Anda di halaman 1dari 233

JR.

SUWARNO WIRYOMARTONO

MEKANIKA TEKNIK
BAGIAN. I

K:ONSTRUKSI STA1~IS TERTENTU

JILID I

BAHAN - BAHAN KULIAH


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

.
IL ~O WIR0MAR.TONO

MEKANIKA TEKNIK
-~

BAGIAN I KONSTRUKSI STATIS

TERTENTU

.. l
x
'

.BAHAN - BAHAN KULIAH


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA

... . ,,..,.
." , .1
l
~~~
" " ~
~

i
i
i

Daft
a r
Is i.

l
])a.ftar Isi --------------------- ... i
------------ ..- i
i
Ka ta Pengantar
~-~-~----- Bab -----------------~~--
I. Gaya dan v - vii
penyusunannya ------,..-- Gaya-gaya ..... -- ..
1. melalui sebuah titik --------------..-- 1
.
1
.
5-
..
2. Gaya-gaya seja.jar Bab
--------------------------- IV.
3. Gaya-gaya b er-a rah sembar-ang
Konst
------------------ ruksi
4. Be ban ------------------------------------ berse
5. Gaya reaksi (gaya-lawan) ndi
-------------------- ban;t
~k
Bab II. Balok ederhana
1. Arti beberapa besaran-besaran -----
---------------
2. Balok terjepit -----
------------------------------
. 3. Balok diatas 2 perletakan
1
------------------- .
4. Garis pengaruh dan penggunaannya
------------ B
5. Kerja virtuil (usaha virtuil) a
l
---------------- Bab III. Tali o
Rantai -----~-------~-----~---- k
1. Tali rantai dengan beban terpusa:t
-------------
2. Tali rantai dengan beban terbagi
---- ---
rata ..
Gerber -~-------------------------- 6
~---- .
2. Pelengkung bersendi tiga
---------------------
2
5
.
2
7
.
3
7
.
3
7
.,
4
2

4
7
.
7
2
.
10
1

1
0
5.
10
5.
10
7.
11
7.
11
7.
14
1.
_)..65----
K e p u s t a k a a n ...._.........,._
.-
----~. ._._. _.

v

J
.K..A,;;T.;oA-....P...E--
N...G.-A.-:N..'-T-.-AR

Adalah menjadi kenyat.aan, bahwa para maaaaf.swa mengalami kes,y


karan-kesukaran didalam mendapatkan buku'-buku mengenaf, ilmu
teknik. Maka buku ini diharapkan dapat memperingan para maha
siswa didalam mempelajari ilmu teknik., khususnya Mekanika Te~
nik.

Bu.ku ini di tulis berdasark.an pengal.aman penulis didalam membe


ri kuliah pada Fakul,tas Teknik Universi tas Gadjah Mada dan b,$! ..
berapa Akademi. . .

Penulis selalu mengharapkan s~ran-saran yang membangun untuk


per~aikan pada waktu yang akan datang.

Tidak Lupa penulis merrgucapkan diperbanyak terima ka~ih kepa

da paraasi.ste. .
penulis yang ikut membantu meneliti nask.ah i-

nt , dan juga k epada para pegawai penUlis YaJ1g mcmbantu meJ.IlbU


at gambar-ga.mbar.

l
~

'

' c


' '

v
i
i

Kata
Pensanta
r untuk

I Cetakan
ke VI.

Dengan ditetapkan ejaan baru, maka buku I


diktat ini ~
aikan dengan ejaan baru tersebut. Isinya tidak ada
peruba
han
sama
sekali
.

Saran-saran dan kritik dari para pembaca sangat


kemi harapkan.

Yogyakarta,
Juni - 1976.
I

'
'
I
r
B
A
B

l
.

G.AYA DAN
PEN\'USUNA
NNYA.

J 1. Gaya-gaya rne!.alul se~~ah tit:'!'.:


'
sebagi besar didasarkan att.s hukum-buk:Uln
hkanika an ata....
teknik
tika, yang dianggap t e Lah kita I
menge:rti.
.
Tetapi
JAl:ltiPk. memudahkan mengikuti uraian-uraian berikutnya
~aiklah d1ulangi beberpa bar
rang penting.
. ~
1. Gaya adalah suata sebab yang mengubab aeeuatu
ber.dia~4ari ke~-
daan diam menjadi bergerak, atau sebalikn1a.
2. suatu gaya ditentukan oleh be~arny~. a1ahnya dan
titik tang ....
kapnya.
J. Gar:f.a yang dilalui oleh gaya itu disebut gai-ita
kerja .g1qa te!:_

I
sebut.
4. Apabila pada auatu benda. bekerja sebuab gaya,
maka didalam benda tersebut terjadilah gaya
la.wan yang besarnya sama de ngan
gayatereebut, aedarig ga1aga1a itu
bertur.ggalan garis kerja (aksi = reaksi).
5. Titik tanikap euatu gaya yang bekerja pada
auatu~enda terten
tu bo'Ie..h dipindahkan pada aepanjang
'al'iskerjanya. -
6 . Momen daripada sesuatu ga1a ialah hasil ganda
gaya tersebut./
~~ dengan jarak gaya itu (lengan) sampai titik 7ang
ditinjau.
Momen itu disebut posi.tip (+) jika menyebabkan
bendanya berp!!
ta~ menurut arah jarum jain dan sebaliknya.
L
I

Untuk menyusun 2 gaya ~ane; memalu:I sebuah titik
"'\'ta.pat digunakan
cara hitungan (analytis) atau cara lukiaan
(grafis).
Pada gambar 1.01
gayagaya R1
dan l2 dipindahkan
titik~titik
tangkapnya ketitik
o.
Dengan cara
lukiaan gaya
paduan
R terdapat~ yaitu
panjart~n1a
(yang berarti -
besarnya gaya) sa
'
ma dengan
diagonal dar!
panjang
pada jajaran
genjang dengan si-
si-sisi K1 dan K2.'
Pada gambar 1.02
besarn1a R di
OUba dapat dengan cara
r hitungan.
1.01
~

Setelah gaya-gaya itu dipindah


ke. 0 kita menge.rnbil salib sum
bu X dan Y yang teg~~ lurus
se
aamanya;
y
1 2

Kv
-i
= K1sin 2

Ry= Ky +!Cy
1 2

R =

Ga.'nbar 1.02. tg =
Apabila t er dapa t 1 e bih dari 2 gay a. yru1g ak an df.padukan, pema
duan itu dikerjakan berturut-turut, yaitu K1 dan K2 menjadi
R1, kemudian R1 dan K3 menjadi R ( gwnbar r, 03).

Jikal au terdapa t banyak gay a i:


l
yang ak an df.padukan ( gambaz- l

1. 04), maka 1uk.lsan i tu mengarr- ,


l
dung terlal u bany ak garis-2 se"'."'
hingga m enjadi, kurang t er ang,
Dari lukisan i tu ternyata R1,,
... R2 dan R3 .tida.1"- ada gunanya,
1
" Maka lukisan menjadi lebih se
derhana jika pada ujung K1 di-
1 ukiska.n K2, kemudian pada u
jung K2 i.u:L-dilukiskan K3 dan
seterusnya, berturut-turut sam-
pai K5 (gaya ternkhir).

Hasilnya Lal.ah merupakan gard,a yang di tarik dard, ti tik tang-


k ap 0 keti tik akh:Lr K5 (::R). Lebih baik lagi apatd.La gaya-ga
ya yang berturu t-turutan i tu digambarkan di t-empat lain dengan,
mengambi.L ti tik.....-tan.gkap-o---se.bagaL_per:toJ..ongan ( gambar' l .04b).
f
i
t - 3 -
a

garis penutup

segibanyak
gaya
.

G
a
m
b
a
r

Dari Luk'i.san ini terdapat besar- dan ar-ahnya R,


sedang telah ki ta ketahui pula titik-
tangkapnya, yaitu titik O; jadi dengan d~ mik~an
resultante gaya-gaya tersebut telah tertentu.
Lukisan pada gambar lo04b itu disebut segi banyak
gaya, dan garis O'B disebut g11ris penutup.
Ada ks Lanya bahwa ujung vektor gaya terakhir i tu (
gambar 1.05) .
0 Kl f
0' '/
k5

G
a

r
t
b
a
r

1
.
0
5
.

berimpit dengan titik tangkap o. Ini


berartigaya-gaya terse-
but saling meniadakan 1 sehingga ~p.g~~
:-r:~~-}:-!-J_-t ~an-_---.~t-~_~->" ---~--~-~- ~---.-s~--~a -, m. ,..a. .
no_~..! ._~M---~.::..-- ...... ~

Da.pat juga dikatakan, bahwa susunan gaya itu


dalam keadaan se- timbang. Pada ~e~daan ini
garis penutupnya merupa.kan titik saja atau dapat
dikatakan juga tidak ada garis penutup.
- 4 ..
'
Dari lukisan segi-banyak-gaya itu dapkt kita catat, bahwa:
Jika .sebuah susunan gaya-,s!cya i tu d~am k..a.daan
set1nt1;>@i.maka didalam segi.-banxal~-gay.an_ya arah gaya-gaya itu

.
1:

H kejar-men&ei9r; d.a}2at jug_a dikatakap,, bahwa vektor-vektor gaya i tu


me:r:ul?.akanse Q,-banyak tertutup
'i : (i

'
~
:~ r~.. ~ Perlu pula dicatat, bahwa urutan melukiskan vektor-vektor ga.ya
;
'
dalam segi:Sanyak-gaya i tu ti'dak mempunyai pengaruh terhadap ha
sil terakhir. Jadi akan sel.al.u terdapat paduan yang asma untuk
ae sua tu susunan gaya tertentu. Hal ini di tunjukkan oleh gambar
1.06.

Gambar 1.06.

Contoh ~engguna,_an.
Dua buah tali AC dan BC ujung=u jungnya dipersatukan di ti tik C.
Tali AC dan BC masing-masing membuat sudut 30 dan 60 dengan
garis mendatar (gambar 1.06). Di titik C di.gan tungkan sebuah he:g
da dengan berat P = 100 kg. Ditanyakan berapa gaya tarik dala.m
masing-masing tali.
Dengan cara gaya P diuraikan menurut arah tali AC dan BC, ya:Ag
masing-masing terdapat gaya uraian sebesar 50 kg dan 50 3 kg.
'{/

Penguraian
Conteh lain gaya i tu dapa t pada
diperlihatkan. juga gambar
dikerjakan tempat
1.07. di Bat ang lain, seper
BC mendukung
ti terlihat
gaya sedanggambar
deaak, pada sebelah
tali AC kanan.gaya
mendukung , t rik.

a
- 5 - ~
~~<..!
. <
1
..
~-.~.

~.
~,
<i

'."

P,._ ._l
'
2

' Gambar
2. GaYa-gaya sejajar.
. r
Gaya-gaya K1, K2, Kn yang se ajar akan bertemu disebuab titik

akan me La Iud t1t1k da at ae Juga, dap o!eh karena


t er-e ebut
itu
akan sej ajar pula dengan ga.,1 a-gay a :f;ersebu~ . . ia.eias . J3esarnya
R = J K.
I. .
. ' ~
,,_,.---
.

Cara menentukan garis kerja R dengan lukisan akan


diuraikan didalarn 3. Dengan cara hitungan letaknya garis
kerja itu d,i
tentukan sebagai berikut
Ki ta ambil ti tik A sembarang
:1
untuk pangkal perhitungan
ID men. Menurut gambar 1.08
ga- ris kerja R diumpamakan
x.j! tUanya dari titik A;
maka

Il Gambar 1. 08.

a1 - .
K2
a3 + K4
a2 + K3
a1 - K2 a2 + K3 .; a3 + K1~
K1 -.K2 + R3 r
Secara umum dapat K
diberikan
x = l::K
a
+ R4
~- 6 -

Apab Ll a ada ? gay a aama t;esa.r


tetapi
K ber-Lawanan ar ahnya
1

seperti gambar 1.09. maka ga-


~fa paduannya

R = K - K = o, sedang jarak
K a2 - K . a1
x =
K - K

-K -.0 a - I\>
=

Jadi gaya pe-duanny a ada lah r.ol , di'tambah dengan momen aebuah
M-= K. a7 Eesarnya Mini tidak tergantung dari pada letaknya
, titik A.

-- .Sebush gaya
d i.garrt i dengan gaya
K (gambar
K'
1.10)
yang
da~t..
s ama be
sar- dan ar-ahnya , di t ambah derigan s e
bu.ah pasange.n.
Ini berarti bahwa K itu G; rs n
menjadi gaya X' dan setuah pasaniQD
Tas angan Lni , yang tersusun o Leri K
dan K" = K' > besarnya K a. J'arak
a a<lalah jarak titik A sampai garis
kerja K.
Gamba.r 1.10.

Dengan jalan seperti diatas kita dapat memadukan gaya-gaya K1


K2 dan seterusnya. menjadi sebu!lh gaya R yang titiknya tangkap
(garisnya kerja) ditentukan sebagai berikut :
Masing-masing gaya K dipindahkan kesebuah titik sembarang A,
dan sebagni basil ialah gaya K' = K dan sebuah pasangan
M = K. a dimana a= jarak titik A kegaris kerja K. Setelah
gaya-gaya itu dipindahkan ke A yaitu Kl; K~ = K~ Ki=
. dan seterusnya,gaya-gaya ini dipadukan ~enjadi R' =
K.

z I
!
- 7 -

Pasangan-pasangan sebagai akibat pemindaha.n gaya-gaya terse


but juga dipadukan menjadi MR= M1 + M2 = MJ Setelah itu
kita mempunyai sebuah ga.ya R' dan momen MR, dan keduanya ini
dapat dipadukan (diganti) dengan sebuah gaya R ~ R' yang ga
ris kerjanya berjarak r dari titik A. Besarnya A dapat
dica~
ri

Rr

Untuk perhitungankita ambil sebua.h salib sumbu x dan y


(gam
bar 1 ~11) Misalnya gaya. K denga.n ti tiknya tangkap yang
mem
punyai koordinat x dan y; K diuraikan' dalam arah x dan y,
ma
sing-masing sebesar Kx dan ~ Kedua komponen ini
dipindahkan ke titik 0 menjadi K ' dan K'. Akibat pemf.n dahan
y x
ini timbul
momen-momen sebesar +Kx. y dan -KY. x. Jadi
M = +K x y - Ky x.

Dengan jalan serupa dLa ta s tiap-tiap gaya dapat


dipindahkan titiknya tangkap ke titik 0 yang menghasilka.n
gaya uraian ke ar'ah x dan y dan sebuah pasangan ,
Jika dijumlahka.n terdapatlah:
R'x :,~K' x' R'y ::LK'
!-fi,.
s'
I ,X
MR = tM.
l
selanjutnya

R' ::: V R12x + :t<2y , sedangI'ah


:R'
arahnya R ialah tg ,-J:. =
..:Z
R'x
Gambar 1.11. Seterusnya bila R' ini dipa
dukan dengan MR, maka akan
menghasilkan sebuah gaya
R = R' yang jaraknya sampai
titik o.

..1 =
x
(K .y - Ky.x)

v
~ r =
R + ( Ky)2
( K )2
. x
... 8 -

a. Segi ba:nyak batang dan 1ukisan kutub.


Jika garis-garis.kerja: daripada beberapa gaya yang terletak
pada sebuah bidang datar tidak berpotongan disebuah titik,
maka gaya paduennv,' dapat ditentukan dengan beberapa car-a,
Dari .s.egi-banyak gaya saja hanya dapat ditentukan bes
arahnya R, sedang garisnya kerja harus dicari dengan
kan gaya-gaya Hal ini dilaksanakan dengan memadu
itu.
dan K2 menjadi R1 (gambar 1.12), dengan terlebih dahul
cari titik potong antara garis kerja K1 dan K2

Gambar 1.12.
Selanjutnya dicari titik potong antara garis-garis kerja R1 dan
K2 untuk melukis R2 Dengan jalan seperti itu akhirnya
terdapatlah garis kerja R yang melalui titik potong antara
garis-garis kerja R2 dan K41' Disebelah-kanan .lu
kisan segi-banyak diberikan gayanya yang hanya
menghasilkan
rahnya, sedang garisn~a R
kerja belum tertentu.
Jika susunan gaya itu terdiri dari gaya-gaya yang sej a.." .r a
.tau hampir sejajar, maka cara lukisan tersebut diata;; akan
menimbulkan kesulitan, yaitu berhubung titiknya potongakan
terletak diluar kertas.
- 9 -
M.aka untuk meriyueun gay a-f,!a. ya semacam itu
.
eegi b.a....
diaampin8fta '

~ak gaya 'dilul(is pula segibanyak batane; (gambar 1. 13),.


Cs.ra menentukan garis kerJa. R itu adalab aebatai berikut:

.l i .
.
. ae&:i~a111ak ba~ang .

luldaan.~utu.b

Gambar 1.13.
Lebih dulu dilukis segibanyak gayanya abcde. Kita aaibil semba
rallg titik O yang kita hubungkan dengan .titik-titik a, b, c, d
dan e. Titik 0 itu aisebut kutub dan'garis-garis penghubung
tersebut disebut jari'-Jari kutub. Dengan demikian terja.4ilah

I
' (abO, bcO dan aebag~i),
seg'itiga g~ya-gaya yang berdampingan
.Jing keselip-uhannya kita sebut 1wdsan kutub" O abcde.
Setelah itukita ambil sebuah titik A yang terletak pada garis
kerja Ki sebagai pangkal lukisan. Melalui Akita tarik garis I
. II jari-jari kut"'-b 1, - garis ini 9iaebut pat!h~J. -. dan juga
kita tarik batang II U jari-jari kutub 2. Jeng memotong garis ke!.
.ja K2 dititik B. Selanjutnya melalui a dit~ik batang III u-,
n.ng . memotong.garici kerja x3 dititik C
\
- 10 -

Kemudian me La.Lu.i C ditarik bat ang IV 11 4 yang memotong gar-i e


kcrj a K4 di titik D. Akhirnya ernelalui D ditarik batang v 11
5 yang memotong batang I di_titik Bo Titik B inilah yang kita
c~
ri, yaitu. yang merupakan... 15alah satu titik yang terletak pada
gar is kex-ja R. Adapun keterangan bahwa B terletak pada garis
kerja R aJalah sebagai berikut :
Dititik A gaya K1 diuI"aikan menjadi 2 gaya menurut batang-ba
tang I dan II, yang hasilnya merupakan gaya-gaya sebesar jar.!
_ jari kutub aO dan Ob (lihat lukisan kutub). Dititik B gaya
K2 diuraikan menjadi 2 gaya pula menurut batang-batang II dan
III, yaitu sebesar bO dan Oc. Jadi sebenarnya gaya-g~ya K1dan
K2itu dapat diganti dengan gaya+gaya aO + Oc yang garis-gari.!!._
nya kerja masing-ma~ing batang I dan III, sebab Ob dan bO
yang bergaris kerja menurut batang II itu saling meniadakan
~ Dengan jalan seperti diatas K3 diuraikan menjadi cO dan
Odd
ngan
menj~.garis
di sokerja
dan III dan IV.gari
Oe dengan Demikian
s k er- j a pula K4 V.
IV dan diuraikan
Dengan uraian
Seperl
ti diatas dapatlah dikatakan, bahwa akhirnya K1 + K2 + K;; +
K4 = R itu dapat diganti denga~ 2 gaya aO dan Oe yang
ga~is kerjanya masing-masing batang I dan v. Secara aljabar
d~pat
ditulis
K1 + X2 + K3 + K4 = R = aO +Ob+ bO + Oc + cO + Od + dO + Oe
= ao + Oe = ae
Oleh karena itu titik E merupakan titik potong garis kerja g~
ya-gaya aO dan Oe, maka R akan melalui titik E ini.
ituj
f

Pada lukisan tersebut dapat dicatat,bahwa letaknya kutub 0


dapat dipilih sembarang, maka bentuknya segibanyak batang da-
pat bermacam-macam tak terhingga banyaknya. Demikian pula me
ngenai titik pangkal A; titik A dapat.diambil sembarang, se-
. hingga dengan kutub O tertentu dapat dilukis segibanyak ba-
tang yang tak terhing. ~ ba nyaknya
.
ga.
Pada gambar. 1.14 diberikan cara mencari R untuk gaya-gaya se
jajar. Disini segibanyak gayanya menjadi garis lurus.
- 11 -

R i' .
)

Gambar l. .14o
Dengan pertolongan aegi-banyak batang, kita dapat mengura!_
kan sebuah gaya R menjadi 2 gaya K1 dan K2 yang sejajar Jl!
ngan R.dan melalui titik-titik tertentu Adan B (
gambar.
1.15). Untuk ini kita tarik sembarang garis I melalui A
yang memotong garis kerja R dititik c. Titik C dan A dihu
bungkan dengan titik B. Garis AC, AB dan BC bertl,lrut-turut
kita ambil sebagai batang I, II dan III. '

j ari.2- pem ba gi

Gambar 1.15.
Gaya ac = R.merupakan segi-banyak gaya dan kutub 0 dapat
ditentukan dengan menarik jari-jari kutub 1IfIdan3 llIII.
~.

t
2

Setelah 0 te~tentu kita tarik jari-jari kutub 2


11 II seb~ gai jari-jari pembagi, yang membagi R
dalam 2 bagian ab dan be, yaitu komponen-komponen
menurut garis g1 dan g2 Bahwa an = K1 dan be
= K2 d.apat dijelaskan sebagai berikut
Apabila K1 dan K2 dipadukan abc menjadi segi-
banyak~gayanya batang-batang I, II dan III
menjadi segi-banyak batangnya
dan titik 'c
menjadi titik potong batang-batiang
I dan III se
dang R menj adi gay a
paduannya.
.

. .
...
.
~'
'

K
2

I
I
V

G
a
m
b
a
r
1.
16
.
!Adakalanya oanwa segi-banyak itu menutup,yang
berarti ujung gaya yang terakhir K3 (gambar
1.16) berimpit dengan pang kal gaya pertama
K1 Ini berarti pula, bahwa jari-jari ku tub
terakhir (4) berhimpit dengan ja:..i-jari kut ub
pertama
( 1) . Didalam hal ini ada 2 kemungkinan, yai tu ':
1. batang-batang pertama dan terakhir (I
dan IV) ber impit seperti gambar
1.16a. Ini berarti, bahwa ke tiga gaya
itu saling meniadakan.
..
-13-
~- batang-batang p e r-t.ama dan terakhir sejajar seperti
gambar 1.16 b, Maka ketiga gaya tidak dal am keadaan
ae t.Lrabang, melainkan gaya paduannya berupa
sebuah paaangan ,
Dengan cara Lukt san dapatlah ki ta mengetahui hasil paduan
daripada sebuah su sunan gaya :
1. Bila segi,-ba..11yak tidak t er+u tup ( termasuk yang be
r-upa garis),maka .susunan gaya i tu menghasilkan s_e.
buah gaya paduan.
2. Bila segi- ba.nyak gaya tertutup, maka
r-, T
a. ba t ang=ba t ang pe r-t.ama dan terakhir bertmpit,ma-
ka su sunan i tu dalam keadaan s e tambang ,
b. bat2ng-batang pertama dan terakhir sejajar,maka .
.:;usL<nani i tu rn.enghasilkan ae buah pasan.gan.,
Penjelasan tersebut diatas ini berlaku pula bila banyaknya
gaya lebih dari tiga.

Du~<! _ se gi- baQ.Y~L'?_E:l ta.!};g


Dalam uraian diatas ki ta menggunakan segi-banyek ba t ang un
tuk mencari resul tan te daripada susunan gaya-saya pada seb.1!
ah bida;:ig rata. ,Sela.in i tu segi-banyok gaya berman f'aa t pula
untuk m enen tuk an gaya-gaya reaksi.Disamping itu segi-banyak
ba t ang mempunyai sifat-sifat istimewa yang banyak gun anya
untu.k perhitungan-perlutungan selanjutnya
.... Sifat
111 -~
:
Batang-batane: pada 2 ._ep:i-banyak batan.f,._yang letak;nya
d~am uru tan.Y{l_yang sam_e.:. . .(_r_r1_emJ?un_y_:.P.:~.B.Q!IlJ?.L_sam~ I da!.L..L:
II dan II 1 dan .s~teru~z-.L salin&.J?.e.J?.9tQP.&9-.IL.t4.t-t tik
ti tik ian_g t.e..rletak di_~e_buah g0rj.s lurus. yan_g sej0ls!:
den_gan gar;!;.: J?~q._g_ll,J~_U.!1. .2!1 tarCL..ti t~k-j:J. tik_ls_:tub YaJl-15.
bersan&!suta,b.. Q~ris terakhir ini disebut sumbu kutuq,.
Untuk membuktikan s:ifat t er-ae out di.a t ae k.i. ta tinjau garabar>
1.1 7, yai tu se buah eusunan gay a terdiri dari 4 gaya-gaya "K1
K2, K3 dan K4

Un tuk i tu k.i.t.a gambar segi.-ba.nyak gayru1ya abcde; kemUdian


.k.Lta pilih 2 kutub O dan O',. dan 0.i tar:Lk jari-j.ari-nya 1, 2
. ..
... . 5 dan l', 2i .- 51


--f:. .:t_;_
- 14
-

Kita ambil 2 titik Adan A' sebagai pangkal lukisan seg!


_ banyak batang. Dari kedua titik itu digambarkankedua
se gi-banyak batangnya masing-masing I, II .... V dan
I', II' ... .. V'.
Kita tinjau seka:rang titik B pada segi-banyak batang
pe!:_
-t ama (terletak pada garis kerj a K1). Dititik D ini
gaya K1 dapat diganti dengan 2 gaya menurut I dan II,
yang b~ sar dan arahnya masing-masing dinyatakan oleh
jari -jari kutub aO dan Ob, Serupa dengan diatas di B'
gaya K1 (tan,~ danya berlawanan dengan K1) dapat diganti
dengan gay~-g! ya menurut II' dan I' yang besar dan
arahnya masing-ma -
"'
sing dinyatakan oleh bO'- dan O'a dalam lukisan kutub.
Hal ini berarti, bahwa keempat gaya menurut I, II,
rtdan II' itu dalam kea,daan aeimbang. Apabila gaya-gaya
menu - rut I' dan I, yaitu O'a dan aO, dipadukan
dititik potons_
nya P, maka gaya paduannya .akan melewati P juga dan
be
sarnya. dinyatakan oleh garis 0'0 = sumbu ,1
. ~

kutub.

sumbu kut

I
IO.;
.:.:, I
/,
I
I'
\ I
,/
\I
/,,
T!
\

'
\
\
\
\
g
.. Gambar :l.17.
'
- 15 -

Serupa dengan keterangan diatas batang II dan


gaya-gaya
II (Ob clan b01) gaya paduannya me Lewatd titik Q dan be
sa r serta ara hnya dLnyat.akan oleh 00'. Jadi kedua gaya
terse but, yaitu 01 0 dart 001 adalah da Lam kea daan setim
ban~, yang berarti pula mempunyai garis kerja yang.
sama (bertunggaJan gar-Ls kerja), dan garis kefrja ini
rnelewati
P dan ~ dan sejajar dengan garis 00' = sumbu kutub.
Jika keterangan tersebut diatas kita por-
gunakanunbukme nirtjau gaya K2 di titik 0 dan 01,
maka hasilnya LaLah , bahwa. titik-titik potong batang-
bata.ng II dan II1 serta
, III dan 'III 1 , yaitu Q dan R, terleta.k pa da sebuah
garis
I

yang sejajar dengan 001 Oleh kar ena melalui sebuah ti-
tUc S hanya ada sebuah garis sa ja yang sejajar dongan
garis tertentu 001, maka berartilah bahwa titik-titik F,
Q dan R terletak pada sebuah gar-Ls- g 1 l 001 Demikian PM
la titik-titik S dan T akan terletak pada garis
g.
~~ ba.E~lL.P..ata11&...Y.Ck1.K..Aaru..._rru;).Al\Us_.3., S.J...qk ten..e.n ~.
Acapkali kita kehendaki agar pada sesuatu susunan gaya
- dilukiskan sebuah segi-"banyak batang yang melewati 3
ti tik,tertentu. Dengan pertolongan sif~t tersebut di
atas,
dapatlah kita melukis segi-banyak batang yang kita ke-
c,.,, ,.. hen dak.l Lt u ,
A.ndaikan ada sebuah susunan gaya yang terdiri dari gaya
gaya K1 dan K2 Diminta melukis sebua.h segi-banyak ba
tang-batang yang melalui 3 titik tertentu P, Q dan
R
(gambar 1.18). '_ritik Q t er-Letak antara ke dua gaya
terse
but.

I
Il
Gambar 1.1a.
Kita lukiskan ~ebih dulu segi-banyak gayanya a, b, c. Ke-:
mudian kita tidak memilih kutub sembarang, melainkan titik
kutub itu kita pilih sedemikian se.hingga 2 batangnya , akan .
me Le Lu.l t;Ltik1 P dan Q. Hal ini dapat kita capai dengan me
narik sembarang batang I' yang melalui titik P dan memo
tong garis kerja K1_ di titik B'. Titik B' dihubungkan de
ngan titik Q dan garis ini ciipa'V...ai s ebaga L batang II'.
Da- . .
ri kedua ba tang ini t er-dapat Lah titik kut ubnya , sementara
.r

0' (bukan titik kutub sesungguhnya) dengan menarik jari


jari kutub l' dan 2' yang berpotongan di titik 0'. Kemudi
an ditarik jari-jari kutub 3'. Melalui titik-potong 01 da
ripada garis kerja K2 dengan batang II' ditarik batang
III' II 31, Jadi dengan titik kutub sementara 01 baru ter
.
lukis segibanyak batang sementa ra yang melalui P dan Q da.n
umumnya tidak me La Iud. titik R. Derigan segibanyak batang se-
mentara itu dan'dengan sifat yang disebutkan di atas akan
mudahlah dilukiskan segibanyak batang yang sesungguhnya.
Kita lihat sekarang segibanyak batang sejnent.ara dengan ti
tik kutub 0'. Batang-batang I' dan II' masing-masing mela
lui titik P dan Q. Kita tahu pula bahwa batang I dan II
masing-masing aka.n melalui titik-tifik P dan Q juga. De
ngan mengingat sifat di atas da pa.t La h dipastikan, bahwa ga- ...
ris lurus yang ditarik~m~lalui titik-titik.P dan Q merupa
kan tempat kedudukan titik-titik potong daripada batang
I
y~_ng senomor daripada batang sementara dan segibanyak ba-
tang sesungguhnya~ Kita tahu pula bahwa garis PQ = garis g
adalah sejajar dengan sumbu kutub. Batang III' kita terus
kan hingga memo tong garis g di ti tik S. Maka S ini akan d.!
La Luf, juga. oleh batang III dar-Lpa da aag Lbanyak batang ae-
sungguhnya , S kita hubungkan dengan ti tik R dan garis ini
adalah batang III yang kita cari. Untuk menentukan titik
kutub 0 kita tarik j~ri-jari 3 fl batang III dan kita tarik
garis melalui O 1 yang ff
garis g ~ Kedua garis ini berpa
tongan di o. Jari-jati kutub 1 dan 2 sekarang dapat dita-
rik, Untuk meneruska~ pekerjaan itu kita tarik batang II ff .
2 melalui titik O, yaitu titik potong garis kerja K2 de
ngan batang III. Sebagai pemeriksaan batang ini hars me
lalui titik Q. Akhirny~ batang I dapat dilukis pula dengan
mudah ,
.

/
-
1
7
-

Jika susunan itu tidak hanya terdiri dari 2


gaya saja, (gambar 1.19), maka penyelesaiannya
seperti berikut.ua
.tuk gaya-gaya K1 K3 yang terletak diantara
ti tik
P dan Q dicari resultantenya dan terdapatlah
11cr Di
sini cara melukis Rkr tidak diperlihatkan
agar jangan terlalu 'banyak garisnya~
Kebetulan gaya-gaya tersebut

'mudah.
'
earn.a besarhya sehingga F\.r dapat dicari dengan

Demikia.n pula untuk gaya-gaya diantara Q dan R


diten -
kan resultantenya Rkn. Berarti keenam gaya itu
telah diganti dengan 2 gaya Rkr dan Rkn, MaJ:;e.
de:ngan demiki .... an soalnya telah diubah menjadi
seperti .soal diatas. Luki.,!5an dimulai dengan
melukis ti tik kutup sementara 0'
dan dengan 0' se. rta mengingat sifat-sifat
.

-
daripada 2 s e
gibanyak batang untuk sebuah susunan gaya itu
akhirnya
terdapatlah titik kutub O yang sesungguhnya.
Setelah terdapat kutub O lukisan segibanyak
batang I, II XI dapat dikerjakan dengan
mudah.
Soal ini akan banyak kita junipai pada bang.unan
peleng kung bersendi tiga dan dalam
penyelidikan statis dari- pada pelengkung batu.
Segibanyak batang itu, -seperti telah
diterangkan-, sebenarnya dapat mengganti gaya-
g! ya K dan membentuk garis yang disebut garis
. desak. Bangunan pelengkung bersendi tiga
mempunyai 3 sendi Y! itu ditempat perletakan
(2buah) dan dipuncak. Karena
ketiga sendi itu sifatnya tidak dapat mendukung
momen,
melainkan gaya normal melulu, maka garis desak yang di
akibatkan oleh setiap macam beban 'a.lean melalui ketiga
sendi tersebut. Tentang pelengkung itu akan
diuraikan
lebih lanjut dalam Bab IV.
b , Menentukan titik berat daripada l\J,kisan
. datar
.
. Lukisan segibanyak batang dapat dipakai untuk
. menentu kan titik berat sesuatu bidang rata.
Setiap cm2 luas bidang itu dianggap mempunyai
bobot (=berat).yang sama dan karenanya kita
mengandaikan sebagai satuan gaya be ratnya 1
cm2 (atau m2) daripada bidang itu.
Bidang-tida0p itu dibagi-bagi dalam lain darip
luas y~ng kecil ~ P, ysng a anggap bidang
sebaga.i ga.ya-gaya yang rieJ:tj ar dalam jar;a:r Ltu derig
s~ tu ar-ah ter-t ent.u, Dari gaya-gaya per- rner-ubah ar ah
a+gaya ~F itu
umpamaan itu di tent! yang bi a
