Anda di halaman 1dari 17

TURNOVER DAN KOMITMEN

KARYAWAN
KELOMPOK 11
Yasmin Sabina 2201026019
Amilia 2201026073
Erma Bella Yunita 2201026131
Dhea Nofa Kristiani 2201026239
TURNOVER
Menurut Gary Dessler, definisi turnover adalah
tingkat dimana karyawan meninggalkan
perusahaan yang bervariasi antar industri.
Salah satu faktor yang terjadi ketika karyawan
tidak merasa puas terhadap pekerjaan yang
dilakukan, maka terjadi turnover. Oleh karena
itu, perusahaan harus dapat mengelola dan
memperhatikan sumber daya manusia dengan
sebaik mungkin.
PENYEBAB TERJADINYA
TURNOVER
Lingkungan tidak mendukung perkembangan
potensi karyawan
Proses rekrutmen yang kurang tepat
Masalah dengan pimpinan
Tidak adanya work-life balance
Lingkungan tidak terbuka terhadap pendapat
karyawan
JENIS-JENIS TURNOVER
1. Voluntary Turnover : Terjadi ketika karyawan keluar dari
pekerjaannya secara sukarela. Contohnya seperti mendapatkan
penawaran kerja di tempat lain.
2. Functional Turnover : Keadaan dimana perusahaan adalah
pihak yang memutuskan untuk memberhentikan karyawan
karena karyawan tidak memenuhi standar kerja di perusahaan
tersebut.
3. Involuntary Turnover : Pergantian karyawan dimana kehendak
tersebut berasal dari perusahaan. Contohnya seperti masalah
efisiensi atau lainnya.
4. Dysfunctional Turnover : Kondisi dimana karyawan berkinerja
baik mengundurkan diri dari perusahaan.
KONSEP TURNOVER
Konsep turnover mengacu pada perubahan anggota dalam
suatu organisasi sebagai hasil dari perekrutan, pengunduran
diri, atau pemecatan karyawan. Turnover dapat bersifat
positif jika organisasi mendapatkan karyawan baru dengan
keterampilan dan ide segar, namun dapat menjadi masalah
jika terlalu tinggi dan mengarah pada kehilangan karyawan
yang berharga. Contohnya jika sebuah perusahaan IT
kehilangan seorang pengembang perangkat lunak yang sangat
berpengalaman dan mahir, turnover tersebut dapat dianggap
sebagai kerugian, karena perusahaan kehilangan pengetahuan
kritis dan keterampilan yang dimiliki karyawan tersebut.
MENGGUNAKAN KONSEP TURNOVER
DALAM PRAKTIK ORGANISASI
Penggunaan konsep turnover dalam organisasi melibatkan pemahaman dan
manajemen pergerakan karyawan, baik yang masuk maupun yang keluar dari
organisasi. Beberapa contoh penggunaan konsep turnover beserta penerapannya,
yaitu:
Analisis Penyebab Turnover: Contohnya jika data turnover menunjukkan
peningkatan di departemen tertentu, manajemen dapat melakukan wawancara
keluar (exit interview) untuk memahami penyebabnya, seperti masalah
manajerial, kurangnya peluang pengembangan, atau ketidakpuasan pekerjaan.
Pengukuran Tingkat Turnover: Contohnya perusahaan dapat mengukur
tingkat turnover karyawan setiap kuartal. Jika tingkatnya tinggi, ini bisa
menjadi sinyal untuk melakukan analisis lebih lanjut dan mengambil tindakan
untuk mengurangi turnover.
MENGGUNAKAN KONSEP TURNOVER
DALAM PRAKTIK ORGANISASI
Analisis Biaya Turnover: Contohnya perusahaan dapat menghitung biaya total
yang terkait dengan turnover, termasuk biaya perekrutan, pelatihan, dan
hilangnya produktivitas. Dengan mengetahui biaya tersebut, manajemen dapat
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Strategi Retensi Karyawan: Contohnya jika data turnover menunjukkan bahwa
banyak karyawan meninggalkan perusahaan karena kurangnya pengembangan
karir, perusahaan dapat mengimplementasikan program pelatihan dan
pengembangan untuk meningkatkan retensi.
Analisis Hubungan Turnover dengan Kinerja: Contohnya manajemen dapat
menganalisis apakah ada korelasi antara tingkat turnover dan kinerja
departemen atau tim tertentu. Jika ada korelasi negatif, langkah-langkah
perbaikan dapat diambil.
KOMITMEN KARYAWAN
Menurut Steers dalam Kuntjoro (2002:64) komitmen
karyawan adalah rasa identifikasi, keterlibatan dan
loyalitas yang dinyatakan oleh seorang pegawai
terhadap organisasinya. Artinya komitmen
karyawan merupakan kondisi dimana pegawai
sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan
sasaran organisasinya.
JENIS-JENIS KOMITMEN
KARYAWAN
Komitmen Afektif : Berkaitan dengan seberapa besar
keinginan karyawan untuk bertahan di organisasinya.
Mereka biasanya mengidentifikasi tujuan organisasi,
merasa cocok, dan puas dengan pakerjaan mereka.
Komitmen Normatif : Berkaitan dengan seberapa
besar perasaan karyawan bahwa mereka harus tetap
berada di organisasinya. Mereka merasa kalau
meninggalkan organisasi akan mempunyai
konsekuensi yang buruk dan merasa bersalah.
JENIS-JENIS KOMITMEN
KARYAWAN
Komitmen Keberlanjutan : Berkaitan dengan seberapa
besar karyawan merasa perlu untuk tetap bertahan di
organisasinya. Alasan yang mendasari komitmen
mereka terletak pada kebutuhan mereka untuk tetap
berada di organisasi. Contohnya seperti karyawan
yang merasa perlu untuk tetap berada di organisasi
karena gaji dan tunjangan tidak akan meningkat jika
mereka pindah ke organisasi lain.
KONSEP KOMITMEN KARYAWAN
Komitmen karyawan mencakup keterlibatan, loyalitas,
dan keterikatan emosional seorang karyawan terhadap
organisasi tempat mereka bekerja. Contohnya ketika
perusahaan mengalami peningkatan turnover yang
signifikan dalam beberapa bulan terakhir, maka banyak
karyawan yang meninggalkan perusahaan. Maka dari itu,
perusahaan harus dapat membangun komitmen karyawan
dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan, dan sampaikan tujuan bersama.
MENGGUNAKAN KONSEP KOMITMEN KARYAWAN DALAM
PRAKTIK ORGANISASI
Penggunaan konsep komitmen karyawan dalam praktik organisasi melibatkan
upaya untuk memahami, mengukur, dan meningkatkan tingkat keterlibatan dan
loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Beberapa cara penggunaan konsep
komitmen karyawan beserta contohnya, yaitu:
Melakukan survei secara berkala untuk mengevaluasi tingkat kepuasan dan
komitmen karyawan. Contohnya perusahaan mengirimkan kuesioner kepuasan
karyawan yang mencakup pertanyaan tentang sejauh mana karyawan merasa
terikat dengan nilai dan tujuan perusahaan.
Membangun program pengakuan dan penghargaan untuk memberikan apresiasi
kepada karyawan yang berkinerja baik. Contohnya perusahaan memberikan
penghargaan bulanan kepada karyawan yang menunjukkan komitmen tinggi
dan kontribusi luar biasa.
MENGGUNAKAN KONSEP KOMITMEN KARYAWAN DALAM
PRAKTIK ORGANISASI
Menerapkan kebijakan dan inisiatif yang mendukung keseimbangan kerja dan
kehidupan. Contohnya perusahaan memperkenalkan fleksibilitas waktu kerja
dan opsi kerja jarak jauh untuk meningkatkan kepuasan dan keterikatan
karyawan.
Menyusun dan menyampaikan dengan jelas tujuan dan nilai-nilai perusahaan
kepada karyawan. Contohnya manajemen mengadakan sesi presentasi untuk
menjelaskan visi, misi, dan nilai-nilai inti perusahaan kepada seluruh karyawan.
Menawarkan program pengembangan karir dan pelatihan untuk membantu
karyawan mencapai tujuan karir mereka. Contohnya perusahaan menyediakan
dana pelatihan dan peluang pendidikan lanjutan untuk membantu karyawan
mengembangkan keterampilan mereka.
MEMBANDINGKAN KONSEP IDEAL DENGAN
REALITA ORGANISASI
Harapan Ideal: Organisasi menginginkan tingkat turnover yang rendah untuk
memastikan stabilitas, konsistensi, dan efisiensi dalam operasional. Realita:
Beberapa organisasi mungkin menghadapi tantangan dalam mengurangi
turnover karena faktor-faktor eksternal dan internal seperti perubahan pasar
atau kebijakan internal yang kurang mendukung.

