SUWARNO WIRYOMARTONO
MEKANIKA TEKNIK
BAGIAN. I
JILID I
.
IL ~O WIR0MAR.TONO
MEKANIKA TEKNIK
-~
TERTENTU
.. l
x
'
... . ,,..,.
." , .1
l
~~~
" " ~
~
i
i
i
Daft
a r
Is i.
l
])a.ftar Isi --------------------- ... i
------------ ..- i
i
Ka ta Pengantar
~-~-~----- Bab -----------------~~--
I. Gaya dan v - vii
penyusunannya ------,..-- Gaya-gaya ..... -- ..
1. melalui sebuah titik --------------..-- 1
.
1
.
5-
..
2. Gaya-gaya seja.jar Bab
--------------------------- IV.
3. Gaya-gaya b er-a rah sembar-ang
Konst
------------------ ruksi
4. Be ban ------------------------------------ berse
5. Gaya reaksi (gaya-lawan) ndi
-------------------- ban;t
~k
Bab II. Balok ederhana
1. Arti beberapa besaran-besaran -----
---------------
2. Balok terjepit -----
------------------------------
. 3. Balok diatas 2 perletakan
1
------------------- .
4. Garis pengaruh dan penggunaannya
------------ B
5. Kerja virtuil (usaha virtuil) a
l
---------------- Bab III. Tali o
Rantai -----~-------~-----~---- k
1. Tali rantai dengan beban terpusa:t
-------------
2. Tali rantai dengan beban terbagi
---- ---
rata ..
Gerber -~-------------------------- 6
~---- .
2. Pelengkung bersendi tiga
---------------------
2
5
.
2
7
.
3
7
.
3
7
.,
4
2
4
7
.
7
2
.
10
1
1
0
5.
10
5.
10
7.
11
7.
11
7.
14
1.
_)..65----
K e p u s t a k a a n ...._.........,._
.-
----~. ._._. _.
v
J
.K..A,;;T.;oA-....P...E--
N...G.-A.-:N..'-T-.-AR
da paraasi.ste. .
penulis yang ikut membantu meneliti nask.ah i-
l
~
'
' c
' '
v
i
i
Kata
Pensanta
r untuk
I Cetakan
ke VI.
Yogyakarta,
Juni - 1976.
I
'
'
I
r
B
A
B
l
.
G.AYA DAN
PEN\'USUNA
NNYA.
I
sebut.
4. Apabila pada auatu benda. bekerja sebuab gaya,
maka didalam benda tersebut terjadilah gaya
la.wan yang besarnya sama de ngan
gayatereebut, aedarig ga1aga1a itu
bertur.ggalan garis kerja (aksi = reaksi).
5. Titik tanikap euatu gaya yang bekerja pada
auatu~enda terten
tu bo'Ie..h dipindahkan pada aepanjang
'al'iskerjanya. -
6 . Momen daripada sesuatu ga1a ialah hasil ganda
gaya tersebut./
~~ dengan jarak gaya itu (lengan) sampai titik 7ang
ditinjau.
Momen itu disebut posi.tip (+) jika menyebabkan
bendanya berp!!
ta~ menurut arah jarum jain dan sebaliknya.
L
I
Untuk menyusun 2 gaya ~ane; memalu:I sebuah titik
"'\'ta.pat digunakan
cara hitungan (analytis) atau cara lukiaan
(grafis).
Pada gambar 1.01
gayagaya R1
dan l2 dipindahkan
titik~titik
tangkapnya ketitik
o.
Dengan cara
lukiaan gaya
paduan
R terdapat~ yaitu
panjart~n1a
(yang berarti -
besarnya gaya) sa
'
ma dengan
diagonal dar!
panjang
pada jajaran
genjang dengan si-
si-sisi K1 dan K2.'
Pada gambar 1.02
besarn1a R di
OUba dapat dengan cara
r hitungan.
1.01
~
Kv
-i
= K1sin 2
Ry= Ky +!Cy
1 2
R =
Ga.'nbar 1.02. tg =
Apabila t er dapa t 1 e bih dari 2 gay a. yru1g ak an df.padukan, pema
duan itu dikerjakan berturut-turut, yaitu K1 dan K2 menjadi
R1, kemudian R1 dan K3 menjadi R ( gwnbar r, 03).
garis penutup
segibanyak
gaya
.
G
a
m
b
a
r
G
a
r
t
b
a
r
1
.
0
5
.
.
1:
'
~
:~ r~.. ~ Perlu pula dicatat, bahwa urutan melukiskan vektor-vektor ga.ya
;
'
dalam segi:Sanyak-gaya i tu ti'dak mempunyai pengaruh terhadap ha
sil terakhir. Jadi akan sel.al.u terdapat paduan yang asma untuk
ae sua tu susunan gaya tertentu. Hal ini di tunjukkan oleh gambar
1.06.
Gambar 1.06.
Contoh ~engguna,_an.
Dua buah tali AC dan BC ujung=u jungnya dipersatukan di ti tik C.
Tali AC dan BC masing-masing membuat sudut 30 dan 60 dengan
garis mendatar (gambar 1.06). Di titik C di.gan tungkan sebuah he:g
da dengan berat P = 100 kg. Ditanyakan berapa gaya tarik dala.m
masing-masing tali.
Dengan cara gaya P diuraikan menurut arah tali AC dan BC, ya:Ag
masing-masing terdapat gaya uraian sebesar 50 kg dan 50 3 kg.
'{/
Penguraian
Conteh lain gaya i tu dapa t pada
diperlihatkan. juga gambar
dikerjakan tempat
1.07. di Bat ang lain, seper
BC mendukung
ti terlihat
gaya sedanggambar
deaak, pada sebelah
tali AC kanan.gaya
mendukung , t rik.
a
- 5 - ~
~~<..!
. <
1
..
~-.~.
~.
~,
<i
'."
P,._ ._l
'
2
' Gambar
2. GaYa-gaya sejajar.
. r
Gaya-gaya K1, K2, Kn yang se ajar akan bertemu disebuab titik
Il Gambar 1. 08.
a1 - .
K2
a3 + K4
a2 + K3
a1 - K2 a2 + K3 .; a3 + K1~
K1 -.K2 + R3 r
Secara umum dapat K
diberikan
x = l::K
a
+ R4
~- 6 -
R = K - K = o, sedang jarak
K a2 - K . a1
x =
K - K
-K -.0 a - I\>
=
Jadi gaya pe-duanny a ada lah r.ol , di'tambah dengan momen aebuah
M-= K. a7 Eesarnya Mini tidak tergantung dari pada letaknya
, titik A.
-- .Sebush gaya
d i.garrt i dengan gaya
K (gambar
K'
1.10)
yang
da~t..
s ama be
sar- dan ar-ahnya , di t ambah derigan s e
bu.ah pasange.n.
Ini berarti bahwa K itu G; rs n
menjadi gaya X' dan setuah pasaniQD
Tas angan Lni , yang tersusun o Leri K
dan K" = K' > besarnya K a. J'arak
a a<lalah jarak titik A sampai garis
kerja K.
Gamba.r 1.10.
z I
!
- 7 -
Rr
..1 =
x
(K .y - Ky.x)
v
~ r =
R + ( Ky)2
( K )2
. x
... 8 -
Gambar 1.12.
Selanjutnya dicari titik potong antara garis-garis kerja R1 dan
K2 untuk melukis R2 Dengan jalan seperti itu akhirnya
terdapatlah garis kerja R yang melalui titik potong antara
garis-garis kerja R2 dan K41' Disebelah-kanan .lu
kisan segi-banyak diberikan gayanya yang hanya
menghasilkan
rahnya, sedang garisn~a R
kerja belum tertentu.
Jika susunan gaya itu terdiri dari gaya-gaya yang sej a.." .r a
.tau hampir sejajar, maka cara lukisan tersebut diata;; akan
menimbulkan kesulitan, yaitu berhubung titiknya potongakan
terletak diluar kertas.
- 9 -
M.aka untuk meriyueun gay a-f,!a. ya semacam itu
.
eegi b.a....
diaampin8fta '
.l i .
.
. ae&:i~a111ak ba~ang .
luldaan.~utu.b
Gambar 1.13.
Lebih dulu dilukis segibanyak gayanya abcde. Kita aaibil semba
rallg titik O yang kita hubungkan dengan .titik-titik a, b, c, d
dan e. Titik 0 itu aisebut kutub dan'garis-garis penghubung
tersebut disebut jari'-Jari kutub. Dengan demikian terja.4ilah
I
' (abO, bcO dan aebag~i),
seg'itiga g~ya-gaya yang berdampingan
.Jing keselip-uhannya kita sebut 1wdsan kutub" O abcde.
Setelah itukita ambil sebuah titik A yang terletak pada garis
kerja Ki sebagai pangkal lukisan. Melalui Akita tarik garis I
. II jari-jari kut"'-b 1, - garis ini 9iaebut pat!h~J. -. dan juga
kita tarik batang II U jari-jari kutub 2. Jeng memotong garis ke!.
.ja K2 dititik B. Selanjutnya melalui a dit~ik batang III u-,
n.ng . memotong.garici kerja x3 dititik C
\
- 10 -
R i' .
)
Gambar l. .14o
Dengan pertolongan aegi-banyak batang, kita dapat mengura!_
kan sebuah gaya R menjadi 2 gaya K1 dan K2 yang sejajar Jl!
ngan R.dan melalui titik-titik tertentu Adan B (
gambar.
1.15). Untuk ini kita tarik sembarang garis I melalui A
yang memotong garis kerja R dititik c. Titik C dan A dihu
bungkan dengan titik B. Garis AC, AB dan BC bertl,lrut-turut
kita ambil sebagai batang I, II dan III. '
j ari.2- pem ba gi
Gambar 1.15.
Gaya ac = R.merupakan segi-banyak gaya dan kutub 0 dapat
ditentukan dengan menarik jari-jari kutub 1IfIdan3 llIII.
~.
t
2
. .
...
.
~'
'
K
2
I
I
V
G
a
m
b
a
r
1.
16
.
!Adakalanya oanwa segi-banyak itu menutup,yang
berarti ujung gaya yang terakhir K3 (gambar
1.16) berimpit dengan pang kal gaya pertama
K1 Ini berarti pula, bahwa jari-jari ku tub
terakhir (4) berhimpit dengan ja:..i-jari kut ub
pertama
( 1) . Didalam hal ini ada 2 kemungkinan, yai tu ':
1. batang-batang pertama dan terakhir (I
dan IV) ber impit seperti gambar
1.16a. Ini berarti, bahwa ke tiga gaya
itu saling meniadakan.
..
-13-
~- batang-batang p e r-t.ama dan terakhir sejajar seperti
gambar 1.16 b, Maka ketiga gaya tidak dal am keadaan
ae t.Lrabang, melainkan gaya paduannya berupa
sebuah paaangan ,
Dengan cara Lukt san dapatlah ki ta mengetahui hasil paduan
daripada sebuah su sunan gaya :
1. Bila segi,-ba..11yak tidak t er+u tup ( termasuk yang be
r-upa garis),maka .susunan gaya i tu menghasilkan s_e.
buah gaya paduan.
2. Bila segi- ba.nyak gaya tertutup, maka
r-, T
a. ba t ang=ba t ang pe r-t.ama dan terakhir bertmpit,ma-
ka su sunan i tu dalam keadaan s e tambang ,
b. bat2ng-batang pertama dan terakhir sejajar,maka .
.:;usL<nani i tu rn.enghasilkan ae buah pasan.gan.,
Penjelasan tersebut diatas ini berlaku pula bila banyaknya
gaya lebih dari tiga.
--f:. .:t_;_
- 14
-
kutub.
sumbu kut
I
IO.;
.:.:, I
/,
I
I'
\ I
,/
\I
/,,
T!
\
'
\
\
\
\
g
.. Gambar :l.17.
'
- 15 -
yang sejajar dengan 001 Oleh kar ena melalui sebuah ti-
tUc S hanya ada sebuah garis sa ja yang sejajar dongan
garis tertentu 001, maka berartilah bahwa titik-titik F,
Q dan R terletak pada sebuah gar-Ls- g 1 l 001 Demikian PM
la titik-titik S dan T akan terletak pada garis
g.
~~ ba.E~lL.P..ata11&...Y.Ck1.K..Aaru..._rru;).Al\Us_.3., S.J...qk ten..e.n ~.
Acapkali kita kehendaki agar pada sesuatu susunan gaya
- dilukiskan sebuah segi-"banyak batang yang melewati 3
ti tik,tertentu. Dengan pertolongan sif~t tersebut di
atas,
dapatlah kita melukis segi-banyak batang yang kita ke-
c,.,, ,.. hen dak.l Lt u ,
A.ndaikan ada sebuah susunan gaya yang terdiri dari gaya
gaya K1 dan K2 Diminta melukis sebua.h segi-banyak ba
tang-batang yang melalui 3 titik tertentu P, Q dan
R
(gambar 1.18). '_ritik Q t er-Letak antara ke dua gaya
terse
but.
I
Il
Gambar 1.1a.
Kita lukiskan ~ebih dulu segi-banyak gayanya a, b, c. Ke-:
mudian kita tidak memilih kutub sembarang, melainkan titik
kutub itu kita pilih sedemikian se.hingga 2 batangnya , akan .
me Le Lu.l t;Ltik1 P dan Q. Hal ini dapat kita capai dengan me
narik sembarang batang I' yang melalui titik P dan memo
tong garis kerja K1_ di titik B'. Titik B' dihubungkan de
ngan titik Q dan garis ini ciipa'V...ai s ebaga L batang II'.
Da- . .
ri kedua ba tang ini t er-dapat Lah titik kut ubnya , sementara
.r
/
-
1
7
-
'mudah.
'
earn.a besarhya sehingga F\.r dapat dicari dengan
-
daripada 2 s e
gibanyak batang untuk sebuah susunan gaya itu
akhirnya
terdapatlah titik kutub O yang sesungguhnya.
Setelah terdapat kutub O lukisan segibanyak
batang I, II XI dapat dikerjakan dengan
mudah.
Soal ini akan banyak kita junipai pada bang.unan
peleng kung bersendi tiga dan dalam
penyelidikan statis dari- pada pelengkung batu.
