 20 me1 dilarutkan 100 cc
Nacl istonik. -

--
DOSIS!!!
Soal No. 4 ⑧ -
C C
Ny. V usia 24 tahun datang dibawa ke IGD RS akibat KLL. Pada pasien dijumpai fraktur terbuka pada femur
C
kanan, dengan perdarahan sekitar 2500 ml. Pada pemeriksaan fisik didapatkan- TD 80/60 mmHg, nadi 140
C 38 x/menit, -
-

x/menit, RR akral dingin. Setelah diresusitasi cairan, syok belum teratasi. Dari pemeriksaan BGA
O
didapatkan pH turun, HCO3 turun, PCO2 naik normal.
-

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?


① Auer

/ *-
a. Asisdosis metabolic tak terkompensasi
↳ pr1 C
- asidowis

I
-

b. Asidosis metabolic terkompensasi sebagian


c. Alkalosis metabolic tak terkompensasi
-
- 1 -> asidoins
d. Alkalosis respiratorik
u
terkompensasi sebagian Hs
e. - - sempurna
Asidosis metabolic terkompensasi -
c -
pW2-
~

- Nome nome
-

i CpH more
->

-
T ② dx pH
->
Tennean
C O
E
abh -

A sido ins meteboul.


S
C2 x W Trays ⑤ Stars competincan
abu wire A meres renoupein
weroupon rebry I remed
-
Soal No. 5 ⑧
-- -
Seorang Wanita berusia 60 tahun datang ke RS untuk cuci darah. Pasien merupakan penderita gagal ginjal sejak
-
3 tahun yang lalu, dan cuci darah rutin 3x/minggu. Saat ini, pasien mengeluh sangat lemas dan tidak bertenaga
-
untuk beraktivitas sejak 1 minggu yang lalu. Pada PF, didapatkan TD 170/90 mmHg, - HR 88 x/menit, RR 22
-
x/menit, suhu afebris, konjungtiva anemis +/+. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7, MCV 88.

C
-

Patofisiologi yang mendasari keadaan pasien yang paling tepat adalah? -

a. Defisiensi Suplementasi Besi karena sindrom uremikum Anemiu


b. Defisiensi Total Iron Binding Capacity akibat penyakit kronik
c. Defisiensi hormone TPO untuk sintesis eritrosit
X 0
d. Defisiensi hormone EPO untuk - sintesis ertitrosit
e. Gangguan sumsumtulang akibat defisiensi kalsium
INFEKSI SALURAN KEMIH
ISK adalah kondisi adanya- mikroorganisme
-
dalam C
urin, paling sering à bakteri (>105 /ml
pada biakan urin) Gr1Nr vin minsineam.
-

SIMPTOMATIK -

ASIMPTOMATIK W

C
ISK Sederhana /ritmplus -
&
ISK Komplikata
ISK yang terjadi pada wanita yang sehat, non ISK yang terjadi pada - laki-laki, wanita C
hamil,
-- e adanya kelainan struktural atau
-
-

hamil, pre-menopause, dan tidak terdapat menopause,


-

disfungsi struktural dan fungsional fungsional, dan komorbid


iSk

-- uns
simplens way
↓ 1

of
- &9
a
1 parse
ine

th having
~

-
-

-
is

is
pal o
I unparce
-

IS ISU I name
-


-

-
Is pd
&1 1
hel. Simmal
- /Engine


-
Klasifikasi ISK
⑧: peradangan pada0
• ISK bawah --
sistitis, -
prostatititis, epididymitis dan urethritis
• ISKOatas : -
pielonefritis akut dan kronik dapat dengan terbentuknya jaringan parut ginjal.
-
Demam tinggi, nyeri
pinggang, mual-muntah,
-

2
-
nyeri ketok CVA (+)

Demam, urin keruh, nyeri


daerah abdomen.

- Disuria, urgensi, frekuensi,

C
- -

NYERI TEKAN SUPRAPUBIC.


-

-
pilg=---
uti
-
denam try si
A
↑Istatus.
u
-myel
ureteritis
I
pregany
reton custome
myer
-

JNUCVA+.
-

V ~Freuen
I
Sistitis dish bawan-LUTS -
urgen
Inocturna
(
si

Il
FUND
-

s
Cuyen BAUS
f uyeri reman
inprabrbly.
~

hyeitreys, NUCUAIt), men -


supupual-ISU atas
Pemeriksaan Penunjang
•-Kultur urin (+) : bacteriuria >105 /ml urin.
• Foto BNO-IVP bila perlu - -

• USG ginjal bila perlu


Urinacy

C • Pemeriksaan dari urin pancar tengah


-

dan kateter merupakan GOLD


-

C STANDARD.
-

- u
• Midstream : sistitis/pielonefritis
-(>103, asimptomatik C (>105).
• Kateter : ditemukan bakteri >102
-

->
CFU/ml -

a • Pungsi suprapubic : 1 saja sudah


positif.
U gold sta-
~midsteam/->104FU
pancer I teyah <automatic)

" neltur um >103/CFU

↑ IInavur
-
-
cam
tomatic)
---> x02/CFU
prezi aupraprain Isapabakin
->

/urmans
-PPISK
-
-

erheit estese [t]


~
(t) ->
bati
- with
t gram (-)
-

1WBC IY
Ph> 8.

ne
- 4.5
Interpretasi Hasil Kultur
--
-
TX : PIELONEFRITIS NON KOMPLIKATA
- -
-
non howic

C
(TMP-SMxS
-

-
istline -> Lipropullin2x500g Ihr PO
~ znaline
-
-

levoflurannl750my Jhr0
Sele k ->
-

land
- -

line & nomousatol 2x46 Ony in PO


-

-
-
I
-

C
EAU Guidelines of UTI 2020
TX : C
SISTITIS NON KOMPLIKATA -
-

Tx Wyeset
=

LINI I :
- Fosfomycin 3 gram single dose

.oc
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg (5 hari) w
LINI II : Cefadroxil 2 x 500 mg (3 hari)m
-

LINI III : TMP-SMX 2 x 160/800 mg (3 hari)


-

-
SISTITIS PADA LAKI LAKI :
TMP-SMX 2x960mg 7 hari
-
-

EAU Guidelines of UTI 2020


pylonsive wouphle
~
- Myeloutu hemodule,
pyelonefus
-
3 ⑭= esah
Ab


-
quah.

TX : ISK KOMPLIKATA s Als

Indikasi rawat inap : tidak mampu minum obat PO, adanya komorbid lain seperti batu dan
diabetes, jenis komplikata diberikan antibiotic IV isthe=
4=thanson Ig/zujan
- 2nd_ IV
-
Tx e2 - sitwilere Your
lard -
IjamIV.
: mg/24
levothe 750
~

Select one of the following IV


•& Ceftriaxone 1gr iv once daily
-

- 400mg iv every 12
• Ciprofloxacin
hours
• Levofloxacin 750mg iv once daily
-
ISK PADA IBU HAMIL
~
• Nitrofurantoin, ampisilin, dan sefalosporin à relatif aman pada awal
w
-

kehamilan w
--
• DOC : Ampisilin dan sefalosporin à obat pilihan untuk pengobatan ISK
-

asimtomatik atau simtomatik pada kelompok pasien ini


~
-x
• Hindari fluoroquinolones à kemungkinan efek samping pada
perkembangan kartilago janin
• Hindari -Sulfonamid dari trimester pertama (kemungkinan efek
- teratogenik) X
Soal No.~
6
-
Ny. L usia 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 4 hari ini. Keluhan disertai
demam, menggigil, dan frekuensi berkemih menjadi semakin sering. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
----
130/80 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20 en CC

x/menit, suhu 38,6 C, nyeri ketok CVA kanan (+).
-

Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?


-

a. Sistitis
X
b. Pyelonefritisu
X
c. Nefrolithiasis
X -
*
d. Ureterolithiasis
e. Vesicolithiasis
Soal No.0 7
Tn.⑦
0 C
W usia 34 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
-
-
disertai dengan demam, nyeri ketika buang air kecil, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
mmHg, nadi 88 x/menit, RR 20 x/menit,--
- -

120/80 suhu 38,5 C, nyeri ketok CVA (+) kiri.


