Askeb Kompre Lisbet 1
Askeb Kompre Lisbet 1
Disusun Oleh:
LISBET HANDAYANI
NIM: PB21.05.281
A. Latar Belakang
Wanita hamil biasanya mengalami perubahan yang bersifat fisiologis,
bukan patologis. Kehamilan dan kelahiran merupakan proses yang normal,
alami dan sehat. Sebagai bidan kita percaya bahwa model asuhan
kebidanan yang membantu dan melindungi proses kelahiran normal,
adalah yang paling sesuai untuk kebanyakan ibu selama kehamilan dan
kelahiran (Yulizawati, 2017).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Lamanya
kehamilan dimulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Untuk memantau
kehamilan ibu agar kelahirannya normal diperlukan asuhan sesuai dengan
standar kebidanan, asuhan yang diperlukan agar maksimal adalah asuhan
komprehensif sejak dari kehamilan (Miftahul, 2019).
Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan
(countinuity of care) sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan
pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil
tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi
mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi
lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi
asuhan (Lusiana, 2020). Tujuan asuhan berkesinambungan (komprehensif)
adalah melaksanakan pendekatan manajemen kebidanan secara
berkesinambungan mulai pada kasus kehamilan, persalinan, bayi baru
lahir, nifas hingga pemilihan alat kontrasepsi sehingga menurunkan angka
kesakitan serta kematian ibu dan bayi (Masruroh, 2017).
Berdasarkan data WHO 2017, angka kematian ibu (AKI) di dunia
adalah 211/100.000 Kelahiran Hidup (KLH). Dalam sehari pada tahun
2017 di Dunia sekitar 810 wanita meninggal karena penyebab yang dapat
dicegah terkait kehamilan dan persalinan. DI Indonesia, rasio kematian
ibu per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017 adalah 177/100.000 KLH pini
merupakan angka ke 4 tertinggi di Asia Tenggara (World Health
Organitazion/WHO, 2017) Angka kematian neonatal per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 adalah 13.20/1000 KLH. Penyebab utama kematian
merupakan premature, komplikasi terkait persalinan (asfixia atau kesulitan
bernafas saat lahir), infeksi dan cacat lahir (birth defect) (WHO, 2017).
Di Provinsi Papua pada tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar
111/100.000 KLH. Jumlah kematian bayi dari data rutin pada tahun 2017
sebanyak 257/1.000 kelahiran (Profil Kesehatan Provinsi Papua, 2018).
Angka harapan hidup penduduk Kabupaten Jayapura yang diperoleh dari
data statistik tahun 2018 mencapai 66,4 tahun, sementara angka kematian
bayi pada tahun 2018 sebesar 14/1000 KLH, angka kematian ibu
119/100.000 KLH dan prevalensi gizi kurang pada anak balita 70 % pada
tahun 2018 (Profil Kesehatan Kabupaten Jayapura, 2018).
Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75% dari semua
kematian ibu salah satunya adalah pada kehamilan (pre-eklampsia dan
eklampsia), komplikasi dari persalinan aborsi tidak aman. Sisanya
disebabkan oleh atau terkait dengan infeksi seperti malaria atau terkait
dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung atau diabetes (WHO,
2017). Sebagian besar kematian tersebut seharusnya bisa dicegah atau
diobati. Artinya, bila AKI tinggi banyak ibu yang seharusnya tidak
meninggal tetapi meninggal karena tidak mendapatkan upaya pencegahan
dan penanganan yang seharusnya. Upaya percepatan penurunan AKI dapat
dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan
kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan
khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga
berencana termasuk KB pasca persalinan. Puskesmas melaksanakan kelas
ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), dan pelayanan kontrasepsi/KB (Profil Kesehatan
Indonesia, 2018).
Diperlukan asuhan kebidanan berkelanjutan (komprehensif) kepada ibu
sebagai upaya menurunkan AKI, beberapa hal yang akan dilakukan pada
keha’milan melakukan manajemen asuhan kebidanan sesuai dengan
standar kebidanan, dengan melakukan konseling kepada ibu terlebih
dahulu agar melakukan pemeriksaan ke pusat kesehatan medis profesional
dengan kunjungan teratur agar memantau jika ada tanda bahaya pada
kehamilan, serta mengingatkan ibu untuk memenuhi gizi dan nutrisi
selama kehamilan, menjelaskan kepada ibu dan suami atau keluarga
tentang persiapan menuju persalinan, tanda menuju persalinan, kebutuhan
saat persalinan. Menjelaskan pentingnya ASI Eksklusif ibu pada bayi,
masa nifas yang akan dialami ibu dan KB jika ibu ingin menjarakan
kehamilannya.
1. Asuhan Komprehensif
a. Definisi
7
8
b. Tujuan
2. Kehamilan
a. Definisi
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
proses yang normal, alami dan sehat. Sebagai bidan, kita membantu
c) Ngidam
d) Pingsan/Sinkope
dan vulva
pembesaran tersebut.
3) Pasti hamil
2017).
3) Hiperpigmentasi
minggu
12
1) Trimester III
a) Sering kencing
meningkat.
13
2019).
b) Varises
dengan posisi kaki sedikit lebih tinggi selama 10-15 menit dan
(Munthe, 2019).
arus
14
c) Sesak nafas
2019).
g) Heartburn
waktu.
(3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
kekhawatirannya.
2017).
1) Karbohidrat
sebesar 175 gram per hari dan bagi ibu menyusui sebesar 210 gram
2) Protein
3) Lemak
dari ibu. Namun pada trimester III janin dapat membuat asam
lemak sendiri
18
(Yulizawati, 2017).
ibu hamil saja yang perlu mengerti tentang tanda bahaya tetapi suami
Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala
adalah tidak normal. Nyeri yang tidak normal apabila nyeri yang
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang
dan tidak hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik lain.
sebagian ibu merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur
dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
3. Persalinan
a. Definisi
setelah bayi baru lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu
ibu dan bayinya. persalinan normal harus didukung oleh adanya alasan
yang kuat dan berbagai bukti ilmiah yang dapat menunjukan adanya
2018).
lengkap. Setelah persalinan ibu dan bayi dalam keadaan baik (Yuni,
2018).
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Dalam ilmu kebidanan, ada
yang dibantu dengan tenaga dari luar atau selain dari ibu yang akan
22
anjuran, yaitu proses persalinan yang tidak dimulai dengan proses yang
tersebut di antaranya :
3) Passager
dari panjang ibu. 96% bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir
23
(Yuni, 2018).