Segibanyak batang itu, -seperti telah
diterangkan-, sebenarnya dapat mengganti gaya-
g! ya K dan membentuk garis yang disebut garis
. desak. Bangunan pelengkung bersendi tiga
mempunyai 3 sendi Y! itu ditempat perletakan
(2buah) dan dipuncak. Karena
ketiga sendi itu sifatnya tidak dapat mendukung
momen,
melainkan gaya normal melulu, maka garis desak yang di
akibatkan oleh setiap macam beban 'a.lean melalui ketiga
sendi tersebut. Tentang pelengkung itu akan
diuraikan
lebih lanjut dalam Bab IV.
b , Menentukan titik berat daripada l\J,kisan
. datar
.
. Lukisan segibanyak batang dapat dipakai untuk
. menentu kan titik berat sesuatu bidang rata.
Setiap cm2 luas bidang itu dianggap mempunyai
bobot (=berat).yang sama dan karenanya kita
mengandaikan sebagai satuan gaya be ratnya 1
cm2 (atau m2) daripada bidang itu.
Bidang-tida0p itu dibagi-bagi dalam lain darip
luas y~ng kecil ~ P, ysng a anggap bidang
sebaga.i ga.ya-gaya yang rieJ:tj ar dalam jar;a:r Ltu derig
s~ tu ar-ah ter-t ent.u, Dari gaya-gaya per- rner-ubah ar ah
a+gaya ~F itu
umpamaan itu di tent! yang bi a
kan ~es11lt2nt2nya, yaitu den~-an jalan sanya di.ambII
.
yang
masing-masing memberikan luas t.F =
61.t. Luas t.F itu ki
ta anggap sebagai gaya yang bekerja
ve:rtikal kebawah dan me La Iu i titik
berat masing-masing pias. Jikalau 61
1
.
1
9
.
- 19.
I'
Gambar 1.20.
Setelah ditentukan bobotnya masing-masing datatlah digam
barkan lukisan kutubnya dan demikian pula dalam segiba
nyak batangnya dapat ditentukan garis beretnya (= garis
kerja). Titik potong Z antara garis berat itu dengan sum~
bu tangkup merupakan titik berat bida.ng rata itu. Untuk
mempercepat lukisan pada gambar 1.21. diberikan titik-be
rat b~berapa macam bentuk bidang datar yang banyak kite
jumpai. Umumnya sesuatu bentuk potongan merupakan gabung
an dari pada bermacam-macam bentuk bidang yang dilukiskan
pada gambar 1.21. itu.
l '
. - ,. -' i .1//\ ~-\---:t
z t
. I / ': ,,\ .'\ ; 2/3
~
h
, ! 1, :,: /. , -<;'Y\ ..1.. J1.
',I ' '
::\ . . . . - - . . ' '/ . . 1/3 h
r
---- l
b t . e.
- " ' .,.
8
. . .. .,..
R/,.B
_/ I .
z . :z . o-: , --
.i : . .. .; - ~'
~ .~ .,. . I
~-.Zr I
"---'iA
MZ =~ R.talibusur AB
3 busur AB
Gambar 1.21.
- 20 -
Cambar 1.22.
,.,. !!.'
Untuk maksud-maksud tertentu gaya. K akan diuraikan menjadi
" 3 konrponen K1, K2 dan K3, yang garis kerjanya masing-
masing
menurut garis-garis g, r clan a. Ketiga garis ini berpotongan
di titik-titik D, C dan B.
- 21 ,_
s
g --4,
X1
0 {A) )
0
<,
....... ......
'
\
.....
~
~2
.r K
~ '
I
x2
K1
(E} ~
x
3
Gambar 1.23.
Caranya adalah sebagai berikut :
yaitu
1. Ditentukan titik potong garis kerja K dengan g.
dengan
titik A (gambar 1.23) . Keil!udian A
akan
dihubungkan titik B (titik potong garis-garis r
dan a), yang
dipakai sebagai garis bantu.
I B
f
i
r
l
1m
60 cm 30 co
Gambar 1.24.
1
I
K2 ~ 30"
. l' K3=30 \~
40Kg. 20Kg
K1 =40Kg K4 =45Kg
. i ,10 ,10 flO 20 I
20Kg ~
'
~ ~6130K~50 \40Kg
20Kg
20Kg 20Kg . . \f
40Kg
o
Gambar 1.25.
-
-
'
-
.
.
/
-
s
-
S o a l - s o A l :
1. Tentukan gaya-gaya yang timbul didalam bat.ang-
sbatang- AB
dan BC p ada konstruksi menurut gambar-1.24.a, b, c
.
2. Tentukan gaya paduan gaya-gaya menuru t gambaz-
1.25.a, b
c , d,
3. Lukislah segibanyak batang yang melalui titik-titik
A,
B, dan C pada gambar 1.26. Ti tik-t;Ltik A dan C
letaknya
setangkup terhadap garis yertikal yang ditari~
melalui
B. Demikian pula gaya-gaya K1 dan K2
J.+. Luki.akah segibanyak
ba-
tang yang.melalui
titik
ti tik A., B dan c <
gambar .
1 . 1.27). Dian.tara titik-
ti
tik B dan C tak ada
- 5.
gaya.
Lukislah
. segibany
ak
batang
yang
melalui
titik-titik
A, ,B dan c ( gambar
l.28).
6. 7~ Uraika.n ga3a K
(gambar
1.30 a, b, c) men.urut
ra 3 A
Untuk rah tertentu, yaitu
itu ar.ah
Ga I, II dan III.
mb
ar
1.2
7
....... .
<, I
..
-,
.
.
/
m \
/! Ll t . -~... ;
1 !F\
l
i \P f I
r I
> l.
A - . - - - - -- .
- -- - --J"C
J. - - -
~ lm At lm lm >t' 1m 4- lm
J lm ~ lm,+ - .
l
- 24 -
r~ 2cm
..,'.;..-
+-
'
2
1 1
l
{;.
l
3 cm
JI! l
~,
I
i
' 'i
@
- a
m
b
a
r
:
l
.
.
2
9
.
4
-
t
~
4
I
-t
!
1
1
II
I '
~
2
II
1
+- - 4
0
40Kg
K
K ::100Kg g
G
a
m
b
a
r
1
.
3
0
.
~
- ~-
: ..
j
i
;
j
.
.
~
- 25 -
~. Be ban.
Beban adalah beratnya bend.a atau bar ang yang di.._dukung
oleh~sesuatu konstruksi (=bangunan). \
Kita m~mbedajcan. 2 macam beban, yaitu
a. beban. rpati (tenang) -.
Yaitu beban atau beratnya benda yang tidak bergerak
dantidak,berut>ah beratnya. Beratnya ko1lstruksi
yang mendukung itu termasuk beban mati dan disebut
berat sendiri daripada konstNksi.
b , beban hidup. Jber5erak).
Yaitu beoan 'yang bergerak, jadi be1!'ub&l1rubah tempa!
nya-, atau beban yang berubah-ruba.h be~tnya.
Sebaga.i beban nidup ds,pat disebutkan segl;lla kendaraan
dan orang berjalan diatas sebuah jembatan. Tekanan a
ngin pada atap rumah atau bangunan lainnya te;rma.suk
sebagai beban hidup juga.
Disamping penggolongan diatas kita membedakan 3 macam
beban yaitu:
1. Beban terRusat atau beban titik, yaitu beban ya,ng
bertitik tangkap disebuah titik. Sebenarnya ~idak
ada beban yang benar-benar mernenuhi perbatasan ter.
sebut., Tetapi unt uk penyedarhanaan beban-beban yang ,
terbagi pada sebuah
kecil, dianggap bidangtangkap
bertitik dengan disebuah
luas yang ,
ter
- titik. Yang
.masuk sebagai beban terpusat diantaranya ialah ro
J
)
1 a x 1 x A kg. Di.daLarn hi tung-
!ii
2 a an-hi tungan ki ta per-Lukan
~
:~
be ban balok setiap meter
A_, pan jang. Untuk setiap 1
!'-i
,:h
mbalok 3
mendukung beban ax A kg/m'
dan beban ini a da Lah b eban
If
~ a.A t/m'
j tel: bagi rata yang lazim kita
tu lis q ton/m' Ja.di un tuk
ba
lok 3 terdapat q = a x A kg.An',
c. Kita tinjau sebucih kolam
Gambar 1.31. yang berisi air (gambar 1.32)
Dinding-dinding tegak mendu-
kung desakan air be sar=
yang dengan
nya adalah sebanding
jaraknya dari permukaan air,
jadi semakin dalam semakin
besar desakannya. ~aka
desak
an air semacam i tu mer
upakan
beban ~egitiga. Yang termasuk
sebagai beban segi tiga a da
, ..
Lab de sasau mendatar daripada
Gambar 1.32.
ae. gala za t . cat.r , tanah . dan
se baga Lnya ,
Disam"j:iing cara panggolongan diatas kita membedakan pu La anta
ra
!
I \\ 1irit~g1
\
Gambar 1. 33.
l
- 2E -
:Karena
. konstru.ksi itu tetap ditempatnya>
(perubahan-perubB.!!.
- . .
an kecil cliataikan), maka menurut hukum aksi-reakei gaya
t umpuan har-us mempunyai gar-Ls kerja yang berimpit dengan g!.
. .
ya yang bekerja pada pangkal jemba.tan itu, sedang besarnya,
Gama t e t api ar-ahnya berlawanan. Jadi j ika gay a aksi itu A1
-::. 2 ton> maka gaya r-eaks i. A2 ::: .2 ton juga (gambar 1.311).
Didalam perencanaa.n suatu kon
struksi kita ha.rus meninjau d!_ ngan
cermat tentang penerusan beban-
beban dari asalnya keta nah.
Antara beban dan r;eya re aksi ada
l:lubungan yang. er-at ,
Beban adalah primer, sedang g!.
ya reaksi adalah sekunder. Tak
Gambar 1. 3~ mungkin timbul gaya reaksi ta~
pa adanya beban. Sebaliknya b!
1a ada. beban, sedang gaya reaksi dihilangkan, mFka' konstruk
Hi akan bergerak. Oleh karena itu dapatlah dikatakan, bahwa
-
hebcr11 ad.alah pengubah bebas (x}, eedang gaya reaksi adalah
1
~....... <""'
. ' ,. / .;
'-.
Jepitan ciapat ment!ruskan s.e-
ga La maeam gaya. dan. mom&n, ja
ai dapa t menduJtu~~ ~. v dan M,
yang berart-i taempunyai 3 anu, :A;~
' \ ,<
- :>~c ~:.
~,t;~l!i!fi~Wi~ff~:l!it~~~illrt~i[i~~~
.:
:if~..:..::1
1;
"-t,Penuh1 ;B-- :sy:a,rat:::(":Ya:ttu:,,;~
( .' . fl
1 -; o, -~.~if\~;~:t".:.;:.~,.,~,.
..--"'!-
1~-~'''VJ- .;:.'('.~yy.:r..
'
. ~t:i:.j ;. : -
:;'; .~'
~~tJ/
.,';.>-_~. - 10 ~ .M'.-d~o. < : :: - ~ . , -~-i. :. -: .. 5\. 0t':a. .. - , ,. ; .>. -:r: :""'-'.- :~-~ .k;-_
,.: ~>~"' .. :: ). -.--,-''.~: . - _ ._;:~:.:: --~-- ::--. )_;.-:_: -.~.-: , t'':. - . ~.:', (~'.; ';:~::~_-'\.'"'.
-~~1: .. 1)ari,, 9e:JJriaJf. ~on.s.tr;k~;t _tiia:rt.ggap';:.:~ahwa .beban-beban-hya.>:te~--,."=":"''/:-' \-
'(_~' ::O.,,. "''1..~ ... ~:- * _~;.. ',. .. )'t _. ' '~- .. t ', . '> l -"' :i ' ! ' ~ -,
.~
;.;\ _. .;.:l..~)i tert-
~ ~~it";
ei{b"U
-{
.~~ak;. ~an :f>e~$fl;tn~:-~t: ~.iig
'~,,;>./._"
.helq_ru 'diketG1hui.
~;g , .f:.~'!,
ada-'
- IJ_:.' r ;.-:~-~ ,'1"', ", ', \ii:..
~J~?
,7'' . '{_:_:
. -- _ . -~i--i-.+~. ~ j,~ri~~rt},m~-g~,~-~.~~i_-~-~;,~~~~~~~~~~.J~t15e~p~~!!~:~:-~-~.~- _
1 1 kar~~
.~~J';:_-4\~~;:-;'._-:..Jia_-~,~li;Y~:-(ft~a- }::P.~i-.sam,~~fi:.?~4tika'. itu 1-ruaka r~~~l~:i:~~@aJs:$:i;J pa
J~~;:'.~,}~>. -i:ttii.:ba~ff~k'.~h~ru~-
.>, -~-~--- -: .... . .. .
----~'-"_=:_~_~--
:ftie~~un~~:(.
>:,
.,'.
~fan:: saja:. Mak:a:-~0:ns~r~ksi ttu
' - -. :,4> ~-._-. '': .__'k..:;.:.' ~:_1-_ ._~_t._':f'l'.~~_'.-~-- : ,..-- .._. ' ,, - - : ':_. .. . /': - .: 1 ~- ..... _. .' .:
-'.-"~~
. . . ~ . . ~:~~'-$
- -.>_:t: ~' ,.~:'.:L.:1p~,rTe.tAiannyB::.-hajzUS .di,ptltrr .sec;!emikian agar 'ft8;%t'.ta nienghasi!;'_
' J:f)~~~~-: ,;j~:l
:~,~-~~~'qaj~~~,- ~-oh~~~kef;.~~~aq~m_-_itu cttk~tm1t ~-.!{on~tryk~i.- ,.,7
. : :statis,~:t: e:utent:.. : .rang .~ herart _Q.a'te.t diselesaikan dting~n' hU-:"-
.: _-:'>:-\ . ' ~--_- . . \_
:A" .... .. ~.- . '.:.- . .: ;_
- _
:: :.:.;. _:- :- L ,..:,_ ; - ." ~ . .-- " : t
.~~'i17h_uktim:'.~ta tka. ( ~etj:ga .: o:pe,rE;ia,,Jnei~P,-persaruadaina~as}~ .; . ;:
. ! Ji.- - "., .'
