TUJUAN PEMBELAJARAN
KOMPENSASI Penjelasan yang paling nyata mengenai mengapa karyawan berhenti acap kali
juga merupakan jawaban yang benar: bayaran yang rendah. Terutama bagi karyawan yang
berkinerja tinggi dan karyawan kunci, bayaran tinggi belakangan ini telah menjadi alat retensi
pilihan bagi banyak pemberi kerja.
SELEKSI Retensi dimulai dengan menyeleksi dan merekrut karyawan yang tepat. Seleksi tidak
hanya merujuk pada pekerja, tetapi juga untuk memilih penyelia yang tepat. Sebagai contoh.
FedEx melakukan survei sikap karyawan secara berkala. Penyelia kemudian bertemu untuk
meninjau hasilnya dengan karyawannya untuk menangani permasalahan kepemimpinan yang
diperlihatkan oleh survei tersebut.
KERJA YANG BERARTI DAN KEPEMILIKAN SASARAN Orang tidak dapat melakukan
pekerjaan mereka jika mereka tidak mengetahui apa yang harus dilakukan atau apakah
sasaran mereka Oleh karena itu, untuk mempertahankan karyawan, kita perlu memperjelas
mengenai ekspektasi Anda terhadap kinerja mereka dan apa saja tanggung jawab mereka.
GUNAKAN ANALITIK DATA Alliant Techsystems Inc. menggunakan analitik bisnis untuk
menyaring data karyawan dengan tujuan untuk menghitung, dalam hal "model risiko-lari,"
kemungkinan bahwa karyawan tertentu akan pergi. Google menggunakan analitik untuk
mengolah data karyawan pada metrik-metrik seperti tingkat absensi dan moral untuk
mengidentifikasi mereka yang berpotensi untuk meninggalkan perusahaan. Manajer di
Nationwide Mutual Insurance Co. menerima "kartu skor" bulanan dengan data perputaran.
PENAWARAN BALIK Jika seorang karyawan yang berharga mengatakan ingin meninggalkan
perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, haruskah Anda memberikan penawaran
balik? Banyak orang yang berargumen menentangnya, dengan menyebutnya sebagai perban
untuk luka di kepala." Pemberi kerja yang mengizinkan penawaran balik membutuhkan
kebijakan yang menentukan orang dan posisi apa yang berhak diberi penawaran balik,
peningkatan kompensasi, dan bagaimana cara menentukan penawaran tersebut.
MENANGANI PENARIKAN DIRI DARI PEKERJAAN Studi yang ada mengonfirmasi tingginya
biaya dari perilaku penarikan diri dari pekerjaan sehingga penting bagi kita untuk memahami
penyebabnya. Banyak orang pernah mengalami keinginan untuk menarik diri-untuk "melarikan
diri" dari situasi tertentu-jadi mungkin tidaklah sulit untuk berempati dengan mereka yang
merasa mereka perlu melepaskan diri. Beberapa orang menganggapnya sebagai hal kesakitan
versus kesenangan. Orang cenderung bergerak menuju situasi yang akan membuat mereka
merasa baik, dan menjauhi situasi yang membuat mereka merasa buruk. Orang menolak situasi
yang menimbulkan emosi yang tidak menyenangkan dan tidak tertarik pada situasi yang
menimbulkan emosi yang menyenangkan dan nyaman.
Oleh karena itu, manajer dapat memikirkan strategi pengurangan penarikan diri dengan cara
mengurangi pengaruh negatif dari pekerjaan, dan/atau meningkatkan pengaruh positifnya
Karena potensi negatif dan positifnya hampir tidak terbatas, untuk menangani permasalahan
penarikan diri sekali lagi membutuhkan pendekatan manajemen sumber daya manusia yang
komprehensif. Potensi negatif ilustratifnya meliputi, misalnya, pekerjaan yang membosankan,
pengawasan yang buruk, bayaran rendah, penindasan, kurangnya prospek karier, dan kondisi
kerja yang buruk. Potensi positifnya meliputi pengayaan pekerjaan, pengawasan yang suportif.
bayaran yang layak/tunjangan yang ramah keluarga, proses disipliner/banding, kesempatan
pengembangan karier, kondisi kerja yang aman dan sehat, dan memiliki kolega yang bermoral
tinggi. Wawancara, survei, dan observasi dapat membantu mengidentifikasi masalah- masalah
yang harus ditangani.
Dengan lebih banyak karyawan yang membawa pulang pekerjaan mereka melalui telepon
pintar dan iPad, pelepasan karyawan (bukan penarikan diri) tidaklah selalu merupakan hal yang
buruk. Dua periset menemukan bahwa melepaskan diri dari kerja akan memperbaiki kehidupan
keluarga. Mereka memberi nasihat untuk membuat sebuah sistem untuk memastikan adanya
waktu berkualitas untuk keluarga.
Penarikan diri dan perputaran acap kali mencerminkan berkurangnya keterlibatan karyawan.
Keterlibatan merujuk pada keterlibatan secara psikologis dalam, terhubung dengan, dan
berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan seseorang. Karyawan yang terlibat "mengalami
tingkat konektivitas tinggi dengan tugas kerja mereka," dan oleh karenanya bekerja keras untuk
menyelesaikan sasaran terkait tugas mereka.
