Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Timur 2023
Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Timur 2023
64
P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R
2023
Volume 5, 2023
.id
o
.g
ps
.b
m
lti
ka
//
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go
. id
Katalog: 9101009.64
P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R
.id
p
2023
s.
go
.b
tim
Volume 5, 2023
al
//k
s:
tp
ht
ANALISIS ISU TERKINI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2023
Volume 5, 2023
Katalog : 9101009.64
Nomor Publikasi : 64000.22.42
id
Jumlah Halaman : xii + 71 halaman
.
go
Penyusun Naskah: p s.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur
.b
tim
Penyunting:
al
Desain Kover:
tp
Diterbitkan oleh:
©Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur
Dicetak oleh:
CV. Suvi Sejahtera
ii
TIM PENYUSUN
ANALISIS ISU TERKINI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2023
Volume 5, 2023
Pengarah:
Dr. Yusniar Juliana, S.ST., MIDEC
id
Penanggung Jawab:
.
go
Ika Ayuningtyas, S.ST., M.Si
p
Penyunting:
s.
.b
Desain/Layout:
Nindia Indri Dirmayanti, S.ST
Desain Cover:
Muhammad Abdul Majid, S.ST
iii
iv
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go
. id
Kata Pengantar
id
Ekspor Batu bara Kalimantan Timur: Tantangan dan Peluang dalam Era
.
go
Perubahan Global. Dengan kontribusi komponen ekspor luar negeri pada
PDRB Kalimantan Timur yang cukup tinggi, terutama batu bara, maka
s.
menarik untuk melihat tantangan dan peluang apa saja yang berpengaruh
p
.b
terhadap ekspor Batu bara Kalimantan Timur.
tim
melihat pengaruh dari berbagai kondisi sosial ekonomi terhadap status gizi
//k
melihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap angka kematian balita
di Kalimantan Timur.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, sebagai
bahan masukan bagi perbaikan dan penyempurnaan publikasi ini pada
tahun-tahun mendatang. Semoga publikasi ini dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dan pihak lain yang
berkepentingan.
v
vi
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go
. id
Daftar Isi
Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Timur 2023
Volume 5, 2023
Halaman
id
Daftar Gambar ..................................................................................................... xi
.
go
Kalimantan Timur Dalam Masa Pembangunan IKN Nusantara .................. 3
s.
1.1 Kalimantan Timur menjadi lokasi IKN Nusantara ............................... 3
p
.b
1.2 Dampak Pembangunan IKN mulai dirasakan ...................................... 7
tim
................................................................................................................... 14
//k
vii
3.3 Kondisi Sosial dan Ekonomi di Kalimantan Timur ............................ 43
id
................................................................................................................... 57
.
go
4.3 Analisis Determinan Sosio-Ekonomi Kematian Balita di Kalimantan
s.
Timur......................................................................................................... 60
p
.b
4.4 Analisis Inferensia Kematian Balita di Kalimantan Timur ................ 65
tim
viii
Daftar Tabel
Halaman
. id
Tabel 3. 3 Persentase Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk
go
Makanan dan Bukan Makanan menurut Kabupaten/Kota di
s.
Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2022 ................................. 48
p
.b
Tabel 4. 1 Variabel-Variabel yang Digunakan dalam Penelitian .............. 61
tim
ix
x
ht
tp
s:
//k
al
tim
.b
ps.
go
. id
Daftar Gambar
Halaman
Gambar 1. 1 Persentase Penduduk Indonesia menurut Pulau,
Hasil Sensus Penduduk 2020 .................................................... 5
Gambar 1. 2 Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pulau,
2022 ................................................................................................ 5
Gambar 1. 3 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kalimantan Timur
Triwulanan y-on-y (%), 2021–2023 .......................................... 7
Gambar 1. 4 Sumber Pertumbuhan PDRB Provinsi Kalimantan Timur,
id
2021–2023.................................................................................... 8
.
go
Gambar 1. 5 Empat Lapangan Usaha Pertumbuhan PDRB Tertinggi
s.
Provinsi Kalimantan Timur, Triwulan III-2023 (c-to-c) .......... 9
p
Gambar 1. 6 Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Penyediaan
.b
2019–2022.................................................................................. 10
al
xi
Halaman
Gambar 2. 6 Sepuluh Komoditas Pertanian Unggulan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2023 (UTP) .................................... 32
Gambar 3. 1 Perkembangan Prevalensi Balita Stunting Indonesia,
2007–2022.................................................................................. 40
Gambar 3. 2 Prevalensi Balita Stunting Menurut Provinsi, SSGI 2022 ... 41
Gambar 3. 3 Prevalensi Balita Stunting Menurut Kabupaten/Kota se-
Kalimantan Timur, SSGI 2021–2022 ..................................... 43
Gambar 3. 4 Distribusi Persentase Wanita Berumur 15–49 Tahun yang
Pernah Kawin dan Melahirkan Hidup Menurut
id
Kabupaten/Kota dan Penolong Persalinan (Persen), 2022
.
go
....................................................................................................... 44
Gambar 3. 5 Persentase Penduduk Perempuan Berumur 15 Tahun ke p
Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Ijazah/STTB Tertinggi
s.