- .,
-, :._ ,\ .'. _- ., ' ., :~)--~-~.';_::-:.~',"- . .7. '. - ': -: ' - - : -' . _~:; ..'_~-~: . . -~t' . _._ ,_ . '. -, . . ." -~-' ..". . - . :..,
, ~~=rg~~~~,1;:!,:> - ~
m~m'miil:t~l,' ,1 ~l>i~< d~ - - - <_,, -
'
.;: ~ ~-_, .
. , r,r:. _ . ) \ .-:- . <'G~ -~~41 ~:<>;: c --
_ -,_ ,_ _ - _, -,. , _
:,, ,
l Gambar 1. lj2.
"\._
-----
Contoh 1.
Sebuah balok panjangnya ! ditumpu oleh sendi Adan lereng
B. Beban terpusat P membentuk sudut denaan garis harison
tal (gambar 1.43).' -
a
A
@
IPJina '"~')/,.RB
. . . ._t;.--------------~'--PJo-csa-.-.. ~J
Pc o a a I
r'
\, . a P
t Psino: f .c;;osa
Gambar 1.!t3.
. .,, ..
-
32
--
-~
. ~\a~p21[. lJ Gambar
: Pl+P2
1.44.
c~mtoh 3.
Pl
I
s
~ --
H =Fla+
' 'A
p
2.
(arah put~ran sesuai dengan
gam
bar).
--
........_ .....
g.. ya P, RB dan Re
R haru&Lah ber t emu di
c
sebuah titik
( syhrat kese t.Lmbangan ) ,
Telah diketahui arah
.r" --
RB dan Be digambarkanlah
s~ gibanyak gaya, dan
arah
nya ketiga gaya itu sa
Gambar ling mengejar d.i.dalam s~
1.45.
gibanyak gaya.
-33-
~
p
Gambar 1. 46.
_9Cll toh q.
Pada ganbar 1~46 balok ABC ditumpu oleh 3 batang tumpuan. Un
t uk men sn tukan besarnya gaya-gaya-reaksi 'di tentukan ti tik-ti
tik :po tong garis-kerja P dan Re (D) dan juga RB dan RA (S).
Di ti tik D gaya P diuraikan menurut ar-ah Re dan arah SD. Kemu
dian komponen menurut SD diuraikan menuru t ar ah RA dan RB De
ngan demikian becar dan ar-ahny a RA' RB da...~ Re t ez-dapat ,
Ji !p2 J 3
P \J'
.P
a
,'_?,I;,:~B R A
/<4.A
4_
l(;NR .! I. j
I
- - ~ A HB
A'
utup
.
-jeri . pembagi,
_..g~ris .
..;.. RB
c
'7'
Garn.bar . l .. 47
- 34 -
contoh 5.
Pada gambe.r 1.47 balok AB mendukung gaya-gaya P1, P2 dan P3
yang berarah vertikal kebawah. Untuk menentukan RA dan RB
dibuatlah lukisan kutub. Setelah itu dibuatlah segibanyak
batangnya denga~ mengambil titik A1 yang terletak pada garis
kerja RA (garis ker ja RA telah diketahui) sebagai titik pangkal
lukisan. Batang ter. akhir IV memotong garis kerja RB dititik
Bi. Garis A1B' disebut
garis penutup. Kemudian kita tarik jari-jari pembagi pada luki
an kutub, yang sejajar dengan A' B 1 Jari-jari pembagi ini memba.- ,.
gi R (=ad) menjadi RA dan Hal ini depa t diterangkan sebaga:i. j.[:~
RB. berikut : ~;
~
Ga.ubar l.48
- 37 - .
BAB II.
B A L 0 K S E D E R H A N A
g
@ 1. Arti beberapa besaran-besar..!P.
.h
.L a. Didalam BAB I kita pelajari beban-beban dan gaya-reaksi
0
)e
dan momen (M) . Untuk momen kita membe-dakan antara momen
~I lentur dan momen-puntir (~).
Gaya normal (N) La.La.h g~~ y~_ng g~ris-kerjanya
an sejajar -
dengan sumbu-batang a ta balok ya ng dltinjau. Kita tinjau
0 . ..._ ... -. - -- ------_-,_
'
_.ya, yaitu HA,P dan RB. Jika kita P,daka11 pot ongan rn -
m , maka
bagian disebelah
kiri potong
a~ akan berserak
kee.ta~s,se-
. dang ba.gian
sebelah kanan
po t.ong an akan
bergerak kebawah
, Untuk merintangi
gerakan itu
haru s'Lah pada
potonge.n m - m
itu bekerja gaya-
gaya n1 = R~
yang arahnya
berlawe.ntm de
r ngan ar ah g-:c.ys.
ysng Cliimba_ngi
nya (gambar
2.02.b).Sebalik
nya disebelah
kiri potongan
n - n gaya n2
berarah keatas
0 untuk mengimbangi gaya
G am
2
bar-. P-RA(P)RA) .
2.
ee
'
- 40 -
Didalam hi tungan-hi tungan untuk
menghitung besarnya M pada.sesuatu
t anpang ki ta mengbi tung jumlah mo
men ( ae car-a alja.bar) yang di timbul
kan oleh ga:ya-gaya luar yang beker
ja pada 'bagf.an disebelah kiri tam-
pang tersebut atau gaya-gaya luar
yang bekerja pada bagian disebelah
kanan t ampang tersebut . Baik menu
Gambar 2.04.
ru t car a yang pertama maupun yang
kedua nilai mut.Lak daripada M i tu harus sama.
momen-puntir
(Mp).
jg:_~_,22.l_; : -'.?
(6):::.;.\~'1~ar~_~_~=":":~""--
'\.
- :
.l-
bid.lilf
.gar:tsi M.
."
'
P$incil i
. ...
.,,.-. : .2.06,.:'
*
.: ...... ,, ~~ . . ., - ~. , ~-.\<,. , .,;:-<.' ~;':.. . ~
~: t\ E6 .= H :. ,ab; .
;:./.
. ,,... . . :... .
- .s , -~..
,_.- ;/ ... -. .
E~-r~,. r1, :_:;-~.:= ~~~>~.~~: 1;f.~ ~::-kk;~ !{>
. :(: . .. . , . .
<~~~~~;~~ke.ta'huJi
1 f
>~da.~;t diJ:tetah~i . ,~til;a bahwa ,.mQmeri:~pl_tl'.~\}' t.~r~~9ap
~:.~ .da'.14h P .. c ~-~ ' .: .. . . ... . - . ,~ . ..
i..
. ;t' ~. ;,_ - . .
"-~.. .
_\ . . . .. .
.
f~~['~~#~~i;m)ter~eb~t ')i-At;,:,i &tpaF'if~~tl~ll '.~~g;\11 miiJtiriJii.u . X~
::? :bih;: da~i~ . Pa.. l. . g~ya.;saja. Pada '.g!{mha7;::;2;~05 disebelah ~~~n . . ti. : '.
~.~;.,,i1k _T_ . _be~~;rJa_ .: _a gay~ .P.~t a~~ . :J>3. ~!l~:~r\:~~~>'-~f)~nan. i.t~:.dlg_E!lt1~f~., '.
'\,,_,.y~l;llt . !egiba~yak b.atang.t~an;'lu~isan~~ut11~~ya<.',-~ba;gian._: ._.,.yf)'ttg.-'t:~~
:;i .,.Ji.iarsl,.r) ... M~nwx-ut_. ~~te~~tl~~ll, ~iati!s mofue.n .~~-. . . ' terha~t>Lr~,~~~ T \
. . _<iinyatakan olel}. H~~a-~\ ~mikian_ l)Ula m9men p,3_ terha~trW~~~'d,~la,n.
~~fJ4k Ja~i zn9m~n Pa ;dan P3 terhadaJ? t ~~~laB <!2 _+, f~)H=:f$ctJ.i..
~pab~la ditj_nj~u 'ri '., P2 ~an-P3_Eersam~-"san.ia, ~ka: m~me~Jixa -~e.t:
..
. :.hadap T dj_nyatakan oleh garis GI x H.o Perlu di,ter:angkan b'El,h.Wa.
.~1mentmbulkan momen-neg~tif, ae dang P 2 dan. P3 fnenlD1bu1}~~iu. rnp:'" ,
>Jllen:-;positif. Jadi aecaz-a umuzn dapat Lah dikataka.11 sebagai berf..;_
\kut :
Ordinat. didala.m. segibanyajL-batgng,
r II" . . . . - . .
-seteJa.h dig_and.a;k..?..Q/
,. . . - . - . . --. . . . . . . ~ -. .. ': .. .. .
terjepit.
Pada
. .. ::: ... .
garnbar
. .
z.06
.
diberikan.balok
dijepit. di A. Balok semacam '!-'.
tni ip~rupakan kon}:itruksi, statis-tertentu. Akibat gaya-terpusat
yang men,yerong Jtu, di titik perletakan A timbullah reaksi-re
aks.i A~, AH dan HA.
Dengan -~ Kv = o Av = P sin rf., ( kea tas)
Dengan
AK = P cos J., (kekanan)
l: KH = 0
M...11 1 e . - P sin at' A!, (mengenai
Dengan ~ MA.= 0
tandanya M."u. lihat persetu
. ) .
: man,
Bagamwa. ga.ya-gaya diberikan pada gambar 2.06 b , ~ngan bagan ,
ga,ya itu kita dapat me Lukf.s bidang-bidang D, H dan M. Iln tuk.,
tanipa.ng X sejauh x m dari B beaar-nya gaya-lintang Dv=+~ sin
- - ~~ .- .
= - P sin /: x ,
Pada gambar 2.07 balok AB mendukung 3 beban vertikal.
Untuk menggambarkan bidang D-nya kita tinjau titik-
titik x1, x2 dan x3 dengan selalu memandang bagian di
sebelah kanan potongan.
Dx = + p3 ' Dx = + p 2 + P3 , Dx = + p1 +
p2 + p3
3 2
1
Garis D-nya berupa garis-garis
patah.
Untuk menggambarkan bidang M-nya ditinjau pula titik-
titik X1, x2, x3 dengan selalu memandang bagian di
sebelah kanan potong
a
n
.
-x2 (Pz+P3) +. P2(t3-l2) : MD= - {P3<r'3-k?1) +
P2(l 2-t1) J
..
- 44 -
J'ntu~
o Leh
-t-;;.lt
. . P1
3 r enun
@
~~
.t3 ~
<;
@
hid.])
. j
l
I f .'?f I f I.
f
' -- - -
, ,_ " ""
-
RA t P1 H
.o!
... .
-_..; ...._ v
-, -.
J.,
.:;
bid.M
IV
::=:;an d
:.tu ae
Gambar 2. 07. c c La , :
;;a.ya 1.
Mxl = ... P3X1 - Pz [ xl - <.t3 -2> J - P1tXi - C{3 - ..-e.1> 1
= - xl (Pl+ P2 + P3) + p2 C -t3-..e.2~ +pl <.e3 1)
'Va~ D.
MA = "'.' (Plt'.,1 + p2_2 + P33)
A ft
~~...,.-.,...-,--- //
i ; 1 I 1 1 171
/' u )t 1I i ; 1 ri 1
-x---".
B'
M
D~
J;
=
=
+q i
-qx .?tx
-ti~.-------'--'". . . _ ' ---::=-. - -+ q:X- (parabola)
t q1?
bid .. M .+ -- --:--
dengan cara lukisan balok sepan-
jang . dibagi-bagi dalam bagian
yang kecil, misalnya a. Maka tiap
Gambar 2 ..
tiap bagian sepanjang a itu mendu-
os.
kung berat sebesa~ qa d3n bertitik tangkap di tengah-tengah a. Jadi
bsbannya dapa t dianggap terdiri dari gaya-gaya terpusa t qa dan de-
/ ngan demikian garis-momennya dapat dil ukis ~ Sernakin kec il bagian a
itu sema.kin baik sehingga garis-momennya akan mendekati garis-para
bola. Pada gambar 2.09 balok AB mendukung beban segitiga.
Besarnya gaya lintang pada tampang X dapat dihitung sebagai
berikut x
qx = f q.
2
Ja . d'i
DA
J qt~2 =
u-
Mx = - tq~ ~ x == - t . ~ ~ x.3 (parabola bertingkat 3).
Maka garis M-nya ber:entuk parabola bBrtingkat.3. MA::: -*.qq2
ba-
I sebagai contoh terakhir diberikan sebuah balok terjepit
dengan gian vertika.l BC (gambar 2.10)
e',
4
6
-
Beban q1 diat~s AB berarah
vert~ kal kebawnh sedang
beba'.n q2 ber~ rah mendatar
kekiri. Terlebih da hul.u di
tentuka:1 gaya-gaya-reak.si nya.
AH ::: q2a (kekanan)
Av:: q1J~(keatas)
MA = ( tq2a2 + tq1.t2)
berlawanan dengcn pu 'car-an j
arum j ani.
t l.-e. Untuk. memudahkan lrl.tungan
-.- --
.
T
diberi
kan bagannya gaya-gaya (gambar
bid.M, j- - 2.10.) .:
- lq
b' 1-
I
r-=-
-Vl.
i'
. 2
. = -tq2 xl
Garo.bar 2.09.
bid.M
t~_.,ez
I
----
Gam
bar
2.lO.
- 47 -
Soa1-soca.l
1. Gatnbarkan bidc;l.ng D dan M untuk balok te~jepit pada gambar
2 .. 11.
2. Gambarkan bf.darig D., N dan I1 untu~ balok terjepit pada gam ..
bar 2.12<; "1 \
, .
. /q t/m.1
I <t
~ . ("J. '-:!! .t B .,
?t ~~
! J.,
1 21t
~ @~/ t/' m
Cl
ii-
~- '
: fa.~
;l( .
@
;;J ,.u..,....,.....t.....,..,11,....l B
>! ( 11 0 I I
:~~~.'..
,,.,,,- ..... ,-~ .....r ..,,...,,.~,.~,
Gambaz- 2('11
' ,,.
~-
l
'
I
p
b
A
B
~p
.e
@
\
~
bid.~ p
~A
1\
bid.M @
PaB
y-
Gambar 2.13.
a p (keatas)
8 MA::: 0 - RB
i
'~
+ p
a :: 0 ---~ RB =1
~Mn:::
L,. JJ
0
RA
.... p
b = 0 ---.:Y R, .
