Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah/Madrasah : MA. REFAH ISLAMI


Mata Pelajaran : Aqidah akhlak
Kelas/Smt : Sepuluh (X) / Ganjil
Materi Pokok : Menghayati perilaku terpuji (iffah,syajaah dan ‘adda)
Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotongroyong , kerjasama, cinta damai. Responsip dan pro aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
KI-3: memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konsepteptual, procedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena kejadian
memecahan serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: mengolah , menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.4. : Menghayati nilai akhlak terpuji(hikmah,iffah,syajaah dan ‘ adalah )
2.4. : Membiasakan perilaku terpuji iffah,syajaah dan ‘adalah
3.4. : Memahami perilaku terpuji iffah,syaja’ah dan ‘adalah
4.4. : Mempraktekan dari iffah,syaja’ah dan ‘adalah

C. Indikator Pembelajaran
1. Siswa dapat menghayati akhlak terpuji(hikmah,iffah,syajaah dan ‘ adalah )
2. Siswa dapat membiasakan perilaku terpuji iffah,syaja’ah dan ‘addah
3. Siswa dapat memahami perilaku terpuji iffah,syajaah dan ‘addah
4. Siswa dapat mempraktekan perilaku terpuji iffah,syaja’ah dan ‘addah

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan,
siswa dapat merumuskan pengertian iffah,syaja’ah dan ‘addah
2. Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan,
siswa dapat melakukan perilaku terpuji iffah,syaja’ah dan ‘addah

E. Materi Pembelajaran
Iffah secara bahasa, ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah adalah ; menahan diri
sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah haramkan. Dengan demikian, seorang yang ‘afif
adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung
kepada perkara tersebut dan menginginkannya.
Fungsi :
a. Meraih pahala yang besar di akherat.

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


b. Mendapatkan ketenangan hati dan kenikmatan besar di dunia.
c. Memberi jalan keluar dari kesukaran dan kesulitan.

C. Syajaah
menurut bahasa syajaah adalah benar atau gagah. Secara istilah syajaah adalah keteguhan hati
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara bijaksana dan terpuji.
Jadi syaja’ah adalah keberanian yang berlandaskan kebenaran dan di lakukan dengan penuh
pertimbangan.

contoh :
1.Keberanian Jihad Fii Sabilillah (mengahadapi musuh dalam peperangan).
2. Keberanian menyatakan kebenaran (kalimah al-haq) meskipun di depan penguasa yang zalim.
3. Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia mampu melampiaskannya.

D. Adalah (adil)
A’dholah (adil) adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya. adil
merupakan suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada
yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.

Fungsi :
1. Mereka yang bersikap adil akan mendapat keamanan di dunia dan akhirat.
2. Apabila orang adil yang berkuasa, maka keadilan akan memelihara kekuasaannya.
3. Mendapat keridhaan dari Allah SWT.
4. Mereka yang bersikap adil tidak akan menzalimi sesama manusia.
5. Mereka yang bersikap adil akan mendapatkan posisi yang tinggi di dunia maupun akhirat.
6. Keadilan merupakan jalan menuju surga.

F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)


1. Diskusi,membagi siswa dalam beberapa kelompok, menunjuk salah seorang siswa
menjadi moderator, seorang menjadi notulis dan seorang menjadi juru bicara. Setelah
diskusi masing-masing kelompok mempresentasikan kesimpulan didepan kelas.
2. Tanya jawab, guru membagikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi ajar, setiap
bangku diberikan tiga pertanyaaan untuk dijawab bersama teman sebangku, bagi
mereka yang sudah selesai diberikan kesempatan untuk menyampaikan jawabanya
didepan kelas.
3. Resitasi: guru memberikan tugas mandiri kepada seluruh siswa untuk mengakses internet
dirumah, mencari bahan bacaan tentang perilaku terpuji iffah, syaja’ah dan ‘adalah.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Gambar tentang perilaku terpuji iffah,syaja’ah dan ‘adalah
2. Alat/Bahan
- Laptop, LCD Proyektor, Slide
3. Sumber Belajar
- Buku Ajar siswa Akidah Akhlak Kelas X
- Modul hasil karya Musyawarah Guru Akidah Akhlak