-
-
Apakah terapi yang tepat pada pasien tersebut?
a. Amoxicillin
X
b. Azithromycin
X
c. Xu
Ciprofloxacin
DX= pyecouping Complete.
d. MetronidazoleX
e. Streptomycin
X
Soal No. 0
8
Nn. X usia &
15 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri saat berkemih sejak 4 hari. Pasien juga
mengeluhkan- demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD- 120/80 mmHg, nadi- 80 x/menit, RR 20 x/menit,
-

-
C
suhu - -

-
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil Hb 13, leukosit 15000.
-
38 C. Nyeri ketok CVA (-), nyeri suprapubic (+). Urinalisis didapatkan eritrosit 0-1 lpb, leukosit 30 lpb.
-

Apakah pemeriksaan gold standard yang tepat pada pasien tersebut?


X
a. Urinalisis --

X
b. Kultur urin midsheam v
c. Darah lengkap DX= listing.

***
d. Kultur darah
e. Urin dipstick
Wa:1325-145
healon:3.5-5.5

Ketidakseimbangan Elektrolit Kalsum:8-5-10.

HIPER
• Natremia (>o 144 mEq/L) - ↳y HIPO
C
-
-

C - • Natremia (<136 mEq/L) -hung


-

Hiperrefleks, O
kejang, penurunan
-
-

Flacond
~
kesadaran. spasce C kejang,
Hiporeflexia, Levupuhan
X penurunan kesadaran
• Kalemia C
S

(<3.6 mEq/L)
• Kalemia -(>5.2 mEq/L)
C -
-

– Kelemahan flaccid, lumpuh, – Muscle weakness, cramps, tetany,


polyuria, polydipsia, decreased motor
peningkatan reflex tendo, dan resiko
strength, ileus, orthostatic hypotension
ventrikular fibrilasi. •-Kalsemia (<8.4 mEq/L)
• Kalsemia
-(> 10.2 mEq/L) – Hypertension, peripheral & perioral
– Stones in UT, HTN, constipation, paresthesia, abdominal pain &
hyporeflexia, polydipsia, polyuria, cramps,Trousseau sign), Chvostek sign and
fatigue, anorexia, nausea tetany.
-
-

Perubahan kadar natrium baik hipo maupun hiper tidak memberikan


perubahan pada gambaran EKG.
lealium
Sefala Gefala Kalam
3.5-5.5 8.5-10

-->
- ~

Mipokale Hipemhalseme Hipohalsina


Hipemalmi I I L
I spasue
-

spasme.
-

Miporefuxia
-

parator/ - wram.
-

Lelekehen
-
wrau
retain
Geloprhan Flac
-

-
tetani ~
-

Flaccid
-chrostele

Hiqurel=lexTa ↓ sign (t)


-

A
IaR -
Trosser sign

L
penden
T C
-

~ I ventler
~ Flattey RT Meral
1
(t).
Fibracy
Otutfay 1 etyanotar echer

neve Fin perajigly


interval t
Tinner st
~35
note
wit
e
tall t wel
~ gel. U -

-
-t
-
-
-
Miponami in
exglomonas
+x 1020 10c

-
-

C
Hiperkalsemi Hipokalsemi
-

O -

O
~ or

-
Tatalaksana Hiperkalsemia
Chvostek sign Trosseau sign

• ---
Hidrasi : 4-8 L cairan isotonic IV 24 jam • C
Kalsium glukonat 10% 10 ml diencerkan dengan 50
-

pertama (target UO 100=150 ml/jam) ml Dekstrosa 5% atau NaCl 0,9% IV selama 5 menit
Lanjut 10 ampul kalsium glukonat dalam 24 jam
e

• Jika ada gagal jantung kongestif : tambah •


• C
Hipomagnesemia : Larutan magnesium sulfat 10% 2
-

loop diuretik -
gram selama 10 menit, dilanjut 1 gram dalam 100 cc
cairan per 1 jam
-
Hiperkalemi Hipokalemi

R 1
-e

Dikatakan Tall-T apabila tinggi T Dikatakan Shallow-T apabila


melebihi 5mm pada sadapan tinggi T kurang dari 3mm
ekstremitas atau >10 mm pada
sadapan prekordial
Stabiner

Mipeglena** memanjamy
was-

C caginous 100
~
loc
-

Tx -

lobaty
leusureter
insulin+globosa
-
alauterol
dualium

valu
-d -
-
u
Soal No.0
9

Ny. B usia 80 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan penurunan kesadaran yang memberat
-
sejak 1 jam yang lalu. Pasien memiliki Riwayat penyakit gagal ginjal kronis namun tidak rutin berobat. Pada
-

C E1V2M2, TD--
-
-

pemeriksaan didapatkan GCS 140/90 mmHg, nadi 100 x/menit, - RR 16 x/menit, suhu 36 C, pada
pemeriksaan EKG didapatkan- tall T. Hasil pemeriksaan elektrolit didapatkan kalium 7,5 mEq/L.
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?
-
-

a. Loading IV ringer asetat 20 ml/kgBB dalam 10 menit


b. Loading IV ringer asetat 10 ml/kgBB dalam 10 menit Rx= Hiperatin
c. Loading IV ringer asetat 20 ml/kgBB dalam 1 jam
X
d. Kalsium glukonas 10% IV ww
e. Natrium bikarbonat
Soal No. 10 O 0.5-10-5

-
Seorang perempuan berusia 50 tahun, datang ke UGD dengan keluhan
LC lemas, nyeri perut, mual, dan
- -

penurunan nafsu makan sudah dirasakan 7 hari ini. Pasien pernah didiagnosis mengalami batu saluran kemih,
dan pernah menjalani operasi pengangkatan batu tersebut. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas
-

--
normal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan serum kalsium 12mg/dl.
-
Kemungkinan pemeriksaan EKG yang ditemukan pada pasien tersebut adalah?
a. Gambaran T Tall - Mipemalien -

b. Gambaran Inverted T -> mipokalen


c. Pemanjangan interval QT -> Hipokalseven
-
DX= Hipewhaisena.
-
-

d. Pemendekan interval QT
X
Alipohavia.
e. Gambaran ST elevasi
X

->
->
Mipohalsenia
HIPERTENSI
E -
Tekanan darah ≥140 mmHg sistolik dan/atau ≥90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak
sedang konsumsi obat antihipertensi.

Klasifikasi Sistole Diastole


Normal C
<120 DAN ⑳
<80

Prehipertensi u
- 120-139 ATAU 80-89

-
Hipertensi stage 1 140-159 170-2160 ATAU
~
90-99 20-1100

-I
Hipertensi stage 2 160 3160 ATAU 100 >100

Hipertensi sistolik terisolasi


0
>140 DAN
C
<90
sa
brot
realis
~

and
do - a
pol a

KLASIFIKASI -> TRAAS.

ETIOLOGI

Secondary Hypertension Causes à RENALS C


-

C
Renal (renal artery stenosis,
O
Hipertensi Hipertensi -

glomerulonephritis)
-

Essensial sekunder Endocrine (cushing disease,


-

-
-
-

-
pheochromocytoma, corticosteroid, oral
Tidak dapat Terdapat
-

contraceptive pill)
underlying -
-

menentukan Neurogenic (raised intracranial pressure)


-

- - --

penyebabnya. -
disease Aortic coarctation
-

- Little people (pregnancy-induced


-

or dewase hypertension)
muder. Stress (trauma, white coat hypertension)
-
O
LBB -

-bentas.
~ C Menurunkan
C berat badan
C
-
-

-
-

-
-

O Hindari Mengurangi
③ batasigaram alkohol
Mengubah
konsumsi
garam
C
- gaya hidup
O
-

Olahraga Makanan
teratur yang sehat

- -
--
TATALAKSANA HIPERTENSI Cara-
Kombinasi Antihipertensi
INC

3

O A
C

Target TD Menurut JNC VIII
Target TD-
semua pasien <140/90, kecuali
pada pasien usia ≥ 60 tahun tanpa
komorbid yaitu <150/90
E
-

1x
HTN meet JNCVII.

-- -
e

Idle
buy a DM/PEU Dm/5u
-

-- --
-
760t -60 e Dm
45u -
bm
Pou -

try <140/y0
-

et
tet <120/40. -

-140/40
1
-

->

-- ACEI/
non black Black ARB.
↓ 1
Thiatide, Thiatide/
ALE) /ARB, CC13.
CCB
8 bat
Hipeti
Batule
-

I
-

ACEI captopme
-> =>
Hipemalie
-
X
wall, when
-

ARB - valsartan
->
I
canbartan Hipemake.
-

CCB -> nifedipine


amlodipine
3 edena
CHF.
pedic

meyahbathan asma tipemhalmer


Bobocher
-
->

name ->
Meet sprrnolactone is soutaring
-divreti-idu mevenhaimer - Frrosemide ↑


Hipokalena
TEKNIK
GALEL/ARB
At B -
direct-distat
-
blocker
s

PEMILIHAN ANTI-
HIPERTENSI Indikasi Pilihan Tatalaksana

Ill
-> 00
Gagal jantung ACE-I/ARB + BB + Diuretic +
Spironolactone
-

-
-

C
Post MI ACE-I dan BB
ist wie
-

I Diabetes
-
-
-
ACE-I/ARB, CCB, diuretic
->-

CKD ACE-I/ARB O I

&
->>

Hamil ·c Nifedipin, metildopa. n I

• --
ACE-I dan B-Blocker : memiliki efek anti-

remodelling sehingga baik untuk sakit jantung.


