Anda di halaman 1dari 13

DOKUMEN

AKREDITASI
3. MUTU LULUSAN
TATA TERTIB SISWA
UPTD SMP NEGERI 1 BARRU

UPTD SMP NEGERI 1 BARRU


Jl. Jenderal Sudirman No.12 Barru, Kab. Barru, Prov. Sulawesi Selatan
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH RUJUKAN
UPTD SMP NEGERI 1 BARRU
Alamat: Jl. Jenderal Sudirman No.12 Barru Tlp.20141 Fax.20141 Kode Pos 90711
e-mail. barru.brru.smpn1barru@gmail.com website: http://smpn1barru.sch.id

PERATURAN KEPALA UPTD SMP NEGERI 1 BARRU


NOMOR: 81.b/420/SMP.01/BR/2022
TENTANG
TATA TERTIB SISWA UPTD SMP NEGERI 1 BARRU
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

KEPALA UPTD SMP NEGERI 1 BARRU

Menimbang : Bahwa dalam rangka menanamkan kedisiplinan siswa, perlu ditetapkan tata tertib
yang menjadi acuan bagi siswa, orang tua siswa, guru dan warga UPTD SMP
NEGERI 1 BARRU lainnya.

Bahwa tata tertib siswa diperlukan dalam rangka menanamkan dan


mengembangkan budaya disiplin,Jujur dan bersih di sekolah.

Mengingat :

1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007, tentang Standar


Pengelolaan
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007, tentang standar
Proses.
3. Peraturan Kepegawaian Lembaga Pendidikan dan SMP Negeri 1 Barru
4. RKS (Rencana Kerja Sekolah) UPTD SMP NEGERI 1 BARRU

Menimbang : Surat Keputusan Kepala UPTD SMP NEGERI 1 BARRU Nomor


10/420/SMP.01/BR/2022 tentang pelaksanaan Tata tertib di sekolah pada rapat
kerja tanggal 15 Juni 2022.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

1. Tata Tertib Siswa UPTD SMP NEGERI 1 BARRU sebagaimana tercantum dalam lampiran
2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan catatan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Barru
Tanggal : 10 Juli 2022
Kepala SMP Negeri 1 Barru
TATA KRAMA DAN TATA TERTIB KEHIDUPAN SOSIAL SEKOLAH
BAGI SISWA SMP NEGERI 1 BARRU
TAHUN AJARAN 2022/ 2023
BAB I
KETENTUAN UMUM

1. Tata krama dan tata tertib sekolah ini dimaksudkan sebagai rambu rambu
bagi siswa dalam bersikap, berucap, bertindak, dan melaksanakan kegiatan
sehari-hari di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur yang dapat
menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.

2. Tata krama dan tata tertib sekolah ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut
sekolah dan masyarakat sekitar, yang meliputi: nilai ketaqwaan, sopan santun,
pergaulan, kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapian,
keamaan, dan lain-lain yang mendukung kegiatan belajar yang efektif.

3. Setiap siswa/ peserta didik/pembelajar wajib melaksanakan ketentuan yang


tercantum dalam tata krama dan tata tertib ini secara konsekuen dan penuh
kesadaran.

4. Tata krama dan tata tertib sekolah ini mengikat selama menjadi siswa.atau
peserta didik / Pembelajar di UPTD SMP Negeri 1 Barru

Pasal 1

PAKAIAN SEKOLAH

1. Pakaian Seragam

Siswa / peserta didik / pembelajar wajib mengenakan pakaian seragam sekolah


dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Umum

1) Sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2) Baju warna putih kain teteron / sejenis, potongan krah dasi

3) Memakai badge OSIS, dan lokasi sekolah

4) Topi sekolah sesuai ketentuan, ikat pinggang warna hitam.

5) Kaos kaki warna putih, sepatu dominan berwarna hitam .

6) Tidak mengenakan perhiasan yang mencolok.

7) Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis/ tembus pandang dan tidak ketat.

1. Khusus Laki-laki

1) Baju dimasukkan ke dalam celana

2) Pakai sabuk warna hitam

3) Celana dan lengan baju tidak digulung

4) Bagi celana panjang harus menutup matakaki

5) Celana tidak disobek atau tidak dijahit cut brai

6) Benang sesuai warna kain.


