Anda di halaman 1dari 23

TINJAUAN ILMIAH

(BEST PRACTICE)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA


DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ALAT KERTAS (TONGKAT)
DALAM MATA PELAJARAN PJOK MATERI ATLETIK LARI SAMBUNG
KELAS X – 9
DI SMA NEGERI 1 SOOKO

DISUSUN OLEH:
MOH. KHUSAINI, S.Pd
NIP. 19820717 20222 11017
Guru PJOK SMAN 1 Sooko Mojokerto

PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SOOKO
Jl. R.A. Basuni 361 Telp (0321) 322637
Email. info@sman1sooko,sch.id Website : www.sman1sooko.sch.id
Kode Pos 61361 MOJOKERTO
2023
IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sooko Mojokerto


2. Nama Guru : MOH. KHUSAINI, S.Pd
3. NIP : 19820717 20222 11017
4. Jabatan/Golongan : Golongan IX
5. Alamat Sekolah
 Jalan : RA. Basuni 361
 Kabupaten : Mojokerto
 Provinsi : Jawa Timur
 Telp : 0321 – 322637
6. Mengajar Mata Pelajaran : PJOK
7. SK Pengangkatan
a. Sebagai CPNS
 Pejabat yang mengangkat :
 Nomor SK :
 Tanggal SK :
b. Sebagai PNS Pangkat Terakhir
 Pejabat yang mengangkat : Gubernur Jawa Timur
 Nomor SK :
 Tanggal SK :
8. Alamat Rumah
 Jalan : JL. Merdeka 110 Mojowarno
 Desa : Mojowarno
 Kecamatan : Mojowarno
 Kabupaten : Jombang
 Provinsi : Jawa Timur
 Telp. : 081556552006
 Email : wakhirat@gmail.com
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SOOKO
Jl. R. Akhmad Basuni 361 Telp. (0321) 322637
Email : info@sman1sooko.sch.id Website : www.sman1sooko.sch.id
MOJOKERTO Kode Pos 61361

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : MOH. KHUSAINI, S.Pd
NIP : 19800511 200901 2 007
Pangkat/Gol. : Golongan IX
Jabatan : Guru PJOK SMA Negeri 1 Sooko Mojokerto

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa


tinjauan ilmiah (best practice) yang berupa:
Benar-benar karya sendiri dan bukan meniru karya orang lain.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA


DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ALAT KERTAS (TONGKAT)
DALAM MATA PELAJARAN PJOK MATERI ATLETIK LARI SAMBUNG
KELAS X – 9
DI SMA NEGERI 1 SOOKO

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Apabila di


kemudian hari ditemukan kebohongan, saya siap menerima sanksi.

Mojokerto, 26 April 2023


Pembuat Pernyataan,

MOH. KHUSAINI, S.Pd


NIP. 19820717 20222 11017
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SOOKO
Jl. R. Akhmad Basuni 361 Telp. (0321) 322637
Email : info@sman1sooko.sch.id Website : www.sman1sooko.sch.id
MOJOKERTO Kode Pos 61361

HALAMAN PENGESAHAN

Tinjauan ilmiah (best practice) yang berjudul

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA


DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ALAT KERTAS (TONGKAT)
DALAM MATA PELAJARAN PJOK MATERI ATLETIK LARI SAMBUNG
KELAS X – 9
DI SMA NEGERI 1 SOOKO

ini telah disahkan pada tanggal 26 April 2025

Mengetahui, Mojokerto, 26 April 2023


Kepala SMA Negeri 1 Sooko Koordinator PKB

SUTOYO, S.P d., M.Pd


DrsPRAYITNO Pembina Tk.1
Pembina Tk.1
NIP. 19680910 200212 1 005 NIP.19660303 199003 1 007
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1SOOKO
Jl. R. Akhmad Basuni 361 Telp. (0321) 322637
Email : info@sman1sooko.sch.id Website: www.sman1sooko.sch.id
MOJOKERTO Kode Pos 61361

SURAT PERNYATAAN KEORISINILAN

Naskah Laporan Pembuatan Tinjauan Ilmiah (Best Practice) ini:


Judul
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ALAT KERTAS (TONGKAT)
DALAM MATA PELAJARAN PJOK MATERI ATLETIK LARI SAMBUNG
KELAS X – 9
DI SMA NEGERI 1 SOOKO

Nama Penulis : MOH. KHUSAINI, S.Pd.


