Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Wahyu Kurniawan

NO. UJIAN : .....................


NIM : 21120045
SMT/KLS/JUR : 1/R1/Teknik Kimia
MATA KULIAH : Pancasila
DOSEN : Suyoto, S.sos., MM
HARI/TANGGAL : Sabtu/13 Februari
UNIVERISTAS SERANG RAYA 2021
Tanda tangan

LEMBAR JAWABAN UTS-UAS


(..…………………..)
Nama Jelas Mahasiswa

1. Tujuan amandemen atau perubahan terhadap UUD 1945 antara lain sebagai berikut :

 Menyempurnakan aturan dasar bernegara dalam mencapai tujuan nasional.


 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat.
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
 Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan negara secara demokratis dan modern, antara
lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih tegas diantara lembaga - lembaga negara.
 Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan kewajiban negara dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa, menegakkan etika, moral,
dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

dasar hukum perubahan UUD 1945 adalah UUD 1945 itu sendiri, yaitu pasal 37 yang berbunyi : Untuk
mengubah undang-undang dasar sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota majelis
permusyawaratan rakyat harus hadir. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari
pada jumlah anggota yang hadir.

2. Ketahanan nasional suatu bangsa memiliki sifat sebagai berikut. :

1. Manunggal, yaitu sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang
serasi, dan selaras dengan seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Mawas ke dalam, yaitu ketahanan nasional yang diarahkan pada dir ibangsa dan negara itu sendiri.

3. Kewibawaan, yaitu ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat menunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional.

4. Dinamis, yaitu kondisi tingkat ketahanan nasional suatu negara yang tidak tetap.

5. Menitik beratkan konstitusi dan saling menghargai. Ketahanan nasional tidak mendahulukan sikap
adu kekuasaan dan adu kekuatan. Maka, konsepsi ketahanan nasional tidak mengutamakan penggunaan
adu kekuasaan dan adu kekerasan.

3. Pada umumnya, seseorang terpapar radikalisme dikarenakan kehilangan arah dan tujuan hidup. Oleh
karena itu, tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan menyeimbangkan agama dengan identitas
lainnya seperti kehidupan keluarga, bisnis, dan lain sebagainya.

 Upaya lainnya dapat dilakukan dengan dua cara, yakni kontra-radikalisasi dan deradikalisasi.
Meskipun kedua hal ini sebenarnya berhubungan dan memiliki maksud yang sama, namun
keduanya memiliki perbedaan.
 Yang dimaksud dengan kontra-radikalisasi adalah segala bentuk upaya pencegahan terhadap
tindakan radikalisme dengan mengajak setiap stakeholders untuk terlibat dan bersama dalam
memerangi tindakan tersebut. Upaya kontra-radikalisasi dapat diwujudkan dengan berbagai
cara seperti mengadakan workshop atau seminar pencegahan propaganda radikal, seminar
kebangsaan dan penanaman nilai pancasila, dan lain-lain.
 Sementara pengertian tentang deradikalisasi dapat dipahami baik secara ideologis maupun
perilaku. deradikalisasi merupakan sebuah proses mengerahkan individu maupun kelompok
untuk mengubah perilaku dan cara pandangnya terhadap tindakan kekerasan. Secara singkat
yang dimaksud dengan deradikalisasi adalah upaya pencegahan terhadap segala tindakan
radikalisme bagi pelaku tindakan tersebut dengan cara-cara dan pendekatan kekeluargaan.
 Mendorong pemerintah daerah membuat regulasi atau peraturan daerah seperti surat ederan
yang memperintahkan aparatur sipil untuk bekerja sampai ke desa-desa melawan radikalisme
 Membentuk forum-forum kerukunan umat, tim kewaspadaan dini, tim penanggulangan
terorisme. Forum ini harus dipergunakan pemerintah daerah untuk mencegah tindakan
radikalisme individu atau kelompok
 Tim terpadu penanganan konflik sosial harus melaksanakan pemantauan terhadap pelaku aksi
radikalisme dan terorisme
 Aparat di daerah harus memonitor atau memantau keberadaan kelompok-kelompok tertentu
semisal warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri dan berpotensi membawa
paham-paham radikal
 Pemerintah harus mendorong semua pihak hingga ormas-ormas di masyarakat untuk bersama
menangkal radikalisme

4. 1. Ketuhanan yang maha esa, artinya bahwa dalam pembentukan hukum di Indonesia harus
dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan atau keagamaan. Selain itu juga, dalam setiap pembentukan
hukum harus ada jaminan bagi kebebasan dan tidak boleh ada hukum yang mengistimewakan dan
melandaskan pada salah satu agama tertentu dan mengantikritik agama yang lain. Diperlukan adanya
toleransi dalam kehidupan beragama.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya bahwa, dalam pembentukan hukum nasional
harus bertujuan untuk memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia.
Kesejahteraan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan yang ada di negara Indonesia.

5. Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika
Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Peran
sentral terhadap cita demokrasi yang beriringan dengan cita nomokrasi adalah suatu keniscayaan.
Pembangunan politik hukum melalui Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia harus sesuai dengan
Pancasila dan etika politik yang dibangun oleh para elite politik adalah suatu keharusan untuk
memberikan sebuah gambaran besar untuk menghadapi persoalan bangsa saat ini

Anda mungkin juga menyukai