Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ASUHAN IBU NIFAS NORMAL

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Aulia Riski ray
2. Lokot Fitriani
3. Salsa nabila
4. Fadya Maharani
5. Siti Rahmadani
6. Rina Juliani
7. Nurlina Sari

Dosen Pembimbing :
Nikmah Choiriah, SST., M.Kes

STIKes NAMIRA MADINA


TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Kasus tentang Asuhan Ibu Nifas Normal . Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah, serta teman-teman yang
sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan malakah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan tentang Asuhan Ibu Nifas Normal.
Wassalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Panyabungan, 08 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
2.1 Asuhan Ibu pada Masa Nifas Normal .......................................................... 2
2.2 Merumuskan Diagnosa atau Masalah Aktual ..............................................6
2.3 Merumuskan Diagnosa atau Masalah Potensial pada Masa Nifas ...............10
2.4 Contoh Asuhan Kebidanan ada Ibu Nifas Normal.......................................12
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 20
3.1 Simpulan ......................................................................................................20
3.2 Saran .............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bidan berperan dalam memberikan asuhan masa nifas untuk dapat
memastikan ibu merasa nyaman dalam menjalani peran barunya dan selalu
memberi dukungan dalam proses adaptasi yang dilalui ibu. Seorang bidan
harus bersikap ramah, tanggap dan sabar dalam upaya memberikan
pelayanan yang terbaik bagi kliennya. Asuhan masa nifas normal
merupakan wewenang dan tanggungjawab bidan untuk melaksanakan
kompetensi dan ketrampilan memberikan asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan setiap individu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah mengkaji data dalam pemberian asuhan ibu masa nifas
normal?
2. Merumuskan diagnosa/masalah aktual
3. Merencanakan asuhan kebidanan

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
2. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan kebidanan pada
masa nifas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asuhan Ibu Masa Nifas Normal


Masa nifas dimulai setelah lahir dan berakhir ketika alat ‖ alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-
kira 6 minggu (APN, 2002). Masa Nifas adalah dimulai setelah plasenta
lahir dan berakhir ketika organ- organ reproduksi kembali seperti semula
dan berlangsung kira-kira 6 minggu (Saifuddin, 2002)
2.1.1 Pengkajian Data Fisik dan Psikososial
Data yang dikaji meliputi data subyektif dan data obyektif.
Data subyektif digali langsung dari klien atau keluarganya,
sedangkan data obyektif diambil melalui pemeriksaan baik
pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus maupun pemeriksaan
penunjang.
1. Data Subyektif
a. Identitas istri dan suam
Berisi nama serta latar belakang pendidikan, pekerjaaan suku
dan agama serta alamat lengkap. Hal ini berguna agar saat
pemberian asuhan dapat diberikan dengan memperhatikan
sosial budaya dan ekonomi.
b. Data biologis/fisiologis
Keluhan utama
 Kaji apa yang menjadi keluhan saat ini, sejak kapan dan
bagaimana pengaruhnya pada ibu. Contoh: Ibu merasa
nyeri pada perineum akibat adanya jahitan luka jalan lahir,
sehingga ibu merasa sakit jika duduk dan upaya yang
dilakukan adalah duduk miring kiri atau kanan.
 Mengkaji Kebutuhan kebutuhan ibu meliputi :
 Nutrisi
 Eliminasi
 Istirahat

2
 Personal hygiene
 Mobilisasi
 Sexual
c. Data psikososial, ekonomi dan spiritual
 Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi
 Pola hubungan ibu, suami dan keluarga
 Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga

2. Data Obyektif
 Pemeriksaan Fisik : Pada pemeriksaan Fisik, bidan harus
melakukan pemeriksaan menyeluruh dan terutama berfokus
pada masa nifas.
 Pemeriksaan Penunjang : Berupa pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan penunjang lainnya.

2.1.2 Riwayat Kesehatan ibu


Hal yang perlu dikaji dalam riwayat kesehatan adalah :
 Keluhan yang dirasakan ibu saat ini
 Adakah kesulitan atau gangguan dalam pemenuhan kebutuhan
sehari- hari misalnya pola makan, buang air kecil atau buang
air besar, kebutuhan istirahat, mobilisasi.