Keterlibatan dan Kinerja Karyawan
Keterlibatan karyawan adalah penting karena baik perilaku karyawan (termasuk perputaran)
maupun kinerja organisasi mencerminkan apakah karyawan tersebut "terlibat. Sebagai contoh,
berdasarkan pada survei Gallup, unit bisnis dengan tingkat keterlibatan karyawan tertinggi
mempunyai 83% kesempatan untuk berkinerja di atas median perusahaan, sementara mereka
yang mempunyai keterlibatan karyawan terendah hanya mempunyai 17% kesempatan. Sebuah
survei yang dilakukan Watson Wyatt Worldwide menyimpulkan bahwa perusahaan dengan
karyawan yang sangat terlibat mempunyai pendapatan per karyawan 26% lebih tinggi. Direktur
perekrut di Fair Trade USA nirlaba meyakini bahwa mendorong keterlibatan akan membantu
menjelaskan penyebab dari menurunnya perputaran perusahaan sebesar 10% setelahnya.
Sebuah laporan mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan per saham dari
perusahaan dengan karyawan yang sangat terlibat hampir 4 kali lipat dari yang lainnya.
Starwood Hotels mengukur keterlibatan dan menemukan bahwa hal ini berhubungan dengan
hasil penting seperti kepuasan pelanggan dan hasil finansial. Ukuran hasil relevan lainnya
dapat meliputi ketidakhadiran, keselamatan, penjualan, perputaran, dan profitabilitas. Fitur
Meningkatkan Kinerja menghadirkan contoh lainnya.
Meskipun demikian, studi-studi, termasuk salah satunya yang dilakukan oleh Towers Watson,
menyimpulkan bahwa hanya sekitar 21% dari angkatan kerja global yang terlibat, sementara
hampir 40% tidak terlibat. Dalam sebuah survei besar, 57% dari responden tidak terlibat dalam
waktu 2 tahun setelah dipekerjakan.
Manajemen Karier
Pemberi kerja mengenali bahwa manajemen karier memainkan peran penting dalam melibatkan
dan mempertahankan karyawan. Sebagai contoh, sebuah survei menemukan bahwa pemberi
kerja berencana untuk menggunakan kompensasi serta pengembangan karier untuk
mempertahankan dan melibatkan bakat yang tepat.
Penawaran dukungan karier umumnya adalah situasi win-win. Karyawan, dengan dibekali
wawasan yang lebih baik mengenai kekuatan pekerjaan mereka, akan lebih siap untuk
melayani perusahaan dan lebih tidak berkemungkinan pergi. Pemberi kerja akan mendapatkan
manfaat dari keterlibatan yang lebih tinggi dan perputaran yang lebih rendah.
Terminologi Karier
Kita dapat mendefinisikan karier (career) sebagai posisi pekerjaan yang dipegang seseorang
selama bertahun-tahun. Manajemen karier (career management) adalah proses yang
memungkinkan karyawan untuk lebih memahami dan mengembangkan keterampilan karier dan
minat mereka dan untuk menggunakan keterampilan dan minat ini secara paling efektif baik
dalam perusahaan maupun setelah mereka meninggalkan perusahaan. Pengembangan karier
(career development) adalah serangkaian aktivitas seumur hidup (seperti lokakarya) yang
berkontribusi pada eksplorasi, pembentukan, keberhasilan, dan pemenuhan karier seseorang.
Perencanaan karier (career planning) adalah proses yang disengaja sehingga seseorang
menjadi sadar akan keterampilan, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik pribadi
mereka lainnya; mendapatkan informasi mengenai kesempatan dan pilihan; mengidentifikasi
sasaran terkait karier; dan menetapkan rencana tindakan untuk mencapai sasaran spesifik.
Kita akan melihat bahwa manajer karyawan dan pemberi kerja harus memainkan peran dalam
menuntun dan mengembangkan karier karyawan. Akan tetapi, karyawan harus selalu menerima
tanggung jawab penuh terhadap pengembangan karier dan keberhasilan kariernya sendiri.
Kontrak Psikologis
Satu implikasinya adalah bahwa apa yang diharapkan oleh pemberi kerja dan karyawan dari
satu sama lainnya sedang berubah. Apa yang diharapkan pemberi kerja dan karyawan dari satu
sama lain merupakan bagian dari apa yang oleh psikolog disebut sebagai kontrak psikologis.
Kontrak psikologis ini mengidentifikasi ekspektasi mutual setiap pihak. Sebagai contoh,
kesepakatan yang tidak dinyatakan ini adalah bahwa manajemen akan memperlakukan
karyawan dengan adil dan memberikan kondisi kerja yang memuaskan, diharapkan dalam
hubungan jangka panjang.
Tetapi, dengan pasar tenaga kerja zaman sekarang yang hiruk-pikuk, baik pemberi kerja
maupun karyawan tidak dapat mengandalkan komitmen jangka panjang dari satu sama lainnya.
Fakta itu mengubah istilah dari kontrak psikologis, dan bahkan membuat manajemen karier
semakin penting bagi karyawan.
