Pentingnya Pemahaman Crew Kapal Tentang Pengoperasian Sistem Navigasi
Pentingnya Pemahaman Crew Kapal Tentang Pengoperasian Sistem Navigasi
Disusun Oleh :
TANDA PERSETUJUAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Jurusan Nautika
Pagira Ritci.,M.M.,ANT.II
iii
AKADEMI MARITIM CIREBON
(AMC)
TANDA PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Penguji I Penguji II
Mengetahui :
Ketua Jurusan Nautika
Pagira Ritci,S.,M.M.,ANT.II
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-
Nya, serta shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita
kita semua. Atas nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi dan melengkapi
salah satu syarat dalam menempuh sidang akhir guna menyelesaikan studi
tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan yang di miliki oleh penulis. Oleh karena itu, kritik
penulisan ini.
mendapatkan saran, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
vi
3. Bapak Pagira Ritci,S.Pel.,M.M.,ANT.II Selaku Ketua Jurusan Nautika.
Tugas Akhir yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk
6. Captain dan para perwira dan seluruh crew kapal KM. MAJU 99 ilmu dan
7. Ayah dan Ibu, kakak serta adik yang selalu mendoakan penulis sehingga
Akhir kata semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya untuk membalas kebaikan dari semua pihak yang telah mendukung dan
membantu penulis selama ini. Besar harapan bagi penulis bahwa Laporan Tugas
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ i
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................ii
MOTTO ..........................................................................................................v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Pengertian Navigasi.........................................................................9
viii
BAB III : METODE PENELITIAN
C. Subjek Penelitian.............................................................................33
A. Kesimpulan .....................................................................................45
B. Saran ...............................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atas beribu-ribu pulau di sepanjang garis khatulistiwa, di antara dua benua Asia
dan Australia dan dua Samudra Pasifik dan Samudra Hindia sehingga mempunyai
posisi dan peran strategis dalam hubungan antar bangsa, posisi strategis ini harus
penggerak bagi pertumbuhan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam
yang besar. Mengingat penting dan strategisnya peranan laut yang menguasai
hajat hidup orang banyak maka keberadaannya dikuasai oleh negara yang
keselamatan pelayaran saat ini sulit untuk dicapai kalau tidak ada upaya yang
Sehubungan dengan hal tersebut maka banyak juga terdapat kecelakaan yang
Permasalahan kondisi sektor ini disebabkan oleh lemahnya tiga sektor yang
disuatu daerah.
1
2
semua akan sia-sia. Dalam kenyataannya 80% dari kecelakaan di laut adalah
adalah ilmu atau seni untuk melayarkan / membawa / mengarahkan kapal (laut)
dari suatu tempat ke tempat lain secara aman / selamat dan efisien (Supriyono,
2005).
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas maka dapat
2. Masih banyak crew kapal yang belum mengetahui cara penggunaan alat
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana cara penggunaan alat navigasi yang baik dan benar dalam proses
pelayaran ?
C. Batasan Masalah
Kegiatan pelayaran atau navigasi di atas kapal dan pelabuhan tolak menuju ke
pelabuhan tiba memiliki makna yang luas dan saling berhubungan yang mencakup
berbagai segi kegiatan yang berbeda satu sama lainnya, namun harus diarahkan
pada satu tujuan pelaksanaan yang efektif dan optimal. Karena mengingat luasnya
Adapun masalah yang dipilih penulis dalam memberi batasan pada alat
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan
jawaban hasil dari penelitian atas permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu
2. Kegunaan Penelitian
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
a. Bagi penulis
Tugas Akhir.
dan kegunaannya.
b. Bagi Pembaca
kegunaannya.
penulisan lainnya.
wawasan terhadap alat navigasi diatas kapal dalam keadaan apapun serta
kegunaannya.
Sebagai acuan atau bukti untuk mengetahui bahwa taruna IVAN DWIKI
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana masing-
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, identifikas masalah,
penulisan.
