Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

PROGRAM HIBAH PENELITIAN UNSERA

Judul Penelitian
STUDI PENDAHULUAN : MODIFIKASI MATERIAL FOTOKATALIS SEBAGAI
UV FILTER DAN ANTIBACTERIAL AGENT PADA MULTIFUNCTIONAL LOTION

Peneliti Utama : Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT


Anggota : Safril Kartika W, ST., MT
Mahasiswa : 1. Adit Rohiman (21120002)
2. Akhmad Sobana (21120004)
3. Wahyu Kurniawan (21120045)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
FEBRUARI 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM HIBAH PENELITIAN UNSERA
TAHUN 2022

1. Judul : Studi Pendahuluan : Modifikasi Material


Fotokatalis Sebagai UV Filter dan Antibacterial Agent
Pada Multifunctional Lotion
2. Tema/Topik Penelitian : Smart Environment
3. Pengusul
a. Nama Lengkap dengan Gelar : Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT
b. NIDN : 0403128502
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Fakultas : Teknik
e. Program Studi : Teknik Kimia
f. Nomor HP : 087809348097
g. Alamat surel (e-mail) : tiurelysabeth@unsera.ac.id
4. Biaya yang diusulkan : Rp.8.000.000,-
5. Target Luaran:
No Nama Jurnal Akreditasi Jurnal (Sinta)
1 Journal of Scientific & Applied Chemistry Sinta 2

Serang, 30 November 2022


Mengetahui,
Kepala Program Studi Peneliti Utama

(Apriliana Dwijayanti, S.Si., MT) (Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT)


NIDN. 0402048503 NIDN. 0403128502

ii
RINGKASAN

Kosmetik tidak lagi dipandang dari sisi estetika, tetapi juga merupakan kebutuhan
yang terkait dengan kesehatan. Semakin menipisnya lapisan ozon menyebabkan radiasi sinar
UV semakin meningkat. Radiasi sinar UV ini tidak baik bagi kulit karena merupakan salah
satu penyebab terjadinya kanker pada kulit. Oleh sebab itu, dibutuhkan kosmetika sebagai
pelindung dari radiasi sinar UV yang biasa disebut tabir surya (UV filter). Pembuatan tabir
surya pada kosmetik bisa dibuat dari bahan organik maupun anorganik. Bahan-bahan organik
yang sering digunakan sebagai material tabir surya dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Pada
tahun 2018, Environmental Working Group (EWG) melaporkan bahwa dua pertiga dari tabir
surya tersedia di Amerika Serikat mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan
dan sebagian besar merupakan filter berbahan organik. Sehingga diperlukan penelitian
mengenai penggunaan bahan anorganik sebagai bahan dasar tabir surya. Selain kanker kulit
yang disebabkan radiasi sinar UV, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan kerusakan lapisan
kulit. Udara kotor dan lembab membuat bakteri berkembang dengan cepat. Bakteri yang
paling sering menginfeksi kulit adalah Staphylococcus dan Streptococcus yang menyebabkan
ruam kemerahan. Oleh karena itu, diperlukan kosmetika yang multifungsi, tidak hanya
melindungi kulit dari radiasi sinar UV tetapi juga berfungsi sebagai antibakteri. Kosmetik
multifungsi ini dapat diaplikasikan pada multifunctional lotion.
Pada penelitian ini akan dilakukan sintesis bahan dasar tabir surya berbasis material
anorganik semikonduktor yang dapat beraktifitas secara fotokatalitik. TiO 2 dan ZnO sudah
sering digunakan sebagai bahan dasar tabir surya. Tetapi modifikasi properties untuk
meningkatkan kinerjanya masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan memodifikasi TiO 2
dan ZnO dengan menambahkan dopan Ag agar kinerjanya sebagai tabir surya menjadi lebih
efektif. Selain itu, penambahan Ag juga dapat juga bersifat sebagai zat antibakteri. Sehingga
didapatkan material yang multifungsi sebagai tabir surya sekaligus zat antibakteri.
Tahapan penelitian yaitu sintesis Ag/TiO2 dan Ag/ZnO, karakterisasi material, dan uji
kinerjanya. Jenis karakterisasi yang dilakukan menggunakan UV-Vis DRS dan SEM EDX.
Uji kinerja dilakukan untuk menguji kemampuan material sebagai zat antibakteri. Target
luaran penelitian ini adalah jurnal nasional terindeks SINTA 3. Jurnal nasional yang menjadi
sasaran adalah Journal of Scientific & Applied Chemistry yang diterbitkan oleh Universitas
Diponegoro.