4) Psikis ibu
5) Penolong
c. Tahapan Persalinan
1) Kala I : Pembukaan
a) Fase laten
b) Fase aktif
a) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira- kira 2-3 menit
sekali.
d) Anus membuka.
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu:
Ada dua cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam letak
siku, kepala diangkat sedikit sehingga dagu mengenai dada, mulut dikatup
tetapi badan miring dimana punggung janin berapa dan hanya satu kaki
dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi
dari dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari
vagina, tapi tidak banyak, yang berasal dari pembuluh darah yang
atas panggul.
abdomen.
d) Kekuatan mengejan.
27
dan ada tekanan pada PAP, serviks, dinding panggul atau dasar
panggul. Pada fleksi ukuran kepala yang melalui jalan lahir kecil,
e. Komplikasi Persalinan
1) Kala I dan II
a) Persalinan lama
b) Partus presipitatus
c) Distosia
b) Atonia Uteri
c) Retensio Plasenta
28
d) Inversio Uteri
ibu
bayi baru lahir, suhu ruangan minimal 25°C dan semua pintu serta
partograf.
29
Asuhan Persalinan pada Kala II, III, dan IV tergabung dalam 60 langkah APN :
b) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vaginanya.
c) Perineum menonjol.
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan
5) Memakai satu sarung tangan DTT atau steril untuk semua permeriksaan dalam.
30
tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali di partus
suntik).
ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air
dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa
yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika
masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10
10) Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin bayi.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai dengan keinginannya.
mendukung dan member semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisiibu untuk meneran. (pada
saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ibu merasa
nyaman)
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran:
meneran.
h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam
waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit (1
jam)
32
untuk ibu multipara, merujuk segera. Jika ibu tidak mempunyai keinginan
untuk meneran.
yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, anjurkan ibu
j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera setelah
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan
15) Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapasi dengan kain tadi , letakkan tangan yang lain
di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan kain atau
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian
b) Jika tali pusat melilit leher dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan
memotongnya.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di
luar hingga bahu anterior muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan
lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang
bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga
tubuh bayi saat dilahirkan menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
24) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas
(anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangga saat punggung
dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki dengan hati-hati membantu
kelahiran kaki.
25) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan bayi di atas
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan biarkan
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan
29) Menegeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi
dengan dengan kain atau selimut yang bersih dan kering, menutupi bagian
kepala bayi membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi mengalami kesulitan
sesuai.
30) Membiarkan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk
31) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk
33) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan oksitoksin 10 unit
I.M di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian luar, setelah
35) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang
pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan
menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain
bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah
pada bagian.
37) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali
pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir
a) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar
b) Jika tali pusat tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama
15 menit :
(5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak
kelahiran bayi
lembut
36
memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa
vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau
klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian
39) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus,
40) Memeriksa kedua plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit
43) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%; membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut
dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang
44) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau
mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali
45) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan dengan
46) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5%.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pascapersalinan.
38
a) Memeriksa temperatur suhu tubuh sekali setiap jam selama dua jam
dekontaminasi.
sesuai.
diinginkan
57) Mendekontaminasi daerah yang digunakan dengan larutan klorin 0,5% dan
58) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan
bagian dalam ke luar untuk merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit
g. Partograf
1) Pengertian Partograf
2) Kegunaan partograf
berikut:
U : Selaput Utuh,
menggunakan kode :
0 : Sutura terpisah,
40
bersesuaian,
titik besar.
panah.
terhadap kondisi ibu dan janin dan segera mencari rujukan yang
a. Definisi
(biasanya dari bayi lahir sampai 28 hari). Bayi dan balita merupakan
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu neonatus dini (bayi berusia 0-7
hari) dan neonatus lanjut (bayi berusia 7-28 hari). Bayi yang dimaksud
bawah usia 5 tahun disebut bayi. Dan balita merupakan bayi berusia
secara komprehensif kepada bayi baru lahir, baik pada saat masih di
42
jam setelah lahir. Bayi berat lahir cukup 2.500gram - 4.000gram. Bayi
berat lahir lebih > 4.000gram. Bayi berat lahir rendah (BBLR)
sempurna
10) Genitalia
12) Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
14) Reflex rooting mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada
perubahan perilaku
2014).
deslindel, 2011).
45
bayi adalah :
di otak.
d) Perubahan suhu
2011).
cara:
5) Perubahan metabolisme
selesai
mengandung empedu.
alergi.
asing.
49
(1) Laktoferin
(2) Lisosom
menelungkup.
Tubuh bayi baru lahir mengndung relatif banyak air dan kadar
sehingga fetus bebas dari antigen dan stress imunologis. Pada bayi
A, G, dan M.
amylase pancreas.
lain:
(1) Pada mata, bagian pupil mata bila diberi cahaya normalnya
(Dwiendar, 2014).
(4) Babinski reflek (pada anggota bawah telapak kaki, bila jari-
(Dwiendar, 2014)
(6) Tonick neck reflek, gerakan spontan otot kuduk pada bayi
hangat.
d) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok
perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.
2014).
54
(Damayanti, 2014).
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
(Damayanti, 2014).
4) Memberi vitamin k
bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir.
6) Identifikasi bayi
rawat bayi.
mudah lepas.
lengkap ibu.
(Damayanti, 2014).
terhadap
56
seperti:
b) Gangguan pernapasan
c) Hipotermia
d) Infeksi
Sejak bayi lahir sampai usia 28 hari, ibu dan keluarga mendeteksi keadaan
bayinya. Apabila ditemukan 1 kriteria atau lebih tanda bayi tidak sehat, segera
Tabel 2.6 Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir 0-28 hari (Neonatus)
5. Nifas
a. Definisi
Masa nifas adalah mulai dari setelah partus selesai dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi seluruh alat genital baru pulih
kembali seperi sebelum hamil dalam waktu 3 bulan. Masa nifas adalah
1) Puerpurium Dini
setelah 40 hari.
2) Puerpurium Intermedial
8 minggu.
3) Remote Puerpurium
2010).
(Abdul, 2010).
59
Tabel 2.7 Tinggi fundus uteri dan berat menurut masa involusi
d) Regenerasi endometrium
(Abdul, 2010).
b) Lokhea sangilenta
c) Lokhea serosa
d) Lokhea alba
diperlukan
61
2014).
Waktu Serviks
Setelah bayi lahir Tangan masih bias masuk rongga Rahim
2 jam post partum Dapat dilalui 2-3 jari
2 hari post partum Dapat dilalui 2 jari
4 hari post partum Dapat dilalui 1 jari
11 hari post partum Berangsur seperti semula
12 hari post partum Osteum uteri internum sudah tertutup
2 minggu post
Serviks sudah kembali seperti semula
partum
Rugae mulai Nampak, hymen muncul
3 minggu post sebagai potongan kecil dan diubah
partum menjadi curuncule multiformis yang khas
pada
wanita yang melahirkan.
