Asuhan Ibu Nifas Normal
Asuhan Ibu Nifas Normal
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aulia Riski ray
2. Lokot Fitriani
3. Salsa nabila
4. Fadya Maharani
5. Siti Rahmadani
6. Rina Juliani
7. Nurlina Sari
Dosen Pembimbing :
Nikmah Choiriah, SST., M.Kes
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan kebidanan pada
masa nifas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Personal hygiene
Mobilisasi
Sexual
c. Data psikososial, ekonomi dan spiritual
Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi
Pola hubungan ibu, suami dan keluarga
Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga
2. Data Obyektif
Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan Fisik, bidan harus
melakukan pemeriksaan menyeluruh dan terutama berfokus
pada masa nifas.
Pemeriksaan Penunjang : Berupa pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3
darah tinggi,merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-
eklampsi yang bisa timbul pada masa nifas.Namun hal ini
seperti itu jarang terjadi.
b. Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C.Pada hari ke 4
setelah persalinan suhu ibu bisa naik sedikit
kemungkinan disebabkan dari aktivitas payudara.Bila
kenaikan mencapai lebih dari 38 C pada hari kedua sampai
hari-hari berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi atau
sepsis nifas.
c. Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi
ibu akan melambat sampai sekitar 60 x/menit yakni pada
waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istiraha
penuh. Ini terjadi utamanya pada minggu pertama post
partum.Pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat, kira-
kira 110x/mnt.Bisa juga terjadi gejala shock karena infeksi
khususnya bila disertai peningkatan suhu tubuh.
d. Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 20-30 x/menit.Pada umumnya
respirasi lambat atau bahkan normal.Mengapa demikian,
tidak lain karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam
kondisi istirahat.Bila ada respirasi cepat pospartum (> 30
x/mnt) mungkin karena adanya ikutan dari tanda-tanda syok.
2. Payudara
Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan,
pembesaran kelenjar,dan bagaimanakah keadaan putting susu ibu
apakah menonjol atau tidak,apakah payudara ibu ada bernanah
atau tidak
3. Uterus
a. Periksa tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan involusi
uteri
4
b. Apakah kontraksi uterus baik atau tidak
c. Apakah konsistensinya lunak atau keras
d. Apabila uterus awalnya berkontraksi dengan baik maka
pada saat palpasi tidak akan tampak peningkatan aliran
pengeluaran lochea. Bila sebelumnya kontraksi uterus
tidak baik dan konsistensinya lunak,palpasi akan
menyebabkan kontraksi yang akan mengeluarkan bekuan
darah yang terakumulasi,aliran ini pada keadaan yang
normal akan berkurang dan uterus menjadi keras.
4. Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh,maka bantu ibu untuk
mengosongkan kandung kemihnya dan anjurkan ibu agar tidak
menahan apabila terasa BAK.Jika ibu tidak dapat berkemih
dalam 6 jam post partum,bantu ibu dengan cara menyiramkan
air hangat dan bersih ke vulva dan perineum ibu.Bila berbagai
cara telah dilakukan namun ibu tetap tidak bisa
berkemih,maka mungkin perlu dilakukan pemasangan
kateterisasi.Setelah kandung kemih dikosongkan,maka lakukan
massase pada fundus agar uterus berkontraksi dengan baik.
5. Genitalia
a. Periksa pengeluaran lochea,warna,bau dan jumlahnya
b. Hematom vulva (gumpalan darah)
c. Gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan
inspeksi vagina dan serviks dengan cermat
d. Lihat kebersihan pada genitalia ibu
e. Ibu harus selalu menjaga kebersihan pada alat genitalianya
karna pada maa nifas ini ibu sangat mudah sekali untuk
terkena infeksi
6. Perineum
Pada pemeriksaan perineum sebaiknya ibu dalam posisi
dengan kedua tungkai dilebarkan.saat melakukan pemeriksaan
perineum periksalah:
5
a. Jahitan laserasinya
Sebelum melakukan pemeriksaan jahitan laserasinya, terlebih
dahulu bersihkan pada bagian jahitan laserasi dengan
kasa yang dikasih betadine supaya jahitan terlihat tampak
lebih jelas
b. Oedema atau tidak
c. Hemoroid pada anus
d. Hematoma (Pembengkakan jaringan yang isinya darah)
7. Ekstremitas Bawah
Pada pemeriksaan kaki apakah ada:Varises,oedema,Reflek
patella,nyeri tekan atau panas pada beti.Adanya tanda
Homan,caranya dengan meletakkan 1 tangan pada lutut ibu dan
di lakukan tekanan ringan agar lutut tetap lurus.Bila ibu
merasakan nyeri pada betis dengan tindakan tersebut,tanda
Homan (+)
8. Lochea
Mengalami perubuhan karena proses involusi yaitu lochea
rubra,serosa dan alba
6
e. Haemoroid.