2.1.3 Pemeriksaan fisik


1. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah
Tekanan darah normal yaitu < 140/90 mmHg. Tekanan
darah tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3
hari pos partum..Setelah persalinan sebagian besar wanita
mengalami peningkatan tekananan darah sementara
waktu.Keadaan ini akan kembali normal selama beberapa
hari.Bila tekanan darah menjadi rendah menunjukkan
adanya perdarahan post partum. Sebaliknya bila tekanan

3
darah tinggi,merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-
eklampsi yang bisa timbul pada masa nifas.Namun hal ini
seperti itu jarang terjadi.
b. Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38C.Pada hari ke 4
setelah persalinan suhu ibu bisa naik sedikit
kemungkinan disebabkan dari aktivitas payudara.Bila
kenaikan mencapai lebih dari 38 C pada hari kedua sampai
hari-hari berikutnya, harus diwaspadai adanya infeksi atau
sepsis nifas.
c. Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100. Denyut Nadi
ibu akan melambat sampai sekitar 60 x/menit yakni pada
waktu habis persalinan karena ibu dalam keadaan istiraha
penuh. Ini terjadi utamanya pada minggu pertama post
partum.Pada ibu yang nervus nadinya bisa cepat, kira-
kira 110x/mnt.Bisa juga terjadi gejala shock karena infeksi
khususnya bila disertai peningkatan suhu tubuh.
d. Pernafasan
Pernafasan normal yaitu 20-30 x/menit.Pada umumnya
respirasi lambat atau bahkan normal.Mengapa demikian,
tidak lain karena ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam
kondisi istirahat.Bila ada respirasi cepat pospartum (> 30
x/mnt) mungkin karena adanya ikutan dari tanda-tanda syok.
2. Payudara
Dalam melakukan pengkajian apakah terdapat benjolan,
pembesaran kelenjar,dan bagaimanakah keadaan putting susu ibu
apakah menonjol atau tidak,apakah payudara ibu ada bernanah
atau tidak
3. Uterus
a. Periksa tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan involusi
uteri

4
b. Apakah kontraksi uterus baik atau tidak
c. Apakah konsistensinya lunak atau keras
d. Apabila uterus awalnya berkontraksi dengan baik maka
pada saat palpasi tidak akan tampak peningkatan aliran
pengeluaran lochea. Bila sebelumnya kontraksi uterus
tidak baik dan konsistensinya lunak,palpasi akan
menyebabkan kontraksi yang akan mengeluarkan bekuan
darah yang terakumulasi,aliran ini pada keadaan yang
normal akan berkurang dan uterus menjadi keras.
4. Kandung Kemih
Jika kandung kemih ibu penuh,maka bantu ibu untuk
mengosongkan kandung kemihnya dan anjurkan ibu agar tidak
menahan apabila terasa BAK.Jika ibu tidak dapat berkemih
dalam 6 jam post partum,bantu ibu dengan cara menyiramkan
air hangat dan bersih ke vulva dan perineum ibu.Bila berbagai
cara telah dilakukan namun ibu tetap tidak bisa
berkemih,maka mungkin perlu dilakukan pemasangan
kateterisasi.Setelah kandung kemih dikosongkan,maka lakukan
massase pada fundus agar uterus berkontraksi dengan baik.
5. Genitalia
a. Periksa pengeluaran lochea,warna,bau dan jumlahnya
b. Hematom vulva (gumpalan darah)
c. Gejala yang paling jelas dan dapat diidentifikasi dengan
inspeksi vagina dan serviks dengan cermat
d. Lihat kebersihan pada genitalia ibu
e. Ibu harus selalu menjaga kebersihan pada alat genitalianya
karna pada maa nifas ini ibu sangat mudah sekali untuk
terkena infeksi
6. Perineum
Pada pemeriksaan perineum sebaiknya ibu dalam posisi
dengan kedua tungkai dilebarkan.saat melakukan pemeriksaan
perineum periksalah:

5
a. Jahitan laserasinya
Sebelum melakukan pemeriksaan jahitan laserasinya, terlebih
dahulu bersihkan pada bagian jahitan laserasi dengan
kasa yang dikasih betadine supaya jahitan terlihat tampak
lebih jelas
b. Oedema atau tidak
c. Hemoroid pada anus
d. Hematoma (Pembengkakan jaringan yang isinya darah)
7. Ekstremitas Bawah
Pada pemeriksaan kaki apakah ada:Varises,oedema,Reflek
patella,nyeri tekan atau panas pada beti.Adanya tanda
Homan,caranya dengan meletakkan 1 tangan pada lutut ibu dan
di lakukan tekanan ringan agar lutut tetap lurus.Bila ibu
merasakan nyeri pada betis dengan tindakan tersebut,tanda
Homan (+)
8. Lochea
Mengalami perubuhan karena proses involusi yaitu lochea
rubra,serosa dan alba

2.2 Merumuskan Diagnosa Atau Masalah aktual


2.2.1 Masalah Nyeri
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas banyak dialami meskipun
pada persalinan normal tanpa komplikasi. Hal tersebut
menimbulkan tidak nyaman pada ibu. Gangguan rasa nyeri yang
dialami ibu antara lain :
a. After pains / keram perut. Hal ini disebabkan konktraksi dalam
relaksasi yang terus menerus pada uterus. Anjurkan untuk
meengosongkan kandung kemih, tidur tengkurap dengan
bantal dibawah perut bila perlu beri analgestik.
b. Pembengkakan payudara.
c. Nyeri perineum.
d. Konstipasi.

6
e. Haemoroid.
f. Diuresis.

2.2.2 Masalah Infeksi


Infeksi nifas merupakan salah satu penyebab kematian ibu,
infeksi yang mungkin terjadi adalah infeksi saluran kencing, infeksi
pada genitalia, infeksi payudara, infeksi saluran pernafasan. Ibu
berisiko infeksi postpartum karena adanya pelepasan plsenta, laserasi
pada saluran genital termasuk episiotomi. Penkyebab infeksi adalah
bakteri endogen dan eksogen.

2.2.3 Masalah Cemas, Perawatan Perenium, Payudara, Asi Ekslusif


1. Masalah Cemas
Rasa cemas sering timbul pada ibu masa nifas karna
perubahan fisik dan emosi masih menyesuaikan diri dengan
kehadiran bayi. Pada periode ini disebut “masa krisis” karena
memerlukan banyak perubahan perilaku,nilai dan peran.
Bidan harus dapat menjelaskan pada ibu dan suaminya
tentang bagaimana mengatasi rasa cemas selama masa nifas :
a. Bidan dapat memperhatikan dan memberi ucapan selamat
atas kehadiran bayinya.
b. Bidan dapat member informasi atau konseling memngenai
kebutuhan ibu selama periode ini.
c. Bidan juga dapat berperan sebagai teman bagi ibu dan
keluarga dalam member nasihat.
2. Perawatan perineum
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang
perawatan perineum selama masa nifas:
a. Anjurkan ibu untuk tidak menggunakan tampon pasca
partum kaerna resiko infeksi.
b. Jelaskan perkembangan perubahan lochea dari rubra ke
serosa hingga menjadi lochea alba.

7
c. Ajari ibu cara mengganti pembalut setiap kali berkemih
atau defekasi dan setelah mandi.
3. Masalah Payudara
Pembengkakan payudara terjadi karena adanya gangguan
antara akumulasi air susu dan meningkatkan vaskularisasi dan
kongesti. Terjadi pada hari ke 3 post partum baik pada ibu
menyusui maupun tidak menyusui.
Payudara memiliki beberapa kelainan:
1) Bendungan air susu
Selama 24 hingga 48 jam pertama sesudah terlihatnya sekresi
lacteal, payudar sering mengalami distensi menjadi keras dan
benjol. Keadaan ini yang disebut dengan bendungan air susu
atau caked breast
2) Mastitis
Gejala mastitis supuratif jarang terlihat sebelum akhir
minggu pertama masa nifas dan umumnya baru di temukan
setelah minggu ke 3 dan ke 4.
4. ASI Eksklusif
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein laktosa
dan garam organic yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara
ibu dan merupakan makanan terbaik untuk bayi.ASI eksklusif di
berikan sejak umur 0 hari sampai 6 bulan.