-

• C
-

ACE-I/ARB : memiliki efek anti-proteinuria


--
-

C 3 O
-

C
-

~
-
Obat Anti-hipertensi dan efek samping

0 C

[ O

-
-

=>
+ HE
esmen.
Kontraindikasi
Obat Compelling
O
Diuretic (thiazide) C
Gout arthritis
Komplikasi Hipertensi : 5C -
C
Beta Blocker C
Asthma
A-V block (Grade 2/3)
KOMPLIKASI

7 3
CCB Takiartimia
(dihidropiridine) edee x
Cerebrovascular accident
upedipe, amodipin
-
↳>

CCB (non AV-Block (derajat 2/3) HF. Coronary artery disease


-
dihidropiridine)
-

-> vertame xdiltiatem.


Chronic renal failure
ACE-I dan ARB Kehamilan,>Hiperkalemia, renal stenosis --


-

batre
bilateral Congestive heart failure
Cardiac arrest
-

Antagonis
aldosteron

Hiperkalemia, (GFR <30 mL/menit) -

-
-
TDS>, 100 / TDD, 120 may
->
Krisis Hipertensi - -

Krisis hipertensi merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan peningkatan darah sistolik
-
(TDS) >180 mmHg dan/atau tekanan darah diastolic > 120 mmHg dengan komplikasi
disfungsi dari target organ baik dalam proses maupun dalam tahap akut progresif.

Bentuk Klinis Krisis Hipertensi

- -
Hipertensi emergensi Peningkatan tekanan darah disertai kerusakan target organ akut.
-

HipertensiC
urgensi I
Peningkatan tekanan darah TANPA kerusakan target organ akut.
~

C
-

W
-
Hipertensi akselerasi Peningkatan tekanan darah yang berhubungan dengan perdarahan
wa -

e retina atau eksudat.


-

-
-

Hipertensi maligna Peningkatan tekanan darah yang berhubungan dengan edema papil.
-
-
Herisis thepellen-
C
-180/,120
-

- -
Het urgenci
4- emergens
↓ d

Mensahan - organ Eursahan organtayet
target
H
-


-> shine, nyerihupala want
I -

== -qudyanhawr, Peranaka retur

edee two P. O.
->

If
arunand
-> inert renal
H
M Intravene
Evaluasi Pada Krisis Hipertensi


-
-
Terapi Hipertensi Urgensi
- --

-e
-

--
-

Hipertensi • Rawat jalan dengan anti-hipertensi oral


C
Urgensi •

>
Penurunan dalam 24-48 jam.
Penurunan tidak boleh >25% MAP.
-

Hipertensi • Obat parenteral


C
Emergensi • Menurunkan MAP sebanyak- O
10% dalam 1 jam pertama, dan tambahan 15% dalam 3-12 jam.
• Penurunan dilanjutkan 2-6 jam hingga TD 160/100-110 mmHg selanjutnya diturunkan sampai
-

normal dalam 48 jam.


1x
was ripette
--
emergenci urgenci
1 MAP 1070 dim/jams
-
~
3 00dIm
in

C
-

1 MAP15% dim 2-12fam 24-48am


-

↓ 1
tagetoyan ygusal
-Nicardique
IV
Smy/jam 10 Otah -captop 25y
-
⑪↑O
-

C
NTE IV 5
Mg/nemt Janing ->
-

Amlodipu t
Nitropsid 0.3 hyly/ment Jry-long 40
-

Carfol IV 2
ug.
-
Lartolo po

yoo
Terapi Hipertensi Emergensi

0
u
-

O - C
-

- Or

O
C
C
Soal No. 11 0
-
Tn. Z usia
C
56 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan pusing sejak 1 hari yang lalu. Pasien Riwayat hipertensi
--

-
dan diabetes melitus. Pasien mengaku tidak pernah kontrol. Pada pemeriksaan tanda vital TD 180/120 mmHg,
-

nadi 80 x/menit, suhu 37 C. Pemeriksaan lainnya dalam batas normal.


-
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Hipertensi stage I
*-
b. Hipertensi stage II
X
c. Hipertensi urgensi
d. Hipertensi emergencyX
e. Krisis hipertensi W
Soal No. 12
-
Tn. N usia
0
63 tahun datang ke puskesmas untuk memeriksakan- kesehatannya. Pada pemeriksaan tanda-tanda
-
-
vital didapatkan TD 180/120 mmHg namun pasien mengatakan tidak ada keluhan. Pasien memiliki Riwayat
hipertensi namun tidak kontrol teratur. Riwayat penyakit lain disangkal. Pemeriksaan fisik lainnya dalam batas
-

-
normal. -

C
Berdasarkan JNC VIII, berapakah target penurunan tekanan darah pada pasien?
--

a. <140/80 mmHg
b. <150/90 mmHg
X In
c. <160/90 mmHg DX=Hierungen
d. <170/90 mmHg -

e. <170/100 mmHg
O
Soal No. 13
Ny. H usia 55 tahun datang ke IGD RS diantar oleh suaminya dengan -
- keluhan sesak napas dan pandangan kabur
-
sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan a
TD 200/110 mmHg, nadi 110 x/menit, C
RR 30 x/menit,
-

suhu 36- C, ronkhi basah -di kedua-


lapang paru (+).
Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien tersebut?
-
a. Nicardipine IV
-
I
b. Clonidine IV
c. Nifedipine PO
d. Captopril PO
DX=HEeneyesi
e. Bisoprolol PO I IV W
Nicaoipur
2. Cr
NT5 IV

IV
3. Niloped
7. Lawal
NEFROLOGI PEDIATRI
Nephritic Vs Nephrotic
C
-C

O -
a zwei

C
Cc
Sindom pedian
-
Wefrohk Nepritive
d 1 ~

-
1. Provemeria, Yong/m2 1. Nenatura - pipis 2pt

Ilpipismeran
- coca cola
man
2. Hipoaldumineira
-
(2.59 pipis which defy
2.
Hiponesia
-

3. Edena ang
- -
same -

Azotevia - Tur/cr. e
3.
7. Hiperholesterobica -

3
4. Protecte


5.
Hipousi
6. Edem unit
-

Mimeal alge dz
1.Hipeo
-
FSES 1
-
5NAPS -> + ai.intelli
-

-
heFropald.
19A
Nephritic Vs Nephrotic

C C
- ⑳ ⑳

- C

⑳ ⑳

Azovi ⑦ ⑦
Sindrom Nefritik à OH PARAH!!
-
C
Sindrom Nefrotik à NAPHROTIC
• Na+ decrease (hyponatremia)
• Oligouria ~
• Hipertensi e • Albumine decrease (hypoalbuminemia)
-

• Proteinuria (> 3,5 g/day)


-

• Proteinuria & Edema ~ • Hyperlipidemia


- -

• Anti-streptococcus titres ~ • Renal vein thrombosis


-

• RBC cast • Orbital edema à edema anasarca


-

• Azotemia • Thromboembolism
• Infection (due to loss of immunoglobulins in
-

• Hematuria
-
urine)
• Coagulability (due to loss of antithrombin III
in urine)
Sindroma
Nefrotik
-
Massive Proteinuria
≥ 50 mg/kg body weight /day, or
-
- ≥ 40 mg/m2/hour, or
- Urine protein/creatinin ratio > 2 mg/mg, - dipstick ≥ +2)

--
Heavy Hypoalbuminemia < 2,5 g/dL

C
Edema

C
Hyperlipidemia (>200mg%)
C
Klasifikasi Sindroma Nefrotik

Histopathology:
-

&
Minimal

Non minimal
à Mainly
CFSGS
Glamy SNeFroth
--
C
MCD (00-9020)
w FSES
1
(202)
1
resisten stewid
the stevid
sensitif
↓ my superance:prednison Full
done (F()
Ix
- 2
my (ryBB
prednison Im TBSA
I
60

IC
-
my
(*)
alternate dre
Yeygu relaying:Preduson
153BERSA YOU -

O
Standard Treatment Corticosteroid
INITIAL TREATMENT
W Response to
C
C - steroid
FULL ALTERNATING
DOSE
4 MINGGU 4 MINGGU
111 ( ((((U I 1 (K 0xOXQx e
Prednison FD: 60 mg/m2/day
Prednison AD: 40 mg/m2/day

-
Sensitive
-

REMISSION (+) C
C
O
REMISSION?

