Anda di halaman 1dari 14

UJI KORELASI SPEARMAN

Dosen Pengampu Dr.Juliansyah Roy, SE., M.Si

Disusun Oleh:
1. Adlina Nur Aswara 2201026144
2. Dini Nadia Ning Tiyas 2201026155
3. Dwi Mulyanti 2201026089
4. Erma Bella Yunita 2201026131
5. Misiliana Frisdreani 2201026167
6. Nitria Nur Azmah 2201026066
7. Silvani Devina Ginta 2201026035
8. Siti Rachmaniyah 2201026203

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN 2023
1. PENDAHULUAN
Hubungan fungsional antara variabel-variabel seperti regresi linear, regresi non
linear dan regresi linear ganda, ditentukan oleh parameter dalam persamaan regresi
tersebut. Persoalan yang perlu ditinjau adalah jika hasil pengamatan terdiri dari banyak
variabel, maka seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Dengan kata lain perlu
ditentukan derajat hubungan antara variabel variabel.
Studi yang membahas derajat hubungan antara variabel variabel dikenal dengan
analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan data kuantitatif
adalah koefisien korelasi. Uji korelasi yang dikembangkan oleh Charles Spearman (1863-
1945), yakni sebuah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua
variabel dengan data yang berskala ordinal. Uji ini dilakukan untuk data nonparametrik
atau tidak berdistribusi normal dan tanpa memerhatikan linieritasnya. Data yang diuji
berskala ordinal, maka harus dibuat perankingan datanya terlebih dahulu sebelum diuji.
Dalam analisis korelasi tidak ada istilah variabel bebas (X) maupun variabel terikat
(Y). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kedua variabel yang dikorelasikan
(dihubungkan) bersifat independen antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain
masing-masing variabel berdiri sendiri dan tidak tergantung satu sama lain.
Uji korelasi Spearman digunakan untuk beberapa tujuan yaitu (1) menguji ada
tidaknya hubungan di antara dua variabel, (2) melihat jenis hubungan atara variabel, dan
(3) melihat apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan
menentukan koefisien korelasi dari dua variabel yang diuji. Koefisien korelasi Spearman
dilambangkan dengan 𝜌 (rho) untuk parameter dan 𝑟𝑠 untuk statistiknya. Nilai koefisien
korelasi 𝑟𝑠 menyatakan seberapa kuat hubungan kedua variabel yang diuji.
2. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Uji korelasi yang dikembangkan oleh Charles Spearman (1863-1945), yakni
sebuah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel
dengan data yang berskala ordinal. Uji ini dilakukan untuk data nonparametrik atau
tidak berdistribusi normal dan tanpa memerhatikan linieritasnya. Data yang diuji
berskala ordinal, maka harus dibuat perankingan datanya terlebih dahulu sebelum
diuji.
Uji korelasi Spearman digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan di
antara dua variabel. Pengujian dilakukan dengan menentukan koefisien korelasi dari
dua variabel yang diuji. Koefisien korelasi Spearman dilambangkan dengan 𝜌 (rho)
untuk parameter dan 𝑟𝑠 untuk statistiknya. Nilai koefisien korelasi 𝑟𝑠 menyatakan
seberapa kuat hubungan kedua variabel yang diuji.
B. Hipotesis
Uji korelasi Spearman dibedakan menjadi 3, yakni uji dua pihak, uji satu pihak
untuk korelasi positif dan uji satu pihak untuk korelasi negatif. Berikut hipotesis
statistik untuk masing-masing jenis uji korelasi Spearman.
1. Uji Dua Pihak (Two Tailed Test)
𝐻0 : 𝜌𝑠 = 0 (Tidak ada korelasi di antara dua variabel)
𝐻1 : 𝜌𝑠 ≠ 0 (Ada korelasi di antara dua variabel)
2. Uji Satu Pihak untuk Korelasi Positif (One Tailed Test for Positive Correlation)
𝐻0 : (Tidak ada korelasi di antara dua variabel)
𝐻1 : (Ada hubungan dari nilai lebih besar di variabel satu dan variabel 2 yang
dipasangkan)
3. Uji Satu Pihak untuk Korelasi Negatif (One Tailed Test for Negative Correlation)
𝐻0 : (Tidak ada korelasi di antara dua variabel)
𝐻1 : (Ada hubungan dari nilai lebih besar di variabel satu dan nilai lebih kecil di
variabel 2 yang dipasangkan, atau sebaliknya)
C. Uji Statistik
Uji korelasi Spearman digunakan untuk menguji korelasi antara dua buah
variabel yang independen, yang bergantung satu sama lain. Setelah mengkonversi data
untuk setiap sampel ke dalam bentuk ranking, jika tidak ada hubungan di antara
ranking-ranking pada variabel pertama dan kedua, nilai dari uji statistiknya dapat
dihitung menggunakan rumus yang dikembangkan dari rumus koefisien korelasi
Kendall Tau berikut.
∑ 𝑥𝑦
𝑟=
√∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2
Di mana jumlah-jumlah mencakup harga-harga 𝑛 dalam sampelnya. Sekarang bila X
dan Y adalah harga-harga ranking 𝑟 = 𝑟𝑠 , dan jumlah 𝑛 bilangan bulat 1,2, . . . . 𝑛
adalah
𝑛(𝑛 + 1)
∑𝑋 =
2
dari jumlah kuadrat bilangan-bilangan 12 , 22,. . . . 𝑛 2dapat ditunjukkan sebagai berikut.
𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
∑ 𝑋2 =
6
2
(∑ 𝑋)
Oleh sebab itu, ∑ 𝑥 2 = ∑(𝑋 − 𝑋̅)2 = ∑ 𝑋 2 − 𝑛
𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1) 𝑛(𝑛+1)2 𝑛3 −𝑛
dan ∑ 𝑥 2 = − =
6 4 12
𝑛3 −𝑛
Maka, ∑ 𝑦 2 = .
12

Sekarang 𝑇 = 𝑥 − 𝑦
𝑇 2 = (𝑥 − 𝑦)2 = 𝑥 2 − 2𝑥𝑦 + 𝑦 2
∑ 𝑇 2 = ∑ 𝑥 2 + ∑ 𝑦 2 − ∑ 2𝑥𝑦
Karena rumus r menyatakan bahwa
∑ 𝑥𝑦
𝑟= = 𝑟𝑠
√∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2
jika observasi-observasinya di ranking, maka diperoleh

∑ 𝑇 2 = ∑ 𝑥 2 + ∑ 𝑦 2 − 2𝑟𝑠 √∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2

∑ 𝑥 2 +∑ 𝑦 2 −∑ 𝑇 2
dengan demikian 𝑟𝑠 =
2√∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2

𝑛3 −𝑛
dengan 𝑋 dan 𝑌 dalam rank, kita dapat mensubstitusikan ∑ 𝑥 2 = = ∑ 𝑦 2 ke
12

dalam rumus 𝑟𝑠 , maka akan diperoleh :


𝑛3 −𝑛 𝑛3 −𝑛
+ 12 −∑ 𝑇 2
12
𝑟𝑠 =
𝑛3 −𝑛 𝑛3 −𝑛
2√( )( )
12 12

𝑛3 − 𝑛
2 − ∑ 𝑇2
= 12
𝑛3 − 𝑛
2 12
∑ 𝑇2
= 1−
𝑛3 − 𝑛
6
6 ∑ 𝑇2
=1−
𝑛(𝑛 2 − 1)
Maka, didapatkan rumus korelasi Spearman sebagai berikut :
6 ∑𝑛𝑠=1 𝑇 2
𝑟𝑠 = 1 −
𝑛(𝑛 2 − 1)
Keterangan:
𝑟𝑠 : koefisien korelasi untuk sampel data berpasangan (statistik sampel)
𝜌𝑠 : koefisien korelasi untuk semua data populasi (parameter populasi)
𝑛 : banyaknya pasangan data sampel
𝑇 : selisih ranking data variabel 𝑋 dan 𝑌
D. Kiteria Uji
Kriteria pengujian untuk uji korelasi Spearman yaitu tolak 𝐻0 jika 𝑟𝑠 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 diperoleh dari Tabel Spearman Rho (𝜌) untuk 𝑛 ≤ 30. Jika 𝑛 > 30, maka
perhitungan dilanjutkan dengan menentukan nilai 𝑧𝑠 menggunakan rumus berikut.
𝑧𝑠 = 𝑟𝑠 √𝑛 − 1
Untuk uji korelasi dua pihak, 𝐻0 ditolak jika 𝑧𝑠 > 𝑧(0,5−1𝛼) , sedangkan untuk uji
2

korelasi satu pihak, 𝐻0 ditolak jika 𝑧𝑠 > 𝑧(0,5−𝛼) . Nilai 𝑧(0,5−1𝛼) dan 𝑧(0,5−𝛼) diperoleh
2

dari Tabel Distribusi Normal Standar.


