Anda di halaman 1dari 1

TAWARAN SYETAN DI SAAT AJAL MENJEMPUT | SAKARATUL MAUT

( Materi Bimbingan Atau Penyuluhan )


Oleh : Ahmad Muttaqin, S.Ag

Kematian adalah misteri. Hanya Allah swt. yang tahu kapan seseorang itu akan mati,
apakah ia di ambil sewaktu masih bayi, muda, dewasa, ataukah dalam usia lanjut ? Kematian
merupakan jembatan perantara dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat. Sebelum
melangkah ke jenjang kematian itulah saatnya syetan beraksi untuk menggelincirkan keimanan
seseorang.

Tatkala seorang mukmin dalam keadaan sakaratul maut, syetan datang. Rupanya syetan
tahu apa yang dirasakan orang yang sedang sekarat, yakni dahaga yang menggelegak. Syetan
mengambil momentum yang tepat untuk menaklukan sasarannya. Tanpa sepengetahuan manusia,
ia menampakkan dirinya dalam wujud manusia dan menyerupai salah satu keluarga orang
tersebut seraya membawa segelas minum.

Syetan duduk di dekat kepala orang tersebut. Ia berkata “Apakah kau ingin selamat dari
siksa yang menderamu ? Aku akan memberikan segelas minuman yang menyejikkan sehingga
bisa menghilangkan dahagamu. Dengan syarat tinggalkan agama yang kau peluk itu dan katakan
bahwa Tuhan itu dua.”

Jika iman seseorang kuat, ia tak akan mempedulikan pertanyaan syetan. Sebab ia bisa
mengekang nafsu yang sifatnya malah menjatuhkan dirinya. Namun syetan tak putus asa sebelum
nyawa dalam orang itu benar-benar terlepas. Kemudian syetan datang dari sisi lain, mencoba
dengan cara yang lain. Syetan akan berucap “Ktakanlah bahwa Rasul itu pembohong ! Maka aku
akan memberimu air. Maukah kau mengatakan itu ? Dahagamu segera terobati jika kau
mengiyakan ucapanku.”

Segala minuman tentu sangat berarti di saat dahaga datang. Memang, sebuah tawaran yang
mwnggiurkan tapi mengandung resiko yang fatal. Bagaimana tidak ? Dengan menenggak segelas
minuman sama juga ia telah membenarkan perkataan-perkataan syetan. Dan secara tidak
langsung, orang tersebut mengatakan bahwa Tuhan itu ada dua dan Rasul adalah pembohong.

Kemunculan syetan yang tiada di duga adalah untuk membisikan hati manusia untuk
berpaling dari Allah swt. Tak jarang menjelang ajalnya, kadang-kadang terlintas berbagai tekanan
dan penderitaan : rasa sakit yang begitu berat, hilangnya kekuatan tubuh, teringat perbuatan
maksiat yang pernah dilakukan, merasa belum bertaubat, ingat keluarga yang ditinggalkan serta
rasa dahaga yang amat.

Semua orang mukmin tentu tidak akan menemui nasib tragis di akhir hayatnya, beriman
kemudian murtad saat sekarat karena bujukan syetan. Yang diinginkan adalah beriman pada masa
hidupnya dan tetap menggenggam keimanan sampai mati (khusnul Khatimah).

“orang yang masa hidupnya penuh dengan noda-noda dosa, tidak pernah ingat pada Allah, tidak
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, akan sangat sukar mengucapkan
kalimat tauhid (La Ilaha illa Allah) itu.”

Anda mungkin juga menyukai