Anda di halaman 1dari 8

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa kambuhapang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten


Sumba Timur, Kecamatan Lewa. Desa ini memiliki potensi pertanian yang tinggi,
terutama lahan kering (sawah tadahan) yang digunakan untuk menanam padi pada
musim hujan dan tanaman hortikultura seperti kacang-kacangan,tomat, cabai, dan
berbagai tanaman hortilultura lainnya pada musim kemarau. Oleh karena itu, penelitian
dilakukan di Desa Kambuhapang, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur Provinsi
Nusa Tenggara Timur dengan judul “Tingkat Serangan dan Padat Populasi Hama Ulat
Buah (Helicoverpa armigera Hubner) pada Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.)
di Desa Kambuhapang, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur”.

4.1.1 Padat populasi Helicoverpa armigera Hubner


Berdasarkan pengamatan pada padat populasi Helicoverpa armigera
Hubner ditemukan bahwa jumlah ulat pada diagonal satu menunjukan distribusi
Sp1 (2 ekor), Sp2 (3 ekor), Sp3 (2 ekor), Sp4 (3 ekor), Sp5 (3 ekor) sehingga
jumlah ulat pada diagonal satu berjumlah 13 ekor, dan diagonal dua, distribusi
Sp1 (3 ekor), Sp2 (2 ekor), Sp3 (2 ekor), Sp4 (2 ekor), Sp5 (2 ekor) sehingga
jumlah ulat pada diagonal dua berjumlah 11 ekor sementara diagonal tiga,
disrribusi Sp1 (3 ekor), Sp2 (3 ekor), Sp3 (2 ekor), Sp4 (2 ekor), Sp5 (2 ekor)
sehingga jumlah ulat pada diagonal 3 berjumlah 12 ekor.
Kesimpulan dari ketiga lahan atau diagonal menunjukan bahwa padat
populasi hama Helicoverpa armigera Hubner mengalami penigkatan yang
signifikan pada diagonal dua sebanyak 13 ekor dibandingkan dengan diagonal 2
dan diagonal 3, sehingga memberikan potensi kerusakan yang lebih besar pada
buah tomat, meskipun memiliki pengamatan dilakukan pada waktu yang sama.

diagonal sp1 sp2 sp3 sp4 sp5 Jumlah

1 2 3 2 3 3 13
2 3 2 2 2 2 11
3 3 3 2 2 2 12

Grafik Padat Populasi Hama


14
13
12 12
11
10

4
3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2
1
0
diagonal sp1 sp2 sp3 sp4 sp5 Jumlah

Series1 Series2 Series3

4.1.2 Intesitas Kerusakan Mutlak Tomat oleh Helicoverpa armigera Hubner di


Desa Kambuhapang
Penelitian ini dilakukan pada tiga laha petani yang berbeda, khususnya
yang mengusahakan atau menanam tanaman tomat di desa kambuhapang.
Tanaman tomat di tanam di lahan dengan ukuran 10 m x 20 m, dan
pengambilan data dilakukan secara diagonal, dimana setiap sup petak diagonal
berukuran 1 m x 1 m dan berisi 6 pohon tanaman tomat, dengan demikian,
setiap diagonal mencakup 30 pohon tanaman tomat, dan tanaman tomat dari
tiga petani yang berbeda mencapai 90 pohon tanamam tomat, dan
pengambilan data dilakukan selama 2 bulan, dari bulan juni hingga juli dngan
interval pengamatan seminggu sekali dari diagonal 1 hingga 3. Pengamatan
dilakukan pada tanaman tomat di mulai dari fase buah, dengan menghitung
buah yang rusak dan buah yang tida rusak akibat serangan ulat buah
Helicoverpa armigera Hubner .
Helicoverpa armigera Hubner diobsevasi pada setiap sup petak dalam
diagonal, dan hama ulat yang terdapat dalam buah ditangkap atau di ambil
untuk menghitung tingkat serangan serta padat populasi hama ulat buah
Helicoverpa armigera Hubner.
Berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa hama ulat tersebut
menyerang bagian buah, yang menyebabakan kerusakan hingga berlubang,
dan lama- kelamaan buah menjadi busuk serta gugur dengan sendirinya dari
pohon

Gambar:8 (diagonal 1) Gambar:9 (diagonal 2) Gambar:10 (diagonal 3)


minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4
diagonal I diagonal I diagonal I diagonal I
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
3 30 1 29 0 29 1 28
0 34 2 32 0 23 1 31
2 23 1 22 1 22 1 21
0 35 2 33 0 33 0 33
1 37 2 35 0 35 0 35
Total = 6 Total = 159 I = 3,36 % Total = 8 Total = 151 I = 5,03% Total = 1 Total = 142 I = 0,69% Total = 3 Total = 148 I = 1,98%
diagonal II diagonal II diagonal II diagonal II
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
2 26 0 26 1 25 0 25
1 28 2 26 0 26 0 26
3 24 1 23 0 23 2 21
0 30 2 28 0 28 0 28
3 21 0 21 1 20 0 20
Total = 9 total = 129 I = 6,52% Total = 5 Total = 124 I = 3,87% Total = 2 Total = 122 I = 1,61% Total = 2 Total = 120 I = 1,63%
diagonal III diagonal III diagonal III diagonal III
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
1 21 2 19 0 19 0 19
1 30 1 29 0 29 1 28
2 23 0 23 1 22 1 21
1 19 2 17 0 17 0 17
2 21 1 20 1 19 0 19
Total = 7 Total = 144 I = 5,78% Total = 6 Total = 180 I = 5,26% Total = 2 Total = 160 I = 1,85% Total = 2 Total = 104 I = 1,88%

minggu pertama diagonal 1-3 minggu kedua diagonal 1-3 minggu ke tingga diagonal 1-3 minggu ke empat diagonal 1-3

buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak

Total = 22 Total = 402 I = 5,18% Total = 19 Total = 383 I = 4,72% Total = 5 Total = 370 I = 1,33% Total = 7 Total = 372 I = 1,84%

bulan pertama
buah rusak buah tidak rusak
Total = 53 Total = 1527 I = 3,35%

Dari data yang diberikan dapat disimpulkan bahwa minggu pertama


intensitas serangan ulat buah helicoverpa armigera hubner tergolong tinggi,
yaitu 5,18% dari 424 buah yang diamat, 22 buah rusak akibat serangan ulat.
minggu kedua terjadi penurunan intensitas serangan menjadi 4,72%, dari 402
buah, 19 buah rusak. Minggu ketiga intensitas serangan menurun secara
signifikan menjadi 1,33%. hanya 5 dari 375 buah yang rusak. minggu
keempat, intensitas serangan naik sedikit menjadi 1,84%, dengan 7 dari 379
buah rusak. bulan pertama: secara keseluruhan, intensitas serangan selama satu
bulan adalah 3,35%. dari 1580 buah yang diamati, 53 buah rusak. dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi fluktuasi dalam intensitas serangan
ulat buah helicoverpa armigera hubner selama satu bulan pengamatan.
intensitas tertinggi terjadi pada minggu pertama, kemudian menurun pada
minggu kedua dan tiga, dan naik sedikit pada minggu keempat. namun, secara
umum, intensitas serangan selama satu bulan tergolong rendah.
Maka dari itu data yang diberikan menunjukkan hasil pengamatan
selama satu bulan terhadap serangan ulat buah helicoverpa armigera hubner
dalam kurun waktu tersebut, dari total 1580 buah yang diamati, terdapat 53
buah yang rusak akibat serangan ulat. sementara itu, sebanyak 1527 buah
lainnya tidak mengalami kerusakan dengan demikian, intensitas serangan ulat
buah helicoverpa armigera hubner selama satu bulan adalah sebesar 3,35%.
ini menunjukkan bahwa sepanjang bulan pertama, serangan ulat buah pada
tanaman cukup rendah, yang berarti bahwa sebagian besar buah (sekitar
96,65%) tidak terpengaruh oleh serangan ulat buah namun, masih perlu
dilakukan upaya pengendalian hama untuk menurunkan intensitas serangan ini
lebih lanjut, mengingat setiap kerusakan buah bisa berdampak pada hasil
panen.

minggu 5 minggu 6 minggu 7 minggu 8


diagonal I diagonal I diagonal I diagonal I
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
1 40 0 40 2 30 0 30
0 40 2 38 0 35 1 34
0 28 1 27 0 31 2 29
2 42 0 42 1 32 1 31
1 39 0 39 2 30 0 30
Total = 4 Total = 189 I = 2,07% Total = 3 Total = 186 I = 1,58% Total = 5 Total = 158 I = 2,97% Total = 4 Total = 154 I = 2,53%
diagonal II diagonal II diagonal II diagonal II
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
1 35 0 35 2 33 0 33
3 32 0 32 1 31 0 31
0 31 1 30 1 29 0 29
0 41 2 39 0 31 2 29
1 34 1 33 2 28 0 28
Total = 5 Total = 173 I = 2,80% Total = 4 Total = 169 I = 2,31% Total = 6 Total = 152 I = 3,79% Total = 2 Total = 150 I = 1,31%
diagonal III diagonal III diagonal III diagonal III
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
1 32 0 32 2 30 0 30
2 35 0 35 0 35 2 33
0 31 1 30 1 29 0 29
1 31 0 31 2 29 0 29
0 32 2 30 0 30 1 29
Total = 4 Total = 161 I = 2,42% Total = 3 Total = 158 I = 1,86% Total = 5 Total = 153 I = 3,16% Total = 3 Total = 150 I = 1,96%

minggu ke lima diagonal 1-3 minggu ke tujuh diagonal 1-3 minggu ke delapan diagonal 1-3
buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak buah rusak buah tidak rusak
13 536 I = 7,51 % 3 90 I = 3,34 % 2 88 I = 5,52 %

bulan ke dua
buah rusak buah tidak rusak
48 1976 I = 2,37%
Data minggu kelima dari total 549 buah yang diamati, 13 buah
ditemukan rusak karena serangan ulat, sedangkan 536 buah lainnya tidak
rusak. ini menghasilkan intensitas serangan sebesar 2,36% minggu keenam
dari 533 buah yang diamati, 10 buah rusak dan 523 buah tidak rusak, dengan
intensitas serangan sebesar 7,51% minggu ketujuh dari 479 buah yang diamati,
16 buah rusak, dan 463 buah tidak rusak intensitas serangan adalah 3,34%
minggu kedelapan dari 463 buah yang diamati, 9 buah rusak dan 454 buah
tidak rusak intensitas serangan adalah 5,52% bulan kedua selama bulan kedua,
dari total 2024 buah yang diamati, 48 buah rusak dan 1976 buah tidak rusak,
rata-rata intensitas serangan selama satu bulan adalah 2,37%.

Dari kedua data untuk Bulan Pertama dan kedua dapat disimpulkan
bahwa, Dari total 1580 buah yang diamati untuk bulan pertama, terdapat 53
buah yang rusak akibat serangan ulat, dan 1527 buah lainnya tidak mengalami
kerusakan. Intensitas serangan ulat buah selama bulan pertama adalah 3,35%,
dari total 2024 buah yang diamati untuk bulan kedua, 48 buah rusak dan 1976
buah tidak rusak. Intensitas serangan ulat buah selama bulan kedua adalah
2,37%.

Dari data ini, terlihat bahwa intensitas serangan ulat buah menurun dari
bulan pertama ke bulan kedua (dari 3,35% menjadi 2,37%). Ini menunjukkan
bahwa ada penurunan dalam jumlah buah yang rusak akibat serangan ulat buah
Selain itu, jumlah total buah yang diamati juga meningkat dari bulan pertama
ke bulan kedua (dari 1580 menjadi 2024), namun jumlah buah yang rusak
justru menurun (dari 53 menjadi 48). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun
jumlah buah yang diamati meningkat, namun upaya pengendalian hama
mungkin telah berhasil dalam menurunkan jumlah buah yang rusak akibat
serangan ulat buah.
V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Desa Kambuhapang di Nusa Tenggara Timur memiliki potensi pertanian yang


tinggi, termasuk tanaman tomat. Namun, tanaman ini menghadapi serangan dari
ulat buah Helicoverpa armigera Hubner. Dari pengamatan selama dua bulan,
intensitas serangan ulat buah menurun dari 3,35% di bulan pertama menjadi
2,37% di bulan kedua. Meskipun jumlah total buah yang diamati meningkat,
jumlah buah yang rusak justru menurun. Padat populasi ulat buah juga bervariasi
di berbagai area pengamatan, dengan peningkatan signifikan pada diagonal dua.

5.2 Saran:

1. Meskipun ada penurunan dalam intensitas serangan ulat buah, upaya


pengendalian hama harus tetap dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih
lanjut pada tanaman tomat.
2. Mengingat variasi dalam padat populasi ulat buah di berbagai area, strategi
pengendalian hama harus disesuaikan dengan kondisi setiap area.
3. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi fluktuasi dalam intensitas serangan dan padat populasi ulat
buah.
4. Pendidikan dan pelatihan bagi petani tentang pengendalian hama dan
pengelolaan tanaman juga dapat membantu dalam mengurangi kerusakan
akibat serangan ulat buah.

Anda mungkin juga menyukai