Syarat 𝑟𝑠 yang diterima dalam pengujian ini adalah sebagai berikut.
1. Besarnya koefisien korelasi harus diasumsikan antara -1 dan 1.
2. Jika nilai yang lebih besar dari variabel I dipasangkan dengan nilai yang lebih besar
dari variabel II, maka nilai yang lebih kecil dari variabel I dan variabel II
dipasangkan, maka dinamakan korelasi positif, dan nilai koefisien korelasinya
mendekati 1 untuk hubungan yang kuat.
3. Jika nilai yang lebih besar dari variabel I dipasangkan dengan nilai yang lebih kecil
dari variabel II, dan sebaliknya, maka dinamakan korelasi negatif, dan nilai
koefisien korelasinya mendekati -1 untuk hubungan yang kuat.
4. Jika nilai dari variabel I dipasangkan secara acak dengan nilai dari variabel II maka
koefisien korelasinya akan mendekati 0. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
I dan variabel II saling bebas.
Kriteria korelasi dari hasil pengujian adalah sebagai berikut.
Jika r = 0 maka tidak terdapat hubungan
Jika 0 < r < 0,55 maka hubungan lemah.
Jika 0,55 < r < 0,65 maka hubungan cukup kuat.
Jika 0,65 < r < 0,75 maka hubungan kuat.
Jika 0,75 < r < 0,99 maka hubungan sangat kuat.
Jika r = 1 maka hubungan sempurna
E. Prosedur Pengujian
1) Uji Manual
Langkah-langkah untuk uji manual korelasi Spearman adalah sebagai berikut.
a) Tentukan hipotesis pengujian.
b) Konversikan data tersebut dalam bentuk ranking.
c) Hitung selisih dari ranking pasangan data dari dua variabel yang diuji (𝑇)
kemudian hitung nilai 𝑇 2.
d) Subsitusikan nilai 𝑇 2 dan 𝑛 ke rumus korelasi Spearman 𝑟𝑠
e) Tentukan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Untuk 𝑛 ≤ 30, lihat nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari tabel Spearman rho
(𝜌). Jika 𝑛 > 30, hitung nilai 𝑧𝑠 .
f) Jika 𝑛 ≤ 30, tolak 𝐻0 jika 𝑟𝑠 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Untuk 𝑛 > 30, jika uji yang dilakukan
dua pihak, maka 𝐻0 ditolak jika 𝑧𝑠 > 𝑧(0,5−1𝛼) . Jika uji yang dilakukan satu
2

pihak, maka 𝐻0 ditolak jika 𝑧𝑠 > 𝑧(0,5−𝛼) .


2) Uji Menggunakan SPSS
Langkah-langkah untuk uji menggunakan SPSS korelasi Spearman adalah sebagai
berikut.
a) Tentukan hipotesis pengujian.
b) Buat dua variabel pada variable view dalam SPSS
c) Masukkan data di data view dalam SPSS
d) Klik menu analyze, kemudian klik corelate kemudian klik bivariate akan
muncul dialog box.
Gambar 1. Dialog box Bivariate Correlations dalam SPSS
e) Pada dialog box yang muncul, masukkan dua variabel yang diuji ke dalam
kotak variables.
f) Berikan tanda cek () pada corelation coefficient Spearman, kemudian klik
“OK”, maka akan muncul output yang berisi koefisien korelasi dari kedua
variabel yang diuji atau 𝑟𝑠 dan taraf kritik dari dua variabel yang diuji.
g) Perhatikan nilai taraf kritik dari dua variabel yang diuji. Tolak 𝐻0 jika nilai
taraf kritik < 𝛼.
F. Studi kasus/contoh soal
Faris N.R(2022)
1) Apakah Tax Avoidance berpengaruh terhadap Cost of Debt pada
perusahaan manufaktur sub sektor industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020 ?
2) Apakah Voluntary Disclosure berpengaruh terhadap Cost of Debt pada
perusahaan manufaktur sub sektor industri makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020?
Penyelesaian :
Untuk menjelaskan variabel dan indikator dalam penelitian ini, maka
dirumukan definisi operasional dan pengukuran variabel sebagai berikut :
A. Variabel independen (X) adalah variabel yang dapat mempengaruhi
variabel independen dan dapat memiliki arah hubungan baik positif
maupun negatif terhadap variabel dependen. Berikut ini variabel yang
digunakan dalam penelitian ini:
1. Tax Avoidance ( 𝑿𝟏) Tax avoidance adalah usaha untuk meminimalkan
utang pajak yang harus dibayarkan tanpa harus melanggar peraturan-
peraturan perpajakan yang berlaku. Dalam penelitian ini, Tax
Avoidance dihitung dengan menggunakan ETR ( Effective Tax Rate ).
ETR dihitung dengan membagi beban pajak kini dengan laba sebelum
pajak seperti pada penelitian ( Hanlon dan Heitzman, 2010 ) :

2. Voluntary Disclosure ( 𝑿𝟐) Voluntary disclosure merupakan


pengungkapan secara sukarela yang dilakukan perusahaan di luar apa
yang diwajibkan oleh standar akuntansi. Penilaian Voluntary
Disclosure dalam penelitian ini menggunakan teknik scoring yaitu
dengan memberikan skor dari item – item yang memenuhi persyaratan.
Rumus yang digunakan untuk melakukan penghitungan adalah (
Yenibra, 2014 ) :