SDS mempunyai reputasi yang sangat bagus, tetapi pencari karier perlu berhati-hati dengan
beberapa situs penilaian karier daring lain. Sebuah studi terhadap 24 situs jejaring penilaian
karier daring tanpa biaya menyimpulkan bahwa situs-situs tersebut mudah digunakan, tetapi
mempunyai validasi dan kerahasiaan yang tidak memadai. Akan tetapi, sejumlah instrumen
penilaian karier daring seperti Career Key (www.careerkey.org) dilaporkan memberikan
informasi yang valid dan berguna. O'NET menawarkan sebuah sistem penilaian pekerjaan dan
karier "My Next Move" secara daring yang komprehesif dan cuma-cuma (www.onetcenter.
org/mynextmove.html). Anda akan menemukan contoh lainnya di http://associationdatabase.
com/aws/NCDA/pt/sp/resources, dan di latihan berikut, serta diskusi yang lebih mendalam
mengenai perencanaan karier dan alat pencari pekerjaan dalam Lampiran Bab 10.
LATIHAN 1 Sebuah latihan yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan pekerjaan adalah
dengan membuat judul pada sebuah halaman "Tugas Sekolah atau Pekerjaan yang Paling
Menyenangkan untuk Dilakukan." Kemudian, tulislah sebuah karangan pendek yang
menjelaskan mengenai tugas tersebut. Berikan sebanyak mungkin detail mengenai tugas dan
tanggung jawab Anda, dan apa yang menurut Anda menyenangkan dari setiap tugas. (Ini tidak
selalu merupakan pekerjaan yang paling menyenangkan yang pernah Anda miliki, tetapi tugas
yang paling menyenangkan yang harus Anda laksanakan dalam pekerjaan Anda.) Berikutnya,
pada halaman lainnya, lakukanlah hal yang sama untuk dua tugas lainnya. Sekarang,
periksalah ketiga karangan tersebut. Garis bawahi keterampilan yang paling sering Anda
sebutkan. Sebagai contoh, apakah Anda secara khusus menikmati jam-jam yang Anda
habiskan di perpustakaan untuk melakukan riset untuk atasan Anda ketika Anda bekerja di Satu
musim panas sebagai seorang karyawan magang?
LATIHAN 2 Terdapat latihan lainnya yang dapat mencerahkan. Pada sebuah halaman,
jawablah pertanyaan: "Jika Anda dapat memiliki pekerjaan apa pun, apakah itu?" Tentukan
jawaban Anda sendiri jika perlu, dan jangan khawatir mengenai apa yang dapat Anda lakukan-
hanya apa yang ingin Anda lakukan.
PROGRAM MANAJEMEN KARIER Ada opsi lain yang lebih komprehensif. Sejumlah pemberi
kerja menciptakan perpustakaan materi pengembangan karier berbasis situs atau luring, dan
menawarkan lokakarya karier dan mungkin pembinaan karier individual untuk memberikan
bimbingan karier. First USA Bank mempunyai program "Opportunity Knocks" milik mereka.
Selain pelatihan pengembangan karier dan dukungan tindak lanjut, program tersebut mencakup
pusat pengembangan karier di situs kerja yang digunakan karyawan pada jam kerja. Pusat
pengembangan karier ini berisi materi seperti alat penilaian dan perencanaan karier Workforce
Vision dari Criterion Inc., menyuplai sistem daring yang membantu pemberi kerja menganalisis
kebutuhan pelatihan karyawan. Dengan mengeklik pada nama karyawan, akan memunculkan
sejarah kerja, kompetensi, jalur karier, serta informasi lainnya dari karyawan tersebut. Untuk
setiap kompetensi (seperti kepemimpinan), sebuah diagram batang secara grafis
memperlihatkan "analisis kesenjangan" yang menyoroti kekuatan dan kelemahan orang
tersebut.
Peran Manajer
Dampak yang diberikan penyelia pada perkembangan karier karyawannya sangat besar.
Dengan sedikit atau tanpa upaya tambahan selain tinjauan kinerja yang realistis dan nasihat
karier spontan, penyelia yang kompeten dapat membantu karyawan mendapatkan dan
mengikuti jalur karier yang tepat. Di ujung ekstrem yang lain, penyelia yang tidak perhatian dan
tidak suportif mungkin merasa bahwa ia telah menghambat perkembangan karier karyawannya
di masa lalu.
Manajer dapat melakukan beberapa hal untuk mendukung kebutuhan perkembangan karier
bawahannya. Ketika bawahan pertama kali memulai, pastikan bahwa ia mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dengan baik. Jadwalkan penilaian kinerja secara
teratur; pada tinjauan ini, bahaslah sampai sejauh mana keterampilan dan kinerja karyawan
sekarang konsisten dengan aspirasi karier orang tersebut. Beri karyawan rencana
pengembangan informal. Buatlah agar bawahan selalu mendapatkan informasi mengenai
bagaimana mereka dapat menggunakan tunjangan terkait karier perusahaan yang ada, dan
doronglah mereka untuk melakukannya.