.. ...
:::b
z (keatas),
p
s:j:
Setelah BB tertentu besarnya, PA dapat juga dihitung meng
gunakan rumus > ;, Kv = 0. l
---..:.> RA::: lb . P (keatas).
Untuk memudahkan hitungan pada gambar 2.13.b. dilukis~
bagannya. gaya. Selanjutnya dengan meninjau bagian disebe
lah kiri potongan Dx ::: +RA:::+} P, Hasil ini akan
ter dapat pula bila kita1meninjau bagian disebelah
kaaan po
tongan.
Dx1:: - R:- + P =-+ ~P (ingat persetujuan mengenai taridanya
D). ...
Dx2 = + PA - P =JP ( ditinjau bagian disebelah kiri)
.
Garis D-nya berupa 2 garis-mendatar, dan bidang D-nya mem
punyai bagian_yang bertanda +, yaitu bagian AC, dan bagian
yang bertanda -, yaitu bagian CB (gambar 2.13.c.)
Mx =+RA. x1 ~ + P ~ x1 (ditinjau bagian kiri)
''l
gari s J ur us ,
-'49
gar-Ls luru.efil.;
RA = p 1
~
T ~
. p 2 Jl.
~ + p3 .
3ff. .. =
"..
+~ k .
Pb.
. 3_ . ~ "'PD
RB = + p1 :.i + p2 .t. .+ p3 .e :; + c: T
. r,
Dx = + RA dan M,x. = + RAX untillir 0 < x (al
f.
t j p3
~ ~. .
44F
b ~ B
1
I
If
I I
I
~
,. '
. &: : -~:. ._ :. :,
. Ga.:m:bar 2 .14
-, 50 -
c.
RA = ~Pb
r= 1 (2.7 + 3.5 + 2.2) 3~ ton. ~"
:;:
3
9
= 1
~Pa (2.2 + 3.4 + 2.7) = 31
RB = t!-J- ton
~ 9 3
M,....
'-' = 3~
3 2 = 713 tm, MD :: 3~ 4 - 2.2 = 1o.
3
~nt
tm.
~~11--E =
2 = 6g3 tm. 31d
31
3
Pada gambar 2.14.d.e bidang~momennya ditentukan dengan cara ~
Lukd.san , Ska La=pan j arrg diambil 1 100, sedang skaJ.a.-gaya di ~l
ambil 1 cm= 2 ton dari diambil H = 4 ton, jadi 2 cm. Dari lu
ki.san t er-dapa t Lah Ye = 1,84 cm, yD::: 2,7 cm dan yE ::: 1,7 cm,
yang berarti
Mr= 4 ton x 1,84 x 100 t cm= 7,36 tm.
v
c. Behan terbagi-rata.
Balok ,AB pada gambar 2.15 mendukung beban q t/m' penuh di
atasnya.
A . f1 ! I I i f lt I t ! i ! ! I j I I I I I j :2s_ B
~- x X T .
~ . t .L . ~
ii 11I1 I I 11 \ "I I I!\ l lf I I. I j .
l:>id.D ,+~ ! . . I
tq~~ . I
Gambar- 2.15
RA j;\ T" q l } ,i = 0
garis lurus.
Untuk x = t maka DT = 0 dan untuk x =;:. --~ -t q(.
Bidang D-nya pada lukisan digambar 2.15.b.
Mx = t q~x - t qx2 (parabola), jadi garis-momennya berupa para
bola.
Mmax = MT :: t q . t , - t q . ~
.a 2 _ 1
k -8
a 112
.,v.-
t::rdap&tlah
UntuK O <.){<a
+ R . e qalo (ct b)
D :: 'A' M T 2
x
c'
,x
DX=+ - q(x - M- . _
Untuk.
Dx ::s - RB ~ Mx = RB ( t .. x) I
M
.iD
:: qbc
(~
"' . .,
.. b ,
21 ' I
Dengan ketentuan-keteatuan itu bidang D dan M-nya dapat dilu
kis. M
max terdapat dititik dengan D = O. l
l
'
'
Oambar- 2 .16.
Garnbar 2.17.
dM = D dx ---~ -dxdM = D
M = r Ddx.
Apabila kita lihat gambar- bidang D, maka D dinyatakan oleh
ordinat sedang dx menyatakan jarak mendatar (absis,, sehing
ga E Ddx adalah Luas bidang -D. Jadi ke sf.mpu Iannye
:
B~sarnya mornen (nilai mutla.~nya) ;pa.da seuatu tampang ity di
nya takan oleh luas bidang -D yang terukur dari seb:e:&.ah
tiri a.tau kanan.
Jika diatas bagian dx itu terdapat beban terbagi-rata q
se
perti pada gambar 2.17.b, maka terdapatlah
hubungan
D - qix = D + dD
dD = qdx
ctD = -
- q.
dx
b1d.D
I
1 qj'. . I
6 . J. ltv
.
c~ . _3_
Gambar 2.18.
- 55 -
6
...
n
..I.
M ::: ::: q12
Mc
max 27
iPco&o.
.1.
bid.D
lPcosa
~
I
t
bid.N
bid.M
GaIBbar 2 19 .
' .
Pada gambar 2.20 balok mendukung beban q t/m' menurut arah
mendatar. Serupa dengan diatasnya Q =qt.
r..
~ j
bid.N
,qR.sina
bid.M
Gambar 2.20. .
A
y
::
RB = ~Q cos .a = i qt cos a.
Ax :: Q sin a = qt sin a.
bid.D I I I I 11 i I
bid. N f"::!
I
:=.=~:::::=-i~r.'. :-=~ t Ptgo<
bid.M
Pab
e
a
Gambar- 2 .21
h
I g. Momen seba_gai bebar1:..
t
.1
f
~,1,, c ~_...._-c t1 P
-, ,{F_A : ---,e-, --~.:_,,z-B.-. ,_,{~
~ 1
'
p
r:
bid.D
bid.N
bid.M
(E)
o
~
Gambar 2.22.
P (kebawah)
MB = 0 Av +Pa= o --~
Kv = 0 Av=-;-;a
K = 0 RB=+ iP
H
(keatas)
AH = P (kekiri).
~:l'/
,------------e----- -~~~--~_J ~
''
Gambar. 2.23.
Soal -_..s.Q~l :
Gambarsan bidang D, N. dan M untuk eoa.l= soaL pada gambar
. 2.24. Khusus untuk gambar_a, c dan d selain dengan cara
hf.tungan tentukan bidang M-nya der..g.ancar a lukisan juga.
- 60 -
' I
1[
J i
,,
q
!j
fl
c
bid .. M
bid D RA ,-,-~----~- @
I
\..
bid.~ @
i"
e
Gambar 2. 25.
- 61 -
,
(keatas).
Dengan cara. hi t'ungan 'per tama-cteme di tentukan gc.ya-gaya-reak
si-nya.
-,
A
.:
I
r
Bid.M - . IM
'i
~ G ambar 2.,26-..
'
... 63 -
t ~t
dilukiskan menurut yal\a kedua dan pertama, ?;1enurut gambar
c Mmax = 2 terd~lat di~~~ah-tengah AB. ~e_ngan meninjau
'
beban diatas bagian )C saja MB= tqa2
I f , I
,. \
@
) ,.
M
max
. ~ i
Garn.bar~27.
RA ., . +
RA::
tQ. ( . + a) (
t q,\1.,.-
Mx=(~~---
* J., ~
2 .
a) = er
2 .
Dx :: f<ll ~b-4xr 1
t .
- 61-t ...:
l ~-:~.
i M terdapat dititik c dari A., yang kita dapat dari
, I max qa2
I
D qx
-I x 2 Q,
M
m.... .. . .
s v
1 ,>c
Balok CABD pada gambar 2.28, mempunyai jorokan pada
!
kedua sisinya.. Derigan b eban diatas ,.jorolrnn-jorokan itu
i seperti tertera TJ'ada gambar) dapatlah dihitung
tl ~>MB :: ..fJ ; RA ... R. - qa1 U., + ~a1) + P a2 :: 0
1 82}
RA - I {qa1( +~al) - P
;
.
I ')
H
I,
!1 ~ q t/m'
~l @
j
~~~A
I. '
I
.1 bid.D I . ,
bid . M
Gambar 2.
28.
Dengan meninjau bagian disebelan kirinya terdapatlah
MA = ~qal .
Dengan.meninjau bagian disebelah kanannya terdapatlah
!
MB = - P aa:
Setelah diketahui momen-momen diatas perletakan itu bagian
AB dapat dianggap sebagai 'balok AB derigan Tbeb an fJIA
dan
MB di B. Maka gjris-momennya berupa garis-lurus. yang men~
~0\hubungkan or-di.na -ordinat MA dan MB ( gambar 2. 28. e ) , Jadi
pada seluruh bal k te~ adilah momennegatif.
I
I i !
- 65 -
a~ tl' m'
.
~.1..LJ_,..,...,..:...;_'"-'' l'-.!i....:l_,_t ....;. ,,...1.,_.-~'-'---'"""',-7"1;:
c~-;#
' ' i +:::
f
,
T
I a
bid.D
bid.M
I
bid.M
'
7
I '
- "l
) r
=:>
6
6
Gambar ?"30.
Soa1-
soa1
-.
1. Gambarkan bidang D dan M urrt uk balok pada
gambar 2. 31. t
"'
Gambar 2
2.
Gam
bar
kan
bid
ang
D
dan M untuk balok pada gambar 2.32 secara
lukisan.
a-rd cung
Setelah itu periks_alah dengan car-
.
.
an.
!\
/ 3 rt_ _,,..__ ,,,,_ _
/ ) "'1;
' ~ .l
A~, .,.~,.~,------~---
Gambar 2.32.
/
67
. 1 "I . 1
Gambar 2.33
-:,
!
.p
, ....... c .a?f ip D
Gambar 2.34
~
..
5. Berapakah bE?sarnla P pada g ambar 2,35, agar pada.:Se.luruh
~ 'Palok tidak terj~di momen-negatif?
i '
.
Apa yang dimaksud dBD.g.au ~n tidak-~ . ~c
-"' kan didalam BAB I 4. Kita tinjau gambar 2.36. Beban ~ b~r
ada di~tas bal.bk-meman.jangbe dan jaraknya dari A adalah f; Balok
melintang b dan c masj nt-Wasi ng roengadakan gaya-reak-
I
~ I
lok memanjang lainnya.
'I
t RA -.t>(-f/... x)
k'
Guibar 2.36
Kb :::;
rn:: " di b (dari p1 dan p2
;
r ).
-~.
l .
I . I
I
bid.D
K _. ....._--t RB
-C---t--.~
p
Soal-soaJ. : -;
q t/m' .\
I I I I I.' j I I'.~. II ' I I I l ' -;--J'jtrf)
:r -"
1-:-x
/ ! ..L ... :t
.f =5 A B -~
li!~~l~IJ11
1
! !"--1.~ ~ )-
.nid.D RA , . ' i -.: ; t -.,,._,-;q...,.,_, _.,.._~
.. )!itJ'.: i: 11
Gambar 2.38
/ _,rq t/m'
.
D '. 1""i1'' I l '
Gambar 2.39
'
-,
- 72 -
keadaan
yang kritis. Bagi kita soal yang k~dua inilah yang akan
kita selidiki. Untuk keperluan ini kita akan
memperguna kan garis-pengaruh; ialah suatu grafik yang
menunjukkan besarnya pengaruh da.ripada suatu satuan
beban untuk se tiap perubahan kedudukan.
Sebagai contoh garis-pengaruh momen pada tampang A
ialah garis yang ordi~atnya menunjukkan besarnya momen
akibat suatu satuan-gaya yang bergerak diatas konstruksi.
Ordinatordinat y pada garis-pengaruh itu disebut
ordi-, nat-pengaruh dan bidang yang dibatasi oleh garis-
penga ruh sumbu absis dan ordinat-ordinat pertama
serta ter akhir d,isebut bidang-pengaruh ( gambar 2 .1+2).
-
7
3
-
.
Untuk beban terpusat P ton, maka P. y
berarti hasil
ganda P dengan ordinat-pengaruh ditempat
(tampa.ng) ter-
. tentu; jadi jika garis pengaruh sesuatu
besaran telah
dilukis, maka menghitungnya amat mudah,
yaitu dengan
menggandakan beban dengan besarnya ordinatpengaruh be
saran itu ditempat berdirinya beban.
Kita mulai dengan mencari garis-pengaruh MA
dar-Lpada suatu joroka.n AB., akibat baban
bergerak P = l ton diatas
AB (gambar 2.42).
x
:t B
e
I
B
~(i-o)
I'
Da:ri ini dapa t diam bi] ke..sj mpul.an, bahwa besarnya momen
--dapat- dihitung dengan mudah, y q
dengan Luaa
re ;
,. : ,
perletakan A dan B. Per-t ama+t ama akan cti l uk.i s gat'J. G""pe- -
nga, u.Yt I~A dan R3. j .ika P berada x m dn.ri B
}' - p
=1 . .t';.;Ix
.(t-:x) ---> 1 urus ( gambar- c ) .
Jika gaya-gaye.-re.ak13i l
x 7i
-; x..
Jika P terletak disebelah kir.i C dan sejauh x m- dari B
( -c, )
:: . ( ,Q, -J1, x ( c '1 ---> l I.1-r11s -
M c= R B"
1
p
N 0
) _n.,-
J
Ki ta tinj au sekarang s ebuah bal.ok dengan j orokan ( ganbar- 2.1~5)
Kita mulai dengan menentukan garis-pengaruh RA. Selama P be!.
ada diantara A dan B, maka garis-~'fngar'uhnya adalah serupa
dengan pada tialok diat.a~ -2 per~~ biasa (-tanpa jorokan).
'
.,
-
-
7
6
..B, + x2
::: +
t . ---. lurus
p
Y
Jika ki ta per::: .atika.n ( ner-Lkaa lebih lenjut) maka akan
te:rnya
ta, b ahwa garis-pengaruh HA_ me~upts.k2.n garis lurus
dengan or - dinat
Berhubung dangan i - diatas A =
l ton d an diatas B = 0.
tu untuk ne Luki.skan garis-pengarUl1nya, tinggal
menarik ga-. ris-lurus me La Ltri, ordin2,t-ordinat
tersebut (gambar b). Ini bere.rti jik-a P ber-ada
disebelah kiri A, res.ksi RA> l ton, sede.ng jika P
dj.sebeleh kanan B, RA menuju kebawah , Setelah
2 ti tik daripada garis-peng.~.ruh tersebut, -di_sialam hal ini
ti tik a. dan b ( gambar b) -, t er dapa t, maka tinggalah dengan
mudah meneruskan garis-g~.ris tersebut .