NIP : 19800511 200901 2 007
Pangkat/Gol. : Penata Tk. 1/Guru Muda/IIId
Jabatan : Guru PJOK SMAN 1 Sooko
Kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur
Benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Mengetahui, Mojokerto, 26 April 2023


Kepala SMA Negeri 1 Sooko Pembuat Pernyataan,

SUTOYO, S.P d., M.Pd DWI RACHMAWATI, S. Sos


Pembina Tk.1
NIP. 196809102002121005 NIP. 19820717 2022211017
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1SOOKO
Jl. R. Akhmad Basuni 361 Telp. (0321) 322637
Email : info@sman1sooko.sch.id Website: www.sman1sooko.sch.id
MOJOKERTO Kode Pos 61361

SURAT KETERANGAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Agus Pramono, S.Pd., M.Pd
NIP : 19700828 199703 1 006
Pangkat/Golongan : Pembina/ IVa
Jabatan : Kepala Perpustakaan
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa arsip Best Practice : “
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ALAT KERTAS (TONGKAT)
DALAM MATA PELAJARAN PJOK MATERI ATLETIK LARI SAMBUNG
KELAS X – 9
DI SMA NEGERI 1 SOOKO
karya:
Nama : MOH. KHUSAINI, S.Pd
NIP : 19820717 20222 11017
Pangkat/Golongan : Penata Tk.1/ IIId
Jabatan : Guru PJOK
Telah disimpan di perpustakaan SMAN 1 Sooko Kabupaten Mojokerto.

Mengetahui, Mojokerto, 26 April 2023


Kepala SMA Negeri 1 Sooko Kepala Perpustakaan,

SUTOYO, S.P d., M.Pd AGUS PRAMONO, S.Pd., M.Pd


Pembina Tk.1 Pembina
NIP. 196809102002121005 NIP. 19700828 199703 1 006
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga Makalah Cabang Atletik ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah PJOK yang berjudul Makalah Cabang Atletik ini. Dan kami
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat
dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan Makalah Cabang Atletik ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Cabang
Atletik khususnya lari estafet ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Mojokerto, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN..................................................................................
A. Pengertian Atletik.................................................................................
B. Sejarah.............................................................
C. Macam-macam Cabang Atletik.....................................................................
BAB III
PENUTUP...........................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Atletik adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor
jalan, lari, lempar, dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani
“athlon” yang berarti “berlomba”. Atletik merupakan cabang olahraga yen
diperlombakan pada Olimpiade Pertama pada 776 SM. Dalam Olimpiade,
atletik merupakan salah satu olahraga yang paling banyak menyediakan
medali emas. Setiap pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik
merupakan suatu catatan sejarah di setiap Olimpiade.
Media Pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.Media dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai
“alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film,
poster, dan spanduk; perantara penghubung”. Keberhasilan suatu proses
belajar mengajar salah satu penyebabnya adalah karena adanya
penggunaan media atau perantara dalam proses belajar mengajar
tersebut karena dalam proses belajar mengajar kehadiran media
mempunyai arti yang cukup penting. Selain ketidakjelasan bahan atau
materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
sebagai perantara, kerumitan bahan atau materi yang akan disampaikan
kepada peserta didik pun dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media juga dapat mewakili apa yang kurang terutama dalam
menyampaikan bahan pelajaran yang diucapkan dengan kata-kata
tertentu. Berdasarkan batasan yang disampaikan di atas mengenai media,
maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran
adalah sarana bentuk komunikasi yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada peserta didik
yang bertujuan merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian
peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Media
merupakan bagian integral dari keseluruhan pembelajaran.Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri
tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya. Tanpa media maka
proses pembelajaran kurang berjalan efektif.
SMA Negeri 1 Sooko merupakan sekolah yang terletak di daerah
strategis kabupaten Mojokerto. Orang tua siswa sebagian besar menjadi
pegawai negeri dan karyawan swasta. Kurangnya memiliki waktu luang
orangtua siswa merupakan salah satu faktor kurangnya perhatian
terhadap prestasi belajar siswa. Wilayah kecamatan Sooko yang strategis
menyebabkan kurang waktu siswa untuk belajar. Siswa datang ke sekolah
sebagian dengan mengendarai mobil, sepeda motor dan berjalan kaki.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian atletik?
2. Bagaimana sejarah atletik?
3. Apa saja macam-macam atletik?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Atletik
Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti
berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang
terdiri dari kata “pentha” berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti
lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri
dari lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah
meliputi perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam bahasa
inggris digunakan istilah “track and field”. Kalau diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di
lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa inggris dan “atletik” dalam
bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang
olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola
basket, tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.