kan ~es11lt2nt2nya, yaitu den~-an jalan sanya di.ambII
.

membuat lukisan ku- egak lurus ar-


tub 12n se banyik batang. Dari lukisan lukisan kutub
tersebut dapat - per-t ama , Ma-
lat1 tentukan garis kerja resultante R ka '.:.it: po ton
=I~ F, yang pa d.a se sunggunnya ada.l kedua gar-Ls be
ah garis tier-at dar-Lpada bidang r-at a itu adalaa berat
terGebut ~Kita dapa t mencari garis ber-at yang dicari. Apa'.:
bi dang r-at a i tu mempunyai bentuk
setangkup, maka
~ pekerjaannya menjadi lebih mudah, oleh
karena sumbu t~.n~
kup itu r::.endiri sudah merupakan salah
satu garis berat. Ki ta ambi I c;ebuah b i

darig datar dengan sumbu t angkupnya


mendatar(gambar 1.20), yang hanya
digambarkan separoh b~ gian saja. Luas ..
itu dibagi dalam bagian-bagian li1 '

yang
masing-masing memberikan luas t.F =
61.t. Luas t.F itu ki
ta anggap sebagai gaya yang bekerja
ve:rtikal kebawah dan me La Iu i titik
berat masing-masing pias. Jikalau 61

bil cukup kecil garis beratnya


d.i am

boleh dianggap melalui te ngah-


tengahnya, kecuali pias-pias disebelah
tepi luar
yang menyerupai segitiga bentuknya.
G
a
m
b
a
r

1
.
1
9
.
- 19.

I'

Gambar 1.20.
Setelah ditentukan bobotnya masing-masing datatlah digam
barkan lukisan kutubnya dan demikian pula dalam segiba
nyak batangnya dapat ditentukan garis beretnya (= garis
kerja). Titik potong Z antara garis berat itu dengan sum~
bu tangkup merupakan titik berat bida.ng rata itu. Untuk
mempercepat lukisan pada gambar 1.21. diberikan titik-be
rat b~berapa macam bentuk bidang datar yang banyak kite
jumpai. Umumnya sesuatu bentuk potongan merupakan gabung
an dari pada bermacam-macam bentuk bidang yang dilukiskan
pada gambar 1.21. itu.

l '
. - ,. -' i .1//\ ~-\---:t
z t
. I / ': ,,\ .'\ ; 2/3
~
h
, ! 1, :,: /. , -<;'Y\ ..1.. J1.
',I ' '
::\ . . . . - - . . ' '/ . . 1/3 h
r
---- l
b t . e.
- " ' .,.
8
. . .. .,..
R/,.B
_/ I .

z . :z . o-: , --
.i : . .. .; - ~'
~ .~ .,. . I
~-.Zr I
"---'iA

MZ =~ R.talibusur AB
3 busur AB
Gambar 1.21.
- 20 -

Sebagai contoh diberikan pad.a gambar 1.22, yaitu sebuah


bentuk bidang yang ti.dak mempunyai sumbu tangkup. Untuk
menentukan ti tik beratnya bi.dang itu dibagi menjadi 3 persegi
empat panja.ng yang telah kita ketahui titik beratnya. Karena
tak mempunyai
sumbu tangkup maka lukisan kutub dan s8gibanya.k batang harus
dikerjakan dua ka Lf, , Pada waktu menggambar lukisan kutu.b
'
untuk gaya-gaya yang bekerja mendatar haruslah dijaga, agar
supaya
1 urutan gaya-gaya itu selarasdengan urutan garis kerja-garis
kerja mendatar. Pada lukisan ini diambil urut-urutan K2,
K3 dan K1
Sela.in untuk menentukan titik berat, lukisan segibanyak batang
dipergunaka.n untuk menggambar- bi dang momen juga. Hal ini
akan
diuraikan dalam Bab II.

Cambar 1.22.

c , Menguraikan sebuah v,;aya dalam 3 ar-a h ;

,.,. !!.'
Untuk maksud-maksud tertentu gaya. K akan diuraikan menjadi
" 3 konrponen K1, K2 dan K3, yang garis kerjanya masing-
masing
menurut garis-garis g, r clan a. Ketiga garis ini berpotongan
di titik-titik D, C dan B.
- 21 ,_

s
g --4,
X1
0 {A) )
0
<,
....... ......
'
\
.....
~
~2
.r K
~ '
I
x2
K1
(E} ~

x
3

Gambar 1.23.
Caranya adalah sebagai berikut :
yaitu
1. Ditentukan titik potong garis kerja K dengan g.
dengan
titik A (gambar 1.23) . Keil!udian A
akan
dihubungkan titik B (titik potong garis-garis r
dan a), yang
dipakai sebagai garis bantu.

2. Diambil titik O sembarang untuk melukis segibanyak gay a


(dengan A sebagai titik pangkal). Gaya K diuraikan da
lam arah AB dang (gambar l.23b), Ds.ri lukisan kom-
ini
'
ponen K1 telah tertentu.
3. Komponen menurut a.rah A.B (garis terputusputus)
diura.i k.an dalam arah r dan a yang menghasilkan
komponeh-kom~ pon en K2 dan K3 Hal ini dapat
dilaksanakan karena K2 K3-dan gaya menurut arah AB
adalah bertunggalan titik tangkap.
Urutan pengur-a Lan gaya itu dapa.t juga diambil lain, ya.Lt
u
misalnya ditetapkan dulu titik potong antara garis kerja K
dengan rit Kemudia.n ditarik garis bantu ED dan selanjutnya
lukisan diberika.n pad.a gambar 1.23.c.
I
- 22 -
)

I B

f
i

r
l
1m

60 cm 30 co

Gambar 1.24.

+ 15 'i, 104' 1oi


-;
L 20 ~ 20 L 20

1
I
K2 ~ 30"
. l' K3=30 \~
40Kg. 20Kg
K1 =40Kg K4 =45Kg


. i ,10 ,10 flO 20 I
20Kg ~
'
~ ~6130K~50 \40Kg
20Kg
20Kg 20Kg . . \f
40Kg

o
Gambar 1.25.
-
-

'
-
.
.
/
-
s
-

S o a l - s o A l :
1. Tentukan gaya-gaya yang timbul didalam bat.ang-
sbatang- AB
dan BC p ada konstruksi menurut gambar-1.24.a, b, c
.
2. Tentukan gaya paduan gaya-gaya menuru t gambaz-
1.25.a, b
c , d,
3. Lukislah segibanyak batang yang melalui titik-titik
A,
B, dan C pada gambar 1.26. Ti tik-t;Ltik A dan C
letaknya
setangkup terhadap garis yertikal yang ditari~
melalui
B. Demikian pula gaya-gaya K1 dan K2
J.+. Luki.akah segibanyak
ba-
tang yang.melalui
titik
ti tik A., B dan c <
gambar .
1 . 1.27). Dian.tara titik-
ti
tik B dan C tak ada
- 5.
gaya.
Lukislah
. segibany
ak
batang
yang
melalui
titik-titik
A, ,B dan c ( gambar
l.28).
6. 7~ Uraika.n ga3a K
(gambar
1.30 a, b, c) men.urut
ra 3 A
Untuk rah tertentu, yaitu
itu ar.ah
Ga I, II dan III.
mb
ar
1.2
7

....... .

<, I
..
-,
.

.

/
m \

/! Ll t . -~... ;

1 !F\
l

i \P f I
r I
> l.
A - . - - - - -- .
- -- - --J"C
J. - - -
~ lm At lm lm >t' 1m 4- lm
J lm ~ lm,+ - .

l

- 24 -
r~ 2cm

..,'.;..-

+-
'

2
1 1
l
{;.

l
3 cm

JI! l
~,

I
i
' 'i
@

- a
m
b
a
r

:
l
.
.
2
9
.

4
-
t

~
4
I
-t
!

1
1
II
I '
~
2
II

1
+- - 4
0
40Kg

K
K ::100Kg g

G
a
m
b
a
r

1
.

3
0
.

~
- ~-
: ..
j
i
;
j
.

.
~
- 25 -

~. Be ban.
Beban adalah beratnya bend.a atau bar ang yang di.._dukung
oleh~sesuatu konstruksi (=bangunan). \
Kita m~mbedajcan. 2 macam beban, yaitu
a. beban. rpati (tenang) -.
Yaitu beban atau beratnya benda yang tidak bergerak
dantidak,berut>ah beratnya. Beratnya ko1lstruksi
yang mendukung itu termasuk beban mati dan disebut
berat sendiri daripada konstNksi.
b , beban hidup. Jber5erak).
Yaitu beoan 'yang bergerak, jadi be1!'ub&l1rubah tempa!
nya-, atau beban yang berubah-ruba.h be~tnya.
Sebaga.i beban nidup ds,pat disebutkan segl;lla kendaraan
dan orang berjalan diatas sebuah jembatan. Tekanan a
ngin pada atap rumah atau bangunan lainnya te;rma.suk
sebagai beban hidup juga.
Disamping penggolongan diatas kita membedakan 3 macam
beban yaitu:
1. Beban terRusat atau beban titik, yaitu beban ya,ng
bertitik tangkap disebuah titik. Sebenarnya ~idak
ada beban yang benar-benar mernenuhi perbatasan ter.
sebut., Tetapi unt uk penyedarhanaan beban-beban yang ,
terbagi pada sebuah
kecil, dianggap bidangtangkap
bertitik dengan disebuah
luas yang ,
ter
- titik. Yang
.masuk sebagai beban terpusat diantaranya ialah ro

da segala macam kendaraan, orang berdiri diatas


reng~beratsebuah tiang da.n sebagainya.
2. Q~ban terba~ : dan disini dibedakan antara beban
terbagi rata dan beban se5itiga. Beban terbagi ada
lah beban yang terbagi pada sebuah, bidang ~ang
cu kup luas. Kita tinjau gambar 1.31.
Lima balok mendukung timbunan barang (tinggi timbunan
sama pada semua bagi.an) .. ,Jarak antara balok a meter
sedang bentangan balok 1 meter dan berat barang A kg/m~
.I
t - 26 -
.
f
;\ Bila kita tinjau balok 3, ma
:. ,K'

ka. balok ini, yang panjangnya


I l

;'"' :~ 1 m, mendukung bara.ng seberat


~ .r

J
)
1 a x 1 x A kg. Di.daLarn hi tung-
!ii
2 a an-hi tungan ki ta per-Lukan
~
:~
be ban balok setiap meter
A_, pan jang. Untuk setiap 1
!'-i
,:h
mbalok 3
mendukung beban ax A kg/m'
dan beban ini a da Lah b eban
If
~ a.A t/m'
j tel: bagi rata yang lazim kita
tu lis q ton/m' Ja.di un tuk
ba
lok 3 terdapat q = a x A kg.An',
c. Kita tinjau sebucih kolam
Gambar 1.31. yang berisi air (gambar 1.32)
Dinding-dinding tegak mendu-
kung desakan air be sar=
yang dengan
nya adalah sebanding
jaraknya dari permukaan air,
jadi semakin dalam semakin
besar desakannya. ~aka
desak
an air semacam i tu mer
upakan
beban ~egitiga. Yang termasuk
sebagai beban segi tiga a da
, ..
Lab de sasau mendatar daripada
Gambar 1.32.
ae. gala za t . cat.r , tanah . dan
se baga Lnya ,
Disam"j:iing cara panggolongan diatas kita membedakan pu La anta
ra

a1 Beban langsung dan ~eban tak langsng.


Menurut gambar 1.31 beban itu bekerja langsung diatas balbk,
tanpa. perantaraan bagian lain, Lain keadaannya pa.da balok
pada gambar 1.33. _
Beban q dan P bekerja secara. tidak langsung di atas balok
utama AB. Karena bentangan 1 terlalu besar, maka 1 dibagi
da Lam 4 bag Lan yang disebut Lapangan ( .A.J Jadi menurut gam-
bar 1 = 4>t_.
- 2'{ -

I\ ba.Lok memanj ang

!
I \\ 1irit~g1
\

Gambar 1. 33.

Beban itu diteruskan kepada balok utama dengan pera:.1taraan


balok memanjang dan pemikul.melintang a, b, c, d dan e~
Pemikul-m~.: lintang i t'u menghubungkanbeber-apa balok utama.
Derigan car-a demikian sifatnya beban i tu agak ber-ubah 1 ya
itu balok utama mendukurigbeban terpusat seperti t.ertera
pada gambar 1. 33b. Jadi letaknya titik-titik tangkap beba
beban itu sudah tertentu, yaitu pada pemikul-lintang ~dan
beban selalu terpusat, walaupun bagaimana bentuk beban di
atas balqk memanjang itu (q atau P) .

5. Ga1a reaksi.
Sesuatu konstruksi bertugas mendukung gaya-gaya luar yang
bekerja padanya, yang kita sebut beban. Agar dapat rneme -
nuhi tugas itu konstruksi harus ditumpu atau diletakkan
pada perleta~an-perletakan tertentu. Konstruksi itu dapat ~
. ditumpu oleh tanah, oleh pondasi dari pasangan batu beton
atau oleh sesuatu konstruksi tersendiri. Misalnr sebuah
jembatan; jembatan diletakkari diatas pangkal jemba tan.
Beban yang berupa kendar-aan itu berusaha nengge1.~C2.ll~"'9.
jembatan kebawah, tetapi gerakan itu dihalang-halangi 0-1
leh. pangkal jembatan. Ini berarti bahwa pangka l jembatan /.
itu1 .member-Lkan gaya tumpuan, - disebut gaya perletakan a
ta~ gaya r-eaks i - , berarah keatas. Seba.tiknya j embatan
mende s ak pangkal jembatan kebawah.
'
1

l
- 2E -
:Karena
. konstru.ksi itu tetap ditempatnya>
(perubahan-perubB.!!.
- . .
an kecil cliataikan), maka menurut hukum aksi-reakei gaya
t umpuan har-us mempunyai gar-Ls kerja yang berimpit dengan g!.
. .
ya yang bekerja pada pangkal jemba.tan itu, sedang besarnya,
Gama t e t api ar-ahnya berlawanan. Jadi j ika gay a aksi itu A1
-::. 2 ton> maka gaya r-eaks i. A2 ::: .2 ton juga (gambar 1.311).
Didalam perencanaa.n suatu kon
struksi kita ha.rus meninjau d!_ ngan
cermat tentang penerusan beban-
beban dari asalnya keta nah.
Antara beban dan r;eya re aksi ada
l:lubungan yang. er-at ,
Beban adalah primer, sedang g!.
ya reaksi adalah sekunder. Tak
Gambar 1. 3~ mungkin timbul gaya reaksi ta~
pa adanya beban. Sebaliknya b!
1a ada. beban, sedang gaya reaksi dihilangkan, mFka' konstruk
Hi akan bergerak. Oleh karena itu dapatlah dikatakan, bahwa
-
hebcr11 ad.alah pengubah bebas (x}, eedang gaya reaksi adalah
1
~....... <""'

penguhah tak bebas (y).


Untuk meneruskan gaya-reaksi-gaya-reaksi itu diberilah tum-
,,,........ . .
puan atau perletakan yang bentuknya dapat bermacam-macam me
nurut bentttk konstruksi 'yaitu : -
1. sendi = engsel, seper
ti tertera pada gambar
1.35a. Dalam lukisan -
.-
lukisan selanjutnya
perletakan se~di itu

dig-ambar-kan _ e~-rt-i gambar


1.35b. l~ndi d -
pat mendukunc -,a.ya t k
sen:li \
....
dan desak yang berarab
@ e aembar-ang, sed
kerjanya selal
pusat sendf.,
~aak daoat m
Gamt>ar 1.35 lmomen.,
~ . ~k1.D.~;~!~!!:!:~a:r:;~;~~.~~~~~~.,~~ . ~
:,,,,.. <1ah di]:c~taka.n; ba.hwa ~.~n.~.~;'~ib~.'~!{i~Ji!M&,tl~n .2:an .<== ;bilils~~';::
an yang .belu!n. dik. eta.hrtl)'
' - -- , .
'>
:> ' :., . '.L : -' ,;- . '. ~
.: . - . - '. r,.--. ,
> ..', r '.. . . \'.. . s '.. ;',:, '
_a,'.(i.,~-e~a'. (g~~l>r 1.36 ~ , 1i.tii~:: :Fi}~
' ,,hanya .. qapa~ mene;-uslta.n
' . . . , . ., . . . . ' -. .... .
ga:;iS
.
~::
.>; . ,_ , ,
. . desak saja, yang~berar~h . te"'"_.:;~,,,~> .
~ ! ' ..:_-~\_:~, ~"-': :11_::;.
' gak. lurus bidang< :.perletak.ati, <\':;':-~%~
~ '." ,- .
d'_'; ,.:.::~<:_'.~f1'_
- ' .: - - :: .. '.< :. - . ,_ .

Ja,'dl. ,lereng mempnylli ,l ahu,.':<:>L :>~i


. Ler-eng

. ' ,. / .;

Gambar l.}6. 3, ba_tl).ng tumpuan . (1'4m"~l;}


berupa aebuah bata'n.g dengan
s~ndi diujung-uj~ng,,...n:ya (gam-"
bar 1.3?). . . '
Ba tang .tumpu'.an. &t~t~ m~ne.rus~
kan gaya tari~ dan' ~esak, te.,.,
, .. ua"tang tumpuan tapi ara.hriya . selalu
sumbu bata.ng. .Maka
batang ttiml>uat1 na:r.a
Gambar 1.37. 1 anu ,
r- ,~.

4. jepita.n, mi~lny~ s~.b , ..


didal.a~ pa~
lok yang tertan$:rlt 1
sangan bat1,t ( gaml)ar 1.38). .. . I.. . .. .

'-.
Jepitan ciapat ment!ruskan s.e-
ga La maeam gaya. dan. mom&n, ja
ai dapa t menduJtu~~ ~. v dan M,
yang berart-i taempunyai 3 anu, :A;~

' \ ,<
- :>~c ~:.

Gambar l. }8 ' '( '!

Diatas telah diterangkan, . bahwa gaya.gaya .i-e!lks:l bekj>i;j~;~(i:~l itft


pa da konstruksi dengan tuga9 mengimbarigi beban=beban . ;ran~ '11:,:&,<;~
beker ja dia tas konat rukaf, itu: Ini berarti, bahwa beba_n,' da.'il,"\; .. ~-,~~;;
gaya rea.ksi saling menaadasan , Karena bebart itu rnerul>akan,.!f~',~ /
gaya. luar (terhada~ balok), maka. g~ya reak~i :ttu ter~su~/Y
gaya Luar- pu.la, Maka beban gaya-Saya.;..rMksi ~e~'1paken ~t~.
titnbangan~dl.luar.
-:-;~.

~,t;~l!i!fi~Wi~ff~:l!it~~~illrt~i[i~~~
.:

:if~..:..::1
1;
"-t,Penuh1 ;B-- :sy:a,rat:::(":Ya:ttu:,,;~
( .' . fl
1 -; o, -~.~if\~;~:t".:.;:.~,.,~,.
..--"'!-
1~-~'''VJ- .;:.'('.~yy.:r..
'
. ~t:i:.j ;. : -

:;'; .~'
~~tJ/
.,';.>-_~. - 10 ~ .M'.-d~o. < : :: - ~ . , -~-i. :. -: .. 5\. 0t':a. .. - , ,. ; .>. -:r: :""'-'.- :~-~ .k;-_
,.: ~>~"' .. :: ). -.--,-''.~: . - _ ._;:~:.:: --~-- ::--. )_;.-:_: -.~.-: , t'':. - . ~.:', (~'.; ';:~::~_-'\.'"'.
-~~1: .. 1)ari,, 9e:JJriaJf. ~on.s.tr;k~;t _tiia:rt.ggap';:.:~ahwa .beban-beban-hya.>:te~--,."=":"''/:-' \-
'(_~' ::O.,,. "''1..~ ... ~:- * _~;.. ',. .. )'t _. ' '~- .. t ', . '> l -"' :i ' ! ' ~ -,

.~
;.;\ _. .;.:l..~)i tert-
~ ~~it";
ei{b"U
-{
.~~ak;. ~an :f>e~$fl;tn~:-~t: ~.iig
'~,,;>./._"
.helq_ru 'diketG1hui.
~;g , .f:.~'!,
ada-'

- IJ_:.' r ;.-:~-~ ,'1"', ", ', \ii:..

-~~h &Eiya.:gaya..;;I:eAk~i!i.P.3"a~ .:~;ra.:.ga:fa~r~~k~;t; itu '~apa.t 'dtl.terJ.;:.


~y ) ,: ~ T ,

~J~?
,7'' . '{_:_:

. -- _ . -~i--i-.+~. ~ j,~ri~~rt},m~-g~,~-~.~~i_-~-~;,~~~~~~~~~~.J~t15e~p~~!!~:~:-~-~.~- _
1 1 kar~~
.~~J';:_-4\~~;:-;'._-:..Jia_-~,~li;Y~:-(ft~a- }::P.~i-.sam,~~fi:.?~4tika'. itu 1-ruaka r~~~l~:i:~~@aJs:$:i;J pa
J~~;:'.~,}~>. -i:ttii.:ba~ff~k'.~h~ru~-
.>, -~-~--- -: .... . .. .
----~'-"_=:_~_~--
:ftie~~un~~:(.
>:,
.,'.
~fan:: saja:. Mak:a:-~0:ns~r~ksi ttu
' - -. :,4> ~-._-. '': .__'k..:;.:.' ~:_1-_ ._~_t._':f'l'.~~_'.-~-- : ,..-- .._. ' ,, - - : ':_. .. . /': - .: 1 ~- ..... _. .' .:
-'.-"~~
. . . ~ . . ~:~~'-$
- -.>_:t: ~' ,.~:'.:L.:1p~,rTe.tAiannyB::.-hajzUS .di,ptltrr .sec;!emikian agar 'ft8;%t'.ta nienghasi!;'_
' J:f)~~~~-: ,;j~:l
:~,~-~~~'qaj~~~,- ~-oh~~~kef;.~~~aq~m_-_itu cttk~tm1t ~-.!{on~tryk~i.- ,.,7
. : :statis,~:t: e:utent:.. : .rang .~ herart _Q.a'te.t diselesaikan dting~n' hU-:"-
.: _-:'>:-\ . ' ~--_- . . \_
:A" .... .. ~.- . '.:.- . .: ;_
- _
:: :.:.;. _:- :- L ,..:,_ ; - ." ~ . .-- " : t
.~~'i17h_uktim:'.~ta tka. ( ~etj:ga .: o:pe,rE;ia,,Jnei~P,-persaruadaina~as}~ .; . ;:
. ! Ji.- - "., .'

- .,

-_" _" f .: "'.<;: :i _:-_';'~:t'":. ,_ l", ~- :>i-

-, :._ ,\ .'. _- ., ' ., :~)--~-~.';_::-:.~',"- . .7. '. - ': -: ' - - : -' . _~:; ..'_~-~: . . -~t' . _._ ,_ . '. -, . . ." -~-' ..". . - . :..,

;, ''Pada ganHfo.r J.;39, :,:i1iberj,lWnb~'b'erapa\~mAcam kOif$:tr,k$j; :yang


~ st~ti.$ t;ektin,tJ~ ,:;:~eci~ng .:Pa.~~ ~~~ar. '1~40 .~;k:~nstruiti1.--"114nYtr : .
,
1 ~:.~~~~h,~~i.:' 2.~. :~JF~~ja ,se~6&~a:-- b,~~-i/a t . t,id~~,,~,~t~~)(~a-b~;~l.: :~- .
- - , - A}?a:~~+~f k~n,r:ttr.ks;i:;.. -:i:t
'~/:." .:-- . ' , . -~~:..,,_ . ----:- ~;.:_: . . _ ~-_._.:_.-o'..'-~.,:.}''>

, ~~=rg~~~~,1;:!,:> - ~
m~m'miil:t~l,' ,1 ~l>i~< d~ - - - <_,, -

- maka konstrilk~i i:tU '


.-,:~:~ .>"::_ ;_,_ --~ - -. ;_:_ ,; ; \_:._ :.: ~;;_
ti:.k d.aw,t'.:-. dis~~
lesiikan..' ' :, :d.ertga~
1' . ' .

pet. sama-an-p' er.$' a:ma-


- ;!. r>_":-~::---.
:, - : ~ ; -' . ,
'1-
"

'
.;: ~ ~-_, .
. , r,r:. _ . ) \ .-:- . <'G~ -~~41 ~:<>;: c --
_ -,_ ,_ _ - _, -,. , _

:,, ,

-~.~p.- s:;jt~ ~aj~1::me+ainkB.n .har;us '':1':t-carfka!t.',P.f{rsama.~n~1'ersa:--_,


.:,~~~n~~~ap~n._:~~~s~ruks:L' sem~c~_m_ itu.~ d~-~~~r ~i-t~~- )S.~
'tetten't. : . ,, - - - :.. -_ , . ' {-; ,,,. :;, ,_
.. . <. _ ... - 'i:?''. /. ;-"
- 31

l Gambar 1. lj2.
"\._

Selain jurnlah anu hanya 3, pe letakan-perletakan itu harus


diatur sedem.ikian sehingga g ~a-gaya-reaksi itu tidak mela
lui sebuah titik seperti ga bju- 1.42. Sebab apabi.la reaul:
tante beban-beban tidak me a~ui titik tersebut. konstrukai
akan bergerak . Menurut, gambar ~. 42c. dan, d gaya reaksi
be!_ . arah vertikal saja yang bertemu disebuah titik yang
terle tak ditempat yanw tak terhingga jauhnya.
untuk meuenbukan gaya-gaya-reaksi dapat dipergunakan cara
hitungan atau lukisan. Pada cara hitungan kita ment&W'.lak&n
rwnus tKv = o, t KH = o, EM o. Pada cara lukisan kita
menggunakan sitat-sifat susunan gaya yang dalam keadaan
se timbang~ yaitu baik segibanyak gaya maupun segibanJak
ba tangnya harus tertutup. Sebagai contoh diberikan
-
hitungan hitungan dan lukisan seperti dibawah ini

-----
Contoh 1.
Sebuah balok panjangnya ! ditumpu oleh sendi Adan lereng
B. Beban terpusat P membentuk sudut denaan garis harison
tal (gambar 1.43).' -
a
A
@

IPJina '"~')/,.RB
. . . ._t;.--------------~'--PJo-csa-.-.. ~J
Pc o a a I
r'
\, . a P
t Psino: f .c;;osa

Gambar 1.!t3.
. .,, ..

-
32

Karena B a daLah lereng, maka F\:;. berarah kea t as , Jadi


kompQ
.
L
>

nen me nda t ar- P cos ~ didukung oleh sendi A aen d.ir i ,


Sete-
lah itu kita tulis persamaan
.E .t)M.., = 0 {, - P sin ~-, . b =
0
' . ,,
= j. P.sin ~
(keatas).
Un t uk meng~1it1.ms

F\,
D
kita. dapat meriggunakan rumus =
M.
h
O

Rn~ v: + P sin .'} .. a = 0


;L ._. ~
hn-;:, - ~ P. sin~ (keatas).
,~

Da pat pu l,a ka t.a menggunakan rumus "S Rv = O.


H,.. + Av :::: p RB = P sin jJ.
----> a
E
Contoh .: : :. : \
'\

Sebuah balok dijepit di A mendukung beban-beban terpusat


P1 dan P ( gamb~;'' ~ .44). Dengan rumus lJ Kv = o
2
----"'> Av = P1+P2
(keatas)~.'

Dengan r-umu s ~MA = 0 ,

--
-~
. ~\a~p21[. lJ Gambar
: Pl+P2
1.44.
c~mtoh 3.
Pl
I

s
~ --
H =Fla+
' 'A
p
2.

(arah put~ran sesuai dengan
gam
bar).

Sebuah balok ABC


dit;..mpu oleh batang
tumpuan di B
dan oleh sendi di C.Gaya
'
" - P bertitik tangkap di
A (gambar 1.45). Ketiga.

--
........_ .....
g.. ya P, RB dan Re
R haru&Lah ber t emu di
c
sebuah titik
( syhrat kese t.Lmbangan ) ,
Telah diketahui arah
.r" --
RB dan Be digambarkanlah
s~ gibanyak gaya, dan
arah
nya ketiga gaya itu sa
Gambar ling mengejar d.i.dalam s~
1.45.
gibanyak gaya.
-33-

~
p

Gambar 1. 46.

_9Cll toh q.
Pada ganbar 1~46 balok ABC ditumpu oleh 3 batang tumpuan. Un
t uk men sn tukan besarnya gaya-gaya-reaksi 'di tentukan ti tik-ti
tik :po tong garis-kerja P dan Re (D) dan juga RB dan RA (S).
Di ti tik D gaya P diuraikan menurut ar-ah Re dan arah SD. Kemu
dian komponen menurut SD diuraikan menuru t ar ah RA dan RB De
ngan demikian becar dan ar-ahny a RA' RB da...~ Re t ez-dapat ,

Ji !p2 J 3
P \J'
.P
a

,'_?,I;,:~B R A
/<4.A

4_
l(;NR .! I. j
I

- - ~ A HB
A'
utup
.
-jeri . pembagi,
_..g~ris .
..;.. RB
c

'7'

Garn.bar . l .. 47
- 34 -

contoh 5.
Pada gambe.r 1.47 balok AB mendukung gaya-gaya P1, P2 dan P3
yang berarah vertikal kebawah. Untuk menentukan RA dan RB
dibuatlah lukisan kutub. Setelah itu dibuatlah segibanyak
batangnya denga~ mengambil titik A1 yang terletak pada garis
kerja RA (garis ker ja RA telah diketahui) sebagai titik pangkal
lukisan. Batang ter. akhir IV memotong garis kerja RB dititik
Bi. Garis A1B' disebut
garis penutup. Kemudian kita tarik jari-jari pembagi pada luki
an kutub, yang sejajar dengan A' B 1 Jari-jari pembagi ini memba.- ,.
gi R (=ad) menjadi RA dan Hal ini depa t diterangkan sebaga:i. j.[:~
RB. berikut : ~;
~

Dengan lukisan kutub dan segibanyak batang telah tertentu besar


~
dan garis kerja R. Gaya K da pa t diuraikan menurut a r-a h I dan IV .i:

yang besarnya rnasing-masing a.O dan Od. Komponen aO diuraikan me~


I nurut arah vertikal dan arah garis A1B1, masing-masing sebesa1
ae dan eO. Komponen Od diuraikan menurut arah garis A'B'
danarah ve:rtikal, masing-masing sebesar Oe dan ed. Komponen eO
dan- Oe saiing meniada-kan, sehingga R dapat diganti oleh gaya ae
di A'
dan gaya ed di B 1
menyatakaE
Jadi ea dan de i tu masing-masing
~ .
So a 1 - so a 1.
1. Balok ABC ditumpu oleh sendi Adan batang tumpuan di B (gam-..
bar 1.48). Gaya P = 2 ton bekerja di c. Keterangan lain ter- e
tera pada gambar. Tentukan RA dan RB dengan cara hitungan.
,'!I p
a{ :::2T

Ga.ubar l.48
- 37 - .

BAB II.
B A L 0 K S E D E R H A N A
g
@ 1. Arti beberapa besaran-besar..!P.
.h
.L a. Didalam BAB I kita pelajari beban-beban dan gaya-reaksi
0

- yang kita sebut gayf1-luar . Dengan perantaraan


~r. bendaatau konstruksi gaya-gaya-luar itu membentuk
lt .. kesetimbangan. Jadi akibat gaya-gaya luar itu didalam
- benda itu terja dilah gaya-gaya didalam. yang kita
,- sebut gaya-dal~ .
Selanjutnya gaya-gaya-dalam itu menimbulkan robaban-ro
I ~i
! .,.;..

bahan-bentuk pada bagian-bagian bend.a yang dilawan


lr oleh tegangan-te.gangan didalamn.ya sehingga terdapatlah
[V kese
~~ i t i.mbangan didalam benda, yang kita s&bu.t. k.e.s.e-timbangan
r dalam. S~perti hal-nya pada gaya:gaya-luar kita
ah membeda kan an.tara gaya ..normal (N) ,. g.aya;malintang ( D)

)e
dan momen (M) . Untuk momen kita membe-dakan antara momen
~I lentur dan momen-puntir (~).
Gaya normal (N) La.La.h g~~ y~_ng g~ris-kerjanya
an sejajar -
dengan sumbu-batang a ta balok ya ng dltinjau. Kita tinjau
0 . ..._ ... -. - -- ------_-,_

sebuah batang yang pada ujung-ujung-nya bekerja gaya K


yang saling menia dakan ( gambar 2 .01),
Gaya K itu bekerja
Im sen tris, yai tu garis
r-
K cE-f- . - . !- - . - . - . - . -
)-
ker ja-berirrrpi t
ngan batang tersebut
de

ai> K Apabila kita mengad~


. , m kan potongan-melin
tang m - m, maka ba-
gian di sebelah kiri
potongan akan berge
rak ke kiri, sedang
bag Lan di sebelah ka-
nan potongan akan bergerak ke kanan. Untuk merintangi
g.. rakan itu pada potongan itu haruslah ada gaya N = P,
te tapi berlawanan az-ahnya,seperti dapaLdilihat pada
gam bar 2,01.
I -
.

'

Gaya N ini adalah gaya-da'Lam yang kita 'sebu t


gaya-norme.l-tarik dan di d aLam hi tungan-ht. tung an
gaya-normal-tarj_k i tu diberi tan
da posi tif :f
+). Seba~iknya gaya=nor-maL itu jik:a
berupa dasakan
maka didalam hitungan-hitungeJi diheri t anda negs.tif
(-).
Ga.ya-melintang D ialah gaya yang ber-ar ah 1bata.ng
ata~ balok
yang di tinjau. Kita ti:Q.jau b aLok . .AB yang mendukung b
eban P ( ga_m .
. . ..
. .
bar 2. 02).. Dengan .sa Lah satu car a ki ta kenal be sar-nya
RA d~n RB
dianggap .telah
diketG.hui.Berarti
. .
balok AB beke~jalah 3
pada 'ga-:. .

_.ya, yaitu HA,P dan RB. Jika kita P,daka11 pot ongan rn -
m , maka
bagian disebelah
kiri potong
a~ akan berserak
kee.ta~s,se-
. dang ba.gian
sebelah kanan
po t.ong an akan
bergerak kebawah
, Untuk merintangi
gerakan itu
haru s'Lah pada
potonge.n m - m
itu bekerja gaya-
gaya n1 = R~
yang arahnya
berlawe.ntm de
r ngan ar ah g-:c.ys.
ysng Cliimba_ngi
nya (gambar
2.02.b).Sebalik
nya disebelah
kiri potongan
n - n gaya n2
berarah keatas
0 untuk mengimbangi gaya
G am
2
bar-. P-RA(P)RA) .

2.

Tentang t andanya ge.ya-melinte.ng D df.adakan


perse:l:ujuan sebagai
berikut :
. Bila pada aua tu potongan-m_elintang bagd.an disebelah
kiri potong-. an berk.ehe.n.dakberger ak kea bas , rnak~.
~~ya.-mellntang 1tu berte.n- . da posi tif (+:).
Sebaliknya bi.la bagian disebelah kiri~
itu berkeh.endak aengge ser- keb awah aaka p ber tanda
nee;ati.- (.).
Bila ditinjau baga.an df.sebe Lah ka.ne.h; ma.ka p~"'tongan,
jike. bagi-.
an itu berkehendak mengg9ser keba.wah D bertanda +
dan sebalik-
nya ;

"~_mene:ntuk~;n tends.~:y;;, gaya.-ga.ya .Luar .ya~g


beker jc;_ pada ba.
gi~s-ebelah' .kiri po t ongan , a bau resultante gaya-
g.3.ya luar
yang beke,r j a pada ha_gj an seae 1 ah. ke mm _pot.ongan_.
(..dipilib. Sal.ah r
j . . .

.satu yang leb.ih..JILUdah)


./
-39-

Bila R d.isebelah kiri potongan i tu berarah keatas, m ak a t an dg


'ya+, sebaliknya jika be r-ar-ah k ebawah bertanda -. Un tuk R di
e;ebe1ah k anan potongan di beri t an da + bila ber-ar ah k ebawahcan
aebal.Lknya bi.La berarah keatas bertanda -. Ki ta. tinjau seka -
rang bal.ok AB yang m endukung beban .p di tengah-tengah ben tang
an (gambar 2.03). RA= RB= -l-P. Akibat ses P itu baLok itu
melentur k ebawah, yaitu berhubung ditiap-tiap titik an t ar-a
A dan B itu terjadi momen-lentur. Kesetimbangan luar tercapai
dengan per an taraan balok AB, yai, tu dengan melen turnya sumbu
- bal.ok , Sumbu balok tidak lagi. berbentuk Luz-us, melainkan
ber-
bentuk cekung seperti terli
hat di gambar-, Oleh karena i
tu t ampang=t ampang melin tang
yang tadinya berdiri tegak
sekarang menyerong dengan sg
- .... - - .. .., , rlf:;.,,. '
R . dut ~; jadi t.ampang=t ampang
. B itu berputar dengan sudut $.
Kita buat potongan m - m , D;h
tepi bawah akan terbuka kar_g
na bagian AD akan berputar
searah denga.~ putaran jarum
Ga.mbar 2.03. j am dan se baliknya bagian DB
akan berputar berlawanan dengan putaran jar~~-jam.Untuk meng
hindarkan pu taran-putaran i tu pada po ton gan m - m i tu haru sl.ah