f. Diuresis.
7
c. Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih
atau defekasi dan setelah mandi.
3. Masalah Payudara
Pembengkakan payudara terjadi karena adanya gangguan
antara akumulasi air susu dan meningkatkan vaskularisasi dan
kongesti. Terjadi pada hari ke 3 post partum baik pada ibu
menyusui maupun tidak menyusui.
Payudara memiliki beberapa kelainan:
1) Bendungan air susu
Selama 24 hingga 48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi
lacteal, payudar sering mengalami distensi menjadi keras dan
benjol. Keadaan ini yang disebut dengan bendungan air susu
atau caked breast
2) Mastitis
Gejala mastitis supuratif jarang terlihat sebelum akhir
minggu pertama masa nifas dan umumnya baru di temukan
setelah minggu ke 3 dan ke 4.
4. ASI Eksklusif
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein laktosa
dan garam organic yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara
ibu dan merupakan makanan terbaik untuk bayi.ASI eksklusif di
berikan sejak umur 0 hari sampai 6 bulan.
8
mencegah terjadinya kehamilan baru resiko menggunakan
cara ini adalah 2% kehamilan.
2. GIZI
Bidan berperan dalam penyuluhan tentang gizi pada ibu dan
suaminya selama masa nifas yang meliputi:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu
nuntuk minum setiap kali setelah menyusui)
d. Tablet zat besi bisa diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
e. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayi nya melaalui ASI
3. Tanda dan Bahaya
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya tentang
tanda bahaya selama masa nifas:
a. Lelah dan sulit tidur
b. Adanya tanda dan infeksi puerperalis (demam)
c. Nyeri/ panas sakit berkemih, nyeri abdomen
d. Sembelit, hemoroid
e. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati dan edema
f. Lochea berbau busuk , sangat banyak
g. Putting susu pecah dan mamae banyak
h. Sulit menyusui
i. Edema, sakit, panas pada tungkai
4. Senam Menyusui Bayi
Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui:
a. Berbaring miring posisi ini adalah posisi yang amat baik
untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa
lelah atau merasakan nyeri.
b. Duduk penting untuk member topangan atau sandaran pada
9
punggung ibu dalam posisi nya tegak lurus ini mungkin dapat
dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau
dilantai.
c. Berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki
di topang) akan membantu bentuk untuk payudara dan
memberikan ruang untuk menggerakan bayi nya ke posisi
yang baik.
d. Badan bayi harus di hadapkan kea rah badan ibu dan
mulutnya bayi dihadapkan ke putting susu ibu.
e. Bayi sebaiknya ditopang pada bahu nya sehingga posisi
kepala yang agak terngadah dapat di pertahankan posisi
bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal putuing susu
f. Bayi harus di tempat kan dekat dan ibu nya dikamar yang
sama
g. Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin, biasanya BBL
ingin minum ASI setiap 2-3jam atau 10-12 kali dalam 24
jam.
10
diberikan untuk memastikan berkemih secara periodik. Uretra jarang
mengalami obstruksi, tetapi mungkin tidak dapat dihindari akibat persalinan
lama dengan kepala janin dalam panggul.