STEROID RESISTANT STEROID

IMMUNOSUPRESSIVE AGENTS
SENSITIVE
-
Resistant

THE INTERNATIONAL COMMITTEE OF KIDNEY DISEASE IN CHILDREN (1967)


Definisi Pada Sindroma Nefrotik
E -

-
-
C

2)
-

-
-- -

C
E C
Isiah SN
(-) 3hr rnt2dIm lrggh
1. Remisi -> proteinuria

proteinina + >
2 3hr rmelt dim lrggu,
2.
Relaps ->

sah rewin)
-

<Serenga
--
Javas Leving.
1
~

1
(2x/bbIn 22x)6bly
<4x/tu >42 (the
did (dim 1ho
2x saat
3. Dependen staid -> Relaps
- -

- Setelah Lennan setuoid


Istilan resisten stand

-- skid
resisten staid Lensing
&

1
I

1
T du remisi setelah Remini Settlal

preduson FD Yuggu preducon FD buggy


-
SINDROMA NEFRITIK
• Suatu sindrom yang ditandai dengan hematuria,
edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
-

(azotemia).
-

• Termasuk hipersensitifitas tipe 3:


Terjadi penumpukan kompleks imun-antibody pada
glomerulus yang menimbulkan respon radang.

O EN APS
--
u
-> sindor refutin +

↳TANDA DAN GEJALA


rw-MyGABHS

• Riwayat ISPA-1-2 minggu atau infeksi-kulit 3-6 minggu.


• Urin kemerahan/seperti coca cola/cucian daging.
-

• Bengkak pada kedua mata.


- -

--

• BAK menjadi sedikit.


-
5NAPS
Laboratorium :
-

(1) (3.
ASTO dan C-dhomplemen
• O C3
• Protein, silinder dan eritrosit
-:
Tatalaksana
• Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari
-

-
• Prokain Penicilin 10 hari

-
Supportif :
• Rendah protein (1 mg/kgBB/hari)
• Rendah garam (1 gram/hari)
-

E
Polycystic Kidney ~names
-
cara pennin
KADo = Kistik Kidney – Autosomal Dominan

• Penyakit herediter yang diturunkan secara Autosomale


C
C
of
-
dominan
• Adanya pembentukan kista di ginjal, yang diikuti kelainan
organ lain (hati, pancreas, limpa)
•-
disertai infeksi -C
Klinis : nyeri pinggang, hematuria, hipertensi; biasanya
C saluran kemih,
--batu, gagal ginjal
• Pemeriksan penunjang
-

o Urinalisis à microalbuminuria, proteinuria, hematuria


o USG (gambaran - kista multiple), CT Scan/MRI

0
-

• Tatalaksana
o Sesuai manifestasi klinis dan komplikasi yang muncul
o- Hemodialisis
-

-
o Transplantasi ginjal
Akbar S, Bokhari SRA. Polycystic Kidney Disease. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.
Nefroblastoma/
Wilm’s Tumor
- -

-
-

Tumor pada ginjal pada anak-anak


-
• Muncul pada usia <3 tahun cloth.
• Biasanya unilateral
Gejala
-
• Abdomen membesar
• Nyeri
a abdomen
• Hematuria
Hipertensi
• -
-
• Demam, mual-muntah
• Diagnosis → USG, CT-scan
• Diagnosis pasti → histopatologi
• 5-year survival rate 90%
Sumber: Buku Ajar Ilmu Bedah De Jong
Soal No. 14 O
-
An. J laki-laki usia 11 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh dan perutnya
membuncit sejak - -
1 minggu yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi -
100 x/menit, RR 24 x/menit,
--
suhu 36,5 C. Dari pemeriksaan fisik didapatkan asites, edema anasarka. Hasil urinalisis ditemukan oval fat
bodies (+).
-
Apakah terapi non-medikamentosa yang tepat pada pasien tersebut?

xO
a. Diet rendah garam, tinggi protein, tinggi kalori
b. Diet rendah garam, rendah protein, cukup kalori
- -
-

c. Diet rendah garam,E cukup protein, tinggi kalori


-

- -

d. Diet rendah garam, tinggi protein, rendah kalori DX= Sindoma refresh
&
-

e. Diet rendah garam, cukup protein, cukup kalori.


-
Soal No. 15 0
C -
Tn. F usia 50 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pinggang hilang timbul sejak 3 minggu ini disertai
-
perut semakin membuncit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg, nadi 90 x/menit, RR 20
-

x/menit, suhu 36 C, teraba massa pada - flank kanan. Pada pemeriksaan USG didapatkan adanya gambaran
-

massa- kistik multiple pada ginjal kanan.


Manakah pernyataan berikut yang tepat mengenai penyakit yang dialami pasien tersebut?
a. Diturunkan secara X-linked resesif -

b. Diturunkan secara autosomal dominan -


X -
c. Diturunkan secara X-linked dominan
d. Disebabkan oleh infeksi
e. Merupakan keganasan
FORENSIK
0 C
Visum et Repertum

• -
-
Visum et repertum (VeR) dibuat atas permintaan dari penyidik melalui surat resmi.
-

• Surat permintaan VeR harus diantar oleh kepolisian dan diserahkan langsung kepada dokter.
• Salinan VeR tidak boleh diserahkan kepada siapapun kecuali-penyidik POLRI.
-

• Dasar hukum pembuatan VeR: E Pasal 133 KUHAP

-
1. Keterangan saksi
C
• Keterangan ahli → tidak hanya

-
-

terbatas pada “apa yang dilihat


VeR
2. Keterangan ahli r
dan ditemukan oleh si pembuat”
-
-

-
digunakan
E
-
3. Surat e • Visum et Repertum→ terbatas
-
-

sebagai alat pada “apa yang dilihat dan


bukti surat C
4. Petunjuk ditemukan
-
-
oleh si pembuat”

-
5. Keterangan terdakwa
Klasifikasi Visum

E -

C
CC
-
-
-

Jenis Perawatan Lanjutan Kesimpulan Visum

-
&
Definitif Tidak perlu Ada

-
Sementara Perlu Tidak ada

Lanjutan
- Sudah selesai Ada
.
-
sementare samutan
definit -

L
1 1
-
Pasien rahwurh parien yg setelah
bown dira wat
peravazan/ranap keep.
rewat
-

L -

I wite zelves
baw bisa

laycy bisa Glorylive.


apt myblamyim
-
moven when har
-
-

luva. Luka "Glescin


perewavan"
-
Jenis Luka Luka berat (pasalC
0 90 KUHP)
Memenuhi satu atau lebih kriteria berikut
0b-
Luka ringan (pasal 352 KUHP)
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
Penganiayaan tidak
-
menimbulkan memberi harapan sembuh, atau yang
penyakit/halangan
-
menjalankan menimbulkan- bahaya maut
pekerjaan jabatan
--

• Tidak mampu terus menerus menjalankan


>
tugas jabatan atau pekerjaan
• Kehilangan salah satu panca indera
O
Luka sedang (pasal -
351 KUHP) • Mendapat cacat berat
-

Luka menyebabkan penyakit/ • Menderita sakit lumpuh


- pekerjaan korban untuk -
• Terganggunya daya pikir selama >4 minggu
-

menghalangi
-

-
sementara waktu, tetapi tidak • Gugur atau matinya kandungan seorang
perempuan
--

memenuhi kriteria berat


abresiunge
Traumotologi panjan wont.
- ener dalanluha> parglule

O
Luka lecet Luka tusuk

·until
(vulnus eksoriatum) -

(vulnus punctum)
-

O V8
luher) dalanlun
payay
O
let
whe Memar
no
Wha Luka iris
Tumpul (Contusio) Tajam (vulnus incisivum)
-

- Tepi luka
-
-

- Tepi luka W
tidak rata
-
rata
- Ada- ~ - Tanpa
ajay

dalanlote
Iola:
jembatan -
C
jembatan
-

Luka robek Luka bacok


jaringan
- -

jaringan (vulnus laceratum) (vulnus caesum)