7) Potongan celana sesuai model yang disepakati sekolah (gambar yang telah
dibagikan)

1. Khusus Perempuan

1) Baju dimasukkan ke dalam rok

2) Pakai sabuk warna hitam

3) Panjang rok sampai matakaki dan yang berjilbab, jilbab warna putih untuk baju

seragam Sekolah, dan Batik untuk baju identitas

dan Pramuka sesuai dengan aturan yang berlaku

4) Tidak memakai perhiasan aksesories yang mencolok

5) Lengan baju tidak digulung

6) Benang sesuai warna kain dan berploi (lipatan) depan dua.

1. Pakaian Olahraga

Untuk pelajaran olah raga siswa wajib memakai pakaian olahraga yang telah
ditetapkan sekolah.

Pasal 2

RAMBUT, KUKU, TATO, MAKE – UP

1. Umum

Siswa dilarang :

1. Berkuku panjang

2. Mengecat rambut, kuku

3. Bertato

4. Khusus Siswa Laki-laki

1. Tidak rambut panjang ukuran 3 : 2 : 1 tidak memakai BIS

2. Rambut tidak diwarnai dan berkucir

3. Tidak memakai kalung

4. Tidak memakai gelang

5. Tidak memakai anting-anting/Tindik

3. Khusus Siswa Perempuan

1. Tidak memakai make-up atau sejenisnya kecuali bedak tipis.

2. Tidak memakai assesoris yang berlebihan


Pasal 3

MASUK DAN PULANG SEKOLAH

1. Siswa wajib hadir di sekolah 15 menit sebelum bel berbunyi

2. Siswa terlambat datang harus lapor kepada guru piket / BK dan minta ijin untuk
masuk kelas.

3. Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran siswa dilarang
berada di luar kelas.

4. Siswa diharuskan langsung pulang ke rumah ,kecuali ada kegiatan di sekolah


dan harus se ijin guru dan orang tua.

Pasal 4

KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN, DAN KETERTIBAN

1. Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas
menjaga kebersihan dan ketertiban kelas.

2. Setiap tim piket kelas hendaknya menyiapkan dan memelihara perlengkapan


kelas antara lain :

1. Penghapus papan tulis, penggaris, dan menyiapkan spidol

2. Taplak meja dan bunga

3. Sapu, kemoceng, dan tempat sampah 3 warna dengan pemilahan


sampah

4. Menciptakan keindahan di kelas masing-masing.

3. Tim piket kelas mempunyai tugas :

1. Membersihkan lantai dan dinding serta merapikan kursi dan meja sebelum
jam pelajaran pertama dimulai.

2. Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, membersihkan


papan tulis, dan lain-lain..

3. Melengkapi dan merapikan hiasan dinding kelas, seperti bagan, Struktur


organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi dan hiasan lainnya.

4. Melaporkan kepada guru piket tentang tindakan-tindakan pelanggaran di


kelas misalnya : coret-coret, berbuat gaduh (ramai), atau merusak benda-
benda yang ada di kelas

4. Setiap siswa membiasakan membuang sampah pada tempat yang telah


ditentukan.

5. Setiap siswa menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas perpustakaan,


laboratorium, ruang praktik, maupun di lingkungan sekolah.

6. Setiap siswa mentaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan


peminjaman buku di perpustakaan, penggunaan laboratorium, ruang komputer
dan sumber belajar lainnya.

7. Setiap siswa menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah sesuai ketentuan


yang ditetapkan.
8. Bagi tim piket datang 15 menit sebelum masuk.Tim Piket menyiram tanaman di
luar kelas masing-masing.

Pasal 5

SOPAN SANTUN PERGAULAN

Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya :

1. Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan kepala sekolah dan


guru, serta dengan karyawan apabila baru bertemu pada pagi / siang hari atau
akan berpisah pada siang / sore hari.

2. Saling menghormati pendapat, menghargai perbedaan dan memilih teman


belajar, bermain dan bergaul.