B. Sejarah Atletik
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu atlon, yang berarti pertandingan
atau perjuangan. Jadi atletik menurut ensiklopedia Indonesia berarti
pertandingan dan olahraga pada atletik. Atletik yaitu suatu cabang olahraga
mempertandingkan lari, lompat, jalan, dan lempar. Olahraga atletik mula-mula
di populerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada abad ke-6 SM. Orang yang
berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal
sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu.
Tetapi, walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu berjalan, lari, lompat
dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan
sebagai ibu dari segala cabang olahraga. Mengandung berbagai unsur gerakan
sehari-hari. Pada zaman primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah
dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar,
diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada
zaman itu adalah yang kuat; yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup
dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan romawi kuno telah terlihat arah latihan
jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain
dalam bahasa Inggris athletic, dalam bahasa Prancis ateletique, dalam bahasa
Belanda atletiek, dalam bahasa Jerman athletik. Untuk dapat memahami
pengertian tentang atletik, tidaklah lengkap jika tidak diketahui sejarah atau
riwayat istilah atletik serta perkembangannya sebagai salah satu cabang
olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern ini. Memahami sejarah
tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan
mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman
sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat
diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan
datang. Pembahasan tentang makalah PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SISWA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ALAT KERTAS
(TONGKAT)DALAM MATA PELAJARAN PJOK MATERI ATLETIK LARI
SAMBUNG KELAS X – 9 DI SMA NEGERI 1 SOOKO akan saya bahas
secara detail dibawah ini
C. LARI ESTAFET

Lari estafet merupakan salah satu jenis lomba lari dalam


cabang olahraga atletik yang dimainkan bersama tim lari dengan cara
bergantian. Dalam setiap tim lari biasanya terdapat empat orang pelari
yang masing-masing memegang peran sebagai pelari pertama, pelari
kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.

Karena dimainkan bersama tim, cabang olahraga lari ini


memang berbeda dari cabang lari lainnya. Satu hal lagi yang
membedakan lari estafet dengan jenis olahraga lari lainnya yaitu setiap
pelari harus mengalihkan tongkat pada pelari berikutnya dan begitu
seterusnya. Misalnya, pelari pertama akan berlari menuju pelari kedua
sambil membawa tongkat pendek kemudian diberikan pada pelari
kedua yang menuju pelari ketiga. Begitu seterusnya hingga mencapai
pelari terakhir yang akan membawa tongkat tersebut hingga
garis finish.

Dari penjelasan singkat di atas, melakukan olahraga lari


estafet terdengar mudah, bukan? Akan tetapi, seperti semua cabang
olahraga lainnya, ada berbagai peraturan yang harus diikuti oleh setiap
pelari ketika melakukan olahraga lari ini. Sebelum membahas
peraturannya, ada baiknya juga kamu mengetahui terlebih dahulu
mengenai sejarah cabang olahraga lari ini ya!

D. SEJARAH LARI ESTAFET


Lari estafet terinspirasi dari tiga suku, yaitu Suku Aztec, Suku
Inca, dan Suku Maya. Ketiga suku ini pernah menggelar sebuah misi
yang menggunakan teknik lari bersambung atau estafet. Tujuan dari
misi ini yaitu untuk menyampaikan kabar penting pada anggota suku
lain. Selain dari tiga suku tersebut, cabang olahraga lari bersambung
ini juga pernah dilakukan oleh Bangsa Yunani Kuno. Bedanya, bangsa
ini menggunakan obor yang diserahkan secara sambung-
menyambung. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk
pemujaan spiritual atau roh leluhur.

Dari dua kejadian itu akhirnya lari estafet berkembang dan


menjadi bagian dari kegiatan olahraga. Malah. Jenis lari ini sempat
diolimpiadekan secara khusus dengan nama Olympic Torch Relay
atau Olimpiade Lari Obor Api. Olimpiade ini bisa dibilang
melambangkan hubungan antara manusia dan api.

Kemudian, metode lari estafet pertama kali dipraktekan di


Amerika Serikat sekitar tahun 1883. Pada saat itu, jenis lari ini hanya
diikuti oleh kaum pria. Setiap pelari wajib berlari dalam jarak tertentu
dengan membawa bendera yang akan diserahkan pada pelari
berikutnya. Namun, penggunaan bendera dianggap tidak praktis
sehingga metode balap lari ini pun diubah kembali. Sebagai ganti
bendera, pelari hanya perlu menyentuh tangan pelari berikutnya
sebelum mulai berlari menuju pelari selanjutnya.

Sedangkan untuk Olimpiade lari estafet sendiri pertama kali


diselenggarakan pada tahun 1992 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang
olimpiade ini, jarak yang ditetapkan adalah 4 x 100 meter yang artinya
setiap anggota tim mendapatkan jatah lari sejauh 100 meter.
Olimpiade ini hanya diikuti oleh kaum pria saja dengan teknik lari yang
hingga sampai saat ini tetap sama.

E. TEKNIK LARI ESTAFET


Dalam pelaksanaan lari estafet, ada beberapa teknik yang digunakan.
Teknik apa sajakah itu? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

F. TEKNIK START LARI ESTAFET


Sama halnya dengan jenis balap lari lain, lari estafet dimulai
dari titik start. Posisi pelari sebagai pelari pertama dalam keadaan
jongkok. Pastikan posisi tubuh sesuai dengan peraturan yang berlaku,
yaitu tangan berada di belakang garis start dan tongkat yang dipegang
tidak boleh menyentuh garis tersebut. Bila teknik ini tidak dilakukan,
maka pelari akan didiskualifikasi.

G. TEKNIK MEMBERI TONGKAT


Meskipun terkesan sederhana, ada teknik tersendiri yang
digunakan dalam hal pemberian tongkat dari satu pelari ke pelari
lainnya. Pelari sebelumnya diharuskan memberikan tongkat pada
pelari berikutnya dengan menggunakan tangan kanan sedangkan
penerima harus menggunakan tangan kiri saat mengambil tongkat
tersebut. Selain itu, tongkat yang digunakan harus diayunkan dari
belakang ke depan dan tangan penerima harus sudah siap
menerimanya. Oh ya, posisi tubuh penerima haruslah menghadap ke
depan dengan keadaan siap berlari setelah menerima tongkat dari
pelari sebelumnya.
Ada lagi yang harus diperhatikan saat pemberian tongkat
dalam lari estafet. Ibu jari pelari harus dibuka lebar sedangkan jari
lainnya dirapatkan. Tangan penerima tongkat pun harus ada di bawah
pinggang. Pelari sebelumnya akan memberikan tongkat dengan
tangan kanan dengan posisi agak ke atas.

H. TEKNIK MENERIMA TONGKAT


Dalam lari estafet, teknik menerima tongkat terbagi menjadi
dua. Pertama adalah cara visual di mana penerima tongkat menoleh
atau melihat ke belakang. Teknik ini dilakukan pada jarak 4 x 400
meter. Teknik yang kedua adalah cara non visual dimana penerima
tongkat melihat atau menoleh ke belakang. Cara ini bisa dilakukan
pada jarak lari 4 x 100 meter.

I. PERGANTIAN TONGKAT DAN CARA MENEMPATKANNYA


Berikut ini yang harus diperhatikan saat pergantian tongkat dan cara
menempatkannya antara pelari:

● Pelari pertama berdiri di area start pertama yang berupa lintasan


tikungan.

● Pelari kedua akan mulai berlari di start kedua dengan lintasan lurus.

● Pelari ketiga berlari di area start ketiga yang berupa lintasan


tikungan .

● Pelari keempat selaku pelari terakhir berlari di start ke empat dengan


lintasan lurus dan berakhir di garis finish.