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan...........................................................................................................ii
Ringkasan.........................................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup......................................................................................................2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................4


2.1 Material Nanopartikel Fotokatalis Dalam Dunia Kosmetik..................................4
2.2 Modifikasi Fotokatalisis dengan Dopan Logam Ag..............................................5
2.3 Pereduksi Ion Ag Berbasis Bahan Alam................................................................7
2.4 State of The Art......................................................................................................7

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN........................................................................9


3.1 Tahapan Penelitian...................................................................................................9
3.2 Ektraksi Daun Gambir.............................................................................................9
3.2 Sintesis Material Fotokatalis Dengan Doping Ag ...................................................9
3.3 Karakterisasi material fotokatalis...........................................................................10
3.4 Uji Antibakteri Secara Fotokatalitik......................................................................10
3.5 Jadwal Pelaksanaan................................................................................................11
3.6 Rencana Anggaran Belanja....................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
LAMPIRAN BIODATA PENELITI UTAMA DAN ANGGOTA............................14
LAMPIRAN SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA...................................18

iv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkurangnya lapisan ozon pada atmosfer menyebabkan radiasi sinar ultraviolet (UV)
semakin meningkat. Spektrum sinar UV pada radiasi matahari dibagi menjadi 3 rentang
panjang gelombang yaitu UV A (320 – 400 nm), UV B (280 -320 nm), dan UV C (100-28nm)
[1]. Panjang gelombang yang pendek dari UV C sepenuhnya dapat diblokir oleh ozon,
molekul oksigen, dan uap air yang ada di atmosfer, sehingga sinar UV dari matahari yang
meradiasi bumi mengandung 95% UV A dan 5% UV B [1, 2]. UV A bahkan dapat menembus
sampai ke lapisan subkulit, sedangkan UV B dapat menembus lapisan epidermis permukaan
kulit. Radiasi sinar UV A dan B ini dapat menyebabkan sunburn dan kerusakan DNA pada
kulit [3]. Kerusakan DNA ini dapat menyebabkan kanker kulit.
Resiko kerusakan kulit akibat radiasi UV A dan UV B dapat dihindari dengan
penggunaan kosmetik. Pada era modern seperti saat ini, kosmetik merupakan kebutuhan yang
sangat penting terutama bagi kaum wanita. Penggunaan kosmetik tidak hanya dilihat dari
sudut pandang estetika, tetapi juga dipandang dari sisi kesehatan. Kandungan tabir surya pada
kosmetik dapat mengurangi resiko kanker kulit. Oleh sebab itu, banyak peneliti
mengembangkan bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik, terutama tabir surya. Bahan-
bahan organik yang sering digunakan sebagai material tabir surya dapat menyebabkan iritasi
pada kulit. Pada tahun 2018, Environmental Working Group (EWG) melaporkan bahwa dua
pertiga dari tabir surya tersedia di Amerika Serikat mengandung bahan kimia yang berbahaya
bagi lingkungan dan sebagian besar merupakan filter berbahan organik [4]. Filter organik
memiliki efek hormonal negatif pada hewan [5]. Meskipun ada belum ada efek yang diketahui
pada manusia. Sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai penggunaan
bahan inorganik sebagai bahan dasar tabir surya. Selain kanker kulit yang disebabkan radiasi
sinar UV, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan kerusakan lapisan kulit. Udara kotor dan
lembab membuat bakteri berkembang dengan cepat. Bakteri yang paling sering menginfeksi
kulit adalah Staphylococcus dan Streptococcus yang menyebabkan ruam kemerahan Oleh
karena itu, diperlukan kosmetika yang multifungsi, tidak hanya melindungi kulit dari radiasi
sinar UV tetapi juga berfungsi sebagai antibakteri. Kosmetik multifungsi ini dapat
diaplikasikan pada multifunctional lotion.
Material inorganik berbasis semikonduktor seperti TiO 2 dan ZnO telah terbukti aman
digunakan sebagai dasar kosmetik melalui aktivitas fotokatalitik [4]. TiO2 dan ZnO memiliki
celah energi yang cukup lebar untuk menyerap sinar UV sehingga efektif sebagai UV filter.