3. Berani menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan yang benar
adalah benar

4. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur dilakukan dan meminta maaf apabila
merasa melanggar hak orang lain

5. Menggunakan bahasa (kata) santun.

Pasal 6

UPACARA BENDERA DAN PERINGATAN HARI-HARI BESAR

1. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam,yang


telah ditentukan sekolah.

2. Setiap siswa wajib menjaga kehikmatan upacara Peringatan Hari-hari Besar


Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar nasional sesuai
dengan ketentuan.

Pasal 7

LARANGAN – LARANGAN

Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, setiap siswa dilarang melakukan hal-hal


sebagai berikut

1. Keluar tanpa izin dari Guru BK

2. Makan di dalam kelas, membeli makanan waktu pelajaran / bergerombol di


warung / rumah tetangga.

3. Berpakaian seragam tidak sesuai ketentuan sekolah

4. Membuang sampah tidak pada tempatnya

5. Bermain bola dan sejenisnya di dalam kelas

6. Bermain di tempat parkir dan mengganggu kendaraan yang terparkir

7. Berhias yang berlebihan, memakai aksesories bagi siswa putra

8. Rambut gondrong / disemir berwarna / tidak rapi.

9. Mencoret-coret tembok, pintu, jendela, meja dan kursi

10. Bersikap, berbicara, berbuat tidak sopan sesama siswa


11. Membolos / meninggalkan sekolah tanpa izin

12. Membawa buku, majalah, file, dan gambar porno

13. Membawa kendaraan bermotor ke dalam lingkungan sekolah

14. Membawa dan merokok di lingkungan sekolah dan sekitarnya

15. Berkelahi / main hakim sendiri / mengancam/ melakukan perundungan

16. Merusak sarana prasarana sekolah

17. Mencuri / pemalakan /pemerasan

18. Membawa senjata tajam

19. Berjudi (on line) / bermain kartu dan sejenisnya

20. Membawa / menyebarkan selebaran yang menimbulkan keresahan

21. Membawa/ memakai/ menyimpan/ mengedarkan Narkotika, psikotropika,dan zat


aditif lainya ( NAPZA )

22. Menggunakan HP di Sekolah kecuali se izin Guru Mapel dan Guru BK

BAB II

PELANGGARAN, SANKSI, DAN PENGHARGAAN

Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan tertentu yang tercantum dalam
tatakrama dan tata tertib sekolah dikenakan sanksi sebagai berikut :

1. Teguran

a. Teguran lisan,

b. Teguran tertulis

1. Penugasan

2. Pemanggilan orang tua

3. Skorsing

4. Dikeluarkan dari sekolah

Pasal 10

PELANGGARAN

1. Dicatat dalam buku khusus pelanggaran, diberi nilai dan dibina.

2. Membuat / menandatangani buku pelanggaran

3. Jika pelanggaran diulangi nilai ditambah dan membuat/menandatangani surat


pernyataan kedua.

4. Jika skor nilai pelanggaran 25, orang tua dipanggil ke sekolah dan
membuat / menandatangani surat pernyataan.

5. Jika skor nilai pelanggaran mencapai 50, siswa diskors 3 hari dan orang tua
dipanggil ke sekolah dan membuat / menandatangani surat pernyataan.
6. Jika skor nilai pelanggaran mencapai 75, siswa diskors 6 hari dan orang tua
dipanggil ke sekolah dan membuat / menandatangani surat pernyataan.

7. Jika skor nilai pelanggaran mencapai 100, siswa dikembalikan kepada orang tua,
melalui rapat dewan guru.

Pasal 11

PENGHARGAAN

Siswa yang berprestasi memperoleh penghargaan, antara lain :

1. Pujian

2. Hadiah barang

3. Piagam

4. Tropy / piala

5. Surat keterangan

6. Nilai
BAB III

LAIN – LAIN

1. Tata krama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah ini mengikat siswa sejak
berangkat dari rumah di sekolah sampai di rumah kembali.

2. Apabila orang tua / wali murid tidak memenuhi panggilan dari sekolah, siswa
yang bersangkutan (melanggar tata tetib) tidak diperkenankan mengikuti
pelajaran sampai orang tua / wali murid datang ke sekolah.