Selain hal-hal di atas, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan pelari
dalam lari estafet. Di antaranya:

● Saat memberikan tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang.


Khusus untuk pelari pertama dan ketiga sebaiknya menggunakan
tangan kanan saat memegang tongkat. Sedangkan untuk pelari
kedua dan keempat, sebaiknya menggunakan tangan kiri saat
menerima dan memegang tongkat.

● Penempatan pelari perlu disesuaikan berdasarkan kelebihan masing-


masing anggota tim. Misalnya, untuk pelari pertama dan ketiga
sebaiknya pilih yang mampu berlari cepat di medan tikungan. Untuk
pelari kedua dan keempat sebaiknya pilihlah anggota dengan daya
tahan tubuh yang baik.

● Pada proses latihan, sebaiknya jarak menanti para pelari harus diukur
dengan akurat.

● Setelah memberikan tongkat, pastikan pelari segera berlari sesuai


lintasan masing-masing.

Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelari, khususnya saat


pergantian atau penerimaan tongkat serta cara menempatkannya.
Dengan begitu, pelari tidak akan mendapatkan hambatan saat
membawa dan menerima tongkat estafet.

J. PERATURAN LARI ESTAFET


Setiap tim atau peserta dalam lari estafet wajib mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan. Dari mulai titik start, pergantian
tongkat, jarak, dsb. Selengkapnya bisa kamu simak di bawah ini!

● Start yang digunakan pelari pertama merupakan start jongkok,


sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan keempat merupakan start
berdiri.

● Dalam lari estafet khusus jarak 4 x 100 meter, pergantian tongkat


dilakukan dengan jarak 20 meter dan lebar 1,2 meter.

● Pelari diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet yang terjatuh


saat pergantian. Peraturan ini hanya berlaku untuk jarak lari 4 x 400
meter. Meskipun diperbolehkan untuk diambil, tongkat yang terjatuh
akan berpotensi membuat tim kalah dalam lari estafet. Bahkan, hal
ini bisa membuat tim didiskualifikasi. Oleh karena itu, pastikan tiap-
tiap pelari membawa tongkat dengan benar dan jangan sampai
menjatuhkannya.

● Untuk tongkat yang digunakan dalam lari estafet adalah tongkat


khusus dengan panjang dan diameter yang berbeda, tergantung
apakah peserta lari anak-anak atau orang dewasa. Untuk orang
dewasa, tongkat estafet yang digunakan memiliki panjang 30 cm dan
diameter 4 cm, sedangkan untuk anak-anak berdiameter 2 cm
dengan berat 50 gram.

Peraturan-peraturan di atas merupakan peraturan yang wajib diikuti


oleh setiap peserta lari estafet. Bila tidak diikuti, maka peserta dapat
dikualifikasi.

K. DISKUALIFIKASI
Berbagai kesalahan yang dilakukan peserta dalam lari estafet dapat
mengakibatkan diskualifikasi. Nah, agar tidak mengalami hal ini,
berikut yang perlu kamu ketahui tentang penyebab didiskualifikasinya
pemain saat pertandingan dalam cabang olahraga ini:

● Salah melakukan teknik start lebih dari dua kali.

● Tongkat estafet diberikan bukan pada zona yang telah ditetapkan.

● Menghalangi lawan untuk lewat di jalur lari yang ditetapkan.

● Tidak benar-benar berusaha untuk menyalip lawan.

● Sengaja menghambat atau menghalangi lawan dengan melakukan


berbagai tindakan yang dapat merugikan berbagai pihak.

Bila tidak ingin didiskualifikasi, pastikan setiap pelari dalam lari estafet
tidak melakukan hal ini. Dengan begitu pertandingan akan berjalan
dengan lancar dan sesuai peraturan.
L. LAPANGAN LARI ESTAFET
Lapangan untuk cabang olahraga atletik bisa di dalam atau luar
ruangan. Tempatnya pun biasanya berupa lapangan (field) atau
lintasan (track). Khusus untuk lapangan atletik, yang digunakan
berukuran:

● Panjang lintasan dalam ruangan atau indoor 200 meter dengan bentuk
bulat seperti telur dan jumlah 4-8 jalur.

● Panjang lintasan luar ruangan atau outdoor mencapai 400 meter


dengan 6-10 jalur.