2.2.4 Masalah KB, Gizi Dan Tanda Bahaya Senam Menyusui


1. KB
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang KB:
a. Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang-kurang nya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali.
b. Biasanya, wanita tidak akan menghasilkan telur ( ovulasi)
sebelum ia mendapatkan lagi haid nya selama menyusui
(amenore laktasi). Oleh karena itu, metode amenore laktasi
dapat digunakan sebelum haid pertama kali untuk

8
mencegah terjadinya kehamilan baru resiko menggunakan
cara ini adalah 2% kehamilan.
2. GIZI
Bidan berperan dalam penyuluhan tentang gizi pada ibu dan
suaminya selama masa nifas yang meliputi:
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari
b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral dan vitamin yang cukup
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu
nuntuk minum setiap kali setelah menyusui)
d. Tablet zat besi bisa diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
e. Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayi nya melaalui ASI
3. Tanda dan Bahaya
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suami nya tentang
tanda bahaya selama masa nifas:
a. Lelah dan sulit tidur
b. Adanya tanda dan infeksi puerperalis (demam)
c. Nyeri/ panas sakit berkemih, nyeri abdomen
d. Sembelit, hemoroid
e. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati dan edema
f. Lochea berbau busuk , sangat banyak
g. Putting susu pecah dan mamae banyak
h. Sulit menyusui
i. Edema, sakit, panas pada tungkai
4. Senam Menyusui Bayi
Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui:
a. Berbaring miring posisi ini adalah posisi yang amat baik
untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasa
lelah atau merasakan nyeri.
b. Duduk penting untuk member topangan atau sandaran pada

9
punggung ibu dalam posisi nya tegak lurus ini mungkin dapat
dilakukan dengan duduk bersila diatas tempat tidur atau
dilantai.
c. Berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki
di topang) akan membantu bentuk untuk payudara dan
memberikan ruang untuk menggerakan bayi nya ke posisi
yang baik.
d. Badan bayi harus di hadapkan kea rah badan ibu dan
mulutnya bayi dihadapkan ke putting susu ibu.
e. Bayi sebaiknya ditopang pada bahu nya sehingga posisi
kepala yang agak terngadah dapat di pertahankan posisi
bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal putuing susu
f. Bayi harus di tempat kan dekat dan ibu nya dikamar yang
sama
g. Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin, biasanya BBL
ingin minum ASI setiap 2-3jam atau 10-12 kali dalam 24
jam.

2.3 Merumuskan Diagnosa Atau Masalah Potensial Pada Masa Nifas


Pada masalah ini, bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial lain berdasaran rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini
membutuhkan antisipasi dan bila memungkinkan akan di lakukan
pencegahan. Sambil mengamati pasien, bidan diharapkan dapat bersiap-
siap bila diagnosa atau masalah potensial benar-benar terjadi.
Berikut adalah beberapa diagnosa potensial yang mungkin ditemukan
pada pasien nifas.
2.3.1 Gangguan Perkemihan
Pelvis renalis dan ureter, yang meregang dan dilatasi selama
kehamilan, kembali normal pada akhir minggu keempat pascapartum.
Segera setelah pascapartum kandung kemih,edema, mengalami kongesti,
dan hipotonik, yang dapat menyebabkan overdistensi, pengosongan yang
tidak lengkap, dan residu urine yang berlebihan kecuali perawatan

10
diberikan untuk memastikan berkemih secara periodik. Uretra jarang
mengalami obstruksi, tetapi mungkin tidak dapat dihindari akibat persalinan
lama dengan kepala janin dalam panggul.
Efek persalinan pada kandung kemih dan uretra menghilang dalam 24 jam
pertama pascapartum, kecuali wanita mengalami infeksi seluruh saluran
kemih

2.3.2 Gangguan BAB


Defekasi atau buang air bersih harus ada dalam 3 hari postpartum.
Bila ada obstipasi dan timbul koprostase hingga skibala tertimbun di rectum,
mungkin akan terjadi febris.. Dengan diadakannya mobilisasi sedini ‖
dininya, tidak jarang maslah ini dapat diatasi.

2.3.3 Gangguan Hubungan Seksual


Secara alami, sesudah melewati masa nifas kondisi organ
reproduksi ibu sudah kembali normal. Tetapi tak jarang masih mengalami
rasa sakit, ini disebabkan oleh proses pengembalian fungsi tubuh belum
berlangsung sempurna seperti fungsi pembasahan vagina yang belum
kembali seperti semula. Namun, bisa juga keluhan ini disebabkan karna
kram otot, infeksi atau luka jahitan pada perineum yang masih dalam proses
penyembuhan.
Keluhan yang timbul saat hubungan seksual pasca salin
a. Rasa Nyeri : Hal ini disebabkan fungsi pembasahan vagina yang
belum kembali seperti semula, atau luka yang masih dalam proses
penyembuhan.
b. Sensitivitas berkurang : Karena persalinan normal merupakan trauma
bagi vagina yaitu melebarnya otot-otot vagina

11
2.4 Contoh Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Normal
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL
Ny. ‒Y‛ UMUR 25 TAHUN P1 A0 Ah1 DENGAN NYERI LUKA
PERINIUM HARI KE 2 Di RSUD Panyabungan
No. Register : 01XX
Masuk tgl/jam : 20 Desember 2023 / 14.00 WIB Ruang : R.Nifas
Oleh : Bidan alif laila
SUBYEKTIF
Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. Eli Tn. Ari
Umur : 25 tahun 29 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Karyawan
Suku/bangsa : Batak/Indonesia Batak/Indonesia
Alamat : Panyabungan Panyabungan
Telp : 085728xxx 085725xxx

1. Alasan masuk ruang nifas


Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaannya dan bayinya.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pada luka jahitan terasa nyeri.
3. Riwayat Perkawinan
Status Perkawinan : Perkawinan yang pertama, syah
Menikah sejak umur : ibu 22 tahun suami 24 tahun
Lama perkawinan : 3 tahun
4. Riwayat Menstruasi
5. HPHT : 11 Maret 2023
HPL : 18 Desember 2023
Menarche : 14 tahun
Lama Menstruasi : 7 hari

12
Teratur/tidak : Teratur
Siklus : 28 hari
Banyaknya Darah : 3x ganti pembalut pada hari pertama dan
2x ganti pembalut pada hari kedua
Keluhan : Tidak ada
6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu

7. Riwayat persalinan ini


Tanggal persalinan : 18 Desember 2011, jam 10.00 WIB
Tempat persalinan : RSUD Panyabungan
Jenis persalinan : Spontan
Penolong : Bidan
8. Keadaan Bayi Baru Lahir
Lahir tanggal : 18 Desember 2011, jam 10.00 WIB
BB/PB lahir : 3100 gram/50cm
Jenis kelamin : perempuan
Pola tidur : 12 jam/hari
 Pola nutrisi
Frekuensi menyusu : 9 kali/hari
Durasi : 20 menit
Masalah Pada Ibu dan Bayi : tidak ada
 Pola eliminasi
BAK : 7-8 kali/hari Konsistensi : cair
Warna : khas urin
Bau : khas urin
BAB : 3 kali/hari
Konsistensi : lembek
Warna : khas feses
Bau : khas feses

13
9. Riwayat Post partum
Pola kebutuhan sehari-hari
 Nutrisi
Porsi makan sehari : 1 porsi habis
Jenis : nasi, sayur, lauk, buah
Makanan pantang : tidak ada makanan pantangan
Pola minum : 7-8 gelas/hari
Jenis : Air putih, teh, susu
Keluhan : Tidak ada
 Eliminasi
a. BAK
Frekuensi : 6-7x/ hari Jumlah : 1200 cc
Warna : kuning jernih Keluhan : tidak ada
b. BAB
Frekuensi : 1x/hari Jumlah :-
Warna : kuning Keluhan : tidak ada
 Istirahat
Tidur siang : ½-1 jam
Tidur malam : 5-6 jam Tidak ada keluhan
 Pola Aktivitas
Mobilisasi : sudah bisa jalan, merawat diri dan belajar merawat
bayinya
Pekerjaan : merawat diri dan bayinya masih dibantu keluarga
Olahraga senam nifas : melakukan senam nifas sesuai dengan yang
diajarkan bidan, yaitu senam kegle setiap pagi.
 Pengalaman menyusui : ibu mengatakan tidak memiliki pengalaman
menyusui
 Kebiasaan Menyusui
Posisi : tiduran dan duduk
Perawatan Payudara : membersihkan putting sebelum menyusui
Masalah : tidak ada
 Personal higiene :

14
- mandi 2 kali/hari
- gosok gigi 2 kali/hari
- keramas 3 kali/minggu
- ganti pakaian dalam 2 kali/hari
- ganti pakaian luar 2 kali/hari
 Pola seksual : Selama nifas ibu belum melakukan hubungan
seksual dengan suami, Keluhan : tidak ada
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis
apapun
11. Riwayat Kesehatan
- Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit
sistemik seperti hipertensi, asma, diabetes militus, TBC, dan HIV
- Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak sedang atau pernah
menderita
- penyakit sistemik seperti hipertensi, asma, diabetes militus, TBC,
dan HIV
- Ibu mengatakan bahwa tidak memiliki keturunan kembar
12. Riwayat Psikososial Spiritual
- Ibu mengatakan suami dan keluarganya selalu mendukung dia
untuk merawat bayinya dan hubungannya baik.
- Ibu mengatakan ia dan keluarganya mengerti tentang keadan masa
nifas
- Ibu mengatakan Pengambil keputusan di keluarga adalah suami
dan ia
- Ibu mengatakan taat beribadah dan sering mengikuti pengajian
- Ibu mengatakan tinggal bersama suami
- Ibu mengatakan tidak memiliki hewan piaraan di rumah
13. Kebiasaan yang menggaggu kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum minuman
beralkohol, dan tidak ada pantangan makanan apapun.

15
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Fisik Ibu
a. Keadaan umum : baik
b. Status emosional : stabil
c. Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x per menit
Pernafasan : 22x per menit
Suhu : 36,80C
d. Antropometri
BB : 65 kg PB : 160 cm
Pemeriksaan Kepala dan Leher
Rambut : Rambut Bersih, tidak ada ketombe
Wajah : Tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih
Mulut : bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi.
Leher : tidak ada pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan
vena jugularis.
Telinga : Bersih, tidak ada serumen
e. Pemeriksaan Payudara
Bentuk : simetris
Puting susu : menonjol
Areola : hiperpigmentasi, bersih
ASI : lancar, tidak ditemukan bendungan ASI
f. Abdomen
Pembesaran : normal, TFU 2 jari di bawah pusat
Benjolan : tidak ada
Bekas luka : tidak ada
- Ekstremitas

16
Oedem : tidak ada oedema
Varices : tidak ada varises
Reflek patella : kiri (+), kanan (+)
Kuku : bersih dan pendek, jika ditekan berwarna
merah muda
- Genetalia
Varices : tidak ada v
Oedem : tidak ada
Bekas luka : Bekas luka episiotomi dijahit dengan teknik
jahitan jelujur secara mediolateral. Keadaan jahitan bagus,
sedikit bengkak, ada tanda infeksi.
Pengeluaran pervaginam : Lokhea rubra
g. Anus
Tidak ada hemoroid.

B. Pemeriksaan Fisik Bayi


a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compo smetis
c. Tanda Vital
Suhu : 36,60C
Pernafasan : 46 kali/menit
Nadi : 144 kali/menit
d. Antropometri
BB : 3100 gram LK : 33 cm
PB : 50 cm LILA : 10,5 cm
LD : 33 cm
e. Kepala : simetris, ukuran normal, tidak ada benjolan abnormal
f. Ubun-ubun : datar, tidak cekung
g. Wajah : tidak pucat, tidak kuning, dan tidak ada bekas luka
h. Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik
i. Hidung : simetris, bersih, tidak ada polif
j. Mulut : bersih, tidak pucat, tidak ada trush

17
k. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tirod, limfe dan tidak
ada pelebaran vena jugularis.
l. Dada : simetris, tidak ada wheezing
m. Abdomen : saat bayi tenang perut teraba lembek, tidak ada
benjolan dan bekas luka
n. Tali Pusat : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
o. Genitalia : labia mayora menutupi labia minora, lubang
uretra positif, vagina berlubang.
p. Ekstermitas : simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap
q. Reflek
r. pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan
s. Riwayat persalinan terakhir

PLANNING
Tanggal/jam : 20 Desember 2011 / 14.15 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu dan
bayi dalam keadaan normal
Evaluasi : Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan
dan merasa senang dan lega
2. Bidan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan genetalia dan
menganjurkan pada ibu untuk membersihkan alat genetalia
dengan sabun sesudah BAK ataupun BAB dari arah atas menuju
anus

18
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan mampu mengulang
penjelasan bidan serta ibu mengatakan akan berusaha
melaksanakan anjuran tersebut
3. Bidan menjelaskan dan menganjurkan tentang perawatan
perinium pasca penjahitan episiotomi yaitu dengan mengoles
bekas jahitan dengan menggunakan kasa yang diberi betadin
setelah genetalia dibasuh dengan air sabun
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan berusaha untuk
melakukan anjurannya Ibu mengerti dengan anjuran yang
diberikan
4. Bidan menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan hubungan
seksual terlebih dahulu selama masa nifas dan menjelaskan faktor
resikonya
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia untuk
tidak melakukan hubungan seksual dengan suaminya selama
masa nifas
5. Memberi tahu ibu cara untuk merawat tali pusat dengan kasa yang
diberi air hangat
Evaluasi :Ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan
berusaha akan melakukannya dirumah
6. Menjelaskan pada ibu untuk tetap mempertahankan pemenuan
pola nutrisi yang sudah baik dilakukan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung gizi seimbang yaitu karbohirat (nasi,
kentang, roti) protein (tahu, tempe, daging, ikan, telur), vitamin
(sayur an buah)). Dan mempebanyak konsumsi makanan yang
mengandung protein untuk mempercepat penyembuhan luka
episiotomi.
Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukan pola pemenuhan nutrisi yang sehat
ddan seimbang terutama konsumsi protein.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali
seperti keadaan semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung
selama lebih kurang 6-8 minggu. Pada masa nifas ibu harus diberikan
asuhan agar mencegah terjadinya masalah di masa nifas.
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum
hamil, yang berlangsung selama 6 ‖ 8 minggu atau dalam agama
islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa nifas meliputi : puerpurium
dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium. Tujuan dari
masa nifas yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi,
baik dari kesehatan, kebersihan , nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya
masa nifas, perdarahan, cara mencegah hipotermi pada bayi.

3.2 Saran
Pada masa nifas, kesehatan ibu harus sangat di perhatikan supaya
bayi juga sehat dan pertumbuhannya lancar atau seimbang.
Kepada para ibu dianjurkan untuk memberikan bayi mereka ASI,
karena selain mengandung zat-zat yang diperlukan untuk
pertumbuhan bayi, ASI juga merupakan makanan bayi yang paling
aman, hemat dan mengandung antibody.
Kepada Para bidan harus lebih ekstra dalam memantau masa nifas
sebab kita tahu pada masa ini dapat mengakibatkan kematian pada
ibu.

20
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, dkk. 2005. Obstetri Williams Edisi l8. Jakarta : EGC.j


Varney, H dkk. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 νolume 2.
Jakarta : EGC.
Widyasih SST, Hesty dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogjakarta :
Fitramaya.
http://zakiahdinsyah.blogspot.com/2010/12/melakukan-asuhan-
kebidanan-masa- nifas.html Diakses pada tanggal 9 November
2011 pukul 16.50 WIB
Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendikia
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan nifas normal
Pusdiknakes. 2003. Asuhan Post Partum.
Saifudin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
YBPSP
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.

21

Anda mungkin juga menyukai