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan 10’
1) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah
satu siswa
2) Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tentang
kehadiran siswa serta kebersihan kelas
3) Guru mengajak siswa tadarrus bersama surat-surat pendek atau
ayat-ayat pilihan
4) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
5) Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan kontrak
belajar
Kegiatan Inti 65’
1). Mengamati
Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok dan membagikan
tiga gambar yang berbeda
Guru mempersilahkan siswa untuk mengamati gambar sesuai
dengan tema yang ditentukan dengan tujuan masing-masing
kelompok dapat menyimpulkan
2) Menanya
Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan gambar ataupun materi
pembelajaran.
3) Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen
Masing-masing kelompok membaca materi atau mencari materi
di buku lain atau internet dan mendiskusikan isi materi yang
sudah didapatkan
4) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk mengkaitkan
materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari dan
emnyimpulkanya
5) Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan
kelas dan memajang hasil kesimpulan diskusi yang sudah
diperbaiki di papan pajangan
Kegiatan Menutup 15’
1) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru memberikan penguatan materi ajar
3) Guru memberikan tugas untuk mencari bahan bacaan sesuai
materi ajar “perilaku terpuji iffah,syajaah dan ‘adalah”
4) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup majlis
Gresik, 15 Juni 2022
Mengetahui,
Kepala MA. REFAH ISLAMI Guru Aqidah Akhlaq

SUDARSONO, S.H.I, S.PdI. NUR HASINULLAH SAHIDAN, S.Pd.

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
No Aspek Pengamatan 1 2 3 4
1 Suka memberi sedekah pada orang yang
membutuhkan
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Menegakan kebenaran dan keadilan
4 Menyatakan kekaguman atas kebesaran Tuhan
5 Menempatkan sesuatu pada tempatnya
Jumlah Skor

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP JUJUR

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas :………………….
Materi Pokok :………………….
Tanggal :………………….
PETUNJUK
• Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
• berilah tanda cek (√)sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya tidak meminta-minta kepada orang lain
2 Saya berani kepada siapapun demi kebaikan

3 Saya tidak membeda-bedakan kepada siapapun

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


dilakukan
5 Saya tidak akan berlaku curang

Keterangan :
• SL = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan yang diberikan
• SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan yang diberikan
• KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
• TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan

LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK


SIKAP DISIPLIN (PENILAIAN TEMAN SEJAWAT)

Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh : Skor diperoleh 20, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24, maka skor akhir :
14 X 4 = 3.33
Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf
24 Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF

1. Jelaskan pengertian iffah,syaja’ah dan ‘adalah


2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi sifat iffah, syaja’ah dan ‘adalah
3. Terangkan nilai positif iffah, syaja’ah dan ‘adalah
4. Diskripsikan dengan penalaran tujuan iffah, syaja’ah dan ‘adalah
5. Jelaskan dengan contoh iffah, syaja’ah dan ‘adalah

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Kelas : ............................
Nama : ............................
Topik : ..........................
Aspek Penilaian Catatan
No Materi Yang Harus Dikuasai kesopanan ketulus kepribadi kejujuran
an an
1 Menghafal dalil tentang iffah
2 Kesopanan dalam mengingatkan
orang lain
3 Tidak pilih kasih
4 Tidak ada rasa takut kepada
siapa saja
5 Melafalkan dalil tentang syaja’
Jumlah Nilai
Pedoman penskoran :
• 5 = sangat baik
• 4 = baik
• 3 = cukup
• 2 = kurang

