MANAJEMEN PELATIHAN
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
RULYANTO (202010121)
SYAWAL (202010087)
RANGGA FRISTA POTABUGA (202010143)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUJAHIDIN
TOLITOL 2023
KATA PENGANTAR
Dalam dinamika bisnis yang terus berkembang, manajemen sumber daya manusia menjadi
faktor kunci dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Salah satu aspek yang memegang peran vital
dalam manajemen sdm adalah retensi karyawan dan penanganan pergantian. Karyawan yang
terampil dan berpengalaman memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Oleh karena itu, makalah ini akan menggali lebih dalam tentang konsep retensi karyawan, strategi
untuk mempertahankan bakat, serta dampak pergantian karyawan terhadap kinerja perusahaan.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap hal ini, diharapkan perusahaan dapat mengelola
sumber daya manusianya dengan lebih efektif, meningkatkan kepuasan karyawan, dan
meminimalkan dampak negatif dari pergantian tenaga kerja
DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR ISI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.3 Tujuan................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................……………………..
2.1 Pengertian retensi karyawan ………………………………
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Retensi karyawan?
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi turnover karyawan:
Omset adalah masalah serius bagi banyak perusahaan, tetapi dapat diatasi. Berikut
adalah beberapa taktik untuk mengurangi pergantian karyawan:
1. Menyediakan lingkungan yang baik. Jika karyawan Anda memiliki lingkungan kerja
yang baik, mereka akan lebih mungkin untuk tetap bersama perusahaan. Ini termasuk
menyediakan sumber daya yang memadai, seperti komputer dan akses internet,
pelatihan yang tepat, dan peluang pengembangan.
2. Miliki visi yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai. Jika tidak ada tujuan yang
jelas bagi orang yang bekerja di perusahaan Anda, mereka mungkin merasa tidak ada
alasan untuk bertahan dalam jangka panjang.
3. Pastikan karyawan Anda dihargai. Ini akan membantu mereka merasa dihargai dan
mendorong lebih banyak kesetiaan.
4. Hadiahi karyawan atas kerja keras mereka. Ini dapat dilakukan dengan banyak cara,
tetapi yang paling umum adalah menawarkan kartu hadiah, bonus, atau kenaikan gaji
di akhir.
5. Ciptakan budaya tempat kerja yang positif. Ciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan di mana orang ingin berada di tempat kerja setiap hari. Pastikan budaya
perusahaan Anda mencerminkan betapa pentingnya bagi karyawan untuk bahagia dan
terlibat dengan apa yang mereka lakukan setiap hari, sehingga mereka ingin datang
bekerja setiap hari!
Terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan keberadaan retensi karyawan penting bagi
perusahaan. Antara lain:
1. Produktivitas yang stabil: Karyawan yang bekerja dalam jangka waktu yang lama dapat
menambah nilai signifikan perusahaan tersebut. Hal ini karena mereka cenderung dapat
memahami visi perusahaan secara lebih dalam, mengetahui dengan baik bagaimana
memenuhi ekspektasi peran mereka, dan telah memperoleh semua keterampilan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas secara lebih efektif.
2. Menurunkan biaya perusahaan: Mempertahankan karyawan yang terampil dapat
bermanfaat secara finansial bagi perusahaan. Mencari dan merekrut karyawan baru
pada dasarnya sangat memakan waktu dan biaya. Dengan biaya turnover karyawan
yang lebih rendah, keuangan perusahaan dapat diinvestasikan secara lebih efektif.
3. Mengurangi waktu pelatihan: Karyawan yang sudah memiliki pengalaman cukup
panjang dalam suatu perusahaan mempunyai rasa percaya diri dan kapabilitas yang
lebih tinggi untuk melaksanakan pekerjaan harian. Karyawan baru pada dasarnya
memerlukan waktu dan pelatihan untuk beradaptasi dan membangun komunikasi yang
dapat membebani produktivitas untuk sementara waktu.
1. Toxic workplace: Berdasarkan Real Estate Witch Great Resignation Survey, lebih dari
30% karyawan menyebutkan bahwa toxic workplace sebagai alasan utama mereka
mengundurkan diri dari tempat kerjanya.
2. Manajemen: Data dari 2021 People Management Report menunjukkan bahwa 60%
dari 2000 karyawan mengundurkan diri akibat pengelolaan manajemen perusahaan
yang buruk dan tidak tepat.
3. Kurang dihargai: Sebanyak 66% karyawan perusahaan akan mengajukan pengunduran
diri secara sepihak jika menurut mereka hasil kerja keras mereka tidak dihargai atau
diakui oleh perusahaan.
4. Gaji tidak sesuai: Lebih dari 60% karyawan berhenti dari pekerjaan karena menurutnya
upah yang diberi tidak sesuai dengan tanggung jawabnya dan mencari gaji dan
tunjangan terbaik pada jabatan mereka pada perusahaan lain.
5. Burnout: Berdasarkan survey Deloitte kepada kalangan Gen Z dan Milenial di tempat
kerja. Peluang untuk resign cukup besar dan dipengaruhi oleh ketidakseimbangan
work-life balance dan kelelahan akibat beban kerja yang terlalu besar.
6. Opsi kerja fleksibel: Pandemi tahun 2020 mengubah tren pola kerja menjadi lebih
fleksibel. Perusahaan yang tidak mengikuti tren kerja fleksibel seperti ini cenderung
memiliki peluang tinggi karyawannya mengundurkan diri.
7. Career growth: Lebih dari 60% karyawan perusahaan mengatakan bahwa kecilnya
peluang mereka untuk pertumbuhan karier berdampak pada pengunduran diri.
Kemudian mencari perusahaan dengan peluang mobilitas karier ke atas yang tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu mengimplementasikan strategi
retensi yang komprehensif, mencakup aspek kepuasan karyawan, pengembangan karir, dan
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu, pemahaman mendalam
terhadap faktor-faktor yang mendorong pergantian karyawan memungkinkan perusahaan
untuk merancang solusi yang lebih tepat dan efektif.
3.2 SARAN
jika ada kesalahan dan kekeliruan pada makalah ini maka kami mohon kritik maupun saran yang
sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan ke depan.