disuruh bekerja momenM dengan ar-ah yang b erlawanan dengan a-
.
rah putaran momen-momentersebut. Karena bagi.an-bagian AD dan
DB i tu dal.am k eadaan setimbang,. maka M harus sarna besar dengan
momenyang bermaksud memutar bagian-bagian i tu. Jadi dapatlah
dikatakan, bahwa tampang D raenerima momen-1entur-luar dan men
dukungnya dengan menghasilkan momen-lentur-dalarn. Karena ba
lok dal.am keadaan setimbang maka Mdalarn = Mluar
Ki ta mengadakan persetujuan ten tang t anda-et anda M atas dasar
melenturnye sumbu=bal.ok, yai tu bi1a sumbu-balok rnelentur de
~~,.ngan lengkungan kebawah gambar 2.04.a. maka M diberi tanda +,
... dan -sebaliknya bila balok m el.en tur- aangan.J_engk1mgan_keatas
maka M di beri tau.da -- ( gambar 2.. OJ+..b L

ee
'
- 40 -
Didalam hi tungan-hi tungan untuk
menghitung besarnya M pada.sesuatu
t anpang ki ta mengbi tung jumlah mo
men ( ae car-a alja.bar) yang di timbul
kan oleh ga:ya-gaya luar yang beker
ja pada 'bagf.an disebelah kiri tam-
pang tersebut atau gaya-gaya luar
yang bekerja pada bagian disebelah
kanan t ampang tersebut . Baik menu
Gambar 2.04.
ru t car a yang pertama maupun yang
kedua nilai mut.Lak daripada M i tu harus sama.

Momenlentur yang diuraikan diatas bekerja pada bidang


yang melalui sum bu balok. Jika pada balok i tu bekerja momen
yang bida:ng kerja:nya..L sumbu bal.ok , maka bal.ok itu akan
terpuntir atau dapat dikatakan juga balo~ itu mend-W.Cung
4

momen-puntir
(Mp).

b. Seg:Lban_yak-batang sebagai bidang-momen.


~

\ Se:+anjutmya untuk menentukan gaya-paduan daripada se suatu S1!:,


,K
f
! sunan gaya-ga:ya dart menentukan titik-berat daripada sebuah
bidang rata, maka segibanyak-batang dapa t pul a dianggap sebg
gai bf.dan.g-momen., Hal ini akan banyak di.pez-gunakan didalam
bab-bab selanjutnya, terutama untuk balok yang menduk.ung be
q
ban berarah..L sumbu-balok. Yang dimaksud dengan bidang-momen
1
ialah bidang yang dibatasi oleh garis-momen dan garis-nol.
I Garis momen ialah garis yari.g menghubung.kanujung-ujung ordi
nat (vektor) yang menyatakan besarnya momen dititik-titik
yang berturutan pada suatu balok (lihat gambar 2.06.e).
Jac'li garis-momen i tu menunjukkan parubahan besarnya momen di
ti tik-ti tik sepan.ja:ng sumbu bal.ok , Demikian pula pe rubahan, b~
sarnya gaya-melintang ditunjUk.kan oleh garis D. Kita tinjau
se buah gay a P1 yang berj arak edari ti tik T. Un tuk menghi tUillg
momen oleh P1 t er-hadap T digambarkan lukisan kutub dan segib~ r ,
nyak-bat.an.gnya. (I, I1) pada gambar 2.05 (hanya ba.g1.an yang di
J ' ~

a.rsir saja). Mela.Luit ~i tik T di tarik gari.s t1 P1 yang memo.tone:;


batan.g I dan II masi ~g-masi ng di ti .tik G dan E.
' ..t ,Pcos
. ;
( i f \.'
1 \ : ; ;/
. , ''

., iltlt Ut;)iUJlfllllllt'JH ..~&111 ~.


~-a1
'"\.,~'

.~. -~r> t'. . ..


,-,#':'t . .

jg:_~_,22.l_; : -'.?

(6):::.;.\~'1~ar~_~_~=":":~""--
'\.
- :

.l-
bid.lilf

.gar:tsi M.
."

'
P$incil i

. ...
.,,.-. : .2.06,.:'

a-e~it):ga A:Eq:4' ~~:,.q~~:,. makri. . . ~:.

*
.: ...... ,, ~~ . . ., - ~. , ~-.\<,. , .,;:-<.' ~;':.. . ~
~: t\ E6 .= H :. ,ab; .
;:./.
. ,,... . . :... .
- .s , -~..
,_.- ;/ ... -. .
E~-r~,. r1, :_:;-~.:= ~~~>~.~~: 1;f.~ ~::-kk;~ !{>
. :(: . .. . , . .

<~~~~~;~~ke.ta'huJi
1 f
>~da.~;t diJ:tetah~i . ,~til;a bahwa ,.mQmeri:~pl_tl'.~\}' t.~r~~9ap
~:.~ .da'.14h P .. c ~-~ ' .: .. . . ... . - . ,~ . ..

'i~-\cJ1~'~a;t~_ :ban~vai 'mow en ..P 1.;l>J~t,r.~~~.t ;:4i~ya)aWt~; ~leh: -~cf ~i i

. na:~. f j_ d~ba;wahT:~' otd~ ~~-~ta~nya ~~elah ~a!! ...


~a~n :re~~an jat~""'.~utu?. Ii (H.,~ f:L<l'.z: '
.;.,.

i..
. ;t' ~. ;,_ - . .
"-~.. .
_\ . . . .. .
.
f~~['~~#~~i;m)ter~eb~t ')i-At;,:,i &tpaF'if~~tl~ll '.~~g;\11 miiJtiriJii.u . X~
::? :bih;: da~i~ . Pa.. l. . g~ya.;saja. Pada '.g!{mha7;::;2;~05 disebelah ~~~n . . ti. : '.
~.~;.,,i1k _T_ . _be~~;rJa_ .: _a gay~ .P.~t a~~ . :J>3. ~!l~:~r\:~~~>'-~f)~nan. i.t~:.dlg_E!lt1~f~., '.
'\,,_,.y~l;llt . !egiba~yak b.atang.t~an;'lu~isan~~ut11~~ya<.',-~ba;gian._: ._.,.yf)'ttg.-'t:~~
:;i .,.Ji.iarsl,.r) ... M~nwx-ut_. ~~te~~tl~~ll, ~iati!s mofue.n .~~-. . . ' terha~t>Lr~,~~~ T \
. . _<iinyatakan olel}. H~~a-~\ ~mikian_ l)Ula m9men p,3_ terha~trW~~~'d,~la,n.
~~fJ4k Ja~i zn9m~n Pa ;dan P3 terhadaJ? t ~~~laB <!2 _+, f~)H=:f$ctJ.i..
~pab~la ditj_nj~u 'ri '., P2 ~an-P3_Eersam~-"san.ia, ~ka: m~me~Jixa -~e.t:
..
. :.hadap T dj_nyatakan oleh garis GI x H.o Perlu di,ter:angkan b'El,h.Wa.
.~1mentmbulkan momen-neg~tif, ae dang P 2 dan. P3 fnenlD1bu1}~~iu. rnp:'" ,
>Jllen:-;positif. Jadi aecaz-a umuzn dapat Lah dikataka.11 sebagai berf..;_
\kut :
Ordinat. didala.m. segibanyajL-batgng,
r II" . . . . - . .
-seteJa.h dig_and.a;k..?..Q/
,. . . - . - . . --. . . . . . . ~ -. .. ': .. .. .

dengan jarak. kutub H-, menyatakan besarnya'. momen. di.


:t;i;,.. .
tik di atasnya or_din~tersebu_t. Ordina,_t itu diba~~sj.'.
oleh b!ltang}?ataE_g. y~ng berhubungan dengari
gf).N_a.:..4~.ya. yang ditirtjau.
,--,~
.. r.;

terjepit.
Pada
. .. ::: ... .
garnbar
. .
z.06
.
diberikan.balok

dijepit. di A. Balok semacam '!-'.
tni ip~rupakan kon}:itruksi, statis-tertentu. Akibat gaya-terpusat
yang men,yerong Jtu, di titik perletakan A timbullah reaksi-re
aks.i A~, AH dan HA.
Dengan -~ Kv = o Av = P sin rf., ( kea tas)
Dengan
AK = P cos J., (kekanan)
l: KH = 0
M...11 1 e . - P sin at' A!, (mengenai
Dengan ~ MA.= 0
tandanya M."u. lihat persetu
. ) .
: man,
Bagamwa. ga.ya-gaya diberikan pada gambar 2.06 b , ~ngan bagan ,
ga,ya itu kita dapat me Lukf.s bidang-bidang D, H dan M. Iln tuk.,
tanipa.ng X sejauh x m dari B beaar-nya gaya-lintang Dv=+~ sin
- - ~~ .- .

kit~ tinjau -bagaan sebelah kanan potongan X dan P. sin~


:Pera.rah kebawah, ma.ka menurut persetujuan Dx bernilai. positif
.nasil itu terda.pat pula jika ditinjau bag Lan sebelah kiri po
tongan x, ya Ltu ,px ::: + Av = + P sin oC (ingat perset-ujuan me
ngenad, tap,danya D)
. -,
Harga X d apat bernilai 0 <. x
. </ , maka untuk semua
titik an- tara A dan B gaya - lintangnya :: + P sinV:...
-
Maka garis D nya (ga ...m. .... ba...-r:,...,.. ..... 2,06.c.) berbentuk garis
lurus men da tar , Didalam peng- gambar an , baik untuk D,
H ataupun M, bidangnya diarsir _L sum-
bu balok untuk yang bertanda +, dan diarsir JI sumbu balok
yang bertanda -.
Be sar-nya gaya-normal pa da tampang X La Lah Nx = .- P cos c.i..
(ga
ya-desak) Bidang N-nya diberikan pada gambar 2.06.d.
Ki ta tin jau bagian XB; maka Mx = - P sin o: x . ( per
eamaan garis-lurus). Jadi.garis momennya berbentuk garis-
lurus. Ga
1

ris-lurus itu, tertentu setelah diketahui letaknya 2


titik.
MB= 0 dan untuk titik A: x =fl., maka
Untuk D: x = 0
---~
MA = - P sin v.. x ,

Bidang-momen-nya dilukiskan pa da gambar 2 .06. e.


Besarnya Mx dapat juga dihitung dengan meninjau bagian
AX, yang harus mem- berikan hasil yang sama.
MA+ Av Ci - x) = - P sinr~ 1 + P sin (
/! - x)

= - P sin /: x ,
Pada gambar 2.07 balok AB mendukung 3 beban vertikal.
Untuk menggambarkan bidang D-nya kita tinjau titik-
titik x1, x2 dan x3 dengan selalu memandang bagian di
sebelah kanan potongan.
Dx = + p3 ' Dx = + p 2 + P3 , Dx = + p1 +
p2 + p3
3 2
1
Garis D-nya berupa garis-garis
patah.
Untuk menggambarkan bidang M-nya ditinjau pula titik-
titik X1, x2, x3 dengan selalu memandang bagian di
sebelah kanan potong
a
n
.
-x2 (Pz+P3) +. P2(t3-l2) : MD= - {P3<r'3-k?1) +

P2(l 2-t1) J

..
- 44 -
J'ntu~

o Leh

-t-;;.lt
. . P1
3 r enun

@
~~
.t3 ~

<;
@
hid.])
. j
l

I f .'?f I f I.
f

' -- - -
, ,_ " ""

-
RA t P1 H
.o!

... .
-_..; ...._ v

-, -.
J.,
.:;

bid.M

IV
::=:;an d
:.tu ae
Gambar 2. 07. c c La , :
;;a.ya 1.
Mxl = ... P3X1 - Pz [ xl - <.t3 -2> J - P1tXi - C{3 - ..-e.1> 1
= - xl (Pl+ P2 + P3) + p2 C -t3-..e.2~ +pl <.e3 1)
'Va~ D.
MA = "'.' (Plt'.,1 + p2_2 + P33)

Dengan denikian bidang-momennya dapat dilukiskan, y~itu beru


. pa go.ris-lurus t er-putus -putus ,
P~da~1g rpomen i tu d apat pule. di t snsukan dengan cara lukisan.
Untuk ini. ki t.s. buat lukise,iJ-kutubnya de~igan ki pi lib ta
'H = P1 + P2 + P3 .(pemili.han.hesarnya H sebenarnya sembe.rang).
- 45 -

intuk mengetahui Mx md sa Lnya , kit~ tarik ordinat Y-z. yang dibcta::j_


oleh ba tang-batang ''3III dan IV. Maka .-/
Mx =Hoy~ _., x skalalpanjang balok
3
Mx = H ,. y 2 x skala-panjang baLok dan seterusnya.
2
l..Tad.L_.Q::r-di~_di._Q_aJ,~gibany-ak-ba. tang i tu dengan skala
terten tu
~enunjukkan besarnya momen dititik diatas ordinat tersebut.
Pada gambar 2.08 b3.lok terjepit IlB mendukung beban terbagi rata
penuh q t/m'. Dititik X sejauh x m dari
/-q t/m' B dihitung ~ = +qx , DB = 0

A ft
~~...,.-.,...-,--- //
i ; 1 I 1 1 171
/' u )t 1I i ; 1 ri 1
-x---".
B'
M
D~
J;
=
=
+q i
-qx .?tx
-ti~.-------'--'". . . _ ' ---::=-. - -+ q:X- (parabola)

jilII :JJ-L>- - ;aL ;!~;:r 2 .08.b .c , masing-ma-


,... -=:--. - sing digambarkan bidang-bidang D
t--_. 1- ~-
-
t-- -'-, dan M. Untuk menentukan bidang M

t q1?
bid .. M .+ -- --:--
dengan cara lukisan balok sepan-
jang . dibagi-bagi dalam bagian
yang kecil, misalnya a. Maka tiap
Gambar 2 ..
tiap bagian sepanjang a itu mendu-
os.
kung berat sebesa~ qa d3n bertitik tangkap di tengah-tengah a. Jadi
bsbannya dapa t dianggap terdiri dari gaya-gaya terpusa t qa dan de-
/ ngan demikian garis-momennya dapat dil ukis ~ Sernakin kec il bagian a
itu sema.kin baik sehingga garis-momennya akan mendekati garis-para
bola. Pada gambar 2.09 balok AB mendukung beban segitiga.
Besarnya gaya lintang pada tampang X dapat dihitung sebagai
berikut x
qx = f q.
2

Beratnya beban diatas XB 'adalah Q ::: -i q x


x
-!q L (parabola)
,e =
2
M k ~ aD 1
X x = garis
+
D nya berbentuk
7 q -,
parabola bertingkat 2.

Ja . d'i
DA
J qt~2 =
u-
Mx = - tq~ ~ x == - t . ~ ~ x.3 (parabola bertingkat 3).
Maka garis M-nya ber:entuk parabola bBrtingkat.3. MA::: -*.qq2
ba-
I sebagai contoh terakhir diberikan sebuah balok terjepit
dengan gian vertika.l BC (gambar 2.10)

e',

4
6

-
Beban q1 diat~s AB berarah
vert~ kal kebawnh sedang
beba'.n q2 ber~ rah mendatar
kekiri. Terlebih da hul.u di
tentuka:1 gaya-gaya-reak.si nya.
AH ::: q2a (kekanan)
Av:: q1J~(keatas)
MA = ( tq2a2 + tq1.t2)
berlawanan dengcn pu 'car-an j
arum j ani.
t l.-e. Untuk. memudahkan lrl.tungan
-.- --
.
T
diberi
kan bagannya gaya-gaya (gambar

DX:i = +q24.; Dx2 =

bid.M, j- - 2.10.) .:

- lq
b' 1-
I
r-=-
-Vl.
i'
. 2
. = -tq2 xl

Garo.bar 2.09.

Untuk bagian. AB bida..11g M =nya akibat beban q2 berbentuk


persegi';
empat-panjan.g.
bid.D

bid. rrA } , ::c: )--- -.. B---cf q2a

bid.M
t~_.,ez
I
----

Gam
bar
2.lO.
- 47 -

Soa1-soca.l
1. Gatnbarkan bidc;l.ng D dan M untuk balok te~jepit pada gambar
2 .. 11.
2. Gambarkan bf.darig D., N dan I1 untu~ balok terjepit pada gam ..
bar 2.12<; "1 \

, .

. /q t/m.1
I <t
~ . ("J. '-:!! .t B .,
?t ~~
! J.,

1 21t
~ @~/ t/' m
Cl
ii-
~- '
: fa.~
;l( .

@
;;J ,.u..,....,.....t.....,..,11,....l B
>! ( 11 0 I I
:~~~.'..
,,.,,,- ..... ,-~ .....r ..,,...,,.~,.~,

Gambaz- 2('11

' ,,.
~-
l
'

a. p..;.fl.lH\h q e~.9.:.1..' t fil:PJ.lft~


Agar sebu~h .balok ~o.ngd.itu.o:i:pu,--d.ikdu~
.. sta tis . t er t.ont.u , maka se.buahper-Lat.akannya harus berupa
sendi
t aedang . . . etakan>-iai
p.er:] ' nnya narus berupa .Ler eng se-
perti pad.a gfUbar 2.13.
Selama tidak .ada beban yang berar'.ah mendatar gaya - gs.ya
reaksLdi .-A. lian.-~TI?rtikaL
I
i
r
- 48 -

~! Balok AB (gambar 2.13) mendukung sebuah terpusa.t p


beban
sejauh a da r i, t i.t.Lk A. Pertama-tama ditentukan RA dan RB'

I
p
b

A
B


~p
.e
@
\
~
bid.~ p
~A
1\
bid.M @
PaB
y-
Gambar 2.13.

a p (keatas)
8 MA::: 0 - RB
i
'~
+ p
a :: 0 ---~ RB =1
~Mn:::
L,. JJ
0
RA
.... p
b = 0 ---.:Y R, .
.. ...
:::b
z (keatas),

p
s:j:
Setelah BB tertentu besarnya, PA dapat juga dihitung meng
gunakan rumus > ;, Kv = 0. l
---..:.> RA::: lb . P (keatas).
Untuk memudahkan hitungan pada gambar 2.13.b. dilukis~
bagannya. gaya. Selanjutnya dengan meninjau bagian disebe
lah kiri potongan Dx ::: +RA:::+} P, Hasil ini akan
ter dapat pula bila kita1meninjau bagian disebelah
kaaan po
tongan.
Dx1:: - R:- + P =-+ ~P (ingat persetujuan mengenai taridanya
D). ...
Dx2 = + PA - P =JP ( ditinjau bagian disebelah kiri)
.
Garis D-nya berupa 2 garis-mendatar, dan bidang D-nya mem
punyai bagian_yang bertanda +, yaitu bagian AC, dan bagian
yang bertanda -, yaitu bagian CB (gambar 2.13.c.)
Mx =+RA. x1 ~ + P ~ x1 (ditinjau bagian kiri)
''l
gari s J ur us ,
-'49

a, yaitu untuk titik c.

gar-Ls luru.efil.;

Bida.ng momennya berupa segitiga cler1gan puncaknya dibawah C


sebesar T Pab

Ji. Lebih dari 1 . began te,I#Usa_t,


- ' . I

Ki ta tin.jau gambar 2. ~4 .yang menunjukkan balok AB dengan 3.


beban terpusat. Dihitung lebi~ d.ulu RA dan RB.

RA = p 1
~
T ~
. p 2 Jl.
~ + p3 .
3ff. .. =
"..
+~ k .
Pb.

. 3_ . ~ "'PD
RB = + p1 :.i + p2 .t. .+ p3 .e :; + c: T
. r,
Dx = + RA dan M,x. = + RAX untillir 0 < x (al

f.
t j p3
~ ~. .
44F
b ~ B

1
I
If
I I
I

~
,. '
. &: : -~:. ._ :. :,

. Ga.:m:bar 2 .14
-, 50 -

c.

DX = + RA - P1 - P2 dan Mx = + RAx - Pl (x-a1) .. P2(x ...a2)


untuk
a2 ( x < a3
Dx = + RB dan Mx = + RB (..f-x) untuk a3 < x < ,e,
Dari hitungan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa garis D
nya berupa garis-garis mendatar, sedang garis M-nya
berbentuk garis-garis lurus yang saling bertemu pada ordinat
(M) diba-
wah mas~ng-masing P. t
Maka untuk menggambarkan bidang-momennya cukup dihitung besa.r.
nya momen dibawah masing-masing P. Kemudi~ri tinggallah
meng; hubungkan ordin.at-ordinat tersebut.
Pada gambar 2.14 diberikan ketentuan-ketentuan sebagai
beri
kut :
= 2 ton
pl = 2 ton; p2 = 3 ton; P3
,t = 9 m al = 2 m; - 4 n:; a3 :: 7 m
a2

RA = ~Pb
r= 1 (2.7 + 3.5 + 2.2) 3~ ton. ~"
:;:
3
9
= 1
~Pa (2.2 + 3.4 + 2.7) = 31
RB = t!-J- ton
~ 9 3
M,....
'-' = 3~
3 2 = 713 tm, MD :: 3~ 4 - 2.2 = 1o.
3
~nt
tm.
~~11--E =
2 = 6g3 tm. 31d

31
3
Pada gambar 2.14.d.e bidang~momennya ditentukan dengan cara ~
Lukd.san , Ska La=pan j arrg diambil 1 100, sedang skaJ.a.-gaya di ~l
ambil 1 cm= 2 ton dari diambil H = 4 ton, jadi 2 cm. Dari lu
ki.san t er-dapa t Lah Ye = 1,84 cm, yD::: 2,7 cm dan yE ::: 1,7 cm,
yang berarti
Mr= 4 ton x 1,84 x 100 t cm= 7,36 tm.
v

MD= 10,8 tm.


ME= 6,8 tm.

Perbedaan kecLl, dengan menurut cara Jlitungan disebabkan kare-
na. keseksamaan lukisan.
.
'.
51 -

c. Behan terbagi-rata.
Balok ,AB pada gambar 2.15 mendukung beban q t/m' penuh di
atasnya.

A . f1 ! I I i f lt I t ! i ! ! I j I I I I I j :2s_ B
~- x X T .
~ . t .L . ~
ii 11I1 I I 11 \ "I I I!\ l lf I I. I j .
l:>id.D ,+~ ! . . I
tq~~ . I

;' . l~i. q,e ~


I
bid.a

Gambar- 2.15

RA j;\ T" q l } ,i = 0

RA = } ql, demikian puLa RB = t q..


----~
' . Dx = + t q,t - qx

garis lurus.
Untuk x = t maka DT = 0 dan untuk x =;:. --~ -t q(.
Bidang D-nya pada lukisan digambar 2.15.b.
Mx = t q~x - t qx2 (parabola), jadi garis-momennya berupa para
bola.

Untuk mencari Mmax


dM
~x
= t qj.- qx = 0 ---~
Maka Mmax terjadi di titik T.

Mmax = MT :: t q . t , - t q . ~
.a 2 _ 1
k -8
a 112
.,v.-

Pada gambar 2.16 ba Lok AR mendukung q t/m' hanya di at.as bagian


sepa.njang b.
l
, ..
~) -)

t::rdap&tlah

UntuK O <.){<a
+ R . e qalo (ct b)
D :: 'A' M T 2
x
c'

untuk a<~< (a+ b)

,x
DX=+ - q(x - M- . _


Untuk.
Dx ::s - RB ~ Mx = RB ( t .. x) I
M
.iD
:: qbc

(~
"' . .,
.. b ,
21 ' I
Dengan ketentuan-keteatuan itu bidang D dan M-nya dapat dilu
kis. M
max terdapat dititik dengan D = O. l
l

'
'

Oambar- 2 .16.

d. Hubunsan antara q . D. M dan P.


Menurut gambar-2 .15 dcin 2. 0 t Ti,yat.<+
titik D = 0. rimbu1ah pertanyaan, apakah kE>j adian ini hanys
secara kebetulan saj a at:'u m-::m: '12'. ada "':cbungannya antara q ~
D dan M :i..tu?
- 53 -

Kita tinjau sebuah elemen dibatasi oleh potongan m - m dan n -


yang
11 yang jaraknya dx (kecil). Diatasnya tidak. a da be ban (gambar 2.17
.a ) dan diketahui puLa pa da ba.gian itu M dan D bernilai positif.
Pada potangan m - m bekerja +D dan +M sedang 'pada potongan n - n
bekerja -D dan M + dM. Karena po
tongan itu da Lam kea daan setimbang maka ~~ M = o, jadi
M + dM = M + D
dx
~
r-
~

Garnbar 2.17.

dM = D dx ---~ -dxdM = D
M = r Ddx.
Apabila kita lihat gambar- bidang D, maka D dinyatakan oleh
ordinat sedang dx menyatakan jarak mendatar (absis,, sehing
ga E Ddx adalah Luas bidang -D. Jadi ke sf.mpu Iannye
:
B~sarnya mornen (nilai mutla.~nya) ;pa.da seuatu tampang ity di
nya takan oleh luas bidang -D yang terukur dari seb:e:&.ah
tiri a.tau kanan.
Jika diatas bagian dx itu terdapat beban terbagi-rata q
se
perti pada gambar 2.17.b, maka terdapatlah
hubungan
D - qix = D + dD
dD = qdx
ctD = -
- q.
dx

Selain itu dM = Ddx - qdx. 2


dx
-54-
<.{ .

Karen.a dx bernilai kecil t ak: terhingga, maka dx2 bernil.ai ke


cil tak t ez-hi.ng ga bertingka t 2 sehingga clidalam per hi tungan
dapat da abaf.kan.,
Maka t er-dapat.Lah Lag.i. ~~ = D
Pada gambar 2.17, c eLemen s epan j an g dx i tu menduk.ung gaya
terpusat P. Perubahan bese,.rnya gaya - lintang padabagian i
tu tidak teratur, melainkan dengan Loncat.an, Dari syar-at ke-
1
setimbangen terda::patlah
D..e_ = D - F.
Ini berarti bahw~:besarnya gaya- lintang aka.n be.rkurang de
ngan P jika ki +a nielin tasi ti tik tangkap P i tu.
Dari hubungan-ihubungan an tara q, D dan M dapa tlah diketahui
tampang mana yang akan msndukung ~ax
Hal ini _"tidak saja .
berlaku untuk bal.ok yang mendukung beban q, melainkan berla
ku juga un tuk 'bal.ok yang mendukung, P a'tau be ban segitiga. Di.
ti tik-ti tik besarnya D = O, -yang berc:1.rti c.li ti tik i tu garis
-D nya memotong garis nol -, akan- timbul Mmax Ada kemungkin
an buhwa garis -D itu memotong garis~nol didua teII\Pat atau
lebih, mt.sal.nya pada bal.ok dengan jorokan, balok G$rber dan
sebagsd.nya, Diti tik - ti.tik terse but akan t er-dapatil.ah momen
ekstrim. Umumnya~.dalarn sesuatu konstruksi yang perlu diketa
hui iala.h momeri-momen ekstrim ini yang diperlukan untuk me
nen tukan ukur-an balok ..

Oleh karena :Ltu yeng pe rLu ki ta selidiki ialah tempat-tempat


perpotongan gard s -D. dengan garis-nol didal.am bidang -D untuk
menen tukan besarnya mom en..

e. Beban seg:b tiga.

b1d.D
I
1 qj'. . I
6 . J. ltv
.
c~ . _3_

Gambar 2.18.
- 55 -

Balok AB (garnbar 2.18) men~ukung beban segitiga. Untuk m~


nentukan RA dan RB ditentukan p beban, yaitu R = ~ qt
1 R, danda
garis-kerja~nya terletak sejauh dari B. Karena :i,tu
31 1 dan RB = 3 qL
pat dihitung RA ::: b q9,
x
qx = 'I q,
DX = RA -
q.~x :::
qR,
- ~ .q Ix2 (parabola) y.. t
1 1
Mx ::: R~
li.
. x -
qx2
2R,
.
3
x ;;

6
...
n
..I.
M ::: ::: q12
Mc
max 27

!=)alok dengap perl~t?,kan mirin~.

iPco&o.

.1.
bid.D
lPcosa
~
I
t
bid.N
bid.M
GaIBbar 2 19 .

Ba1ok AB pada gambar 2 .19 ter-Le t.ak r.:.ring de ngan sudut c .


~ :;~

Ditengab-teng2h tn.lok bek.erjalah '


gaya P be r-ar-ah vertikal --~-
kebawah, maka P diuraikan menurut ar-ah x dan y, maka .
' : : RB :: ~7P cos a
Ax ::: P sin o:
::: l 1 - t; p 9,,. ~I
MT p cos Ct ----
cos (Ji.
I

Dengan demikian da.patJ.ab iiiluki&~Wl bidang D> N dan M-


nya.
- 56 -

' .
Pada gambar 2.20 balok mendukung beban q t/m' menurut arah
mendatar. Serupa dengan diatasnya Q =qt.

r..
~ j

bid.N
,qR.sina

bid.M

Gambar 2.20. .
A
y
::
RB = ~Q cos .a = i qt cos a.

Ax :: Q sin a = qt sin a.

qx = q cos a (untuk setiap m' dalam arah mendatar).


-r
:: q)l,Z
MT ti
Ternyata dari hitungan itu bahwa
14. . . i r ingnya balok itu !idak berpen~aruh kepada besarnya
-; ;: : :: :
Mmax Pengaruhnya terdapat pc::.c'l:c T::d 5 .ng D dan pula
terJadilah gaya norw~l N. ,
Pa.da gambar 2.21 balok AB yang horisontal itu ditumpu oleh I
sendi A dart lereng B yang bersudut a dengan garis-mendatar~

-57-

Secara Luk.i.aan arah RA dapa t ditentukan, yaitu akan melalui


titik potong garis-kerja-garis-kerja P da.11 RB yang telah di
ketahui ar-ahnya ( J_ bi dang perletakan). Gaya-gaya-reaksi di
ur ai.kan menurut arah mendatar dan vertikal.

AH = Br~-~r; 'Bn = Bv tg a:.


Av= ~-
P; Bv ~ -2_- P.

Dengan demikian bidang D) N dan M-nya dapat dilukis. Te~nyg


ta dari 1uk.isan i tu, .bahwa

Arah bidang-perle_!;akan tid~-b~!Eensaru.E terhada~ bi


_9.ang D dan M-nya dan ;pen5aruhnya han.Ya adanya bidang N
sa.i.Q.

bid.D I I I I 11 i I

bid. N f"::!

I
:=.=~:::::=-i~r.'. :-=~ t Ptgo<

bid.M
Pab
e
a
Gambar- 2 .21

h
I g. Momen seba_gai bebar1:..

.r.~ Balok AB mendukung gaya berarah mendatar yang berjarak a


dari sumbu balok ( gambar 2. 22) S.eperti hi.aaa -di
Urrit.uk.an
1e bih dul u gaya-gaya-reaksi.-nya.
- 58 -

t
.1
f

~,1,, c ~_...._-c t1 P
-, ,{F_A : ---,e-, --~.:_,,z-B.-. ,_,{~

~ 1
'
p
r:
bid.D

bid.N

bid.M
(E)

o
~
Gambar 2.22.
P (kebawah)
MB = 0 Av +Pa= o --~
Kv = 0 Av=-;-;a
K = 0 RB=+ iP
H
(keatas)
AH = P (kekiri).

Set-elah itu bagannya gaya diberika.n pada gambar


2.22.b, dan selanjutnya bidang D, N dan M-nya dapat dilukis
(gam bar 2.22.c.d. dan e).
Beban P berjarak a dari sumbu balok itu dapat diganti de
ngan beban-mornen Mc di titik C sebesar Mc = Pa (gambar
2.22.f). Beban Mc itu akan men.lmbLuka.. 'u . ... ~&.~1g D dan M yang
~
sama, hanya saja tidak rnenimbulkan bidang N
i
Pada gambar 2.23 beban N bekerja diatas perletakan B.
Maka
M R M M
P = - - B = ~ X = -
+
~M

~:l'/
,------------e----- -~~~--~_J ~
''

Gambar. 2.23.
Soal -_..s.Q~l :
Gambarsan bidang D, N. dan M untuk eoa.l= soaL pada gambar
. 2.24. Khusus untuk gambar_a, c dan d selain dengan cara
hf.tungan tentukan bidang M-nya der..g.ancar a lukisan juga.
- 60 -

h , Balok: dengan j ord{a~~.

Balok ABC ditw~u oleh sendi Adan lereng B sehingga terj&di


5 orokan BC. Dd a+as tcagian BC bekerja gaya".gaya P dan P (g~
1 2
bar 2.25), sedang diatas bagian AB tak ada beban. Ga~is -ma~
. .
mennya, - yai tu digambarkan -Ienga" -......
~>e;:l.l1'.lnyak-bata.ngnya - ,
2.'
rantaraan Luk i.r an+kut.ub ~ Setelah dipilih kutub 0 dengar ,ia
rak H,,. ditarik bat:.1:1g I 11 fl, dan o at ang I iri.i me;Hoto.g ga
ris-kerj a r1 d:\_tit:lk b , Kemudian dilanjutkan menar5.k oat ang
II 11 2 ya-ng memot ong garis-kerja P2 diti tik c,
~~ P1- ~. P,--
B ~ t jC
"' )., f t a2

' I

1[
J i
,,
q

!j
fl

c
bid .. M

bid D RA ,-,-~----~- @
I
\..

bid.~ @

i"
e
Gambar 2. 25.
- 61 -

seter-usnva di tarik batang III ! I 3 yang memo tong garis-ker ja


RB di ti tik d , Akhirnya garis-penutupnya ad t er t.ent u , maka
jari-jari kutub
ditarik dan.ternyata memotong segibanyak
gaya.nya (.P1 .+ P2) dia.tasnya pangka L P1 Ini berartLRA ber -
m ar ah k.ebowan <lihat lukisan kut.uh ) dan R L P-1 + I",.: + P.-Ji. 10.. ::

,
(keatas).
Dengan cara. hi t'ungan 'per tama-cteme di tentukan gc.ya-gaya-reak
si-nya.
-,

Dianggap :Lebih dulu RA berarah keatas ..

1. MB = O; RA t + Pe_ a~ + P2 (a1 +_ a2) :::: 0

Pr3.1 + P2 ( a.1 + a2>


RA Z (be}'arti kebawah)

Mx ::: - RAx.. (garis lurus); MB = - RA .


= -l P1a1+P2<a1+a2>J
'!li.lai MB i~ akan terdapat sama jika ditinjau dari bagian
-~ po tongan ..
Setelah RA tertentu, maka pada potongan X terdapat Mx =
- R
A
x.
Oleh karena itu bentuknya bidang-momen Untu!} b;agian.~ sela
. J,u berbentuk. segitiga, waJ..eupun bagaim~n~ jug; mac;mnya be- 4
ban yang bekerja bagian jotokan.
.
diatas
.
Besarnya momen diatas perletakan ,. B l.e-b1h-11U1dah dihitung '
de-
ngan menilljau bag1}.n jo:-okan saja, jadi

MB = - t Plal + P2(~1 + a2)}

~,telah mengetahltj. MB niaka tinggallab. menarik garis_Jliomen u11


tuk .bagian AB yang ber-upa _g.ati.s-J.urus. Ini berarti, bahwa b.fa
g~an ~- beban-beban ya~ beker ja diatas jorokan i tu dapat, di
ganti dengan beban momenMc di.atas perletakan B. (gambar
2.25.f) ..
......- .
~~-~~JnM...- ?:~ 25"- b.a.l.ok- d,;Lat.a s
bagian AB maupuILdia..as BC .
- 62 -

Setelah itu bidang-bidang momennya itu.digabungkan menjadi


satu seperti tertera pada gambar- 2.26 . e. Bagian adeb' ada
lag ~aris ..momen (+) akibat ~eban diatas AB yang dapat dihJ:
tung dengan mudah. Bagian abc adalah garis-momen (-).aki .
ba.t P3 yang beker ja d,iatas ba.g~an. jorokan, Kar ena kedua b1:
d$ng-momen
'
itu tandanya berlawanan,
..
maka 'penjumlahan ' it'll
berarti pengurangan, sehingga ada ba:gian yang saling meni;t
dakan.

A
.:

I
r

Bid.M - . IM

'i

~ G ambar 2.,26-..
'
... 63 -

Cara yang kedua itu-,banyak dipakai, terutama. bila bebannya


berupa beban ~erbagi rata. Dengan car a ini ggris-momen-nya
J. yang berbentuk parabola
I
i tu lebih gampang dilukis. Pada
gambar 2.27 balok ABC m~ndukung q t/m' penuh diatasnya. Pa
da gambar c dan d m~~masjng dibe.rikan bidang-momen yang

t ~t
dilukiskan menurut yal\a kedua dan pertama, ?;1enurut gambar
c Mmax = 2 terd~lat di~~~ah-tengah AB. ~e_ngan meninjau
'
beban diatas bagian )C saja MB= tqa2
I f , I

,. \

@
) ,.

M
max

. ~ i
Garn.bar~27.

MellUl'ut. gamb.ar. d per-Lu d.illi.tubg R~

RA ., . +

RA::
tQ. ( . + a) (

t q,\1.,.-
Mx=(~~---
* J., ~
2 .
a) = er

2 .
Dx :: f<ll ~b-4xr 1

t .
- 61-t ...:
l ~-:~.
i M terdapat dititik c dari A., yang kita dapat dari
, I max qa2
I
D qx
-I x 2 Q,

De "' ga.r1. m..en"~'b, n- c- it u k.eda Lam persamaan Mx akan teifda -


~
-' - D} .
.J
.
~.i.,~ i
~ -

1 . pat <, ...

M
m.... .. . .
s v

1 ,>c
Balok CABD pada gambar 2.28, mempunyai jorokan pada
!
kedua sisinya.. Derigan b eban diatas ,.jorolrnn-jorokan itu
i seperti tertera TJ'ada gambar) dapatlah dihitung
tl ~>MB :: ..fJ ; RA ... R. - qa1 U., + ~a1) + P a2 :: 0

1 82}
RA - I {qa1( +~al) - P
;

.
I ')
H
I,
!1 ~ q t/m'
~l @
j
~~~A
I. '
I
.1 bid.D I . ,