1
Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memodifikasi material tersebut agar dapat
bekerja dalam satu mutifunctional lotion yang tidak hanya melindungi kulit dari radiasi sinar
UV tetapi juga melindungi dari infeksi bakteri.
Unsur Ag biasa digunakan sebagai dopan logam pada semikonduktor fotokatalis yang
berfungsi sebagai electron trapper sehingga proses fotokatalitik berlangsung lebih efektif .
Selain itu, penambahan unsur Ag juga dapat berfungsi sebagai zat antibakteri [6]. Namun
yang menjadi masalah adalah proses reduksi ion Ag yang biasanya menggunakan bahan
pereduksi kimiawi yang berbahaya, beracun, dan mahal.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada pengembangan semikonduktor TiO 2 dan ZnO yang
didopan nanopartikel Ag dengan memanfaatkan ekstrak daun gambir sebagai bahan pereduksi
alami. Material tersebut akan digunakan sebagai tabir surya dan zat antibakteri yang akan
bekerja secara fotokatalitik.

1.2 Rumusan Masalah


Penelitian ini merupakan suatu bentuk usaha untuk memodifikasi bahan
semikonduktor TiO2 dan ZnO sebagai tabir surya dan zat antibakteri dalam multifunctional
lotion sebagai salah satu kosmetik untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV A dan UV B,
sekaligus infeksi bakteri. Permasalahan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja ekstrak daun gambir sebagai pereduksi ion Ag pada komposit
Ag/TiO2 dan Ag/ZnO
2. Bagaimana pengaruh dopan Ag terhadap kinerja TiO 2 dan ZnO sebagai tabir surya dan
zat antibakteri

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis kinerja ekstrak daun gambir dalam mereduksi ion Ag pada komposit
Ag/TiO2 dan Ag/ZnO
2. Menganalisis pengaruh penambahan dopan Ag pada kinerja TiO 2 dan ZnO
sebagai sebagai tabir surya sekaligus zat antibakteri

1.4 Ruang Lingkup


Pada penelitian ini diberi batasan-batasan agar terfokus pada tujuan. Ruang lingkup
pada penelitian ini adalah :

2
1. Pereduksi dibatasi hanya menggunakan ekstrak daun gambir dan perbandingan kinerjanya
dengan pereduksi sintetis NaBH4 berdasarkan penelitian sebelumnya
2. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah TiO2 dan ZnO
3. Dopan Ag yang ditambahkan berasal dari AgNO3
4. Metode penambahan dopan dilakukan dengan metode green synthesis
5. Uji kinerja Ag/TiO2 dan Ag/ZnO dibatasi pada daya absorpsi sinar UV dan disinfeksi
bakteri secara fotokatalitik.

3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Material Nanopartikel Fotokatalis Dalam Dunia Kosmetik


Nanopartikel memiliki aplikasi yang luas dalam industri kosmetik karena merupakan
komponen kunci dari tabir surya berbahan dasar anorganik. ZnO dan TiO2 telah digunakan
dalam tabir surya sejak tahun 1980-an [7]. ZnO dan TiO2 memiliki ukuran berkisar dari 200-
400 nm dan 150-300 nm [8]. Partikel yang lebih kecil ini memungkinkan untuk digunakan
sebagai formulasi tabir surya secara efektif. ZnO dan TiO2 digunakan dalam tabir surya
karena daya serap terhadap foton yang tinggi. Kemampuan partikel ini untuk melindungi dari
paparan sinar UV berhubungan langsung dengan ukuran partikel. ZnO memiliki kurva
penyerapan datar di seluruh spektrum UV A dan UV B. Penyerapan spektrum TiO 2 bergeser
ke spektrum UV B yang dominan. Nanopartikel ZnO dan TiO 2 memiliki keunggulan
formulasi nongreasy yang transparan, murah dan tidak terdegradasi dengan paparan radiasi
UV [9].
Fotokatalisis merupakan kombinasi proses dari fotokimia dan katalisis. Dalam proses
ini diperlukan cahaya dan katalis untuk mempercepat suatu transformasi kimia. Dengan
demikian fotokatalisis dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terjadi berdasarkan pada
kemampuan ganda dari fotokatalis untuk mengabsorbsi foton dan transformasi kimiawi secara
bersamaan. Kemampuan mengabsorpsi sinar UV ini yang berkaitan dengan kemampuannya
sebagai tabir surya.
Oksidasi fotokatalisis dengan tenaga surya dan semikonduktor adalah salah satu
bagian dari proses Advanced Oxidation Processes (AOPs) yang merupakan perkembangan
teknologi pengolahan air untuk degradasi atau mineralisasi keseluruhan dari materi organik
[10]. Metode ini memilki keuntungan untuk menghancurkan polutan, tidak seperti teknologi
konvensional karbon aktif yang hanya mengubah kontaminan dari satu fasa ke fasa lain.
Karakteristik AOPs adalah pembentukan radikal bebas yang sangat reaktif, terutama radikal
hidroksil (OH) [11]. Radikal bebas ini dapat dimanfaatkan untuk mendegradasi polutan,
kotoran atau debu yang kemungkinan menempel pada kulit. Sehingga penggunaan material
fotokatalis dapat bekeja 2 ini 1, sebagai tabis surya sekaligus mendegradasi kotoran pada
kulit.
Bahan-bahan semikonduktor dapat dimanfaatkan sebagai katalis dalam proses-proses
transformasi kimia yang dibantu cahaya. Semikonduktor memiliki daerah energi kosong yang
disebut celah pita energi ( bandgap energy). Jika cahaya yang mengenai bahan semikonduktor