Cara ini akan s~.ngat ber-guna untuk meluk.is garis s
..pengaruh e
L
urituk ke adaan a t au konstruksi ye..ng age..k sukar
a
meninjaunya se
m
ear a teori tis, misall1ya untuk. balok-balok Gerber. a
Dengan ear a yang serupa garis~pengaruh RB dilukiskan P
d
pada ga,m bar c , Gambe.r d ad aLah garis-j)e.ngaruh De;
i
sebela.h kanan titik C, maka De = +HA; ae Lama P
disebelah kiri ti tik
. C , maka DC =- RB.
Gambar e ada Lah garis-pengaruh Mc, yang terdiri
dari 2 gar.is lurus yang :nasing-masing memotong garis
. ,
nol di ti tik-ti tik a dan b dalf saling
dibawahnya C de ngan ordinat
bertemu 1 .
.Pot.ongan=pot t sr-Le t ek dibagian
ong an yang jorokan
mempunyat, sifat yang saLI.l.a seperti potongan-
potongan pada balok terJe pit. Gambar f dan g
masip.g..:masi.ngmenunjukkan garis-pengaruh
DB d an MB.
Kita t:.rijau sekars.:1g baban tak Langaung (gambar
2.46).
Ada hubungan ye_ng erat ant.ar a garis-pengaruh untuk b
sban lang-i..
sung dan tak la.nssung. Perhatik.an garis-pengaruh DT,
dimana : i
:
'
;
"
'
'
~.RB I I I I NI I l 1.
--i..u...u.ut 111. nrn + I
t i vs-.
I ~
~'
-
-~
.
. .
.J.Y11l 1
: igp.RB
D I
1 -. -.. -- "L
f : - - ~ gp.Dc
-!- Ii l'f 1 1' I
' I I , l~ ':,(,,;t-
I\'
l
. I .1 I i":;::71
;; Mc , :0: '5'1-,-.'.,1c
f '
fv'
e.f
-1?. I
.J
I
Gambaz- 2. 44. Gambe.r 2. 45. I
i
J?.
-~ x .
" " 'd""'a--..,;:i:;,.1.'"'J--.+...-J1
:..." " 3
~
l.JiJ
,4 I" - ! d.-' i::i.---s:e
......,,r"""c----.
/M
;;/jt;-;
/'Y'
A J
S
~ j
,,.
~
} I :/
r;
;/12
=4\
B ~-
d
1
i ., I I
I
l I t
- -- - ff .
1 f~tl1111i
gp.D,..
@)
u
,.~ .
gp.Ms
'
Gambar 2.-46.
, ..
.
"j
- 78 -
yn = .2:- - ~x
A_.
.. rp rp = p
yn = ~
A. x,
'A.
- p
I
i I
Dapat puladikatakan, bahwa
l'i.ti~ .netral meplbagi ~aniang ibalok ut53ma dan lapang- ,,,/
~n digs..l?m perbendinga~ yang
sam~.
\.
- 79 -
1)
pangka t 1 ~ lurus.
b. Beban bergerak.
Beban bergerak sebagian besar terdiri dari beban lalu.-lintas
jalan. Beban La Lu-TLn te s .ada beberapa macam, yaitu kereta-
api,
~n
set erusny a
_.,,.;_m ,.~.. . , V...
n
dan sete
l./
rusnya
J =;v @
t 2, 50m ;
,_ l
I
s ,
i
Jt
e
p
' l-:Lp
! '
I
GRID q~r 2. 47,
8
1
<l--~- - -
~50 160 250 165 150
>1641---1160---1-66:/
---1165r--11651-- ---1
::=:_-=j==:--:--=~ . ,.:-- ; -~--r. . l -- . -----~=--=-~:-::.::~
7,4t 13,5t
13,5t 12,5t
12,5t
. 180 593 180
1 ,at-JJ0------11a-or-w01
rrl--:
ll
.- J 1
15t 15t 15t 15t 15t 15t
l
: I
l
i
:
} 12
t <i
12t 12 12t
t 12 t
t
Gambar 2.48
c. Momen maksimu~
Setiap kedudukan suatti rangkaian beban akan
menyebabkan momen gaya-melintang atau gaya-
normal tertentu kepada suatutrunpang. Ada
suatu kedudukan tertentu bagi rangkaian
beban itu yang menyebabkan momen atau D
atau N yang terbesar. Nilai terbesar inilah
yang terpenting bagi kita untuk menentukan
ukuran kon struksi itu. Kita akan mencari
pedoman umum tentang cara me nempatkan
beban itu agar tercapai nilai terbesar itu.
Sebua
h
beban
terpu
sat.
Kita lihat garis pengaruh Mc pa da gambar
2.49. Ordinat pa da bidang pengaruh
menunjukkan besarnya momen di titik G. Karena
itu momen terbesar akibat sebuah beban
terpusat akan terjadi bila beban itu
berada di tit~k c, sebab ordinatnya di bawah
C
adalah terbesar,
yaitu c ( ~ .- c )
c .
-
f
Bila bebannya P, Pc ( ,Y
maka Mmax = - c )
j..
I .
.' .'
I
82 -
Bila babannya berupa be ban terbagi-rata q, maka Mc max terj adi
bila beban t.er dapa t diseluruh bal.ok AB~1 sebab <lisini yang men
jadi ukuran ialah Luasnya, Pada k eadaan ini ~ax~ tqc e) .: cfi-
gp.Mc . '
Gaui.bar 2. 49
R@Fikai.an. beban. .
Bila r-angk ai.an beban terdiri dari 2 beban at au Le bf.h, maka de
ngan melihat bi dang momen seperti pada gambar . 2. 50 momen mak
simum akan terjadi disuatu titik dibawah aal.ah satu be oan, Ja
di a.gar Mc menjadi maksimum aal.ah so.tu beban ha.rus barada di
ti tik c. Hal ini dapa t di tera.ngkan sebagai berikut : I,
;vi ! I
Jfi AX
Ga.mbar 2. 50
..
!Jr.> _Rkr maka Mc mencapai maximum jika P~ di a tas c
Sebaliknya bila Bl!<
.~
R
kr
maka Mc mencapai maximum jik,a P2 di-
atas C.
l
- 84
...
Bila ( R i..Q:. - Rkr ) bernilai nega tif, maka gerakan kakanan ,;l
. tu memberikan t ambahan momen kepada ti tik C. Jika gerakan ke
kanan itu diteruskan, maka perubahan besarnya momen di C ter hadap
kedudukan rangkaian yang terdahulu itu juga tergantung
daripada ( R .f,._i.,...Q. - Rkr ) Pada suatu saa t be saran i tu akan men.
jadi positif, sehingga Mc menjadi berkurang. Jadi ternyata,
bahwa ak:L..ba t bergeraknya rangka,ian i tu kekanan menyebabkan
bertambahnya momen, ~etapi lania'.-la.mamenyebabkan momennya ber.
kur ang , Maka df.ant.ar-a kedua peristi.wa itu ada suatu ke dudukan , dimana
.
J
mom~n.n~a mencapai maximum, dan pada keadaan ~ni ' Rkr.
:::: 0 atau
maka q =
l
= ~r. Bila = q .:; bsban rata-rata dan ~ = qkr,
VI
Pl =01=5 t
P2 =12=5 t
P3 =23=5 t
P4 =34=5 t
P5 ='.45=2,5t
,
- 86 -
,Fan_gkaian beban.
Jike.lau terdapa t z-angka.lan beban, maka untuk menggambankan
garis rnomen-max:imum diperlukan banyak perhitungan. Tetapi
didalam praktek kita serjng hanya menggambar sebagian da-
ripada garis itu, yaitu dengan memilih beberapa titik
tentu, kemudian untuk titik-titik tersebut ditentukan
rnen-maximumnya akibat rangkaia.n beban.
Perlu diperingatkan, ba hwa
garis-momen akibat berat
sendiri harus ditambabkan
untuk menentukan ukuran-u-
"kur-an daripada konstruksi.
Pada suatu balok diatas pe~
letakan biasa momen pada pQ
.,. tonga.n-potongan yang ditim
bulka.n oleh suatu rangkaian
beban tida~ sama, semakin
ketengah letaknya potongan
Gamba.r 2.52. itu semakin besar momennya.
Te.ta.pi df.daLam praktek,-terutama untuk jemba tan kayu= , u-
. kuran balok d.iambil sama untuk semua po t ongan , Jadi
ukuran
balok didasarkan a t.as momen yang terbesa.r yang dapat di tir~ -.
:#
bulkan olet suatu rangkaian beban~ Berarti potongan mana
yang menderi.ta mome.n-maxi mum i tu masi h bar.us d.ica.ri. _pula
__,,
- 89 -
t
Ge.mbar 2,, 53 dar f X, resultant.e.gaya
gaya disebelah kanan po-
. t ongan ki ta sebt ~2. ',
yang terl.etak ..:::.? daI'.~ X, sedang diatas X sendiri terdapat ~
'
gaya P .. R b cr ja::cak .1. dari X.,
. - _.;;-
?x + R1 (x -.a1) + R2 (x + a2)
<Momen
,
in.i._ mencapai.. nj lai. maxi nmrn bila
J 1 . a., .
dx = sehingga
-- P
<l -
2x) + R1(2x +
,f-
+ al)'.+ _R2(-2x +
, -
a2) ~ 0 . ... . '
. 6,5m 6,5m
It
;'f-
,;t 5m
_,__J
,e 11 f6
-r---_J_-_!._.. ,
5,, ,
B n i
I
I I
~
fl' C'
I
:
I
i B'
rt/
!th j
, 3m ?>. m -''*-1 5m : ,. 1 V..
~ ~ \ I
. l5 '--- ~r
--+---U . ~3
-- .P.' 2 P. --
-- -- -- --..L
M
I f M53i !1 s1
- .
t R I .
D
skala panjang 1:200
Gambar- 2 54
- 91 -
.Apa.bila ti tik c1 df.Letakkan diten.gah-ten.gah. antara P2 dan
R, ternyata p4 telah keluar dari jembatan. Kita selidiki
sekarang keadaan bila ha.nya _3 be'Qan yang masuk (P4 telah
keluar). Maka R berimpit dengan P2 Dengan jalan seperti
diatas kits da pa t menarik garis-penutup s2 Mmax terda-
. . 2
pat P2 ( 1, 1 cm),
6
13 .
Mmax = 9,23 . 6 - 5 5 = 30,38 t m,
1
Untuk keadaan kedua ye.ng masuk 3 bean, R berimpit d engan
. P2.
RB = 7 , 5 ton
Mmax = 7; 5 6, 5 - 5 . 3 = 33, 75 tm .
. 2
Jadi ternyata yang lebih berbahaya ialah bila hanya 3 be~
ban saja yang masuk, Jikalau diselidiki pada keadaan 2 b~
ban yang masuk akan terhya ta momen yang di timbulkan lebih
kecil dar L M x
pada ma 2
.
. _:,::; -.....
a...._ Garis gaya-lintang maksimum da.n minimum
Pada. setia.p pot cngan daripada sebuah balok diatas 2 per]&
takan akan terjap.i gaya-J.intang positif .bila beba..n
l>erada disebelah ka.nan pot.ongan itu.
\
- 92 -
c
f-c
a
I
- ....... ._
2 q.
,, l
Gambar 2.55.
Ki ta tinjau '
gambar- 2. 55 . a dan ...gambarb , m enun jukkan
garis pengaruh. De Selama be ban berada didaerah posi tif,
yaitu
,disebelah kanan C, maka De positif . Tetapi bila ada juga
beban yang berada disebelah kiri c, maka be.Lum tentu De
bernil ai posi ti f.
'
Apabila beban lalu-lintas berupa rangk.aian beban terpusat
maka ada: pu~ k.enrttngkinan b.ahwa akan texwjadi D0 ~max. walau
. pun ada beban disebelah kiri ti.tik c. Se~ dengan adanya
_, beban disebelah kiri itu murigkin pula menambah j~h beb.an
yang .benada '1!sebelah' kanan c. ~h. karena itu untuk
meJlCA ri Dmax pad.a suatu potongan pe,flu dicoba-c.Oba d~ngan
b~be rapa ~emungld:::.p.n yang memakan waktu yang agak lama .
Sering ka;Li. beban terpusat i tu diubah menjadi beban terba
gi rata agar perhitungan menjad:i.. lebih sederhana. Untuk b~
ban q ~/m' ini Dmax pji~ suabu potongan tercapai ~,ila bagi
~
an disebelah ka~npotongan itu dibeballi.,penuh, jadi
untuk
titik C bagian CB dibebani- .. penuh ,
tq ( 1.. - c)2
Dari per samaan diatas i tu garis Dmax untuk balok ,AJ3 berbe,n
tuk Pe.rabola (gambar 2.55.d.)
Bi.la hanya bagian disebelah kiri C saja yang dibebani ter
dapat
. De min =
- t q ~ + t q0 <-t - 2 x -t > = o.
q9 l ------
xl =t {- q +. q:iq~ (q + ~)}
- K~rena setangkup AS1 = Bs2
---
r, }2;ebar tak li;.nzsunz
Pada- keadaan ini ada 2 macampqtongan yang perlu
....
v
Akan kf.t;a car i F,. makad mum akf.bat beban yang La Lu .~.iatas
konstruksi pac'a ;arnbar 2.56.
Gambar 2.56.
R a daLah r-esu Lt.arrt e semua baban diatas jetribatan, P1 resul
tante gaya-gaya disebelah kiri ti tik C tetapi 1Uuar l,apang
_an DE dan R2 resultante beban-beban yang be ra da dilapangan
),)E, Jarek-jaraknya yang kita perlukan didalarn perhitungan
diberikan pada gambar.
-.. --
-96-
= 0
I
Contoh soal. 1.