Dalam bab ini berisikan mengenai dasar-dasar teori yang terkait mengenai
informasi tentang subjek yang menjadi fokus penelitian, teknik analisis data yang
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan deskripsi dan analisis data yang didapatkan oleh
penulis dan bagaimana alternatif pemecahan masalah yang penulis hadapi serta
BAB V PENUTUP
Bagian ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan dan
saran yang merupakan jawaban dari permasalahan dalam Laporan Tugas Akhir
ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar
selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama, semisal prosedur
yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah
B. Pengertian Navigasi
udara, di laut, atau sungai maupun di darat dari suatu tempat ke tempat yang lain
Alat Navigasi kapal merupakan suatu yang sangat penting dalam menentukan
arah kapal, Pada zaman dahulu kala Untuk menentukan arah kapal berlayar tidak
jauh dari benua atau daratan alat komunikasi kapal digunakan untuk berhubungan
9
10
antara awak kapal yang beda pada satu kapal, atau dapat di gunakan untuk
komunikasi dengan kapal lain, dan atau berkomunikasi dengan darat. Zaman dulu
navigasi kapal atau arah tujuan kapal dilakukan dengan melihat posisi benda-
benda langit seperti matahari dan bintang-bintang dilangit, susah menentukan arah
tujuan kapal untuk zaman sekarang lebih mudah dengan alat-alat navigasi kapal
modern.
bumi.
- Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui
- Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui.
2005).
hari manusia dalam menentukan waktu dan memberikan efisiensi tenaga bagi
Dengan kemajuan teknologi saat ini sudah tersedia banyak fasilitas navigasi
lainnya dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi, sehingga alangkah ironisnya
apabila masih ada yang tersesat dalam melakukan suatu perjalanan, penjelajahan,
dalam bidang ilmu pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari
1. Navigasi Darat
Prinsip kerja navigasi darat pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan
arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator
berada di medan sebenarnya yang diproyeksikan pada peta, kompas, serta GPS.
Navigasi darat ini biasanya digunakan oleh manusia sebagai penunjuk lokasi dan
menggunakan alat transportasi kendaraan bermotor seperti mobil, kereta api, tank,
teknologi satelit navigasi GPS telah menjadi satu teknologi yang relatif mudah
dan murah untuk mewujudkan posisi geografis dan waktu. Walaupun, tentuada
jenis peralatan dan metoda pengukuran serta metoda pengolahan data yang
digunakan.
2. Navigasi Sungai
sungai dan navigasi darat terletak pada acuan dasar untuk menentukan
kedudukan.Pada navigasi darat, yang diabil sebagai acuan dasar adalah bentuk
permukaan fisik bumi yang digambarkan oleh garis kontur, sedangkan pada
navigasi sungai acuan dasarnya adalah bentuk dari tepi kiri dan kanan sungai,
3. Navigasi Laut
Navigasi laut adalah sejumlah teknik dan peralatan yang digunakan dalam
melakukan perjalanan atau aktivitas di laut, navigasi yang banyak dipakai dalam
transportasi yang sangat popular pada masaabad pertengahan, yakni antara abad
ke-15 sampai abad ke-16. Penggunaan alat navigasi laut diperuntukan bagi para
pelaut yang akan menuju suatu tempat dengan menggunakan laut sebagai jalan
arah bagi para pelaut sedangkan peta digunakan sebagai penunjuk jalan dan
1. Navigasi Udara
Perkembangan teknologi navigasi tidak hanya pada alat navigasi darat, dan
sama dengan navigasi pada alat transportasi lainnya, namun navigasi yang
terdapat pada transportasi udara ini lebih cenderung modern dan canggih
diantaranya menggunakan radar dan GPS yang mutakhir sekaligus pemandu yang
akurat dan terukur dan senantiasa dikembangkan, selain itu penggunaan alat
pendeteksinya.
14
1.Radar
(Kuncowati, 2015).
Salah satu alat bantu navigasi yang sangat berpotensial diatas kapal, baik
dari radar set kapal. Kemudian memancari sendiri satu berkas gelombang
a. Bagian-Bagian Radar
1) Timer (Trigger)
tinggi yang diteruskan pada modulator dan indikator dalam waktu yang sama.
Untuk menyamakan waktu itu, maka diperlukan pengukuran waktu yang berguna
2) Modulator
dipancarkan dan untuk memperkuat dan mempertinggi tegangan pulsa yang akan
3) Pemacar (Transmitter)
Memberikan energi yang besar pada pulsa-pulsa dalam bentuk yang disebut
(wafeguide) terus ke antenna, dari antena pulsa itu disalurkan ke udara dalam
(transmitter) dan tenaga gema pulsa yang kembali dari sasaran melalui antena ke
Untuk mengatur penyaluran energy pulsa ke antena dan dari antena penerima
(swich) elektronik (neon) yang dinamakan TR dan anti TR swich (TR = Transit
and Receive).
bagian pemancar.
penguat gambar (video amplifier) lalu diteruskan ke bagian indikator atau PPI
unit.
arah serta jarak sasaran dalam azimuth PPI dilengkapi dengan tabung sinar katoda
(cathode ray tube) dan rangkaian yang disebut dasar waktu (time base) yang
mengatur panjang atau lamanya sweep sesuai dengan jarak lamanya waktu yang
digunakan.
7) Bagian Antena
b) Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro (servo).
c) Pada antena yang mengatur putaran gir mikro swit pada antena dan
kecuali antena yang berbentuk parabol itu, ketiga bagian ini biasanya
b. Kegunaan Radar
2) Menentukan arah dan jarak (ranging) dari pada target tersebut dengan
radio dalam bentuk “microwave band”. Pulsa yang dihasilkan oleh unit pemancar
switch). Pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit
pemancar, pulsa ini akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran dalam
bentuk gema radio (radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali
oleh antena dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih
pancar/terima. Pulsa ini akan dikuatkan dan dideteksi dalam bentuk sinyal radio
terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan
membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan
berputar searah jarum jam dimana putarannya selaras dengan putaran antena.
Apabila sinyal video (video signal) digunakan dalam indikator, bintik putih diatas
garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar atau bayang-bayang. Posisi
gambar ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan serta
jarak posisi gambar ini dengan pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal
dengan sasaran di suatu tempat. Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal
senantiasa berada di pusat skop pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit.
Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi spektrumnya
cukup luas.
mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24
susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan.
Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh
memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi (Dirjen
Perikanan, 1999).
GPS adalah sistem radio navigasi dan penentu posisi yang menggunakan
satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem yang terdiri dari
24 satelit ini dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca,
serta di desain untuk memberikan posisi dengan kecepatan tiga dimensi yang teliti
dan juga informasi mengenai waktu secara continue di seluruh dunia (Abidin,
1995:110). Saat ini GPS sudah banyak digunakan diseluruh dunia dalam berbagai
penentu posisi secara global karena koordinat yang dihasilkan bersifat geosentrik
20
yang artinya pusat masa bumi dianggap sebagai pusat sistem koordinat, sehingga
Merupakan alat perkembangan navigasi dari kompas, dan radar. Alat ini
pertama ditemukan oleh Ivan Getting dan Brad Parkinson. GPS fungsinya hampir
sama dengan kompas maupun radar namun GPS telah lebih berkembang karena
GPS dapat menunjukkan posisi dimana si pengguna berada dengan bantuan satelit
luar angkasa. Satelit luar angkasa akan memberikan sinyal radio dengan
kecepatan tinggi dan sama dengan kecepatan sinar cahaya (186.000 mil atau
tersebut dan diubah menjadi sebuah peta elektronik yang akan disimpan didalam
Hal ini akan membantu orang dalam menemukan titik koordinat suatu wilayah
atau tempat. Alat navigasi tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk
menunjukkan arah mata angin maupun sebagai alat untuk menentukan koordinat
suatu lokasi, sistem navigasi sudah digunakan oleh bangsa Mesir kuno sebagai
alat untuk pelayaran dan kemudian dikembangkan lagi oleh bangsa-bangsa lain.
manusia, alat navigasi juga dapat memberi kesulitan kepada manusia karena
21
pengguna teknologi navigasi ini disamping membutuhkan biaya yang tidak sedikit
kapal berdasarkan derajat lintang dan bujurnya, sehingga dengn mudah kapal
dapat diketahui posisinya secara tepat apabila diplot pada peta. Alat ini bekerja
dengan bantuan satelit. GPS juga dapat melihat dan mengikuti jejak pelayaran
kapal secara tepat. GPS juga dapat dilengkapi dengan peralatan speed log,
a. Pengoperasian GPS
secara umum prinsip dasar pengoperasiannya adalah relatif sama dan yang
membedakannya adalah tipe dan merk GPS receiver yang bersangkutan. Prosedur
sebagai berikut :
2) Mengoperasikan Navigator
dipermukaan bumi disertai dengan waktu dan kalender. GPS mencari sinyal satelit
22
pertama, dan saat itu juga dipergunakan untuk pembaruan data tentang waktu dan
data mengenai waktu dan kalender. Proses ini memerlukan waktu rata-rata 15
menit.
yang berbeda.
permukaan laut.