Efek persalinan pada kandung kemih dan uretra menghilang dalam 24 jam
pertama pascapartum, kecuali wanita mengalami infeksi seluruh saluran
kemih
11
2.4 Contoh Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL
Ny. ‒Y‛ UMUR 25 TAHUN P1 A0 Ah1 DENGAN NYERI LUKA
PERINIUM HARI KE 2 Di RSUD Panyabungan
No. Register : 01XX
Masuk tgl/jam : 20 Desember 2023 / 14.00 WIB Ruang : R.Nifas
Oleh : Bidan alif laila
SUBYEKTIF
Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. Eli Tn. Ari
Umur : 25 tahun 29 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan
Suku/bangsa : Batak/Indonesia Batak/Indonesia
Alamat : Panyabungan Panyabungan
Telp : 085728xxx 085725xxx
12
Teratur/tidak : Teratur
Siklus : 28 hari
Banyaknya Darah : 3x ganti pembalut pada hari pertama dan
2x ganti pembalut pada hari kedua
Keluhan : Tidak ada
6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
13
9. Riwayat Post partum
Pola kebutuhan sehari-hari
Nutrisi
Porsi makan sehari : 1 porsi habis
Jenis : nasi, sayur, lauk, buah
Makanan pantang : tidak ada makanan pantangan
Pola minum : 7-8 gelas/hari
Jenis : Air putih, teh, susu
Keluhan : Tidak ada
Eliminasi
a. BAK
Frekuensi : 6-7x/ hari Jumlah : 1200 cc
Warna : kuning jernih Keluhan : tidak ada
b. BAB
Frekuensi : 1x/hari Jumlah :-
Warna : kuning Keluhan : tidak ada
Istirahat
Tidur siang : ½-1 jam
Tidur malam : 5-6 jam Tidak ada keluhan
Pola Aktivitas
Mobilisasi : sudah bisa jalan, merawat diri dan belajar merawat
bayinya
Pekerjaan : merawat diri dan bayinya masih dibantu keluarga
Olahraga senam nifas : melakukan senam nifas sesuai dengan yang
diajarkan bidan, yaitu senam kegle setiap pagi.
Pengalaman menyusui : ibu mengatakan tidak memiliki pengalaman
menyusui
Kebiasaan Menyusui
Posisi : tiduran dan duduk
Perawatan Payudara : membersihkan putting sebelum menyusui
Masalah : tidak ada
Personal higiene :
14
- mandi 2 kali/hari
- gosok gigi 2 kali/hari
- keramas 3 kali/minggu
- ganti pakaian dalam 2 kali/hari
- ganti pakaian luar 2 kali/hari
Pola seksual : Selama nifas ibu belum melakukan hubungan
seksual dengan suami, Keluhan : tidak ada
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis
apapun
11. Riwayat Kesehatan
- Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit
sistemik seperti hipertensi, asma, diabetes militus, TBC, dan HIV
- Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak sedang atau pernah
menderita
- penyakit sistemik seperti hipertensi, asma, diabetes militus, TBC,
dan HIV
- Ibu mengatakan bahwa tidak memiliki keturunan kembar
12. Riwayat Psikososial Spiritual
- Ibu mengatakan suami dan keluarganya selalu mendukung dia
untuk merawat bayinya dan hubungannya baik.
- Ibu mengatakan ia dan keluarganya mengerti tentang keadan masa
nifas
- Ibu mengatakan Pengambil keputusan di keluarga adalah suami
dan ia
- Ibu mengatakan taat beribadah dan sering mengikuti pengajian
- Ibu mengatakan tinggal bersama suami
- Ibu mengatakan tidak memiliki hewan piaraan di rumah
13. Kebiasaan yang menggaggu kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum minuman
beralkohol, dan tidak ada pantangan makanan apapun.
15
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Keadaan umum : baik
b. Status emosional : stabil
c. Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x per menit
Pernafasan : 22x per menit
Suhu : 36,80C
d. Antropometri
BB : 65 kg PB : 160 cm
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Rambut : Rambut Bersih, tidak ada ketombe
Wajah : Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Mulut : bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi.
Leher : tidak ada pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan
vena jugularis.