7,5 x = 2,5 x 3
x = 1 m
Mp
2
= 3,28, 4,5 = 15,2 tm.
- 97 -
/ q = 1,5 t/m'
L~J.LlJJ
5m ....v
I
4m
fA
I . = m
C B .zp
t
gp.11;
Gamba.r 2.58.
Jawaban
:
Terlebih dulu digambarkan garis-pengaruh Mc dan De Untuk
mencapa.i Mc maximum beban cf har-us diletakkan sedemikian ru
pa., sehin$ga ordinat a= b.
b = 22 ~
a :::; 2~
7 -x
3 4 3 8
~ x
.x4= 7 -8 x
-- -37.
1-lt.
a = b = 9 ~
\
-98-
1. Balok AB =i'==
14 m , jarek
AC ;: a =6m, ( garnbar 2,59).
~AC-;-- . ., ~B Gambark.an garis-pengaruh Mc
()
t do ;f" - .(.,
dan De. Tentukan Mcmax oleh
rangkaian be ban kelas II
1' (Lal u-Lan.tas biasa, li
hat gambaz- 2.47.a.), de
Gambar 2.59 mikian pula tentukan
De max ol eh rangkaian.
be ba.n tersebut, Rila
ran.g kaian be ban i tu
digan.ti
A >-Mt+r--- --::~ q = J, 5 t/m' te.ri.-
"77'.._.... ......
tuk.an Mc max dan De max--
Garn.bar 2.60
z. Lukiskan garis-pengarub.
gaya reaksi bata.n.g BB'
dari gambar 2,60.
4. Lukiskan garis-pengaruh
gaya dal.am tali DB dari
ga.mbar 2,62 oleh beban ~
Gaxnbar 2, 62.
yang bergerak diatas ABC
.
. /
,
. "' Gambar 2.63.
5. Lukis~an garis--pengaruh RD dan RE dari konstruksi
gambar2 ..63 oleh beban .yang bergerak diatas ,ABC. Gamba:r-
kan pu_la garis-pengaruh MF.
~f . .... ~-ft=
~.=41'
Gambar 2.64
.
6. Dari gambar 2.64 lukiskan garis-pengaruh D0.dan M0
'I'errt ukan tempat kedudukan P a,gar_;Pc - o . ~epa.pakah De max
oleh beban q F
2 t/m', jika = 4 = 12 m
. :t
c D'
.Gambar 2.65.
7 .- Dari konstruksi menurut gambar 2 .65 Luk.i akan garis-penga-
.
dan ~F.,.. ~era~aka,l} DF max akibat q = 1 t/m'
.
rub..~ bila .
::: 4 m? L11k?s~.pulp..garis-pengaruh ME
..
... ,
l } 't~
.. _., . .' ...
t-
. ..
~,
........,
'~~
,-~J:~
,it~
;':1'
- 101-
5. Usaha virtuil.
gaya
gaya P1, P2 Pn. Dalam khayalan kita eltmen fr itu
OO
i = n
I: P.1. ds cos (), .
l
- ds R COB m, jika
. i n
:::
i = n
Besarnya R cos a itu menunjukkan komponen daripada resu!
tante R dalam arah ds. Jadi hasil usaha gaya+gaya P i tu
sarna dengan usaha oleh R dalam arah ds. Apabila hasil u
saha tersebut diatas bernilai nol, ma~a berartilah, bah
wa R = O atau elemen A i tu dalam keadaan se t i.mbang ,
Ke simpulan diatas ini dapat dikatakan sebaliknya
seperti berikut.
Apabila sesuat-u hehda diketahui dalam keadaan setimbang
jumlah usahaoleh susunan gaya yang bekerja padania ha
rus sama den5an nol, j ikaJ_au benda i tu diberi robahan
tem2at kecil.
Ga
Pi*1~...... Pn
. p mb
ar
an s 2 ,
,-
P2 ds 69.
p1
Yang dimaksud dengan susun an gaya karena gaya reaksi itu
ialah hanya gaya-g~ yaaktif saja berarah tegak lurus pada a
yang dipan - dang, sedang 'gaya-gaya rah gerakan.
rea~ si tidak usah dipandang, o leh
102 -
.P
!
Gambar 2.71
- 103 -
Gambar 2. 7Z.
Gambar 2. 73.
Usab.a v:i.rtuil i tu dapa t di tuliskan.:
RB i' . d~ + Pa d~ ::: 0 ~ RB = _2 P.
B .. B' = (.{," - d)
- i
db
I
~ D' = J. . ( - d) dt
>
,,
l
. i
- 10!J -
- I
I
I
I
Ganbar 2.74
- 105 -
B A B III
TA L I RAN TAI
$ 1. Jali
.
ran tai den_ gan be ban terpusa"t'.
Tali ran t ai, bany ak dipakRi didalam bangunan-bangunan, se
perti jembatan gantung, tali tilpun, tali listrik dan se
bagainya. Untuk keperluan itu kita harus tahu hubungan
antara tegangan, ben t.an gan , penurunan dan panjang tali.
"'" ..
Didalam menganalisa tali ki ta ber-anggapan, bahwa tali i tu
tak tahan momen (flexible), sehingga gaya dalam tali i tu
berupa ta.r~kan dan berarah menurut sumbu tali.
. '
Garn bar _3-...()L
- 106
I
.~
-107-
$ 2. Ta,1.i dang;an~_b.J3JL@~_terb~.2-_Lata
a,:: Beban q 1>3;:1.urut arah mendatar.
Ki ta pan dang tali AB yang menggantung dengan be ban q
(menurut arah mendat.ar-) . Sebagai salib t/m' aumbu kita. ambil
yang melalu.i titik terbawah, ialah titik C (gambar 3.02).
rregangan pada tali arahnya di.nyatakan oleh garis singgung
di ti tik yang ditinjau. Jadi di ti tik. C gaya tarikan ial.ah
T0 berarah mendatar. Ki ta ambi.L sebagia.n ( gambar' 3.02. b)
.
Q=qx
Gambar 3.02.
~--:
-------"----.
- ~ T....:=-V To+ <cix)2
J
- 108 -
x = tl y = f
( gambar 3 .03). qt? 4fx2
~ To = 8f 1 ::;; ---
J2
T = q \} x2 + L64f
Tmax
(*)
kut :
_(D Vi,+
x .
SD= dx
0
Maka
Menuru t t eori
bina.'Iliurn
- 109 - ' (l+
J
XD
sD =
g_~:e.2
2T
2
-
q~.~::
8T T
L
,. .
)
dx
o ,
0
- 0
2 2
q 4x4
q XD
+ ---
6T02
- - -- --- D )
+
...
40~
qxD
2 SD = XD ( 1 + g3 (YD)2- 2 (!J2.}4+ J'
Diketa -2m =
\ - XD 5 XD .
hui Yn
"
, " o
( gambar 3,04)
c
T
~~ 0
Q=qs
-
- 110 -
ti
.tik C (dib.awahnya). Maka bagdan DC itu dapat
ditulis
_.,~
sin h .. c
.
"x=f: 0
s
c
= c sin h !
*
Hubungan antara x dan y dapat dicari sebagai berikut
=! =sin h ! .
d = tg c c
dy = s.in h !c dx
.COS
J:
h!
y - c = Jx sin
x dx = c
h-c
[ h
-cx
= c
(cos
-
1)
0
c
y = c cos cx 0
Contoh soal 1.
-
S~buahtali tergantung dititik-titik A dan B, dibeb.ani o
leh 3 gaya dititik-titik c, D dan.E (gamba' J.05). J~ra~
Jarak 111endatatrelah tertentu, demikianpula ja~ak ver
tikal titik D dan B terhadap garis menda.tar melalui A.
Ditanyakan letaknya titik C dan E daQ saJa tarik maximum.
. .
12Kg
Gambar 3.05.
t KH = 0 ----'.> AH : BH
t M0 :: 0 -> 6p Av - 10 AH - 12 [ 20, = .0
. - AH+ 61y- = 2q
Dari kedua per-samaanitu terdapatlah
Av : 10 kg.
8v = 12 + 2~ + 8 - 10 = 5~ kg.
- 112 -
. ,Contoh.s?al .3.Q2.
Tali AB mendukung be ban qhor = 500 kg/m'. Ukuran-ukuran
seperti digambar 3.06. Tenttika.n. tegan.gan .... teganga..11 maximum
dan. mj nj mum pada -tali
y = 'nx2
2.T-
0
q = 0,5 t/m1
. Ki ta masukkan koordinat-koord:i.nat A dan B dalam persamaan
tersebut diatas dengan, nilai YA = 3, YB= 9, L 40 ~ =
XB - XA = ~0;
: 3 = Untuk B : 9-= _. 0,5
Untuk A 2
X B
2T0
Setelah dih:i. tung terdapatlah
XB = 25,36 m XA = - 14, 64 m
qx~
T0 ::. 2YB = 5, 9 5 ton.
~ terjadi diti.tik B.
= 9,45 ton..
- 113 ...
t '\
XA XB
IL ~/
/1 1
Gambar 3.06.
Contoh soa L 3.
I
/ Gambar 3.07.
114 ...
J:awaban
Dengan mengambil salib sumbu seperti pada gambar 3.07.h.
maka per samaan o:enja~.i. aebag ai, berikut :
, x.
y = c cos I1 --
~~
x.g ::: 25 YB = 10 + c
setelah n:ilai-nilai tersebut dimasukkan k~dalam persamaan
tali t er-dapat.Lah . ,,
10 + c'= 'cos h ~25
" l cos h ~
25 .10
-c c+ c
Ki ta ambil c. = 32,8 m,
YB = 42,8 m,
.--
-ll5-
Soal - soal. :
1. Sebuah tali sepanjang 13 m diikatkan di ti tikti tik A. r:
dan B yang sama tinggi.nya dan jarak AB = 10 m , Tali_ ..'.
tersebut mendukung gaya-gaya P1 =
159 kg dan P2 =: 100
kg pada garnbar 3.oB.
Ten tuk.an ben tuk tali i tu dengan cara 1 ukisan.
... ..;
Gambar 3.
'
~
!
I.
.Ua.mbar 3-:;10~
.. . .d
(
B A B IV.
KO.H. .
STR UKSI . BERSEN.DI - BANYAI}
1. Balok Gerber.
Di.dal.am pr-ak.t ek banyak ki ta jumpai yang di tum
balok-bal.ok
pu oleh 3 (a tau lebih) per-Letakan , Konstruksi semacan' ini
tidak dapat kita selesa.ik.an dengan bantuan statika saja~
melainka.n ki ta harus mempelajari psnurunannya, Konstruksi
, , s~nacarn itu di$ebut statis tak tertentu. Untuk menghindar
kan hal terse but balok i tu tidak dijadikan sebuah balok
terusrui, melaink.an dibagi menjadi beberapa bagian, yang
dihubungkan seaamanya dengan konstruksi sendi. Dengan Ca
ra demikian reak.si-reaksi perletakan dapa t dihitung dengan
hukum-hukumstatika, demikian pul a bidang M dan D nya. da
pat ditentukan. R.llok yang tersusun ~ semac&il
-
ini disebut
' ,_
.......... '.
Ga.mbar 4. 01.
- 118 -
p D p3 P,
~
1 .. 2
J,
l . i ~-
Gambar-4.02.
;Iflrf:'r:,-; J>..
Gaw.bar 4. 03
I'
Gamba.r-4.-04.
-
1
1
9
.f 2
. ~~E = Re b =
b( L 2 - b) .,R'
2 ).
'I /t
l
.
;
ti.A
.
'
~
tI
bid
.1' p(..t'z
1 ~b)P
2.
Z
2
Gam.
bar
4.05.
r 120 -
Den~an keten t uarr-Ic e ten t.ucn terse but diatas bidang D dan
M nya untuk bagian SC dapa t df.LukI s , Setelah itu kita sele
saikan bagian ABS, yang mendukung gaya-:-gaya P1 di D dan
P2 di S.
RB :;: pl + RS - RA
Ditinj au P1 sr> j r: M ~ -- D R.
.i
,, _ " 1 "l 1
.
Rs a.
c @
bid.D
2t
4 dQ
.
bid.M +
0
bid.N
2tm
/
- 121 -
-
~enyelesaian"bagian AS:
RA = RS =
.f
1
2 p1 = 2 'I'. (keatiaa )-:"""'
-
MD . ..
RA: . 2 = 4 Tm.
I
Is 4 : "s ~ + 3 a 10 + 9 s 19 t.
a,= 4! T. -Ckeat as },
P3
'
Re= 5 - 4! = + l T (keata;t).
t:: - 2 Tm. . t
-
se hingga tinggallah menj adi balok diatas per-Lebakan-per-
Le - takan Adan c. Balok ini dianggap sebagai sistim
peml:>eb~
an
pertamao
Maka = (4 . 7 + 3 3) : i =
';I
37. : 4 ~ T
9
8
= 2 9
T.
= 4 ~ 2 = 8 ~ T m,
2
3 T
m.
4
~. 2 = 16 ~. 8 :' 8 9 .
4
- 9
2!
9
2 4
Re
2
::; - 5
9
19
4
:;::
236.
23
' ,j
LMe = 0 RD = a R (kebawah).
;f3 S2
Re = RD+ RS
2
MC = - RS a.
2
123
\
, RS
-
I
=
1
( pl <t1 - e)
R.1.\
l1 \. ..I \
RB ::: pl + RS RA.
1
= - Rs 4' a.
e( el - e)
,.
e1 P1 (akfba.t P1 saja).
: qt/m'
bid.D
bid.M
,,
I
!
Gambar 4. 07.
j
- 121.t -
,-
bid.M
.
s. ~R
. . .
. . Rs a
~-
. . 4
'I' '
1 .1,1
s,"- . If
'P
2"'2
~
Gambar 4.08.
10 + 6 U) = 51 T.
::: ~ (6 4 - 2 2) =. 2~ T.
::: 1
2
. 11 = 2 T m.
::: - 2 2 ::: - 4 T m.
r~ IJ..... :::: 2~ . 4 .. 10 r m.
-
- 125.-
bid.D
1 .
;rt
....
bid.M
bid.M
s1 ~
RB =. . t: (1 8 + 3 4 -3 1 --
2) = 6
14 ::
21
3
T.
;;: 1
2)
., T.