(Sumber : Asuhan Kebidanan Masa Nifas Fisiologis dan Patologis.
Lockhart, 2014)
g) Ligamen-ligamen
(Lockhart, 2014).
(Lockhart, 2014).
63
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi yang khusus dibuat untuk
bayi, kandungan gizi dari ASI sangat sempurna serta sesuai dengan
yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar sampai hari
A, nitrogen, sel darah putih dan antibody yang tinggi (igG, igA,
igM)
64
ml/24 jam.
2. ASI transisi/peralihan
ASI matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Volume ASI
laktosa meningkat.
3. ASI matur
lemak, tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Setelah itu ASI
(Martenity, 2016).
1) Fase taking in
c) Ciri-ciri
65
c) Ciri-ciri
kritikan pribadi
3) Fase letting go
bayi
Nifas adalah demam dalam kasus masa Nifas oleh sebab apa pun.
1) Vulvitis
2) Vaginitis
3) Servisitis
4) Endometritis
6) Perironitis
Perawatan ibu nifas mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh
b. Tujuan
1) Tujuan umum :
2) Tujuan khusus:
terlalu dekat
69
c. Sasaran
1) lbu hamil
2) lbu bersalin
d) Menindaklanjuti pertemuan.
kerahasiaan
digunakan
(bermutu)
adalah:
menunjukkan empati
terbuka)
informasi dari petugas kesehatan secara lengkap, jelas dan benar agar
71
yang baik, dimana klien berada dalam kondisi yang sehat, sadar, dan
1) Tahapan Konseling :
digunakan.
dipilih Klien
2014).
RI, 2014).
baik
2014).
2014).
PUS
Ya
Membatasi anak Kontrasepsi Mantap
Tidak Ya Gunakan
- ASI Eksklusif MAL selama KB lain
Ibu Menyusui - Belum Haid 6 bulan setelah 6
- Bayi < 6 bulan pasca bulan
persalinan pasca
Tidak persalinan
sebagai berikut :
75
dan waktu yang tepat harus tetap dilakukan. Beberapa hal yang harus
persalinan
yang dalam hal ini khusus ibu hamil, bersalin dan nifas. Pemberian
1) Jenis kontrasepsi
2) Cara menggunakan
3) Risiko pemakaian
4) Keuntungan
6) Efektifitas
a) Non hormonal
(2) Kondom
b) Hormonal
a) Non Hormonal
(a) Definisi :
Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa
(d) Keuntungan :
(e) Keterbatasan :
Tidak ada
(2) Kondom
(a) Definisi :
(c) Keuntungan :
(d) Keterbatasan :
Tidak ada
(a) Definisi :
dililit oleh tembaga dan ada yang tidak (Kemenkes RI, 2014).
(f) Keuntungan :
(g) Keterbatasan :
RI, 2014).
i. Definisi :
seorang wanita bila tidak ingin hmil lagi dengan cara mengoklusi tuba
ii. Jenis :
persalinan).
segera setelag persalinan atau setelah operasi sesar, Jika tidak dapat
iv. Keuntungan :
Tidak ada efek samping dalam jangka Panjang, Tidak ada perubahan
ovarium.
84
v. Keterbatasan :
Dilakukan oleh dokter yang terlatih, Tidak melindungi diri dari IMS,
umum).
i. Definisi :
terjadi.
ii. Jenis :
iii. Waktu :
iv. Keuntungan :
sekali
85
2014).
v. Keterbatasan :
vi. Komplikasi :
b) Hormonal
i. Definisi :
(a) Pil
i. Jenis :
ii. Keuntungan :
iii. Keterbatasan :
Harus digunakan setiap hari dan waktu yang sama, Bila lupa
dermatitis atau
87
i. Jenis
ii. Keuntungan :
iii. Keterbatasan :
nervositas, jerawat
(c) Implan
i. Definisi :
polidimetri.
ii. Jenis :
kejadian endometriosis.
iv. Keterbatasan :
v. Efek samping :
kegelisahan.
91
RI, 2014).
i. Definisi :
2014).
(a) PIL
i. Jenis :
hormon aktif.
92
setelah keguguran.
iii. Keuntungan :
iv. Keterbatasan :
v. Efek samping :
(b) Injeksi/Suntik
i. Jenis :
iii. Kerugian :
setelah keguguran.
v. Efek samping :
dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau
2014).
96
asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorag pasien. Menurut
(Jannah, 2011).
lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap
klien; ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir dan balita
dimanapun tempatnya.
Langkah I : Pengkajian
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
lain.
sosial
c. Pemeriksaan khusus
d. Pemeriksaan penunjang
apakah sudah tepat, lengkap dan akurat. Sebagai contoh informasi yang
merupakan bagian yang tidak terpisah dari catatan rekam medik yang ada
lain)
Pada langkah ini bidan menganalisa data dasar yang didapat pada
dalam kondisi hamil, inpartu, nifas, bayi baru lahir? Apakah kondisinya
nomenklatur kebidanan.
baru lahir. Masalah ini terjadi pada ibu tetapi belum termasuk dalam
benar tidak terjadi. Langkah ini, penting sekali dalam melakukan asuhan
yang aman. Dan langkah ini perlu dilakukan secara cepat, karena sering
mencerminkan
100
kondisi emergensi. Dapat terjadi pada saat mengelola ibu hamil, bersalin,
nifas dan bayi baru lahir. Berdasarkan hasil analisa data, ternyata kondisi
Pada langkah ini mungkin saja diperlukan data baru yang lebih spesifik
bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau
Pada tahap ini mungkin juga klien memerlukan tindakan dari seorang
dokter, misalnya terjadi prolaps tali pusat, sehingga perlu tindakan rujukan
dengan segera. Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre-
medik yang serius, maka bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi
dengan dokter.
konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti
pekerja sosial ahli gizi. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi
101
atau diantisipasi, baik yang sifatnya segera ataupun rutin. Pada langkah ini
masalah yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap
terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan
102
oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar dapat
tersebut (Informed Consent). Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan
Based).
