Anda di halaman 1dari 7

”Technologia” Vol 9, No.

1, Januari – Maret 2018 26

MODEL NEURAL NETWORK BERBASIS PSO DALAM PREDIKSI NILAI


TUKAR RUPIAH TERHADAP EURO
Adani Dharmawati
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
Email : adanidharmawati@uniska-
bjm.ac.id

ABSTRAK
Bagi sebuah negara, nilai tukar mata uang merupakan indikator yang sangat penting bagi
perekonomian mereka. Tujuan dalam prediksi kurs mata uang yaitu untuk
mengetahui nilai tukar mata uang di masa yang akan datang. Setelah hasil prediksi
didapatkan, selanjutnya data tersebut akan digunakan dalam menentukan langkah-langkah
strategis.
Penelitian ini menghasilkan sebuah model optimasi Neural Network berbasis Particle Swarm
Optimization (PSO) yang memiliki kinerja yang paling akurat dalam prediksi nilai tukar Rupiah
terhadap Euro dengan nilai RMSE sebesar 93.219 +/- 19.567.
Kata Kunci: prediksi, kurs, Neural Network, Particle Swarm Optimization

PENDAHULUAN yang sangat dipengaruhi dengan adanya


Faktanya, tidak ada satu negara pun fluktuasi nilai tukar mata uang.
di dunia ini yang mampu memenuhi semua Didalam dunia pendidikan, sangat
kebutuhan konsumsi negara dari hasil banyak ditemukan penelitian tentang
produksi sendiri, walaupun ada beberapa prediksi nilai tukar mata uang tersebut.
komoditi yang berlebih dan menjadi Begitupun dengan metode-metode yang
komoditi ekspor. Sebab itu, bagi negara telah digunakan beserta algoritma optimasi
yang memiliki komoditi ekspor pasti yang mampu memprediksi nilai tukar mata
membutuhkan mata uang asing pada setiap uang. Salah satu metode yang sering
transaksi internasionalnya. Disinilah timbul digunakan dan terbukti memiliki tingkat
permasalahan yang cukup pelik yaitu dalam akurasi tinggi dalam bidang prediksi time
menentukan besaran nilai tukar mata uang series yaitu Metode Neural Network [1].
dari sebuah negara terhadap negara lain. Particle Swarm Optimization (PSO)
Tujuan dalam prediksi kurs mata merupakan algoritma optimasi yang efektif
uang yaitu untuk mengetahui nilai tukar yang dapat memecahkan masalah yang ada
mata uang di masa yang akan datang. pada algoritma Neural Network [2]. Particle
Setelah hasil prediksi didapatkan, Swarm Optimization (PSO) memiliki
selanjutnya data tersebut akan digunakan kelebihan dalam memilih fitur dan juga
oleh pihak-pihak yang membutuhkannya memiliki kinerja yang lebih unggul dalam
dalam menentukan langkah-langkah banyak permasalahan optimasi yang bisa
strategis yang dianggap perlu dilakukan diselesaikan dengan lebih cepat dan juga
dalam meminimalisir kerugian. Contohnya tingkat konvergensi yang cenderung lebih
dalam perusahaan multinasional, nilai kurs stabil [3]. Dalam penelitian oleh Kresna
dapat mempengaruhi keputusan Ramanda mencoba melakukan prediksi
pembiayaan, keputusan investasi, terhadap angka kelahiran premature di
penganggaran modal, dan keputusan lainnya RSUPN Cipto Mangunkusumo. Penelitian
”Technologia” Vol 9, No.1, Januari – Maret 2018 27

ini bertujuan untuk mencari model dari Particle Swarm Optimization (PSO) dalam
metode Neural Network yang memiliki prediksi nilai tukar Rupiah terhadap Euro.
tingkat akurasi tertinggi. Penelitian ini juga
mencoba memasukkan algoritma Particle
TARGET LUARAN DAN MANFAAT
Swarm Optimization (PSO) kedalam Neural
Network. Dengan menggunakan metode PENELITIAN
Neural Network didapatkan tingkat akurasi Target luaran dalam pembuatan
yaitu sebesar 94,60%, dan ketika algoritma laporan penelitian ini adalah untuk
Particle Swarm Optimization (PSO) memfasilitasi tercapainya optimasi Neural
dimasukkan, maka akurasi mengalami Network yang memiliki kinerja yang paling
kenaikan sebesar 0,60% menjadi 95,20% akurat dalam prediksi nilai tukar Rupiah
[4]. terhadap Euro. Adapun manfaat dari
Particle Swarm Optimization, penelitian ini adalah sebagai berikut:
disingkat sebagai PSO, didasarkan pada
perilaku sebuah kawanan serangga, seperti
Manfaat Praktis
Membantu mempercepat dalam
semut, rayap, lebah atau burung. Algoritma
pembuatan angka prediksi nilai tukar Rupiah
PSO meniru perilaku sosial organisme ini.
terhadap Euro di masa yang akan datang
Perilaku sosial terdiri dari tindakan individu
dengan menggunakan model metode Neural
dan pengaruh dari individu-individu lain
Network berbasis Particle Swarm
dalam suatu kelompok [5].
Optimization (PSO) yang memiliki kinerja
Dalam konteks optimasi
yang paling akurat.
multivariabel, kawanan diasumsikan
mempunyai ukuran tertentu atau tetap Manfaat Akademis
dengan setiap partikel posisi awalnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat
terletak di suatu lokasi yang acak dalam memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan
ruang multidimensi. Setiap partikel bagi pengembangan teori dan metode yang
diasumsikan memiliki dua karakteristik: berkaitan dengan prediksi nilai tukar Rupiah
posisi dan kecepatan [6]. terhadap Euro.
Berdasarkan penuturan diatas, maka
penelitian ini akan mencoba menggunakan Manfaat bagi Kebijakan Institusi
Neural Network yang dikombinasikan Setelah hasil prediksi didapatkan,
dengan algoritma optimasi yaitu Particle selanjutnya data tersebut akan digunakan
Swarm Optimization (PSO) untuk optimasi oleh pihak-pihak yang membutuhkannya
bobot atribut. dalam menentukan langkah-langkah
strategis yang dianggap perlu dilakukan agar
RUMUSAN MASALAH meminilisir kerugian. Contohnya dalam
Perlu adanya penelitian tentang perusahaan multinasional, nilai kurs dapat
model optimasi Neural Network yang mempengaruhi keputusan pembiayaan,
memiliki kinerja yang paling akurat dalam keputusan investasi, penganggaran modal,
prediksi nilai tukar Rupiah terhadap Euro. dan keputusan lainnya yang sangat
dipengaruhi dengan adanya fluktuasi nilai
TUJUAN PENELITIAN tukar mata uang.
Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan akurasi dari berbagai
model metode Neural Network berbasis
”Technologia” Vol 9, No.1, Januari – Maret 2018 28

METODE PENELITIAN parameter. Nilai dari parameter – parameter


Metode Pengumpulan Data ini ditentukan secara coba-coba, kemudian
Data yang digunakan adalah data akan dihitung kinerja prediksinya.
Kinerja Neural Network tergantung
nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Euro tidak hanya pada variabel input tetapi juga
yang diperoleh secara langsung ataupun pada ukuran jaringan. Ukuran jaringan yang
tidak langsung, baik bersumber dari tidak memadai dan kesalahan pengaturan
dokumentasi, literatur ataupun sumber parameter akan mempengaruhi kecepatan
lainnya. Data yang digunakan pada konvergensi dan kualitas prediksi. Pemilihan
nilai yang tepat dalam pengaturan
penelitian ini adalah data nilai tukar mata parameter, sangat diperlukan karena banyak
uang Rupiah terhadap Euro yang didapat parameter harus dipilih dan ditetapkan
dari data publikasi website Bank Indonesia sebelum proses pengujian.
(BI) dari bulan Januari 2011 sampai bulan Menentukan topologi
Neural Network
Desember 2015, yaitu sebanyak 1.227 data.

PSO Algorithm
Metode Pengolahan Data Optimasi bobot Menentukan bobot
dengan PSO dan bias secara acak
Data yang telah diperoleh tersebut
akan diterapkan ke dalam beberapa model
Menghasilkan bobot
algoritma Neural Network berbasis PSO dan bias terbaik
untuk memprediksi nilai tukar mata uang
Rupiah terhadap Euro. Model-model

Backpropagation Neural Network


Menghitung error
tersebut akan diimplementasikan dengan
menggunakan RapidMiner 5.3.015.
Selanjutnya dilakukan proses Memperbaharui nilai
bobot dan bias
windowing, windowing biasanya digunakan
untuk mengubah data time series menjadi
contoh set yang berisi contoh dengan
Memeriksa kondisi stop
beberapa atribut yang sesuai dengan poin jika nilai error <= MinErr

berurutan. Contoh set ini kemudian dapat


digunakan untuk pembentukan model, Y

klasifikasi, atau analisis prediktif. Bobot Akhir


Windowing juga dapat digunakan untuk
memvisualisasikan data [7].
Pengukuran akurasi

ANALISIS HASIL DAN


PEMBAHASAN Gambar 1. Model Yang Diusulkan
Model yang diusulkan yaitu
algoritma Neural Network dengan Particle Setiap algoritma akan diuji dengan
Swarm Optimization (PSO) untuk optimasi beberapa perubahan parameter. Setiap kali
bobot atribut. Selanjutnya model tersebut hasil akan dicatat dan dihitung nilai rata-
akan diimplementasikan dengan ratanya. Berdasarkan nilai rata-rata ini hasil
menggunakan RapidMiner 5.3.015. terbaik dari tiap konfigurasi akan ditentukan.
Eksperimen penelitian ini terletak pada Evaluasi dilakukan dengan
pengujian menggunakan data yang identik menganalisa dan membandingkan hasil
namun berbeda dalam nilai beberapa prediksi nilai tukar Rupiah terhadap Euro
”Technologia” Vol 9, No.1, Januari – Maret 2018 29

dari berbagai percobaan dengan mengubah Momentum


beberapa nilai parameter pada model yang Dengan menggunakan nilai parameter
diusulkan untuk mencari konfigurasi Learning Rate = 0,3, Training Cycles = 10,
parameter tersebut yang menghasilkan Hidden Layers Size = 2, Maximum number
tingkat akurasi yang tertinggi. of generation = 5, Population Size =5,
Pengukuran tingkat akurasi prediksi window size = 4, Number of Validations =
dilakukan dengan menghitung rata-rata error 10, berikut merupakan hasil pengujian yang
yang terjadi melalui besaran Root Mean dilakukan dengan melakukan perbahan pada
Square Error (RMSE). nilai Momentum.
Root Mean Square Error adalah
Tabel 2. Hasil Pengujian Momentum
penjumlahan kuadrat error atau selisih
antara nilai sebenarnya (aktual) dan nilai Momentum RMSE
prediksi, kemudian membagi jumlah 0,1 102,105 +/- 23,671
tersebut dengan banyaknya waktu data 0,2 98,146 +/- 22,541
peramalan dan kemudian menarik akarnya. 0,3 97,143 +/- 23,008
Jika nilai RMSE semakin kecil maka 0,4 97,280 +/- 22,440
estimasi model atau variabel tersebut 0,5 99,021 +/- 20,766
semakin valid. Nilai RMSE dapat 0,6 98,711 +/- 20,891
dirumuskan sebagai berikut [8].
0,7 98,194 +/- 25,779
Semakin kecil nilai akurasi dari
masing-masing parameter kinerja ini 0,8 102,511 +/- 24,074
menyatakan semakin dekat nilai prediksi 0,9 128,736 +/- 26,832
dengan nilai sebenarnya. Dengan demikian
dapat diketahui algoritma yang lebih akurat. Dari pengujian tersebut diatas,
Dalam tahapan ini, parameter yang dengan menggunakan nilai parameter yang
akan digunakan dan uji yaitu: telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa
Momentum = 0,3 yang menghasilkan error
Tabel 1. Parameter Pengujian paling kecil, Dan untuk pengujian
Angka selanjutnya maka nilai untuk parameter
Tools Parameter yang Momentum akan selalu bernilai 0,3,
diujikan
Neural Learning Rate
Momentum 0,1-0,9 Dengan menggunakan nilai
Network
Learning Rate 0,1-0,10 parameter Momentum = 0,3, Training Cycles
Training Cycles 10-100 = 10, Hidden Layers Size = 2, Maximum
Hidden Layers number of generation = 5, Population Size
2-5 =5, window size = 4, Number of Validations
Size
= 10, berikut merupakan hasil pengujian
Maximum
number of yang dilakukan dengan melakukan perbahan
PSO 1-10
generation pada nilai Learning Rate.
Population Size 1-10 Tabel 3. Hasil Pengujian Learning Rate
Windowing Window Size 1-10 Learning Rate RMSE
X- Number of 0,1 110,148 +/- 21,045
2-10
Validations Validations 0,2 100,939 +/- 21,937
0,3 97,143 +/- 23,008
0,4 96,363 +/- 23,579
”Technologia” Vol 9, No.1, Januari – Maret 2018 30

0,5 99,533 +/- 24,095 Hidden Layers Size


0,6 99,601 +/- 24,994 Dengan menggunakan nilai
0,7 105,611 +/- 20,818 parameter Momentum = 0,3, Learning Rate
= 0,4, Training Cycles = 60, Maximum
0,8 100,455 +/- 25,407
number of generation = 5, Population Size =
0,9 107,698 +/- 27,010 5, window size = 4, Number of Validations
0,10 112,060 +/- 28,515 = 10, berikut merupakan hasil pengujian
yang dilakukan dengan melakukan perbahan
Dari pengujian tersebut diatas, pada nilai Hidden Layers Size.
dengan menggunakan nilai parameter yang
telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa Tabel 5. Hasil Pengujian Hidden Layers Size
Learning Rate = 0,4 yang menghasilkan Hidden Layers Size RMSE
error paling kecil, Dan untuk pengujian 2 92,408 +/- 15,925
selanjutnya maka nilai untuk parameter 3 91,348 +/- 15,071
Learning Rate akan selalu bernilai 0,4. 4 91,262 +/- 14,731
Training Cycles 5 92,173 +/- 14,827
Dengan menggunakan nilai
parameter Momentum = 0,3, Learning Rate Dari pengujian tersebut diatas,
= 0,4, Hidden Layers Size = 2, Maximum dengan menggunakan nilai parameter yang
number of generation = 5, Population Size = telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa
5, window size = 4, Number of Validations Hidden Layers Size = 4 yang
= 10, berikut merupakan hasil pengujian menghasilkan error paling kecil
yang dilakukan dengan melakukan perbahan
Maximum number of generation
pada nilai Training Cycles. Dengan menggunakan nilai
Tabel 4. Hasil Pengujian Training Cycles parameter Momentum = 0,3, Learning Rate
Training Cycles RMSE = 0,4, Training Cycles = 60, Hidden Layers
10 96.363 +/- 23.579 Size = 4, Population Size = 5, window size
= 4, Number of Validations = 10, berikut
20 97.084 +/- 21.891
merupakan hasil pengujian yang dilakukan
30 96.628 +/- 19.032 dengan melakukan perbahan pada nilai
40 96.185 +/- 20.348 Maximum number of generation.
50 94.994 +/- 18.853
Tabel 6. Hasil Pengujian Maximum number of
60 93.905 +/- 19.648 generation
70 94.311 +/- 19.385 Maximum number of
80 94.135 +/- 20.122 RMSE
generation
90 94.134 +/- 19.998 1 93.152 +/- 18.858
100 94.056 +/- 19.032 2 92.981 +/- 20.265
3 92.474 +/- 19.021
Dari pengujian tersebut diatas,
4 92.474 +/- 19.021
dengan menggunakan nilai parameter yang
telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa 5 92.474 +/- 19.021
Training Cycles = 60 yang menghasilkan 6 92.474 +/- 19.021
error paling kecil, Dan untuk pengujian 7 92.474 +/- 19.021
selanjutnya maka nilai untuk parameter 8 92.474 +/- 19.021
Training Cycles akan selalu bernilai 60. 9 92.474 +/- 19.021
”Technologia” Vol 9, No.1, Januari – Maret 2018 31

10 92.474 +/- 19.021 = 0,4, Training Cycles = 60, Hidden Layers


Size = 4, Maximum number of generation
Dari pengujian tersebut diatas, = 3, Population Size = 5, Number of
dengan menggunakan nilai parameter yang Validations = 10, berikut merupakan hasil
telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa pengujian yang dilakukan dengan
Maximum number of generation = 3 yang melakukan perbahan pada nilai window size.
menghasilkan error paling kecil, Dan untuk
Tabel 8. Hasil Pengujian Window Size
pengujian selanjutnya maka nilai untuk
parameter Maximum number of generation Window Size RMSE
akan selalu bernilai 3. 1 92.828 +/- 19.999
2 95.005 +/- 17.180
Population Size 3 93.548 +/- 19.160
Dengan menggunakan nilai 4 92.474 +/- 19.021
parameter Momentum = 0,3, Learning Rate
5 93.700 +/- 18.525
= 0,4, Training Cycles = 60, Hidden Layers
Size = 4, Maximum number of generation 6 92.843 +/- 20.566
= 3, window size = 4, Number of 7 94.252 +/- 20.552
Validations = 10, berikut merupakan hasil 8 95.275 +/- 20.228
pengujian yang dilakukan dengan 9 93.039 +/- 19.745
melakukan perbahan pada nilai Population 10 94.345 +/- 19.521
Size.
Dari pengujian tersebut diatas,
Tabel 7. Hasil Pengujian Population Size
dengan menggunakan nilai parameter yang
Population Size RMSE
telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa
1 97.791 +/- 20.022 window size = 4 yang menghasilkan error
2 94.367 +/- 20.076 paling kecil.
3 93.776 +/- 18.806
4 92.842 +/- 21.176 Number of Validations
Dengan menggunakan nilai
5 92.474 +/- 19.021
parameter Momentum = 0,3, Learning Rate
6 93.320 +/- 19.494 = 0,4, Training Cycles = 60, Hidden Layers
7 93.652 +/- 22.643 Size = 4, Maximum number of generation
8 93.019 +/- 19.284 = 3, Population Size = 5, window size = 4
9 93.339 +/- 19.763 berikut merupakan hasil pengujian yang
10 94.212 +/- 19.930 dilakukan dengan melakukan perbahan pada
Number of Validations = 10.
Dari pengujian tersebut diatas,
Tabel 9. Hasil Pengujian Number of Validations
dengan menggunakan nilai parameter yang
Number of
telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa RMSE
Validations
Population Size = 5 yang menghasilkan
error paling kecil, Dan untuk pengujian 2 625.335 +/- 491.839
selanjutnya maka nilai untuk parameter 3 94.645 +/- 16.281
Population Size akan selalu bernilai 5. 4 93.219 +/- 19.567
5 94.022 +/- 19.485
Window Size 6 93.905 +/- 19.648
Dengan menggunakan nilai
parameter Momentum = 0,3, Learning Rate 7 94.653 +/- 22.111
”Technologia” Vol 9, No.1, Januari – Maret 2018 32

8 94.051 +/- 21.178 [2] Tae Su Park, Ju Hong Lee, and Bumghi
9 96.043 +/- 21.679 Choi, "Optimization For Artificial Neural
10 95.022 +/- 20.198 Network With Adaptive Inertial Weight
Of Particle Swarm Optimization,"
Dari pengujian tersebut diatas, Cognitive Informatics, IEEE, pp. 481-
dengan menggunakan nilai parameter yang 485, 2009.
telah ditetapkan, maka diperoleh bahwa [3] S. H. Ling, H. T. Nguyen, and K. Y.
Number of Validations = 4 yang Chan, "A New Particle Swarm
menghasilkan error paling kecil, Dan untuk Optimization Algorithm for Neural
pengujian selanjutnya maka nilai untuk Network Optimization," Network and
parameter Number of Validations akan System Security, third International
selalu bernilai 4. Conference, pp. 516-521, 2009.
[4] Setyoningsih Wibowo, "Neural Network
Dengan Algoritma Genetika Sebagai
PENUTUP
Pemilihan Fitur Pada Prediksi Loyalitas
Kesimpulan Pelanggan," Majalah Ilmiah Pawiyatan,
Dengan menggunakan nilai vol. XXI, pp. 78-91, Oktober 2014.
parameter Momentum = 0,3, Learning Rate [5] E. J. Alba, Jourdan L Garcia Nieto, and
= 0,4, Training Cycles = 60, Hidden Layers E. G. Talbi, "Gene selection in cancer
Size = 4, Maximum number of generation classification using PSO/SVM and
= 3, Population Size = 5, window size = 4 GA/SVM hybrid algorithms," IEEE
dan Number of Validations = 4 merupakan Congress on Evolutionary Computation,
model optimasi Neural Network berbasis pp. 284–290, September 2007.
Particle Swarm Optimization (PSO) yang [6] B. Birge, "A Particle Swarm
memiliki kinerja yang paling akurat dalam Optimization (PSO) Primer," 2007.
prediksi nilai tukar Rupiah terhadap Euro [7] A. Chisholm, Exploring Data with
dengan nilai RMSE sebesar 93.219 +/- RapidMiner., 2013.
19.567. [8] Pang M and Zhao X, "Traffic Flow
Prediction of Chaos Time series by Using
Saran Subtractive Clustering for Fuzzy Neural
Untuk penelitian selanjutnya Network Modeling," 2008 Second
diharapkan memperbanyak pelatihan International Symposium on Intelligent
konfigurasi hingga mendapatkan model Information Technology Application, pp.
yang menghasilkan error sekecil-kecilnya. 23-27, Desember 2008.
Selain itu juga dapat mengkombinasikan
dengan algoritma optimasi lain seperti
Ant Colony Optimization (ACO),
Adaboost, atau algoritma optimasi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Hadapiningradja Kusumodestoni and


Suyatno, "Prediksi Forex Menggunakan
Model Neural Network," Jurnal
SIMETRIS, Vol 6 No 2 November 2015,
vol. 6, no. 2, pp. 205-2010, November
2015.

Anda mungkin juga menyukai