4
memilki energi yang setara atau lebih besar dari celah pita energinya maka semikonduktor
tersebut akan berfungsi sebagai katalis. Fenomena fotokatalisis diawali dengan fotoeksitasi.
Induksi oleh sinar UV menyebabkan terjadinya eksitasi eletron dari pita valensi ke pita
konduksi dalam bahan semikonduktor. Proses ini menghasilkan hole yang terlokalisasi di pita
valensi dan elektron pada pita konduksi [12].

Gambar 2.1 Peristiwa fotokimia dan fotofisika yang terjadi pada semikonduktor oksida
logam setelah iradiasi UV [13]

2.2. Modifikasi Fotokatalisis dengan Dopan Logam Ag


Penambahan dopan logam dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
fotokatalitik. Peningkatan ini berhubungan dengan efisiensi dan kemampuan inti dopan
dalam menangkap pembawa muatan (electron trapping) dan menurunkan laju
rekombinasi antara e dan h . Efek penambahan dopan tergantung pada beberapa faktor,
- +

yaitu metode penambahan, tipe, dan loading dopan. Perbandingan antara metode
penambahan yang satu dengan lainnya sulit dilakukan karena adanya perbedaaan
metode preparasi dan kondisi eksperimen.
Logam ataupun logam oksida dapat ditambahkan ke dalam struktur TiO 2 atau ZnO
dengan metode doping, implanting, dan co-precipitating. Beberapa syarat yang harus
dipenuhi suatu logam dapat menjadi dopan yang berfungsi sebagai electron trapper
pada proses fotokatalisis adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tingkat energi fermi lebih kecil dari TiO 2; e- berpindah dari pita
konduksi ke dopan logam, sementara h+ tetap berada pada pita valensi.

5
2. Memiliki electron work function (energi minimum yang dibutuhkan untuk
mengambil e- dari permukaan padatan) lebih besar dari TiO 2. Semakin besar
perbedaan electron work function antara fotokatalis dan dopan logam, maka
efisiensi electron trapping dapat semakin meningkat.
3. Memiliki potensial redoks lebih positif dari pita konduksinya, sehingga
perpindahan elektron lebih baik.

Pada penelitian yang dilakukan saat ini, digunakan dopan logam perak (Ag). Logam
perak telah terbukti mendukung aktivitas dari fotokatalis dalam
mendegradasi senyawa organik maupun sebagai agen anti bakteri [6]. Fotokatalis berdopan
logam seperti Ag mempunyai sifat yang lebih, diantaranya secara fotokatalis mampu bekerja
pada sinar tampak, kemampuan dalam sifat biologi, dan memiliki sifat antimikroba [2]. Proses
antibakteri menggunakan perak telah diuji pada Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, dan Escherichia coli [14]. Jika dibandingkan dengan bahan anti bakteri lain, ion,
atau logam perak memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Efektif mengatasi kuman pada konsentrasi rendah dan jangka waktu yang lama
(efek spektrum antiseptik luas).
2. Tidak beracun dan menimbulkan efek samping pada kulit.
3. Memiliki tingkat volatilitas rendah dan stabilitas termal tinggi [14].