Langkah VI : Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Apabila ada tindakan yang tidak dilakukan oleh bidan tetapi dilakukan
oleh dokter atau tim kesehatan yang lain, bidan tetap memegang tanggung
meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah semua rencana
kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui pengkajian
4. Data Perkembangan
dan singkat. Prinsisp dari metode SOAP ini merupakan proses pemikiran
a. S (Data Subyektif)
b. O (Data Objektif)
c. A (Assessment)
d. P (Planning)
asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan
5 LANGKAH
7 LANGKAH VARNEY (KOMPETENSI SOAP NOTES
BIDAN)
1. Pengumpulan Data Data. Subjektif (Hasil
Dasar. Anamnesis
Objektif
(Pemeriksaan)
2. Interpretasi Data: Assesment / Assesment
Diagnosis, Masalah, Diagnosis. (Analisis dan
kebutuhan. Interpretasi Data).
3. Identifikasi Diagnosis
atau Masalah Potensial. Diagnosis dan
4. Identifikasi Kebutuhan Masalah.
yang Memerlukan Diagnosis atau
Penanganan Segera Masalah Potensial.
secara Mandiri, Kebutuhan
Konsultasi atau Tindakan Segera.
Kolaborasi
5. Rencana Asuhan: Planning. Planning
Melengkapi Data: (Dokumentasi
Tes Diagnostik / Implementasi dan
Laboratorium Evaluasi).
Pendidikan /
Kosnseling. Asuhan Mandiri.
Rujukan Kolaborasi.
Follow Up. Tes Diagnostik
6. Pelaksanaan. Implementasi. atau Tes
Laboratorium.
7. Evaluasi. Evaluasi. Konseling.
Follow Up.
(Sumber : Sari Febriani.2017.Konsep Kebidanan. Medan : Akademi Kebidanan
Mitrahusada)
Ibu hamil
UK 36-40 minggu
Fisiologis Patologis
Bersalin
Fisiologis Patologis
Nifas
Bayi baru lahir
Fisiologis Fisiologis
Patologis Patologi
(Sumber : Varney, Helen, 2016. Buku Ajar Asuhan kebidanan. Jakarta: EGC)
A. KEHAMILAN
A. Data subjektif
1. Identitas
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
109
110
2. Keluhan utama
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 Tahun
Siklus : 28 Hari
Teratur/tidak : Teratur
HPHT : 21-04-2020
HAMIL INI
111
b. Keluarga Berencana
Pasang/Mulai Lepas/Berhenti
NO Jenis Kontrasepsi
Tahun Alasan Tahun Alasan
1 KB Alami metode Ingin menjarakan kehamilannya.
2010 2013 Ingin memiliki anak.
kalender
2 KB Alami metode Ingin menjarakan kehamilanna. Ingin memiliki anak
2016 2019
kalender kembali.
c. Frekuensi selama
hamil TM I : 2x
TM II : 3x
TM III : 2x
d. Imunisasi
TT 5 : 22-09-2020
f. KIE saat ANC : Jalan pagi atau sore dan kurangi makanan atau
g. Keluhan
bulan.
6. Riwayat kesehatan
a. Riwayat pernikahan
Pernikahan ke : Pertama
113
b. Keadaan psikososial
di harapkan.
ini.
keluarga baik.
keluarga baik.
jt/bulan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : Composmentis
115
d. Tanda-tanda vital
Nadi : 90x/m
Pernapasan : 22x/m
Suhu : 36,60C
BB sebelum hamil : 90 kg
TP : 28-01-2021
LILA : 35 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Kebersihan : Bersih
b. Wajah
c. Mata
Sklera : Putih
Penglihatan : Jelas
d. Hidung
Kebersihan : Bersih
Mukosa : Lembab
Lidah : Bersih
f. Telinga
Kebersihan : Bersih
Pendengaran : Jelas
g. Leher
h. Dada
i. Payudara
Kebersihan : Bersih
Kebersihan : Bersih
j. Abdomen
Linea : Nigra
Palpasi
tanda-tanda infeksi.
m. Ekstremitas atas
Kelengkapan : Lengkap
n. Ekstremitas bawah
Kelengkapan : Lengkap
3. Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gr %
Golongan darah : O
DS :
DO :
a. Pemeriksaan umum
c. Kesadaran : Composmentis
e. Tanda-tanda vital
Nadi : 90x/m
Pernapasan : 22x/m
Suhu : 36,6oC
BB sebelum hamil : 90 kg
Palpasi
Tidak Ada
Tidak Ada
V. PERENCANAAN
trimester III
122
Rasional : agar ibu tetap menjaga makanan gizi seimbang untuk memenuhi
berat sehat.
Rasional : penambah darah atau zat besi untuk mencegah ibu kekurangan
darah atau anemia dan kalsium digunakan untuk membuat tulang dan gigi,
6. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang 9 hari lagi pada tanggal 21
Januari 2020
VI. PELAKSANAAN
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda vital
N : 90x/m R : 22x/m
e. Palpasi
(Bokong).
(Punggung).
Panggul (PAP).
Yaitu : sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada kaki,
tangan dan muka disertai tekanan darah yang tinggi, gerakan janin yang
6. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang 9 hari lagi pada tanggal 21
Januari 2021
VII. EVALUASI
2. Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya kehamilan trimester III dan
bahaya tersebut.
125
S : Subjektif
Ibu mengatakan mulai merasa nyeri pada punggung dan perut bagian
bawah.
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 91x/m, R : 22x/m
S : 37oC
DJJ : 132x/m.
A : Assesment
a. Diagnosa
Normal
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
B. PERSALINAN
Data ini diambil dari riwayat persalinan Ny.S yang ditolong oleh bidan Deby dari
hasil wawancara saya dengan Bidan, Klien yaitu Ny.S dan didukung oleh data
riwayat persalinan Ny.S pada tanggal 25 Januari 2021 jam 08.30 WIT sampai
Riwayat Persalinan
Wawancara Klien :
Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut
sampai ke tulang belakang dari jam 22.00 WIT
pada tanggal 24-01-2021 namun masih hilang-
hilang dan sakit semakin sering menjelang
pagi. Pada jam 08.00 WIT tanggal 25-01-2021
keluar lendir bercampur darah dan ibu segera
ke BPM Bidan Deby. Sesampai di BPM
sekitar jam
08.30 WIT ibu mulai diperiksa.
130
Data Penunjang :
Ibu datang jam 08.30 WIT di BPM Bidan
Deby. Ibu mengatakan merasakan sakit pada
perut bagian bawah dari semalam sampai
sekarang. Keluar lendir bercampur darah jam
08.00 WIT. HPHT : 21-04-2020
Hamil Anak Ke 3
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
TFU : 33 cm
TD : 110/82 mmHg
N : 90x/m
DJJ : 134x/m
His : 2x10’ durasi 30-35.