Telinga : Bersih, tidak ada serumen
e. Pemeriksaan Payudara
Bentuk : simetris
Puting susu : menonjol
Areola : hiperpigmentasi, bersih
ASI : lancar, tidak ditemukan bendungan ASI
f. Abdomen
Pembesaran : normal, TFU 2 jari di bawah pusat
Benjolan : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
- Ekstremitas
16
Oedem : tidak ada oedema
Varices : tidak ada varises
Reflek patella : kiri (+), kanan (+)
Kuku : bersih dan pendek, jika ditekan berwarna
merah muda
- Genetalia
Varices : tidak ada v
Oedem : tidak ada
Bekas luka : Bekas luka episiotomi dijahit dengan teknik
jahitan jelujur secara mediolateral. Keadaan jahitan bagus,
sedikit bengkak, ada tanda infeksi.
Pengeluaran pervaginam : Lokhea rubra
g. Anus
Tidak ada hemoroid.
17
k. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tirod, limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis.
l. Dada : simetris, tidak ada wheezing
m. Abdomen : saat bayi tenang perut teraba lembek, tidak ada
benjolan dan bekas luka
n. Tali Pusat : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
o. Genitalia : labia mayora menutupi labia minora, lubang
uretra positif, vagina berlubang.
p. Ekstermitas : simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap
q. Reflek
r. pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan
s. Riwayat persalinan terakhir
PLANNING
Tanggal/jam : 20 Desember 2011 / 14.15 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan
bayi dalam keadaan normal
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan
dan merasa senang dan lega
2. Bidan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan genetalia dan
menganjurkan pada ibu untuk membersihkan alat genetalia
dengan sabun sesudah BAK ataupun BAB dari arah atas menuju
anus
18
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan mampu mengulang
penjelasan bidan serta ibu mengatakan akan berusaha
melaksanakan anjuran tersebut
3. Bidan menjelaskan dan menganjurkan tentang perawatan
perinium pasca penjahitan episiotomi yaitu dengan mengoles
bekas jahitan dengan menggunakan kasa yang diberi betadin
setelah genetalia dibasuh dengan air sabun
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan berusaha untuk
melakukan anjurannya Ibu mengerti dengan anjuran yang
diberikan
4. Bidan menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan hubungan
seksual terlebih dahulu selama masa nifas dan menjelaskan faktor
resikonya
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia untuk
tidak melakukan hubungan seksual dengan suaminya selama
masa nifas
5. Memberi tahu ibu cara untuk merawat tali pusat dengan kasa yang
diberi air hangat
Evaluasi :Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan
berusaha akan melakukannya dirumah
6. Menjelaskan pada ibu untuk tetap mempertahankan pemenuan
pola nutrisi yang sudah baik dilakukan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung gizi seimbang yaitu karbohirat (nasi,
kentang, roti) protein (tahu, tempe, daging, ikan, telur), vitamin
(sayur an buah)). Dan mempebanyak konsumsi makanan yang
mengandung protein untuk mempercepat penyembuhan luka
episiotomi.
Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukan pola pemenuhan nutrisi yang sehat
ddan seimbang terutama konsumsi protein.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali
seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung
selama lebih kurang 6-8 minggu. Pada masa nifas ibu harus diberikan
asuhan agar mencegah terjadinya masalah di masa nifas.
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum
hamil, yang berlangsung selama 6 ‖ 8 minggu atau dalam agama
islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa nifas meliputi : puerpurium
dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium. Tujuan dari
masa nifas yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi,
baik dari kesehatan, kebersihan , nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya
masa nifas, perdarahan, cara mencegah hipotermi pada bayi.
3.2 Saran
Pada masa nifas, kesehatan ibu harus sangat di perhatikan supaya
bayi juga sehat dan pertumbuhannya lancar atau seimbang.
Kepada para ibu dianjurkan untuk memberikan bayi mereka ASI,
karena selain mengandung zat-zat yang diperlukan untuk
pertumbuhan bayi, ASI juga merupakan makanan bayi yang paling
aman, hemat dan mengandung antibody.
Kepada Para bidan harus lebih ekstra dalam memantau masa nifas
sebab kita tahu pada masa ini dapat mengakibatkan kematian pada
ibu.
20
DAFTAR PUSTAKA
21