.b
xii
Tema 1
id.
go
s.
p
.b
MASA PEMBANGUNAN
al
//k
IKN NUSANTARA
s:
tp
ht
1
. id
go
p s.
.b
tim
al
//k
s:
tp
ht
id
yang telah menjadi ibukota berpotensi mengalami pertumbuhan yang
.
signifikan dan menyebabkan dampak demografis dan ekonomi bagi
go
masyarakat di kota tersebut. Namun demikian, dampak yang tidak
s.
diimbangi dengan pengelolaan yang baik dapat menimbulkan berbagai
p
permasalahan perkotaan, seperti kesenjangan ekonomi, sistem
.b
Selain itu, suatu ibu kota negara juga sering kali mengalami permasalahan
al
kondisi alam, seperti banjir atau gempa bumi. Untuk mengatasi berbagai
//k
bahwa pemindahan ibu kota yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik
tp
Ada tiga alasan umum untuk memindahkan ibu kota, yaitu pertimbangan
sosial ekonomi, pertimbangan politik, dan pertimbangan geografis.
Sebagai contoh, pada tahun 1960, Brazil memindahkan ibu kota dari Rio
De Janeiro ke Brasilia dengan pertimbangan membangun
interkonektivitas antar wilayah dan memindahkan pusat gravitasi
ekonomi dan politik dari wilayah pesisir ke tengah wilayah Brazil. Negara
lain yang pernah memindahkan ibu kota yakni Belize. Pada tahun 1970,
Belize memindahkan ibu kota dari Belize City ke Belmopan, setelah pada
tahun 1961 terjadi badai Hattie yang melumpuhkan aktivitas
pemerintahan Belize bahkan menyebabkan kerusakan dan hilangnya
berbagai dokumen penting pemerintah.
Di Indonesia, secara de jure, Jakarta baru ditetapkan ditetapkan
sebagai Ibu Kota Negara Indonesia berdasarkan Penetapan Presiden No.
2 Tahun 1961 jo. Undang–Undang (UU) PNPS No. 2 Tahun 1961.
id
pesatnya pertambahan penduduk yang tidak terkendali, penurunan
.
kondisi dan fungsi lingkungan serta tingkat kenyamanan hidup semakin
go
menurun menunjukkan kurang optimalnya peran DKI Jakarta sebagai ibu
kota (Bappenas, 2021).
p s.
.b
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi DKI Jakarta yang
tim
id
Jawa 14,96 juta jiwa
Bali & Nusa Tenggara
.
go
Sumber: Badan Pusat Statistik, Sensus Penduduk 2020
wilayah barat dan timur Indonesia. Pada tahun 2022, kontribusi ekonomi
s:
Pulau Jawa mencapai sekitar 56 persen dari total PDB Nasional dan Pulau
tp
Jawa Kalimantan
56,48% 9,23%
Sulawesi
7,03%
Maluku & Papua
2,50%
Sumatera
22,04%
id
banjir, wilayah DKI Jakarta juga terancam oleh aktivitas gunung berapi,
.
yakni Gunung Krakatau dan Gunung Gede serta potensi gempa bumi yang
go
berpotensi terjadi tsunami.
s.
Dengan memperhatikan berbagai kondisi yang terjadi, pemerintah
p
.b
Indonesia memutuskan memindahkan ibu kota IKN ke Provinsi
tim
id
tahun. Pembangunan IKN tahap pertama berlangsung pada tahun 2022
.
go
hingga 2024. Pada tahap ini, pembangunan IKN difokuskan pada
pembangunan infrastruktur dasar IKN, seperti jalan tol akses IKN tahap I,
p s.
penyelesaian proyek Bendungan Sepaku Semoi untuk mendukung
.b
kebutuhan air baku IKN, pembangunan rumah dinas, istana negara, kantor
tim
-3,10
ht
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2021 2022 2023
Sebelum pembangunan IKN Tahap I Pembangunan IKN Tahap I
6,34
0,88
0,37
4,48 0,41
id
0,79 1,43
0,34
.
go
2,55 0,40
0,36
0,60 1,34
s.
0,08
0,24 0,71
0,30
p
0,49
1,91
.b
1,64
1,08
tim
2021–2023
. id
go
18,77% 18,49%
p s.12,24% 11,51%
.b
tim
al
//k
s:
tp
Pengadaan Listrik dan Gas Konstruksi Transportasi dan PergudanganJasa Keuangan & Asuransi
ht
id
2019 2020 2021 2022 2023
.
go
Pemulihan pasca
Sebelum pandemi Masa pandemi Pembangunan IKN
pandemi
p s.