A. Iffah, dan As- syaja’ah


 Sifat Iffah

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


1. Pengertian ‘Iffah
Secara bahasa, ‘iffah adalah menahan secara istilah, menahan diri sepenuhnya dari
perkara-perkara yang Allah haramkan. Dengan demikian, seorang yang ‘afif adalah orang
yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung
kepada perkara tersebut dan menginginkannya.1[5]
Secara etimologis, ‘iffah adalah bentukmasdardari ‘affa-ya’iffu-‘iffah yangberarti
menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga berarti kesucian tubuh. Secara
terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan
merendahkan, merusak dan menjatuhkannya. Iffah(al-iffah) juga dapat dimaknai sebagai
usaha untuk memelihara kesucian diri (al-iffah) adalah menjaga diri dari segala tuduhan,
fitnah, dan memelihara kehormatan.2[6]

2. Iffah dalam Kehidupan


Iffah hendaklah dilakukan setiap waktu agar tetap berada dalam keadaan kesucian. Hal
ini dapat dilakukan dimulai dengan memelihara hati (qalbu) untuk tidak membuat rencana dan
angan-angan yang buruk. Sedangkan kesucian diri terbagi ke dalam beberapa bagian
a) Kesucian panca indra

‫َو ْلَيْسَتْع ِفِفاَّلِذ ْيَنَالَيِج ُد ْو َنِنَك اًحاَح َّتىُيْغ ِنَيُهُم اللُهِم ْنَفْض ِلِه‬

“Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya
sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya.” (An-Nur: 33).

b) Kesucian dari memakan harta orang lain

‫َيْح َس ُبُهُم اْلَج اِهَأُلْغ ِنَياَء ِم َنالَّتَع ُّفِف‬


Artinya : “Orang yang tidak tahu menyangka mereka (orang-orang fakir) itu adalah orang-
orang yang berkecukupan karena mereka ta’affuf (menahan diri dari meminta-minta
kepada manusia).” (Al-Baqarah: 273).

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫َو َم ْنَيْسَتْع ِفْفُيِع َّفُهاُهلل‬

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


Artinya : “Siapa yang menjaga kehormatan dirinya—dengan tidak meminta kepada
manusia dan berambisi untuk beroleh apa yang ada di tangan mereka—Allah ta’ala akan
menganugerahkan kepadanya iffah.”3[7]

Dua kalimat di atas saling terkait satu sama lain, karena kesempurnaan seorang
hamba ada pada keikhlasannya kepada Allah ta’ala, dalam keadaan takut dan berharap
serta bergantung kepada-Nya saja. Adapun kepada makhluk, tidak sama sekali. Oleh karena
itu, seorang hamba sepantasnya berupaya mewujudkan kesempurnaan ini dan
mengamalkan segala sebab yang mengantarkannya kepadanya, sehingga ia benar-benar
menjadi hamba Allah ta’ala semata, merdeka dari perbudakan makhluk.
c) Kesucian Jasad
‫َيا َأُّيَها الَّنِبُّي ُقل َأِّلْز َو اِج َك َو َبَناِتَك َو ِنَس اء اْلُم ْؤ ِمِنيَن ُيْد ِنيَن َع َلْيِهَّن ِم ن َج الِبيِبِهَّن َذ ِلَك َأْد َنى َأن ُيْع َر ْفَن َفال ُيْؤ َذ ْيَن‬
‫َو َك اَن ُهَّللا َغ ُفوًرا َّر ِح يًم ا‬
Artinya :“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Qs. Al-ahzab :59)

d) Kesucian Lisan
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َو ُقْو ُلْو ا َقْو اًل َسِد ْيًد ۙا ُّيْص ِلْح َلُك ْم َاْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنْو َبُك ْۗم َو َم ْن ُّيِط ِع َهّٰللا َو َر ُسْو َلٗه َفَقْد َف اَز‬
‫َفْو ًز ا َع ِظ ْيًم ا‬
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah
Perkataan yang benar,Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka
Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Q.S Al-Ahzab : 70-71)
3. Keutamaan Iffah
Usaha yang dapat ditempuh adalah memaksa jiwa melakukan dua hal berikut:
Memalingkan jiwa dari ketergantungan kepada makhluk dengan menjaga
kehormatan diri sehingga tidak berharap mendapatkan apa yang ada di tangan orang lain,
sehingga tidak meminta kepada makhluk, baik secara lisan (lisanul maqal) maupun
keadaan (lisanul hal).
Memutus ambisi hati dan meminta dengan lisan untuk menjaga kehormatan diri serta
menghindar dari berutang budi kepada makhluk serta memutus ketergantungan hati
kepada mereka, merupakan sebab yang kuat untuk mencapai ‘iffah.
Penyempurna perkara di atas adalah memaksa jiwa untuk melakukan hal kedua,
yaitu merasa cukup dengan Allah ta’ala, percaya dengan pencukupan-Nya. Siapa yang