Pada prinsipnya kerja logam Ag dapat berinteraksi dengan dinding sel dan berikatan
dengan DNA serta RNA bakteri. Pada kondisi ini, ion perak berlaku sebagai inhibitor proses
replikasi bakteri. Hal ini menyebabkan bakteri kehilangan kemampuan bertahan hidup akibat
tidak mampu melakukan respirasi dan replikasi. Pada E.coli, ion perak menghambat
pengambilan fosfat yang diperlukan pada proses respirasi dan mengeluarkan fosfat, amnitol,
suksinat, prolin, serta glutamin dari sel E.coli [14]. Senyawa perak yang telah digunakan
sebagai agen antimicrobial, antara lain Ag-zeolit, AgNO3, Fe3O4/Ag, nano-Ag [14], AgBr,
dan AgCl [15]. Ag/AgBr yang telah diimpregnasi pada P-25 TiO2 memiliki kemampuan
adsorpsi bakteri yang tinggi dalam gelap dan aktivitas fotokatalitik yang tinggi pada cahaya
tampak. Dopan logam Ag juga telah digunakan untuk mendegradasi beberapa senyawa
organik, seperti rhodamine blue dan asam formiat [16]. Penggunaan logam Ag mendukung
proses fotokatalisis pada disinfeksi udara telah dibuktikan menggunakan model bakteri udara
B.cereus, A. niger, dan MS2 Bacteriophage [17].

6
2.3 Pereduksi Ion Ag Berbasis Bahan Alam
Penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai pengganti bahan kimia pada proses reduksi
dalam sintesis nanopartikel telah mendapat perhatian peneliti akhir-akhir ini. Hal ini
dikarenakan penggunaan bioreduktor mampu mengatasi salah satu masalah yang ditemukan
di konvensional metode reduksi kimia, yaitu penggunaan bahan beracun dan pereduksi kimia
yang tidak ramah lingkungan. Pada di sisi lain, metode reduksi kimia sangat luas digunakan
dalam sintesis nanopartikel dalam skala besar karena kesederhanaannya dan biaya yang relatif
rendah [18, 19]. Tumbuhan gambir (Uncaria Gambir Roxb) adalah salah satunya tanaman
khas Sumatera Barat yang dianggap sebagai salah satu komoditas unggulan daerah dan dapat
dimanfaatkan sebagai tanaman herbal karena kandungan fitokimianya. Kandungan fitokimia
dalam tanaman ini berpotensi sebagai pereduksi dalam sintesis nanopartikel logam dan logam
oksida. Beberapa nanopartikel logam, seperti Ag dan Au, telah berhasil disintesis dengan
metode reduksi logam menggunakan bioreduktor ekstrak daun gambir [20]. Beberapa
tanaman dilaporkan dapat mereduksi ion Ag menjadi Ag nanopartikel seperti ekstrak daun
Butea monosperma, Melissa officinalis, ekstrak rumput laut Padina tetrachromatic, dan
banyak tanaman lainnya [21-23].

2.4 State of The Art


Perkembangan penggunaan material anorganik sebagai tabir surya dalam kurun
beberapa tahun terdapat pada di bawah ini:

Tahun 2020
Sintesis
Tahun 2015 Tahun 2019 nanokomposit
Tahun 2000-an Tahun 2018
Tahun 1980-an Modifikasi TiO2 SIntesis Y2O3 dengan
Sintesis TiO2 Enkapsulasi komposit TiO2 untuk
Pengembanga menggunakan
dengan dopan TiO2 CeO2 dengan meningkatkan
biopolimer
n awal TiO2 Mn dan Al menggunakan aktifitas
untuk TiO2 dan ZnO
dan ZnO untuk chitosan untuk fotokatalitik
meningkatkan dalam
sebagai tabir meningkatkan diaplikasikan dalam
aktifitas aplikasinya
surya sistem proteksi pada aplaksinya
fotokatalitik sebagai
pada uv filter sunblocking sebagai
pada uv filter sunscreen
sunscreen