bid . M

Gambar 2.
28.
Dengan meninjau bagian disebelan kirinya terdapatlah
MA = ~qal .
Dengan.meninjau bagian disebelah kanannya terdapatlah
!
MB = - P aa:
Setelah diketahui momen-momen diatas perletakan itu bagian
AB dapat dianggap sebagai 'balok AB derigan Tbeb an fJIA
dan
MB di B. Maka gjris-momennya berupa garis-lurus. yang men~
~0\hubungkan or-di.na -ordinat MA dan MB ( gambar 2. 28. e ) , Jadi
pada seluruh bal k te~ adilah momennegatif.
I
I i !
- 65 -

_Pada gambar 2 .29 bclok CD mendukung beban q


pen uh dLat.a snyu , Jorokan sebelah kiri: dan kanan
sama pan jangnya , Dengan mudah
dihitung
LJ
RA = RR = o (ti+ a)
M
MA.= B = - fqa2
Dengan meninjau beban diatas bagian 81 q
2
,
AB saja MT' = macam ca
ra
Bi dang D dan M-nya da pa t digambarkan
menuru t 2
(lihat gambar).
Pada gambar 2.30 balok CD yang ditumpu di Adan
B beban-be bannya telah tertentu baik
besarnya maupun titik-tangkapnya. Bentangan AB
telah tertentu yaitu.i; sedang jorokan-jorokan-
nya a belum
diketahui pan
jarignya ,

a~ tl' m'
.
~.1..LJ_,..,...,..:...;_'"-'' l'-.!i....:l_,_t ....;. ,,...1.,_.-~'-'---'"""',-7"1;:
c~-;#
' ' i +:::


f
,
T
I a

bid.D

bid.M
I
bid.M

Ditanyakan pan jang a a = " - (nilai mutlak).


. 3
gar M M . Untuk
max mi n
menjawab pertanyaan itu kita gambar bagan
bidang-momennya de-
l
ngan ketentuan-ketentuan MA= - Pa; MB= - tPa;
t
Jadi
MT" - Pa (ha.nya d.itinjau beban diatas
jorokan sa ja ) , Akibat P di T :.MT' =
t P
~~aka

persamaannya: t Pt - ,G. Pa
3
3
-
l
1

'
7

I '
- "l
) r
=:>

6
6

Gambar ?"30.

Soa1-
soa1
-.
1. Gambarkan bidang D dan M urrt uk balok pada
gambar 2. 31. t
"'
Gambar 2
2.

Gam
bar
kan
bid
ang
D
dan M untuk balok pada gambar 2.32 secara
lukisan.
a-rd cung
Setelah itu periks_alah dengan car-
.
.
an.

!\
/ 3 rt_ _,,..__ ,,,,_ _
/ ) "'1;
' ~ .l
A~, .,.~,.~,------~---

Gambar 2.32.

/
67

3. Balok ABCD pada gambar 2.33 piendukm.'~ beban terpusat .di


D bera.rah mendatar. Gamb~rkanlah bidang-hidang D,N dan
M.

. 1 "I . 1

Gambar 2.33

-:,

. 4-. Ba'Lck CAB.D pada .gainbar 2. 34 mendukung beban t er puaat di


ujung-ujungnya .. P di c berar'ah keatas dan P di D bararah
kebawah, Gambarkan bidang D d~n M-nya

!
.p

, ....... c .a?f ip D

Gambar 2.34
~
..
5. Berapakah bE?sarnla P pada g ambar 2,35, agar pada.:Se.luruh
~ 'Palok tidak terj~di momen-negatif?

i '
.
Apa yang dimaksud dBD.g.au ~n tidak-~ . ~c
-"' kan didalam BAB I 4. Kita tinjau gambar 2.36. Beban ~ b~r
ada di~tas bal.bk-meman.jangbe dan jaraknya dari A adalah f; Balok
melintang b dan c masj nt-Wasi ng roengadakan gaya-reak-
I

si s ebesar 7'.. - xl . n.---,dan xl P terhada.P~--b.aJ ok--illeman-'


; _,...... A.
jang be...
68 -
'
l
t
1'
Kemudian gayaugaya-reaksi itu diteruskan
kepada balok-uta.ma
A3 ( e;ambar 2 .36. b.). Akiba t nya di A dan B masing-masing tim
bul
::: ( - x) p dan
;?
' ,.
Perlu dicatat bahwa gaya P itu tidak berpengaruh kepada ba ..

~ I
lok memanjang lainnya.

'I

t RA -.t>(-f/... x)
k'

Guibar 2.36

Balok AB pa da gamba.r 2 .37 yang mendukung 3 beban-terpusa t


itu akan diselesa.ikan s ecara Lukd.san, Per-tama-ctame' ditentukan
RA dan. RB denga.n car a yang telah kita kenal, yaitu lukisan -
ku
tub ( jari-jari kutub l', 2 1,
3' dan seterusnya). dan segiba
nyak-ba tang I', II' , III 1
dan seterusnya. Segibanyak-ba tang
ACDEFGB itu dengan perubahan sedikit akan merupakan bidang
momen, Baiklah ki ta tinjau gaya P1 y(4ng di tumpuoleh a dan b
, Untuk balok-memanjang ab itu digambarkan bidang-momen-nya,
-
yaitu akibat P1 dan menggunakan 'jarak-kutub H pula. Maka
teJ:
jadilah batang-gaya I' dan II' dengan garis-penutupnya AD
a tau juga ba tang I., I'faka gaya P1 di po tong m~njadi 2 bag,ian,
yaitu ef dan f'g' di.da.Lam lukisan kut ub , Ga.ya ef a daj.ah Ka dan
/_:" . . ' fg adalah sebagian dar-Lpada Kb sebagai akibat P1 Dengan ca
' i'f:~, i
,
ra yang serupa kita mendapatkan gh dan hi untuk balok-
meman jang be, akibat P2 Untuk .~_Jli garisJpenutupnya La.Lah
gariB DF
a.tau batang

II. Garis CD dan DE.suq~h
,; _,,-,_.:_'_, t:.'
barang -tentu berimpit,
kar ena mendapa tkannya garis-garfs;.:tersebut ada Ian dari
ba-
tang II 1
!! 2'
._ #
Cengan j alan Y.c;tng s er-upa akhirnya terdapatlah hPs::::i. s ebaga.i
berikut = \
. l''a =_ef_ bekerja di~ (dari P1)

Kb :::;
rn:: " di b (dari p1 dan p2

Kc = hy -. " di;: e Jdari p2 dan P3l

Kd = tk " d.i d (dar-i P3) .. "

;
r ).

-~.

l .

I . I
I
bid.D

K _. ....._--t RB
-C---t--.~
p

Gam'bar 2. 37. ' .... . ,

Keempat gaya itubekerja. sebagai beban-terpu~at pada balok


utam~ AB ber-sama-uama-dengan RA dan ~ Di~itik A bekerj~
gay~.RAe<.-: Ka'berarah dan di B beker:ja
,~(:;:a~as gaya Rb ;;,,,
r berarah keatas.pula .. Dalam lukisan-:kutub R,A - Ka dinyat,al:tt1'.0
dengan vekt.or hf dan _Ri3 - Kd oleh yh. \ ~ ., .: .: :
70 -

Dari keterangan serta kesimpulan'"".kesimpulan-nya dalam


peni!!,. j auan scat diatas ternyata, bahwa lukisan-kutub untulc
gaya gaya Ka, Kb dan ~eterusnya.segibanyak-b~tangnya
ialahI, II III dan 5, yang berturut-turut sejajar dengan
jari-jari ku
tub 1, 2, 3 dan jari-jari pembS:gi. Oleh karena itu bidang-
, I

mom~n untuk balok.uta~a AB dapat dinyatakan oleh bidang yang


dibatasi oleh batang-batang;.gaya (I, Il dan seterusnya)be
I . ...

serta ga:ri s-.penutupnya ( bagian yang dj.arsir). Dari bei'ltuk


bidang-momen itu ternyata, bahwa M
max akan terdapat dibawah -,
salah satu balok-lintang_, walaupu~ bagaimana juga bentuknya
beban.
Momen yang timbul pada balok-memanjang ab dibawah P1
dinya takan oleh ordinat m1, sedang dfbawah P2 untuk balok
be oleh m2 dan dibawah P3untuk balok cd oleh m3 Skalanya
adalah sama dengan skala untuk bidang-momen unt:uk balok-
utama. Ja.- di segibanyak-batang atau bidang-momen pada
'beban tak lang-
su~g- 'dapat, diperolehdengan memangkas bagian-bagiannya yang
terletak diantara balok. - lintang,, s,ehingga dengan ~ d emikian
. .

garis momenberbentuk lurus Langsung


. . diantara baloklintang
' .
a, b dan\{8eterusnya.
Dertgan dlketahuinya bagan-gayanya bidang:D-nya dapat dilu -
kis (y1a diarsir). Juga pada gambar bidang D itu terlihat
adanya .mangkasan,tetapi ada j uga -p~nambahan
. Dari ~ bar-gamb~ itu dapatlah dis:impulk"an aebagai beriku~:
/

~~men dititik dibawah balok-melintang sama besarnya de-


: ngan pada sistim beban langsung, sedang pada bagian-bag!_
an diantaranya garis-momen-nya akan berbentuk lurus.
2. Besarnya gaya-melintang untuk satu lapangan A adalah sa-
ma.
;. untuk melukiskan bidang-momennya kita gamb~r dulu
dengan anggapan bebannya langJung. Kemudian dengan sirat
itu d! adakan pemangkasan derfganmenghublingkan oi-dinat-
ordinat dibawah balok. melinta g ,
, Pada gambar 2.38 balok B dibeb~nl q penuh. Dengan cara hi~
tungan digambarkan dulu bidang M dan D, kemudian diadakan
perubahan seperlunya.
-71-

Soal-soaJ. : -;

1. Gambarkan. D dan M unt uk konstruksi menuru t gambar


bidang
a,.39.
2, Gambarkanbi dang P. dan M unt.uk konstruksi menuru t gambar
2.40. Ditentukan q. = 0,5 t/m', P1 = 2 ton, P2 = 3 ton,
./!= ro m ,
3. Gambark.. '1 bidang D dan Ii dengan lukisan
cara untuk kon
struksi menurut gamba.r 2. 41. Diten tukan P1 = P :: 2 ton ,
4
. P
2
= P
3
= 3 ton dan >-- = a m

q t/m' .\
I I I I I.' j I I'.~. II ' I I I l ' -;--J'jtrf)
:r -"
1-:-x
/ ! ..L ... :t
.f =5 A B -~

li!~~l~IJ11
1

bU.M t 'ZJ f I], ! H 1


! d H
~-. tq>..
! j
' .
tt
.
1..-

! !"--1.~ ~ )-
.nid.D RA , . ' i -.: ; t -.,,._,-;q...,.,_, _.,.._~
.. )!itJ'.: i: 11

Gambar 2.38

/ _,rq t/m'
.
D '. 1""i1'' I l '

Gambar 2.39

Gambar 2.40 Gam bar- 2.41

'
-,
- 72 -

4. Garis-pen~aruh dan p~nggunaanny2.

a. Arti dan tujuan garis-pengaruh.


Konstruksi pada umumnya dan jembatan pa.da khususnya m?n
dukung be ban yang bergerak yang berupa. mobil-mobil,
orang
berjalan, kereta-api, keran dan sebagainya. Beban-beban
semacam ini disebut beban-berg~rak atau beban-hidup.
Be bari...:mati selalu telah tertentu besar, a.rah serta
kedudu}i annya, sebaliknya beban-bergerak selalu berubah-
ubah ke dudukannya, sedang besarnya dan arahnya telah
tertentu; mt.caLnya r o da K.A., besarnya t e Lah tertentu
dan ar-ahnya selalu vertikal kebawah.

Dalam meninjau konstruksi_ yang mendukung beban-bergerak


ada 2 faktor penting yang akankita jumpai, yaitu
beban tersebut mungkin menimbulkan getaran-getaran,
kejutan, dan sebagainya s_ebagai akibat pengaruh dd.nanri.k ,
Kedua, karena kedudukan beban tersebut selalu
berubah
ubah , sehingga pengaruhnya t er-ha da.p setiap t ampang pa
da
konstruksi akan selalu berubah-ubah pula, maka soalriya
ialah perlu diketahui untuk beberapa tampang kedudukan
yang rnana atau bagaimana yang akan menirnbulkan
/

keadaan
yang kritis. Bagi kita soal yang k~dua inilah yang akan
kita selidiki. Untuk keperluan ini kita akan
memperguna kan garis-pengaruh; ialah suatu grafik yang
menunjukkan besarnya pengaruh da.ripada suatu satuan
beban untuk se tiap perubahan kedudukan.
Sebagai contoh garis-pengaruh momen pada tampang A
ialah garis yang ordi~atnya menunjukkan besarnya momen
akibat suatu satuan-gaya yang bergerak diatas konstruksi.
Ordinatordinat y pada garis-pengaruh itu disebut
ordi-, nat-pengaruh dan bidang yang dibatasi oleh garis-
penga ruh sumbu absis dan ordinat-ordinat pertama
serta ter akhir d,isebut bidang-pengaruh ( gambar 2 .1+2).
-
7
3
-
.
Untuk beban terpusat P ton, maka P. y
berarti hasil
ganda P dengan ordinat-pengaruh ditempat
(tampa.ng) ter-
. tentu; jadi jika garis pengaruh sesuatu
besaran telah
dilukis, maka menghitungnya amat mudah,
yaitu dengan
menggandakan beban dengan besarnya ordinatpengaruh be
saran itu ditempat berdirinya beban.
Kita mulai dengan mencari garis-pengaruh MA
dar-Lpada suatu joroka.n AB., akibat baban
bergerak P = l ton diatas
AB (gambar 2.42).

x
:t B

e
I
B

~(i-o)
I'

t \I l tt It 111 f ! r~l l It ! ! 111 l 1


Gam
bar
2
.L~2
.

Jika P ber~da sejauh x m dari


ujung B, maka
MA = - P( . - x):
- ( JJ - x) disebut koefisien-pengaruh.
Karena koefLstl.en=pengar-uh ini adaIah fungsi
berpangkat sa t u (x berpangkat 1), maka
garis~pengaruhnya MA be~ben tuk lurus dan
pa da gambar b , dinyatakan oleh garis ac ,

1 Pnyc.k =;::-:1 timaan


;~rpustak
Aa:'i\'
Jawa
1imur
'T". ,._ 1093 I 1994
-74-

Jika ada sebuah susunan beban P1, P2, P3 dengan jarak-an


tara yang terten tu ( gambar c) maka MA-nya ::; P1 Y1 + P +
2Y 2
P3y3 Un t uk setiap ke;dudukan beb'.3-n terse but dapa t dengan
mudah besarnya. MA ki t-J. hi tung.
Be rapakah MA max akibat susunan be ban ini ?

~ terdapat apabila P3 berada tepat diatasnya titik B.


HRl ini dapa t derigan mudah ki ta lihat ordinat-ordinatnya
d al.am bidang-pengaruh MA. Pada gambar- d digambarkan ga-
ris-pen.garuh Mc, dimana c terletak sejauh c m dari titik ... #

A. Garis-pengaruh ini digambarkan pUla denga.n garis-ter-


putus-pu tus pada ga.mbar b.

Garis-pengaruh DA merupakan gar1s-mendatar (gambar e),


sebab P berada x m dard B, maka DA = P,. jadi
jika tidak
tergantung dart kedudukannya ( dalatn hai im; x). Jika R =
gaya-paduan P1, P dan P3' maka besarn.ya MA. = P1 Y1 + P 2Y2
2
+ P3Y3 = RyR

Hal ini mudah dibuktikan, bahwa momen oleh R t er-hadap se


suatu ti ti.tr = ju.ml.ahalj~bar daripada momenoleh ma.sing- .
masin~ P terhadap titik tersebut.
Hal ini dapat dilihat pul.a, bahwa ordinat-ordinat y1, y2 I
y3 dan YR adalah berbanding Lurus dengan jaraknya aampai,
ti td.k A. Tetapi keadaan 1ni hanya berlaku bila garis-pe..;.
ngaruh tersebut merupakan -garis-lurus~ Sifat ini akan sa
ngat berguna untuk menentuk an k edudukan ae sua'tu rangkai
an-beban yeng memberikan tegangan. yang paling kri tis. Ga
ris-pengaruh sangat berguna pula untuk dipakai untuk be
ban terbagi-rata q. Misalnya di tan.yakan berapa MA aldbat
q aepan j ang a sepez-td, gambar 2.43, Untuk ini ki ta tinjau
sebua.h selemen qdx, dimana dx ke-cil tak terhingga dan. qdx
di.anggap ee bagaf, beban-terpusat. Maka menurut ur ai.an di- .
at as' MA al~iba't q,dz iili MA = qdxy .. Jumlah monen seluruh
nya aki bat qa,

l qdxy = q /
0
y<lx = ex luas yang di.arsir.

Da:ri ini dapa t diam bi] ke..sj mpul.an, bahwa besarnya momen
--dapat- dihitung dengan mudah, y q
dengan Luaa
re ;
,. : ,

.Jika AB di be bani pe nuh d'?ngan be ban t ert. .; -J:c;t"" - '--


MA = ~ q>!.2 Di tin,j a .. s ekar ang balok l\B yang -,~ 1-U'1:

perletakan A dan B. Per-t ama+t ama akan cti l uk.i s gat'J. G""pe- -
nga, u.Yt I~A dan R3. j .ika P berada x m dn.ri B
}' - p
=1 . .t';.;Ix
.(t-:x) ---> 1 urus ( gambar- c ) .
Jika gaya-gaye.-re.ak13i l

" tu keatas dia.Q-ggap posi


,.
I
tif. Dengan garis-penga I
ruh-garis-~engaruh ini
dapatlah di.t.errt ukan h(~-
sarnya RA dan R13 untuk
setiap rangkaian bebau .
Misalnya ada beban-beban
P1, P2 .. P_ dengan
~ n
Y1, s c:.: t ns s eba-
c ga~ ~o r~Y~-na d_a_a1 ~u_~uL=~ "~~
m
Gambar 2.43. pengaruh RA, maka
E1\::. i.. r .,
Serupa dengan Lt.u , Jika Y . . ' . 1
~ . v,~' ... , .. ,, y
n 'mE~ru:.;
r ordinat-ordinat yang ber-sangkut.an daLarn bi darig -p- .. ::;z:,~r>.'Uh
RB = E p y I.

Pada gambar- d ditunjukkan gar:is-pengaruh DC" Se Lama P ber


ada disebelah kanan titik C dan ,j i ka r t.e r-Le+
tak disebelah kiri C
....
Ini t:erarti, bahwa gar-fs+p engar-uh DC unt uk bagi an GA :: ga-
ris-pengaruh RB dan untuk bagian CB= garis-pengaruh RD.
G~::-is-pengar;fh Mc dil uk.iskan pada garnbar- e.

Jika F t.er-Le t ak disebelah kanan C dan s e j auh x m da.ri B


o c -> Lur us ,
Mf" = RA.c = P
c

x 7i

-; x..
Jika P terletak disebelah kir.i C dan sejauh x m- dari B
( -c, )
:: . ( ,Q, -J1, x ( c '1 ---> l I.1-r11s -
M c= R B"
1

p
N 0
) _n.,-

Jadi garis-pengaruh Mc merupakan 2 garis-luruso

J
Ki ta tinj au sekarang s ebuah bal.ok dengan j orokan ( ganbar- 2.1~5)
Kita mulai dengan menentukan garis-pengaruh RA. Selama P be!.
ada diantara A dan B, maka garis-~'fngar'uhnya adalah serupa
dengan pada tialok diat.a~ -2 per~~ biasa (-tanpa jorokan).
'
.,
-

-

7
6

Jike. P terletak sejauh x1 m dari B


xl
(sebelah kanan) HA = - i- P --->
lurus ( neg.s_ tif)

Jika. p b er ada se jaun x2 m d ard, A

..B, + x2
::: +
t . ---. lurus

p
Y
Jika ki ta per::: .atika.n ( ner-Lkaa lebih lenjut) maka akan
te:rnya
ta, b ahwa garis-pengaruh HA_ me~upts.k2.n garis lurus
dengan or - dinat
Berhubung dangan i - diatas A =
l ton d an diatas B = 0.
tu untuk ne Luki.skan garis-pengarUl1nya, tinggal
menarik ga-. ris-lurus me La Ltri, ordin2,t-ordinat
tersebut (gambar b). Ini bere.rti jik-a P ber-ada
disebelah kiri A, res.ksi RA> l ton, sede.ng jika P
dj.sebeleh kanan B, RA menuju kebawah , Setelah
2 ti tik daripada garis-peng.~.ruh tersebut, -di_sialam hal ini
ti tik a. dan b ( gambar b) -, t er dapa t, maka tinggalah dengan
mudah meneruskan garis-g~.ris tersebut .
Cara ini akan s~.ngat ber-guna untuk meluk.is garis s
..pengaruh e
L
urituk ke adaan a t au konstruksi ye..ng age..k sukar
a
meninjaunya se
m
ear a teori tis, misall1ya untuk. balok-balok Gerber. a
Dengan ear a yang serupa garis~pengaruh RB dilukiskan P
d
pada ga,m bar c , Gambe.r d ad aLah garis-j)e.ngaruh De;
i
sebela.h kanan titik C, maka De = +HA; ae Lama P
disebelah kiri ti tik
. C , maka DC =- RB.
Gambar e ada Lah garis-pengaruh Mc, yang terdiri
dari 2 gar.is lurus yang :nasing-masing memotong garis
. ,
nol di ti tik-ti tik a dan b dalf saling
dibawahnya C de ngan ordinat
bertemu 1 .
.Pot.ongan=pot t sr-Le t ek dibagian
ong an yang jorokan
mempunyat, sifat yang saLI.l.a seperti potongan-
potongan pada balok terJe pit. Gambar f dan g
masip.g..:masi.ngmenunjukkan garis-pengaruh
DB d an MB.
Kita t:.rijau sekars.:1g baban tak Langaung (gambar
2.46).
Ada hubungan ye_ng erat ant.ar a garis-pengaruh untuk b
sban lang-i..
sung dan tak la.nssung. Perhatik.an garis-pengaruh DT,
dimana : i
:
'
;

utik T terleta.k dibe-wah balok-ma.li!ltang b , Mudah


dimengerti bahwa 'geris-pengaruh RA disi.ni. tak ad.a
bedanya untuk. beban Lang sung dan tak l..aJ:lgs.ung.

"
'
'
~.RB I I I I NI I l 1.
--i..u...u.ut 111. nrn + I
t i vs-.
I ~
~'

-
-~
.

. .
.J.Y11l 1

: igp.RB

'0:. J~ --~-~ '. . ~


<-:J

D I
1 -. -.. -- "L
f : - - ~ gp.Dc
-!- Ii l'f 1 1' I
' I I , l~ ':,(,,;t-
I\'

l
. I .1 I i":;::71
;; Mc , :0: '5'1-,-.'.,1c
f '
fv'

e.f
-1?. I
.J
I
Gambaz- 2. 44. Gambe.r 2. 45. I

i
J?.
-~ x .
" " 'd""'a--..,;:i:;,.1.'"'J--.+...-J1
:..." " 3
~
l.JiJ
,4 I" - ! d.-' i::i.---s:e
......,,r"""c----.
/M
;;/jt;-;
/'Y'
A J
S
~ j

,,.
~

} I :/
r;
;/12
=4\
B ~-
d

1
i ., I I

I
l I t
- -- - ff .
1 f~tl1111i

gp.D,..
@)
u

,.~ .
gp.Ms

'
Gambar 2.-46.