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


bertawakal kepada Allah ta’ala, pasti Allah ta’ala akan mencukupinya. Inilah yang menjadi
tujuan.
Yang pertama merupakan perantara kepada yang kedua ini, karena orang yang ingin
menjaga diri untuk tidak berambisi terhadap yang dimiliki orang lain, tentu ia harus
memperkuat ketergantungan dirinya kepada Allah ta’ala, berharap dan berambisi
terhadap keutamaan Allah ta’ala dan kebaikan-Nya, memperbaiki persangkaannya dan
percaya kepada Rabbnya. Allah ta’ala itu mengikuti persangkaan baik hamba-Nya. Bila
hamba menyangka baik, ia akan beroleh kebaikan. Sebaliknya, bila ia bersangka selain
kebaikan, ia pun akan memperoleh apa yang disangkanya. Setiap hal di atas meneguhkan
yang lain sehingga memperkuatnya. Semakin kuat ketergantungan kepada Allah ta’ala,
semakin lemah ketergantungan terhadap makhluk. Demikian pula sebaliknya.

 Sifat As- syaja’ah


1. Pengertian As-syaja’ah
Secara etimologi kata as-syaja’ah berarti berani antonimnya dari kata al-jabn yang
berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang.
Sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong seorangmuslim untuk melakukan pekerjaan
berat dan mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya, tetapi sikap ini bila
tidak digunakan sebagaimana mestinya menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan.
Sifat syaja’ahbersedia bertanggung jawab atas segala perbuatannya dengan pikiran
yang jernih serta harapan yang tidak putus. Keberanian tanpa pikiran yang jernih dan
tanpa harapan adalah nekad atau berbuat maksiat, mencuri, berzina berjudi, membunuh,
merampok bukanlah membabi-buta, bukan syaja’ah tapi tahawur pemberani namanya.
Tidak berbuat demikian bukan penakut, tetapi itulah yang disebut Pemberani. Berani
mengendalikan diri walaupun betapa beratnya. Berhenti ditempatnya untuk mengatur
strategi dan disaatnya maju dengan pertimbangan yang tepat.
Setelah pertimbangan dengan mantap dan putusan sudah ditetapkan orang harus
bertekad bulat menjalankannya. Itulah yang disebut “azimah”. Allah SWT Berfirman.
Jiwa besar, yaitu sadar akan kemnampuan diri dan sanggup melaksanakan pekerjaan
besar yang sesuai dengan kemampuannya. Bersedia mengalah dalam persoalan kecil dan
tidak penting Menghormati tetapi tidak silau kepada orang lain.4[8]
a. Tabah, yaitu tidak segera goyah pendirian, bahkan setiap pendirian keyakinan dan
pegangnya dengan mantap

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


b. Keras Kemauan, yaitu bekerja sungguh-sungguh dan tidak berputus asa serta tidak
mudah dibelokkan dari tujuan yang diyakini
c. Ketahanan, yaitu tahan menderita akibat perbuatan dan keyakinannya
d. Tenang, yaitu berhati tenang, tidak selalu menuruti perasaan (emosi) dan tidak
lekas marah
e. Kebesaran, yaitu suka melakukan pekerjaan yang penting atau besar