Gambar 2.2 Perkembangan penggunaan TiO2 dan ZnO sebagai UV filter

7
Gambar 2.3 State of the art

8
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Serang Raya.
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan, diperlukan suatu desain atau tahapan
penelitian sebagai acuan dalam pelaksanaannya. Pada penelitian ini dibuat tahapan sebagai
berikut :

Sintesis material
Variabel : fotokatalis dengan doping
Material semikonduktor Ag

Karakterisasi
Ag/TiO2 1. UV Vis DRS
Ektraksi Maserasi dan
Destilasi Daun Gambir Ag/ZnO 2. SEM EDX

Uji kinerja
1. Uji antibakteri

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Tahun ke 1

3.2 Ekstraksi Daun Gambir


Daun gambir yang sudah dicuci dan dikering anginkan, dirajang lalu ditimbang
sebanyak 50 gr, dimasukkan ke botol maserasi, tambahkan pelarut etanol (1:1) hingga
terendam. Biarkan selama 5 hari lalu saring, ulangi perendaman dengan etanol 3 kali. Maserat
yang diperoleh etanol diuapkan pelarutnya dengan menggunakan destilasi vakum, dilanjutkan
dengan Rotary evaporator hingga terbentuk ekstrak kental.
3.3 Sintesis Material Fotokatalis Dengan Doping Ag
Sintesis TiO2 dan ZnO yang didoping Ag menggunakan metode sintesis hijau dengan
ekstrak daun Uncaria gambir roxb sebagai reduktor. Prekursor Ag yang digunakan adalah
perak nitrat (AgNO3, Merck). Dalam prosesnya, 2 g TiO 2 P25 (Evonik) dan ZnO
didispersikan dalam 170 ml aquadest, sedangkan pH diatur hingga nilai 3 menggunakan asam
nitrat (HNO3 65%, Merck). Suspensi TiO2 dan ZnO disonikasi selama 20 menit sebelum
ditambahkan perak nitrat (3% b/b TiO2 P25 atau ZnO). Setelah itu, 40 ml ekstrak daun gambir

9
ditambahkan ke dalam campuran. Larutan diaduk selama 4 jam hingga berubah warna dari
coklat muda menjadi coklat tua, yang menunjukkan keberhasilan sintesis nanopartikel Ag.
Kemudian larutan disentrifugasi untuk memisahkan padatan dari cairan. Padatan dicuci
beberapa kali dengan air suling. Terakhir, serbuk dikeringkan dalam oven pada suhu 90°C
dan dikalsinasi pada suhu 500°C selama 1 jam.

3.3 Karakterisasi material fotokatalis


Pada penelitian ini karakterisasi menjadi tahapan yang cukup penting. Tujuan
karakterisasi adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan dopan. Beberapa jenis
karakterisasi yang dilakukan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Karakterisasi Material Fotokatalis Termodifikasi


No Jenis Karakterisasi Fungsi

1 UV-Vis DRS Memberikan informasi struktur


elektronik /band gap Ag/TiO2 dan
Ag/ZnO sehingga dapat diketahui
kemampuan material dalam
menyerap sinar UV
2 Scanning electron microscope – Memberikan informasi morpologi
Energy dispersive x-ray (SEM-EDX) permukaan (mikrostruktur) dan
komposisi kimia permukaan Ag/TiO2
dan Ag/ZnO

3.4 Uji antibakteri secara fotokatalitik


Pengujian anti bakteri dilakukan terhadap Escherichia coli dengan metode total plate
count untuk mengamati jumlah koloni bakteri pada interval waktu tertentu. Kultur kering
Escherichia coli (disiapkan oleh Lab Kesda) dicampur dengan kaldu lisogeni, diinkubasi pada
suhu 37°C selama 24 jam, dan disimpan dalam freezer pada suhu 4°C. Sampelnya adalah
serbuk TiO2 dan ZnO yang tidak dimodifikasi atau dimodifikasi dengan Ag yang disiapkan
dengan mencampurkan 25 ml kaldu kedelai tryptic. Untuk percobaan, koloni dari stok
dipindahkan ke dalam larutan NaCl, dan konsentrasi bakteri disesuaikan menjadi 106
CFU/mL. Selanjutnya, 1 mL biakan stok bakteri ditambahkan ke dalam beaker glass dimana

10
sampel sebelumnya telah direndam dalam akuades. Gelas beaker kemudian dimasukkan ke
dalam fotoreaktor, dan percobaan dilakukan selama 2 jam. Sampel diambil setiap 30 menit
dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah diisi dengan larutan plate count agar (PCA).
Setelah PCA memadat, cawan Petri diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam dan diamati.
Uji kemampuan antibakteri dilakukan untuk mengetahui pengaruh Ag pada TiO2 dan ZnO
yang akan diaplikasikan pada multifunctional lotion.