, ..
.

"j
- 78 -

Se lama b eban P b er-ada disebelah kanan T, maka DT = + RA t


dan jika P t erLe tak dise'Qelah kiri T maka DT = - RB. Jadi
garis
.penga~uh DT disini sama saja dengan jika bebanrtya langsung
(gambar b). Dangan mudah kita mengerti, bahwa garis"'.'penga~ .
. r uh MT tidak b sr-ubah pu La (gambar o) , Per ha t Lkan aekar-ang
D5 dirnana s terletak dilapangan.

Bila beb1a.n Lang sung , rnaka untuk kedudukan P pada gambar a ,


be:6arnya D8 ditu~jukka.n o Leh or dtnat; (g~mbar d). Tetapi \y~
~erhubung P ber-a da diate.s balok mema;njang be' maka. balok ya},lg
utama yang d:i.bebani tidak .18.ngsung itu mendukung 'gaya-gaya~
... d~dalam ha L 1ni denga.n anggapa~ ba Lok me~njang di bumpu be...,
. bas -,.di b dan c masLng=maeLng sebesar )\ - x P dan ~ P,
. ~ ~
Gaya. .::iebesar .'A.. x P ini df.da Lam ge.ris-pengaruh Ds ditun.iuk;..
kan eileh or-df.na t s aeba b dd.da Lam 6 pqr :

yn = .2:- - ~x
A_.
.. rp rp = p

yn = ~
A. x,
'A.
- p

Jadj_ besarnya n5 = RA'. ,.. Kb = y1 - y11 = y -.


'
Maka garis pengar uh D8 di tunjukkan o Ie h gar-Ls terputus apqb , #

Garis apqb ini tidak hanya msr upakan garis.:pengaruh gaya me


lintang dis saja, melainkan juga merupakan garis-pengaruh
gaya-melintang pada s~mua tampang yang terletak diantara b
-. dan c , Dari gambar 1ni t er Lf.hat , bahwa ada saatnya Ds = O,
yaitu jika- P be;ada dititik H. Titik H ini disebut titik ne
'
tral. Jika P b er ada di ti tik H, maka RA ::: Kb, jadi :
i 2- + A. 2 ,;\ .; . .,e z + A. 2 A. ~ .
p
9_
- p . . ~
/\.
7
{. . '
--=-
= A.

Mudah pula dibuktikan, bahwa


i. 1 + .A.l ~
.' j. +
~2 A.z A.2 ~
'\ I

I
i I
Dapat puladikatakan, bahwa
l'i.ti~ .netral meplbagi ~aniang ibalok ut53ma dan lapang- ,,,/
~n digs..l?m perbendinga~ yang
sam~.

\.
- 79 -

Garis-pengaruh MT pa da sistim beban ini a.kan sama saja dengan


pada sistim beban langsun~. Garis-pengaruh M8 mengalami pemang
kasan pada bagian Lapangan d Lmana S i tu terletak. Selama P be:r.
. I

a da di aebe Lah kanan c, MS = RA (1.1 + > 1)


dan selama P ber
ada di sebelah kiri b, maka M8 = RH (.~ +)
2 2).
Oleh karena ith garis pengaruh ini sama dengan pada beban lang
sung. Yang mendapat perubahan ialah pada bagian lapangan be.
Jika P berada. di an tar-e b dan c, maka
x
: ' . M8 = Rll (?1 + f ..
- ~-; P. "l' jadi faktor x be,t.

1)
pangka t 1 ~ lurus.

Berhubung dengan itu garis-pengaruh.itu dapat dilukiskan de


ngan menghubungkan ordinat-ordinat 'dibawah b dan c , Dapat
juga. dik~takan garis-pengaruh Ms pada beban tak langsung dapat
di gambarkan, dengan menganggap bebannya langsung dan pada bagian
Lapangan dimana S terletak (gambar e) diberikan pemangkasan
dengan menghubungkan ordin~"t-ordinat di bawah balok-balok lin
tat;i.g yang membatasi lapangan dimana titik Situ berada.
Bidang b'c'S' merupakan bidang reduksi.

b. Beban bergerak.
Beban bergerak sebagian besar terdiri dari beban lalu.-lintas
jalan. Beban La Lu-TLn te s .ada beberapa macam, yaitu kereta-
api,

kendaraan bermotor, mesin peli ndas jalan dan orang berjalan


Menurut keterangan-keterangan dasar
.
unttik merencanakan
jembat-
an-jembatan untuk lalu-lintas biasa di Indonesia, yang
dikelu
ar kan oleh Jawatan Jalan-Jalan dan Jembatan dan Konstruksi _ne
partemen P.U.T. (lampiran u. i/53) ada 4 macam ke La s beban
ya-
itu:
1. Lalu-lintas berat de sakan ga.ndar P = 7 ton untuk jalan
klas
r.
2. Lalu-lintas sedang, de sakan gandar p = 5 ton untuk jalan
klas II.
. 3. Lalu-lintas r-fngan , desakan gandar P = 3,5 ton_untuk jaJ.a.n..
klas III.
4. Lalu-lintas amat ri.nga~~- gandar P = 2 ton untuk
ja
lan klas IV.
-80-

Rencana beban i tu terdiri dari s~ebuahkendaraan den gan 3 gan


dar ( dari P + P + P) den den.gan j ar-ak dari gan dar' kegandar =
3 in, di.dahul.uf dan diikuti oleh kendaraan-kendaraan yang ter
diri dari 2 gandar' ( ds-lri tP + P) dengan jarak dari gandar ke
gandar = 3 m , Jara!:'>- .entara 2 ken dar-aan terukur dari gandarriya
= 5 m ( gambar 2. 4 7. a) Pangk ai.an be ban i tu harus di t empatk an
diatas j om ba t.an sedemfkd.an r-upa, sehingga tercapai pen gaz-uh
nya yan~ terbesar.

5'--m_. 5 _m ,...,_3_m. . _m-".'.f._5m_, _.,,,.~....m ,.*''-5_rn_u _ dan

~n
set erusny a
_.,,.;_m ,.~.. . , V...
n
dan sete

l./
rusnya
J =;v @

t 2, 50m ;
,_ l
I
s ,
i
Jt
e
p
' l-:Lp
! '

I
GRID q~r 2. 47,

Beban yang berupa


mesin pel~ndas jD.lan terdiri dari 2 gandar,
yang nuka beratnya P sedan% yang belakang beratnya ltP. Besa
nya P tergantung dari klas jalan dan jarak an bar'a kedua gan-
dar itu ialah 2,50 m (ga.rnb~r 2.47.b).
'i

Selain kend.araan barmo t.or-' beban i tu dapa t berupa orang berja-


lan kakf, , Menurut peraturb:n tersebut diatas beban orang ini
hp.rus--dia.Inbil 400 kg/m2 .untuk jembatan didalam kota dan 300
" --1... ~/m2 un tuk j em ba tan dil uar ko ta.
Untuk jembatan kereta-api renca.na bebannya adalah sebagai ~e
rikut
Krupp 1950 (D.52). Bilangan 2 dal.an ton i tu
a. Lokomotif
uap'

m enun jukk an ber-a t gandar. Huruf D berdasarkan. atas huruf


k eempat dal am alfabe.t .darr.manunjukkan, bahwa ada-J+_ga.n..d.a.x--~
penggiling, yaigu no. 2 aampai, dengan 5 dari-kiri ( gambar
2. 48. a). Bilangau-b:i..l.a.rl y.ari.g mennnjJJkkan jarak an.:tarci.
gandar-gan.dar adalPh -dalam cm..
b, Lokomoti f Dias.el-Elre-c-tri.v--(DE) separti tertera. pada .gam
bar .2.48...b}.
c , Lokomotil'~-(DH) sepe.rti tertera pada gam-
bar 2..J+B.-c)----- /
-

8
1

<l--~- - -
~50 160 250 165 150
>1641---1160---1-66:/
---1165r--11651-- ---1
::=:_-=j==:--:--=~ . ,.:-- ; -~--r. . l -- . -----~=--=-~:-::.::~

: 113;5t 13~5tT 11,'7t 'V1d',5ti I

7,4t 13,5t
13,5t 12,5t
12,5t
. 180 593 180
1 ,at-JJ0------11a-or-w01
rrl--:
ll

.- J 1
15t 15t 15t 15t 15t 15t

l
: I
l
i

:
} 12
t <i
12t 12 12t
t 12 t
t

Gambar 2.48


c. Momen maksimu~
Setiap kedudukan suatti rangkaian beban akan
menyebabkan momen gaya-melintang atau gaya-
normal tertentu kepada suatutrunpang. Ada
suatu kedudukan tertentu bagi rangkaian
beban itu yang menyebabkan momen atau D
atau N yang terbesar. Nilai terbesar inilah
yang terpenting bagi kita untuk menentukan
ukuran kon struksi itu. Kita akan mencari
pedoman umum tentang cara me nempatkan
beban itu agar tercapai nilai terbesar itu.

Sebua
h
beban
terpu
sat.
Kita lihat garis pengaruh Mc pa da gambar

2.49. Ordinat pa da bidang pengaruh
menunjukkan besarnya momen di titik G. Karena
itu momen terbesar akibat sebuah beban
terpusat akan terjadi bila beban itu
berada di tit~k c, sebab ordinatnya di bawah
C
adalah terbesar,
yaitu c ( ~ .- c )
c .
-
f
Bila bebannya P, Pc ( ,Y
maka Mmax = - c )

j..
I .
.' .'

I
82 -
Bila babannya berupa be ban terbagi-rata q, maka Mc max terj adi
bila beban t.er dapa t diseluruh bal.ok AB~1 sebab <lisini yang men
jadi ukuran ialah Luasnya, Pada k eadaan ini ~ax~ tqc e) .: cfi-

gp.Mc . '

Gaui.bar 2. 49

R@Fikai.an. beban. .
Bila r-angk ai.an beban terdiri dari 2 beban at au Le bf.h, maka de
ngan melihat bi dang momen seperti pada gambar . 2. 50 momen mak
simum akan terjadi disuatu titik dibawah aal.ah satu be oan, Ja
di a.gar Mc menjadi maksimum aal.ah so.tu beban ha.rus barada di
ti tik c. Hal ini dapa t di tera.ngkan sebagai berikut : I,

;vi ! I

Jfi AX

Ga.mbar 2. 50

Ki ta lihat gambaz-2. 50. Andaik.at;l tidak ada.beban di c,_ meJ a'i ~ .


. .

kan p2 terdapat c niete-r -di..$.ehel.a.b....ls:idLan ?3 ber-ada di R


disebelah kanan. t:Ltik R.
I.
ResuI tante R dar-Lpada beban-beban diatas AS berada
yang ber-a.da
x meter dari titik B. Resultante Rkr daripada beban-beban dise
belah kiri C terletak ~ meter dar-L t i.t Lk C Maka terdapatlah
Mc = R j . a - Rkr z
Sekarang rangkaian beban bergerak ke kanah sehingga P2 terletak
di C dan dianggap tak ada beban yang kelu~r melewati B, maka R
berada sejauh x - c dari s, sedahg Rkr sejauh z - c dari C,
' x - c
Mc = R ( i.' ) a - Rkr ( z - c )
Rangkaian beban sekarang bergerak ke kiri sehingga P3 terletak
di C dan le,gi dianggap tak a da beban yang keluar melewati A.
( x - d) a - R (z d)
Maka M = R
C
.t
kr -

Untuk menentukan perubahan besarnya momen di G akibat gerakan


rangka.ian.beban itu persamaan pertama dari ketiga persamaan di
at.as dikurangi derigan per-samaan-cper-samaan df.bawahnye ,

Akibat g,erakan ke kanan


Akibat gerakan ke kiri C;.. Mc
kr
= +

Dari persamaan-persamaan di atas ternyata, bahwa. perubahan be


.aar-nya Mc itu tergantung dar-Lpada nilai-nilai 1F' dan Rkr, Bila

..
!Jr.> _Rkr maka Mc mencapai maximum jika P~ di a tas c
Sebaliknya bila Bl!<
.~
R
kr
maka Mc mencapai maximum jik,a P2 di-
atas C.

_ Jadi wa.laupun bagaimana iuga Mc aisan mencBpa;i.maximum "Q:i;l: di C


ada beban

~\kan ki ta cari aekarang ca ra menempatkan beban-beban itu agar


Mci mencapai maximum e Dengan keadaan seperti gamba r - 2 .50 i tu
Mc = ~/ " a - Rkr z , Bila seluruh rangkatan bergerak ke ~ ...
nan sepanjang Ax dan dianggap t.ak ada beban yang keluar maka

Mc, = R (x -0 ~ x)a - Rkr (z - Ax). Perbedaan momerr-


momendi
,,
atasitub.Mc=-(RRa Rkr)Ax.

l

- 84
...

Bila ( R i..Q:. - Rkr ) bernilai nega tif, maka gerakan kakanan ,;l
. tu memberikan t ambahan momen kepada ti tik C. Jika gerakan ke
kanan itu diteruskan, maka perubahan besarnya momen di C ter hadap
kedudukan rangkaian yang terdahulu itu juga tergantung
daripada ( R .f,._i.,...Q. - Rkr ) Pada suatu saa t be saran i tu akan men.
jadi positif, sehingga Mc menjadi berkurang. Jadi ternyata,
bahwa ak:L..ba t bergeraknya rangka,ian i tu kekanan menyebabkan
bertambahnya momen, ~etapi lania'.-la.mamenyebabkan momennya ber.
kur ang , Maka df.ant.ar-a kedua peristi.wa itu ada suatu ke dudukan , dimana
.
J
mom~n.n~a mencapai maximum, dan pada keadaan ~ni ' Rkr.
:::: 0 atau

maka q =
l
= ~r. Bila = q .:; bsban rata-rata dan ~ = qkr,

Ini da:ea.t qinyatakan 1 bahwa u~tuk mencapai Mc mal)simum, be ban


/
rata-rat5 g harus sama dengan' beban rata-tata disebelah kiri
l
. titik c. !

Keadaan tersebut diatas kelihatannya nyata pada beban terbagi rata


penuh. Mc mencapai max~um bila diatas seluruh balokte.r:. dapat baban
, Pa da kea daan ~.~i qkr :: qkn = q.
Untuk beban terpusat syarat-syarat tersebut diatas pada umum
nya jarang terpenuhi, yaitu syarat qkr =
q. Tetapi syarat itu
dapat dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kedudukan beban ~ ~
untuk mencapai Mc max denga n jalan coba-coba. Sebagian daripa-
.
da beban yang,terletak di C dihitung untuk bagian disebelah
kiri. i\,ndaikan gaya i tu P / maka disebelah kir~ mendukung gaya
~Pkr +.:i. P, dimana ()f bernilai ancara 0 dan 1.
Dengan cara.lukisan kita dapat menentukan cara penempatan be ban
agar momen d"isuatu titik te~tentu mencapai maximum. Kita tinjau
balok AB= 16 m yang diata.snya dilewati rangkaian beban seperti
tertera di gambar 2.51. Ditany'akan momen-momen ma.Xi
mum untuk titik-titik Q. D dau B akibat rang.kaian beban t.erse
but.
-85-

Ki ta .gambar lukisan kutub untu.k be ban terse but sedeinikia.!i


sehingga ujung gaya terakhir ber;impi t dengan ti tik B dari
pada balok terse but. Ti tik A dihubungkan derigan ti tik o , ,
Kemudian ditarik garis-garis melcilui C~D dan E sejajar
dengan gari.s Ao,' yang memo tong susun an beban.,

VI

Pl =01=5 t
P2 =12=5 t
P3 =23=5 t

P4 =34=5 t
P5 ='.45=2,5t

,

- 86 -

Titik-titik potong ini menunjukkan beban yang harus diletak


kan di acas ti tik pada balok untuk menghasilkan
momenmaxi mum pada titik~titik tersebut.
Kemudian dilukis~segibanya~ batangnya dengan mengambil jarak ku
tub tertentu. Menurut gamb~ d.iambd L H = 15 ton. Di atas ga!
Ilbar balok dilukiskan rangkaian beban (tempatnya sebenarnya
sembar~ng saja). s~telah i tu di~ukiskan s~gibanyak bat.ang I,
I~It Ij:I, IV, V, VI, Perlu . diketahui bahwa.meletakkannya ha-
tang I yang memotong garis ker ja P1 i'tu dapat, dipilih sem- .
barang. U:ntuk 'ti tik C harus dilet~an P2 di at asnya agar
. '

tercapai Mc maxfmum, Maka di atas P2 diberikan C', kemudian


kekiri diukurkan C1A' == 4 m. dan kekanan diukurkan C'B' .=
12 m. Melalui A' ditarik garis vertikal yang memotorig batang
/I..
di ti tik a dan melalui B' di tarik garis vertikal
.
yang memo-
.
"'.tong bat ang VI dititik bl" Maka garis a.1h1= s1 itu mer-upakan
garis penutup. Dengan de~kian besarnya Mc dapat ciihitung
(diukur da Lam bidangnya momen).
Untuk titik E, P4.harus diletakkan diatasnya dan dengan ja
lan seperti diatas ternya_ta garis pentup s1 itu juga meru-
. pakan garis penutup untuk segihanyak batang untuk rnenentu
kan ME maksimum . ( = s3 )
- Untuk titik D, P3 harus cli.letakka.n diatasnya. T~tapi jika
P3 diletakk:an diatas D maka-: P5 t epat
diatas perletakan B
sehingga tidak berpengaruh terhadap balok. Maka haruslah di
selidiki lagt dengan keadaan bahwa hanya 4 beban yang ber
ada dia.tas balok AB < . P5 tidak dii~ut sertakan )
Titik o berpin~!l ke o', demikian pula 2 ke 2' (11, 3' dan
se t er-uanya t.a.k .digambar agar jangan terlalu banyak angka-.
angka)..... Dari D di. tarik garis yang sejajar Ao' dan. garis iDi
ternyata memotongsusunan gaya-gaya itu tepat dititik 21
Karena i tu perlu d.iselidiki 2 kemnngkinan, yaitu . .P3 di atas
D dan P2 -~tas D.
-87-

Pada kemungldnan pertama, yai tu P3 diatas ti tik D, ki ta da


pat menggunakan segibanya.1.t-batang I, II, III, IV, ", VI
( berarti P5 diikut ae r t ak an ) , dan un tu segi banyak=bat ang
.k .
i tu terdapat a2b2 =
s2 se bagai, garis-penutup. Den gan demi

kian ME dapat dihi tung. Pada kemungkinan k cdu a, yai tu P2


d.iatas D, terny2,taMaka aek
tak berpengaruh. berada
al.L P4 tepat diatas
lagi haz-u jikaP1+ P1,
B~ sehingga
s , diselidiki
P2 dan P3 yang berada diatas bal.ok AB, sehingga ujung P3
(3) terletak t spa t di B. Pada k eadaan itu P2 terletak di D
dan bila penyalidika..'1 i tu dilanjutkan akan t ernyat a, bahwa
beaarnya MD al-tan t epa t sama dengan becarnya MD bila P7 be-
.)
rada diatas D.
Dengan cara hi tungan per hi tungan itu ki ta kerj ak an sebagai
berikut
~p
4> = 5 + 5 + 5 + 5 + 2-t ton
~;p 22,5
q = =s: =
16
= 1, 406 t/m'

Untuk ti tik harus mendekati


C qk
. r 1, 406 t/m' dan ini terca
pai, bila P2 diletakkan .di C. Dengan P2 di C terdapatlah

RA = lg ( 5 .15 + 5 .12 + 5. 9 + 5. 4 + 2. 5 .1 ) = 12, 6 5


. ton
Mc = 12, 6 5 4 ... 5 3 = 3 5, G tm,
Dengan cara yang sama MD max den NE max dapat di t.en t ukan ,

Bile. letak rangkaian be ban di halik sehingga P1 terdapat di


sebelah k anan dan P5 dis'3belali kiri, hasilnya ak an berlain-
an untuk suatu titik tertentu. Tetapi bila potongan-potong
an yang akan diselidiki leta.ltnya setangkup terhadap titik
tengah jembatan, hal i tu tidak perlu diselidiki la.gi. Sebab
un tuk. Mc hasilnya adal.ah sama dengan ME jika letaknya rang
kaian di balik.

GC!_ris momen ma,x.im.~.

Sebual1 beban ter,p'usat.


Garis-momen-maximum adalah garis yang menghubungk.an ordi
nat-ord.inat momen-ciaxamum=dt, ti.tik-ti..tik yang berturutan pa
da suatu balok.
- 88 -

Saperti telah diterangkan diatas, momen-maximum dititik C


akibat satu beban terpusat tercapai bila beban itu sendiri
te:rletak di C.
F = D c(f- c2
'C max .. J. .. fl

Untuk tiap-tiup titik X pada balok AB (gambar 2.52)


panjang ordina t y di ba wah X dilukiskan sehingga t e r-dapa t
garis-mo-
x( l - x)
men-rnaximum. Pe r samaan .garis itu a da Lah
y = p e
Jadi bent_uknya parabola dengan puncaknya df bawah titik te
ngah-tengah balok.

,Fan_gkaian beban.
Jike.lau terdapa t z-angka.lan beban, maka untuk menggambankan
garis rnomen-max:imum diperlukan banyak perhitungan. Tetapi
didalam praktek kita serjng hanya menggambar sebagian da-
ripada garis itu, yaitu dengan memilih beberapa titik
tentu, kemudian untuk titik-titik tersebut ditentukan
rnen-maximumnya akibat rangkaia.n beban.
Perlu diperingatkan, ba hwa
garis-momen akibat berat
sendiri harus ditambabkan
untuk menentukan ukuran-u-
"kur-an daripada konstruksi.
Pada suatu balok diatas pe~
letakan biasa momen pada pQ
.,. tonga.n-potongan yang ditim
bulka.n oleh suatu rangkaian
beban tida~ sama, semakin
ketengah letaknya potongan
Gamba.r 2.52. itu semakin besar momennya.
Te.ta.pi df.daLam praktek,-terutama untuk jemba tan kayu= , u-
. kuran balok d.iambil sama untuk semua po t ongan , Jadi
ukuran
balok didasarkan a t.as momen yang terbesa.r yang dapat di tir~ -.
:#
bulkan olet suatu rangkaian beban~ Berarti potongan mana
yang menderi.ta mome.n-maxi mum i tu masi h bar.us d.ica.ri. _pula
__,,
- 89 -

Dari uraian diatasnya kitp. mengetahui bahwa untuk potongan


manapun
l
yang
-..
pa.l:Lng
. .
berbahaya (momen terbesar) diatas po -
t?nganitu harl:ls.ada bebannya.
Kita tinjau gambar 2.53
I . Andaikan. u. otongan X yang
akan menderita momen
~
yang t.er-beaar ,
RBt
Resultan
l t e . gaya-gaya disebelah
\ . -. kiri ~tongan ki-ea se-
bub Ri yang ~erJfetak 'al.
. . I

t
Ge.mbar 2,, 53 dar f X, resultant.e.gaya
gaya disebelah kanan po-
. t ongan ki ta sebt ~2. ',
yang terl.etak ..:::.? daI'.~ X, sedang diatas X sendiri terdapat ~
'
gaya P .. R b cr ja::cak .1. dari X.,
. - _.;;-

?x + R1 (x -.a1) + R2 (x + a2)

Setelah dijabarkan terdap' atlah;


,.

<Momen
,
in.i._ mencapai.. nj lai. maxi nmrn bila
J 1 . a., .
dx = sehingga

-- P
<l -
2x) + R1(2x +
,f-
+ al)'.+ _R2(-2x +
, -
a2) ~ 0 . ... . '

' 1 {) Rlal - R2.a2 p


Terdapatlah x == "2 s. + f p + RI + R2 , . +. Rl. + R2 = o

. . Rfual - R2a2 dapa t d~ganti dengan R1a1 + ~.o ., R2a2


':. . . ~
yang merupakqn jumlah momen sem~~.t.exhadap poto~an Xt
Sc.u...~~::a.....-:>.i..a.J~......-..u..c~l.M.l.~..c,;:o..L......UJ;:..1..1.0i;U.L - R.a.
Maka_,X : t l .- ta.
- 90 -
Kesimpulan ialah:
U.l).tuk men_Q.?.~atkap momen terbear, rangka.ian b~~an itu
h..asua giletakkan sedemiJ1:ian sehingga tengan-tengag b~
lQk berada gi. t,engah-tengaij antara r,,esultante bflban
tersebut. dan ..]..._aJ1_s_atu dari~da ;ra,ngkaian beban
ity.
Untuk sesuatu rangkaian beban harus kita coba dengan, mele
takkan titik tengah jembatan diantara R dan beberapa gaya.
Hal ini lebih terang dengan contoh di bawah ini.
Sebuah jembatan balok panjang AB= 13 m dilalui oleh ken
daraan bermotor dengan beban gandar P 5 ton, Diminta =
me
nyelidiki momen yang terbesar yang dapat ditimbulkan oleh
r-angka.Lan beban tersebut (gambar 2.54).
Eanyaknya gandar roda yang masuk adalah 4, yaitu P1 = P2
= P3 :i: P4 = 5 ton.
Dicari R serta garis-ker~anya. Ka;rt9na
me nurut gambar P3 yang t er-dekat dengan R, maka tengah-
tcngah jembatan (C1) kita t empatkan di t engah-Eengah antara
P3 dan R dan dari c1 kekiri diukurkan c1a1,::: 6,5 m dan ke
' \
kanan
diukurkan c1B1 = 6,5 m. Bila titik-titik A1 dan B1 diturun
kan terdapat titik-titik a1 dan b1 dimana a1b1 s1 meru- =
pakan garis-penutup segibanyak-batang. Mmax terdapat de
ngan mengukur ordinat dibawah P3 (1 cm).

. 6,5m 6,5m
It
;'f-
,;t 5m
_,__J
,e 11 f6
-r---_J_-_!._.. ,
5,, ,
B n i
I

I I
~
fl' C'
I
:
I
i B'

rt/
!th j
, 3m ?>. m -''*-1 5m : ,. 1 V..
~ ~ \ I
. l5 '--- ~r
--+---U . ~3
-- .P.' 2 P. --
-- -- -- --..L
M
I f M53i !1 s1
- .

, --~:~ . ;m:J.~ Yt ~ l s2 I ,.. .- b


III H=l5t
'r-,
I
.

t R I .

D
skala panjang 1:200

Gambar- 2 54
- 91 -
.Apa.bila ti tik c1 df.Letakkan diten.gah-ten.gah. antara P2 dan
R, ternyata p4 telah keluar dari jembatan. Kita selidiki
sekarang keadaan bila ha.nya _3 be'Qan yang masuk (P4 telah
keluar). Maka R berimpit dengan P2 Dengan jalan seperti
diatas kits da pa t menarik garis-penutup s2 Mmax terda-
. . 2
pat P2 ( 1, 1 cm),

Mmax dibandingkan dengan Mmax


dan yang besar diambil. l 2
Dalam lukisan itu terdapat
. . Mmax = 110 x 200 x 15 tcm = 30 t.m ,
1
_,...:_..._J~.m~~2 = L, 1 x 200 x 15 tcm ::t 33 tm.
Maka yang di;mbil ! x
2
M
.m a
Perlu diterangkan, bahwa dalam lukisan segibanyak-batang
yang kedua dengan s2 seba.gai ge.r:is penutup ba t ang V tidak .
diikut-sertakan dan titik
an tar-a batang IV denga.n
Lebih baik kita selidiki
.
b2 didapat sebagai titik potong
garis
.
vertikal melalui B".
.

secara hf.tungan , Untuk kaadaan


.
pertama R terdapat 1 m disebelah kiri P.... Titik .G terle -
: tak t m disebelah kiri .. ~3 dan B 6 m dis~belah kanap,
r= >: . . 9 23
. %-- =- R = . ~
t on. .

6
13 .
Mmax = 9,23 . 6 - 5 5 = 30,38 t m,
1
Untuk keadaan kedua ye.ng masuk 3 bean, R berimpit d engan
. P2.
RB = 7 , 5 ton
Mmax = 7; 5 6, 5 - 5 . 3 = 33, 75 tm .
. 2
Jadi ternyata yang lebih berbahaya ialah bila hanya 3 be~
ban saja yang masuk, Jikalau diselidiki pada keadaan 2 b~
ban yang masuk akan terhya ta momen yang di timbulkan lebih
kecil dar L M x
pada ma 2
.
. _:,::; -.....
a...._ Garis gaya-lintang maksimum da.n minimum
Pada. setia.p pot cngan daripada sebuah balok diatas 2 per]&
takan akan terjap.i gaya-J.intang positif .bila beba..n
l>erada disebelah ka.nan pot.ongan itu.
\

- 92 -

c
f-c
a
I

- ....... ._

2 q.
,, l

Gambar 2.55.
Ki ta tinjau '
gambar- 2. 55 . a dan ...gambarb , m enun jukkan
garis pengaruh. De Selama be ban berada didaerah posi tif,
yaitu
,disebelah kanan C, maka De positif . Tetapi bila ada juga
beban yang berada disebelah kiri c, maka be.Lum tentu De
bernil ai posi ti f.

Bila hany a ada 1 beban saja, m aka De max akan tercapai bi


la be ban i tu berada sedikil di..set,).el.ah kanan, titik C, maka
P(R-c)
De max = ,.J:i

Karena De hanya t.ergan.tu:n.g dazi.pada.,c saja, m.aka--.garis


Dznax untuk fu.;Lovi tu berupa garis 1urus seperti diluki.s
kan, pada ga.mbar 2. 50. c;
- 93 -
.Gaya-lintang terkecil, yaitu gaya lintang negati:t ya:Q.g teI,
besar = Dmin' akan ~erjadibila P berada sedikit disebelah
kiri potongan. Jadi untuk ti tik\ C
Pc
De min = - ,e
Makagaris Dminuntuk baLok i tu berupa garis lurus aeperti
tertera pada,gambar "
2.55.c. t

'
Apabila beban lalu-lintas berupa rangk.aian beban terpusat
maka ada: pu~ k.enrttngkinan b.ahwa akan texwjadi D0 ~max. walau
. pun ada beban disebelah kiri ti.tik c. Se~ dengan adanya
_, beban disebelah kiri itu murigkin pula menambah j~h beb.an
yang .benada '1!sebelah' kanan c. ~h. karena itu untuk
meJlCA ri Dmax pad.a suatu potongan pe,flu dicoba-c.Oba d~ngan
b~be rapa ~emungld:::.p.n yang memakan waktu yang agak lama .
Sering ka;Li. beban terpusat i tu diubah menjadi beban terba
gi rata agar perhitungan menjad:i.. lebih sederhana. Untuk b~
ban q ~/m' ini Dmax pji~ suabu potongan tercapai ~,ila bagi
~
an disebelah ka~npotongan itu dibeballi.,penuh, jadi
untuk
titik C bagian CB dibebani- .. penuh ,
tq ( 1.. - c)2

Dari per samaan diatas i tu garis Dmax untuk balok ,AJ3 berbe,n

tuk Pe.rabola (gambar 2.55.d.)
Bi.la hanya bagian disebelah kiri C saja yang dibebani ter
dapat
. De min =

Maka garis Dmin b-erup~ ~-~bola juga (gambar ~?5.d.).


Berat sendiri. jembatan ki'ta. sebut q0 t/m, m.aka u.utuk po -
tongan C
De = t q0.t - q0e'. ,
Pada g ambar . 2 .. 50. d di J 11ki akan-garis ,D.
' I
....

Apabil.a gaye.. lintang aki.bat l.al.1l-linta.s...cia.n.. akihat


beban
seng.i.ri''digabu.ngkan, maka terdapatlah
) . 2
De = i.q < ~ - c2 .
.,..,,
+-t \, ( t ze) untuk D+

De = -t1..c-2 + t-<io ( l -ze ) untuk D_


...

-
J..
.
- 94 -

Nilai D+ terbesar dinyata.ltan oleh ordinat. yang dibatasi'leh


garis-garis Dma;x:_ dan garis D (gambar 2.55.d). Nilai D+ ter
kecil dinyatakan oleh ordinat yang. di atasi oleh garis Dillin
-dan garis D. Dari gambar i tu dapat dilihat. bahwa potonga:n
potongan diantara A dan,s1 ~elalu menderita gaya lint~ po
sitif. Se~liknya potongan-pct ongan diantara B da:a s2 . po
tongan-potongannya selalu menderita gaya lintang negat1r.
Potongan diantara s1 dan s2 berg.anti-ganti. mendukung -D po-
sitif dan negati!. Keadaan i~ panting bagi jembatan beton
bertuJ.ang, yaitu dalam pemasangan tulang (besi) serong.
Untuk-bagian
D Gya selalu
AB1
positif
dan s~ tulangnya
(atau negatif}
serong searah karena.
~ T't'tapi urrtuk bagian
s1s2
~-. harus df.pasang tu Langan serong dalatri kedua ar ah karena
~nya berganti-ganti menjadi.negatif dan poaitit.
I- Titik s1 yang disebut t!i. tik dialokui ja.raknya dari A d.apat
1tltentukan sebagai berikut :
1.