3. Penerapan sifat syajaah dalam kehidupan


Sumber keberanian yang dimiliki seseorang diantaranya yaitu;
a. Rasa takut kepada Allah swt.
b. Lebih mencintai akhirat daripada dunia,
c. Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang
Jadi berani adalah: “Sikap dewasadalam menghadapi kesulitan atau bahaya ketika
mengancam. Orang yang melihat kejahatan, dan khawatir terkena dampaknya, kemudian
menentang maka itulah pemberani. Orang yang berbuat maksimal sesuai statusnya itulah
pemberani (al-syujja’). Al-syajja’ah(berani) bukan sinonim ‘adam al-khauf(tidak takut sama
sekali)”
Berdasarkan pengertian yang ada di atas, dapat dipahami bahwa berani terhadap sesuatu
bukan berarti hilangnya rasa takut menghadapinya.Keberanian dinilai dari tindakan yang
berorientasi kepada aspek maslahat dan tanggungjawab dan berdasarkan pertimbangan maslahat.
Syaja’ahdapat dibagi menjadi dua macam:
1). Syaja’ah harbiyah, yaitu keberanian yang kelihatan atau tampak, misalnya keberanian waktu
menghadapi musuh dalam peperangan (al-Jihad fi Sabilillah). Allah berfirman :
‫ِمَس ِل‬ ‫ِب ِه‬ ‫ِت‬
(244)
‫َو َقا ُلوْا يِف َس يِل الَّل َو اْع َلُم وْا َأَّن الَّلَه يٌع َع يٌم‬
artinya : “dan berperang lah kamu di jalan allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui “ ( Qs. Al- baqarah: 244)

2). Syaja’ah nafsiyah, yaitu keberanian menghadapi bahaya atau penderitaan dan menegakkan
kebenaran
a) Keberanian mengatakan kebenaran sekalipun didepan penguasa yang DzalimDari Abu
Sa’id Al Khudri, Nabi Muhhammad saw bersabda :

‫َأْفَض اِجْلَه اِد َك ِلَم ُة َعْد ٍل ِعْنَد ُس ْلَطاٍن َج اِئٍر‬


‫ُل‬

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


Artinya “Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di
hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no.
4011. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

b) Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah sekalipun dia bisa


melampiaskannya dan firman Allah swt:

‫َو َأَّما َمْن َخ اَف َم َق اَم َر ِّبِه َو َنَه ى الَّنْف َس َعِن اَهْلَو ى‬
Artinya “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan
diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”(Q.S.
An-Nazia’at 40- 41.)

Munculnya sikap syaja’ahtidak terlepas dari keadaan-keadaan sebagai berikut:


1) Berani membenarkan yang benar dan berani mengingatkan yang salah.
2) Berani membela hak milik, jiwa dan raga, dalam kebenaran.
3) Berani membela kesucian agama dan kehormatan bangsa.
Dari dua macam syaja’ah(keberanian) tersebut di atas, maka syaja’ahdapat dituangkan
dalam beberapa bentuk, yakni:
a) Memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin saja
bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah.
b) Berterus terang dalam kebenaran dan berkata benar di hadapan penguasa yang zalim.
c) Mampu menyimpan rahasia, bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan.
Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu
menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggungjawab.
4. Hikmah Syaja’ah
Dalam ajaran Islam sifat perwira ini sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap muslim,
sebab selain merupakan sifat terpuji juga dapat mendatangkan berbagai kebaikan bagi kehidupan
beragama berbangsa dan bernegara. Syaja’ah(perwira) akan menimbulkan hikmah dalam bentuk
sifat mulia, cepat, tanggap, perkasa, memaafkan, tangguh, menahan amarah, tenang, mencintai.
Akan tetapi apabila seorang terlalu dominan keberaniannya, apabila tidak dikontrol dengan
kecerdasan dan keikhlasan akan dapat memunculkan sifat ceroboh, takabur, meremehkan orang
lain, udzub. Sebaliknya jika seorang mukmin kurang syaja’ah, maka akan dapat memunculkan
sifat rendah diri, cemas, kecewa, kecil hati dan sebagainya.

Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf


Kurikulum MA Refah Islami 2022/2023.rf

Anda mungkin juga menyukai