-
-
-
-
Benda Tajam

-LUKA IRIS
Panjang luka lebih besar dari dalamnya luka,
jembatan jaringan (-)

C
C
LUKA BACOK
• Ukuran luka besar dan menganga
• Panjang luka kurang lebih sama dengan
dalam luka
• Biasanya tulang-tulang dibawahnya
ikut menderita luka
- LUKA TUSUK
• Dalam luka lebih besar-
-
dari panjangnya luka.
• Memar yang terjadi diakibatkan oleh gagang
pisau.
C
• Panjang luka = lebar senjata maks yang
masuk paylukes > Asursecpare.
• Dalam luka = panjang minimum senjata yang
masuk -

Sudut luka dapat digunakan untuk memperkirakan benda


penyebabnya.
C
- Satu sudut -
luka lancip dan yang lain tumpul à Benda
tajam bermata satu
-
- Kedua sudut luka lancip à Benda tajam bermata dua.
-

Luka tusuk pisau mata satu Luka tusuk pisau mata dua
Trauma Tumpul

C tepiluce

C Luka Memar C Luka Lecet


&Fantastate
Luka robek e

C
Memar Terjadi pecah pembuluh darah pada lapisan subkutan
-
-

tanpa disertai diskontinuitas kulit (bukan luka/vulnus)


-

Haemosiderin (iron
-
pigment), dark brown
Haematoidin (iron-
- -
C
Bilirubin, yellow C
Normal color
free pigment), green
-

of skin (15-20
C C
-

color to blue color (2- color (7-10 days)


color (5-7 days) days)
n
-

C B
4 days)
-

-
--

H K
bar - merch

I
~2-Y4r
->
bin/rulat -

Leijar
-
& 5-7hr-

1
- wama were

uving
-
- 10wr-

2-suggn -> home BH


-
Thanatologi
wajur
Cara Kematian
-
Pada visum mati yang harus ditentukan oleh dokter adalah sebab, cara dan mekanisme kematian.
• C
-

taivatar
Kategori kejadian yang menyebabkan kematian. Dibagi menjadiC wajar (akibat suatu penyakit) dan
---
tidak wajar (selain penyakit: Pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan). -

• Sebab Kematian
C
• -
---
Penyakit atau cedera/luka yang bertanggung jawab atas terjadinya kematian.
Mekanisme Kematian
Gangguan fisiologis dan atau biokimiawi yang ditimbulkan oleh penyebab kematian sebagai proses
- - e

menghentikan kehidupan. --

Contoh Kasus :
C
Seorang yang dibunuh dengan cara ditusuk pada dada kanan yang kemudian meninggal akibat
perdarahan hebat: - -

---
• Cara kematian: Tidak wajar
• Sebab kematian: Luka tusuk pada dada kanan
• Mekanisme kematian:- Syok hipovolemik
n
We
- -
pallor mortis

M
~
-
algor mortis

river worris
(1SUW)

(Ubamnagat)
fan da pastimealian I
-

--
- Higurnorris (halwegat)
1. Lebam Mayat/livor mortis


C
Livor mortis pada bagian
terendah

-
Bagian yang mengalami
penekanan

C
Terjadi Ketika sirkulasi berhenti, arteri dan vena berhenti
menjalankan fungsinya yang kemudian gravitasi akan berperan
menarik aliran darah yang menetap tadi kebawah mengikuti gata
-

gravitasi bumi.
-

20-30 menit
Livor mortis mulai
30 menit-8 jam
Hilang dengan
C 8-12 jam
Menetap/tidak hilang
-
muncul penekanan dengan penekanan
-

-
30 ment -

Ojam -> leban web


by
↑ dy penchaven

- 8 leban menstap of
Livor mortis 12)
-am e
-

-
↑eulhave
Keracunan
Penyebab Keterangan Antidotum
Insektisida
-
(organofosfat) -
Luka bakar kimiawi berupa bercak coklat agak mencekung
-

C
di kulit sekitar mulut atau bagian
e

kulit yang terkena -


Sulfas atropin

-
Karbon
- C
EC
monoksida (CO)
Lebam mayat Cherry red ~ Oksigen

Lebam mayat- merah terang, tercium bau khas sianida


Sianida (CN)
(bau amandel/bitter almond) ~ -
Natrium Tiosulfat

Bilas lambung dengan


-
Barbiturat Vesikel atau bula simetrik air + karbon aktif,
Na2SO4
u
-

C
Narkotika =
Pembesaran KGB regional, bekas suntikan, vesikel/bula
Nalokson (opioid),
flumazenil (BZD)
Tanda dehidrasi hebat, perdarahan submukosa, erosi,

-
Bilas lambung dengan
Arsen (As) ulserasi, massa bubuk putih pada ulser, kelainan
FeSO4
-
pigmentasi kulit, garis putih pada kuku dan tubuh
wayib Hafal
Cherry-pink pada keracunan
karbon monoksida v

Merah terang
Sianida W

• C ar
Biru gelap à Asfiksia
~
-
• Dark brown à keracunan fosfor O
Kehitaman pada opioid
C
• Kehitaman à keracunan -w
opioid
C
-
2. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
1. Periode Relaksasi Primer
Terjadi segera
-
setelah kematian, berlangsung selama 2-3 jam, seluruh otot Kaku mayat palsu
-
-

mengalami relaksasi dan dapat digerakkan ke segala arah


2. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
v
-

O Heat stiffening
--
Kematian tingkat seluler à Oksigen à asam laktat terbentuk à ATP tidak
dihasilkan à pH menurun à serabut aktin myosin berikatan à kekakuan
dimulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil) ke arah dalam (sentripetal) dan
-

menjalar kraniokaudal.
-
-
Cold stiffening I

--
3. Periode Relaksasi Sekunder
Terjadi relaksasi kembali karena telah terjadi dekomposisi dari serabut aktin dan Cadaveric spasm
W
myosin. - -

0-2 jam C
2-12 jam
C
12-24 jam a
24 -36 jam 36 jam
C
Kaku mayat Relaksasi sekunder Relaksasi
Terjadi relaksasi Kaku mayat
mulai dari bagian mulai dari bagian sekunder
primer lengkap
luar tubuh luar tubuh lengkap
somert-ol am:Hing
-

-liver motte - -

1y am:moustap-
- -
~

relausasi pier
10-2jam=
- 2-10jam:
hale pugricdroto-have
-

-Higor mortis
-

110-24jam:have
lay
slowhtbol

wingTrelabasi
-

hal sender
-
-
s
65 am:

-
pamen day of unmamyat aperen,
-

pd otot have a resar


Geneman reyewh -

# 10-12jam.
infan
I
a in
↳ -
refun -
Lalu
* pd keloyatajain, Ubam wily of penemanc
-

30n
I
dim re
H
2-8
fam yglalu
LATsecur
Kaku Mayat Palsu M drastispol alr
-
Heat stiffening -
Cold stiffening
~ -
vendupamper
Cadaveric spasm
Koagulasi protein sehingga otot Suhu yang sangat dingin, terjadi Sebelum meninggal, korban
-
- -

menjadi kaku akibat terkena suhu pembekuan jaringan lemak dan melakukan aktivititas tinggi,
-
-

diatas 75oC otot sehingga-


lebih cepat mengalami
- -

kekakuan setelah meninggal


-

--

Mayat menunjukan
-
postur tertentu Bila sendi ditekuk akan terdengar
-
Bentuk kekakuan menunjukkan
- -

yang disebut dengan pugilistic bunyi pecahnya es dalam rongga aktivitas terakhir korban
--
-
attitude (flexi dan tangan terkepal) sendi -

O
-
-


-
Pugilistic attitude
Aktivitas
~ terakhir korban
r
C
3. Pembusukan (Decomposition) -
-
- ↳

-
Proses degradasi jaringan yang terjadi akibat
-
autolisis dan putrefaksi

dilepaskan sel pasca mati


. .
-
• Autolisis: Pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaan steril oleh kerja enzim digestif yang
W
C -
• Putrefaksi: Clostridium welchii melakukan proses pembusukan dan sebagai media pertumbuhan dan
menghasilkan gas-gas alkana, H2S, dan HCN, serta asam amino dan lemak
-
• Pertama kali tampak pada perut kanan bawah berwarna hijau kekuningan oleh karena terbentuknya sulf-met-
hemoglobin.