Berikut ini adalah daftar item voluntary disclosure yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain :
Tabel 3.1. Daftar item voluntary disclosure
No. Daftar Item Voluntary Disclosure ( Pengungkapan Sukarela )
Indicator Informasi Umum dan Strategis
1 Informasi yang berkaitan dengan pandangan umum ekonomi
2 Struktur organisasi
3 Deskripsi kegiatan udaha Perusahaan
4 Deskripsi jaringan pemasaran produk/jasa
5 Kontribusi Perusahaan terhadap perekonomian nasional
6 Strategi bisnis Perusahaan saat ini
7 Kemungkinan adanya pengaruh strategi bisnis Perusahaan
terhadap kinerja masa kini
8 Analisis pasar saham
9 Pengungkapan tentang persaingan industry
10 Pembahasan mengenai perkembangan ekonomi regional
11 Informasi tentang stabilitas politik regional
Indikator Data Ekonomi
1 Ikhtisar data keuangan 3 (tiga) tahun terakhir atau lebih
2 Ulasan hasil keungan saat ini
3 Pembahasan factor yang mendasari kinerja Perusahaan
4 Pengembalian dana pemegang saham
Indikator Informasi Mengenai Gambaran atau Proyek
Kedepan
1 Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja masa depan perusahaan
2 Kemungkinan adanya pengaruh strategi bisnis Perusahaan
terhadap kinerja masa depan
3 Pengembangan produk/jasa
4 Rencana belanja modal
5 Rencana pengeluaran untuk riset dan pengembangan
6 Rencana pengeluaran untuk iklan dan publisitas
7 Ramalan atau prediksi laba per saham
8 Ramalan atau prediksi pendapatan dan laba
Indikator Pengungkapan Sosial dan Dewan
1 Jumlah karyawan untuk dua tahun terakhir
2 Alasan atau penyebab jumlah karyawan
3 Produktivitas dan komposisi karyawan
4 Indikasi tentang moril karyawan seperti absensi dan pemogokan
karyawan
5 Informasi tentang keselamatan kerja karyawan
6 Data kecelakaan kerja
7 Aktivitas Perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan
8 Nama, umur, kualifikasi akademik direktur
9 Kepemilikan saham oleh dewan direksi dan pihak lain yang
berkepemtimgam seperti opsi saham

B. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen yaitu variabel utama dalam


penelitian dimana nilainya dapat dipengaruhi oleh variabel
independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Cost
of Debt. Biaya hutang merupakan biaya yang ditanggug oleh
perusahaan dikarenakan perusahaan menggunakan dana tersebut dari
pinjaman pihak lain. 23 Pengukuran yang digunakan dalm variabel
cost of debt, dihitung melalui besarnya beban bunga perusahaan satu
periode dibagi dengan jumlah rata rata pinjaman jangka panjang dan
jangka pendek yang menghasilkan bunga pinjaman selama tahun
tersebut :

C. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2017-2020.
Dari keseluruan populasi dalam penelitian ini, pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Purposive sampling
adalah pengambilan sampel dengan menggunakan krieria-kriteria khusus
yang telah ditentukan oleh peneliti dengan tujuan agar mendapatkan sampel
yang representatif. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah:
1. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2020.
2. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian
3. Perusahaan memiliki beban pajak penghasilan
4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap terkait
variabel penelitian

Tabel 3.2 Penyaringan sampel penelitian


No KRITERIA KETERANGAN
1 Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 30
periode 2017-2020
2 Perusahaan yang mengalami kerugian (11)
3 Perusahaan yang memiliki manfaat pajak penghasilan (3)
4 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan (3)
secara lengkap terkait variabel penelitian
Jumlah Perubahan sampel 13
Total data sampel 2017-2020 52

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh masing masing


variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
derajat signifikansi sebesar 5% atau 0,05 dan derajat kebebasan (df) = (n-k) 30 Berikut
adalah dasar pengambilan keputusan menggunakan angka signifikansi:
1. Jika nilai signifikansi t < 0,05, maka Hipotesis diterima
2. Jika nilai signifikansi t ≥ 0,05, maka Hipotesis ditolak
Selain itu cara untuk melakukan uji t adalah dengan membandingkan nilai statistik t
dengan titik kritis menurut tabel. Jika nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, maka hipotesis alternatif dapat diterima atas suatu variabel
independen secara individual yang dapat mempengaruhi variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA

Conover, W. J. 1980. Practical Nonparametric Statistics. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Irianto, A. 2008. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Siegel, S. 1994. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO
Supangat, A. 2008. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametrik. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Triola, M. F. 2011. Elementary Statistics Using The TI-83/84 Plus Calculator 3rd Edition
Elementary Statistics Using The TI-83/84 Plus Calculator 3rd Edition. USA: Pearson
Education, Inc.
Faris N. R (2022). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman. 8(1932121252), 1–
7. https://feb.unmul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai