Bermuamalah Dengan Orang Kafir
Bermuamalah Dengan Orang Kafir
Orang-orang kafir tidak satu derajat. Diantara mereka ada yang khianat dan diantara mereka ada
yang memiliki sifat amanah. Ini disebutkan dalam Al-Qur’an. Diantara mereka ada yang
memerangi kaum mukminin namun ada juga yang tidak memerangi kaum mukminin. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
Ketika kita menghadapi atau bergaul dengan ahlul kitab yang memiliki sifat amanah, tentunya
berbeda ketika kita bergaul dengan ahlul kitab yang memiliki sifat khianat. Dan kita sebagai
kaum mukminin dilarang untuk berkhianat. Oleh karena itu kita jumpai Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bermuamalah dengan ahlul kitab. Bahkan sampai dikatakan
bahwa baju besi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam digadaikan kepada orang Yahudi. Ini
merupakan hal yang dikabarkan dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Kita bisa bayangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan baju
besi sebagai jaminan. Padahal baju besi untuk perang. Ini karena si Yahudi ini memiliki sifat
amanah.
Dari ayat yang mulia ini kita mengambil pelajaran bahwa wajib bagi kita untuk hati-hati dari
ahlul kitab. Karena kita tidak tahu siapa diantara mereka yang amanah, mana diantara mereka
yang khianat.
ۚ اَّل َيْنَه اُك ُم الَّلـُه َعِن اَّلِذيَن ْمَل ُيَق اِتُلوُك ْم يِف الِّديِن َو ْمَل ْخُيِر ُج وُك م ِّم ن ِدَياِر ُك ْم َأن َتَبُّر وُه ْم َو ُتْق ِس ُطوا ِإَلْيِه ْم
﴾٨﴿ ِإَّن الَّلـَه ِحُي ُّب اْلُم ْق ِس ِط َني
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah[60]: 8)