6) Mendapatkan Posisi
a) Tekan POS.
a) Tekan NAV.
a) Tekan WPT.
d) Tekan ENT.
f) Tekan ENT.
a) Tekan WPT.
c) Tekan
f) Tekan kunci (angka), yang berkenaan dengan huruf pertama dan tekan
a) Tekan WPT.
d) Tekan ENT.
e) Tekan Nav.
f) Tekan ENT.
11) Memasukan Koordinat Saat Ini Kedalaman Titik Posisi Secara Otomatis
a) Tekan WPT.
e) Posisi saat ini secara otomatis tersimpan didalam titik posisi sesuai
RDF (Radio Direction Finder) adalah pesawat radio pencari arah yang
oleh stasiun pemancar. Oleh karena itu suatu penghantar yang baik maka
dengan arah datangnya isyarat dari pemancar maka tegangan yang dibangkitkan
dalam antena akan maksimum dan bila bidang bingkai antena diputar 90 derajat
tidak searah lagi dengan arah datangnya isyarat maka tidak ada tegangan yang
terjangkit dalam antena dan isyarat tidak akan terdengar isyarat yang diterima
oleh antena diteruskan ke kotak penerima dan arah pemancar akan berada pada
suara yang terkeras. Karena petunjuk arah dihubungkan dengan antena maka arah
Pada sistem dua bingkai, bingkai yang satu mengarah ke haluan dan buritan
sedangkan yang lain ke sisi kiri dan kanan pada kapal. Ujung masing-masing
berkedudukan tegak lurus satu sama lain di dalam pesawat penerima. Bila
pemancar berada antara dua bingkai itu maka kedua bingkai itu akan
27
a. Pengoperasian RDF
mengoperasikannya.
yang masuk.
3) Tempatkan band switch pada band yang dikehendaki kalau untuk radio
beacon tempatkan pada band 1 dan kalau untuk broad cast tempatkan pada
band 2.
tombol tuning.
7) Apabila diagram angka delapan yang terlihat pada tabir terlampau pendek
4. Echosounder
Echo sounder adalah salah satu peralatan elektronik yang terdapat di kapal
kapal secara vertikal ke dasar laut, selanjutnya permukaan dasar laut, selanjutnya
a. Bagian-Bagian Echosounder
1) Time Base
2) Transmitter
3) Transducer
Berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi suara ketika suara
akan dipancarkan ke medium dan mengubah energi suara menjadi energi listrik
4) Receiver
Berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder sebagai
5) Recorder
Berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga berperan
sebagai pengatur kerja transmitter dan mengukur waktu antara pemancar puls
suara dan penerima echo atau recorder memberikan sinyal kepada transmitter
untuk menghasilkan pulsa dan pada saat yang sama recorder juga mengirimkan
pendek, digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk mengidentifikasi dan
lainnya dan stasiun pantai terdekat. Informasi seperti identifikasi posisi, tujuan
dan kecepatan dapat ditampilkan pada layar komputer atau ECDIS (Electronic
Charts Display and Information System). AIS ditujukan untuk membantu awak
melacak dan memantau gerakan kapal, sistem AIS terintegrasi dengan Radio VHF
transceiver standar dengan Loran-C atau Global Positioning System (GPS), dan
kecepatan, dan status navigasi pada interval waktu tertentu melalui transmitter
VHF yang terpasang pada transponder. Informasi tersebut diambil langsung dari
Informasi lainnya, seperti nama kapal dan kode pemanggil VHF diprogram ketika
oleh AIS yang dipasang pada kapal atau di darat bergantung pada sistemnya,
seperti pada sistem VTS. Informasi yang diterima dapat ditampilkan pada sebuah
layar atau plot grafik yang menunjukkan posisi kapal lain dengan tampilan sesuai
b. Kelas B, menggunakan daya yang kecil, biaya yang relatif murah untuk
B. Kerangka Pemikiran
Indonesia ini adalah semakin banyaknya alat navigasi juga peralatan keselamatan
dan semakin banyak juga kapal yang telah meninggalkan alat navigasi yang
para calon perwira kapal karena yang diutamakan adalah perwira yang
berpengalaman. Namun disamping itu ada juga perusahaan yang tidak melengkapi
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
dengan permasalahan yang dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini, penulis telah
menjalani praktek laut selama satu tahun sebagai pelaksanaan semester V dan VI
Cirebon. Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama melaksanakan praktek laut,
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan diatas kapal KM. Maju 68 yang berjenis Cargo vessel
dengan call sign JZLQ. Kapal ini dimiliki oleh perusahaan PT. PRANATA
dari Lloyd Register. KM. MAJU 69 ini memiliki panjang kapal 82,80 meter dan
lebar 12,00 meter. Memiliki bobot mati sebesar 4.960 ton dan kapal ini
perairan Indonesia yang memiliki route pelayaranyang tidak tetap seperti Jakarta-
Captain kapal.
30
31
1. Metode Pendekatan
Agar pemecahan masalah dalam Laporan Tugas Akhir ini dapat dilakukan
yang dianggap sesuai dengan masalah yang dibahas di dalam Laporan Tugas
penelitian ini yaitu studi kasus. Dimana metode pendekatan studi kasus adalah
penulis melaksanakan prakter laut di KM. MAJU 68. tentang Penulis melakukan
Tugas Akhir ini didasarkan pada fakta dan informasi yang diperoleh penulis
buku-buku yang penulis baca mengenai permasalahan yang penulis bahas dalam
Laporan Tugas Akhir ini yang dapat dijadikan sebagai acuan penyusunan Laporan
Tugas Akhir. Pengunpulan data juga dilakukn melalui bertanya kepada Mualim
32
a. Observasi
Data dan informasi yang dikumpulkan melalui metode ini yaitu dengan
Informasi diambil pada saat pengamatan kegiatan dinas jaga selama pelayaran
pelayaran. Penulis yang pada saat itu diberi tugas sebagai juru mudi, menemukan
b. Wawancara
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sambil
kita dapat menjadikan suatu bahan penelitian yang mempunyai bukti kuat
dan dipercaya.
33
3) Untuk mengetahui
mengenai fakta atau bukti-bukti yang kuta pertanyakan kepada orang yang
Dimana dari hasil studi pustaka penulis berhasil mendapatkan beberapa informasi
informasi tersebut berasal dari kapal tempat dimana penulis melaksanakan praktek
laut.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini populasi dan sampel berdasarkan kasus pada penelitian,
C. Teknik Analisa
A. Deskripsi Data
Kapal KM. MAJU 68 merupakan kapal jenis CARGO vessel dengan call sign
JZLQ. Kapal ini dimiliki oleh perusahaan PT. PRANATA Line dengan pelabuhan
terdaftar di Jakarta. Kapal ini memiliki klasifikasi dari Lloyd Register. KM.
MAJU 68 ini memiliki panjang kapal 82,80 meter dan lebar 12,20 meter.
Memiliki bobot mati sebesar 4.960 ton dan kapal ini dilaunching pada tahun 2006.
KM. MAJU 68 memiliki daerah route pelayaran yang tidak tetap seperti Jakarta-
memiliki jumlah crew sebanyak 20 orang termasuk dengan Captain kapal.. Sesuai
sebagai deskripsi data ini penulis mengharapkan agar pembaca mampu dan
bisa merasakan tentang semua hal yang terjadi selama penulis melaksanakan
penelitian.
penelitian.
didapatkan pada saat taruna baru saja naik kapal untuk melaksanakan praktek laut
alat-alat atau peralatan bantu navigasi yang semestinya berada diatas kapal.
45
46
dimiliki oleh setiap kapal dan harus sesuai dengan peraturan internasional tentang
peralatan navigasi dan keselamatan pelayaran yang telah ditentukan oleh IMO
kapal dan peralatan navigasinya adalah tertuang dalam SOLAS’74 (Safety Of Life
strandarisasi tentang peralatan keselamatan dan peralatan navigasi yang harus ada
Selain standarisasi peralatan keselamatan dan peralatan yang harus ada diatas
kapal, tentunya sumber daya manusia (SDM) sebagai operatornya juga harus
dilakukan dengan maksimal. Oleh karena itu, penulis akan berusaha melakukan
pemaparan mengenai kapal yang tidak dilengkapi dengan peralatan navigasi yang
tidak memadai.
Adapun dampak atau akibat yang terdapat pada kapal yang tidak
dilengkapi dengan alat bantu navigasi dengan lengkap sesuai dengan standar IMO
adalah :
1. Keselamatan kapal, awak kapal, muatan, harta benda tidak dapat terjamin
semaksimal mungkin.
B. Analisis Data
Data yang diperoleh atas hasil pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian adalah data dari penelitian pustaka dan penelitian lapangan kemudian
dianalisis dengan cara deskriptif yaitu data dari hasil wawancara oleh instansi atau
alat bantu navigasi, fungsi alat bantu navigasi, penggunaan alat bantu navigasi
arah kapal.Dengan kemajuan teknologi saat ini sudah tersedia banyak fasilitas
navigasi modern seperti GPS untuk penentuan lokasi dan lainnya dengan tingkat
akurasi yang cukup tinggi, sehingga alangkah ironisnya apabila masih ada yang
Karena dengan familiarisasi alat bantu navigasi kepada selaruh awak kapal
kapal maka secara tidak langsung awak kapal akan mengetahui bagaimana
kegunaan dan pengaruh alat bantu navigasi kapal guna mempermudah dan
48
tempat penulis praktek laut sistem alat navigasi sudah dirasa cukup dipahami oleh
merupakan hal yang penting bagi seluruh awak kapal demi menunjang
yang ada di atas kapal.Familiarisasi itu sendiri biasanya dilakukan dan didapat
oleh para awak kapal pada saat pertama kali jenis diatas kapal.
Awak kapal yang baru saja baik dan join diatas kapal, setelah melaporkan
berganti pakaian kerja atau yang biasa disebut wearpack lalu menghadap ke
mualim tiga. Disini awak kapal yang baru saja naik diatas kapal tersebut akan
penjelasan mengenai alat-alat keselamatan dan alat navigasi yang ada di kapal
Berbeda dengan familiarisasi pada saat pertama kali diatas kapal, familiarisasi
yang diberikan setiap sebulan sekali, dimana mualim satu dan nakhoda sebagai
kepada seluruh awak kapal yang sedang tidak bertugas jaga mengenai tata cara
Selain familiarisasi terhadap perwira dari ABK dalam kegiatan tersebut juga
hasil-hasil yang telah dicapai dalam sebulan kerja oleh seluruh awak kapal dan
prosedur pengoperasian dan fungsi dari pada pemasangan peralatan navigasi yang
benar sesuai dengan prosedur yang ada diatas kapal maupun berdasarkan
diatas kapal yang mana merupakan inti pokok dari dilaksanakannya safety
meeting diatas kapal dibahas. Sehingga awak kapal dapat berkonsentrasi penuh
pada materi-materi yang diberikan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dapat
dicapai dengan maksimal yaitu awak kapal sadar akan pentingnya alat
keselamatan dan alat navigasi diatas kapal, sehingga keselamatan muatan, kapal
Agar keselamatannya dapat berjalan dengan efisien maka ada baiknya jika
perwira kapal yang merupakan penanggung jawab ABK dan lainnya menjelaskan
pemimpin tertinggi diatas kapal dan penanggung jawab segala macam kegiatan
meetingadalah :
50
pengoperasiannya.
tersebut.
darurat.
tersebut.
Familiarisasi terhadap peralatan navigasi diatas kapal oleh crew yang baru join
atau baru naik di kapal KM. MAJU 68 biasa dilakukan pada saat selesai jam kerja
dan naik keatas anjungan untuk familiarisasi terhadap peralatan navigasi yang ada
diatas kapal.