3. Untuk menentukan sanksi pelanggaran yang berkaitan dengan tindak


kejahatan/ kriminal ditentukan oleh pihak yang berwenang dengan
pertimbangan Tim Tertib Sekolah.

4. Tata krama dan tata tertib ini berlaku mulai sejak tanggal ditetapkan.

5. Tata krama yang tidak tercantum dalam tata krama dan tata tetib ini akan
diputuskan lebih lanjut melalui rapat dewan guru.

1. TAHAPAN PEMBINAAN

Proses pelaksanaan pembinaan peserta didik yang melanggar tata tertib


dilakukan secara bertahap, yakni:
A. Teguran lisan dan langsung
B. Penugasan-penugasan
C. Pemanggilan orang tua
D. Perjanjian tertulis bersama dengan orang tua/wali kelas
E. Sanksi/hukuman berupa skorsing
F. Direkomendasikan ke sekolah lain
G. Tahapan pembinaan peserta didik bisa terjadi dengan tidak mengikuti urutan
tersebut di atas dengan melihat jenis pelanggaran yang dilakukan peserta didik.

2. MEKANISME PEMBINAAN

A. Teguran lisan dan langsung dilakukan oleh guru yang mendapatkan atau
menemukan pelanggaran tersebut.
B. Bentuk dan jenis penugasan menjadi wewenang guru mata pelajaran atau
guru piket.
C. Perjanjian tertulis bersama orang tua/wali peserta didik di hadapan wali
kelas,guru BK, dan pimpinan sekolah
D. Untuk pelanggaran yang dilakukan berulang kali atau dinilai oleh pimpinan
sekolah cukup berat atau berdampak sangat negatif, maka tahapan
pembinaannya bisa dilakukan tanpa melalui urutan di atas.

3. SANKSI / HUKUMAN

A. Skorsing

1. Atas usul mayoritas dari guru dalam forum rapat/briefing dari kepala sekolah.
Lama skorsing berdasarkan hasil rapat/briefing terutama untuk pelanggaran
yang berat dan berdampak luas.
2. Karena melanggar perjanjian tertulis yang dibuat bersama dengan orang
tua/wali peserta didik:
– Melanggar perjanjian II, peserta didik diskors selama 3 hari dan diberikan tugas
khusus oleh BK/Pimpinan sekolah.
– Melanggar perjanjian III , peserta didik diskors selama 7 hari dan diberikan
tugas khusus oleh BK/Pimpinan sekolah.

B. Dikembalikan kepada Orang tua

1. Sudah dikenakan sanksi/skorsing hingga 3 kali berturut-turut.


2. Tidak masuk selama 2 minggu dan tidak ada pemberitahuan meskipun sudah
diberikan 3 kali surat panggilan.
3. Berbuat asusila
4. Melakukan tindak pidana dan dinyatakan bersalah dan dihukum oleh
pengadilan.
5. Melakukan pelanggaran yang oleh dewan guru dan pimpinan sekolah dinilai
patut menjadi alasan untuk dikeluarkan.
6. Membawa senjata tajam yang digunakan untuk tawuran
PENEGAKAN TATA TERTIB SEKOLAH