Pembukaan : 4 cm
Penurunan : Hodge II
Ny.S G3P2A0 Bayi Aterm Kala I pembukaan 4
Hodge II
Pada jam 13.20 WIT Pecahkan Ketuban,
Warna Hijau, VT ulang 9 cm, Ibu mengatakan
rasa ingin BAB.
KALA II Wawancara Bidan :
Pada jam 13.55 WIT bayi lahir spontan, lahir
belakang kepala, lilitan ketat 1x dilakukan
pengguntingan lilitan tali pusat dengan
memasukan dua jari untuk melonggarkan tali
pusat dan melindungi leher bayi, bayi
menangis spontan, A/S. 8/9, cacat (-), caput
(-), anus (+) meconium, salep mata +/+ dan Vit
K (+).
Wawancara Klien :
Ibu mengatakan bayi lahir jam 13.55 WIT
berjenis kelamin laki-laki. Ibu mengatakan
memiliki jahitan 4 kali pada perineumnya. Ibu
mengatakan senang dan lega bayinya lahir
dengan selamat dengan berat badan bayi : 4100
gram, kemudian Panjang badan bayi : 50 cm.
Data Penunjang :
Bayi lahir spontan, lahir belakang kepala,
lilitan ketat 1x, menangis spontan, A/S. 8/9,
BB : 4100 gram, PB : 50 cm, LD : 35 cm, LP :
34 cm, LILA : 14 cm, cacat (-), caput (-),
anus (+)
meconium, salep mata +/+, vit k (+).
131
Wawancara Klien :
Ibu mengatakan merasakan nyeri pada perut
bagian bawah dan tidak lama plasenta lahir.
Data Penunjang :
Pada Jam 14.00 WIT, plasenta lahir spontan,
lengkap dengan selaput dan kotiledonnya,
perineum ruptut D-I hecting (+), TFU 3 jari
dibawah pusat, kontraksi (+).
TD : 124/70 mmHg
N : 78x/m
S :36,90C
R : 21x/m
KALA IV Wawancara Bidan :
Kemudian pemantauan 2 jam postpartum pada
ibu tanda-tanda vital normal pendarahan ±
150cc setelah itu lakukan antropometri pada
bayi BB : 4100 gram, PB : 50 cm, LD : 35 cm,
LP : 34 cm, LILA : 14 cm dan suntikan HB-0.
Wawancara Klien :
Ibu mengatakan setelah persalinan dilakukan
pemeriksaan berkala dari bidan selama 2 jam.
Data Penunjang :
Jam 14.15 WIT
TD : 120/80 mmHg
N : 78x/m
TFU : 3 jr diatas sympisis
Kontraksi : Baik
Kandung kemih : Kosong
Pendarahan : 100 cc
S : Subjektif
1. Riwayat Kelahiran
Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut sampai ke tulang belakang
dari jam 22.00 WIT pada tanggal 24-01-2021 namun masih hilang-hilang
dan sakit semakin sering menjelang pagi. Pada jam 08.00 WIT tanggal 25-
01-2021 keluar lendir bercampur darah dan ibu segera ke BPM Bidan
Deby. Sesampai di BPM sekitar jam 08.30 WIT ibu mulai diperiksa. Ibu
mengatakan bayi lahir jam 13.55 WIT berjenis kelamin laki-laki. Ibu
senang dan lega bayinya lahir dengan selamat dengan berat badan bayi :
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
R : 40x/m
S : 36,5oC
A : Assesment
a. Diagnosa
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
16.42 WIT 4. Mengobservasi eliminasi bayi BAK sudah 2 kali dan BAB
1 kali hari ini.
16.44 WIT 5. Melakukan perawatan tali pusat pada Ibu mengatakan mengerti
bayi, tali pusat dijaga bersih dan kering dan sudah melakukan
tidak boleh ditutup atau diberikan perawatan tali pusat
16.47 WIT betadine. Bayi sudah memakai popok.
6. Mengganti pakaian atau popok bayi tiap
16.49 WIT kali basah Ibu mengatakan mau
7. Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui bayinya secara
memberikan ASI Ekslusif pada bayinya ekslusif selama 6 bulan.
selama 6 bulan dan mengkomsumsi sayur-
sayuran hijau seperti daun katuk agar
16.51 WIT produksi ASI lancar Ibu bersedia mengkonsumsi
8. Menganjurkan kepada ibu untuk makanan bergizi dan
mengkomsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
16.53 WIT istirahat yang cukup Ibu paham dan mengerti
9. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui cara menyusui yang baik
yang baik dan benar dan benar.
a. Usahakan pada saat menyusui ibu
dalam keadaan tenang
b. Memasukkan semua areolla mammae
kedalam mulut bayi
c. Ibu dapat menyusui dengan cara
duduk atau berbaring sesuai
kenyamanan dengan santai dan dapat
menggunakan sandaran (bantal) pada
punggung
d. Payudara dipegang dengan ibu jari
diatas, jari yang lain menopang
dibawah payudara
e. Berikan ASI pada bayi secara teratur
dengan selang waktu 2-3 jam atau
dengan cara on demand. Setelah salah
satu payudara mulai terasa kosong,
sebaiknya ganti pada payudara yang
satunya.
f. Setelah selesai menyusui oleskan ASI
payudaranya, biarkan kering sebelum
kembali memakai bra, langkah ini
berguna untuk mencegah lecet pada Ibu menyepakati bertemu di
putting BPM Bidan Deby tanggal
g. Sendawakan bayi tiap kali habis 01 Februari 2021
menyusui untuk mengeluarkan udara
17.15 WIT dari lambung bayi agar bayi tidak
kembung dan muntah
10. Menanyakan pada ibu kapan kunjungan
ulang ke BPM dan meminta ijin untuk
bertemu di BPM. Ibu mengatakan akan
kunjungan ulang ke BPM Bidan Deby
pada hari senin, tanggal 01 Februari 2021
136
S : Subjektif
Ibu mengatakan tali pusat sudah lepas hari sabtu pagi tanggal 30 januari 2021
keadaan kering. BAK 3 kali warna jernih, BAB 1 kali warna kuning gelap
kecoklatan. Ibu mengatakan bayi tidak ikterik dan menyusu kuat 2 jam sekali.
O : Objektif
e. Kesadaran : Composmentis
f. Tanda-tanda Vital
R : 37x/m
S : 36,5oC
BB : 4300 gram
PB : 51 cm.
