PENGEMBANGAN KARIR
Disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia
Dosen Pengampu :
Drs. Hery Sutanto, MM.
Kelompok 8
Disusun Oleh:
Dimas Bayu Kurniawan (141220051)
Judith Kayana Dewi (141220053)
Regi Cahyo Sembodo (141220054)
Yolanda Margaretha Hutabarat (141220057)
Rosa Lestari Anastasya Silaban (141220070)
EM-D
MANAJEMEN KARIR
Manajemen karier adalah proses yang memungkinkan karyawan untuk lebih
memahami dan mengembangkan keterampilan karir dan minat mereka dan untuk
menggunakan keterampilan dan minat ini secara efektif baik dalam perusahaan maupun
setelah meninggalkan perusahaan. Pengembangan karier adalah serangkaian aktivitas seumur
hidup yang berkontribusi kepada eksplorasi, pembentukan, keberhasilan, dan pemenuhan
karier seseorang. Perencanaan karier adalah proses yang disengaja sehingga seseorang
menjadi sadar akan keterampilan, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik pribadi
mereka lainnya dan menetapkan rencana tindakan untuk mencapai sasaran spesifik.
● Karir di Zaman Sekarang
Orang sebelumnya memandang karir sebagai sejenis tangga ke atas dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain, seringnya dengan satu atau paling banyak beberapa perusahaan.
Zaman sekarang, banyak orang masih bergerak naik, tetapi kebanyakan menemukan diri
mereka harus menemukan kembali diri mereka sendiri. Karir di zaman sekarang berbeda dari
beberapa tahun yang lalu. Dengan semakin banyak wanita yang mengejar karier profesional
dan manajerial, keluarga harus menyeimbangkan tantangan yang berhubungan dengan
tekanan karir ganda. Pada saat yang sama, apa yang diinginkan orang dari karier mereka
sedang mengalami perubahan. Baby boomers-mereka yang pensiun dalam beberapa tahun
mendatang-cenderung terfokus pada pekerjaan dan pemberi kerja. Orang yang memasuki
pasar pekerjaan sekarang acap kali menghargai pengaturan pekerjaan yang memberikan lebih
banyak kesempatan bagi kehidupan pekerjaan- keluarga yang seimbang.
● Kontrak Psikologis
Apa yang diharapkan pemberi kerja dan karyawan dari satu sama lain merupakan
bagian dari apa yang oleh psikolog disebut sebagai kontrak psikologis. Kontrak psikologis ini
mengidentifikasi ekspektasi mutual setiap pihak. Sebagai contoh, kesepakatan yang tidak
dinyatakan ini adalah bahwa manajemen akan memperlakukan karyawan dengan adil dan
memberikan kondisi kerja yang memuaskan, diharapkan dalam hubungan jangka panjang.
Tetapi, dengan pasar tenaga kerja zaman sekarang yang hiruk-pikuk, baik pemberi kerja
maupun karyawan tidak dapat mengandalkan komitmen jangka panjang dari satu sama
lainnya. Fakta itu mengubah istilah dari kontrak psikologis, dan bahkan membuat manajemen
karir semakin penting bagi karyawan.
● Peran Karyawan dalam Manajemen Karir
Pemberi kerja dan manajer mempunyai peran dalam menuntun karier karyawan, tetapi
tidak ada karyawan yang akan menyerahkan tugas ini kepada orang lain. Perencanaan karier
berarti menyesuaikan kekuatan dan kelemahan individu dengan kesempatan dan ancaman
pekerjaan. Orang tersebut ingin mengejar pekerjaan dan karir yang memanfaatkan minat,
bakat, nilai- nilai, dan keterampilannya. Ia juga ingin memilih pekerjaan dan karir yang
sesuai dengan proyeksi permintaan di masa depan untuk berbagai jenis pekerjaan.
Konsekuensi dari pilihan yang buruk ini terlalu penting untuk diserahkan kepada orang lain.
Terdapat banyak sekali sumber yang dapat dipilih.
● Peran Pemberi Kerja dalam Manajemen Karir
Peran pemberi kerja dalam pengembangan karir tergantung pada berapa lama
karyawan tersebut telah bersama dengan perusahaan. Khususnya bagi lulusan baru, pekerjaan
pertama dapat menjadi sesuatu yang krusial untuk membangun kepercayaan diri dan
gambaran yang lebih realistis mengenal apa yang dapat dan tidak dapat ia lakukan
Memberikan pekerjaan pertama yang menantang dan mempunyai mentor yang
berpengalaman yang dapat membantu orang tersebut mempelajari seluk beluk pekerjaannya
adalah penting. Beberapa orang merujuknya sebagai pencegahan guncangan realita (reality
shock), fenomena yang terjadi ketika pengharapan dan antusiasme karyawan baru
berbenturan dengan realitas pekerjaan yang membosankan dan tidak menantang.