Harapan Ideal: Organisasi berharap karyawan merasa terikat dengan nilai-


nilai dan tujuan perusahaan, menciptakan keterlibatan yang tinggi. Realita:
Faktor seperti kurangnya jaminan pekerjaan, ketidakpuasan kerja, atau
kurangnya penghargaan dapat mengurangi tingkat komitmen karyawan.
MEMBANDINGKAN KONSEP IDEAL DENGAN
REALITA ORGANISASI
Harapan Ideal: Organisasi berkomitmen untuk mendukung keseimbangan
kerja dan kehidupan untuk meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan
karyawan. Realita: Beberapa organisasi mungkin kesulitan
mengimplementasikan kebijakan fleksibilitas karena tuntutan bisnis yang
tinggi atau budaya kerja yang tidak mendukung.

Harapan Ideal: Organisasi memberikan pengakuan dan penghargaan secara


teratur untuk meningkatkan motivasi dan keterikatan karyawan. Realita:
Beberapa organisasi mungkin kurang konsisten dalam memberikan
penghargaan atau mungkin kurang memahami cara terbaik untuk mengenali
pencapaian karyawan.
PENILAIAN DAN REKOMENDASI PERBAIKAN
Penilaian: Tingkat Turnover Tinggi
Rekomendasi Perbaikan: Analisis penyebab turnover, baik melalui wawancara
keluar atau survei karyawan, untuk mengidentifikasi masalah inti. Selanjutnya,
implementasikan program retensi karyawan, berfokus pada perbaikan kondisi
kerja, pengembangan karir, dan pengakuan.

Penilaian: Rendahnya Keterlibatan Karyawan


Rekomendasi Perbaikan: Lakukan survei kepuasan karyawan untuk memahami
tingkat keterlibatan. Selanjutnya, lakukan pelatihan kepemimpinan untuk
memperkuat hubungan manajerial, fasilitasi dialog terbuka, dan
implementasikan program motivasi dan penghargaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai