Anda di halaman 1dari 1

Nama: Novarina Nurhidayah

Kelas:9c

Telaga Warna

Dahulu kala, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Kerajaan diperintah oleh seorang raja bernama Yang
Mulia Prabu. Prabu adalah raja yang baik dan bijaksana. Tapi sayang sekali Prabu dan ratunya tidak
punya anak. Ratu sering menangis. Karena itulah Prabu pergi ke hutan. Di sana dia berdoa kepada Tuhan
setiap hari, memohon untuk seorang anak.

beberapa bulan kemudian, ratu hamil. Sembilan bulan kemudian, seorang putri lahir. Prabhu dan

Ratu sangat mencintai putri cantik mereka. Mereka memberikan apapun yang dia inginkan. Itu
membuat Putri

berubah menjadi gadis yang sangat manja. Suatu hari, sang putri merayakan pesta ulang tahunnya yang
ke-17. Banyak orang berkumpul di istana. Kemudian Prabu mengeluarkan kalung yang terbuat dari emas
dan permata. "Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini. Tolong pakai kalung ini," kata Prabu. "Aku
tidak ingin memakainya! Jelek!" teriak sang putri. Lalu dia melempar kalung itu. Kalung yang indah itu
rusak. Emas dan permata tersebar di lantai. Semua orang tidak bisa berkata apa-apa. Mereka tidak
pernah menyangka bahwa putri kesayangan mereka akan melakukan hal yang kejam itu. Dalam
keheningan mereka, orang-orang mendengar ratu menangis, Setiap wanita merasa sedih dan mulai
menangis juga. Kemudian, semua orang menangis.

Tiba-tiba, dari bawah tanah, sebuah mata air muncul. Itu membuat genangan air. Segera, tempat itu
menjadi danau besar. Danau itu akhirnya menenggelamkan kerajaan. Saat ini, orang menyebut telaga
"Telaga Warna". Artinya "Danau Warna". Di hari yang cerah, danau itu penuh warna. Warna-warna
tersebut berasal dari bayang-bayang hutan, tumbuhan, bunga, dan langit di sekitar danau. Tetapi
beberapa orang mengatakan bahwa warna-warna itu berasal dari kalung sang putri yang tersebar di
dasar telaga.

Anda mungkin juga menyukai