- t q ~ + t q0 <-t - 2 x -t > = o.
q9 l ------
xl =t {- q +. q:iq~ (q + ~)}
- K~rena setangkup AS1 = Bs2

---
r, }2;ebar tak li;.nzsunz
Pada- keadaan ini ada 2 macampqtongan yang perlu
....

perhatian, yai tti '.:


mendapat

1. Potongan tepat df.bawah balok - lintang.


I
2. Potongan diantara 2 balok ~ lintang.
L Potongan teR.t dibawah balok - lint1llj'j.
Dal.am bab II e
3.i. t.eLah diuraikan, bahwa ~ pada potang
~n di~awah balok - lintang 1 tu tidak dipengaruhi oleh _ad.any~
. ba.1.ok-halok-lintang. Dem:tkianpuLa <garis pengar uhnya mom.en
.sama bentukya dengan pada sistem b.eban la.ng.SUDg. Berhub.ung
0

dengan i tu kerl1rdukan b&han nut-Uk m.encapai momen maxi rrmm di ti


tik terseb.u t ad a 1 ah. saaa d.eng~ pad a e~ &ti m. ~be-
r ban lang.sung,.
. t ''
- 95 -

v
Akan kf.t;a car i F,. makad mum akf.bat beban yang La Lu .~.iatas
konstruksi pac'a ;arnbar 2.56.

Gambar 2.56.
R a daLah r-esu Lt.arrt e semua baban diatas jetribatan, P1 resul
tante gaya-gaya disebelah kiri ti tik C tetapi 1Uuar l,apang
_an DE dan R2 resultante beban-beban yang be ra da dilapangan
),)E, Jarek-jaraknya yang kita perlukan didalarn perhitungan
diberikan pada gambar.

Andaikan rangkaian beban itu b8rgerak kekiri dengan jarak


x , dan dLanggap tak a ca beban yang keluar dar-i, jembatan.
Maka pa.da keadaan bar u i tu

Perubahan momen ~ M = (l( ~ ..: (R1 + R2

Pa da wakt;u men'Ln jau momen ma xi.mum( c) telah di tunjukkan,


ba hwa soa I semacam itu r angka i.an beban f tu diletak
harus
kan sedemikian sehingga .o. M = 0 agar momenmenjadi. maximum.

-.. --

-96-

Disinipun k eadaannya adal.ah ae rupa ser.J.ngga :

= 0

Persamaan dia tas menun jukkan , bahwa un tuk lP.~2-~.E..~ mprnn


maximQ~ B.?._b@~.~r..e.t.a-r.s..ta.. ..se)-_U.:.~!1 j embp.t@...E._~E. sama denp:ag
be ban rata-rata untuk ba4ag_ si'.1belah, ~ir:i..12oton,gan,
Jadi ay ar a t i tu aama dengan pada sistim beban Langsung;

I
Contoh soal. 1.

Diatas bal.ok AB = 10 m seperti pada gambar 2. 57 bergeraklah


'
sebuah kendaraan, Poros
muka beratnya P1 2,50t =
ae dang poros belakang
beratnya P2 = 5,00 t,
Jarak. an tar a k edua po ra s
3 m,
Di tanyakan M yang da-
-
msx
pat timbul karena kenda-
r-aan tersebut,
Gambar 2. 57.

Pada balok AB akan timbul momen maximum apabila kendaraan 1-


tu letaknya sedemikia..~, sehi.ngga tengah-tengah balok T ter
letak ditengah-tengah antara P2 dan gaya paduan R. Momen
maximum i tu akan timbul pada potongan dibawahnya P2

R = P1 + P2 = 7, 5 ton, dan R berjarak 1 m dari P2

7,5 x = 2,5 x 3
x = 1 m

Setelah itu ditentukan

RA. 10 = 7,5. 4,5

Mp
2
= 3,28, 4,5 = 15,2 tm.

- 97 -

con toh soal 2.


T'entukan Mc max dan De maximum untuk titik C (CB = 4 m,
AB= 12 m) untuk beban q = 1,5 t/m' sepanjang 5 m (gambar
2.58).

/ q = 1,5 t/m'
L~J.LlJJ
5m ....v
I
4m
fA
I . = m
C B .zp
t

gp.11;

Gamba.r 2.58.

Jawaban
:
Terlebih dulu digambarkan garis-pengaruh Mc dan De Untuk
mencapa.i Mc maximum beban cf har-us diletakkan sedemikian ru
pa., sehin$ga ordinat a= b.

b = 22 ~
a :::; 2~

7 -x
3 4 3 8
~ x
.x4= 7 -8 x
-- -37.
1-lt.
a = b = 9 ~
\

Luaa bagLan antar-a ordinat-o:Niinat a dan b ada.Lah


5 cll9i + lO. 1) = 1oZ cm2
. 9 .2 '}
. Maka Mc max= i. l~ = 15t tm

Unt~k mencapai De maximum beban q harus diletakkan di sebe


Lah kanan ti tik C ( daerah +) seperti terlihat~ pada gambar t

dan ternyata a da bagian yang -t ez-Letak di luar-.per.l.etakan.


-98-

Bagian AC jan.gan sekali-kali diberi beban, karena bila demi


kia.n aka.n timbul D nega t L f di ti tik c.
1 1 2
Dmax = 3 2 3 4= 1 ton.,

1. Balok AB =i'==
14 m , jarek
AC ;: a =6m, ( garnbar 2,59).
~AC-;-- . ., ~B Gambark.an garis-pengaruh Mc
()
t do ;f" - .(.,
dan De. Tentukan Mcmax oleh
rangkaian be ban kelas II
1' (Lal u-Lan.tas biasa, li
hat gambaz- 2.47.a.), de
Gambar 2.59 mikian pula tentukan
De max ol eh rangkaian.
be ba.n tersebut, Rila
ran.g kaian be ban i tu
digan.ti
A >-Mt+r--- --::~ q = J, 5 t/m' te.ri.-
"77'.._.... ......
tuk.an Mc max dan De max--
Garn.bar 2.60
z. Lukiskan garis-pengarub.
gaya reaksi bata.n.g BB'
dari gambar 2,60.

3. Balok AB di tumpu oleh 3


ba tans pend el dengan u-
kuran-ukuran seperti ter-
tera pada gambar 2.61.
Gambar 2.61 Lukiskan garis-pengaruh
gaya reaksi batang AA'.
Lukiskan pula garis-pe-
ngaruh Mn dan Nn

4. Lukiskan garis-pengaruh
gaya dal.am tali DB dari
ga.mbar 2,62 oleh beban ~
Gaxnbar 2, 62.
yang bergerak diatas ABC

.
. /

,
. "' Gambar 2.63.
5. Lukis~an garis--pengaruh RD dan RE dari konstruksi
gambar2 ..63 oleh beban .yang bergerak diatas ,ABC. Gamba:r-
kan pu_la garis-pengaruh MF.

~f . .... ~-ft=

~.=41'

Gambar 2.64
.
6. Dari gambar 2.64 lukiskan garis-pengaruh D0.dan M0
'I'errt ukan tempat kedudukan P a,gar_;Pc - o . ~epa.pakah De max
oleh beban q F
2 t/m', jika = 4 = 12 m

. :t
c D'

.Gambar 2.65.
7 .- Dari konstruksi menurut gambar 2 .65 Luk.i akan garis-penga-
.
dan ~F.,.. ~era~aka,l} DF max akibat q = 1 t/m'
.
rub..~ bila .
::: 4 m? L11k?s~.pulp..garis-pengaruh ME

..
... ,
l } 't~
.. _., . .' ...

t-
. ..
~,
........,
'~~

,-~J:~

,it~
;':1'
- 101-

5. Usaha virtuil.

Banyak persoalan rnengenai statih.a dapat dis~lesaikan de


ngan cara usaha virtuil, ya.ng didasarkan at as p~mberian
robahan tempat virtuil. Teori ini per-t ama-bema Lur-a.ki
an
oleb John Bernoulli ( tahun 1717 ). Yang di~aks dengar.
robahan tempat virtui1 ialah robahan tempat \keci~ dalam
}
khayalan kita.,
. . ., . Kita tinjau sebuah elemen kecil A. Padanya Pekerlil
-
'

gaya
gaya P1, P2 Pn. Dalam khayalan kita eltmen fr itu
OO

d!. pindahkan oleh sesuatu sebab lain (iadi bukan ol~h


susun
. .., ! 1' -
an gaya-gaya P tersebut) sepanjang ds (gam ar 2.69). Ka-
rena gerakan i tu masing-masing gay a nH::I1,j aI g.'.i1k.aj.-1' ' s aha ,
'
U
misalnya \ l co~ ai.
gaya P1 menjalankan usaha sebesar P1 ds,
Maka jika dijumlahkan susunan jalankan usa
gaya ha sebesar -.

i = n
I: P.1. ds cos (), .
l
- ds R COB m, jika

. i n
:::

i = n
Besarnya R cos a itu menunjukkan komponen daripada resu!
tante R dalam arah ds. Jadi hasil usaha gaya+gaya P i tu
sarna dengan usaha oleh R dalam arah ds. Apabila hasil u
saha tersebut diatas bernilai nol, ma~a berartilah, bah
wa R = O atau elemen A i tu dalam keadaan se t i.mbang ,
Ke simpulan diatas ini dapat dikatakan sebaliknya
seperti berikut.
Apabila sesuat-u hehda diketahui dalam keadaan setimbang
jumlah usahaoleh susunan gaya yang bekerja padania ha
rus sama den5an nol, j ikaJ_au benda i tu diberi robahan
tem2at kecil.
Ga

Pi*1~...... Pn
. p mb
ar
an s 2 ,
,-
P2 ds 69.
p1
Yang dimaksud dengan susun an gaya karena gaya reaksi itu
ialah hanya gaya-g~ yaaktif saja berarah tegak lurus pada a
yang dipan - dang, sedang 'gaya-gaya rah gerakan.
rea~ si tidak usah dipandang, o leh
102 -

Hal itu dapat dijela9ka.n sebagei berikut


Elemen kecil A terletak diatas bidang yang melengkung
barrpa gesekan. Padanya bekerja gaya-gaye. P1, P2 dan P3
di tambah dengan beratnya sendiri G ( gc;mbar 2.?0) yang
keaeauanya i tu ki ta sebu t gaya-gay a ak ti f. Benda A i tu
dalam k eadaan setimbang. Gaya r-eaksf. N berarah 1. bi~g.'.
perletaka..11:, kar-en a tidak ada gesekan dan k1 ta sebut ga-
.
.
ya pasif. Peralian v:irtuil itu hanya dapat diberikan me-
nurut garis singgung dibidang perletakan, jadi berarah
.L N'. Oleh kar-ona itu N ( gaya pasif) tidak menjdank.an
usaha aama sekali.
Untuk dapat menggunakan ca
ra usaha virtuil i tu. perlu
d.iadakan perubahan sedemi
kian ( dalam khayalan ki ta),
agar konatruksi menjadi ti
dak. mantap dengan satu
tingka t ke bebas-.
Gambar 2.70
Y ang dimaksud dengall i tu t.e
al.ah misalnya sebuab ba1o1&
diatas sebuah sendi dan sebua.h lereng yang mantap it11
1erengnya di.am bil. Denganhil angnya 1 ar-sng i tu balok da~
pat berputar dengan sendinya sebagai pusat (gambar z.~).
Sebagai. contoh lain Lal.ah sebuah balok ~eperti tersebut
diatas di ti tik C di tempatkan sen di ( gambar 2.. 72)

.P

!
Gambar 2.71
- 103 -

Gambar 2. 7Z.

, , Kita ambil sebagai contoh ga.mbar 2.73. Gaya P ,berada se


jauh a dari titik A. Kita akan menentukan gaya reaksi
RB. Maka untuk i tu Ler-erig B d.i.hilangkan, serrl.ngga mempu
nyai satu tingkat kebebasan. Sebagai gantinya disuruh
bekerja ga:ya aktif RB keatas dan kemudia..~ diberikan
pe ralian. virtuil di B sebesar ds kebawah, sehingg.s. bal
ok
itu berputa.r
.
sedang sudut oI , Akibat putaran tersebut ti-
tilt C turun sejauh act b. .
I

Gambar 2. 73.
Usab.a v:i.rtuil i tu dapa t di tuliskan.:
RB i' . d~ + Pa d~ ::: 0 ~ RB = _2 P.

Apabila ds ki ta beri nilai 1 maka gar.is AB' i tu mel ukis


kan garis-pen.garuh RB.
Contoh lain ten tang penggun.aan uaaha virtuil ialah seper
ti dibawah Lna ,
Akan "ki ta hi tung momen di ti tik D(MD) pada gambar 2. 74.
Untuk i tu di ti tik D i tu , di t.empa tk.an sebuah sendi
sert~mem.be
-c r:Lkan putaran virtuil se.besar d ? menurut ar-ah putaran Mn

B .. B' = (.{," - d)
- i
db
I
~ D' = J. . ( - d) dt
>

,,
l
. i

- 10!J -

Akibat putcran itu titik C naik setinggi


d
"'"t'...,..i
b
---.d)
d
I
(9,- d). d<!> = r . d

Maka per-eamaannya men.i adi


bd dA.
J.
p
T '!' = 0 ->

- I
I
I
I

Ganbar 2.74
- 105 -

B A B III
TA L I RAN TAI

$ 1. Jali
.
ran tai den_ gan be ban terpusa"t'.
Tali ran t ai, bany ak dipakRi didalam bangunan-bangunan, se
perti jembatan gantung, tali tilpun, tali listrik dan se
bagainya. Untuk keperluan itu kita harus tahu hubungan
antara tegangan, ben t.an gan , penurunan dan panjang tali.
"'" ..
Didalam menganalisa tali ki ta ber-anggapan, bahwa tali i tu
tak tahan momen (flexible), sehingga gaya dalam tali i tu
berupa ta.r~kan dan berarah menurut sumbu tali.

Ki ta ak an membf.car-aken ben tuk tali sesuai dengan bsbannya


yai tu:

1. dengan beban terpusat~


2. dengan beban terba.gi ra.ta, dan ini masih dapa t da bagi
:
menjadi: a. terbagi rata CTenurut a.rah mendatar,
b , t er-bagi, rata menurut tali.

Ki ta pandang sekarang sebuah tali yang tergantung antara


2 ti tik A dan B. Padanya bekerja .3 gaya P1, P2 dan P3
(gambar 3.01).

. '
Garn bar _3-...()L
- 106

Berat sendiri daripada tali diabaika.n.


A:ndaikan telcih kita ketahui x., y0, x1, x2 dan x3,
demi kian pula telah diketahui P1, P2 dan P3 Kita
ingin me - nentukan bentuk daripada tali itu, jadi
berarti kita a
kan menentukan y y dan y Tetapi karena A 'dan B mer e
1, 2 3
pakan sendl, maka kita tidak dapat melukis bentuk tali i
tu, sebab .kita hanya mempunyai 3 persamaan statika, se
dang disini terdapat 4 anu. Tetapi bila kita mengetahui
letaknya salah satu titik pada tali itu, -misalnya
D(xD, yD}-, bentuk tali dapat kita lukis. Soalnya disini
adalah serupa dengan melukis segibanyak g~a yang melal_!!
i 3 titik tertentu (A, D dan B). Setelah melukis bentuk
tali hubungan antara AH dan Av dapat diketahui tg <j) A
=
~ Selama gaya-gaya Luar- itu ver-t i ka.l , rnaka !1H =
e
BH. H
Jika AH dan Av telah diketahui, maka kita dapat
rnenentu-
kan letaknya titik-titik pada tali. Sebagai contoh untuk
c2 kita mengetahui x2, sedang AH dan Av telah diketahui.
Dengan persamaan E M0 = o, rnaka besarnya y2 dapat dica-
ri. d engan p. ersamaan 2
Av x2 - p1 (x2 - xl)
Y2 =
H
Dari EKH = 0 T . cos <t>
:::
AH ---+ T ::: AH
cos q,
,., ~

Dari persamaan-persamaan diatas kita dapat menarik kesim


pulan, ialah komponen mendatar daripada te~angan tal~ di
set~ap titik adalan sama.
Ini berarti bahwa tegangan tali akan rnencapai nilai maxi
mum, jika cos minimum dan titik ini adalah titik yang
terdekat salah satu titik perletakan.

I
.~
-107-

$ 2. Ta,1.i dang;an~_b.J3JL@~_terb~.2-_Lata
a,:: Beban q 1>3;:1.urut arah mendatar.
Ki ta pan dang tali AB yang menggantung dengan be ban q
(menurut arah mendat.ar-) . Sebagai salib t/m' aumbu kita. ambil
yang melalu.i titik terbawah, ialah titik C (gambar 3.02).
rregangan pada tali arahnya di.nyatakan oleh garis singgung
di ti tik yang ditinjau. Jadi di ti tik. C gaya tarikan ial.ah
T0 berarah mendatar. Ki ta ambi.L sebagia.n ( gambar' 3.02. b)
.

Q=qx

Gambar 3.02.

Pada bagian i tu bekerja 3 gaya, yai tu T, T0 d8? Q = qs


yang dalam keadaa:n setimbang. Pada gambar 3.02.c diberi
kan gambar segi tiga gaya i tu.
Maka terdapatlah T. cos~ = T0
T. sin 9 = Q

~--:
-------"----.
- ~ T....:=-V To+ <cix)2

J

- 108 -

I)lri persa.maan-persamaan itu kesirnpulannya ialah, bahwa


1. Disemua titik komponen mendatar daripada gaya tarik tali
adala.h tetap.
2. Komponen tegak daripada gaya tarik tali adalah sama dengan
berat o yang diukur dari titik terbawah.
3. Gaya tarik tali minimum di titik terbawah 0 dan maximum
di salah satu titik perletakan.
da.ri gambar 3. 02. b. t ez;
Jika kita teruskan hitungan itu,
maka
~i
r
I~
'
da pa tlah ~ MD == C T
0
y - t qx2 = 0
y = qx2
2T0
Per-samaan t.er s ebuj; di at.a s ada Lah persamaan parabola yang
mem
punyai titik C sebagai pangkalnya.
Dengan mengetahui besarnya XA, y A, xD, YB dan q maka ki ta dg
pat mencari tegangan tali di setiap tempat, Jika yA::: YB maka
kita dapat mencari hubungan antara besaran-besaran tersebut
lebih
mudah,

x = tl y = f
( gambar 3 .03). qt? 4fx2
~ To = 8f 1 ::;; ---
J2
T = q \} x2 + L64f

Tmax

Panjang tali dari:


sampai ke titik D (~. yD)
dapat dihitung sebagai beri

(*)
kut :

_(D Vi,+
x .
SD= dx
0

Gambar 3 .03, Kita tahu dari persamaan


~ = qx
dx T0

Maka
Menuru t t eori
bina.'Iliurn
- 109 - ' (l+

J
XD
sD =
g_~:e.2

2T
2
-
q~.~::
8T T
L


,. .
)
dx
o ,
0
- 0

2 2
q 4x4
q XD
+ ---
6T02
- - -- --- D )
+
...
40~

qxD
2 SD = XD ( 1 + g3 (YD)2- 2 (!J2.}4+ J'
Diketa -2m =
\ - XD 5 XD .
hui Yn
"
, " o

Bil a le tak ti tik A sama td.nggi.nya dengan B, maka dengan


ben
tanga.n = f dan anak pan ah f panjang seluruh. tali terdapat
I
_ )'
s = '- l
\.,. .
.1 +
....
..
Deret terse but diatas ternyata convergent untuk nilai f
$; t
Dalarn praktek
f
< l4' sehingga cukuplah 2 ruas saja
umuranya7
yang di tinjau seperti yang tertulis di.at as ,

b. Beban q menurut arah tali.


Ki ta pandang sekarang tal:,i. yang mendukung be ban
terbagi rata ( q) s epan j an g tali i tu sendiri. Be ban i
tu misalnya berat sendiri daripada tali,
Berat sebagian tnli dari C ke D ialah o = q s.

( gambar 3,04)

c
T
~~ 0
Q=qs

-
- 110 -

Dengan mengambil c = T0/q cm, maka persamaan menjadi


. T :: q fcz + sz
Untuk bagian kecil kita dapat menulis dx ~ ds cost
d.,. ,
---
vr-;-; s 2
I c
2

Kita pilih pangkal salib sumbu yang letaknya c cm dari . )

ti
.tik C (dib.awahnya). Maka bagdan DC itu dapat
ditulis

_.,~
sin h .. c
.
"x=f: 0

s
c
= c sin h !

*
Hubungan antara x dan y dapat dicari sebagai berikut

=! =sin h ! .
d = tg c c
dy = s.in h !c dx
.COS

J:
h!
y - c = Jx sin
x dx = c
h-c
[ h
-cx
= c
(cos
-
1)

0
c

y = c cos cx 0

c disebut parameter daripada rantai. Jika dilanjutkan ter


dapatlah hubungan y2 - s2 = c2
T0 = qc
'
<P :: qs' T:: qy.
Per-samaan .terakhir:. menunjukkan, bahwa gay a tarik dititik D
adal~h s eband Lrg derigan j araknya vertikal terukur dar-i sum
bu x.
Perlu dicatat, bahwa per-samaan-per .. s amaan yang mengenai ran
tai ini menimbulkan persamaan-persamaan transcendent yang
har-us diselesaikan secara coba+coba saj a , Ar-ab~ i.:::.. t::li i
tu
cukup kencang , maka bebannya (berat 'sendiri) dapat diang - _
gap sebagaiterbagi rata menurut garis horisontal, sebing
ga bentuk tali itu dapat diganti rnenjadi parabola.,
- 111 -

Contoh soal 1.

-
S~buahtali tergantung dititik-titik A dan B, dibeb.ani o
leh 3 gaya dititik-titik c, D dan.E (gamba' J.05). J~ra~
Jarak 111endatatrelah tertentu, demikianpula ja~ak ver
tikal titik D dan B terhadap garis menda.tar melalui A.
Ditanyakan letaknya titik C dan E daQ saJa tarik maximum.

. .

12Kg

Gambar 3.05.

t KH = 0 ----'.> AH : BH

t M8 = O. ~ 40 AH+ 120 Ay - 12.80. - 24.60 - 8.,0: 0

AH+ 5 Av= 66.


Dipandang bagian disebelab kiri D

t M0 :: 0 -> 6p Av - 10 AH - 12 [ 20, = .0
. - AH+ 61y- = 2q
Dari kedua per-samaanitu terdapatlah
Av : 10 kg.

8v = 12 + 2~ + 8 - 10 = 5~ kg.
- 112 -

Tm.ax terdapat didekat perletakan B.

Tmax = j 362 +. 342 ~ 35 kg

tg~ -~ = -1-~ = 0,945


K~ta tentukan.yc

-AH. Ye+ Av. 40 = 0


yc = 11,1 cm ( dibawah garis x) ..
Kita tent~an YD

,_ Bv ~ . 3'?. ~ ..~(4.Q_.:: .YD) .. ::: 0 '"'. ~


s-, = - 11, 7 ( diatas
j
garj,.s x).

. ,Contoh.s?al .3.Q2.
Tali AB mendukung be ban qhor = 500 kg/m'. Ukuran-ukuran
seperti digambar 3.06. Tenttika.n. tegan.gan .... teganga..11 maximum
dan. mj nj mum pada -tali

Ki ta tahu bahwa tali AB i tu .m.0'rUpaka;ngaris parabola. Se


bagaf, ti tik pan.gkal un t.uk sali b sumbu ki ta am bil ti tik C,
yaitu titik terendah daripada tali tersebut. Persamaan da
ripada tali i tu ialah

y = 'nx2
2.T-
0
q = 0,5 t/m1
. Ki ta masukkan koordinat-koord:i.nat A dan B dalam persamaan
tersebut diatas dengan, nilai YA = 3, YB= 9, L 40 ~ =
XB - XA = ~0;
: 3 = Untuk B : 9-= _. 0,5
Untuk A 2
X B
2T0
Setelah dih:i. tung terdapatlah
XB = 25,36 m XA = - 14, 64 m

qx~
T0 ::. 2YB = 5, 9 5 ton.

~ terjadi diti.tik B.

~~- v. 5~952+ 0,52 , 14,642-.


0

= 9,45 ton..
- 113 ...

t '\

XA XB
IL ~/
/1 1
Gambar 3.06.

Contoh soa L 3.
I

Sebuah tali digantungkan di A dan B ( gambar 3 .O?-).


Pan- jang:horisontal AB= 50 m dan titik terendah C berada
lOm dibawah AB. Berat tali 5 kg/m' (tali). Tentukan
tegang an maximum dan min~mum.

/ Gambar 3.07.
114 ...

J:awaban
Dengan mengambil salib sumbu seperti pada gambar 3.07.h.
maka per samaan o:enja~.i. aebag ai, berikut :
, x.
y = c cos I1 --
~~

x.g ::: 25 YB = 10 + c
setelah n:ilai-nilai tersebut dimasukkan k~dalam persamaan
tali t er-dapat.Lah . ,,
10 + c'= 'cos h ~25

!_CO + 1 = ens h 2.~ ~

Nilai c dari persamaan diatas ini hanya As.pat dicari dengan


coba-C.oba saja.

" l cos h ~
25 .10
-c c+ c

30 o, 833. 1,555 1,367


35 0)1714 1~286 1,266
33 0,?58. 1,303 1,301
32,8 0,762 1,305 ~...~~
. 05

Ki ta ambil c. = 32,8 m,
YB = 42,8 m,

T0 = qc = 5. 32,8 = 164,9 kg.


T = q YB = 5 42,.13 = 2.14,0 kg.
Panjang~ ~ s2 = 2 (~ - c2)

.--
-ll5-

Soal - soal. :
1. Sebuah tali sepanjang 13 m diikatkan di ti tikti tik A. r:
dan B yang sama tinggi.nya dan jarak AB = 10 m , Tali_ ..'.
tersebut mendukung gaya-gaya P1 =
159 kg dan P2 =: 100
kg pada garnbar 3.oB.
Ten tuk.an ben tuk tali i tu dengan cara 1 ukisan.

Garo bar 3. 08.

2. Sebuah tali d.igan tungkan di 2 ti tik A dan B yang sama


tingginya, sedang jarak A - B ada 200 m. Jika tengah-,
tengah tali berada 50 m di bawah garis men dat.ar- AB, b~
rapakah panjang tali i tu? Bero.paltah kesalaharmya jika
bentuk tali i tu ki ta anggap sebagai parabola ?
3. Sebuah balon yang digantungkan dengan sebuah tali me!:Q.
punyai daya angkat 40 kg ( gambar 3.09). Panjang t al.L
ada 50 m. Karena tiupan angin balon itu be~gerak. kek~
nan sedemikian rupa, sehingga ujung tali A bersudu t
45. Jika talii i tu mempunyai berat O, 4 kg setiap me
t ernya, ten tukan gay a tekan angin K i tu. Tentuk.an pu-
1a tinggi h,

4. Sebuah tali d.igantungkan di A, B dan C mendukung beban


qmend. = 100 kg/m 1 Ukuran seperti tergambar ( gambar
~ 3.10). Agar tian.g B tidak. m.en.dukung momen., berapakah
f ? Berapakah t.egan.gaIL tali di ti tik-ti tik D dan B ?
ll&-

... ..;

Gambar 3.

'
~
!

I.

.Ua.mbar 3-:;10~

.. . .d

(
B A B IV.

KO.H. .
STR UKSI . BERSEN.DI - BANYAI}

1. Balok Gerber.
Di.dal.am pr-ak.t ek banyak ki ta jumpai yang di tum
balok-bal.ok
pu oleh 3 (a tau lebih) per-Letakan , Konstruksi semacan' ini
tidak dapat kita selesa.ik.an dengan bantuan statika saja~
melainka.n ki ta harus mempelajari psnurunannya, Konstruksi
, , s~nacarn itu di$ebut statis tak tertentu. Untuk menghindar
kan hal terse but balok i tu tidak dijadikan sebuah balok
terusrui, melaink.an dibagi menjadi beberapa bagian, yang
dihubungkan seaamanya dengan konstruksi sendi. Dengan Ca
ra demikian reak.si-reaksi perletakan dapa t dihitung dengan
hukum-hukumstatika, demikian pul a bidang M dan D nya. da
pat ditentukan. R.llok yang tersusun ~ semac&il
-
ini disebut
' ,_

balok Gerber, menurut penciptauya J.G.H. Gerber~


Pada gambar-4.
;
0 1 dilukiskan :halok Gerber yang paling ae-
derhana, yaitu dengan 1 sendi S dengan 3 perletakan. Garn
bar 4.02 menunjukkan balok Gerber diatas 4 perletakan
' 1
~ ...-..

ngan 2 sen di, , sedang gambar 4.03 menunjukkan pula balok


Gerber diatas 4 perletakan dengan 2 aen.di., tetapi ca.ra me..
Le t akkan sendi berl~.nan dengan gambar 4.02.Garnbar 4.04 a
dal.ah balok Gerber diatas 6 perletakan dengan I+ sendf ,
Menurut teori kita dapat membuat balok Gerber dengan jum
lah -bag:ian lapangan yang tidak: terhin.gga banyaknya,
Tentang hal ini akan .dibicarakan lebih la!ljut. I

.......... '.

Ga.mbar 4. 01.
- 118 -

p D p3 P,

~
1 .. 2
J,
l . i ~-

Gambar-4.02.

;Iflrf:'r:,-; J>..

Gaw.bar 4. 03

I'
Gamba.r-4.-04.
-

1
1
9

Pada perhi tung81 bal.ok Gerber diandaikan, bahwa


setiap 1 bagf.an bal.ok di tumpu oleh e ebuah sendi dan
s ebuah lereng, sehingga
penyelesaiannya menjadi
sederhana. Konstruksi ae mac am i tu dapa t
d2.selesaikan dengan hi tungan maupun dengan
1uki sa.."l.

a. Penyel e saian den&E:tE.....l!;i._t.~.1.e;A.~


Kita ambil sebuah balok Gerber dengan sebuah sendi
S (gam bar 4.01). Pada soal ini per'Lu
diperhatikan, bahwa yang ha.rus diselesaikan ialah
bagian AS lebih dulu (yaitu yang terpenting
menentukan gaya reaksi.R8), baru kemudian kita
menyelesaikan hagian SBC.
Pada gambar. 4.01. b digembarkan AS disebelah at as ,
yang me
nunjukkan bahwa bagi.an AS yang harua diselesaikan
lebih .
.
dulu, sedang bagl an SBC digambarkan disebelah
bawah yang
.:f
harus diselesaikan kemudian.. '

Kita tinjau sekarang gambar 4.05. Maka harus


diselesaikan lebih dulu bagian sc.
( .t2 b~ p2 b
p2

.f 2

. ~~E = Re b =
b( L 2 - b) .,R'
2 ).

'I /t
l
.

;

ti.A

.
'
~

tI
bid
.1' p(..t'z
1 ~b)P
2.

Z
2

Gam.
bar
4.05.
r 120 -

Den~an keten t uarr-Ic e ten t.ucn terse but diatas bidang D dan
M nya untuk bagian SC dapa t df.LukI s , Setelah itu kita sele
saikan bagian ABS, yang mendukung gaya-:-gaya P1 di D dan
P2 di S.


RB :;: pl + RS - RA
Ditinj au P1 sr> j r: M ~ -- D R.
.i
,, _ " 1 "l 1
.

Rs a.

:Bengan keten tuarr-ke t en t uan i tu bj dang D dan M. nya dapa t di


lukis dan df.gabun gk an d.engan yang un tuk bagi.an SC. perlu di.
ca tat, bahwa un tuk bagi.an ABSpengaruh Rs dan r1 masing-ma
sing ditinjau tersendiri.
Sebagai conto h d engan angk a ki ta tinjau gambar 4.06.

c @

bid.D

2t
4 dQ
.
bid.M +
0

bid.N

2tm
/
- 121 -

-
~enyelesaian"bagian AS:

RA = RS =
.f
1
2 p1 = 2 'I'. (keatiaa )-:"""'

-
MD . ..
RA: . 2 = 4 Tm.
I

Is 4 : "s ~ + 3 a 10 + 9 s 19 t.

a,= 4! T. -Ckeat as },
P3
'
Re= 5 - 4! = + l T (keata;t).

t:: - 2 Tm. . t

Dengan ketentuan-ketentuan d,j.a,.ta!l bidang M dan D dapat d.!_


gambar dengan mud.ah. Perlu dicatat cahwa untuk bagia~
SBC pengaruh R3 dan P2 ditinjau sekaligus.
Dapat juga diselesaika~ dengan secarB: demikian:
Dianggap tit ik turnpuan B dihilangkan, demikian pula S,
.

-
se hingga tinggallah menj adi balok diatas per-Lebakan-per-
Le - takan Adan c. Balok ini dianggap sebagai sistim
peml:>eb~
an
pertamao
Maka = (4 . 7 + 3 3) : i =
';I
37. : 4 ~ T
9
8
= 2 9
T.

= 4 ~ 2 = 8 ~ T m,
2
3 T

m.
4
~. 2 = 16 ~. 8 :' 8 9 .
4

Dalam sistim pembebanan ke.du.a. P1 dan P2.dihilangkan dan b~.


bannya hanya Ra yang berarah kea:t.aa1l,an besar~il
~an sehingga menghaailkan M8 : MCI = - 8 ~Tm. S~
. 2 . ~1 ~
bab kita telah meng~tallui, oahwa PAda sendi s tidak akan
timbul mornen (MS =.O)o
- 122 -

Dengan syara t ini RB da pa t dicari.