Bagi kompetisi lari estafet, zona pergantian berada di jarak 10 meter


dari depan garis start atau 10 meter di belakang garis start.

M. MANFAAT YANG DIDAPATKAN UNTUK KESEHATAN


Seperti halnya jenis olahraga lain, lari estafet pun dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaatnya yaitu:

● Meningkatkan metabolisme tubuh karena jantung mengalami


peningkatan aktivitas sekaligus membuat organ tubuh tersebut
semakin sehat.

● Memperlancar aliran darah karena tubuh sering bergerak sehingga


sirkulasi darah pun menjadi lancar.

● Meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina karena semua anggota


tubuh bergerak. Bila dibiasakan, tubuh akan menjadi semakin kuat
dan sehat.

● Mengurangi berat badan

● Membuat tubuh menjadi lebih gesit dan lincah seperti kebanyakan


atlet lainnya.
Meskipun kamu bukan termasuk atlet lari estafet, olahraga lari pada
umumnya akan memberikan manfaat yang sama bagi tubuh asal
dilakukan secara rutin.

.
A. Hasil dari Penggunaan Media “Pohon konflik sosial”
Berdasarkan kegiatan di atas dan hasil umpan balik peserta didik
di dapat hasil bahwa siswa kelas X - 9 sangat antusias dalam mengikuti
pembelajaran PJOK dengan menggunakan media Tongkat ( Kertas) . Hal
ini terlihat selama pengamatan peserta didik sangat aktif dalam
berdiskusi dalam membahas tema tersebut. Dinamika kelompok bisa
berjalan dengan baik karena siswa sudah memiliki gambaran ke depan
terkait dengan tema yang dibahas, dan peserta didik sudah berani
mengungkapkan pendapatnya di hadapan guru dan anggota kelompok
yang lain. Dengan demikian penggunaan Kertas sangat bermanfaat
dalam mendukung kegiatan pembelajaran PJOK di kelas khusunya materi
Atletik lari Estafet
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam olahraga atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian
tubuh bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil
dari kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan
suatu gerakan dan fisik yang baik dalam atletik.

A. Saran
Sebagai siswa, dengan mengetahui analisis olahraga atletik yaitu
mengetahui sejarah, nomor yang diperlombakan dan peraturan dalam atletik
serta diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam membelajarkan kelak.
DAFTAR PUSTAKA

http://aqoel.blogspot.com/2012/12/sejarah-atletik-dunia-penjas.html

http://olahraga101.blogspot.com/2012/03/nomor-yang-di-perlombakan-dalam-atletik.html

http://man1802000.blogspot.com/2012/07/nomor-cabang-olaharaga-atletik.html
DOKUMENTASI PENGGUNAAN MEDIA “POHON KONFLIK SOSIAL”
Lampiran 1 : Petunjuk Penggunaan Media

Tahap-Tahap Penggunaan Media Permainan Kuis

1. Tahap Pembentukan.
a. Guru menerima secara terbuka dan memberikan salam untuk anggota
kelompok
b. Guru menjelaskan permainan beserta tujuannya
c. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan dan azas-azas dalam melakukan lari
estafet dengan metode pemberian kertas yang dibentuk seoerti tongkat
estafet
2. Tahap Peralihan.
a. Guru menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk memasuki tahap
selanjutnya
b. Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan / sebagian belum
siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut.
3. Tahap Kegiatan.
a. Guru mengemukakan topik yang akan dibahas yaitu lari estafet
b. Dialog terbuka antara guru dan anggota kelompok terkait topik yang telah
ditentukan
c. Setelah siswa terlibat antusias dalam membahas topik tenntang pembuatan
tongkat dari kertas siswa mengamati yang berada ditengah-tengah mereka.
Setelah itu mereka akan menjelaskan Pohon konflik sosial yang berisi materi
terkait dengan tema.
4. Tahap Pengakhiran
a. Guru menjelaskan kalau kegiatan ini akan berakhir
b. Menyimpulkan hasil kegiatan
c. Kesan dan pesan serta tanggapan anggota kelompok
d. Guru mengucapkan terima kasih untuk partisipasi semua anggota kelompok
dan salam

Anda mungkin juga menyukai