Mentoring berarti meminta orang senior yang berpengalaman untuk menasihati, memberikan
penyuluhan, dan membimbing perkembangan karier jangka panjang karyawan Seorang
karyawan yang sulit untuk memutuskan karier mana yang harus dikejar atau bagaimana cara
mengatasi politik kantor mungkin membutuhkan mentoring.
Mentoring dapat bersifat formal atau informal. Secara informal, manajer tingkat menengah dan
senior dapat secara sukarela membantu karyawan yang kurang berpengalaman-misalnya.
dengan memberi mereka nasihat karier dan membantu mereka mengatasi politik kantor.
Banyak pemberi kerja juga mempunyai program mentoring formal. Misalnya, pemberi kerja
dapat memasangkan anak didik dengan mentor potensial, dan memberikan pelatihan untuk
membantu mentor dan anak didiknya lebih memahami tanggung jawab mereka masing-
masing. Baik formal maupun informal, studi memperlihatkan bahwa mempunyai mentor yang
memberikan bimbingan terkait karier dan bertindak sebagai pemandu dapat secara signifikan
meningkatkan kepuasan dan kesuksesan karier seseorang.
Bagi penyelia, mentoring berharga sekaligus berbahaya. Hal ini berharga sepanjang Anda
dapat memengaruhi, secara positif, karier dan kehidupan bawahan dan kolega Anda yang
kurang berpengalaman. Bahayanya adalah bahwa hal ini dapat berbalik merugikan Anda
sendiri. Coaching berfokus pada tugas harian yang dapat Anda pelajari kembali dengan mudah,
jadi kekurangan coaching biasanya tidak banyak. Mentoring berfokus pada isu-isu jangka
panjang yang relatif lebih sulit untuk diubah kembali, dan acap kali menyentuh Psikologi
seseorang (motif, dan bagaimana seseorang bergaul dengan orang lain, misalnya).
Karena penyelia biasanya bukan merupakan psikolog atau penasihat karier yang terlatih, ia
harus sangat berhati-hati dalam nasihat yang ia berikan.
Mentoring: memberi nasihat, memberi penyuluhan, dan memberi bimbingan
Coaching: Mendidik, menstruktur, dan melatih bawahan.
MENTOR YANG EFEKTIF Riset mengenai apa yang dapat dilakukan penyelia untuk menjadi
mentor yang lebih baik mengungkapkan beberapa kejutan. Mentor yang efektif menetapkan
standar yang tinggi, bersedia untuk menginvestasikan waktu dan usaha yang diperlukan
hubungan mentoring tersebut, dan secara aktif mengarahkan anak didik ke proyek, tim, dan
pekerjaan yang penting." Mentoring yang efektif membutuhkan kepercayaan, dan tingkat
kepercayaan mencerminkan kompetensi profesional, konsistensi, kemampuan untuk
berkomunikasi dari mentor, dan kesiapannya untuk berbagi kendali.
Namun, studi menyatakan bahwa mentoring tradisional kurang efektif untuk wanita dari pada
untuk pria. Sebagai contoh, sebuah survei terhadap karyawan yang mempunyai "hubungan
mentoring aktif" di tahun-tahun terakhir, 72% pria menerima satu atau lebih promosi dalam 2
tahun berikutnya, dibandingkan dengan 65% wanita. Seorang CEO atau eksekutif senior
lainnya menjadi mentor dari 78% dari pria tersebut, dibandingkan dengan 69% dari para wanita
tersebut.
Angka-angka seperti ini mendorong pemberi kerja untuk menugaskan wanita kepada
"mentor/sponsor" yang mempunyai pengaruh organisasi lebih. Sebagai contoh, ketika Deutsche
Bank menemukan bahwa beberapa managing director perempuan keluar dari perusahaan
tersebut untuk pekerjaan yang lebih baik di perusahaan pesaing mereka, mereka mulai
memasangkan mereka dengan mentor/sponsor dari komisi eksekutif bank tersebut. Dengan
mereka yang mempunyai posisi untuk mendukung para wanita ini untuk dipromosikan.
Pertimbangan Praktis
Dalam kasus manapun, terdapat langkah-langkah praktis yang harus diambil dalam
merumuskan kebijakan promosi. Tetapkan persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya, dalam
hal masa jabatan dan nilai kinerja. Haruskan manajer perekrut untuk meninjau deskripsi
pekerjaannya, dan merevisinya jika diperlukan. Tinjaulah secara sungguh-sungguh kinerja dan
sejarah semua kandidat. Lebih baik pekerjakan hanya mereka yang memenuhi persyaratan
pekerjaan tersebut.
Wanita minoritas tampaknya adalah yang paling berisiko. Wanita dengan kulit berwarna hanya
memegang persentase kecil dari posisi profesional dan manajerial sektor swasta. Sebuah
survei menanyai wanita minoritas mengenai apa yang mereka pandang sebagai rintangan
terhadap karier yang sukses. Para wanita minoritas tersebut melaporkan bahwa rintangan
utama untuk maju termasuk tidak mempunyai mentor yang berpengaruh (47%), kurangnya
jaringan informal dengan kolega yang berpengaruh (40%), kurangnya panutan dalam
perusahaan bagi anggota dari kelompok rasial atau etnis yang sama (29%), dan kurangnya
penugasan dengan visibilitas tinggi (28%).