4 v
Dianggap = = - 9 "''"' 5
RB X, maka :;: - 9 x
--Ms - - ~. x - 916 x,
2 9
+ 16 x
9 = s9Lt x = 16 = 4 24_ T.
-76
-~ = -4 - 19 :;::

- 9
2!
9
2 4
Re
2
::; - 5
9
19
4
:;::
236.
23
' ,j

Kita jum1ahkan sekara.ng .


.
41 21 = 2 T.
RA = RA + RA =
1 2 9 9
R
c = Re 1 + R c2. = 2.
9 - 2~
36
..i T.
Dengan ketentuan-ketentuan ini bidang D dan M dapat digam
bar.

Cara pen juml.ahan demfkf.an sering juga dipergunakan a.m,


,.. > ..

. terutama apabila bebannya adalah terbagi rata. Penyelesai,


an secara Luk.i.san d.l da sar-kan pul.a a tas dasar- pen jum.la
han , ,, r

ini. Tetapi cara penyelesaian ini acapkali menuntut


pe- k~rjaan yang lebih ban~ak dan mUdah menyebabkan
kekeliru-
8;n Berhubung dengan itu penyelesaian yang pertama,--
ya
itu dengan memandang bagian demi bagian menurut urut-urui
an yang telah kita bicarakan -, adalah lebih baik dan
sa~ sama, dan oleh karenanya perlu dianjurkan.
Gambar 4.07 menunjukk~n penyelesaian balok Gerber yang
mendukung beban terbagi rata q t/m' penuh.
Kita tinjau sekarang gambar 4.08 yang harus
diselesaikan lebih dulu adalah bagian s1 s2
f P2 f(/2-f) P2
(J.,2 .::. f) Pz - . M
=
'2 ,1
r : 2 ' F l2

LMe = 0 RD = a R (kebawah).
;f3 S2
Re = RD+ RS
2
MC = - RS a.
2
123
\
, RS
-
I

=
1
( pl <t1 - e)
R.1.\
l1 \. ..I \

RB ::: pl + RS RA.
1
= - Rs 4' a.

e( el - e)
,.
e1 P1 (akfba.t P1 saja).

Dengan ketentuanketentuan itu bidang D dan M dapat dilukis.

: qt/m'

bid.D

bid.M
,,
I
!

Gambar 4. 07.

j
- 121.t -

,-

bid.M
.
s. ~R
. . .
. . Rs a
~-
. . 4
'I' '
1 .1,1
s,"- . If
'P
2"'2
~

Gambar 4.08.

Sebagat cont oh dengan angka di ber-i.kan pl~h gamt; ar 4. U9 c

J.rt _-1 c... 2)-llT- 2 ..i. ..

10 + 6 U) = 51 T.

::: ~ (6 4 - 2 2) =. 2~ T.

::: 1
2
. 11 = 2 T m.

::: - 2 2 ::: - 4 T m.

M., :::; 2 0 3 ::: 6 T m.

r.-r,...v ::: - 2 2 - - 4 111


..!. m.

r~ IJ..... :::: 2~ . 4 .. 10 r m.

-
- 125.-

bid.D
1 .
;rt
....

bid.M

bid.M

Gambar l.j. 09.


Dengan ketentuan-ketentuan diatas bidang D dan ~: nya dapa t
dilukis.
~enurut gambar c pengaruh P1 dan RS serta pengaruh P2 dan
Rs ditinjau sekaligus, sedang menu~ut gambar d pengaruhnya
2
ma.aing-masin~ gaya ditinjau tersendiri.
Ba Lok Ger-be.r seperti
pada gambar 4.10 mempunyaa jumlah ben- ~
taRgan seperti diatasnya, tetapi-cara menempa.tkan eendanya
berlainan. Oleh karena itu urutan penyelesa:Lan hal"us lain,
yaitu bagian AS dan s2D du Lu ,
1
1 . ,J,.,
.~~
RA = = R Rs
2
= 3 T.

s1 ~

RB =. . t: (1 8 + 3 4 -3 1 --
2) = 6
14 ::
21
3
T.
;;: 1
2)
., T.
;;:::
Rc = 1 8 + 4 3 r 6 ~
3
6 (3 34

ME = 1. 4 = 4 T m. MB = - 1 2 = -2Tm.
- 126 -

1t
-'"': ':.
~~..;_.~
b:i.d.. D.

bid~ Jl1

Gambar l+. 1 o
6 Tm.
= . ? -
= -_;;,
. 4 rp
M,, :12 ..L m
u

MF ~~ ')
. .i;
j = 6 r 1n .

dan M nya.
Dengan ketentuan-ketentuan
sebage.i contoh La.i.n diberikan
itu da~at;ah dilukiskanibidang D
pada gambar- 4 .11. DiR
ta.s bagi
'
an A B"01,.),2... t er- beb.an q 1- t. , seal d. .1 u,.. t....r dapa"\.;z.,;
dapa+t-. = ;,:im. f
ang
P = 6 t on ,
--:-- (5
1 1
MJi' o

// :: - 6 t m ,

2.t =-8tm
... k,

0 f.-'t<
H,,,.,.' :: t
t.'
- 9_\. tm ( aJd bat
.'\(_
> + r.
- 127 -

laid.D. ,. 3t 't':': .. -
'
'

bid.M

G~mbar 4.ll.
1). Penyelesaian dengan lukisan.

Kita tinjau gambar 4.12, yaitu sebuah balok Gerber


dengan sebuah sendi s . Kita selesaikan dulu bagian AS
dengan ga
ya diatasnya P1 P1 df.gambar-kan daLam lukiaan kutub dengap
' ::iengambil H tortentu dan ditariklah jari-jari kutub 1Cian
2. iCemudian sejajar dengan itu
ditarik bat.ang-ba t.ang I dan
I

II dan selanjutnya garis penutup s1 yang men.ghub.ungkan 1tj.


tik-titik a dan c. Dalam luk:.lrsan kutub ditarik jari-
jari
pembagi Ii s1 yang mem~gi P1 da.Lam2 bagian RA dan Rg- s~ .
b~gai reaksi-re~ksi perletakan.,.__
"' .~
Dengan diketahuinya Rs ini maka 'bagian SC dapat c\iselesa.j.
kan -. Disini g&ya-~aya yang bekerja La.Lah P2 d~n P yang
6
besarnya sama dengan R8, tet~pi berlawanan ~a.
Dari segibanyak batang yang bersangkutan denga:n ba.g1an
c5 telah.kita ketahui batang-batang ~l_ dan II.

-.

::..
-
- 128 -

Per Lu i diinga t , bahwa bat.ang s1 ha ru.s diperpap,jang hingga


memotong garis kerja HB di titik d, karena sebetulnya di
da Lam me l uk'l skan . segibanyak ba tang i tu harus mu La:l dari
titik d (= yaitu sa Iah aa tu titik pa da garis kerja RB) ..

Ba tang II di teruskan hingga memotong garis kerja P2 di ti


tik f., Seterusnya ditarik batang IIIjl 3 yang memotong
Ii
garis kerja Re di titik g. Garis penu tup s2 di.oapa t dengan
mengh~bungkan titik-titik d dan f. Dllam lukisan kutubnya
di tarik ,jari-jari pembagf 1 ; s2 yang membagi PS + P2 da
lam bagian-b~gian RB dan Re
:o>rikir~: b i dang
momennya t eLah kita t sn t.ukan , demj.
kian puLa bi dang d nya . Ki ta tinjau lebih Lan ju t sifa t
sifa ~- dar Lpa da bi dang momen terse~ut.
Jari-jari 1, 2 dan 3 dan bat.ang=ba t a n c yang ber-sangkutan
tidak dipengaruhi oleh adanya sendi s dan titik tumpu B.
Jika ki ta ;tarik garis yang meng huburigkan ti tik-ti tik a dan
g maka b l dang yang dibatasi abfg adalah bidang momen me
;Jc.1 u t ba Lck diatas 2 ti tik tumpu A dan C. Bi dang momen
ini harus digabungkan dengan bidang M sebagai akibat be
kerjanya gaya RB di atas.

. ..s....
- -- -- ~ -- -~ n---" ,.;_,. P2
~

;;;+A :J'~-
r~. B C 1 -!,

:;.. --:r--._..,...#-----~Ec:-----.,c
\

I'
!

bid.

Gambar 4 .12.
- 129

Bidang M yang terakbi.r akan berben tuk segi tiga dan beaar=
n ya harus diambil se,demikian rupa sehingga momen di bawah
S ( tempa t sen di) harus aama dengan mom en di t empat i tu se
bagai akibat P1 -dan PZ' sehingga jumlahnya aljabar :: O. -i

. . ' .
Dengan sifat terse but diatas ki t.a menghubungkan ti~k a
dan e, yai tu garri s .Fj. sebagai ;aJ;"is penutup bagian AS dan.
ae t e.rusnya garis penu tup s2 di.dapat; den..gan oenghubungkan
d dan g.
r: .
Kesi.m.pulann_yaiel.ah, bahwa kon.struksi i tu dalam penyelesaian.c .'
nya secara lukisan dapa t di.auggap l.ebih. dul u sebagat sebu- \
ah bal.ok di.a t.as 2 perletaka.n. A dan C canpa S dan B. Kemu->
dian di tarik garis-ga.ris 'penugup sederllkian. rupa, sehing
ga momen dibawah sen.df, raenj adi, o.
Sifat-sifat diatas ini akan sanga t bor-guna didalam menye
lesaikan soal-soal balok dengan, 2 aendi, ,
Di bawah ini di berikan con toh penyelesaiannya ( gambar- 4..l3)

bi<l.M

,
=tRc
bid..D

--~JI

----
..~
130 -
..
Mula~mula kita :menganggepnya sebagai balok diatas 2 perle
. takan A dan D dengan gayagaya P1 P . dan P K.ita gamba!_.
2 3
kan lukisan kutub dan gaya;.gaya batangnya. Disini tidal-c
. kita gambarkan garis-penutupnya, melainkan kita tentukan garis-
garis penutup s1, .s2 d~~ s3 denga.n mengir.gat sif't sifat
tersebut diataa. Cara ini ternyata san. g. at. prakt. is.

e, Beblln' tldalf langsup...s..


Gambar 4, 14 menunjukkan sebuah balok Gerber dibebani tidak ya.ng,
langsurtg. seperti telah diterangkan dalam BAB II I
3.i. untuk menyelesaikannya dianggap lebih dulu sebagii ':
beban 1angsung, kemudi~ dibe~i pemangkasan seperlunya.
Dari perhitungan,.terdapatlah:
RA = 8. ton, ~s :- o, RB = 4. ton dan Re = 2 ton.

.*'
1

Gambar
..,.
.; 131 .:

. p = 2t p2 ;; 4t
1 '
J
.Jr
#..
.. :.. I
3'1\'
' '

14,tm

bid. M ' ; ..~.. r ..


:

;ff... . . ,..
. Gainbar 415

d. Garis pengaruh

Urrtuk me Lukf,s garis. pengar~h Re pada biAlok Gerber seperti


~lba~4,16.a; .perl\l d_ic~tat .bahwa seJ.ama beban p ad~ di::-
seb:elah ~iri t:LtiKs~n~i. e , .maka Re :: .Q. $;eb~b bag Lan- SC
da~t dic.ln~gap s~b~l?;ai baloli di~atas ~2 wrie~~kanS dan C.
~;

Gaya -1 ton sejauh, ~1 -~i aebeLah kiri C menimbulkan


. . .2_ - X1 . .
Re _=; ,
~
tofJ. .. ,.Ma~a ga.ris
.,- "' .. ,
pengaruh Re dilukis
.
- -,;

.
' -~~ -.

?' ~ .
. .

kan aebaga.l garis lurus pada gambar .4.16 fh~ Dengan den.
k.ian puIa garis pen9aruh Rs merupakan garis lurus
deng~n ordinat l dLbewah S 'dan O dd.bawah C ( tidak dd.gambar
)
Jika. 1 .t on berada ~e j~~h x dar-L A dan k:i. ta ~etahui tMA:;:Q
maka RB = n
x (garis lurus) . dan hubungan itu be r-Laku dar:i.
,co;
. .l +. -~ '.
titik A sampaf.,S. Maka o;rdina t dibawah S adalah 1 ;
ii

. ,\
.- .." .;.~
-~~ ~.~:~~
'. ' .-: ,.
i ~-T~~~,;;~~r
,,'

-132-
~
- - '.
-
--
'

Ji,ka bebannya melew.:;tti ti tak s, mi.aal.nya be


'
r'ada x1 darf c, gaya sendi Rs m onjadi. - be bah t.e r-
hadap balok A.B, dan besar nya Rn di t en t.uk an s
ebaga'i. ber-Lku t. ;:

.lTntuk bagi.an ABC

(c1 + a) - Rs

- :.t1 + :.1.
: : ;r... 1- --~ l~-
,_
x1 ( gar-Ls 1urua)

-.

l
t

I
D B E S .

.r
d
_,_.....~ ~

gp.Rc
~l


""'

1) r:;p
0
~!.
.
l~ -
.
g:p.ME
(a-b~-

Gambar 4.16
~- 153 -

Gari;:, pe:n~a::.'i.~h.n;y a d.iLuki akan ga~nbe.r c ,


pc;.da
Garis pengarc ..11 R,n t;s;rdiri ~a.ri ~ , "'>a,giangarL, Lui-us pu l a ,
Dntuk b ag.ian M3 b er-Laku pe1sa1N1Ajr:, ;:
fl - x ' .
RA ::-1-r ( ga ::;b ar-. i " 1 ::. ;1. ) .
J,

Bila x >l",
..I.
yang ber-sz-t.I L bann~ , t.::.rad:. ,;~atas uag.i an BS
maka RA berrd lai negat Lr , j adi r:.p_ iJ2raraL kebaw;:l:1. Unt uk
bagi.an SV ber Laku pei.,s-amaan. . .,.

Dari ur-a.ian :i. tu tior"."'.yat a bahwa bi.La be ban t.erada disebi:;J::;h


kanan B, maka RA b er-n i Ln i ne ga t i f", Gc..cis pe:;ga:rnb RA d i.'l u
kiskan pada gamb ar d, Pada gamb ar- E cL~ Luki aaan ga:ris-pentt~
ruh gaya-lir;tarig di ti tik D. Ordinat-on' inat-ny &. dc:~p<:-. t di -
tentukan sebagaf berikut
Selama gaya 1 con berada disebelah kanan D, maka DD = RA, j_
di gard s perigar-uhnya ~n."ma dengan urit uk RA. B~la bebannya di
sebelah kiri titik L, maka DD~ RA - 1.
Gamtiar f adalah gar-i s }!1:::.-:.ga,ruh MD. Se~.:-uia beban 1 ton bera
da di.st:.:belah kanan ti t a a 'D, maka MD = RA d , Jadi bentuk
nya . garJ:::; pt:ri,ga~ut: sama dengan gar-I s pengs ; uh h;,. Untuk 1
ton di D, or-d Lr.a c ":iiJawc.h D terd.J.pat

fi-( tA- - d)
...... . . . 5(:1--
Bila 1 'ten bt;rada c i s ebe Lat, kiri I>, rnaka
.. '
.. ~
( $(.
1
- d) ( gari s 1urus l
dim&:liia x - j arak_ ..be ban 1 c on darI A. Garis lurus ini di ti
tik A ordinatnya o.
I.~ ,; ' '. ,,.

Gambar g ada.lah garis-pengaruh DE' yaitu titiknya E i

te'l'le- I.j.

tak arrt ar-a B dan s. ,Jika bebannya berada disebelah kiri E,


maka DE ::: O (di tinj au b ag i an d Lseb e Lah kanan pot cngan ) ,
Untuk 1 ton diantara Edan S, maka DE=+ :l;; sebingga
an t ara E dan ;::~ gar i s pcngar-uhnya sej ajar de ng.an gnr:;. i'O nol
dE'
ngan ordinat 1 ton.
-134-
Untuk 1 ton di.at as bagi.an SC m ak a DE = + Rs = +

-2
.
~;-~-
Garnbar h menunjukkan garis pen.gar-uh ME. Selama beban bera-
da disebelah kiri E, m.ak a ME = 0. Jika 1 ton dian tara E
dan S, maka M141
.w
== - 1 u, jika u = j .:::.rak ga:ya sompai ti-
tik E.

Untuk u = a, rnaka AE = - 1
a yaf t.u or-ctina t d.l bawah s.
Bila l ton berada df.at as SC, maka M111 = - R" a = _ xl
.0 a.
~ f2
Pada gambar 4.1? diberikan garis-garis pengar-uh untuk bebe
rapa besara..~ pada balok Gerber cliatas 4 perletakan. Perlu dicatat,
bahwa bila beban be r-ada diatas bagian s2D, maka RB = RA = O,
yang berarti bagi an AS2 t i dak bekerja.


gp.R5i )


'V

@)
.
c o
- -- ....'l

E)~ f( .Lz-f)

P2

Gambar 4.17
-135-

Dengan mengi.p_gat bagan penyelesaiannya ( ge..mbar- 4.03) dapat>


lah garis-pengaruh-garis-pengaruh itu dilu.lr...is dengan
mudah. Pada gainbar 4-.18 diberikan garis-pengaruh-garis.:.pengaruh
un. tuk besaran-besaran pada balok Gerber di.at.as ,4 perletakan
dengan joroka.n dengan sendi.-sendi-nya di bentangkan (lapang
an) t epi , Dengan melihat bagan-cpenye'Le saf.annyc (garnbar 4,02)
ki ta dapa t me_nyelesaikannya derigan gampang , Bagian AS1 da~

.
...

aark an. kerja ver-tuf.L, Misalnya akan ki ta Lukd.a, garis-penga


Garis pengaruh gaya reaksi itu dapat juga dilukiskan berda
ruh RB ( gambar 4,19).

-- .
gp.R3i

- .,
. _.-~

J;~

~1

Gambar 4.18.
13,6 -

I! Gambar 4.. 19.


i; \
,.

Untuk g'(!!pet-luan i tu. per Le'takan B dih:i..langkan dan sebagai ga.n


.tinya disuruh beker ja. gaya iB b7rar~h keatas. Dengan hilang ..
ey~ per-Letakan B konstruksi dapat berputar sedemikian sehing ga
sendi s1 da pat; turun ~an n.aik. Sekarang titik B d1beri peralihan
virtuil. 6 B. Karena peralihan ini titik S diber:I.
dengan 0 S dan titik D dengan 8 D (ga.mbar-4...19.b.) .. .Dengan
mudah da pa t , dihi tung
. . ...

x
8D :::
11
6' B
y'
_,-
--~

Menu~~ r ,- ut
'
hukum ~rja virtuil
+ p
- RB
&B on
,..
= 0

RB =
&J)
&B '. p .::- x
l 1 p

Jadi. garis patab BS'C (gambar b) itu menunju.kkan.garis penga


ruh R8, jika 0B
-
itu diberi. har-ga 1.
Pad.a gamba.r 4.20.b. dilukiskan garis pengarub ME' dan titik
E i tu terletak difmt~ra B dan C pada balok Gerber dengan 2
aandd., Untuk keperluan itu ditit'ik
. .
E daLam bayangan kita di-
berikan sebuah sendi, sehingga memungkinkan balok itu berpu-
tar sehin&ga ~mpunyai...bentuk seperti gambar b ,
-137-

Setelah diberi peralihan virtuil 09 (disini putaran) dititik


E disuruh bekerja 2 momen ME yang bezLawanan t an danya dan di
ti tik F ( aenbar-ang ) disuruh bekerja gaya P. Make. menurut hu
kUillkerja virtuil.

- tf +Py :::,0
v
6 .~ ~ MP. =

sudu t o~ terukur dal.am radial, jadi msr-upakan angka, sehing


ga pan.j ang y/~ itu merupakan, koefisien pengaruh untuk ME.
--i

)'\
77iTA C
)\ .t
. ... ;a: ..,c :
1 n 1 r2
F

Gaobar l+. 20.

e. Hubungan antara ba1yaknY,a__ndi dan J?GrletakaP,;,


'I'elah dr sebu tkan., bahwa ki ta dapa t m embua t bal.ok , Gerber de
n gan jumlah Lapan gan yang tidak terhingga banyaknya.Sekaran.g _
akan ki ta cari hubungan an tara banyaknya sendi dan perle.ta}---1
an.
Pada balok sederhana, ( dt.at as sebuah send.i dan se buah leren.g),
ga.ya-gaya-reaksi-nya dapa t di ten tukan dengan hukum-hukum st.s
t.i.ka , Dari r-umus ~;Ka = 0 didapat komponen mendatar dard.pada
sendi. Dari r umus'8 M = 0 dan E Kv = O di.dapat; ga:ya-gaya re-
u' aksi ver-takal ,
Bila sebuah balok msmpunyat. r perletakan, maka agar t e t ap be_!:
sifat statis tertentu diperluka.n (r - 2) persamaa.o,.,~
-----,
yang dihasilk.a.n. oleh (r - 2) sendi., i
- 138 ..

Seba.b tiap-tiap sendi memberikan sebuah persamaan tambahan


(Ms::: O). Kita selidiki sekarang gambar' 4.01, 4,02 dan 4.04.
Masing-masing banyaknya perletakannya. a da 3, 4 dan 6, sedang
masing-masing mempunyai 1, 2 dan 4 sendi, jadi menurut urai
an di atas konstruksi-konstruksi itu ~tatis tertentu.
Apabila jumlah sendi (r - 2), maka konstruksi rnenjadi
ti- dak mantap, sedang bila (r - 2), konstruksi menjadi
sta- tis tak tertentu. Jikalau jumlah sendi == (r - 2),
menempat kannya sendi.-sendi ha ru s dia tur sedemikian, agar
tak ada ba gian yang ti.dak mantap sedang bagian lain
menjadi statis tak t~rtentu.
S o a 1 - s o a 1
1. Gambarkan bidang D dan M ny~ untuk balok
....Gerber pada gam
ba.r 4.21.

Gambar 4.21.
2, Sebuah balok Gerber dengan sebuah sendi (gambar 4.22) men.
dukung beban q t/m' pen uh ae pan jang 2 ;:,' telah terten
tu,
.berapakah pa.njangnya a agar Mmax = Mmin

/.A
'Ti
1. , .

Gambar 4 .22 ,

l
- 139
.1,,

-
~
3. Sebuah balok Gerber dengan 2 sendi mempunyai bagian jor~k
ano Ukuran dan beban yang didukungnya diberikan pada gam
bar 4o23. Lukiskan bidang)D dan M nya. Gambarkan pula ga
ri s pengaruh D T dan M To

Gambar 4.23.

4. Lukiskan bidang D dan M untuk balok Gerber yang dibebani


secara tak langsung menurut gambar 4.24 ..
q~hn'

Gambar 4o24.
' 5o lukis~ah bidang D dan M untuk konstruksi menurut gambar
4o25o

Garnbar 4.25.
6. Balok Gerber dengan 2 sendi (gambar 4.26) mendukung q/trn'
penuh diatasnya. Bila panj ang R. telah diketahui,
berapakah a agar pada bagian BC tak terj ad i mornen po s i
tif ? SeteJ ~' itu garnbarkan bidang D dan M nya.
\

\.

f
/

7. ):1mbarkD.n bi(Jane; D dan M un t uk kon s t euk s i menur-u+ gamhar


'f ~ 27" s~~,:;t;:1lah Ltu Luki.s kan garis pengar-uh DD dan M~,.
u

'

\
'

.' Se
be
rn
momen berarti sebagian tampaJ16- nya di be bani de
aakan dan sebagian lain menderi ta tarikan. Benda=ben
da yang bersifat getas, seperti batiu , batu merah,
beton dan sebagaj-nya tidak mampu mendukung tegangan
tarik,
yang berarti pula tidak mampu mendukung momen,
Oleh kar-ena
,
itu suatu konstruksi yang terbuat dari salah satu
b~han ter sebut diatas haruslah d.iberi bentuk
t.
t
'
sedemikian, se.hingga se mua bagi.an hanya dibebani '

tegangan -deaak melulu. Untuk men- capar; ini


timbulnya momsn pada setiap bagian konstruksi ha
z-us dicegah sama sekali atau dibatasi sekecil
mungkin.

Dalam BAB II 1 telah ditera..~an, bahwa


segibanyak batang i tu dr=U.3.l:i sk al, a terten tu
merupakan _g_aris_!llpmen.Disamping i tu segibanyak
batang i tu dapat dianggap juga eebagaf, garis-
desaj. Semakin je.uh menyimpangnya garis
momen da-
ri sum.bu balok berarti seraa~in besar momen yang
bekerja pa
da tamp~ yang di tinja.u itu. Dengan hubungan
diatas dapat
<ti.katakan pul.a, bahwa semakin deka t garis desak
pada sumbu
balok, ... berarti garis momennya dekat dengan
sumbu bal.ok -,

semakin kecillah mom. en yang t mbul pada


.
ta.mpang-tampangba-
lok itu. Gieh kar ena itu jika balok itu kita beri bentuk
yang sesuai dengan garis desaknya akibat gaya-gaya
yang be kerja padanya
i , maka tampan.g-tampang-nya
tidak akan -menderi ta momen., Suatu bal.ok ye.ng
dibebani beban terbagi. 'ra.ta penuh garis desaknya
akan berupa garis leng.l\:ung berbentuk parabo
la. Maka umumnya balok i tu diber"' bentuk pe1engkung
parabo
la atau pelengkung lain-lain-nya yang mendekatd, bentuk
pa
r-abol a, Konstruksii i tu mel engkungnya keatas dan
dengan .de
mikian tampahg-tampang-nya
terut. a~ ma.
akan mendukung gaya nor- .
mal desak. Oleh karena be ban yang clidukung o.Leh bangunan
pe-
lengkung itu tidak tetap besarnya; - misalnya kendaraan
un
tuk jembatan, tekanan angi,n untuk ban gun an r-umah -,
maka ga-
ris t ekanny a akan berubah-ubah, sebin.gga tak
mungki;n ki ta menghindarkan samasekal i .ti.mb.ulnya
momen, Tetapi dengan mem-
~. ~ beri bentuk
pelengkungyang tertcntu dapatlah
diharapkan.,
bahwa momen yang akan timbul hanya kecil saja.

l ....
,'-

1
4
2
' .

Pe r-Let akan-eper-Let akan darLpada pe Lsngkung itu


berbentuk sen.

:i_
'
d~ dan dengan demikian menghaaaLkan 4 anu , yang q,e-
Ia~ti ti
dak dapa t ki ta selesaikan dengan hukum-nukum -
~,:tatika., yai tu
".
'---
Ki;-
.L.1
- O dan -~
.
.
. '
~ .~
-
-:-- M~ 0 .
.

Konstruksi sedemikian itu adalah tak ter-


konstruksi sta. t-1. . :.t:sr..
ten tu bertingka t L, Unt.uk mencar t be sar-nya
keempa;.t:anu i t u diperlukan 4 per~runaan, sedang
kita baru mempq,nya+, tiga pe.r samaan dari hukum
statika itu. Untuk mendapatkan~ persama an
tambahan ki ta memasang sebuah sendi lagi
di.ant.ar-a kedua
sendi-sendi perletakan. Seperti kita ketahui
woweE dititik
sendi tambahan itu adala.h nol, jadi dengan
m~nam~h -sendi itu sekarang kita mempunyia, 4
per samaan dan keempat anu itu
dapat dicari deng~n rnudah. Bangunan pelengkung
yan~ mempu
. ~
nyaa 3 sendi itu a da.Lah konstruksi statis tertentu
dan di
sebut :pelengkung bersendi titJa.__Se-nd.i yang
ketiga_ ~tu dapat
d.Lt.empat kari sekehen.dak kita, tetapi umumnya da
t empat.kan dt
! - ,- -~ _ puncak . pe.Lerigkung ,
Walaupun narnanya ~tu pelengkung, tetapi sebetulnya
bagian
bag.Lan=nya tidak perlu berbentuk---me.lengkung---~
ant.a.ra 2 sendi itu ke dua=dua-enya. dapa t berupa
ba.Lok lurus ~
. (gambar 4.28), niungkin juga yang satu berupa
garis lurus,
ae dang bag Lan yang lain berupa ba.Lok me Lengkung .

a. Penyelesaian dengan hi tungq,n.


'
P~lengkung bersendi tiga i tu dapa t dianggap
sebagai.lt:m.struk
si yang mempunyai 2 bagian yang masing-
~singmempunyai ben tuk kekal dan dLhubungkan
pa da ujung-ujung-nya o Leh sebuah sendi. Soalnya
sekarang mencari arah clan besarnya ge.ya-gaya
yang d.i teruskan oleh
bagian yang sa tu ke pada
bag Lan yang l.Q; in dengan perai.ltaraan sendi
peng.hubung itu. Sebaga:i .contoh kita ambdL se
ouah peLsngkung b-er_sandi tiga ACB yang di_ eba
ni seperti pada gambar 4.29.
Konstru.ksi i tu terdiri dari 2 bal.ok .maLengkung AC dan BC
gian yang gaya
AC bekerja dihubungkan.._sasamanya d.engan
P1 aedang pad.a bagian sen di di tit.
CB bek.&rja gay~-' c. Pa~._ ba- ---i
p dan gaya-ga
ya a-gay a reaksi Av dan iiH
2
,, pada pe~ .Ev. dan-~. pada pai:J..e.takan. B
_,igambar
a ).; -

...
meng;Lngat keset:Lm1fa11ganACB keseluruhannya, kita
me,m
punyai 4 an~, yaitu Av, AH' Bv dan BH. Parlahal kita
D .hanya
e
n mempunyai 3 persa.maan sa ja sehingga kit.a memerlukan
g sebuah
a
n per aamaan Lagd , Untuk keper lue.n i tu ki ta tinjau
~.agian AC
tersendiri (gambar 4.29.b} ds n bag Lan CB tersendiri
(ga.;:_:.bar)
'4 .29. c). Pada bagian AC timbullah ga.ya reaksi
Cv dan CH yang
ar-ahnya diumpamak~n seperti tertera pada gambar
4.29.b.
Dengan msngd.ngat h ukum aksi-r.ee.ksi, raaka pada bagian
CB ga-
1a-reaksi11Ya diti t!k C akan mempunyad,ar ah seperti
gambar
4.29.c',. yaitu berlawanan denge.n yang t Lmbu l, pada
bag Lan Ad.

B
/

/
-
;

A
)II.

G
a
m
b
e
.
r

.
2
8

.~ .

Gambar 429

\
..
j

-- ----J.

- 1lt4 -

Gaye-gay~ CV dan CH ini adelah gay~-gaya yang diteruskan


2
.leh bagian AC kepada . bcgiar:. BC a tau s1?.~aliknya o Arairrya.,.CV
dan /ilH. i tu baru p er-umpamaansa,j a , Ini be.r:-arti b::thvn j ika
.
d.:c.:~alarr, penye Leaad an ae Lanj ut nya nant i te;"1apat nilai-hi- ', ,
.,
) a'i c .r dan at au CH negat:i.f, .naka ber-r..1.~tilah arah CV
dan ac su CH i tu ber-Lawanan dengan ye:;ng tergamba~ dalam
gambar gambs;: -~ersebut d i.at ae .
D)tri ga.mbar..:garr..bar ~ :!1? ob.~~ ber-san.e+ea-na tt?, .. :,c,na,tl.:.L se'..{:9.
:c:mg 6 r~)~'::c:.m;u.~1 dengan 6 anu , aeh Lngga 1, r.gan .1~miki.an so
al ir~i dapab ~ipecahlcan.
Untuk bag.i.an AC ki ta mendapatkan per::-.l.rnc-,u-pt.:r:;aiaaan ( gam
bar 4o29 b)

Untuk bagd an CB 1:-i_i ta mendapat kan p er-s amaan+per-


eamaan
(gambar 4 ..
29.c)

C., e f2 a"c b ..c'.


kl " b

Setelah mengetahui ukuran-ukuran a, b, c1. 1, b2, f


da~ a2 dan mengetahui pula P1 dan P2, maka besaran~,.
lainnya dapat dicari. )'
Cctra penye Lesaa an :3<~perti t cr sebuc di at.as pada umumnya _:.,;.
bawa kesukaran-kesukaran angka , maka kita akan mencari ca.
ra yang lebih gampang yang afra~ kita o I caz-akan lebil: Lan -
;tut.,
Kita anibil pelengkung bersendi tiga ACB, A dan B tidak a.a
lma t:i.ngginya. Bebanny a hany a di at a's bagian BC saja (gambar
4. 30). Gay a r berarah ve~ikalo

r . ..._
.. ,

: ~:\~~S~t
A
~ ;~:
\.,:

, t: ~ 5''
l)a;-d4i~:A clan B' ~asirig-mas,:lhg
t ' ~~ f ~. '', , jl -

.:i" ..

t;aya:-""'.gay_a
v.'

diu.re,ikan .. aai~rti
r~~ksi;_-
-~rah ~endh-t~.r-
vertittai, yili~\(AH;/~v' ~H dan Bv.:
dart - .~::: -:
Au.
-l
+ A.: -ir~.:

l < _t. g J;r-..-i;t'_ =- o -
0
IJ.: . -

\:

-
H
lt .\

. _ . .v.