;;:::
Rc = 1 8 + 4 3 r 6 ~
3
6 (3 34
ME = 1. 4 = 4 T m. MB = - 1 2 = -2Tm.
- 126 -
1t
-'"': ':.
~~..;_.~
b:i.d.. D.
bid~ Jl1
Gambar l+. 1 o
6 Tm.
= . ? -
= -_;;,
. 4 rp
M,, :12 ..L m
u
MF ~~ ')
. .i;
j = 6 r 1n .
dan M nya.
Dengan ketentuan-ketentuan
sebage.i contoh La.i.n diberikan
itu da~at;ah dilukiskanibidang D
pada gambar- 4 .11. DiR
ta.s bagi
'
an A B"01,.),2... t er- beb.an q 1- t. , seal d. .1 u,.. t....r dapa"\.;z.,;
dapa+t-. = ;,:im. f
ang
P = 6 t on ,
--:-- (5
1 1
MJi' o
// :: - 6 t m ,
2.t =-8tm
... k,
0 f.-'t<
H,,,.,.' :: t
t.'
- 9_\. tm ( aJd bat
.'\(_
> + r.
- 127 -
laid.D. ,. 3t 't':': .. -
'
'
bid.M
G~mbar 4.ll.
1). Penyelesaian dengan lukisan.
-.
::..
-
- 128 -
. ..s....
- -- -- ~ -- -~ n---" ,.;_,. P2
~
;;;+A :J'~-
r~. B C 1 -!,
:;.. --:r--._..,...#-----~Ec:-----.,c
\
I'
!
bid.
Gambar 4 .12.
- 129
Bidang M yang terakbi.r akan berben tuk segi tiga dan beaar=
n ya harus diambil se,demikian rupa sehingga momen di bawah
S ( tempa t sen di) harus aama dengan mom en di t empat i tu se
bagai akibat P1 -dan PZ' sehingga jumlahnya aljabar :: O. -i
. . ' .
Dengan sifat terse but diatas ki t.a menghubungkan ti~k a
dan e, yai tu garri s .Fj. sebagai ;aJ;"is penutup bagian AS dan.
ae t e.rusnya garis penu tup s2 di.dapat; den..gan oenghubungkan
d dan g.
r: .
Kesi.m.pulann_yaiel.ah, bahwa kon.struksi i tu dalam penyelesaian.c .'
nya secara lukisan dapa t di.auggap l.ebih. dul u sebagat sebu- \
ah bal.ok di.a t.as 2 perletaka.n. A dan C canpa S dan B. Kemu->
dian di tarik garis-ga.ris 'penugup sederllkian. rupa, sehing
ga momen dibawah sen.df, raenj adi, o.
Sifat-sifat diatas ini akan sanga t bor-guna didalam menye
lesaikan soal-soal balok dengan, 2 aendi, ,
Di bawah ini di berikan con toh penyelesaiannya ( gambar- 4..l3)
bi<l.M
,
=tRc
bid..D
--~JI
----
..~
130 -
..
Mula~mula kita :menganggepnya sebagai balok diatas 2 perle
. takan A dan D dengan gayagaya P1 P . dan P K.ita gamba!_.
2 3
kan lukisan kutub dan gaya;.gaya batangnya. Disini tidal-c
. kita gambarkan garis-penutupnya, melainkan kita tentukan garis-
garis penutup s1, .s2 d~~ s3 denga.n mengir.gat sif't sifat
tersebut diataa. Cara ini ternyata san. g. at. prakt. is.
.*'
1
Gambar
..,.
.; 131 .:
. p = 2t p2 ;; 4t
1 '
J
.Jr
#..
.. :.. I
3'1\'
' '
14,tm
;ff... . . ,..
. Gainbar 415
d. Garis pengaruh
.
' -~~ -.
?' ~ .
. .
kan aebaga.l garis lurus pada gambar .4.16 fh~ Dengan den.
k.ian puIa garis pen9aruh Rs merupakan garis lurus
deng~n ordinat l dLbewah S 'dan O dd.bawah C ( tidak dd.gambar
)
Jika. 1 .t on berada ~e j~~h x dar-L A dan k:i. ta ~etahui tMA:;:Q
maka RB = n
x (garis lurus) . dan hubungan itu be r-Laku dar:i.
,co;
. .l +. -~ '.
titik A sampaf.,S. Maka o;rdina t dibawah S adalah 1 ;
ii
. ,\
.- .." .;.~
-~~ ~.~:~~
'. ' .-: ,.
i ~-T~~~,;;~~r
,,'
-132-
~
- - '.
-
--
'
(c1 + a) - Rs
- :.t1 + :.1.
: : ;r... 1- --~ l~-
,_
x1 ( gar-Ls 1urua)
-.
l
t
I
D B E S .
.r
d
_,_.....~ ~
gp.Rc
~l
""'
1) r:;p
0
~!.
.
l~ -
.
g:p.ME
(a-b~-
Gambar 4.16
~- 153 -
Bila x >l",
..I.
yang ber-sz-t.I L bann~ , t.::.rad:. ,;~atas uag.i an BS
maka RA berrd lai negat Lr , j adi r:.p_ iJ2raraL kebaw;:l:1. Unt uk
bagi.an SV ber Laku pei.,s-amaan. . .,.
fi-( tA- - d)
...... . . . 5(:1--
Bila 1 'ten bt;rada c i s ebe Lat, kiri I>, rnaka
.. '
.. ~
( $(.
1
- d) ( gari s 1urus l
dim&:liia x - j arak_ ..be ban 1 c on darI A. Garis lurus ini di ti
tik A ordinatnya o.
I.~ ,; ' '. ,,.
te'l'le- I.j.
-2
.
~;-~-
Garnbar h menunjukkan garis pen.gar-uh ME. Selama beban bera-
da disebelah kiri E, m.ak a ME = 0. Jika 1 ton dian tara E
dan S, maka M141
.w
== - 1 u, jika u = j .:::.rak ga:ya sompai ti-
tik E.
Untuk u = a, rnaka AE = - 1
a yaf t.u or-ctina t d.l bawah s.
Bila l ton berada df.at as SC, maka M111 = - R" a = _ xl
.0 a.
~ f2
Pada gambar 4.1? diberikan garis-garis pengar-uh untuk bebe
rapa besara..~ pada balok Gerber cliatas 4 perletakan. Perlu dicatat,
bahwa bila beban be r-ada diatas bagian s2D, maka RB = RA = O,
yang berarti bagi an AS2 t i dak bekerja.
gp.R5i )
'V
@)
.
c o
- -- ....'l
E)~ f( .Lz-f)
P2
Gambar 4.17
-135-
.
...
-- .
gp.R3i
- .,
. _.-~
J;~
~1
Gambar 4.18.
13,6 -
x
8D :::
11
6' B
y'
_,-
--~
Menu~~ r ,- ut
'
hukum ~rja virtuil
+ p
- RB
&B on
,..
= 0
RB =
&J)
&B '. p .::- x
l 1 p
- tf +Py :::,0
v
6 .~ ~ MP. =
)'\
77iTA C
)\ .t
. ... ;a: ..,c :
1 n 1 r2
F
Gambar 4.21.
2, Sebuah balok Gerber dengan sebuah sendi (gambar 4.22) men.
dukung beban q t/m' pen uh ae pan jang 2 ;:,' telah terten
tu,
.berapakah pa.njangnya a agar Mmax = Mmin
/.A
'Ti
1. , .
Gambar 4 .22 ,
l
- 139
.1,,
-
~
3. Sebuah balok Gerber dengan 2 sendi mempunyai bagian jor~k
ano Ukuran dan beban yang didukungnya diberikan pada gam
bar 4o23. Lukiskan bidang)D dan M nya. Gambarkan pula ga
ri s pengaruh D T dan M To
Gambar 4.23.
Gambar 4o24.
' 5o lukis~ah bidang D dan M untuk konstruksi menurut gambar
4o25o
Garnbar 4.25.
6. Balok Gerber dengan 2 sendi (gambar 4.26) mendukung q/trn'
penuh diatasnya. Bila panj ang R. telah diketahui,
berapakah a agar pada bagian BC tak terj ad i mornen po s i
tif ? SeteJ ~' itu garnbarkan bidang D dan M nya.
\
\.
f
/
'
\
'
.' Se
be
rn
momen berarti sebagian tampaJ16- nya di be bani de
aakan dan sebagian lain menderi ta tarikan. Benda=ben
da yang bersifat getas, seperti batiu , batu merah,
beton dan sebagaj-nya tidak mampu mendukung tegangan
tarik,
yang berarti pula tidak mampu mendukung momen,
Oleh kar-ena
,
itu suatu konstruksi yang terbuat dari salah satu
b~han ter sebut diatas haruslah d.iberi bentuk
t.
t
'
sedemikian, se.hingga se mua bagi.an hanya dibebani '
l ....
,'-
1
4
2
' .
...
meng;Lngat keset:Lm1fa11ganACB keseluruhannya, kita
me,m
punyai 4 an~, yaitu Av, AH' Bv dan BH. Parlahal kita
D .hanya
e
n mempunyai 3 persa.maan sa ja sehingga kit.a memerlukan
g sebuah
a
n per aamaan Lagd , Untuk keper lue.n i tu ki ta tinjau
~.agian AC
tersendiri (gambar 4.29.b} ds n bag Lan CB tersendiri
(ga.;:_:.bar)
'4 .29. c). Pada bagian AC timbullah ga.ya reaksi
Cv dan CH yang
ar-ahnya diumpamak~n seperti tertera pada gambar
4.29.b.
Dengan msngd.ngat h ukum aksi-r.ee.ksi, raaka pada bagian
CB ga-
1a-reaksi11Ya diti t!k C akan mempunyad,ar ah seperti
gambar
4.29.c',. yaitu berlawanan denge.n yang t Lmbu l, pada
bag Lan Ad.
B
/
/
-
;
A
)II.
G
a
m
b
e
.
r
.
2
8
.~ .
Gambar 429
\
..
j
-- ----J.
- 1lt4 -
r . ..._
.. ,
: ~:\~~S~t
A
~ ;~:
\.,:
, t: ~ 5''
l)a;-d4i~:A clan B' ~asirig-mas,:lhg
t ' ~~ f ~. '', , jl -
.:i" ..
t;aya:-""'.gay_a
v.'
diu.re,ikan .. aai~rti
r~~ksi;_-
-~rah ~endh-t~.r-
vertittai, yili~\(AH;/~v' ~H dan Bv.:
dart - .~::: -:
Au.
-l
+ A.: -ir~.:
l < _t. g J;r-..-i;t'_ =- o -
0
IJ.: . -
\:
-
H
lt .\
. _ . .v.
B',
.. 'll,, .. ' ,. ,'
' -
pokok A1 t1~h1di'tuli'$_7
kan seb~gai',herikut:_ :_ '' - ' ;_~ " >.; ' \ - - '.;
', ..
f -, .
'io .. z .
,- , / .,
I
j
I
j
1-- a
.
c ( eebe Lah
. ; .
'
'
;.. .. jr.
,-/'
MD = Av x:0 H y D -
= MD' - H( xn tgd:. + YD)
dan H d9--
lam arah 1;. garis singgung d.iti tik D; defuikian b~~arnya
Nn dapat di ten tukan dengan mengurill-tan/kedua besaran itu da
puln
Lam arah guri s singgung di ti tik D.
- - -
Komponen-kornponeu-daripada z-e aksd. A dan B menur-ut;.e;aris lu-
Pl.J.s A.B.-adal.ah aoma be aar' dan .be rLawanen arahnya da.n kita se- _,
.- btlt H' = gaya pel engkun g ,
DarL~:
'
. galllbat. dapa.t diliha t
.
H ' -- Ff H .
. .
. .
!I\. .
.
. ;:.. . .. .
Gambar 4...31.
M${a dapat di ten tuk an Y D -1 l3b~ .vIJ. , YE --. 1b344"I' )' ~.3_1< I e
yG --
'.to
- p y G + 2 p XE + p .- XD = 0 AH = +
p + 1 t
= 2 Ii P :i. (3 P - rt P) .. p = +
. Bif .::'-+ li P.
.....
..
-147-
p p
l~
ii
-r---r-r !
!. L.
If
'.gr.t(1.'lkib~t P
Garn.bar l+. 32
Oleh karena tidak ada be ban yang ber-ar-ah mcn.dat ar maka ga.
Ya-gaya-reaksi m ondat ar-, yai tu gaya pelengkung, stling ne
nf.adakan , Jadi AH = B:f-i ::!!! H~ k e duanya be rar-an kedal.am , Ji.k_g
Lau ~endi C d.i.hapuekan dan aal.ah sa.tu dari sehdi pez-Le tak
an diganti dengan lereng, maka H menjaxu-nol se.hingga pe~
Lengkung i tu dapa t ki ta pandan g sebagai balok Luru s AB.
;~
~
- :t48 -
diketahui
4 f' x. ( Q:-
x) -- ~ q x (R, -
H x).
" 2
, '(,
Maka MX :: o ,
m
u
d
a
h
,
Apabila bagian AC juga dibebani, maka
untuk menentukan RA
dan RB dipakai lukisan segibanyak batang
seperti telah diu raikan dalam BAB I 3.
Ki ta mengetahui bahwa oleh karena MA =
MB = Mc = O, m ak a segibanyak batangnya,
yang dapa t ju
ga kita sebut garis momen, akan melalui
titik-titik A, B
d
a
n
c
.
Un tuk jelasnya ki.ta ulangi
dengan sin.gk.at :
Andaikan gaya-ga:yayai.~g bekerja pada
bagian AC telah digan ti dengan resul tan
t'enya R1 dan gaya-gaya yang bekerja pada
bagi.an BC dengan R2. ( gambar 4. 34).
Kita tarik.gaya. batang sementara I'
mele.lui Adan memotong garis kerja R1
dititik S'. Titik:-titik S' dan C
dihubungkan d an garis ini menj adf, II'.
Didalam lukisan-kutubnya kita
menarik jari-jari kutub 1' 11 I. inelal m.
a; dan 2' l! tr' me
l
a
l
u
i
b
.
150 -
* A~=~
Bv =
2
'
!
I
0
"l
Gambar
.
4.35
.