3.5 Jadwal Pelaksanaan


Bulan ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persetujuan proposal
2 Persiapan peralatan dan bahan
3 Sintesis dan modifikasi TiO2 dan ZnO
4 Karakterisasi material
5 Uji antibakteri
6 Monitoring dan evaluasi
7 Pengolahan data dan analisis
8 Penulisan artikel dan publikasi
9 Pelaporan

3.6 Rencana Anggaran Belanja

No Jenis Pembelanjaan Jumlah


1 Bahan Rp. 2.000.000
2 Pengumpulan Data Rp. 500.000
3 Analisis Data (Termasuk Sewa Peralatan) Rp. 4.000.000
4 Pelaporan dan Luaran Wajib Rp. 1.500.000
Total Rp. 8.000.000

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Parwaiz S, Khan MM, Pradhan D 2019 Materials Express 9 185-202.


2. Tsunekawa S, Fukuda T, Kasuya A 2000 Journal of Applied Physics 87 1318-21.
3. Truffault L, Winton B, Choquenet B, Andreazza C, Simmonard C, Devers T, et al.
2012 Materials Letters 68 357-60.
4. Schneider SL, Lim HW 2019 Photodermatology, photoimmunology & photomedicine
35 442-6.
5. Schlumpf M, Cotton B, Conscience M, Haller V, Steinmann B, Lichtensteiger W 2001
Environmental health perspectives 109 239-44.
6. Kubacka A, Munoz-Batista MJ, Ferrer M, Fernández-García M 2013 Applied
Catalysis B: Environmental 140 680-90.
7. Wang SQ, Tooley IR, editors. Photoprotection in the era of nanotechnology. Seminars
in cutaneous medicine and surgery; 2011: WB Saunders.
8. Osmond MJ, Mccall MJ 2010 Nanotoxicology 4 15-41.
9. Hanigan D, Truong L, Schoepf J, Nosaka T, Mulchandani A, Tanguay RL, et al. 2018
Water research 139 281-90.
10. Hoffman MR, Martin, S.T., Choi, W. and Bahnemann, D.W 1995 Chem Rev 95 69-96.
11. Litter MI 1999 App Catal B: Environ 23 89-224.
12. Linsebigler AL 1995 Chem Rev 95 735-58.
13. Egambaram OP, Kesavan Pillai S, Ray SS 2020 Photochemistry and Photobiology 96
779-97.
14. Rai M, Yadav A, Gade A 2009 Biotechnology advances 27 76-83.
15. Wang P, Huang B, Qin X, Zhang X, Dai Y, Whangbo M-H 2009 Inorganic Chemistry
48 10697-702.
16. He C, Shu D, Su M, Xia D, Abou Asi M, Lin L, et al. 2010 Desalination 253 88-93.
17. Vohra A, Goswami D, Deshpande D, Block S 2006 Applied Catalysis B:
Environmental 64 57-65.
18. Gudikandula K, Charya Maringanti S 2016 Journal of Experimental Nanoscience 11
714-21.
19. Wahyuni S, Syukri S, Arief S 2019 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22 250-5.
20. Arief S, Rahma W, Diana Vanda Wellia Z 2015 SEMIRATA 2015.

12
21. Pattanayak S, Mollick MMR, Maity D, Chakraborty S, Dash SK, Chattopadhyay S, et
al. 2017 Journal of Saudi Chemical Society 21 673-84.
22. de Jesús Ruíz-Baltazar Á, Reyes-López SY, Larrañaga D, Estévez M, Pérez R 2017
Results in physics 7 2639-43.
23. Jegadeeswaran P, Rajiv P, Vanathi P, Rajeshwari S, Venckatesh R 2016 Materials
Letters 166 137-9.

