0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
494 tayangan8 halaman
Dokumen ini membahas tentang manajemen perputaran dan retensi karyawan. Perputaran karyawan bervariasi antar industri dan dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Strategi retensi yang efektif melibatkan identifikasi masalah, kompensasi yang memadai, pertumbuhan karir, dan pengakuan karyawan. Media sosial juga dapat mendukung upaya retensi karyawan.
Dokumen ini membahas tentang manajemen perputaran dan retensi karyawan. Perputaran karyawan bervariasi antar industri dan dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Strategi retensi yang efektif melibatkan identifikasi masalah, kompensasi yang memadai, pertumbuhan karir, dan pengakuan karyawan. Media sosial juga dapat mendukung upaya retensi karyawan.
Dokumen ini membahas tentang manajemen perputaran dan retensi karyawan. Perputaran karyawan bervariasi antar industri dan dapat mempengaruhi kinerja organisasi. Strategi retensi yang efektif melibatkan identifikasi masalah, kompensasi yang memadai, pertumbuhan karir, dan pengakuan karyawan. Media sosial juga dapat mendukung upaya retensi karyawan.
Perputaran kecepatan karyawan meninggalkan perusahaan bervariasi
secara menyolok antarindustri. Contoh: perputaran dalam industry jasa akomodasi dan makanan sangat tinggi, dengan lebih dari separuh karyawan dalam industry tersebut meninggalkan pekerjaan secara sukarela setiap tahunnya. Sebaliknya perputaran sukarela dalam industry pendidikan hanya sekitar 12%. Perputaran dan kinerja
Apa hubungan antara tingkat perputaran dan kinerja organisasi?
Permasalahannya adalah bahwa sesuatu yang mungkin tampak positif, dan kasus individual menjadi negative ketika pemberi kerja secara berulang-ulang kehilangan karyawan. Strategi retensi untuk mengurangi perputaran sukarela
Manajer harus memahami bahwa pertahankan karyawan adalah
masalah manajemen bakat, dan bahwa strategi retensi yang terbaik dengan demikian bersifat multi-fungsi. Contoh: karyawan yang tidak tertarik pada pekerjaan mereka merasa bahwa mereka tidak cocok dengan pekerjaan mereka, atau yang merasa mendapatkan kompensasi kurang lebih berkemungkinan untuk meninggalkan perusahaan. Mengembangkan program retensi komprehensif diseputar Mengidentifikasi masalah Merupakan langkah pertama yang penting karena wawancara keluar yang dilakukan secara efektif dapat memberikan wawasan yang berguna mengenai area-area perputaran yang bermasalah. Langkah-langkah untuk mendongkrak retensi karyawan • Kompensasi • Seleksi • Pertumbuhan profesional • Kerja yang berarti dan kepemilikan sasaran • Mempromosikan keseimbangan pekerjaan kehidunpan • Gunakan praktik sistem kerja berkinerja tinggi • Gunakan analitik data • Penawaran balik Media sosial dan SDM
• Alat-alat sosial media telah mengubah proses keterlibatan atau
retensi. Sebagai contoh: situs jaringan seperti globoforce.com memfasilitaskan pengakuan sosial dengan memungkinkan kolega setiap karyawan untuk mengomentari dan menghargai kontribusi orang tersebut. Manajemen bakat dan retensi karyawan Untuk memfokuskan upaya retensi yang lebih besar pada karyawan perusahaan yang paling penting. Contohnya: matriks 4x4 dari Accenture merencanakan karyawan berdasarkan kinerja dan berdasarkan nilainya untuk organisasi. Penarikan diri dari pekerjaan Proses penarikan diri dari pekerjaan cenderung terjadi secara bertahap, dan berevolusi dari lamunan sehingga absensi hingga berhenti “ketika seorang karyawan merasa bahwa penarikan diri secara sementara tidak memecahkan permasalahannya maka karyawan tersebut cenderung memiliki bentuk penarikan diri yang lebih permanen”, misalnya: perputaran beransumsi bahwa kesempatan kerja alternative tersedia