Karena keadaan setangkup penggambaran dilakukan
hanya untuk
setengah bentangan saja.?Sebagai jarak kutub
sangat berguna
jika diambil :: H = 9E1-
Segibanyak-batang yang juga dapa t disebut
pelengkung poli gon kesetimbanga.n i tu rao
rupakan garis paban-pat ah yang men dekati
bentuk pelengkung parabola dan
terletelk didalam (di bawah) pe'Lengkungnya,
Bi dang yang di batasi oleh pelengkung dan
poligon kesetimbangan i tu meluk.iskan bi
dang mom en , 0-
1 eh karena poligon kesetimbangannya terletak
dibawah sumbu
pelen.gkung maka bidang momen i tu
bertanda (-). Seba] i knya, jika poligon
kesetimbangannya terletak diatas .sumbu
peleng
kung, maka bi dang .momennya bertan.da ( +).
I
,i,i'
'
..
j
.
~
-
, r- ......
..L.)C: - '
_q!:_
1\r= Sr
0
l
2.
\
3
4
5
2
il_
H= Br
Pada gambar- 4 .36 di.per-Lf.ha t,kan bi dang momsnpeLerigkung set,g
ngah lingkaran yang dibebani beban terbagi rata dia~as set.
ngah ben t.anga n .Sebegai jarak kutub diambil AH = ~
mendatar ) , Apabila bebannya hai .. ya berarah men.dazar sa ja
(gambar 4.3?), maka An= BE tetapi Av= Bv dan arahnya ber-;
Lawanan, Maka seba.g&i jarak kutub di.arnbil sama dengan r-eak-:
Av.
!
si ve r+Lka I = Be sar nya mome n pa da auat u tampang dinya~
~n oleh jarak mendatar dari titik puse.t tam.pailg terse.fu.tt--:
sampad, poli.gon keSBtim.ba.uga.n..._x jarak ku.tub (Av).
-153-
0
01 ~.
j
\
I
2
-q li
Bv=~
r --
..
2 .e.
5.~ 4 3 2 1 0
Garo.bar 4. 37.
c. Garis pengaruh.
' Kita pan.dang pelengkung ABC (gambar 4.38) yang tidak setang,
'
kup, Ki ta anggap bahwa gaya P yang bergerak i tu membebani
pelengkun.g ABC secara Langsung., Gaya P ini menimbulkan gaya
gaya reaksi di A dan B dan masin.g-masing ki ta ur-afkan dalant
arah vertikal dan dalam anah garis penghubung AB. Dengan .
manggunakan hukum kesetim.ban.gan di ti tik-ti tik 'A dan B yang
jumlahnya momen = O, ma.ka t er'dapat.Lah garis pe_n.garuh Av dan
Bv yang sama bsn tuknya seperti pada balok diatas 2 perletak
an A dan B.
; I
.
.
gp.H
.. _
(< .
. ~ ..; . <~
< '<.. .,
...
Gambar 4.38.
t1:.1tuJ. i:;enc;,"."i :c,a.ri:." p errgar-uh ~i k:itc: p ano ang ste:r,'.dlJ ~<~~-;:<a<L
~C a<i '! l: M -: :.. ''-'"
,.,. -~ .. ~ . ~-, -~,;
t" ct:~."'" >'
'-' =--I
.
4. ;"~ ... - ,
"Ai
- H
t ;5. -~
. 1-t. ._ .;
' ' ; '\
r: ~
--
&.-~ ~- --~~~-~::.: ..
:
Av a - f ' = .f c 0 s cl;,~
H'f' = 0
a .garis psngar-uh H serupa
H
cos~=
= H'
I\.v
)-
f - dengari garis
jadi 'b.erbentuk lurus
perigar-uh ~V'
.,
'
. P_er,sama~p t;ersebut hanya ber Laku se tama ~-~ _b .. . , .
NilaiH akan. mencspa.i maximumji.kcf x = l:r, yaitu
jika P ter
;
c, Set~~d$ng~n
~ ..
letak,,t~pat diat~s titik ;rang~
.d.ia ta.s ;:jj,.~
x ) b jnaka gar-Ls _pengaruh. H akan ser-upa dengan
ga:ris . penga- ., .
-ruh; Bv. Maka bidang pengar uh H merupakan
s.egit:I.g~:qertgan'.,pun- - 'j
;- '
caknya dibawah tit'ik ctgambar 4,.3.s,-qn,.' - 1
dib~w?-h c. s~bab
YJ) .adal~? bila~gan ~etap. .. Maka ~.idang-pe11gar11l:g1~a
MD merupa
.kan penjumlaharr b,:keful!-g-bidang pengaruh t er-aebut
{rtatas. dan i-
.
i ..:
cos," '.
._t,_
~
Lang sung ,
L
4
r
.. . . . ,,
~-
*r1.: ~~~ -156-
~~f~ .
""1r; -:~
G
'
H
'
B
'
.
-
t
=
5
)
.
gp.H
t I
.fi;
-
2-fyD
gp.MD _..
~) l I
f
\
~ sin 0
gp.DD 2f
cos q,
L
t
Garnbar 4. 39
2f
~-1
_t - cos ~
l
I - 157 -
Dengan r.aenghubungkan F1 dan G1 terdapatlah
garis, pengaruh H
yang sesungguhnya. Andaikata jumlah
Lapangan i tu gen?-Pt se hingga ti tik G
mempunyai batang vertikal, maka ge.ris
pebga ruh R ak an r:ienjac,h sarna dengan jika
pelengkung i tu dibebail"'-
i ae car-a langsun,i.
l
'
.
Demikian pul.a gati.s-garis pengaruh MD'
DD' ND dapa t dilukis
dengan m eng an gg'ap .lebih dul.u bebannya
bekerja langsung, ke
mudia.n diadakan pemangkaean-epemengkaean
yang sesuai dengan
Lapang
annya
masing
-
masing
.
MG
pelen.gkung
t/m
b
Av.4 - )...2 + l.f +
i
d 1..1 = I o.
.
M l
I I
'
:,
Av= t.8 t (keatias) ,
t. "eC:: Kv -- 0
l
B1+1+1-8=
gp.I
v 2i t (keatas).
\
=
Gambar
- 158
\ ..
' '\.
I
..,
I
I
): .
y
1c
= o.
=
1 i
I 'b
t
(ked
ala
m).
ME e - AH .
'l.! = - k tm.
M'F - - BH
. 4 =- t
trn.
M"F .....
(RC!. 4 +. q !) tm = - 1 l t11.
flf
JV! .. AH 4 + Av 4 - P
1
2 = - 1 i tr:.
Dengan ketentuan-ketentuan tersebut diata::,
bidang,...bidt1.r.g
N dan M riya dapaf 1,
di Luk'i s , .,
Pada gambar 4~ll0.b diberikan bidang M nyao
Pada gambar c di berikan gar-Ls pengar-uh AH
untuk. beban 1 ton yang bergerak diatas EPD.
Ordinat dibawah C didapat dari h i t ungan dengan
menempatkan 1 ton di C.
r
Bv = Av = ~ ton AH - 1'
f ~- = ! ton.
Pada gambar 4 e llQ. d diberikan garis pengar-uh Mr
Gambar 4. 41 menunj ukkan peLengkurig ABC ~engan j or-ckar {
an dikedua belah sisinya dan uj ung+uj ung
jorOkan itu oe,r se.ndf yang masing-masing
dihubungka.n dengan bal.ok Lur-us . Ra ki-kald AF
dan CB tidaklah sama t Lnggd.nya , Yang har us ct:::
'"'2.J:!,.
~ ..,
se- lesaikan lebih dulu ialah bagian DS1 dan
42
RD = RS . = 2 ton My = E
1 :: 2 tm.
1
. ;
t RE :;
R~ :: 1 tono 2 ., 4 ::: ~ tm.
:::
Ml{
'
-
'
2
Seto:;-lah itu akan kita ,,p.., e Lengkung , Gaya-r
selesaikan bagian
yc";.-reaksi di Adan B maaing ...nasing diu.""aikan tfenurut a.114ah
ve'!"~:L;dl
(Av dan E\r ) dan arah garis perighubung AB (A' H dan B'
H),
1 1
Gaya komponen A'H dan B'H selanjutnya akan diuraikan menu
Ey rut) dan
ar-ahar-ah mendatar
vertikal (Av (AHdar,
d?..n E\,).
. .. .' 2 2
'
I: MB ::: 0 AV 4 - 2 o 5 - 2 o 3. + 1 e 1 = 0
. ~ l
Av = 3
~ t (
keatas).
1
.
15
9
1,,,
, Sr 4m ~1m
@
...
bi_9.M
iI -
l
1 :
9
e - ...
I
..
1
>
TI) )./
1(j
G
a
m
b
a
r
4
.
4
1
.
B 4 + 1 5 + 2 1 -
v,
2 1 0
= + 1 ~ t (keatas)
8v1
Kita. akan lar.gsung mengrri tung AH' j ad.i, b ukan .:~
'rr Untuk in::
kita menggunakan rumus M:c = O cjan A' R ctj
p.cr.dahkan &<:etitik
c I ' dan kemudi.an d_iUraikS..n menur-ut arah V~rtikal
( A.v :i dan
aratl mendatar (AH).
2
,:;Zl_cLi. Av
2. -: .AH ..
. ~ - Rs } - P1 1 = o
. 1. - 1
.. ..
..
AH=~ ton
(keluar).
.1 - 16() ...
l ~
1 .. - : .~
l
~, :: ;fa
'1
on (kebawah).
3 4 ton.
IiV2
Av = AV 1 + = 5
8,."':. 1 tono
'F- ::;
1 ':r
"\
1 '.:::
-.... ? 1 .- 2 tm.
M ' F ; + .;'.:) . tm;
.;..
L
MI '1
,- ...!
M' :: + B;,, 6 : : + ~
ra . ~)
tm; Mi'~q
t
-= Jo..
.
R8' ,.., 1. ~ .. 1 tm. f .
G
:
4 ,
I j J'
I1, !'? dan
Den@:an ketentuan-ket.entuan teraebut diatas hidang
M dapaf di Luki a , Urrt uk melukiskan gar Ls pengaruh AH :: 11
Uf!. tuk beban ya:ng ber-ger-ak diatas DCE, gaya 1 ton di
tempat'kan di c.
AV ::
~ ton~
1
. + AV . 2 = 0
--
AH )
M.,
'-'
= 0 -'> 1
1
AH ::: + ~./ ton.
: . ;
Gambar b me:ntmjt,!ldcq.n bicang M, s sdang gambar- c menunjukkan
gar i,s pengar-uh A," -.
.re ; ~ . .
Gambar h. 42 dan 11. 4 3 menunj ukkan contoh-contoh\hpenytlesa:.
an unt uk pelengkung bersendi t iga 1nt uk ,:;-,.unbar lf. ~2e !
. - I
.....
Av = + j~!-i_s P Bv = h ~ c P !
AH = + h -
2 h
c p BH :: h +
2 h
c P.
I.
Bv ton.
1
,- Ai
::;
+ 1 1
2 ton; ::; 1 2
: Ali = ~ f
!
ton
:
BB ::: - ~ ton.
-r
h
I B B
- - - .:,- - t- - -- H
~
B
y
bid.lid
.,J
G
a
t
n
b
a
r
4
.
4
2
e
.
"'t
I
c
bid.M
2t.
- - ...
A
-;-
B
B
i G
a
l m
2m b
a
A r
y
i 4
B
y .
4
3
.
-
_
';
.
,
.
t
~
.
.
-
r
1
i.'.
t: - -----
~- - -
t
:'!O ;. .l.t
.. . . . ....
('
"
Ga.mt{ 4.4b
Gambar 4.44.
t
!:
Gatnbar 4. 45.
ter- dang ~ nya. Gani>arkan'pula gaj:>is
r tera
pada ~ l-~, I\: clan ?\:
~ ga~
'
e ba r 3. Sebuah pelengkung bersendi
kur 4. tiga berbentuk tembereng.
4L!. Jari-j ari R = 6 m
Gamb sedang u knran-ukaran
ers
arka lainnya tertera pada
ef:
n gambar-4. 46. Gambarkan
bidan bidang M nya untuk
Lga g D beban
q = ~Im' yang terdapat di
1
Qe
rbe
at as QtJ.gian AC. Ga,tnb~rkan pu
'
'\
-
rttu
.
\
I
'
- 163 -
.
~'
6m
-- ""]:i ;
f--
1---
L_
- -
1~ .
;j.3 A- - '
. ..l-
- -
Gambar 4.47
q=lt/m' q:2t/m'
.... : ,. , r- .. ) D
..
- _......._, ...._.-'1._._"'"; "".:~
, - ---- - .LL.------ . -- ... . ---
l l c l '
I l
l
m
.
. l
i'---f
3m !
l
B
1 ------~~L
I
' A
B! ~.;.~~
..
-;:
A ,.
I
.,1 ....
3m ,. . 3m.
;..
Gambar 4 .49.
Gambar. 4.50.
\
- 164 -
q=2t/m'
E F c D
-
P=2t
Ga.mbar 4.52.
q:::~t/m'
..
/ ,,
m
..
G a.mhar --4..53.
J
- 165 -
3. Hool, G.A.
Structures~Vol I,II.
Stresses in Framed Mc.Graw Hill
I
4.:
Kinne,
---
Job.n.son:i.. S. B.
w~s. Cs. Structures.
The Theory and Practi- John Wiley 1
I
Bryan, c. . ce of Modern Framed
j Turneaure, F.E. Structure.
I
t
5. Kirchoff, R. - Die Statik der
Bauwerke.
Von Wilhelm Ernst
ners.
9. Norris, C.H.
and Wilber, J". B. - .Elementary Structural Mc.Graw Hill.
An.aly_sis.
10. Nurluddin A. - Dasar-dasar Grafosta- H. Sta.In
tika.
11. Parcel, J". I. - An.alysis of Statically John Willey
and Moormad Interdeminate Struc and Sons.
R.B.B. tures.
12. Rooseno R. - Permtis Kearah, IJ mu. J'foorddo ff Kol t:f i;
Gaya Prako s
..
.. .
Ja--a Timur
T. A. 1993 I 1994
~! . .
!--"":.
ct u l Penez-bf, t
.
u 1,,4
. ;.;
... . :-;
-Sk-
PRciYEI( PENJlllO
AN BUIW TAHU~
2C02
L
i