Familiarisasi tersebut dilakukan oleh crew yang baru join di atas kapal
tersebut dengan meminta bantuan crew atau awak kapal yang sudah lama atau
mengajari awak kapal yang baru join tentang tata cara pengoperasian alat navigasi
yang ada diatas kapal. Namun, di kapal KM. MAJU 68 peralatan navigasi yang
ada diatas kapal cukup lengkap dari ketentuan yang berlaku yang terdapat pada
peraturan IMO. Selain berdampak kurang baik terhadap awak kapal, muatan, dan
kapal itu sendiri juga berdampak pada cadet yang sedang melaksanakan proses
prakter laut dikapal karena keterbatasan sarana dan prasarana belajar cadet
51
tersebut untuk belajar dan menguasai peralatan navigasi yang semestinya harus
telah dikemukakan diatas, yang dalam hal ini bertujuan untuk mencari pemecahan
masalah yang baik serta efektif dan ekonomis sehingga dapat menguntungkan
semua pihak yang terkait dalam menghadapi masalah tersebut, maka dapat
pemecahan masalah yang terjadi atau dari sisi negatif alternatif pemecahan
masalah tersebut, maupun keuntungan atau sisi positif yang dapat diperoleh jika
hal tersebut diambil dibandingkan dengan mengambil alternatif lain juga telah
Evaluasi yang dapat disimpulkan dari alternatif masalah yang terjadi yaitu
merupakan hal yang penting bagi seluruh awak kapal demi menunjang
kemampuan para awak kapal dalam pengetahuan serta pengoperasian alat bantu
52
navigasi yang ada di atas kapal. Familiarisasi itu sendiri biasanya dilakukan dan
didapat oleh para awak kapal pada saat pertama kali jenis diatas kapal.
Awak kapal yang baru saja baik dan join diatas kapal, setelah melaporkan
berganti pakaian kerja atau yang biasa disebut wearpack lalu menghadap ke
mualim tiga. Disini awak kapal yang baru saja naik diatas kapal tersebut akan
penjelasan mengenai alat-alat keselamatan dan alat navigasi yang ada di kapal
KM. MAJU 68
Selain familiarisasi terhadap perwira dari ABK dalam kegiatan tersebut juga
hasil-hasil yang telah dicapai dalam sebulan kerja oleh seluruh awak kapal dan
prosedur pengoperasian dan fungsi dari pada pemasangan peralatan navigasi yang
benar sesyau dengan prosedur yang ada diatas kapal maupun berdasarkan
diatas kapal yang mana merupakan inti pokok dari dilaksanakannya safety
meeting diatas kapal dibahas. Sehingga awak kapal dapat berkonsentrasi penuh
pada materi-materi yang diberikan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan ini dapat
dicapai dengan maksimal yaitu awak kapal sadar akan pentingnya alat
53
keselamatan dan alat navigasi diatas kapal, sehingga keselamatan muatan, kapal
Agar keselamatannya dapat berjalan dengan efisien maka ada baiknya jika
perwira kapal yang merupakan penanggung jawab ABK dan lainnya menjelaskan
pemimpin tertinggi diatas kapal dan penanggung jawab segala macam kegiatan
Familiarisasi terhadap peralatan navigasi diatas kapal oleh crew yang baru join
atau baru naik di kapal KM. MAJU 68 biasa dilakukan pada saat selesai jam kerja
dan naik keatas anjungan untuk familiarisasi terhadap perlatan navigasi yang ada
diatas kapal.
Familiarisasi tersebut dilakukan oleh crew yang baru join di atas kapal
tersebut dengan meminta bantuan crew atau awak kapal yang sudah lama atau
mengajari awak kapal yang baru join tentang tata cara pengoperasian alat navigasi
yang ada diatas kapal. Namun, di kapal KM. MAJU 68 peralatan navigasi yang
ada diatas kapal cukup lengkap dari ketentuan yang berlaku yang terdapat pada
peraturan IMO. Selain berdampak kurang baik terhadap awak kapal, muatan, dan
kapal itu sendiri juga berdampak pada cadet yang sedang melaksanakan proses
prakter laut dikapal karena keterbatasan sarana dan prasarana belajar cadet
tersebut untuk belajar dan menguasai peralatan navigasi yang semestinya harus
D. Pemecahan Masalah
54
Dari beberapa penjelasan masalah yang telah dipaparkan maka ada beberapa
jalannya pelayaran.
2. Memilih kapal dan perusahaan yang bonafit ntuk tempat praktek laut
(PRALA). Karena kapal yang bagus dan memiliki alat navigasi yang
1. RADAR
sekeliling kapal.
BAB V
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan ini yaitu, mengetahui jenis
dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini dikarenakan banyaknya bahaya
menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya
kapal
B. Saran
56
Sebagai masukan dalam penulisan ini, maka akan diberikan saran-saran untuk
Watchkeeping.
1995.
1. MV.MAJU 68
Display System)