Sayangnya, banyak program pengembangan karier tidak konsisten dengan kebutuhan wanita
minoritas dan non-minoritas. Sebagai contoh, banyak program sejenis meremehkan peran yang
dimainkan oleh tanggung jawab keluarga dalam banyak kehidupan wanita (dan pria). Dengan
cara yang sama, beberapa program berasumsi bahwa jalur karier adalah kontinu; tetapi
kebutuhan untuk berhenti bekerja dalam suatu waktu demi mengurus kebutuhan keluarga acap
kali memutus jalur karier banyak orang kulit berwarna dan wanita (dan mungkin pria). Banyak
yang merujuk pada totalitas rintangan yang tidak kentara dan yang agak mencolok terhadap
kemajuan karier wanita ini sebagai langit-langit kaca. Pemberi kerja perlu menghilangkan
rintangan yang menghambat kemajuan karier wanita. Beberapa langkah spesifiknya meliputi
berikut ini.
MENGADOPSI JALUR KARIER YANG FLEKSIBEL Tangga promosi yang tidak fleksibel
(seperti "Anda harus bekerja 50 jam seminggu selama 8 tahun untuk melamar menjadi
rekanan") dapat menempatkan wanita-yang acap kali mempunyai tanggung jawab lebih besar
terhadap tugas mengasuh anak-dalam posisi yang dirugikan. Salah satu solusinya adalah
dengan menerapkan jalur karier (termasuk jam kerja yang lebih sedikit dan jadwal kerja
sepanjang tahun yang lebih fleksibel) yang memungkinkan wanita untuk secara berkala
mengurangi waktu mereka untuk bekerja, tetapi tetap berada di jalur rekanan. Sebagai contoh,
ketika perusahaan akuntansi Deloitte & Touche menyadari bahwa mereka kehilangan auditor
perempuan yang bagus, mereka menerapkan jadwal kerja baru yang lebih fleksibel/lebih
sedikit. Ini memungkinkan banyak ibu bekerja yang tadinya akan keluar untuk tetap bertahan
dalam perusahaan tersebut.
Mengelola Transfer
Transfer (transfer) adalah perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, biasanya
tanpa adanya perubahan gaji atau peringkat. Pemberi kerja dapat mentransfer seorang pekerja
untuk mengosongkan posisi tempat ia tidak lagi dibutuhkan, untuk mengisi posisi tempat ia
dibutuhkan, atau secara lebih umum untuk mencarikan tempat yang lebih sesuai untuk
karyawan tersebut di dalam perusahaan. Banyak perusahaan zaman sekarang mendongkrak
produktivitas dengan mengonsolidasikan posisi. Transfer merupakan salah satu cara untuk
memberi kesempatan bagi karyawan yang dipindahkan tersebut dalam penugasan lainnya atau,
mungkin, pertumbuhan pribadi. Karyawan mencari transfer untuk banyak alasan, termasuk
pengayaan pribadi, pekerjaan yang lebih menarik, kenyamanan yang lebih besar- jam kerja
yang lebih baik, lokasi kerja yang lebih baik, dan sebagainya atau ke pekerjaan yang
menawarkan kesempatan maju yang lebih besar.
Mengelola Pensiun
Perencanaan pensiun merupakan masalah jangka panjang bagi pemberi kerja. Di Amerika
Serikat, jumlah mereka yang berusia 25 hingga 34 tahun tumbuh relatif perlahan, dan jumlah
mereka yang berusia 35 hingga 44 tahun telah menurun. Jadi, dengan banyak karyawan yang
berusia 60-an yang mendekati usia pensiun, pemberi kerja menghadapi sebuah permasalahan:
perusahaan lebih berfokus pada perampingan dan mengabaikan kehilangan pekerja yang
berbakat.
Banyak yang telah memilih dengan bijaksana untuk mengisi kesenjangan staf mereka
sebagiannya dengan pensiunan atau mereka yang segera akan pensiun. Secara kebetulan,
78% dari karyawan dalam sebuah survei mengatakan bahwa mereka berharap untuk tetap
bekerja dalam kapasitas tertentu setelah usia pensiun normal (64% mengatakan mereka ingin
melakukannya secara paruh waktu). Hanya sekitar sepertiga yang berencana untuk terus
bekerja karena alasan finansial; sekitar 43% hanya ingin tetap aktif.
Pada dasarnya adalah bahwa "perencanaan pensiun" tidak lagi hanya mengenai membantu
karyawan sekarang memasuki pensiun. Rencana ini juga harus membantu pemberi kerja untuk
mempertahankan, dalam kapasitas tertentu, keterampilan dan kekuatan otak mereka yang
normalnya akan pensiun dan meninggalkan perusahaan.
PERENCANAAN PENSIUN ANGKATAN KERJA Langkah pertama yang masuk akal adalah
dengan melakukan analisis numerik terhadap pensiun yang tertunda. Ini harus meliputi analisis
demografis (termasuk sensus terhadap karyawan perusahaan), penentuan usia pensiun rata-
rata untuk karyawan perusahaan tersebut, dan tinjauan mengenai bagaimana pensiun akan
memengaruhi pelayanan kesehatan dan tunjangan pensiun karyawan. Pemberi kerja kemudian
dapat menentukan tingkat dari "permasalahan pensiun," dan mengambil langkah- langkah
berbasis fakta untuk menanganinya.