.b
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2022
tim
2019–2022
//k
45,11% 53,24%
45,52% 41,27% 42,83% Industri Pengolahan
id
Pertambangan
.
go
7,95% 8,80% 8,48% 7,04% 8,14%
Pertanian
2019 2020 2021 p s.
2022 kumulatif s/d
Triwulan III-2023
.b
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2023
tim
yakni Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara serta kota
tp
6,58
4,56 4,94 4,48
3,71
2,68 2,78 2,55
-1,69
. id
Paser Kutai Barat Kutai Kutai Timur Berau Penajam Mahakam Balikpapan Samarinda Bontang Kalimantan
go
Kartanegara Paser Utara Ulu Timur
s.
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2022
p
Gambar 1. 8 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten/Kota se-Kalimantan
.b
Timur (%), 2021–2022
tim
al
tenaga kerja, selain untuk proyek konstruksi IKN, juga terserap di berbagai
sektor, termasuk juga peningkatan penyerapan tenaga kerja untuk UMKM
ht
dan sektor informal. TPT Kalimantan Timur pada Agustus 2023 tercatat
sebesar 5,31 persen dan merupakan yang terendah selama dekade
terakhir. Penurunan TPT juga tergambar di Kabupaten Penajam Paser
Utara, lokasi utama pembangunan IKN tahap pertama, yakni sebesar 2,12
persen pada 2022 menjadi 2,07 pada tahun 2023. Demikian pula, TPT
pada Kota Balikpapan, kota terdekat lokasi IKN, mengalami penurunan
dari sebesar 6,90 persen pada tahun 2022 menjadi 6,09 persen di tahun
2023.
id
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
.
go
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) 2010-2023 p s.
Gambar 1. 9 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka Kalimantan
.b
20,00
19,74
19,21
18,76
8,55
8,34
8,02
7,66
7,60
7,52
7,47
7,28
6,73
6,42
6,14
6,09
6,03
5,97
5,96
Pertambangan
Perdagangan
Pengolahan
Akomodasi
Pergudangan
Pertanian
dan Makan
Konstruksi
Transportasi
Industri
Minum
. id
go
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas) 2019-2023
p s.
.b
IKN
tp
ht
id
Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2023, IKN akan menjadi wilayah
.
administrasi tersendiri dan Kalimantan Timur menjadi salah satu wilayah
go
terdekat pendukung IKN. Kalimantan Timur harus mampu
s.
memaksimalkan multiplier effect dari keberadaan IKN. Momentum adanya
p
.b
IKN harus diupayakan sebesar-besarnya bagi kesejaahteraan masyarakat.
tim
al
Daftar Pustaka
//k
s:
Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2023. DKI Jakarta Dalam
tp
. id
go
p s.
.b
tim
al
//k
s:
tp
ht
id
analisis mendalam terhadap dinamika pasar ekspor batu bara di Kaltim
.
go
tidak hanya relevan tetapi juga krusial dalam merencanakan langkah-
langkah ke depan. p s.
Pasar ekspor batu bara Kaltim menghadapi sejumlah tantangan, di
.b
daya alam utama provinsi ini, batu bara memiliki peran sentral dalam
pendapatan ekspor dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
al
langsung dinamika pasar tersebut. Di sisi lain, ada peluang besar untuk
tp
id
batu bara AS terus mengalami penurunan struktural. Bahkan di China, di
.
mana izin pembangunan pembangkit listrik batu bara mengalami
go
peningkatan, permintaan batu bara dapat mengalami penurunan segera
s.
pada tahun 2024. Permintaan India kemungkinan akan terus tumbuh
p
.b
selama dekade ini.
tim
356,39 367,94
al
331,94 322,07
//k
286,94
252,43
s:
Indonesia Kaltim
Sumber: BPS Provinsi Kaltim dan https://modi.esdm.go.id/produksi-batu bara
id
sebelumnya. Penurunan pada 2021 dampak pandemi COVID-19 terhadap
.
permintaan energi global, sementara kenaikan signifikan pada 2022
go
mencerminkan pemulihan ekonomi yang lebih lanjut atau peningkatan
permintaan batu bara.
p s.
.b
Di sisi lain, ekspor batu bara Kaltim, salah satu produsen terbesar
tim
bara Kaltim kembali meningkat hingga 235,93 pada 2021 seiring dengan
//k
lonjakan permintaan dari China dan India yang memerlukan pasukan batu
s:
bara untuk energi listrik serta adanya krisis energi dunia terutama di
tp
Eropa. Namun pada tahun 2022, permintaan terhadap batu bara tersebut
ht
mulai menurun.
Berdasarkan wilayah tujuan ekspor batu bara Kaltim pada tahun
2022, Kawasan Asia masih merupakan pasar terbesar bagi komoditas
Kaltim yaitu mencapai 76,19 persen dari total ekspor batu bara. Angka
tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar
77,70 persen. Adapun lima negara yang menjadi tujuan importir batu bara
Kaltim terbesar adalah adalah China, India, Jepang Filipina, dan Malaysia.