A : Assesment
d. Diagnosa
e. Masalah
Tidak ada
f. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
membersihkan bagian
tubuh bayi.
e. Jaga posisi kepala bayi
agar selalu berada di atas
permukaan air.
f. Bersihkan bayi dimulai
dari kelopak matanya
dengan kapas atau kain
katun lembut yang
dicelupkan ke dalam air
hangat. Gunakan kain yang
berbeda untuk setiap mata.
g. Lanjutkan dengan
membersihkan hidung,
telinga, dan wajah bayi.
h. Jika menggunakan sabun,
tuang sedikit saja atau
oleskan tipis di kulit Anda
sebelum mengusapnya di
kulit bayi.
i. Usap secara perlahan dan
lembut ketika
membersihkan bagian
ketiak, belakang telinga,
leher dan kelamin bayi.
j. Guyur kepala dan seluruh
tubuh bayi secara perlahan
dengan gayung, kemudian
seka dengan kain atau
waslap bersih.
k. Jika sudah selesai, angkat
bayi secara perlahan dari
bak mandi.
l. Segera letakkan bayi di
atas tempat tidur yang
sudah diberi alas handuk.
m. Keringkan setiap bagian
tubuh bayi secara
perlahan- lahan dengan
handuk berbahan lembut.
S : Subjektif
Ibu mengatakan bayi sudah minum ASI namun masih diiringi dengan susu
formula dan bayi kuat menyusu setiap 2 jam sekali. Ibu mengatakan bayi tidak
ikterik atau kuning. Ibu mengatakan menjemur setiap pagi jam 9 selama 10
menit.
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
R : 38x/m
S : 36,5oC.
A : Assesment
a. Diagnosa
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
17.05 WIT 5. Memberitahu ibu bahwa akan Ibu sudah sepakat akan
dilakukan kunjungan ulang dilakukan kunjungan ulang
tanggal 11 Februari 2021 tanggal 11 Februari 2021
141
S : Subjektif
Ibu mengatakan bayi sehat, minum ASI teratur 2 jam sekali atau setiap bayi
tidak ada keluhan apapun. BAK ± 3-5 kali dan BAB 1 kali.
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
R : 35x/m
S : 36,6oC.
A : Assesment
a. Diagnosa
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
17.55 WIT 5. Membetahukan ibu untuk Ibu sudah mengerti dan bersedia
memberikan ASI setiap 2 memberikan ASI setiap 2 jam
jam sekali atau setiap bayi
menginginkannya
S : Subjektif
Ibu mengatakan bayi sehat minum ASI secara teratur setiap bayi
bayinya dan tidak ada keluhan apapun. BAK ± 4-6 kali/hari dan BAB 2 kali.
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
R : 38x/m
S : 36,7oC.
A : Assesment
a. Diagnosa
b. Masalah
Tidak ada
144
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
S : Subjektif
Ibu mengatakan bayi sehat minum ASI secara teratur, sudah tidak minum susu
formula, bayi tidak ikterik dan tidak ada keluhan apapun. BAB 2x
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
R : 36x/m
S : 36,5oC.
A : Assesment
a. Diagnosa
b. Masalah
Tidak ada
146
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
D. NIFAS
S : Subjektif
Ibu mengatakan masih nyeri pada luka jahitan saat BAK, 3 kali ganti
pembalut, minum 6-8 gelas/hari, BAK ± 3-4 kali/hari, BAB 1 kali/hari dan
O : Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda vital
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 21 x/menit
Suhu : 370C
148
e. Perineum
b) Robekan : Derajat I
f. Mata
Bentuk : Simetris
Sklera : Putih
g. Payudara
Bentuk : Simetris
Puting : Menonjol
Areola : Menghitam
Pengeluaran : Ada/Colostrum
h. Abdomen
i. Ekstremitas Atas
j. Genetalia
A : Assesment
a. Diagnosa
Ny.S Umur 34 Tahun P3A0 Nifas Hari Ke 1 dengan Masa Nifas Normal
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
.
17.03 WIT 3. Mengajarkan ibu cara menyusui Ibu sudah mengerti cara
yang baik dan benar. menyusui yang benar
a. Ibu duduk mengambil posisi
yang nyaman, keluarkan
sedikit cairan ASI dan
oleskan pada putting.
b. Bayi diletakan menghadap
ke perut ibu, kepala bayi
disanggah satu tangan, area
leher dan kepala bayi berada
pada siku (Lengkungan
lengan ibu), kemudian
bokong bayi ditahan dengan
lengan dan telapak ibu.
c. Perut bayi menempel
dibadan ibu, tangan bayi
yang satu diletakan
dibelakang, telinga dan
lengan bayi terletak pada
satu garis lurus.
d. Ibu memegang payudaranya
mengarahkan ke mulut bayi
dan biarkan bayi mencarinya
sendiri.
e. Setelah bayi menemukan
putting ibu, pastikan seluruh
aerola mammae masuk pada
mulut bayi.
S : Subjektif
Ibu mengatakan masih terasa sakit pada jahitan saat BAK dan 3 kali ganti
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
R : 22x/m S : 36,7oC
A : Assesment
a. Diagnosa
Ny.S Umur 34 Tahun P3A0 Nifas Hari Ke 7 dengan Masa Nifas Normal
b. Masalah
Tidak ada
152
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
S : Subjektif
Ibu mengatakan sudah tidak merasakan sakit pada jalan lahir atau jahitan, ibu
mengatakan ASI sudah keluar namun tetap menyusui diiringi dengan susu
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
R : 22x/m S : 36,6oC
A : Assesment
a. Diagnosa
Ny.S Umur 34 Tahun P3A0 Nifas Hari Ke 10 dengan Masa Nifas Normal
154
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
S : Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, minum 6-8 gelas/hari, BAK ± 5 kali/hari
(kuning jernih), BAB 1 kali/hari lancar (dengan konsistensi lembek) dan ibu
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
R : 22x/m S : 37,1oC
A : Assesment
a. Diagnosa
Ny.S Umur 34 Tahun P3A0 Nifas Hari Ke 17 dengan Masa Nifas Normal
156
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
S : Subjektif
Ibu mengatakan sudah tidak merasakan sakit pada jalan lahir atau jahitan,
makan teratur 3x/hari sudah mulai makan nasi, minum ± 8 gelas/hari, BAK ±
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
R : 20x/m S : 37oC
A : Assesment
a. Diagnosa
Ny.S Umur 34 Tahun P3A0 Nifas Hari Ke 26 dengan Masa Nifas Normal
158
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
S : Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, darah sudah bersih pada tanggal 23
februari 2021, makan teratur 3x/hari sudah mulai makan nasi, minum ± 8
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
R : 18x/m S : 36,6oC
A : Assesment
a. Diagnosa
Ny.S Umur 34 Tahun P3A0 Nifas Hari Ke 42 dengan Masa Nifas Normal
160
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
E. KELUARGA BERENCANA
S : Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, makan teratur 3x/hari sudah mulai makan
suntik 3 bulan.