Pemberi kerja yang ingin menarik dan/atau mempertahankan pensiunan harus mengambil
beberapa langkah. Gagasan umumnya adalah untuk menerapkan kebijakan yang mendorong
dan mendukung pekerja berusia lanjut. Tidaklah mengejutkan, studi memperlihatkan bahwa
karyawan yang lebih berkomitmen dan loyal kepada pemberi kerja lebih berkemungkinan untuk
tinggal lebih lama dari usia pensiun normal mereka. Hal ini membantu menciptakan sebuah
kultur yang menghormati pengalaman. Sebagai contoh, rantai farmasi CVS mengetahui bahwa
media perekrutan tradisional mungkin tidak menarik pekerja berusia lanjut; jadi CVS bekerja
melalui Dewan Nasional Penuaan (The National Council on Aging), agensi kota, dan organisasi
kemasyarakatan untuk mencari karyawan baru. Mereka juga menerima pekerja berusia lanjut.
Ada orang lain yang memodifikasi prosedur seleksinya. Sebagai contoh, sebuah bank Inggris
berhenti menggunakan tes psikometrik, menggantikannya dengan latihan permainan peran
untuk mengukur bagaimana kandidat menangani pelanggan.
Teknik lainnya yang digunakan pemberi kerja untuk mempertahankan pekerja berusia lanjut
termasuk menawari mereka posisi paruh waktu, mempekerjakan mereka sebagai konsultan
atau pekerja temporer, menawari mereka pengaturan kerja fleksibel, mendorong mereka untuk
bekerja melampaui usia pensiun tradisional, memberikan pelatihan untuk meningkatkan
keterampilan, dan menerapkan program pensiun bertahap. Yang terakhir ini memungkinkan
pekerja senior untuk memasuki pensiun secara perlahan dengan jadwal kerja yang dikurangi
secara bertahap.
Terkadang, kebutuhan finansial yang mendesak mendorong karyawan untuk pensiun dini.
Seorang manajer sumber daya manusia berpengalaman mengatakan perencanaan program
pensiun dini serupa harus turut memerhatikan logika bisnis untuk program tersebut, tunjangan
yang akan ditawarkan, tunjangan yang diharapkan dan biayanya bagi pemberi kerja, dampak
penawaran tersebut pada moral dan produktivitas angkatan kerja, implikasi hukum, dan cara
mengomunikasikan tawaran tersebut.
Mengelola Pemberhentian
Tidak semua pemutusan hubungan kerja bersifat sukarela. Beberapa rencana karier dan
penilaian tidak berakhir dengan promosi atau pensiun secara anggun, tetapi dengan
pemberhentian (dismissal)-terminasi paksa terhadap hubungan kerja karyawan dengan
perusahaan. Banyak pemberhentian sebenarnya dapat dihindari. Sebagai contoh, banyak
pemberhentian berasal dari keputusan perekrutan yang buruk. Penggunaan tes penilaian,
pengecekan latar belakang, pengetesan obat-obatan, dan mendefinisikan pekerjaan secara
jelas dapat mengurangi pemberhentian seperti ini
PENJAGAAN KEADILAN Pemberhentian tidak pernah mudah. Akan tetapi, manajer dapat
mengambil langkah-langkah untuk membuatnya adil." Pertama-tama, izinkan karyawan untuk
menjelaskan mengapa ia melakukan apa yang ia lakukan. Bisa saja ternyata, misalnya, bahwa
karyawan tersebut "tidak mematuhi" perintah karena ia tidak memahaminya. Secara serupa,
orang yang mendapatkan penjelasan penuh mengenai mengapa dan bagaimana keputusan
terminasi diambil "lebih berkemungkinan untuk melihat pemberhentian mereka sebagai adil...
dan mengindikasikan bahwa mereka tidak ingin membawa pemberi kerja mereka ke
pengadilan."
Kedua, adakan prosedur multi-langkah formal (termasuk peringatan) dan proses banding.
Ketiga, orang yang benar-benar melakukan pemberhentian adalah penting. Karyawan, dalam
sebuah studi, yang manajernya memberitahukan kepada mereka mengenai pemberhentian
yang akan terjadi memandang pemberhentian tersebut lebih adil dari pada mereka yang diberi
tahu oleh, katakanlah, manajer sumber daya manusia. Beberapa pemberi kerja mengambil
pendekatan yang kurang diplomatis. Sekitar 10% dari responden dalam sebuah survei
mengatakan mereka menggunakan surel untuk memecat karyawan. Ketika JCPenney
memberhentikan ribuan karyawan pada 2012, banyak dari mereka yang dipecat secara
berkelompok yang terdiri atas beberapa lusin orang hingga lebih dari 100 di sebuah auditorium.
Gunakan orang yang tepat, dan lakukan pemberhentian tersebut secara manusiawi.