Pada tahun 2021, ekpor batu bara kaltim ke China mencapai 95,49 juta
s:
ton. Angka ini menurun hampir 25 persen pada tahun 2022, yaitu pada
tp
kisaran 71,84 juta ton. Sementara itu ekspor batu bara kaltim ke Malaysia,
ht
id
bara tidak hanya mencerminkan dinamika pasar komoditas global, tetapi
.
juga menjadi indikator penting bagi daya saing dan ketahanan ekonomi
go
suatu wilayah. Meningkatnya interkoneksi perekonomian global, terutama
s.
dalam sektor energi, membuat Kaltim selaku produsen dan eksportir batu
p
bara ikut terlibat dalam dinamika yang lebih luas. Harga batu bara yang
.b
bagi peningkatan harga suatu produk atau jasa dalam suatu pasar. Hukum
ht
id
seperti kebijakan energi global dan kondisi ekonomi global memainkan
.
peran dalam mengarahkan fluktuasi tersebut. Pada pertengahan 2022,
go
harga menunjukkan tanda-tanda stabil, tetapi tren menurun dimulai pada
s.
awal 2023. Fluktuasi harga pada 2023 dipengaruhi oleh sejumlah faktor
p
.b
eksternal, termasuk kebijakan energi yang semakin berfokus pada sumber
tim
energi bersih. Tren menurun mungkin sejalan dengan upaya global untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Hal ini menunjukkan
al
id
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
.
2019 2020 2021 2022 2023
go
Sumber : https://www.worldbank.org/en/research/commodity-markets
s.
Gambar 2. 3 Perkembangan Harga Batu bara Global Tahun 2019–2023
p
($/mt))
.b
tim
permintaan batu bara dan pada akhirnya mempengaruhi harga batu bara.
//k
id
pembangunan panel surya terbesar dan pembangkit listrik tenaga angin
.
terbesar di dunia.
go
• Pembatasan Proyek Pembangunan Pembangkit Batu bara,
s.
Pemerintah China telah memberlakukan pembatasan baru terhadap
p
.b
pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara di beberapa wilayah,
tim
id
dan tenaga angin. Program Surya Jyoti, Atal Jyoti Yojana, dan KUSUM
.
go
(Kisan Urja Suraksha evam Utthaan Mahabhiyan) adalah beberapa
p s.
inisiatif yang ditujukan untuk mempromosikan penggunaan tenaga
surya di sektor pertanian dan perkotaan. Selain tenaga surya,
.b
2030.
s:
id
antara kebutuhan dalam negeri dan ekspor, serta memastikan
.
keberlanjutan sumber daya batu bara. Pajak ekspor diterapkan untuk
go
memberikan kontribusi kepada penerimaan negara dan membatasi ekspor
s.
bahan mentah. Pemerintah dapat menyesuaikan tingkat pajak ekspor
p
.b
sebagai respons terhadap kondisi pasar global, tujuan ekspor, atau
tim
nasional, cuaca negara tujuan pun menjadi andil dalam dinamikan ekspor
batu bara kaltim. Cuaca ekstrim, yang melibatkan kondisi seperti
gelombang panas yang intens, hujan lebat, dan banjir, semakin sering
terjadi di China yang merupakan mitra dagang utama Kaltim. Fenomena
ini memiliki dampak signifikan tidak hanya pada kehidupan sehari-hari
masyarakat China tetapi juga pada sektor-sektor kunci seperti ekonomi,
lingkungan, dan kesehatan.
25
20
15
10
0
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11
-5
id
2018 2019 2020 2021 2022
-10
.
go
Sumber: https://www.timeanddate.com/weather/china/beijing/historic?month=8&year=2023
s.
Gambar 2. 4 Perkembangan Suhu Udara China Tahun 2018–2022 (oC)
p
.b
energi. China, sebagai negara dengan populasi dan aktivitas industri yang
s:
id
pasar global. Selain itu, perubahan dalam tata kelola energi global, regulasi
.
internasional terkait emisi karbon, dan dinamika geopolitik semakin
go
memberikan dampak yang substansial. Oleh karena itu, langkah strategis
s.
yang perlu diambil adalah melalui diversifikasi ekonomi, di mana sektor-
p
sektor baru dapat diperkuat untuk menciptakan kemandirian ekonomi
.b
60%
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
50% 20,06 Transportasi dan Pergudangan
40% 15,05
id
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
30%
.
7,70
go
Jasa Keuangan dan Asuransi
20% 7,04
10%
5,16
p s. Jasa Pendidikan
0%
tim
. id
go
p s.
.b
tim
al
//k
id
• Inovasi Teknologi:
.
Meningkatkan inovasi teknologi dalam produksi kelapa sawit, termasuk
go
pemantauan berbasis sensor, pengelolaan keberlanjutan, dan efisiensi
produksi.
p s.
.b
Karet
tim
• Peningkatan Kualitas:
tp
id
resor, jalur hiking, dan program ekowisata dapat memberikan kontribusi
.
signifikan terhadap pendapatan daerah.
go
Pengembangan wisata akan berdampak pada sektor – sektor yang
s.
terkait, salah satunya industri kreatif. Industri kreatif merupakan bagian
p
.b
ekonomi yang didorong oleh kreasi, inovasi, dan ekspresi budaya. Industri
tim
id
membuka lembaran baru dalam sejarah perekonomian daerah. Melalui
.
kerjasama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Kaltim
go
berada di jalur yang tepat untuk menjadi contoh sukses diversifikasi
s.
ekonomi yang berkelanjutan, menyinari masa depan yang lebih cerah.
p
.b
tim
Daftar Pustaka
al
EKONOMI TERHADAP
tp
DI KALIMANTAN TIMUR
id
Melihat pentingnya hal tersebut, ulasan lebih dalam mengenai
.
go
status gizi balita di Indonesia menjadi penting agar dapat dijadikan sebagai
p s.
dasar dalam melakukan berbagai rancangan kebijakan yang tepat sasaran,
efektif, dan berkelanjutan. Dalam hal ini, indikator yang digunakan untuk
.b
mengukur perkembangan status gizi balita dan akan diulas lebih jauh
tim
membuat kecerdasan anak tidak maksimal. Hal ini nantinya akan berisiko
ht
id
Sama halnya dengan kondisi secara global, prevalensi stunting di
.
Indonesia juga masih cukup tinggi dan belum mencapai target yang telah
go
ditetapkan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada
s.
tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen. Angka
p
.b
prevalensi stunting ini mengalami penurunan jika dibandingkan hasil SSGI
tim
SSGI
36,8 37,2
35,6
s:
34 Target RPJMN
30,8 Pandemi COVID-19
tp
27,7
ht
24,4
21,6
14
2007 2010 2013 2016 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Laporan SSGI dan Riskesdas
id
26,1 26,1
25,2 24,6
23,9 23,8
22,1 21,6
.
21,1 20,8 20,5
go
20,2 20,0 19,8
19,2 18,6 18,5
18,0
17,0 16,4
15,4 15,2 14,8
p s. 8,0
.b
tim
Riau
Yogyakarta
Lampung
Maluku Utara
DKI Jakarta
Sulawesi Barat
Jawa Tengah
Aceh
Banten
Jambi
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Sulawesi Tengah
Maluku
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Gorontalo
Indonesia
Jawa Barat
Bali
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Sumatera Utara
Bengkulu
Jawa Timur
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Selatan
Papua
al
//k
s:
tp
ht
Catatan: Data untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur didapatkan melalui perhitungan
prediksi menggunakan metode Small Area Estimation (SAE) oleh BPS
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Laporan SSGI 2022
id
ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian
.
go
yang berkelanjutan.
p s.
.b
3.2 Perkembangan Status Gizi di Kalimantan Timur
tim
menjadi 23,9 persen pada tahun 2022 (SSGI). Angka ini lebih tinggi dari
//k
id
17,6
14,8
Kab. Mahakam Ulu
.
20,3
go
0 5 10 15 20 25 30
p s.
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Laporan SSGI 2021 dan 2022
Gambar 3. 3 Prevalensi Balita Stunting Menurut Kabupaten/Kota se-
.b
dan juga kerjasama berbagai pihak. Dalam hal ini, pemerintah Provinsi
tp
id
beranak atau bidan tradisional tanpa pendidikan dan pelatihan formal
.
dapat membawa risiko serius bagi kesehatan ibu dan bayi. Dukun beranak
go
mungkin tidak memberikan pemantauan prenatal yang memadai kepada
s.
ibu hamil. Pemantauan prenatal yang kurang dapat menyebabkan
p
.b
ketidakmampuan untuk mendeteksi dan mengatasi masalah kesehatan
tim
0,96 0
44,79
ht
53,93 44,74
55,51 58,8
65,94 60,08 72,28 71,83 65,78
69,42
53,47 55,14
46,07 43,54
33,68 39,22
31,08 25,65 25,51 29,82 23,6
Kab. Paser Kab. Kutai Kab. Kutai Kab. Kutai Kab. Berau Kab. Kab. Kota Kota Kota Kalimantan
Barat Kartanegara Timur Penajam Mahakam Balikpapan Samarinda Bontang Timur
Paser Utara Ulu
Dokter Bidan Tenaga kesehatan lainnya Dukun dan tenaga tradisional lainnya
id
Kabupaten/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
.
go
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kab. Paser 72,48 82,01 78,08 81,31 82,29
Kab. Kutai Barat 63,53
p
86,82 s. 85,95 87,81 88,14
.b
Kab. Kutai Kartanegara 63,80 87,33 88,91 84,22 88,97
tim
Hal ini dapat dilihat pada Kabupaten Paser yang merupakan salah
satu Kabupaten dengan angka prevalensi stunting cukup tinggi di
Kalimantan Timur pada tahun 2022. Berdasarkan data pada tahun 2022,
Kabupaten Paser adalah kabupaten dengan persentase rumah tangga
yang memiliki akses terhadap sanitasi layak paling rendah yaitu 82,29
1
Sejak tahun 2019, konsep yang digunakan mengacu pada metadata SDGs dimana
rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap layanan sanitasi layak apabila rumah
tangga memiliki fasilitas tempat Buang Air Besar (BAB) yang digunakan sendiri atau
bersama rumah tangga tertentu (terbatas) ataupun di MCK Komunal, menggunakan
jenis kloset leher angsa, dan tempat pembuangan akhir tinja di tangki septik atau IPAL
atau bisa juga di lubang tanah jika wilayah tempat tinggalnya di perdesaan.
id
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kabupaten Paser dan Kabupaten
.
Kutai Timur adalah kabupaten dengan persentase terendah selanjutnya
go
yaitu 69,71 persen dan 78,00 persen. p s.
Tabel 3. 2 Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap
.b
id
27,71 25,62 29,83 26,04 22,3 25,54
15,85 21,27
.
15,81 12,79
go
10,73 10,41 7,62 9,82 10,69 13,88 11,88 6,36 7,44
4,65 4,99
Kab. Paser Kab. Kutai Kab. Kutai Kab. Kutai Kab. Berau Kab. Kab. Kota Kota Kota Kalimantan
Barat Kartanegara Timur
DI/DII/Akademi/DIII/DIV/S1/S2/S3/Profesi
Penajam
Paser Utara
p s.
Mahakam
Ulu
Balikpapan Samarinda Bontang
id
Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2022
.
go
Rata-rata Pengeluaran per
Kabupaten/Kota
p s.
Kapita Sebulan (%)
Makanan
Bukan
.b
makanan
tim
2
Hukum Engel (1857) menyatakan bahwa apabila selera tidak berbeda maka persentase
pengeluaran untuk makanan akan menurun sejalan dengan peningkatan pendapatan.
id
memastikan bahwa setiap keluarga memiliki peluang yang setara untuk
.
memberikan dasar yang sehat bagi pertumbuhan anak-anak mereka.
go
Ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dapat
s.
mempengaruhi pemanfaatan layanan kesehatan oleh ibu dan anak,
p
terutama perawatan prenatal, dan perawatan anak setelah kelahiran.
.b
id
Konsumsi bahan makanan yang tidak memadai, ditandai dengan
.
terbatasnya akses pembelian sumber vitamin, mineral dan protein,
go
menyebabkan terjadinya malnutrisi (Raharja et al., 2019). Upaya yang
s.
dapat dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat antara lain
p
.b
dengan mendorong pembangunan ekonomi lokal untuk menciptakan
tim
Daftar Pustaka
ht
id
Portal https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-
.
jauh-tentang%20stunting#. Diakses 1 Desember 2023.
go
Raharja, U. M. P., Waryana, W., & Sitasari, A. 2019. “ Status ekonomi orang
s.
tua dan ketahanan pangan keluarga sebagai faktor risiko stunting
p
.b
pada balita di Desa Bejiharjo ”. Ilmu Gizi Indonesia, 03(01), 73–82.
tim
https://pdfs.semanticscholar.org/8599/396cc051d1a178100a1
ed89fdb1411611b4e.pdf
al
10.3390/ijerph17176204.
World Health Organization. 2014. Global Nutritions Targets 2025 Stunting
Policy Brief.
DETERMINAN SOSIO-EKONOMI
tp
TIMUR
id
kematian tersebut terjadi pada anak usia 1–59 bulan, yakni sekitar 2,7 juta
.
go
anak. Sedangkan sisanya 2,3 juta anak mengalami kematian pada bulan
pertama kehidupan mereka.
s.
Anak-anak memiliki peluang bertahan hidup yang berbeda-beda,
p
.b
tergantung tempat mereka dilahirkan. Secara global di tingkat
tim
dibandingkan wilayah Eropa dan Amerika Utara, dan 19 kali lebih tinggi
dibandingkan wilayah Australia dan Selandia Baru (UNICEF, 2023a).
Sedangkan di Indonesia, pada tahun 2020 tercatat satu dari lima
puluh anak (20 per 1.000 kelahiran hidup) mengalami kematian sebelum
ulang tahun kelima mereka (BPS, 2023a). Angka tersebut berada di bawah
rata-rata AKBa negara-negara Asia Tenggara yang diperkirakan sebesar
24 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020 (UNICEF,
2023b). Peluang anak untuk mengalami kematian sebelum ulang tahun
kelima mereka juga cukup beragam antar provinsi. AKBa tertinggi berada
di Provinsi Papua sebesar 49 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan
terendah berada di DKI Jakarta sebesar 12 kematian per 1.000 kelahiran
3
Angka Kematian Balita (AKBa) menggambarkan banyaknya kematian anak berusia 0-4
tahun per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
. id
go
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020
p s.
.b
Indonesia, 2020
al
//k
id
1.000 kelahiran hidup, AKBa Kota Bontang sebesar 17,14 kematian per
.
go
1.000 kelahiran hidup, dan AKBa Kabupaten Kutai Timur sebesar 17,35
kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan tiga kabupaten di
s.
Kalimantan Timur yang memiliki AKBa tertinggi adalah Kabupaten Berau
p
.b
(21,15 kematian per 1.000 kelahiran hidup), Kabupaten Mahakam Hulu
tim
(21,12 kematian per 1.000 kelahiran hidup), dan Kabupaten Kutai Barat
(19,61 kematian per 1.000 kelahiran hidup). Peta tematik pada Gambar
al
id
daerah lainnya. Seperti halnya AKBa, tiga kabupaten di Kalimantan Timur
.
yang memiliki AKB tertinggi adalah Kabupaten Berau, Kabupaten
go
Mahakam Hulu, dan Kabupaten Kutai Barat. Peta tematik
s.
pengklasifikasian AKB kabupaten/kota di Kalimantan Timur pada tahun
p
.b
2020 disajikan pada Gambar 4.3.
tim
al
//k
s:
tp
ht
4
Angka Kematian Bayi (AKB) menggambarkan banyaknya kematian bayi usia di bawah
satu tahun, per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
id
(seperti asfiksia/trauma saat lahir), infeksi saluran pernapasan akut, diare,
.
dan malaria (UNICEF, 2023a). Adapun penyakit tidak menular merupakan
go
penyebab utama kematian balita di Kalimantan Timur, yakni sekitar 72
s.
persen dari kematian balita dan penyakit menular menjadi penyebab 4
p
.b
persen kematian balita. Gambar 4.4 menyajikan informasi tentang
tim
23,47%
s:
tp
ht
72,13%
Perempuan
40%
id
Laki-laki
.
go
60%
p s.
.b
tim
Kalimantan Timur
Kemiskinan merupakan faktor penting yang memengaruhi
kematian balita dalam suatu rumahtangga (Kanmiki, et al., 2014) yang
mana kemiskinan tersebut dapat dilihat dari berbagai indikator. Secara
perhitungan resmi, kemiskinan di Indonesia menggunakan perhitungan
BPS yang mengadopsi metode perhitungan internasional. Untuk
mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini,
kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur
dari sisi pengeluaran (BPS, 2023d).
Menurut Haughton & Khandker (2009), setidaknya ada dua jenis
karakteristik sosial ekonomi yang bisa menggambarkan kemiskinan dari
suatu rumah tangga. Pertama yaitu karakteristik yang melekat pada suatu
id
variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah adanya
.
kematian balita dalam rumah tangga. Rincian variabel yang digunakan
go
dalam model beserta informasi penjelasnya terdapat pada Tabel 4.1. Unit
s.
analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang memiliki atau
p
.b
pernah memiliki balita sebagai anggota rumahtangganya. Untuk lebih
tim
Kelompok kasus dalam penelitian ini berupa seluruh rumah tangga yang
//k
id
masing-masing variabel penjelas. Sedangkan analisis inferensia dilakukan
.
go
dengan menggunakan metode Naive Bayes (Jebara, 2004; Mitchell, 2020)
dan model regresi logistik (Menard, 2002). Kebaikan dua model tersebut
s.
dievaluasi melalui akurasi prediksi terbesar dalam memprediksi adanya
p
.b
kejadian kematian balita dalam suatu rumah tangga. Dalam penelitian ini,
tim
sumber data yang digunakan berasal dari BPS, yaitu data Long Form
SP2020.
al
.
go
Gambar 4. 6 Persentase Rumah Tangga yang Mengalami Kasus
Kejadian Kematian Balita menurut
s.
Kepemilikan/Penguasaan Tanah Non-Tempat Tinggal dan
p
.b
Pendidikan Kepala Rumah Tangga (KRT), 2022
tim
al
//k
s:
tp
ht
id
rumah tangga yang KRT-nya berpendidikan lebih rendah dari SLTA rata-
.
rata mengalami kematian balita sekitar 3,79 per 100 rumah tangga.
go
Begitu pula hubungan jenis kelamin KRT dengan kejadian
s.
kematian balita dalam suatu rumah tangga. Rumah tangga yang memiliki
p
.b
KRT berjenis kelamin perempuan rata-rata mengalami kejadian kematian
tim
100 rumah tangga. Angka ini besarnya hampir 6 kali lipat dari persentase
s:
5
Pekerja formal merupakan penduduk yang bekerja dengan status pekerjaan utama
sebagai berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai.
id
kasus kematian balita (Y=1) dan rumah tangga yang tidak terdapat kasus
.
go
kematian balita (Y=2).
Dalam penelitian ini, metode Naive Bayes Classifier (NBC) lebih baik
s.
dalam memprediksi kasus kematian balita dari pada model Regresi Logistik
p
.b
(RL). Nilai Recall dari metode NBC sebesar 26 persen sedangkan nilai
tim
ulasan pada analisis deskriptif, pada analisis inferensia ini kepemilikan atau
penguasaan lahan juga berpengaruh terhadap kasus kematian balita.
Berdasarkan nilai odds ratio diketahui bahwa rumah tangga yang tidak
memiliki atau menguasai tanah non-tempat tinggal berpeluang mengalami
kasus kematian balita 1,31 kali lebih besar dibandingkan dengan rumah
tangga yang memiliki jenis aset tersebut. Dari seluruh rumah tangga yang
mengalami kasus kematian balita, sekitar 69 persen diantaranya tidak
memiliki atau menguasai lahan non-tempat tinggal. Sedangkan pada
rumah tangga yang tidak mengalami kasus kematian balita, persentase
yang tidak memiliki atau menguasai jenis aset tersebut lebih kecil yaitu
sekitar 65 persen diantaranya.
id
𝑿𝟑 Jenis kelamin KRT 2,89 * 2,69 3,09 0,23 0,08
.
Perempuan
go
𝑿𝟒 Status KRT Tidak kawin 6,09 * 5,66 6,56 0,20 0,05
pekerja informal
tim
id
berstatus kawin. Dari seluruh rumah tangga yang mengalami kasus
.
kematian balita, sekitar 20 persen diantaranya dikepalai KRT berstatus
go
tidak kawin. Sedangkan pada rumah tangga yang tidak mengalami kasus
s.
kematian balita, sekitar 5 persen diantaranya yang dikepalai KRT berstatus
p
.b
tidak kawin. Kondisi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan beberapa
tim
memiliki risiko kematian yang lebih besar pada usia balita dibandingkan
tp
4.5 Kesimpulan
Angka Kematian Balita (AKBa) Kalimantan Timur yang sebesar 18
kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020, tergolong rendah
di Indonesia. AKBa Kalimantan Timur tersebut hanya berada di atas
delapan provinsi lainnya, yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Timur,
Kepulauan Riau, Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta. AKBa
Kalimantan Timur juga sudah berada di bawah dari target AKBa dalam
id
SDGs tahun 2030 yang sebesar 25 kematian anak per 1.000 kelahiran
.
go
hidup.
Tetapi besaran AKBa tidak merata di seluruh kabupaten/kota di
s.
Kalimantan Timur. Anak-anak yang lahir di daerah lebih maju seperti Kota
p
.b
Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, dan Kabupaten Kutai Timur
tim
berpeluang hidup lebih besar sampai pada ulang tahun kelima mereka
dibandingkan anak-anak yang tinggal di daerah lainnya. Begitu juga halnya
al
ada. Anak-anak yang lahir di daerah lebih maju juga berpeluang hidup
tp
lebih lama sampai pada ulang tahun pertama mereka dibandingkan anak-
ht
id
dan kekurangan pertumbuhan kognitif selama periode ini dapat
.
menyebabkan penundaan pendidikan dan mengurangi prestasi mereka
go
di kemudian hari.
s.
2.Perlindungan kesehatan untuk semua: memberi cakupan kepada
p
.b
masyarakat tidak mampu untuk mendapat layanan kesehatan yang
tim
Daftar Pustaka
Alam, N., Saha, S. K., Razzaque, A., & Ginneken, J. K. 2001. “The Effect of
Divorce on Infant Mortality in A Remote Area of Bangladesh”. Journal
of Biosocial Science. Volume 33: 271–278.
Atrevi, D. F., Vivet, D., & Emile, B. 2018. “Bayesian Generative Model Based
on Color Histogram of Oriented Phase and Histogram of Oriented
Optical Flow for Rare Event Detection in Crowded Scenes”. IEEE
International Conference on Acoustics, Speech and Signal
Processing (ICASSP). Calgary. Canada.
id
(Infant Mortality Rate/IMR) Hasil Long Form SP2020 Menurut
.
Provinsi/Kabupaten/Kota, 2020.
go
https://www.archive.bps.go.id/statictable/2023/03/31/2220/an
s.
gka-kematian-bayi-akb-infant-mortality-rate-imr-hasil-long-form-
p
.b
sp2020-menurut-provinsi-kabupaten-kota-2020.html
tim
id
Remes, H., Martikainen, P., & Valkonen, T. 2010. The effects of family type
.
on child mortality. European Journal of Public Health, 21(6), 688–
go
693.
s.
Ringbäck Weitoft, G., Hjern, A., Haglund, B., & Rosén, M. 2003. Mortality,
p
.b
severe morbidity, and injury in children living with single parents in
tim
mortality: https://data.unicef.org/topic/child-survival/under-five-
s:
mortality/
tp
World Bank. 2002. Dying for Change: Poor People’s Experience of Health
ht
And Ill-Health.
World Bank. 2016. Tackling Inequality Vital to Ending Extreme Poverty by
2030.