O : Objektif
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
R : 18x/m S : 36,7oC
A : Assesment
a. Diagnosa
b. Masalah
Tidak ada
c. Kebutuhan
Tidak ada
P : Planning
Pada BAB ini akan di bahas tentang penyesuaian antara teori dan kenyataan
yang terjadi pada kasus yang diambil dan teori yang mendukung antara kenyataan
atau fakta yang terjadi serta ditambah pendapat yang luas dari penulis sebagai
pada Ny.”S” Umur 34 Tahun G 3P2A0, dari data subjektif (dari pernyataan ibu)
dan dari data objektif (hasil pemeriksaan) berikut data-data yang mendukung
1. Data Subjektif
Dalam data subjektif ibu hamil pengkajian nama pasien dan suami
163
164
b. Umur
penulis umur 34 tahun masih dalam batas umur yang produktif namun
berpengaruh pada ibu dan janin, jika terlalu muda rahim dikhawatirkan
rahim belum siap menerima embrio (bakal janin) dan jika ibu hamil di
Dalam data subjektif ibu hamil pengkajian suku dan bangsa pasien
kebiasaan pasien, apakah sesuai atau tidak dengan pola hidup sehat
d. Agama
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tinggi badan
badan yang ideal bagi ibu hamil karena tinggi badan yang kurang
2) Berat badan
kehamilan.
167
Indeks Masa Tubuh (IMT) ibu sebelum hamil, IMT normal 19,8-26
namun hingga kehamilan trimester ke III ini ibu memiliki berat 115
untuk kronik (KEK) pada wanita usia subur atau ibu hamil dan
sesuai kebutuhan ibu karena jika lingkar lengan atas ibu hamil di
bertujuan untuk :
antara 36oC-37,5oC.
b. Pemeriksaan Fisik
Kepala tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan. Wajah tidak ada
oedeme, tidak pucat tidak ada Cloasma gravidarum. Mata, letak simetris
respon pupil baik. Mulut dan gigi, mukosa lembab, tidak ada stomatitis,
tidak ada karies, lidah bersih. Payudara, putting susu menonjol, areola
benjolan dan nyeri tekan. Abdomen, tidak ada bekas operasi. TFU : 35
untuk memantau perkembangan ibu dan mendeteksi dini jika ada tanda
c. Keluhan utama
Nyeri perut bagian bawah biasa dikeluhkan 10-30% ibu hamil ini
nyeri seperti kram ringan dan atau terasa seperti tusukan yang akan
2019).
kepala janin sudah mulai mencari ruang pada rongga panggul sehingga
171
d. Pemeriksaan penunjang
normal.
3. Analisa Data
masukan gizi seorang wanita hamil sudah memuaskan atau belum dalam
menemukan variasi dari kondisi ideal dan wanita hamil yang beriziko dapat
mengalami komplikasi atau keadaan ibu dan janin sehat tidak ada
gangguan. Pada kenaikan berat badan ibu yang cukup tinggi disarankan
tinggi.
172
4. Penatalaksanaan
yang sesuai dan tepat waktu serta yang terpenting adalah menurunkan
persalinan, pemberian suplemen, dan kontrol ulang. Menurut penulis hal ini
fisiologis.
Pada pembahasan yang kedua, akan dijelaskan tentang kesesuaian teori dan
pembahasan yang berkaitan dengan Intranatal Care maka dapat diperoleh data
JAM DIAGNOSA
08.30 WIT Ibu mengatakan merasakan sakit pada perut bagian bawah
dari semalam sampai sekarang. Keluar lendir bercampur
darah jam 08.00 WIT
HPHT : 21-04-2020
173
Hamil Anak Ke 3
1. Data Subyektif
a. Keluhan utama
darah sejak tanggal 25 Januari 2021 jam 08.00 WIT. Menurut penulis
menjelang
174
bersalin yaitu dimulai dengan adanya his yang dipengaruhi oleh hormon
2. Data Obyektif
fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting, Bagian kanan perut ibu
teraba panjang, keras seperti papan, di bagian kiri perut ibu teraba
bagian terkecil janin, di bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
selama 30-35 detik DJJ : 134 x/menit, Genetalia : Tidak odema, tidak
(Leopold I, II, III, dan IV), DJJ (normalnya 120- 160x/menit). genetalia
bersih, tidak oedem, tidak varises, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak
3. Analisa Data
dan darah dari jalan lahir dengan 4 tahapan yaitu kala 1, kala 2, kala 3
dan kala 4.
bulan atau hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
Pada usia 1 hari bayi sudah BAB 1 kali, dan sudah BAK 3 kali, warna
jernih. Bayi sudah menyusu diiringi dengan susu formula. Berdasarkan fakta
1 2 3 4 5 6
Tgl
26 Januari 01 Februari 04 Februari 11 Februari 20 Februari 08 Maret
Kunjungan 2021 2021 2021 2021 2021 2021
ASI ASI + ASI + ASI + ASI + ASI dan ASI
Formula Formula Formula Formula Formula
sudah
dikurangi.
Ikterus Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
177
1. Data Subyektif
a. Eliminasi
kali warna kuning jernih, dan BABpada usia 1kali warna hitam.
Menurut penulis hal ini normal, sesuai dengan teori Walyani (2015),
bayi lahir adalah 20-300 cc/24 jam atau 1-2 cc/Kg BB/jam/ 8 kali/
berjalan normal.
b. Nutrisi
penulis hal ini fisiologis karena nutrisi ASI sangat penting untuk
(2015), setelah lahir bayi segera disusukan pada ibunya. Pada bayi
usia 1 hari, membutuhkan 5-7 ml atau satu sendok makan ASI sekali
memang baru sedikit, karena ukuran lambung bayi pada usia ini
ASI sekali minum yang diberikan 8-12 kali sehari atau hampir satu
gelas takar air untuk satu hari. Pada usia ini lambung berkembang
menjadi sebesar buah ceri atau anggur berukuran sedang. Bayi usia 1
hingga dua
178
setengah gelas takar air dalam satu hari. Bayi Usia 1 bulan,
hingga 12 kali dalam satu hari, dengan jeda 1,5 jam-2 jampada
siang dan pada malam hari jeda 3 jam. Berdasarkan hal diatas nutrisi
yang diberikan pada bayi Ny.”S” hanya susu formula dan ASI saja.
2. Data Obyektif
a. Tanda-tanda vital
kali permenit dan nadi apikal dapat berfluktuasi dari 110 sampai 180
b. Pemeriksaan fisik
muda, tidak ada kelainan pada anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda
179
infeksi tali pusat, anus ada, tidak ada kelainan pada ekstremitas tidak
ada ruam pada genetalia dan lipatan hal ini disebabkan karena ibu
berwarna merah muda yang bersih, tidak ada kelainan pada anggota
tubuh, dan tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat. Berdasarkan hal
normal.
3. Analisa Data
Analisa data pada Ny.”S” adalah bayi baru lahir (BBL) aterm usia 1
hari dengan BBL normal. Menurut penulis, bayi baru lahir normal
adalah neonatus yang lahir aterm/cukup bulan dan selama bayi maupun
4. Penatalaksanaan
Bayi Ny.”S” sebagaimana untuk bayi baru lahir (BBL) normal karena
memandikan
180
pada neonatus fisiologis, KIE diberikan secara bertahap agar ibu lebih
dengan asuhan bayi baru lahir dan By.Ny.S dalam kondisi BBL Normal.
pendapat dan kenyataan pada PNC (post natal care). Berikut akan disajikan
data- data yang mendukung untuk dibahas dalam pembahasan tentang asuhan
kebidanan pada post natal care. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan
tentang post natal care, maka dapat diperoleh data pada tabel berikut ini:
Laktasi ASI Belum ASI ASI sudah ASI Lancar ASI Lancar ASI Lancar
Keluar sudah keluar.
keluar
181
TFU 3 jari di atas 3 jari di 2 jari di atas 2 jari di atas Tidal teraba Tidak
sympisis atas sympisis sympisis teraba
sympisis
1. Data Subyektif
a. Keluhan
masa nifas sampai 42 hari masa nifas Ny.“S” keadannya baik tidak
mengeluh apapun dan masa nifas berjalan dengan normal. Pada hari
ke 1 masa nifas ibu biasanya masih mengeluh nyeri pada luka bekas
jahitan dikarenakan jahitan masih basah dan ibu belum bisa bergerak
nasi, lauk pauk, sayur, dan minum air putih 8 gelas setiap hari, ibu
minggu atau 40 hari. Berdasarkan hal diatas keluhan Ny. “S” masih
normal.
yang tinggi (igG, igA, igM) yang digunakan sebagai zat untuk
b. Eliminasi
BAB 1x/ hari dari awal saat post partum, BAK dan BAB sudah
berjalan normal karena dari awal post partu ibu pola eliminasi sudah
seperti buah, sayur dan juga disarankan untuk minum air putih 7-8
gelas per-hari, agar luka jahitan cepat kering. Berdasarkan hal diatas
2. Data Obyektif
a. Laktasi
lancar dapat dipengaruhi oleh refleks hisap bayi/ refleks let down,
b. Involusi
1) TFU
baik. Pada 17 hari masa nifas TFU 2 jari diatas sympisis. Pada
minggu
184
2) Lokhea
lendir, terjadi pada hari ke 3-7 hari post partum, lokhea serosa
berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke
3. Analisa Data
tanpa ada keluhan dan penyulit pada masa nifas sehingga nifas berjalan
seperti keadaan sebelum hamil yang ditandai dengan ibu tidak ada
4. Penatalaksanaan
fundus uteri, dan proses laktasi, memberikan KIE tentang tanda bahaya,
dampak yang postif bagi ibu dan bayi seperti mengajari ibu bagaimana
dan kenyataan pada asuhan kebidanan pada keluarga berencana. Berikut akan
Kunjungan 1 2
Tanggal 08 Maret 18 Maret
2021 2021
Subjektif Ibu mengatakan belum tahu Ibu mengatakan ingin
ingin memakai alat menggunakan KB suntik
kontrasepsi apa. 3 Bulan
Tensi 120/80 mmHg 110/80 mmHg
Nadi 90x/m 92x/m
Haid Belum haid Belum haid
1. Data Subjektif
sampai saat ini ibu belum haid. Pada 52 hari Ny.“S” ingin
ibu dalam batas normal semua, serta rencana ibu untuk memilih KB
suntik 3 bulan adalah hal yang efektif karena ibu tidak mau
untuk ibu menyusui, boleh digunakan oleh wanita pada tekanan darah
suntik 3 bulan.
2. Data Objektif
3. Analisa Data
mengurangi produksi ASI serta tekanan darah ibu selama ini masih
4. Penatalaksanaan
A. Kesimpulan
bulan yang di mulai dari masa hamil dengan usia kehamilan 38 minggu
III yaitu usia kehamilan 38 Minggu dilakukan dua kali kunjungsn ibu
untuk jalan pagi atau sore setiap harinyA. Ibu merespon dengan baik
;./9- bagian bawah namun itu dalam batas wajar karena menjelang
kehamilan
189
190
normal.
2.
Asuhan kebidanan persalinan ibu berjalan lancar ada robekan jalan
3.
Asuhan kebidanan nifas ibu memiliki keluhan ASI tidak lancar maka
sehingga pada hari ke 3 ASI sudah mulai lancar dan ibu tidak
4.
Asuhan kebidanan BBL bayi lahir sehat dengan berat badan lebih
yaitu 4100 gram dan Panjang 50 cm, menangis spontan tidak ada
mengenai pentingnya ASI serta ASI ibu mulai lancar susu formula
pelan-pelan dilepas sampai ibu full menyusui ASI saja pada usia 40
5.
Asuhan kebidanan keluarga berencana dalam konseling KB dimulai
B. Saran
1. Bagi Institusi
lebih efektif dan efesien salah satunya dengan cara menambah referensi
2. Bagi Klien
3. Bagi BPM
bayi baru lahir dan memberikan konseling kepada semua ibu yang
4. Bagi Mahasiswa
didapat dalam teori maupun praktek di lahan dan selalu up to date tentang
Prawirohardjo Cipta
dan
Danayanti Ika Putri, Maita Liva, Triana Ani, Afni Rita. 2014.Asuhan
Press. ISBN:
9786021674666
EGC.
Ar’ruz Media.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkeseha
tanindonesia/profilkesehatan-Indonesia-2015.pdf
AKSARA Publisher
London, Marcia dkk.2012.Buku Saku Asuhan Ibu Dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : EGC
CV Budi Utomo.
Citramaya
Jakarta.
Mitrahusada
Sari, E.P. dan Kunia, D.R. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal
IbuBersalin.
Jakarta
room/fact-sheets/detail/maternal-mortality
Utama. ISBN
: 978-602-6506-69-6
PUSTAKABARUPRESS
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5 : Dokumentasi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Foto
Kunjungan
Kunjungan Nifas Pertama Kunjungan Neonatus Ke-2