Keempat, karyawan yang diberhentikan yang merasa bahwa mereka telah diperlakukan secara
tidak adil secara finansial lebih berkemungkinan untuk menuntut. Banyak pemberi kerja
menggunakan pembayaran pesangon untuk menumpulkan sengatan pemberhentian.
Terminasi Sesuai Kehendak: Ketika tidak ada kontrak, baik karyawan maupun pemberi kerja dapat menghentikan
hubungan pekerjaan sesuai kehendak.
Menghindari Tuntutan Pemberhentian Tidak Sah
Pemberhentian (atau terminasi) tidak sah terjadi ketika pemberhentian seorang karyawan tidak
mematuhi hukum atau perjanjian kontraktual yang dinyatakan atau diimplikasikan oleh pemberi
kerja. (Dalam sebuah klaim pemberhentian konstruktif, penggugat berargumen bahwa ia
berhenti, tetapi tidak mempunyai pilihan karena pemberi kerja membuat situasi kerjanya
sedemikian tidak tertoleransi.)
Agar dapat menghindari tuntutan pemberhentian tidak sah membutuhkan beberapa hal.
Pertama, milikilah kebijakan pekerjaan yang meliputi prosedur keluhan yang membantu
memperlihatkan bahwa Anda memperlakukan karyawan dengan adil. Di sini pemberi kerja juga
dapat menggunakan bayaran pesangon untuk menumpulkan sengatan pemberhentian Tidak
ada terminasi yang menyenangkan, tetapi lini pertahanan pertamanya adalah dengan
menanganinya secara adil.
Kedua, tinjau dan sempurnakan semua kebijakan, prosedur, dan dokumen terkait pekerjaan
untuk membatasi tantangan. Langkah-langkah proseduralnya meliputi:
● Meminta pelamar menandatangani aplikasi pekerjaan. Pastikan bahwa aplikasi tersebut
mengandung pernyataan bahwa "pemberi kerja dapat melakukan terminasi sewaktu-
waktu."
● Tinjaulah buku manual karyawan Anda dan hapuskan pernyataan yang dapat
melemahkan pertahanan Anda dalam kasus pemberhentian tidak sah. Sebagai contoh,
hapuslah "Karyawan hanya dapat diterminasi untuk penyebab yang adil."
● Milikilah aturan tertulis yang menyebutkan pelanggaran yang dapat membutuhkan
tindakan pendisiplinan dan pemberhentian.
● Jika sebuah aturan dilanggar, dapatkan cerita dari pihak pekerja tersebut di depan saksi,
lebih baik ditandatangani. Kemudian selidikilah kebenaran dari cerita tersebut.
● Pastikan bahwa karyawan mendapatkan penilaian tertulis setidaknya setahun sekali.
Jika karyawan memperlihatkan bukti bahwa ia tidak kompeten, berikan orang tersebut
peringatan. Berikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
● Simpanlah dengan hati-hati semua catatan rahasia dari semua tindakan seperti
penilaian karyawan, peringatan atau pemberitahuan, dan sebagainya.
● Terakhir, ajukan pertanyaan dalam Gambar 10-2.
TINDAKAN KEAMANAN Akal sehat kita menyarankan untuk menggunakan daftar cek guna
memastikan bahwa karyawan yang diberhentikan mengembalikan semua kunci dan properti
perusahaan, dan (acap kali) menemaninya keluar dari gedung. Pemberi kerja harus mematikan
kata sandi terkait Internet dan akun mantan karyawan, menutup lubang yang dapat
memungkinkan mantan karyawan untuk mendapatkan akses daring ilegal, dan mempunyai
aturan mengenai pengembalian laptop dan telepon genggam perusahaan. "Tindakan-
tindakannya berkisar dari hanya mematikan akses dan mengubah kata sandi hingga
mengonfigurasi kembali jaringan dan mengubah alamat IP, prosedur akses jarak jauh, dan
nomor telepon," kata seorang chief technology officer.
Tanggung Jawab Penyelia
Pengadilan terkadang menyatakan bahwa manajer secara pribadi bertanggung jawab atas
tindakan kepenyeliaan mereka. Sebagai contoh, Fair Labor Standards Act mendefinisikan 90
pemberi kerja dengan mencakup "semua orang yang bertindak secara langsung atau tidak
langsung untuk kepentingan pemberi kerja sehubungan dengan karyawan manapun." Ini dapat
berarti penyelia secara individual.
WAWANCARA KELUAR Banyak pemberi kerja melakukan wawancara keluar (exit interview)
dengan karyawan yang meninggalkan perusahaan. Ini adalah wawancara, yang biasanya
dilakukan oleh profesional sumber daya manusia tepat sebelum karyawan pergi, yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi untuk memberi wawasan kepada pemberi kerja mengenai
perusahaan mereka. Pertanyaan wawancara keluar termasuk: Bagaimana Anda dahulu
direkrut? Apakah pekerjaan diberikan secara benar dan jujur? Bagaimanakah gaya manajemen
penyelia Anda? Bagaimanakah hubungan antarkaryawan dalam tim?
Asumsinya adalah bahwa karena karyawan tersebut akan pergi ia akan jujur, tetapi hal ini
masih diperdebatkan." Para periset menemukan bahwa pada waktu pemutusan hubungan, 38%
dari mereka yang pergi menyalahkan gaji dan tunjangan, dan 4% menyalahkan kepengawasan.