C. SANKSI-SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB SMP NEGERI 1 BARRU


No Bentuk Pelanggaran Bobot

1 SIKAP PERILAKU :

1.1 Tidak membawa buku pelajaran sesuai dengan jadwal 2

1.2. Menganggu ketenangan proses belajar mengajar 4

1.3 Kurang rasa setia kawan (mengucilkan teman, memusuhi, tidak menyapa dll) 2

1.4 Bertindak tidak senonoh kepada teman 5

1.5 Mencoret dinding, meja, kursi, dan pagar serta lingkungan sekolah 6

1.6 Membuang sampah tidak pada tempatnya, tidak ikut menjaga kebersihan kelas
2,2
dan sekolah

1.7 Mengancam dan mengintimidasi 10

1.8 Membawa/ merokok di sekolah 10

1.9 Bertindak tidak sopan pada Kepsek, Guru, TU dan Karyawan Sekolah 20

1.10 Merusak sarana dan prasarana sekolah (ringan-berat) 5-20

1.11 Mencuri (mengambil milik orang lain) 30

1.12 Berjudi dengan taruhan uang 30

1.13 Membawa senjata tajam, senjata api 30

1.14 Memalsu tanda tangan orang tua, guru, Kepala Sekolah, dll 30

1.15 Membawa senjata tajam, senjata api 30

1.16 Berkelahi di lingkungan sekolah sampai memar/luka 30

1.17 Terlibat tawuran antar sekolah, berperilaku jorok atau asusila 40,40

1.18 Terlibat tindakan kriminal sampai ada penyidikan 40

1.19 Hamil / menghamili 100

2 KERAJINAN :

2.1 Datang terlambat kurang dari 10 menit, leboih dari 10 menit 2,3

2.2 Datang terlambat 10 menit, lebih dari 10 menit dengan surat ijin orang tua 1,2

2.3 Tidak mengikuti pelajaran tanpa ijin (tanpa pemberitahuan/ alpa) 4

2.4 Tidak mengerjakan tugas PR 2

2.5 Tidak mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler (3-5) kali dalam 2 bulan 5

2.6 Meninggalkan kelas tanpa ijin (bolos) 6

2.7 Tidak mengikuti upacara bendera, aksi bersih 5,5

3 KERAPIAN :

3.1 Tidak memasukkan baju, tidak memakai kaos kaki, tidak memakai ikat pinggang 2,2,2

6,6
3.2 Seragam tidak lengkap (tidak memakai OSIS, Lokasi, Nama) tidak memakai
sepatu hitam

3.3 Siswa putri berambut panjang di bawah bahu tidak dijalin dua, tanpa pita merah 4,2

3.4 Siswa putra berambut gondrong, bertindik, memakai giwang 6,6,6

3.5 Bertato, rambut di cat 10,10

3.6 Bersolek berlebihan, pakaian ketat (siswa putri) 10,10

D. BENTUK PELANGGARAN DAN SANKSI SERTA TINDAK LANJUTNYA


No Bentuk Pelanggaran Sangsi Bobot

1 Pelanggaran Ringan Pendekatan / Panggilan langsung pada siswa 1-10

2 Pelanggaran Sedang 1. Peringatan langsung dan juga tertulis pada siswa 11-30
2. Panggilan pada orang tua siswa
1. Dikembalikan kepada orang tua dalam waktu tertentu
31-50
(skorsing 3 hari)
3 Pelanggaran Berat
2. Dikembalikan kepada orang tua dalam waktu tertentu
51-80
(skorsing 1 minggu)
81-100
3. Dikembalikan kepada orang tua untuk selamanya

PENAMBAHAN POIN POSITIF

Penambahan poin diberikan kepada siswa yang berprestasi. Penambahan diberikan


sebagai reward atas kemajuan terhadap siswa tersebut, dan dapat mengimbangi
pengurangan poin yang sudah terjadi.Berikut adalah hal-hal yang dapat menambahkan
perolehan poin terhadap siswa-siswa yang melakukannya:

A. PRESTASI DI KELAS

NO RANKING POIN
1 1-3 10
2 4-5 5
3 6-10 3

B.PENGHARGAAN KEJUARAN/LOMBA

Lingkup Wilayah Prestasi

NO LINGKUP WILAYAH PRESTASI POIN1


1 NASIONAL 25
2 PROVINSI 20
3 ABUPATEN 15
4 KECAMATAN 10
5 SEKOLAH 5

C. AKTIVIS PELAJAR

Jenis Prestasi

Penambahan Poin

NO AKTIVIS PESERTA DIDIK POIN1


1 Pengurus aktif ektrakurikuler dan OSIS 5
2 Mewakili sekolah dalam kegiatan tertentu 2
BAB IV
PENUTUP

1. Tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah ini mengikat seluruh peserta didik
2. Tatakrama dan tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
3. Hal-hal yang belum tercantum dalam tatakrama dan tata tertib ini akan diputuskan
lebih lanjut melalui rapat dewan guru. Dengan dikeluarkannya tata tertib ini, maka tata
tertib yang lama tidak berlaku lagi.

Barru,10 Juli 2022


Kepala SMP Negeri 1 Barru

Anda mungkin juga menyukai