Setelah orang tersebut bekerja untuk sementara waktu, rotasi pekerjaan secara berkala
dapat membantu orang tersebut mendapatkan gambaran yang lebih realistik mengenai apa
yang dapat (atau tidak dapat) ia kerjakan dengan baik. Mungkin yang lebih penting, penilaian
berorientasi karir-yang mana manajer tidak hanya menilai karyawan, tetapi juga memberinya
umpan balik yang jujur mengenal realitas dari aspirasi karir orang tersebut- adalah krusial.
● Opsi Manajemen Karir Pemberi Kerja
Sebagian besar pemberi kerja tidak memberikan opsi pengembangan karir mahal yang
Iuas. Namun, sistem pengembangan karier tidak perlu rumit. Bahkan, hanya dengan
menerima umpan balik kinerja dari penyelia, membuat rencana perkembangan Individual,
dan memberikan akses terhadap pelatihan adalah cukup bagi banyak karyawan. Di luar itu,
pengumuman pekerjaan, penilaian kinerja formal berorientasi karier, penyuluhan dan
mentoring formal dengan manajer, dan perencanaan suksesi individual untuk karyawan
berpotensi tinggi merupakan sesuatu yang bernilai. Meskipun demikian, hanya sekitar
seperempat dari responden dalam sebuah survei yang bahkan mempunyai rencana
perkembangan individual.
1. Program Manajemen Karir Ada opsi lain yang lebih komprehensif. Sejumlah
pemberi kerja menciptakan perpustakaan materi pengembangan karir berbasis situs
atau luring, dan menawarkan lokakarya karir dan mungkin pembinaan karir individual
untuk memberikan bimbingan karir.
2. Lokakarya Perencanaan dan Pengembangan Karir Lokakarya perencanaan karir
adalah sebuah peristiwa pembelajaran terencana yang mana pesertanya diharapkan
terlibat secara aktif, menyelesaikan latihan dan inventori perencanaan karir, dan
berpartisipasi dalam seri latihan keterampilan karir.
● Peran Manajer
Manajer dapat melakukan beberapa hal untuk mendukung kebutuhan perkembangan
karir bawahannya Ketika bawahan pertama kali memulai, pastikan bahwa ia mengembangkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memulai dengan baik. Jadwalkan penilaian kinerja
secara teratur: pada tinjauan ini, bahaslah sampai sejauh mana keterampilan dan kinerja
karyawan sekarang konsisten dengan aspirasi karir orang tersebut. Beri karyawan rencana
pengembangan informal. Buatlah agar bawahan selalu mendapatkan informasi mengenai
bagaimana mereka dapat menggunakan tunjangan terkait karier perusahaan yang ada, dan
doronglah mereka untuk melakukannya.
Mentoring berarti meminta orang senior yang berpengalaman untuk menasehati,
memberikan penyuluhan, dan membimbing perkembangan karier jangka panjang karyawan.
Seorang karyawan yang sulit untuk memutuskan karier mana yang harus dikejar atau
bagaimana cara mengatasi politik kantor mungkin membutuhkan mentoring. Mentoring dapat
bersifat formal atau informal Secara informal, manajer tingkat menengah dan senior dapat
secara sukarela membantu karyawan yang kurang berpengalaman-misalnya. dengan memberi
mereka nasihat karier dan membantu mereka mengatasi politik kantor. Banyak pemberi kerja
juga mempunyai program mentoring formal. Misalnya, pemberi kerja dapat memasangkan
anak didik dengan mentor potensial, dan memberikan pelatihan untuk membantu mentor dan
anak didiknya lebih memahami tanggung jawab mereka masing- masing. Baik formal
maupun informal, studi memperlihatkan bahwa mempunyai mentor yang memberikan
bimbingan terkait karier dan bertindak sebagai pemandu dapat secara signifikan
meningkatkan kepuasan dan kesuksesan karir seseorang.
● Mentor yang Efektif
Riset mengenai apa yang dapat dilakukan penyelia untuk menjadi mentor yang lebih
baik mengungkapkan beberapa kejutan. Mentor yang efektif menetapkan standar yang tinggi,
bersedia untuk menginvestasikan waktu dan usaha yang diperlukan hubungan mentoring
tersebut, dan secara aktif mengarahkan anak didik ke proyek, tim dan pekerjaan yang penting
Mentoring yang efektif membutuhkan kepercayaan, dan tingkat kepercayaan mencerminkan
kompetensi profesional, konsistensi, kemampuan untuk berkomunikasi dari mentor, dan
kesiapannya untuk berbagi kendali.