- _Unsur7u.p;sur 'pe:Jt-tatna.:. dar- :kanati a fia;J:ah .:


Lpa da, ru~:(s g;Jy~;,.ka,j/i.}y;e-
. ~""-:' ,. '!""; , -, . .; .

B',
.. 'll,, .. ' ,. ,'
' -

e.~si -. pa'da ,ststim balok se.hingga qapi9- :! .:)'

pokok A1 t1~h1di'tuli'$_7
kan seb~gai',herikut:_ :_ '' - ' ;_~ " >.; ' \ - - '.;
', ..

f -, .

.~. ' . = -v. H tg ct.: -


A- A
v -. '
=
-
~ Bv BV' +, H ,tgO:,, j
-- '

'io .. z .
,- , / .,

I
j
I
j

1-- a

.
c ( eebe Lah

Kita menin.;,jau oagiBn cti sebelah kir;i


kan,arl jug~ :da..;. >. ; -
pat) untuk mendapat.kan sebuah per samaan .t ambahan",
." ..
. , 1'-t c . = 0-
_;:

. ; .

I)~ri. k!3tiga per'eanaan=pe r- , .

samaan _ t_crse'.. /, ~1f1


f~::i~J1;:.J-E;.
dapat dihi tung . . -

'
'

;.. .. jr.
,-/'

D beker.jal~h gaya-.gaya Dn, Ni) dan M:r)'

MD = Av x:0 H y D -
= MD' - H( xn tgd:. + YD)

:Bcsatnye Dn dapa t diten t uk an d engan menguraikan Av


. :

dan H d9--
lam arah 1;. garis singgung d.iti tik D; defuikian b~~arnya
Nn dapat di ten tukan dengan mengurill-tan/kedua besaran itu da
puln
Lam arah guri s singgung di ti tik D.
- - -
Komponen-kornponeu-daripada z-e aksd. A dan B menur-ut;.e;aris lu-
Pl.J.s A.B.-adal.ah aoma be aar' dan .be rLawanen arahnya da.n kita se- _,
.- btlt H' = gaya pel engkun g ,
DarL~:
'
. galllbat. dapa.t diliha t
.

H ' -- Ff H .
. .

H1 = H sec .f:.. >


jika Le
.
t.aknya titik A
Cara pBrhi tungan i tu Lebi.h sederhana. ..

dan B sama tinggi, seda.'1g C terletak di.pun cak , S2bagai con-


.
to h ki ta ambf.L sebuah pelengkung berbentuk. parabola dengan .
ben t.an gan AB = L m , anak panah = f = i m ( gambar. 4.31): e
Selrnjul;nya diketahui pula xD = ti, xE .= xG = i-1-, ie.

. .
!I\. .
.
. ;:.. . .. .

Gambar 4...31.

M${a dapat di ten tuk an Y D -1 l3b~ .vIJ. , YE --. 1b344"I' )' ~.3_1< I e
yG --

'.to

- p y G + 2 p XE + p .- XD = 0 AH = +

p + 1 t
= 2 Ii P :i. (3 P - rt P) .. p = +

>---% ..:-.t .-+ p (};_~ ) - ft p


~ .p

. Bif .::'-+ li P.
.....
..
-147-

Kita c.arj. sekarang gaya-gaya yang bekerja bekerja di D.

Di D y = tg ,1, = t -_ ~ sin I. ::: O, 446, co a c = O, 895


Dn = Av sin ;:t - AH cos <r. = ft '. 0, 446 ... 1t P. 0, 89 5 =
1,147 p~
AV cos J_,. _, - A-H 35 p
~J.'ID = 's,.in
-
3 5 ,
lb p - .;:- . (

Apabila bebannya ber-arah vertikal semua, maka penggc.clbar~


bidang mom ennya dapa t dilakukan lebih s. e der- Jlita tin-..
'
hana,
jau sekar-an.g bal.ok pelen.gkung ber-aen di. tiga ACB yang beru-
pa parabola den gan bsban sepe r ta pada gatlbar 4.32.

p p

l~

ii
-r---r-r !
!. L.
If

'j-tP . .:. -,,+_ -P- --i ~I P 7


~ ?'
aka bat H ; ~-- ., .
(+') ; I i
- 1
If,.
l; l
\

'.gr.t(1.'lkib~t P
Garn.bar l+. 32
Oleh karena tidak ada be ban yang ber-ar-ah mcn.dat ar maka ga.
Ya-gaya-reaksi m ondat ar-, yai tu gaya pelengkung, stling ne
nf.adakan , Jadi AH = B:f-i ::!!! H~ k e duanya be rar-an kedal.am , Ji.k_g
Lau ~endi C d.i.hapuekan dan aal.ah sa.tu dari sehdi pez-Le tak
an diganti dengan lereng, maka H menjaxu-nol se.hingga pe~
Lengkung i tu dapa t ki ta pandan g sebagai balok Luru s AB.

.. Garis momen pa da keadaan...inL_dilukiSkan den gan nol yang


mendatar. Momen akibat gaya-gaya vertikal dengan mengabed>
kan adanva pengaruh H i tu ki ta se but M'

Untuk tampang X penganuhnya ialah M1x dan D'x: Setelal: a tu


sendi C dikemhalikan dan. ~- dengan sen.di lagi.,
maka kita tinjau peugaruhnya H.

;~
~
- :t48 -

tampang K akibat H terjadi momen sebesar H.;y-.


"fra M X = M 'X - H. y ; = MI c - H. f =
M , 0
MoHcn ak l bat;
.H. . H.y. C:ta gambarkan gar-Ls no I
yaitu dengan
y:.ng sama dengan gar Ls no I untuk M'x, dengan skala H.f. se-
p-inj ang f ..
Dengan demikian garis mornen akibat H itu mempunyai bentuk
serupa derrgan p'e1engkungnya. Dala~ rnelukis MX' sk~lanya h!,
r-us dLamb i L sama dengan skala unt~~ momen akibat H terse -
but .. MalG1 s eLi s Lh ordinat yang torl.etak ant ar-a kedua garis
momen ita menunjukkan momen pad.a ptongan-potongan yang
bersangkutan, .
:KeJ*1ian khusus jika parabola dan be
pelengkung berbentul<
bannya terbagi rata penuh. Pada sesuatu potongan X.
"v1x
L
:::!VT'
''X H y

diketahui

4 f' x. ( Q:-
x) -- ~ q x (R, -
H x).
" 2
, '(,

Maka MX :: o ,

!ni berarti, bahwa pada setiap tampang mornennya nol.


b. PenyFlesaian dengan luk~s~n.
Apabila hanya 1 gaya
.saja yang bekerja pa
O.a ba.gian BC sedang
bagi.an AC d.dak mendu
kung beb an ;3eperti ga~
bar 4. 33, mak.; besar -
nya RA can R8 dapat d_!
tentukan sebagai beri
kut :
Pada bagian AC gaya lE.
ar yang beker j a nanza
RA saj a yang melalui
Carnbar 4.33. titik pusat sendi A.
I
Ki ta k e t ahut. pul.a bahwa Mc = 0, yang berarti RA
harus mela-
1 uf, ti tik c. Dapat juga d.tkatakan, bahwa Re yang
bekerja
pada bagian AC harus bergaris kerja
y~ng berimpit dengan garis kerja RA.
Demikian pula Re yang bekerja pada
bagian BC beri!Jpi t juga. Oleh kar-ena Re
in~, gaya P dan RB saling meniadakan,
maka ket1ga gaya itu bertemu disuatu
titik T. Setelah diketahui garis-garis
kerja Rg, P dan RA maka de ngan
pertolongan segi ta ga gay a dapa t di ten
tukan besarnya
RA dan Rw
Dapa t juga ki ta m engur-ai.k an ses P di ti ti.k T menj
adf, P1 dan
j yang masing-masing akan diimban.gi o.leh .RA dan
RB.
-j
Di ti tik D bekerjalah Mn = RA zn (-), dimana zn
I ~ jarak
ti tik be ra t po tongan D sampai .gari;s kerj a RA.
garis singgung di .J).
= komponen .'
RA dalam a.rah
_:

ND (-) = komponen RA dalain ar-ah garis singgung di


D.
Apabila pada ba~ar1 BC bekerja Lob'l h
dari sotu 1J.2,y2~" maka untuk menentukan
RA dan RB gaya-ga!a tersebut diganti
de-
n gan gaya=paduannya sehingga so al.nya telah
dikembalikan se I
'
perti soal diatasnya dan penyeles~annya
dapat dikerja~an
d
e
n
g
a
n

m
u

d
a
h

,
Apabila bagian AC juga dibebani, maka
untuk menentukan RA
dan RB dipakai lukisan segibanyak batang
seperti telah diu raikan dalam BAB I 3.
Ki ta mengetahui bahwa oleh karena MA =
MB = Mc = O, m ak a segibanyak batangnya,
yang dapa t ju
ga kita sebut garis momen, akan melalui
titik-titik A, B
d
a
n

c
.
Un tuk jelasnya ki.ta ulangi
dengan sin.gk.at :
Andaikan gaya-ga:yayai.~g bekerja pada
bagian AC telah digan ti dengan resul tan
t'enya R1 dan gaya-gaya yang bekerja pada
bagi.an BC dengan R2. ( gambar 4. 34).
Kita tarik.gaya. batang sementara I'
mele.lui Adan memotong garis kerja R1
dititik S'. Titik:-titik S' dan C
dihubungkan d an garis ini menj adf, II'.
Didalam lukisan-kutubnya kita
menarik jari-jari kutub 1' 11 I. inelal m.
a; dan 2' l! tr' me
l
a
l
u
i

b
.
150 -

Kedua garis :ini berp. . o. tong.:r-


an dititik kut ub aemerit a-
ra 0'. Terdapatlah seka -
t rang 3' dengan menghubun~
kan c dengan O' Garis II'
I memotong R2 di T'. Mela
lui T' ditarik III' 11 3'
dan memotong garis AC di
u. Garis UB akan menjadi
dan menj adi III dan memo
tong R2 di T. Garis 'IC
menjadi II da.n memotong
R1 di S. Garis SA menjadi
..!.

I. Luk.isan kutub s e sung -


guhnya dapat digambar de
ngan mudah.
Jikalu sendi-sendi rerle-
takan Adan B sama
nya dan bebannya beral"aL
vertikal kebawah maka lu
kisan segibanyak batang -
nya menjadi lebih mudah.
Sebagai contoh gambar 4.35
dari pelengkung seterfgah
lingkaran yang mendukung
b eban tetap yang be r'ur .

genteng, usuk g:~i1ng dan


Gambar- I-1. 34 sebagainya.

Didalam perhitungan beban-beban :ltu dianggap sebagai beban


terbagi
-
rata penuh. Dari' keadaan
' ' 2 '
yang setangkup dapat diketa
-
hui bahwa AH = BH = H = .~ q~ dan berarah kedalam. Didala:m
menggambar segibanyak-gayanya beban q itu dibagi-bagi menjadi
10 bagian yan.g sama dan bagian-bagian itu rnerupakan beban
tetpusat~
-
1
5
1
-

* A~=~

Bv =
2

'
!
I

0
"l

Gambar
.
4.35
.
Karena keadaan setangkup penggambaran dilakukan
hanya untuk
setengah bentangan saja.?Sebagai jarak kutub
sangat berguna
jika diambil :: H = 9E1-
Segibanyak-batang yang juga dapa t disebut
pelengkung poli gon kesetimbanga.n i tu rao
rupakan garis paban-pat ah yang men dekati
bentuk pelengkung parabola dan
terletelk didalam (di bawah) pe'Lengkungnya,
Bi dang yang di batasi oleh pelengkung dan
poligon kesetimbangan i tu meluk.iskan bi
dang mom en , 0-
1 eh karena poligon kesetimbangannya terletak
dibawah sumbu
pelen.gkung maka bidang momen i tu
bertanda (-). Seba] i knya, jika poligon
kesetimbangannya terletak diatas .sumbu
peleng
kung, maka bi dang .momennya bertan.da ( +).
I
,i,i'
'
..

j
.

~
-
, r- ......
..L.)C: - '

Besarnya mome n yang beker,ja pada. s~s~tu t ampang d.i.nya t.akan.


oleh ,ja:rak kutub "',.
x jar.ak vertik..al ants.ra .titik
-~l
berat tampang
terse l~mt derigan st;gi banya k bat ang ,

_q!:_
1\r= Sr
0
l

2.

\

3

4
5

2
il_
H= Br
Pada gambar- 4 .36 di.per-Lf.ha t,kan bi dang momsnpeLerigkung set,g
ngah lingkaran yang dibebani beban terbagi rata dia~as set.
ngah ben t.anga n .Sebegai jarak kutub diambil AH = ~
mendatar ) , Apabila bebannya hai .. ya berarah men.dazar sa ja
(gambar 4.3?), maka An= BE tetapi Av= Bv dan arahnya ber-;
Lawanan, Maka seba.g&i jarak kutub di.arnbil sama dengan r-eak-:
Av.
!
si ve r+Lka I = Be sar nya mome n pa da auat u tampang dinya~
~n oleh jarak mendatar dari titik puse.t tam.pailg terse.fu.tt--:
sampad, poli.gon keSBtim.ba.uga.n..._x jarak ku.tub (Av).
-153-

0
01 ~.

j
\
I
2
-q li

Bv=~
r --
..
2 .e.

5.~ 4 3 2 1 0

Garo.bar 4. 37.

c. Garis pengaruh.
' Kita pan.dang pelengkung ABC (gambar 4.38) yang tidak setang,
'
kup, Ki ta anggap bahwa gaya P yang bergerak i tu membebani
pelengkun.g ABC secara Langsung., Gaya P ini menimbulkan gaya
gaya reaksi di A dan B dan masin.g-masing ki ta ur-afkan dalant
arah vertikal dan dalam anah garis penghubung AB. Dengan .
manggunakan hukum kesetim.ban.gan di ti tik-ti tik 'A dan B yang
jumlahnya momen = O, ma.ka t er'dapat.Lah garis pe_n.garuh Av dan
Bv yang sama bsn tuknya seperti pada balok diatas 2 perletak
an A dan B.

Gaya H', yai tu komponen.igaya reaksi


-,
dalam arah AB di ti tik A
dan B adalah sama besar teta~wan.an aralmya.1\omponen
H' dalam arah men.datar ki ta sebut H, sehingga H = H' cos

; I
.

.
gp.H

.. _

(< .

. ~ ..; . <~
< '<.. .,

...
Gambar 4.38.
t1:.1tuJ. i:;enc;,"."i :c,a.ri:." p errgar-uh ~i k:itc: p ano ang ste:r,'.dlJ ~<~~-;:<a<L
~C a<i '! l: M -: :.. ''-'"
,.,. -~ .. ~ . ~-, -~,;
t" ct:~."'" >'
'-' =--I

.
4. ;"~ ... - ,
"Ai

- H
t ;5. -~
. 1-t. ._ .;
' ' ; '\
r: ~
--

&.-~ ~- --~~~-~::.: ..
:

Av a - f ' = .f c 0 s cl;,~
H'f' = 0
a .garis psngar-uh H serupa
H
cos~=
= H'
I\.v
)-
f - dengari garis
jadi 'b.erbentuk lurus
perigar-uh ~V'

.,
'
. P_er,sama~p t;ersebut hanya ber Laku se tama ~-~ _b .. . , .
NilaiH akan. mencspa.i maximumji.kcf x = l:r, yaitu
jika P ter
;
c, Set~~d$ng~n
~ ..
letak,,t~pat diat~s titik ;rang~
.d.ia ta.s ;:jj,.~
x ) b jnaka gar-Ls _pengaruh. H akan ser-upa dengan
ga:ris . penga- ., .
-ruh; Bv. Maka bidang pengar uh H merupakan
s.egit:I.g~:qertgan'.,pun- - 'j
;- '
caknya dibawah tit'ik ctgambar 4,.3.s,-qn,.' - 1

Akan k?--ta lukis s~kapang garis pengaruh MD. 1


j
r
i..1
Jvienu:rut r.umus
MD = MD 1 - H .. YD~ Akib~t. MJJ' bi dang pe~ic;t'\l_h.nya . .,
: ~
; ., .. -. -'.' ber tanda +
_de!)gan titik-punca~ya d_~_bawah o -. {lkibat. If._:. Y'n/
bi'dan?-pe-
. ,!).garuhny?. bertahda :.. ,dengar{ t i.t Lk-ipuncaknya .;

dib~w?-h c. s~bab
YJ) .adal~? bila~gan ~etap. .. Maka ~.idang-pe11gar11l:g1~a
MD merupa
.kan penjumlaharr b,:keful!-g-bidang pengaruh t er-aebut
{rtatas. dan i-
.

in.i _diluk:rs~an o l eh' g~,m?ar c.'i.


Bida:ng.pengatuhnya dapat juga .
MD itu
dilukiskan mehurut garnbaz-.d dengan merigLngat.
sifat-sifat dibawa.h titikTitik
{gambar/d) 't~r1etak'istimeWa.. nol . e1 pot.011g
~n E, yait ,titik
-~ . '
.

tara sambungan garis-garis AD dan BC._ i\:pabila


ga?fa P ber-ada dititik B, maka gaya reaksi 'B
\R.13) akan melewa'j:,i~ garis_ ,. BC dan RA akan
melewati titi~ D. Oleh kar-sna it,u momen d:+, 'titik
D (~:Q) menjacii nol oleh_ kar ena
Lengannya = o.<
. , x . ' '
Menurut rumus ?n := H' sin (f - if. c : ): = pt.cos. f
Av , .c os
H sin (f L: I.: )
COS ;J:.
Bidang pengar uh DD merupakan .pen juml.ahan kedua
ba.dang penga
ruh akibat Av dan H (gambar- e).
-
~
Menurut rumus ' .: !
.
ND= Av .
sin ~ + H' cos (c.;( + ~) ::
. .iv.sin ? +
C O S ..
p)
'
H - - - -(,-r/.-. +

i ..:
cos," '.
._t,_
~

I Maka garis pengaruh ND dilukiska_n pa da gambar f


Pada umumnya pelengkungpelengkung
sedemikian ru
pa sehingga,
tidak
beban
itu dib:uat

itu didukung oleh pelengkung secara

Lang sung ,

L
4
r

.. . . . ,,

~-
*r1.: ~~~ -156-
~~f~ .
""1r; -:~

Beban=beban i tu di teruskan k apada pelengkung den gan


peran
taraan bal.ok=bal.ok meman j an.. g dan batang-hatang vertikal
. (gambar 4.39). Bentangan pelengkmig dibagi-
bagi didalam la
pangan A (menur-ut gambar l;..39 dibagi 5). Lukisan
garis-ga
. ris perigaruh adal ah 1serupa den gan balok yang
df.beband, ae c a
ra tidak Lan gaun g, Untuk Le cd.h aeder-hana diberikan
contoh
ae buah pelengkung yang setangkup.

Untuk met.ukt s ge.ris pengaruh H 'mula-mula ki


ta lukis garis pengar-uh H un t.uk pelengkung
yang di be bani secara Lan gsung , Garis
pengaruh ini berpo tougan dengan garis-garis
vertikal yang di tarik melalui ti tik-ti tik F
dan G, yai tu ujung-ujung Lapangan di.men a C i tu
terletak, di.ti tik F1 dan G1

G
'
H
'
B
'

.
-
t
=
5
)
.

gp.H
t I

.fi;

-
2-fyD
gp.MD _..

~) l I

f
\

~ sin 0
gp.DD 2f

cos q,

L
t

Garnbar 4. 39
2f
~-1
_t - cos ~
l
I - 157 -
Dengan r.aenghubungkan F1 dan G1 terdapatlah
garis, pengaruh H
yang sesungguhnya. Andaikata jumlah
Lapangan i tu gen?-Pt se hingga ti tik G
mempunyai batang vertikal, maka ge.ris
pebga ruh R ak an r:ienjac,h sarna dengan jika
pelengkung i tu dibebail"'-
i ae car-a langsun,i.
l

'
.
Demikian pul.a gati.s-garis pengaruh MD'
DD' ND dapa t dilukis
dengan m eng an gg'ap .lebih dul.u bebannya
bekerja langsung, ke
mudia.n diadakan pemangkaean-epemengkaean
yang sesuai dengan
Lapang
annya
masing
-
masing
.

d, P~leng..~un_g_bersendi 3 den;gan b.alok bersendi ..


Garn bar 4. 40 menun jukkan pe.l.engkung bersendi tiga
ABC dengan
bagt an jorokan
FS2 Ti
. ta.k S yang
berupa sendi
df.hubun gkan
dengan ba lok
s2n.
.
Didalam
perhi tungan
balok s2D
... di.anggap di
tum,
1
pang . abas
hi.hgga FS2 dan
kap Rs2 di
!
kuran-uk.uran s2
seperti
bar,
Rs2

MG
pelen.gkung
t/m


b
Av.4 - )...2 + l.f +
i
d 1..1 = I o.
.
M l
I I
'
:,
Av= t.8 t (keatias) ,

t. "eC:: Kv -- 0
l
B1+1+1-8=
gp.I
v 2i t (keatas).
\
=

Gambar

- 158
\ ..
' '\.
I

..,
I

I
): .
y
1c
= o.
=
1 i
I 'b
t
(ked
ala
m).

ME e - AH .
'l.! = - k tm.
M'F - - BH
. 4 =- t
trn.

M"F .....
(RC!. 4 +. q !) tm = - 1 l t11.
flf
JV! .. AH 4 + Av 4 - P
1
2 = - 1 i tr:.
Dengan ketentuan-ketentuan tersebut diata::,
bidang,...bidt1.r.g
N dan M riya dapaf 1,
di Luk'i s , .,
Pada gambar 4~ll0.b diberikan bidang M nyao
Pada gambar c di berikan gar-Ls pengar-uh AH
untuk. beban 1 ton yang bergerak diatas EPD.
Ordinat dibawah C didapat dari h i t ungan dengan
menempatkan 1 ton di C.
r
Bv = Av = ~ ton AH - 1'
f ~- = ! ton.
Pada gambar 4 e llQ. d diberikan garis pengar-uh Mr
Gambar 4. 41 menunj ukkan peLengkurig ABC ~engan j or-ckar {
an dikedua belah sisinya dan uj ung+uj ung
jorOkan itu oe,r se.ndf yang masing-masing
dihubungka.n dengan bal.ok Lur-us . Ra ki-kald AF
dan CB tidaklah sama t Lnggd.nya , Yang har us ct:::
'"'2.J:!,.
~ ..,
se- lesaikan lebih dulu ialah bagian DS1 dan
42
RD = RS . = 2 ton My = E
1 :: 2 tm.
1
. ;
t RE :;
R~ :: 1 tono 2 ., 4 ::: ~ tm.
:::
Ml{
'
-
'
2
Seto:;-lah itu akan kita ,,p.., e Lengkung , Gaya-r
selesaikan bagian
yc";.-reaksi di Adan B maaing ...nasing diu.""aikan tfenurut a.114ah
ve'!"~:L;dl
(Av dan E\r ) dan arah garis perighubung AB (A' H dan B'

H),
1 1
Gaya komponen A'H dan B'H selanjutnya akan diuraikan menu
Ey rut) dan
ar-ahar-ah mendatar
vertikal (Av (AHdar,
d?..n E\,).
. .. .' 2 2
'
I: MB ::: 0 AV 4 - 2 o 5 - 2 o 3. + 1 e 1 = 0
. ~ l
Av = 3
~ t (
keatas).
1

.
15
9
1,,,

, Sr 4m ~1m
@

...

bi_9.M

iI -
l
1 :
9
e - ...

I
..
1
>
TI) )./
1(j

G
a
m
b
a
r

4
.

4
1
.

B 4 + 1 5 + 2 1 -
v,
2 1 0

= + 1 ~ t (keatas)
8v1
Kita. akan lar.gsung mengrri tung AH' j ad.i, b ukan .:~
'rr Untuk in::
kita menggunakan rumus M:c = O cjan A' R ctj
p.cr.dahkan &<:etitik
c I ' dan kemudi.an d_iUraikS..n menur-ut arah V~rtikal
( A.v :i dan
aratl mendatar (AH).
2
,:;Zl_cLi. Av
2. -: .AH ..
. ~ - Rs } - P1 1 = o
. 1. - 1
.. ..
..
AH=~ ton
(keluar).
.1 - 16() ...
l ~

1 .. - : .~

' Li=!ngan me~hat


;l
p~rb1mdingannya
". . .
~
Karena t ak ada b eb an mendat.ar-
..:H = AH (ke Iuar ) ,

l
~, :: ;fa
'1
on (kebawah).

3 4 ton.
IiV2
Av = AV 1 + = 5
8,."':. 1 tono
'F- ::;
1 ':r
"\
1 '.:::

-.... ? 1 .- 2 tm.
M ' F ; + .;'.:) . tm;
.;..

L
MI '1

,- ...!

If 2~+ .14,,' 1 + A~ _ .ti : + ~':. ~ :--:m..,.


$1 ;f
~- ..\1
~ J

M' :: + B;,, 6 : : + ~
ra . ~)
tm; Mi'~q
t
-= Jo..
.
R8' ,.., 1. ~ .. 1 tm. f .

G
:

4 ,
I j J'
I1, !'? dan
Den@:an ketentuan-ket.entuan teraebut diatas hidang
M dapaf di Luki a , Urrt uk melukiskan gar Ls pengaruh AH :: 11
Uf!. tuk beban ya:ng ber-ger-ak diatas DCE, gaya 1 ton di
tempat'kan di c.
AV ::
~ ton~
1
. + AV . 2 = 0

--
AH )
M.,
'-'
= 0 -'> 1
1
AH ::: + ~./ ton.
: . ;
Gambar b me:ntmjt,!ldcq.n bicang M, s sdang gambar- c menunjukkan
gar i,s pengar-uh A," -.
.re ; ~ . .
Gambar h. 42 dan 11. 4 3 menunj ukkan contoh-contoh\hpenytlesa:.
an unt uk pelengkung bersendi t iga 1nt uk ,:;-,.unbar lf. ~2e !
. - I
.....
Av = + j~!-i_s P Bv = h ~ c P !

AH = + h -
2 h
c p BH :: h +
2 h
c P.
I.

.. Untuk gambar 4~43. f.

Bv ton.
1
,- Ai
::;
+ 1 1
2 ton; ::; 1 2

: Ali = ~ f
!
ton
:
BB ::: - ~ ton.

Untuk meluki.tkan bl.dang momennya ,;aya-gaya-reaksi. i tu per Lu


d] uraikan n~.._,nurut a.rah sum~u be.~~
.--~.-., ... _.. , ,_. l - .. su~u-balok .
"""
J. t
.
~
I 161

-r
h

I B B
- - - .:,- - t- - -- H
~
B
y

bid.lid

.,J

G
a
t
n
b
a
r

4
.
4
2
e
.

"'t
I
c
bid.M

2t.

- - ...
A
-;-
B

B
i G
a
l m
2m b
a
A r
y
i 4
B
y .
4
3
.
-
_
';
.
,
.

t
~
.
.
-
r
1
i.'.
t: - -----
~- - -
t
:'!O ;. .l.t
.. . . . ....

('
"

Ga.mt{ 4.4b

Gambar 4.44.

t
!:
Gatnbar 4. 45.

ter- dang ~ nya. Gani>arkan'pula gaj:>is
r tera
pada ~ l-~, I\: clan ?\:
~ ga~
'
e ba r 3. Sebuah pelengkung bersendi
kur 4. tiga berbentuk tembereng.
4L!. Jari-j ari R = 6 m
Gamb sedang u knran-ukaran
ers
arka lainnya tertera pada
ef:
n gambar-4. 46. Gambarkan
bidan bidang M nya untuk
Lga g D beban
q = ~Im' yang terdapat di
1
Qe
rbe
at as QtJ.gian AC. Ga,tnb~rkan pu
'
'\
-
rttu
.

la gatis pengar-uh N0, M0 dant


i
DLil.
gi
t ..
diatts 4. Sebuan pelengkung setengah
~ql
nya Li ngkar-an mendukung beban se
,lk berup
u:u gi tiga berarah mendatar ( gaw
a q B
= 2 bar i.,. 47). Gambar-kan
gaya t/m' bi.dang
t

P sepaf) M nya dengan lukisan.


.:i
ton arig 5. Gambark.s.n bidang D_, H
dan ~ t~ dan M
Gamb
ar- nya untuk konstruksi portal
2
t karr. ml!nuruy gambar- 4. 4 8.
sepei
t
bi-
Beban q =1 t/m '- b er ar-ah aie!:!_
dat ar ,
. .. ,
l\
I

\
I
'
- 163 -
.

~'
6m

-- ""]:i ;
f--
1---
L_
- -
1~ .
;j.3 A- - '
. ..l-

- -

Gambar 4.47

6. Sebuah portal bersendi tiga tidak setangkup


(gambar 4.49)
mendukung beban q = 1 t/m' diatasnya. Gambarkan
bidang D,
N dan M nya ,

7 .. Gambarkan bidang D, N dan M nya untuk


konstruksi menurut gambar 4 .50. Garnbarkan pu
La garis pengaruh MD un tuk beban yang
bergerak di atasnya.
8. Gambarkan bidang D, N dan M nya untuk
konstruksi menurut
gambar 4.51. Luk.i skan pula garis pengar uh N
dan MF.

q=lt/m' q:2t/m'
.... : ,. , r- .. ) D
..
- _......._, ...._.-'1._._"'"; "".:~
, - ---- - .LL.------ . -- ... . ---
l l c l '
I l
l
m

.
. l
i'---f
3m !
l
B

1 ------~~L
I

' A
B! ~.;.~~
..
-;:

A ,.
I
.,1 ....
3m ,. . 3m.
;..

Gambar 4 .49.
Gambar. 4.50.
\
- 164 -

8. Gambarkanbidang D, N dan M .nya untuk konstruksi menurut


. gacibar 4.51. Lukiskan puLa ga:ris pengar-uhN dan MF.
9. Lukiskan bidang D, N dan M nya untuk konstruksi menurut
gambaz-4.52. Lukiskan pula garis pengaruh MF.

F 10. Gambar-kanbf.dang D~ N d.an M nya untuk konstruksi menurut


~ gambar 4.53.

q=2t/m'

E F c D
-

Gambar 4. 51. ,...._,

P=2t

Ga.mbar 4.52.
q:::~t/m'
..

/ ,,
m

..
G a.mhar --4..53.
J
- 165 -

.., ..,. .,...,.. ._ ....... _ _..-. ,,.., st a

No. Penulis Judul P.uerbit


--~---~----------~-------~---------------------~-~-~-~~- ........ ---~-~----
1. Bax Stevens, o. Vraa.gstukken 'over Martin us Hyho ff
Toegepaste Mechanica;
deel I : Statisch Be~
pal.de Constructies
2. Grinter, L.E. - Theory of Modern Steel Macmillan

3. Hool, G.A.
Structures~Vol I,II.
Stresses in Framed Mc.Graw Hill
I
4.:
Kinne,
---
Job.n.son:i.. S. B.
w~s. Cs. Structures.
The Theory and Practi- John Wiley 1
I
Bryan, c. . ce of Modern Framed
j Turneaure, F.E. Structure.
I
t
5. Kirchoff, R. - Die Statik der
Bauwerke.
Von Wilhelm Ernst

C:.. 6. Klapper, J. - Leerboek Der Toegepas- Waltman


J
te Mechanica; deel I.
?. Ludolph, G.L. - Grafostatica J.B. Wolters. I
. ~
en Potma, A.P.

8. Nayaga.n., K.P.S. - Theoretical


for structural
Problems
Desis-
B, T. Bat s ro rd,

ners.
9. Norris, C.H.
and Wilber, J". B. - .Elementary Structural Mc.Graw Hill.
An.aly_sis.
10. Nurluddin A. - Dasar-dasar Grafosta- H. Sta.In
tika.
11. Parcel, J". I. - An.alysis of Statically John Willey
and Moormad Interdeminate Struc and Sons.
R.B.B. tures.
12. Rooseno R. - Permtis Kearah, IJ mu. J'foorddo ff Kol t:f i;
Gaya Prako s
..
.. .

Pr... y_1;k h" ti-11,;an P<.ru:>ll:lr. .. 111u.

Ja--a Timur
T. A. 1993 I 1994
~! . .
!--"":.

ct u l Penez-bf, t
.
u 1,,4
. ;.;

.- Technische Statik. Springer


Verlag

R - Ilmu Gaya. Jam bat.an
. .
;:a,:,P . -su therlan.d and Structural Theory. John Willey

dan - Soal-soal Ilmu Gaya , P. T. Pen er bi t&'1


Aulia Sj. den.gan Penyelesc:ii.:tn.nya. Uni:versi baa,

17. Timoshenko s. P. History of Strength Mc. Gl"'A.W Hill.


of Materials

. 18. Tim. oshenkor - Theory of Structures. Mc . Graw Hill .


Young./

Timoshenko. Strength of Materials D.. V..arL .Norsta.n.cL ()


Vol. I ..
...
-
.
.~-~t.

... . :-;

-Sk-

PRciYEI( PENJlllO
AN BUIW TAHU~
2C02

L
i

Anda mungkin juga menyukai