Dekomposisi Dekomposisi
C -
24 jam
Pembusukan
mulai terjadi
-
E 36 jam
Kulit melepuh
3-5 hari
Pupa dan
organ cepat
membusuk
organ lambat
membusuk
-

(uterus non
(blister) belatung ·
(laring, trakea,
-

otak, GI tract) gravid, prostat)



-
-
-

-
n
C ADIPOSERA -
MUMIFIKASI
• Hidrolisis dan hidrogenisasi lemak -
• Terjadi bila temperatur naik, kelembaban
-

menjadi asam lemak (asam palmitat,


-
turun à dehidrasi viseral à pembusukan.
- -

asam stearat, asam oleat).


-

• Proses penguapan cairan/dehidrasi


jaringan yang cukup cepat à- pengeringan.
-

• Syarat terjadinya adiposera:


• Suhu hangat (lebih rendah)~ • Syarat terjadi mumifikasi :
• ↳Kelembaban tinggi.~
-

• Suhu relatif tinggi


-

• Lemak cukup • Kelembaban udara rendah


~
-

• Aliran udara rendah • Aliran udara baik


• Waktu yang lama ~ • Waktu yang lama
• Proses: pada awal muncul pucat, • Penyusutan bentuk tubuh, kulit padat
hitam seperti kertas perkamen.
-

berminyak, berbau tengik à hidrolisis. -


Thanatologi
myidurwaranberran
enuelaural
i IDENTIFIKASI DARAH

-
• Fenolftalein test (Kastle-Meyer test) à Tes presumtif adanya Hb, dilakukan

[
->
-

pada noda yang diduga darah calran ade deran/brban


A yg

• -
- >

Teichmann test à Identifikasi darah pada TKP


- -

•C
Benzidine test à Identifikasi darah pada feses

C
• Guaiac test à Identifikasi darah (occult) pada sampel feses
SOAL NO. 16
-
Tn. G berusia 35 tahun dibawa ke IGD RS karena terluka saat berkelahi dengan perampok di rumahnya.
Dari pemeriksaan fisik, ditemukan luka- -
di pelipis kiri, panjang luka 6 cm, bentuk-
luka tidak beraturan, tepi
luka tidak rata, tampak jembatan jaringan, pada salah satu sisi ditemukan jejas, dasar luka otot,
--
perdarahan aktif (+), luka kotor (+).
Termasuk jenis apakah luka yang dialami pasien?
a. Luka lecet geser
C
-

open rompul yyubar y9


exter
-
b. Luka lecet tekan will worl
c. Luka robek
X Jergeser og pemean

C pisan
d. Luka bacok -

e. Luka iris Wha hect gones - letaus atlendaring

IC
mman In
-

juypere
-> albatventahen he woul
1
revindas trule
renowyg mehyhan"
I

pola seven

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


SOAL NO. 17 0
-
Laki-laki, usia C
27 tahun diantar warga ke IGD setelah menjadi korban begal yang diduga dilakukan oleh
temannya sendiri. Kondisi pasien saat ini- tidak stabil karena terdapat beberapa luka robek di kepala dan
C
luka tusuk di bagian perut serta terdapat jejas di bagian pinggang. Pada pemeriksaan, dokter curiga pasien
-
- - -

mengalami syok hypovolemia akibat perdarahan dan ruptur ginjal sehingga perlu dilakukan perawatan di
-

rumah sakit. Keluarga pasien telah melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat. Polisi
-
-

kemudian meminta surat keterangan untuk proses penyelidikan lanjutan.


-

Dokumen yang diberikan setelah selesai perawatan adalah …


a. Visum definitive Veldurwn pures
X
b. Visum traumatologiX
X
c. Visum sementara ~
d. Visum psikiatri
X
e. Visum lanjutan -
-> setelah
sensai perawatal
SOAL NO. 18 O
-
Seorang laki-laki ditemukan meninggal di rumah kontrakannya. Pada pemeriksaan, didapatkan korban

luka tusuk di bagian perut.


- -
-
tampak pucat dan tangan kanannya kaku menggenggam pisau. Pada pemeriksaan, didapatkan beberapa
-

--

Disebut apakah kondisi tangan pasien tersebut?


X -
a. Cadaveric
b. Algor mortis
spasm -
c. Livor mortis
d. -Rigor mortis
e. Dekomposisi

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


SOAL NO. 19 0 C
Seorang perempuan berusia 22 tahun ditemukan meninggal di dalam mobilnya. Pada tubuh korban,
ditemukan lebam mayat berwarna
- cherry red. Saat dilakukan uji dilusi alkali, darah berubah warna merah
C
hijau kecoklatan. --
->
-

Apakah kemungkinan penyebab dari kematian pasien?


a. Keracunan insektisida -> lube ballar butteran
-

b. Keracuanan sianida -> murah reng


c. Keracunan arsen -> gas price whe wit
d. Keracunan karbon monoksida
X
e. Keracunan barbiturat requel Isula
->

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


C -C
- --

~ u

~
- smother
->
pemecepan
sufinan

/ atchie
-> sumbatan
pd lafaiy
-
-

agging -> sumbatan


pd anging
landia hader Un W Strayulasi ~manual

I
->
pencelulan
-

asfingia dImWbh Stegulator


I strangular
Inanging
-

-
Perperate
by ligame datali

Politionalyxia ->
mechanical - bayix
a
sphyxia W
compresone aspuixia-
-
&da tenda do IVGr

yg meyagu peyemeyal park


Fase Asfiksia
- C
Penurunan O-
2, kenaikan CO2 plasma, pernapasan
C
Dispnea -

meningkat, nadi cepat, tanda sianosis (muka dan tangan)


-

C
C
Konvulsi C
Peningkatan CO2 à rangsangan SSP à konvulsi (klonik
Fase à tonik) à0spasme opistotonik
Asfiksia

C
C
Apnea -
Pernapasan melemah, relaksasi sfingter à pengeluaran
cairan sperma, urin, dan tinja
-
--

C Akhir -
Paralisis lengkap pusat pernapasan
ASFIKSIA MEKANIK

- -
Pembekapan (Smothering)
• Penutupan lubang hidung dan mulut yang
-

mengambat pemasukan udara ke paru-paru.


-

• Jenis
-
• Suicidal smothering à misal penderita
-

penyakit jiwa menggunakan bantal untuk


menutupi hidung dan mulut.
- -

--
• Homicidal smothering à missal kasus
pembunuhan anak sendiri.
-
-

• Accidental smothering à pada bayi bulan


--

pertama kehidupanya.
-C
• Luka lecet pada hidungCbibir, dagu dan gusi.
-
- (Gagging dan Choking)
Penyumbatan
• Lokasi
•-Gagging à sumbatan jalan nafas pada
orofaring. e
-• Choking à sumbatan pada- laringofaring.
• Jenis
• Suicidal choking à- jarang, karena ada reflex
batuk dan muntah.
-

• Homicial choking à umunya korbanya


bayi/orang yang lemah.
-

• Accidental choking à tersedak saat


-

-
-

berbicara atau tertawa (bolus death)


C -
-

• Pemeriksaan luar à ditemukan benda asing.


C -
Pencekikan (Manual
-
Strangulation)
• Penekanan leher dengan tangan, yang
menyebabkan dinding saluran nafas
-

bagian atas tertekan dan terjadi


- -

penyempitan saluran nafas sehingga


udara pernafasan tidak dapat lewat.
-

• Pemeriksaan luar :
• Pembendungan muka dan kepala
akibat tertekanya pembuluh vena.

-
• Luka lecet kecil dangkal,
berbentuk - bulan sabit.
• Fraktur tulang lidah (os.hyoid)
dan kornu superior kartilago
-

thyroid unilateral.
C
a tali
did
I
Penjeratan (Ligature Strangulation)
--


• Penekanan leher memakai benda asing
berupa tali, ikat pinggang, rantai dan
-

sebagainya.
-
-
-
-
-
• Jenis
C à pengikatan oleh
• Self strangulation
korban sendiri dengan simpul dengan
jumlah lilitan lebih dari satu.
- à pengikatan biasanya
• Pembunuhan
simpul mati. e
• -
- -

Kecelakaan
-

• Pemeriksaan luar :
-
• Jejas jerat biasanya mendatar.
• Luka lecet tekan di sekitar jejas jerat.
Gantung (Hanging)
Klasifikasi
0
Berdasaran Letak Simpul
• Typical hanging à Titik>
-
gantung terletak di atas

X
M 0
daerah oksiput dan tekanan pada a. carotis paling
besar.
-
• Atypical
-
hanging à Titik gantung terdapat di
-

samping,sehingga leher dalam posisi sangat


miring.
Berdasarkan posisi korban
-
• Complete à Kaki tidak menyentuh lantai.
• Partial à Kaki masih menyentuh lantai.