Setelah ditindaklanjuti 18 bulan kemudian, 24% menyalahkan kepengawasan dan 12%
menyalahkan gaji dan tunjangan.
Meskipun demikian, wawancara ini dapat berguna. Ketika Blue Cross of Northeastern
Pennsylvania memberhentikan karyawan, banyak yang berkata, dalam wawancara keluar,
"Tempat ini bukan tempat yang stabil untuk bekerja." Perusahaan mengambil langkah-langkah
untuk menangani masalah tersebut bagi mereka yang tetap tinggal bersama Blue Cross.
Wawancara keluar: wawancara dengan karyawan yang akan meninggalkan perusahaan, dilakukan untuk
mendapatkan informasi mengenai pekerjaan atau hal-hal yang berhubungan dengannya, untuk memberikan
wawasan kepada pemberi kerja mengenai perusahaan tersebut.
PROSES KELUAR Wawancara keluar hanyalah sebagian dari proses keluar yang rasional.
Pemberi kerja harus mengikuti sebuah daftar cek. Pastikanlah, sebagai contoh, bahwa
karyawan mengembalikan semua kunci dan perlengkapan perusahaan, bahwa semua
komputer dan akses kata sandi basis data dihentikan, bahwa komunikasi yang tepat dikirimkan
secara internal (misalnya, kepada karyawan lain jika perlu, dan ke bagian gaji) dan secara
eksternal, bahwa karyawan tersebut meninggalkan tempat tepat waktu, dan bahwa apakah
tindakan pencegahan yang diperlukan diikuti untuk memastikan keamanan.
2. Keterlibatan karyawan adalah penting. Banyak hasil-hasil karyawan termasuk perputaran dan
den kinerja mencerminkan sejauh mana karyawan terlibat. Sebagai contoh, unit bisnis dengan
tingkat keterlibatan karyawan tertinggi mempunyai 83% kesempatan untuk berkinerja di atas
median perusahaan, sementara mereka dengan keterlibatan karyawan terendah hanya
mempunyai 17% kesempatan. Tindakan pendukung keterlibatan termasuk memastikan
karyawan (1) memahami bagaimana departemen mereka berkontribusi pada kesuksesan
perusahaan, (2) melihat bagaimana usaha mereka berkontribusi untuk mencapai sasaran
perusahaan, dan (3) mendapatkan rasa pencapaian dari bekerja di perusahaan tersebut. elude
3. Karyawan akhirnya perlu memikul tanggung jawab untuk kariernya sendiri, tetapi pemberi
kerja dan manajer harus juga memahami metode manajemen karier apa saja yang tersedia. Ini
meliputi pembentukan pusat karier berbasis perusahaan, menawarkan lokakarya perencanaan
karier, menyediakan anggaran pengembangan karyawan, dan menawarkan lokakarya dan
program pengembangan karier daring. Mungkin yang paling sederhana dan langsung adalah
dengan membuat penilaian itu sendiri berorientasi karier, sejauh umpan balik penilaiannya
dihubungkan dengan aspirasi dan rencana karyawan. Penyelia dapat memainkan peran utama
dalam perkembangan karier karyawan. Sebagai contoh, memastikan bahwa karyawan
mendapatkan pelatihan yang ia butuhkan, dan memastikan penilaian didiskusikan dalam
konteks aspirasi karier karyawan.
4. Pemberi kerja perlu menangani masalah manajemen karier siklus hidup. Khususnya, promosi
dapat memberikan kesempatan untuk memberikan imbalan untuk kinerja yang sangat bagus,
dan untuk mengisi posisi lowong dengan karyawan yang telah teruji dan loyal. Beberapa
keputusan membayangi proses promosi di perusahaan manapun: Apakah senioritas atau
kompetensi yang menjadi aturannya? Bagaimanakah kita akan mengukur kompetensi? Apakah
prosesnya formal atau informal? Vertikal, horizontal, atau lainnya? Wanita dan orang-orang kulit
berwarna masih mengalami kemajuan karier yang relatif kurang dalam organisasi, serta bias
dan rintangan yang lebih halus acap kali menjadi penyebabnya. Secara umum, proses promosi
dari pemberi kerja harus mematuhi semua hukum anti-diskriminasi yang sama dengan prosedur
untuk perekrutan dan seleksi karyawan atau tindakan SDM lainnya. Transfer dan pensiun
merupakan masalah siklus hidup karier penting lainnya.
5. Mengelola pemberhentian adalah bagian penting dari pekerjaan semua penyelia. Alasan
pemberhentian gdi antaranya adalah kinerja yang tidak memuaskan, kelakuan buruk,
kurangnya kualifikasi, persyaratan pekerjaan yang berubah, dan pembangkangan. Akan tetapi,
dalam mengeluarkan seorang karyawan atau lebih, ingatlah bahwa terminasi sesuai kehendak
sebagai kebijakan telah dilemahkan oleh perkecualian di banyak negara bagian. Lebih jauh,
kehati-hatian harus digunakan untuk menghindari tuntutan pengeluaran yang tidak sah.