13
Biodata Peneliti Utama

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIDN 0403128502
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta / 03 Desember 1985
6 E-mail tiurelysabeth@unsera.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 087809348097
8 Fakultas/Prodi Teknik/Teknik Kimia

B. Publikasi Ilmiah (3 Tahun Terakhir)


No Judul Bentuk (Jurnal, Volume/Nomor/Tahun
. Prosiding, Book
Chapter, dll)
1 The BOD-COD Reduction In Jurnal Analit: Analytical and
Leachate Water Using Rice Husk Environmental
Ash Chemistry 7 (02), 189-
196, 2022
2 The Effect of Morphology on Jurnal Journal of Engineering
Antibacterial Properties of CuO- Science and
Doped TiO2-SiO2 Nanocomposite Technology 17 (3),
1820-1832, 2022
3 A comparative study of CuO Jurnal International Journal
deposition methods on titania of Hydrogen Energy
nanotube arrays for 46 (53), 26873-26885,
photoelectrocatalytic ammonia 2021
degradation and hydrogen
production
4 Synthesis of Ni-and N-doped Jurnal Catalysts 10 (11),
titania nanotube arrays for 1234, 2020
photocatalytic hydrogen
production from glycerol–water
solutions
5 Combination of Prosiding AIP Conference
electrocoagulation and Proceedings 2223 (1),
photocatalysis for hydrogen 040001, 2020
production and decolorization of
tartrazine dyes using CuO-
TiO2 nanotubes photocatalysts
6 Effect of urea loading on the Prosiding IOP Conference

14
anodic synthesis of titania Series: Materials
nanotube arrays photoanode to Science and
enhance photoelectrochemical Engineering 778 (1),
performance 012063, 2020
7 Synthesis of N doped titania Prosiding IOP Conference
nanotube arrays photoanode using Series: Materials
urea as nitrogen precursor for Science and
photoelectrocatalytic application Engineering 509 (1),
012144, 2020
8 Application of TiO2-bayah Jurnal Asian Journal of
natural zeolite composite for Chemistry 31 (8),
degradation of ammonia gas 1643-1648, 2019
pollutant
9 Modification of Lampung and Jurnal Asian Journal of
Bayah natural zeolite to enhance Chemistry 31 (4), 873-
the efficiency of removal of 878, 2019
ammonia from wastewater

C. Lain-lain (Pengalaman riset, Pertemuan ilmiah, Penghargaan, dsb dalam 3 Tahun


Terakhir)
No Deskripsi Tahun Tempat
1 Sintesis Fotoanoda Berbasis Titania Nanotube 2017-2021 Lab RPKA, Departemen
Untuk Degradasi Amoniak dan Produksi Hidrogen Teknik Kimia, UI
Secara Simultan
2 Kombinasi Zeolit Alam dengan TiO2 Sebagai 2017-2018 Lab Teknik Kimia,
Material Adsorben Fotokatalitik Terintegrasi UNSERA
(AFT) Untuk Degrasasi Polutan Gas NH3 Sisa
Metabolisme
3 Preliminary Proses Pengolahan Air Lindi dari TPA 2015 Lab Teknik Kimia,
Sampah Menjadi Air Irigasi UNSERA
4 Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan 2019 Atria Hotel Gading
Pengabdian kepada Serpong
Masyarakat yang berpotensi Paten
5 Workshop TEM UI 2019 Ruang Auditorium
Gedung ILRC Lantai 2,
Kampus UI Depok

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Program
Hibah UNSERA.

Serang, 30 November 2022


Pengusul,

15
(Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT)
Biodata Anggota

16
17
SURAT PERNYATAAN PENELITI UTAMA
PROGRAM HIBAH UNSERA

Yang bertandatangan di bawah ini,


Nama : Dr. Tiur Elysabeth, ST., MT
NIDN : 0403128502
Pangkat/Golongan : III B
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Dengan ini menyatakan sejujurnya bahwa proposal penelitian saya dengan judul:
Studi Pendahuluan : Modifikasi Material Fotokatalis Sebagai UV Filter dan
Antibacterial Agent Pada Multifunctional Lotion

Yang diusulkan dalam Program HIBAH PENELITIAN UNSERA 2022 bersifat original dan
belum pernah dikerjakan oleh Dosen/Mahasiswa yang lain untuk memperoleh gelar
kesarjanaan pada level apapun.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Universitas Serang Raya.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Serang, 30 November 2022


Yang Menyatakan

18

Anda mungkin juga menyukai