Pemeriksaan Luar :
Jejas jerat yang meninggi dibagian simpul atau
--
berbentuk seperti huruf “V” bila dilihat dari depan 0
Drowning 0Air Tawar
• Hemodilusi darah

0 -x
Mekanisme Asfiksia • Pelepasan ion K⁺→ terjadi
Kematian perubahan keseimbangan ion K⁺
(Wet Drowning)
dan Ca2⁺ dalam serabut otot
jantung dan mendorong
terjadinya fibrilasi ventrikel
-
-

C
Air Asin
Edema pulmonal,
hemokonsentrasi,
hipovolemia→ syok
v
Spasme Laring hipovolemik -

---
-

(Dry Drowning)

Refleks Vagal
(Immersion Syndrome)
-
-
O
•CI → Dry Drowning or Immersion Syndrome.
• IIa → Fresh water e
-
• IIb → Salt water
-
-
- rhwar Chipoomee

witdowing
-

conran unasul he sel - sellitis

I
-

-
(maslya cam
Hiperalenia => VF.
->
air asi (hiperosudair)
air alan aller ->
hewoloumi
mehaune
mporolech-hei tay

II
-

->
syoh

Romante
---

chloride-huggiCI dijany banque


* Better
air Hawar
I
-
- -

Clouda
tysi dijay hire
a sin

t
anydont
-

immersion
-
syndons/autivasirethe -
vagal
Osmois -> or
hiporont
no
uporionle
Chiporn)
⑥S
-

-
-I
terran
->
air - ene
t
+

I kt
↓utprote
&


->
-|
C

ca
Washer woman hand Cutis anserina

Buih Halus
O
Pemeriksaan Laboratorium

0 -
Pemeriksaan diatom
• Merupakan alga bersel satu dengan dinding
terdiri dari silikat (SiO2) yang tahan panas dan
asam kuat.
• Didapatkan melalui destruksi asam paru atau
getah paru

Pemeriksaan Darah Jantung


-
(Getler Chloride Test) ~

• Kadar klorida lebih tinggi di kanan jantung à tenggelam di air tawar


-
-- -

• Kadar klorida lebih tinggi di kiri jantung à tenggelam karena


-
air laut
Luka
Tembak Tempel

0 cm
O
Sangat
dekat
15 cm 30 cm
Dekat

60 cm
Jauh

000
Api

Asap

Butir mesiu

Anak peluru
↓buh

sempel
d
I "Sou
e
1
luha
I
15cm
I
-

reliminagal

relim
1

ato/
I
60
S
ch

helmuh shm usat

heam meet.
-

Whey
!
11 +

"Jejaslaras barar/ -
&

a
sap /

& me sir
helim

we
are nee
dehat Jawh.
rempel sayat

I!!
delect

u
-
~ 30-b deat
-
dut
e 15-30m
awk ~ jack -
5 Ulin
kehm usat, hour tar, laga.
-

Irby pour, -
- -

luke reveal
tree aps?
15-30c, lviaJarah delect

javu u-
det
sayct Tawn
>60m
hehm lsat, W
-
jam, bo
bet,
whic
-api,
-

lwby
-
Rewi
15-30-
duelt
/ -
-
- -

elaga?
-

he line
-

I
d
-

S.
0-15
scyst delet, m
Gambaran kelim
w

y I- -
helimtelage.
• Jejas laras à • Kelim api/luka bakar • Kelim asap à
tampilan seperti
-

àdaerah hiperemi
-

cetakan laras di
atau jaringan yang
-

asap/jelaga pada
sekitar lubang kulit
terbakar
-

R
!
• KelimCtato à • Kelim kesat -->
• Kelim lecet à
akibat butir usapan zat yang
melekat pada
-

kehilangan kulit ari


mesiu yng tidak
- peluru ke tepi
-

yang mengelilingi
habis terbakar lubang
-

lubang
-
Jarak Tembak dan Manifestasi
Jarak Lubang Kelim Kelim Kelim Kelim Luka Jejak

milar
Tembak Lecet Lemak Tatto Jelaga Bakar Laras

O +
Tempel + + + + + +
⑧+

8
Sangat Dekat + + + + +
⑳ -
Dekat + + + ⑳G
+ -/+ - -
Jauh coo
+ + + - - C- -
Barotrauma
Karakteristik
C
• Barotrauma è Kerusakan jaringan yang terjadi akibat
-

kegagalan untuk menyamakan tekanan udara antara ruang


berudara pada tubuh (seperti telinga tengah) dan tekanan
-
-- -

-
pada lingkungan sewaktu melakukan perjalanan dengan
-
pesawat terbang atau pada saat menyelam.
-

• Barotrauma dapat terjadi pada bagian tubuh yang memiliki


C
udara di dalamnya seperti C
telinga, -
gigi, sinus pada wajah,
dan paru.
-
• Disebut juga dengan disbarism

Hukum Boyle è Penurunan atau peningkatan


tekanan lingkungan akan memperbesar atau
menekan suatu volume gas dalam ruang tertutup
-
Kriteria mayor barotrauma pulmonal dan emboli gas arteri serebral
-

• Riwayat naik ke permukaan diikuti oleh kehilangan kesadaran yang tiba-tiba pada saat sampai ke
-
permukaan.
-

--
• Emfisema meastinal atau subkutaneus yang terbatas pada area perithorax dan atau penumothorax.
-
• Gas pada bagian kiri dari jantung, sirkulus willisi, arteri koroner atau retina, dimana kemungkinan
pelepasan gas setelahnya kemungkinan jarang terjadi.
-

-
Kriteria minor
• Situasi kurang udara atau panik. ~
E
• Penyelam pemula atau pelajar.
• Jaket penyelam yang terlalu dipompa atau ikat pinggang
-

-
pemberat yang ditinggalkan
--
• Bukti komputer penyelam tentang kenaikan yang cepat ke
permukaan.
• Bukti lain barotrauma selain emfisema subkutaneus atau
pneumothorax -
LUKA PETIR

0
•-Blast effect: Hancurnya sebagian atau
-

seluruh pakaian
-

• Metalisasi: Melelehnya logam yang


menempel pada pasien
-
-

• C
Magnetisasi: Logam yang menempel
pada pasien berubah menjadi magnet
atau kemagnetannya terganggu
• -
Arborescent mark: Luka berbentuk
pohon
-

-
SOAL NO. 20
Seorang pria berusia-
35 tahun ditemukan meninggal di rumah kontrakannya. Pada pemeriksaan
ditemukan kaos yang berlumuran darah dan terdapat luka berbentuk bulat di perut. Gambaran luka
ditemukan sebagai berikut.

Apakah kemungkinan jenis luka tembak yang dialami pasien?

-
a. Luka tembak jarak sangat jauh
b. Luka tembak jarak jauh

j-
c. Luka tembak jarak dekat
X ...
d. Luka tembak jarak sangat dekat -> helim a pi
e. Luka tembak tempel->
- jejaslarag
Shelin taco.

UKMPPD Batch Mei Tahun 2022


SOAL NO. 21 0
Polisi membawa jenazah seorang perempuan untuk dilakukan pemeriksaan. Polisi ingin mengetahui
penyebab dan mekanisme kematian korban. Pada pemeriksaan luar didapatkan mayat basah, terdapat
- -
busa pada hidung, dan washer woman’s hand (+). Pada pemeriksaan dalam didapatkan paru membesar
dengan tepi tumpul.

a. Pemeriksaan getah paru -


--
Apakah pemeriksaan lain yang dapat mengetahui pasien tenggelam di air asin atau air tawar?

b. Pemeriksaan destruksi asam


c. Pemeriksaan diatom
X
d. Pemeriksaan- gettler chloride
e. Pemeriksaan malachite green

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


SOAL NO. 22 O
Seseorang laki-laki meninggal di atas kapal beberapa saat- setelah menyelam. Berdasarkan info dari
penyelam lainnya, dia kembali ke permukaan dengan cepat tanpa mengikuti instruksi pemandu selam.
Apa kemungkinan penyebab kematian kasus di atas? --
X
a. Dysbarism.
b. Dry drowning
c. Wet drowning
d. Syok hipovolemik
e. Altitude sickness

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


vidanviasel
-bayi
Hukuman Abortus ↳ Abortus yang diperbolehkan
Wanita yang sengaja menggugurkan
-
- -
- • Indikasi kedaruratan medis:
kandungannya atau menyuruh orang lain -

• Kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan ibu;



melakukannya (KUHP pasal 346) ~
-

-- dan/atau
• Kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan janin,
Seseorang yang menggugurkan kandungan termasuk yang menderita penyakit genetik berat dan/atau
wanita
-
lain tanpa (KUHP 347) atau dengan cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki
seizinnya (KUHP 348) sehingga menyulitkan
~ bayi tersebut hidup di luar
-

-
kandungan.
Dokter, bidan atau juru obat yang melakukan -
• Kehamilan akibat perkosaan. .

or
-
-

kejahatan tsb (KUHP 349) I


--
Kehamilan akibat perkosaan dibuktikan dengan:
- Usia kehamilan sesuai dengan kejadian perkosaan, yang
Orang yang mempertunjukkan alat/cara -
dinyatakan oleh surat keterangan dokter;
-

mengugurkan kandungan pada anak dibawah 17


- Keterangan penyidik, psikolog, dan/atau ahli lain mengenai
C
-

tahun (KUHP 283) -

-
adanya dugaan perkosaan
-

- Hanya dapat dilakukan apabila usia kehamilan paling lama


Barangsiapa merawat/memberi obat kepada
seseorang wanita dengan memberi harapan C
berusia 40 hari dihitung sejak hari pertama haid terakhir.

C
agar gugur kandungannya (KUHP 299)
anal and
i
setelah dilatin
Infanticide -> penshukan
Garena talk hetawan-> bay,sudah viasel
- C
Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada saat dilahirkan atau tidak berapa lama
-
-
setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
-
-

-
Pasal 341 : Kinderdoodslag
Ibu dengan sengaja merampas nyawa anaknya karena takut ketahuan diancam karena pembunuhan anak
sendiri dengan pidana penjara 7 tahun.
-

C
Pasal 342 : Kindermoord
-
Apabila didahului oleh niat atau rencana membunuh sebelumnya, diancam melakukan pembunuhan anak
sendiri dengan rencana dgn pidana penjara 9 tahun.


Pasal 343 : Orang lain turut serta
-
--

-> IBU KANDUNG




Pelaku
Korban -
ANAK KANDUNG jg sudah viable
-
- -
a
dementwork
-

• Motif - TAKUT DIKETAHUI


• Waktu ->
-w
SESAAT SETELAH DILAHIRKAN
Jasad Bayi
-
Tanda lahir hidup tuouvianlitas
Tanda maturasi zogren,
• Dada mengembang -
• Berat badan ≥2500 gram, panjang badan ≥48 cm,
-

• Diafragma turun ke sela iga 4 atau 5 lingkar kepala ≥34 cm, diameter puting susu 7
-

• Tepi paru tumpul hampir menutup kantung


-
mm
-
-

jantung, total berat paru >1/35 BB • Lanugo sedikit, kuku melewati ujung jari
-

• Paru mirip mozaik dan marmer (dasar merah • Gambaran sidik jari sudah jelas
-

tua dengan bercak merah muda) • Testis sudah turun ke skrotum


- -

• Krepitasi (+) • Labia minor tertutup labia mayor


-

e W
-
- -

• Tes apung paru (+), tes apung usus (+) • Pusat penulangan epifisis (+) di sternum, femur,
kuboid, tibia -
- - -
-

-
-

C
Tanda perawatan tall roll ade

Tali pusat terpotong rata dan diikat


-
- ujungnya, jalan nafas bebas, vernix kaseosa sudah dibersihkan,
- -
berpakaian, air susu dalam saluran cerna (+)
-
-
Perhitungan umur bayi intra-ekstrauterin
Co
• Rumus de Has (usia 5 bulan pertama) à Panjang kepala tumit (cm)-
= Kuadrat usia gestasi (dalam bulan)
-
-

• Usia >5 bulan à Usia gestasi (bulan) x 5


- -
-

C
- -

Usia Panjang badan (kepala-tumit) Pusat Penulangan Umur (bulan)


C
-

1 bulan 1 x 1 = 1 cm Klavikula 1.5


- -

2 bulan 2 x 2 = 4 cm
- -
Diafisis (tulang panjang) 2
3 bulan 3 x 3 = 9 cm
-
Iskium 3
-

4 bulan 4 x 4 = 16 cm Pubis 4
--

5 bulan 5 x 5 = 25 cm Kalkaneus -5-6

B3
- ⑳
- -

Manubrium sterni 6
-

C
6 bulan 6 x 5 = 30 cm
-
7 bulan 7 x 5 = 35 cm a
Talus - Akhir 7
C
--
W
-

8 bulan 8 x 5 = 40 cm Sternum bawah Akhir 8


-

9 bulan 9 x 5 = 45 cm Distal femur, proksimal tibia, kuboid


-
-
- C
Akhir 9/lahir
Ease
Hari
Hari
2: Pengeringan/pelisutan
4: Red line of separation
-

Hari
--
6: Pemisahan/puput
Hari 9-12: Epitelisasi
--
Kejahatan Seksual

-
• Dasar Hukum: KUHP Pasal 285 – 287
• Tujuan pemeriksaan: Melihat adanya tanda persetubuhan dan
melihat adanya tanda kekerasan
• Pemeriksaan khusus (genito-anal) → Secara langsung atau dengan
bantuan alat seperti kolposkopi

-
• Rambut pubis : Bercak air mani/perlekatan akibat air mani mengering
-

• Vulva dan introitus vagina : Hiperemi, edema, memar, luka lecet


- - -
• Vagina dan serviks : Inspekulo (indikasi), tanda penyakit kelamin,
-
sperma C
pada forniks posterior (paling sering) à tanda pasti
• Pemeriksaan selaput dara
- Ruptur atau tidakw • Sperma dalam vagina → Post-koitus
-
- Ruptur baru atau ruptur lama - Masih bergerak 4-5 jam
*
! ca
-

- Lokasi ruptur: Sampai ke insertio atau tidak - Masih bisa ditemukan tidak
bergerak sampai 24-36 jam
-

- Besar orifisium: Ujung jari kelingking, jari telunjuk, atau 2 jari;


- Bila korban perempuan meninggal
-

<2,5 cm perawan
→ masih bisa ditemukan 7-8 hari
- Bila pada anak-anak atau selaput dara utuh → pengambilan
bahan dari vestibulum saja
re
tanes
or themale
-

-
~whenau
vagina u
line

polding
Juniper
Pemeriksaan Kimia Semen ⑳
I
M
W w
-

0
- -

~
-
- >

C
-
-
-

w
-
- -

w C
-

C
- -
-

ka
-

- - - -
- - -

~
-
-

--
L

-
SOAL NO. 23
Ny. G berusia 26 datang ke klinik dokter bersama - pacarnya meminta dokter untuk mengugurkan
kandungannya. Pasien memaksa dokter dengan berbagai alasan agar kehamilannya bisa diakhiri. Dokter
menolak permintaan pasien karena tidak ada indikasi dilakukannya aborsi.
-

C
Apakah dasar hukum yang mengatur tentang pengguguran kandungan oleh tenaga medis?
-

a. Pasal 350 KUHP


-

X
b. Pasal 349 KUHP
c. Pasal 348 KUHP
d. Pasal 347 KUHP
e. Pasal 346 KUHP

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


SOAL NO. 24 0 O
Ybulan (Ibuggn)
1
Jenazah bayi perempuan ditemukan terbungkus plastik di kebun kosong. Penyidik membawa jenazah
O
-

-
tersebut ke rumah sakit. Bayi dengan panjang 16 cm, berat 400 gram, tali pusar masih menempel dan
-
tersambung ke plasenta. Tidak ditemukan tanda pembusukan.
-

Apakah jenis kejahatan pada kasus tersebut?


-

a. Pembunuhan anak X sendiri -


X
b. Pengguguran kandungan
c. Penelantaran anak
X
d. Penyembunyian kelahiran
X
e. Penyembunyian kematian

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2022


Soal No. 25 O
-
Perempuan, usia 29 tahun, datang ke klinik setelah mengalami pemerkosaan. Saat dilakukan pemeriksaan fisik,
ditemukan dinding vagina merah, berdarah, erosi, himen robek dan tampak semen (+).
. . .
Bukti pasti adanya persetubuhan?
X
-
a. Terdapat semen
b. Dinding vagina kemerahan
c. Erosi dinding vagina
d. Robekan himen
e. Perdarahan vagina
Stahpassi

Anda mungkin juga menyukai